PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERTANIAN NASIONAL .

3y ago
30 Views
3 Downloads
692.63 KB
53 Pages
Last View : 14d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Kairi Hasson
Transcription

LAPORAN AKHIRPENDAMPINGAN PENGEMBANGANKAWASAN PERTANIAN NASIONALKOMODITAS PERKEBUNAN KOPIDI PROVINSI BENGKULUAFRIZONBALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULUBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN2016i

LAPORAN AKHIR TAHUNPENDAMPINGAN PENGEMBANGANKAWASAN PERTANIAN NASIONALKOMODITAS PERKEBUNAN KOPIDI PROVINSI BENGKULUAFRIZONSITI ROSMANAHEVI SILVIYANISUDARMANSYAHMARZANYANHARBALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULUBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN2016i

KATA PENGANTARPuji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya, sehingga Laporan Akhir Tahun Kegiatan Pendampingan PengembanganKawasan Perkebunan Kopi di Provinsi Bengkulu dapat tersusun. Laporan inidibuat sebagai salah satu pertanggung jawaban terhadap hasil pelaksanaankegiatan yang dimulai pada bulan Januari sampai dengan bulan Desember tahun2016.Laporan Akhir Tahun kegiatan Pendampingan Pengembangan KawasanPerkebunan Kopi di Provinsi Bengkulu berisi kegiatan yang telah dilaksanakanhingga Desember yaitu : 1) persiapan meliputi : penyusunan RODHP, SeminarRODHP dan penyusunan Juklak; 2) koordinasi dengan Stakeholder di lokasikegiatan, 3) identifikasi kebutuhan teknologi, 3) peningkatan pengetahuan petanidan petugas melalui kegiatan Bimbingan Teknis, serta 4) penyebarluasan bahandiseminasi berupa folder kepada petani dan petugas. Selain itu, Laporan AkhirTahun ini juga melaporkan serapan anggaran hingga akhir Desember.Kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan di dalam perencanaandan pelaksanaan kegiatan, oleh karena itu kritik dan saran untuk perbaikansangat diharapkan. Kepada semua yang telah berpartisipasi dan membantupelaksanaan kegiatan ini kami sampaikan terima kasih. Semoga laporan kegiatanini dapat memberikan manfaat bagi pengembangan kopi di Provinsi Bengkulu.Bengkulu, Desember 2016Penanggungjawab Kegiatan,Drs. Afrizon, M.SiNIP. 19620415 199303 1 001i

LEMBAR PENGESAHAN1. Judul RDHP:2.3.4.5.6.::::Unit KerjaAlamat Unit KerjaSumber DanaStatus Kegiatan (L/B)Penanggung Jawaba. Namab. Pangkat/Golonganc. Jabatan Fungsional7. Lokasi8. Agroekosistem9. Tahun Mulai10. Tahun Selesai11. Output Tahunan12. Output Akhir13. BiayaPendampinganPengembanganKawasanPertanian Nasional Komoditas PerkebunanKopi di Provinsi BengkuluBPTP BengkuluJL. Irian KM, 6,5 Bengkulu 38119DIPA BPTP Bengkulu TA. 2016L (Lanjutan)::::::::Drs. Afrizon, M.SiPenata tk I IIIdPeneliti MudaProvinsi BengkuluLahan ampilanpetaniterhadapinovasiteknologi budidaya dan pasca panen mplotsertatersebarluaskanya kepada pengguna melaluimedia diseminasi.: Peningkatan pengetahuan dan adopsi petaniterhadap Inovasi teknologi budidaya danpasca panen tanaman kopi spesifik lokasidalam upaya meningkatkan produksi danmutu tanaman kopi secara berkelanjutan.: Rp. 68.000.000; (Enam Puluh Delapan JutaRupiah).Koordinator Program,Penanggung Jawab Kegiatan,Dr. Shannora Yuliasari, MPNIP. 19740731 200312 2 001Drs. Afrizon, M.SiNIP. 19620415 199303 1 001Mengetahui,Kepala BBP2TPKepala BPTP Bengkulu,Dr. Ir. Haris Syahbuddin, DEANIP. 1968 0415 199203 1 001Dr. Ir. Dedi Sugandi, MPNIP. 19590206 198603 1 002ii

DAFTAR ISIHalamanKATA PENGANTAR .LEMBAR PENGESAHAN.DAFTAR ISI.DAFTAR TABEL.DAFTAR GAMBAR .RINGKASAN .SUMMARY.iiiiiiivvviiixI.1123333PENDAHULUAN .1.1. Latar Belakang.1.2. Dasar Pertimbangan.1.3. Tujuan .1.4. Keluaran .1.5. Hasil Yang Diharapkan.1.6. Perkiraan Manfaat dan Dampak.II. TINJAUAN PUSTAKA . 5III. PROSEDUR PELAKSANAAN .3.1. Lokasi dan Waktu.3.2. Ruang Lingkup.3.3. Alat dan Bahan .3.4. Metode Pelaksanaan.3.5. Tahapan Pelaksanaan.3.6. Monitoring dan Evaluasi.3.7. Analisis Data.7778881515IV. HASIL DAN PEMBAHASAN SEMENTARA.4.1. Kegiatan Koordinasi.4.2. Identifikasi Kebutuhan Teknologi.4.3. Meningkatkan Kapasitas Petugas dan Petani TerhadapInovasi Teknologi Budidaya dan Pasca Panen Kopi.4.3.1. Bimbingan Teknis (Bimtek).4.3.2. Demplot .4.4. Menyebarluaskan Inovasi Teknologi.171718V.20202323KESIMPULAN DAN SARAN . 26KINERJA HASIL PENGKAJIAN.DAFTAR PUSTAKA .ANALISIS RISIKO .JADWAL KERJA.PEMBIAYAAN .PERSONALIA .LAMPIRAN .iii27282931323435

DAFTAR TABELHalaman1.Dosis pemupukan tanaman kopi pada lokasi demplotpendampingan di Kabupaten Kepahiang .112.Nilai indikator pengetahuan petani dalam budidaya dan pascapanen kopi di Kabupaten Kepahiang .143.Nilai interval kelas per pertanyaan dan kriteria nilai indikator .144.Luas pertanaman dan produksi kopi Robusta dan Arabika diKecamatan Kabawetan hingga tahun 2015 .175.Hasil identifikasi kebutuhan teknologi budidaya tanaman kopi .186.Rekomendasi jarak tanam kopi untuk lahan yang landai (015%) dan lahan dengan kemiringan 15% .207.Pengetahun petani dan petugas sebelum pelaksanaan Bimtekkegiatan pendampingan perkebunan kopi di KabupatenKepahiang .21Pengetahun petani dan petugas setelah pelaksanaan Bimtekkegiatan pendampingan perkebunan kopi di KabupatenKepahiang .22Deskripsi klon unggul lokal kopi yang digunakan sebagai entrespada kegiatan pendampingan di Kabupaten Kepahiang.2310. Judul folder dan jumlah penerima .2511. Daftar risiko pelaksanaan pendampingan pengembangankawasan kopi 2016.2912. Daftar penanganan risiko dalam pelaksanaan pendampinganpengembangan kawasan kopi tahun 2016 .3013. Jadwal kerja kegiatan pendampingan pengembangan kawasannasional komoditas perkebunan kopi 2016.3114. Rencana anggaran belanja kegiatan pendampinganpengembangan kawasan nasional perkebunan kopi 2016 .3215. Realisasi anggaran belanja kegiatan pendampinganpengembangan kawasan nasional perkebunan kopi 2016 .3316. Personalia kegiatan pendampingan pengembangan kawasannasional perkebunan kopi 2016 .348.9.iv

DAFTAR GAMBARHalaman1.Cara pemangkasan tanaman kopi . 11v

DAFTAR LAMPIRANHalaman1.Karakteristik petani responden peserta identifikasi kebutuhanteknologi kegiatan pendampingan perkebunan kopi . 352.Daftar peserta pelaksanaan bimbingan teknis kegiatanpendampingan perkebunan kopi . 363.Pembukaan pelaksanaan Bimtek di Desa Babakan Bogor . 374.Penyampaian materi pada saat pelaksanaan identifikasikebutuhan teknologi . 375.Peserta pelaksanaan identifikasi kebutuhan teknologi . 386.Penyampaian materi Bimtek . 387.Bimbingan teknis lapangan penyambungan kopi unggul di DesaTanjung Dalam Kecamatan Curup Selatan Rejang Lebong . 398.Folder yang sudah didistribusikan kepada petani dan petugaslapangan . 39vi

RINGKASAN1.Judul: Pendampingan Pengembangan Kawasan PertanianNasional Komoditas Perkebunan Kopi di ProvinsiBengkulu2.3.4.5.6.Unit KerjaLokasiAgroekosistemStatus (L/B)Tujuan:::::7.Keluaran: 1. Meningkatnya kapasitas petugas dan petaniterhadap inovasi teknologi budidaya dan pascapanen kopi.2. Tersebarluasnya inovasi teknologi budidaya danpasca panen kopi melalui media diseminasi.8.Hasil/Pencapaian: 1. Sudah dibangun demplot inovasi teknologi berupapenyambungan dengan klon unggul menggunakansistem Top Ent dan Tag Ent, pemupukan, danpemangkasan tanaman kopi pada lahan seluas 1,5ha.2. Penyebarluasan bahan diseminasi berupa folderdan banner kepada pengguna.3. Penerapan inovasi teknologi budidaya sesuaisesuai anjuran bagi petani kooperator dan nonkooperator.9.Prakiraan Manfaat: 1. Meningkatkankemampuanpetanidalammerancang usaha tani yang efisien baik dalampenggunaaninputmaupunpemanfaatansumberdaya lahan, dan efisiensi penggunaanpupuk anorganik.2. Peningkatan adopsi komponen inovasi teknologisehingga meningkatkan produktivitas, produksidan mutu serta pendapatan petani.3. Semakin baiknya koordinasi antara petani danStakeholder dan semakin terjaminya ketersediaansaprodi diharapkan dapat meningkatkan akselerasiadopsi teknologi.BPTP BengkuluProvinsi BengkuluLahan KeringLanjutan1. Meningkatkan kapasitas petugas dan petaniterhadap inovasi teknologi budidaya dan pascapanen kopi.2. Menyebarluaskan inovasi teknologi budidaya danpasca panen kopi melalui media diseminasi.10. Prakiraan Dampak : 1. Peningkatan produktivitas dan mutu sertapendapatan petani melalui pengembangan inovasivii

teknologi yang sesuai dengan agroekosistem dansosial ekonomi setempat.2. Kawasan yang dibangun mampu menghasilkanproduk yang bermutu serta turunanya (hulusampai hilir) sehingga mampu menciptakanpertanian kopi rakyat yang berbasis bio-industri.3. Diadopsinya inovasi teknologi budidaya dan pascapanen secara luas oleh petani dalam rangkapeningkatanpendapatandanmewujudkanusahatani kopi berkelanjutan.11. Prosedur: 1. Pendekatan : pertemuan/tatap muka, demontrasiplot, penyebarluasan bahan diseminasi.2. Lingkup kegiatan : Bimbingan teknis, demontrasiplot, penyebarluasan folder.3. Tahapan :a. Persiapan : Penyusunan RODHP, penyusunanPetunjuk Teknis, pertemuan tim, dankoordinasi dengan Stakeholder.b. Pelaksanaan : Pertemuan meliharaandanpengamatanlokasidemplot.c. Evaluasi : pelaporan fisik dan keuangan(bulanan dan triwulan), monitoring danevaluasi kegiatand. Pelaporan : laporan tengah tahun dan akhirtahun kegiatan.12. Jangka Waktu13. Biaya: 3 (Tiga) tahun.: Rp. 68.000.000 (Enam Puluh Delapan Juta Rupiah)viii

SUMARY1.2.3.4.5.6.TitleUnit of esult9.Expected Impact10. Predicted Impact::::::Coffee Area Development Assistance in BengkuluAIAT BengkuluBengkulu ProvinceDry LandAdvanced1. Increase the capacity of officials and farmers totechnological innovation cultivation and postharvest coffe.2. Disseminate technological innovation cultivationand post harvest coffe through mediadissemination.: 1. Increasing the capacity off officials and farmers totechnological innovation cultivation and postharvest coffe.2. The spread of technology innovation cultivationand post harvest coffe through mediadissemination.: 1. Already built plots of technological innovation inthe form of connecting with the clones using thesystem Top Ent and Tag Ent, fertilizing, andpruning coffe plants on an area of 1 ha.2. The dissemination of materials such as folders andbanners dissemination to users.3. Application of appropriate cultivation ors and non cooperators.: 1. Improving the ability of farmers in designing anefficient farming both in input use and utilizationof land resorces, and efficient use of inorganicfertilizer.2. Increased adoption of technological innovationcomponents that improve the productivity, qualityand production and farmers' income.3. Improved coordination between farmers andstakeholders and further ensuring the availabilityof inputs is expected to increase the accelerationof technology adoption.: 1. Increase productivity and quality as well as theincome of farmers through the development ofinnovative technologies relevant to local socioeconomic and agro-ecosystem.2. The area is built able to produce good qualityproducts as well as turunanya (upstream andix

11. Procedure12. Duration13. Budgetdownstream) so as to create a people's coffeefarm-based bio-industry.3. The adoption of technological innovationcultivation and post-harvest widely by farmers inorder to increase revenue and realize sustainablecoffee farming.: 1. Theapproach:meeting/facetoface,demonstration plots, dissemination of materialsdissemination2. The scope of activities: Technical guidance,demonstration plots, dissemination folder.3. Stages:a. Preparation : Preparation of RDHP, thepreparation of the Technical Guidelines, teammeetings, and coordination with stakeholders.b. b. Implementation: The meeting of farmer/extension, dissemination of printed materials,as well as maintenance and location ofobservation plots.c. Evaluation: Physical and financial reporting(monthly and quarterly), monitoring andevaluation of activitiesd. Reporting : report mid year and year endactivities.: Three (3) year: IDR. 68.000.000x

I. PENDAHULUAN1.1. Latar BelakangPendampingan/pengawalan merupakan salah satu kegiatan diseminasiteknologi dan informasi yang dihasilkan oleh BPTP/Badan Litbang untukmenyampaikanteknologi/informasi hasil litkaji kepada pengguna sehingga teknologi hasil litkajidapat dimanfaatkan dan diadopsi oleh pengguna. Kegiatan diseminasi dibedakanmenjadi 3 yaitu: peragaan teknologi, komunikasi tatap muka dan pengembanganinformasi. Pemilihan metode diseminasi dan media komunikasi didasarkan padapertimbangan efektivitas dan efisiensi (cost efective) untuk khalayak sasaran,serta disesuaikan dengan kebutuhan. Aspek penting dalam mensukseskanprogram strategis kementerian pertanian yaitu melalui pengawalan yang holistik,bersinergi, terkoordinir, terfokus dan terukur. Hal ini sangat diharapkan olehsemua pihak dalam mengakselerasi pencapaian dari sasaran yang telahditetapkan.Pendekatan pembangunan pertanian di Provinsi Bengkulu dilakukanmelalui pengembangan agribisnis dan agroindustri di tingkat pedesaan, dimanasektor pertanian merupakan salah satu prioritas kebijakan dalam swasembadaberkelanjutan melalui diversifikasi dan peningkatan produktivitas usahatani. Halini menuntut adanya pengembangan teknologi pertanian secara terpadu danterencana, guna mendapatkan nilai tambah setiap produk/komoditi pertanian.Selain itu, sektor pertanian juga sebagai salah satu sektor penyedia lapangankerja terbesar yaitu lebih dari 40% kesempatan kerja masyarakat berasal darisektor pertanian (Syafa’at et al., 2003).Kopi merupakan salah satu komoditas unggulan di Provinsi Bengkulu.Pada tahun 2013, areal pertanaman kopi di Provinsi Bengkulu dengan lahanseluas 97.149 ha mencapai produksi sebesar 0,738 ton/ha (BPS ProvinsiBengkulu, 2013). Hasil tersebut masih tergolong rendah jika dibandingkandengan produktivitas kopi nasional.Permasalahan umum yang dihadapi dalam usahatani kopi adalahrendahnya produksi dan mutu kopi sehingga berdampak pada nilai jual danpendapatan petani. Beberapa faktor yang mempengaruhi pengembanganusahatani kopi di Provinsi Bengkulu antara lain: 1) Kualitas bibit yang digunakan1

berasal dari bibit lokal/asalan, 2) Umur sebagian besar tanaman sudah tua,sehingga daya hasilnya menurun, serta 3) Panen dan penanganan pasca panenyang kurang baik sehingga mengakibatkan susut/kehilangan hasil tinggi.Upaya peningkatan produktivitas dan mutu kopi dapat ditempuh melaluipenerapan inovasi teknologi budidaya yang meliputi penggunaan klon unggul,pengaturan jarak tanam yang benar, pemangkasan dan peremajaan agartanaman tetap produktif, penggunaan pohon penaung yang sesuai, aplikasipemupukan yang tepat, pengendalian hama dan penyakit secara terpadu, sertapanen dan penanganan pasca panen yang nganpengembangan kawasan perkebunan kopi adalah penyebaran inovasi teknologiyang sesuai dengan kebutuhan petani. Balitbangtan telah menghasilkan berbagaihasil penelitian dalam bentuk paket teknologi yang dapat meningkatkanproduktivitas tanaman dan mutu kopi. Dengan kegiatan ini, diharapkan inovasiteknologi oleh Badan Litbang Pertanian dapat sampai kepada petani melaluimetode dan media yang sesuai dan peran serta petugas lapang sehingga petanimau mengadopsi/menerapkan inovasi teknologi yang selanjutnya akan memberidampak bagi kemajuan usahatani kopi khususnya di Provinsi Bengkulu.1.2Dasar PertimbanganProduktivitas kopi di Provinsi Bengkulu masih rendah, antara laindisebabkan tanaman yang sudah tua, pemeliharaan yang belum optimal sertabelummenggunakan klonunggul.Penyambungandenganklon ungguldiharapkan dapat meningkatkan produksi karena klon unggul memiliki potensihasil dan sifat-sifat agronomis yang lebih baik dari pada genotipe standar yangbiasa digunakan sebagai bahan tanam.Pada budidaya tanaman kopi,penggunaan bahan tanam yang berkualitas merupakan salah satu faktor nyambunganmenggunakan bahan klon unggul akan mewariskan sifat secara utuh kepadaketurunannya seperti produksi tinggi, mutu yang baik, cita rasa dan sifat unggullainnya. Peningkatan mutu hasil tanaman kopi salah satunya dapat dilakukandengan menerapkan panen petik merah. Dengan penerapan panen petik merahdisamping meningkatkan kualitas produksi, kandungan airnya juga lebih rendahdibanding petik hijau. Pada saat diolah menjadi bubuk, aroma dan cita rasa kopi2

petik merah lebih menonjol. Dari sisi ekonomi harga kopi petik merah lebih tinggidib

terencana, guna mendapatkan nilai tambah setiap produk/komoditi pertanian. Selain itu, sektor pertanian juga sebagai salah satu sektor penyedia lapangan kerja terbesar yaitu lebih dari 40% kesempatan kerja masyarakat berasal dari sektor pertanian (S yafa’at et al., 2003). Kopi merupakan salah satu komoditas unggulan di Provinsi Bengkulu.

Related Documents:

Litbang Pertanian. Keputusan Menteri Pertanian tersebut mengamanatkan untuk mengoptimalkan peran KP sebagai Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IP2TP), yaitu sebagai lokasi penelitian, pengkajian, pengembangan, dan diseminasi inovasi pertanian pada unit pelaksana teknis lingkup Badan Litbang Pertanian.

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAMBI TAHUN ANGGARAN 2014 Pendampingan Program Strategis Kementerian Pertanian, Inovasi Teknologi Spesifik Lokasi, Diseminasi dan Kerjasama Berwawasan Agribisnis Mendukung Pertanian Berkelanjutan Ramah Lingkungan Penanggung Jawab Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi Disusun oleh :

Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024, (2) Strategi Induk Pembangunan Pertanian 2015- 2045, (3) Renstra Kementerian Pertanian Tahun 2019-2024, dan (4) Renstra Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Tahun 2020 - 2024. Balai PATP mendukung arah dan sasaran Strategis Pembangunan Pertanian dan

Hewan yang termasuk dalam hewan lokal dan termasuk langka di kawasan taman nasional 4 Topik/ Bahasan Kisi-kisi Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Hewan yang menjadi spesies unggulan atau spesies kunci di kawasan taman nasional 5 Upaya pelestarian hewan lokal dan hewan langka yang terdapat di kawasan taman nasional 6

i PROSIDING Seminar Nasional Pertanian 2019 Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman Tema : " Tantangan dan Peluang Menuju Pertanian Berkelanjutan " Balikpapan, 7 Agustus 2019 Speaker : Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng (Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Republik Indonesia) Dr. Ir. H. Ibrahim,MP (Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Kalimantan Timur)

i PROSIDING Seminar Nasional Pertanian 2019 Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman Tema : " Tantangan dan Peluang Menuju Pertanian Berkelanjutan " Balikpapan, 7 Agustus 2019 Speaker : Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng (Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Republik Indonesia) Dr. Ir. H. Ibrahim,MP (Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Kalimantan Timur)

kompetensi Jabatan dan rencana pengembangan karier. Pengembangan kompetensi dilakukan pada tingkat: – instansi; dan – nasional Pengembangan kompetensi bagi setiap PNS dilakukan paling sedikit 20 (dua puluh) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun. Pengembangan kompetensi menjadi dasar pengembangan karier dan menjadi salah satu dasar bagi .

23 October Mapleton Choir Spring Concerts : Friday 23 October @ 7pm and Sunday 25th October @ 2.30pm - held at Kureelpa Hall . 24 October Country Markets, Mapleton Hall 8am to 12 noon. 24 October Community Fun Day, Blackall Range Kindergarten. 3 November Melbourne Cup Mapleton Bowls Club Luncheon, 11am.