BAB 3 Analisis Jaringan - Mas Dwijanto's Blog

3y ago
54 Views
3 Downloads
611.68 KB
20 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Rosa Marty
Transcription

BAB 3Analisis JaringanJaringan lahir karena berbagai keperluan seperti: transportasi, listrik, komunikasi,perencanaan proyek, aliran air, pembuatan jalan, dan lain-lain. Saat ini jaringan sangatpenting, sebab dengan jaringan maka masalah yang besar dan rumit dapat disederhanakan.Ada beberapa jaringan yang dapat diselesaikan dengan permasalahan program linear.Pada kajian di sini akan dibahas empat masalah jaringan, yaitu: permasalahan lintasanterpendek, masalah diagram pohon terpendek, masalah aliran maksimum, dan penyelesaianproyek dengan Program Evaluation and Review Technique (PERT), dan Critical-PathMethod (CPM).Untuk lebih jelasnya kita bahas sebuah contoh sebagai prototype permasalahan:A722545TDBO13174E4CGambar 3.1 Jarak antar tempat peristirahatan (dalam kilometer)Sebuah lokasi sebut saja “Taman Sari” akan dijadikan sebagai taman wisata yang sejuk,nyaman, dan lingkungan yang terlindungi termasuk satwa di dalamnya. Pada node (bertandahuruf O, A, B, C, D, E, T) dibuat tempat peristirahatan. Jarak antar tempat peristirahatanseperti terlihat pada gambar di atas (dalam kilometer) lihat gambar 3.1. Untuk melindungisatwa dan kesejukan Taman Sari tersebut semua mobil pribadi, termasuk angkutan umumdilarang masuk. Sistem transportasi yang akan dibuat adalah kereta listrik, banyaknya keretayang lewat setiap jalur dibatasi. Banyaknya kereta yang lewat maksimum setiap harinyaterlihat pada Gambar 3.2, Ini diperlukan untuk menjaga ketenangan taman. Pintu masukadalah node O, dan pintu keluarnya node T. Kembalinya kereta dari T ke O melalui jalur luartaman. Selanjutnya untuk kebutuhan air, akan dibuat jaringan pipa air dari O ke masingmasing tempat peristirahatan.30 A10507BO249D40100C6E1429T050000

Dwijanto, Riset Operasi halaman 30Gambar 3.2 Maksimum banyaknya kereta yang boleh lewat setiap harinyaPermasalahan yang muncul ada tiga yaitu:1. Lewat jalur mana dari O menuju ke T sehingga diperoleh jarak terpendek, berapajaraknya.2. Buatlah jaringan air yang menghubungkan semua tempat peristirahatan agar panjangpipa yang digunakan minimum.3. Buatlah jalur kereta, agar banyaknya lintasan maksimum.Masalah yang pertama disebut sebagai masalah lintasan terpendek, masalah keduadisebut masalah diagram pohon terpendek, dan masalah ke tiga disebut masalah aliranmaksimum.1. Masalah Lintasan TerpendekMasalah lintasan terpendek adalah masalah yang menyangkut node, panjang jalur,arah lintasan. Dalam lintasan ini perlu diperhatikan khusus yaitu node supply (node awal) dannode demand (node akhir). Dalam hal masalah di atas, node supply adalah node O, dan nodedemand adalah node T. Untuk menyelesaikan masalah lintasan terpendek ada algoritma yangbisa dipakai yaitu:Algoritma masalah lintasan terpendeka. Tujuan pada iterasi ke-n: Tentukan node terdekat dari titik awal (node awal).b. Input pada iterasi ke-n: node terdekat ke n-1 ke node awal, termasuk di dalamnyalintasan terpendek dan jarak dari node awal. (node-node ini ditambah dengan nodeawal disebut node terselesaikan, yang lain node belum terselesaikan).c. Kandidat untuk node terdekat ke-n: Setiap node terselesaikan yang langsungberhubungan dengan satu atau lebih node belum terselesaikan sebagai kandidat-nodebelum terselesaikan yang mempunyai hubungan terpendek.d. Perhitungan node terdekat ke-n: Untuk setiap node terselesaikan dan node kandidat,ditambah dengan jarak diantaranya. Kandidat yang mempunyai total jarak terpendekke-n.Untuk masalah lintasan terpendek pada Taman Sari di atas adalah sebagai berikut:A722545TDBO14C13E4Node awal adalah node O dan node akhir adalah node T.Perhitungan lintasan dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut:7

Dwijanto, Riset Operasi halaman 31Tabel 3.3 Penerapan Algoritma lintasan terpendek pada Taman sarinNode terselesaikanTersambung langsungdengan Node belumterselesaikanSambunganterpendeknode belumterselesai-kanTotal jarakNodeterdekat B2 2 4B4ABAD2 7 9BE4 3 7E7BECE4 4 8AD2 7 9BD4 4 8D8BDED7 1 8DDT8 5 13TET7 7 142,345ED13DT6Jarak minimum dari node O ke node T adalah 13 kilometer dengan jalur O A B E D T atau O A B D TPenyelesaian Masalah Lintasan Terpendek dengan SolverLintasan terpendek dapat dipandang sebagai transportasi dimana titik awal hanyakeluar satu kali dan titik tujuan hanya masuk satu kali. Titik-titik yang hanya mungkin dilalui,jadi jika dilalui maka satu masuk dan satu keluar. Pada kasus diatas, selain titik O dan titik Tmerupakan titik asal sekaligus titik tujuan sehingga pada Tabel transportasi dapat dibuatsebagai MMMM57

Dwijanto, Riset Operasi halaman 32Dari titik O mempunyai 3 jalur yaitu OA, OB, dan OC berturut-tutut dengan jarak 2,5, dan 4, sedangkan ke titik D, E, dan T tidak ada jalurnya, maka masing-masing kita berinilai takhingga, dalam hal ini kita beri kode M. Dari titik B hanya mempunyai jalur ke titik Bdan D dengan jarak berturut-turut 2 dan 7 dan dari B ke B tidak mempunyaijarak jadi diisidengan 0, sedangkan dari titik B ke titik yang lain tidak ada jaringannnya, jadi kita isi denganM. Proses dari Titik-titik C, D, dan E identik. Dari proses ini diperoleh Tabel di atas.Untuk mengolah data dengan Solver maka nilai M di atas kita ganti dengan bilanganyang cukup besar maksudnya supaya dalam perhitungan tidak dipilih oleh program misalnyadiisi dengan nilai 100, sehingga diperoleh tabel nya dari tabel ini dilengkapi dengan tabel jalur yang akan dilalui sehinggadiperoleh tabel berikut:Tabel 000C000000D000000E000000T000000000000Tabel JalurOABCDEJumlahTotal Jarak 0Jumlah000000

Dwijanto, Riset Operasi halaman 33Rumusan pada jumlah adalah adalah jumlah mendatar atau jumlah tegak dengan formulaSUM, sedangkan Total jarak dengan formula SUMPRODUCT(Tabel jarak;tabel lintasan).Dengan menjalankan Solver dan mengisi form solver berikut:Selanjutnya kalau dipilih Solve, maka akan diperoleh hasil berikut:Tabel 00T000010111111Jumlah111111Total Jarak 13Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa jarak terpendek adalah 13 dengan lintasan O – A – B– E – D – T.Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan membuat tabel berikut:

Dwijanto, Riset Operasi halaman 34Dengan rumusan (Formula) di Excel sebagai berikut:

Dwijanto, Riset Operasi halaman 35Setelah solver dijalankan dengan mengisi Form solverMaka diperoleh hasil sebagai berikut:Hasil ini menunjukkan bahwa Total jarak yang ditempuh adalah 13 dengan Lintasan: O – A –B – D – T (Perhatikan kolom On Route dan kolom FROM dan TO pada tabel di atas).2. Masalah Diagram Pohon TerpendekMasalah kedua pada masalah jaringan di atas yaitu menentukan jaringan pipa airterpendek. Masalah ini termasuk dalam masalah diagram pohon terpendek. Untuk

Dwijanto, Riset Operasi halaman 36menyelesaikan masalah ini digunakan algoritma untuk masalah diagram pohon terpendeksebagai berikut:a. Pilih sebarang node, dan hubungkan node tersebut dengan node berbeda yang terdekat.b. Kenali node taktersambung yaitu yang disambungkan dengan node terdekat, danhubungkan kedua node tersebut. Ulangi sampai semua node tersambung.Untuk permasalahan jaringan pipa air tersebut kita perhatikan langkah-langkah berikut:A722545TDBO13147EC4Misalkan kita memulai dengan node B, maka node terdekat adalah C, hubungkan BC, makadiperoleh diagram berikut:A722545TDBO13147EC4Node terdekat dengan BC adalah A, kemudian sambungkan titik A ke B, maka diperolehdiagram berikut:A722545TDBO14C13E47

Dwijanto, Riset Operasi halaman 37Selanjutnya berturut-turut node O ke node A, node E ke node B, node D ke node E, dan nodeT ke node D, sehingga diperoleh jaringan lengkap sebagai berikut:A722545TDBO13147EC4Jumlah panjang pipa air bersih yang diperlukan adalah 2 2 1 3 1 5 14 km.3. Masalah Aliran Maksimum30 A10507BO2440T0150C9D000001E64Diagram kapasitas maksimum dari transportasi kereta dari node awal O ke node akhir TUntuk membahas aliran maksimum, ada beberapa terminology yang harus kitapahami terlebih dahulu.Perhatikan arah dan sambungan jaringan. Arah jaringan dari node awal O dan node akhir T.Diberikan kapasitas lintasan dan kita bertujuan memaksimumkan total lintasan dari node Oke node T. Kita menggunakan algoritma yang disebut residual network dan augmenting path.Dari jaringan asli, residual network menunjukkan kapasitas sisa yaitu setelah adanyaaliran. Sebagai contoh, kapasitas jalur dari O ke A adalah 5.O50ABilamana ada aliran dari node O ke node A sebanyak 2, maka residual network adalahsebagai berikut:O32A

Dwijanto, Riset Operasi halaman 38Augmenting path adalah arah lintasan dari node awal ke node akhir pada residual networksedemikian hingga setiap jalur mempunyai kapasitas sisa positif.Algoritma masalah aliran maksimum adalah sebagai berikut:a. Identifikasi (kenali) augmenting path yang mempunyai kapasitas sisa positif.b. Sebut kapasitas sisa c* dari augmenting path, yaitu minimum dari kapasitas setiap jalur(arc) yang dilalui.c. Kurangkan dengan c* pada setiap awal jalur kapasitas sisa, dan tambahkan c* pada arahyang berlawanan. Selanjutnya kembali ke langkah a.Selanjutnya marilah kita bahas masalah aliran maksimum pada Taman Sari dengan algoritmaini:Iterasi 1. Augmenting path O A D T adalah min {5,3,9} 3. Dengan lintasan inimaka diperoleh residual network03 A1020730010003T5246D4BO330C16E4Iterasi 2. Augmenting path O B D T adalah min {7,4,6} 4. Dengan lintasan inimaka diperoleh residual network03 A102743BO2402D4T0150007730C1E64Iterasi 3. Augmenting path O C E T adalah min {4,4,6} 4. Dengan lintasan inimaka diperoleh residual network

Dwijanto, Riset Operasi halaman 393 A102431144100411T5202D0BO732E4C10Iterasi 4. Augmenting path O B E D T adalah min {3,5,1,2} 1. Denganlintasan ini maka diperoleh residual network3 A1021252BO2001D4T42410412834C02E0Iterasi 5. Augmenting path O B E T adalah min {2,4,2} 2. Dengan lintasan inimaka diperoleh residual network3 A1021470BO2004T146224C1D304830E00Dari gambar jaringan yang terakhir ini terlihat bahwa, sudah tidak ada augmenting path yangpositif lagi, sehingga aliran telah mencapai optimal yaitu sebanyak 14 perjalanan dari nodeawal O ke node akhir T dengan lintasan: O A D T sebanyak 3 buah; O B D T sebanyak 4 buah; O C E T sebanyak 4 buah; O B E D T sebanyak 1 buah; dan O B E T sebanyak 2 buah.

Dwijanto, Riset Operasi halaman 40Penyelesaian Masalah Aliran Maksimum dengan Solver30 A10507BO2449D0T015000000C1E64Masalah Aliran Maksimum dapat diselesaikan dengan Solver. Pada kasus seperti di atas, makarumusan pada Excel adalah sebagai berikut:Dengan rumusan sebagai berikut:

Dwijanto, Riset Operasi halaman 41Kemudian dengan menjalankan solver dan mengisi Form SolverMaka akan diperoleh hasil pada tabel halaman 42 denga kesimpulan sebagai berikut:Total Aliran maksimum adalah 14, dengan aliran sebagai berikut:Masuk melalui O sebanyak 14 dengan arah OA 3, OB 7, dan OC 4. Melalui titik A sebanyak 3menuju titik D, melalui titik B sebanyak 7 menuju titik D sebanyak 4 dan menuju titik E sebanyak 3,selanjutnya melalui titik C sebanyak 4 menuju titik D semua.Dari titik E sebanyak 7 menuju titik D sebanyak 1 dan menuju titik T sebanyak 6, dan dari titik Dsebanyak 8 semua menuju titik T.

Dwijanto, Riset Operasi halaman 42

Dwijanto, Riset Operasi halaman 434. Menyelesaikan proyek dengan PERT dan CPMa. PERT dengan Waktu TepatKeberhasilan pengelolaan proyek skala besar adalah kehati-hatian dalam perencanaan,penjadwalan, dan koordinasi antar kegiatan (aktivitas) yang terkait. Prosedur yang cukupterkenal adalah prosedur Program Evaluation and Review Technique (PERT) dan CriticalPath Method (CPM).Sistem PERT dirancang untuk membantu di dalam perencanaan dan kontrol, sehinggatidak dibuat secara langsung untuk mengoptimalkan. Namun demikian dapat digunakanuntuk menentukan dead line suatu pekerjaan.Sistem PERT menggunakan jaringan proyek (project network) untuk melukiskansecara grafik hubungan antar unsur dalam suatu proyek.Terminologi yang digunakan dalam PERT ini mirip dengan sistem jaringansebelumnya, dimana garis/lintasan (arc) menggambarkan aktivitas, node menggambarkanperistiwa (event), dan anak panah menggambarkan arah jalannya aktivitas.Tabel 3.4 Aktivitas Pembuatan RumahNoAktivitasLama (hari)Prasyarat1Persiapan / perataan tanah2-2Fondasi4No 1.3Dinding kasar (pemasangan batubata/batako)10No 2.4Pemasangan atap6No 3.5Pemasangan pipa ledeng bagianluar rumah4No 3.6Pemasangan pipa ledeng bagiandalam rumah5No 5.7Pemasangan Jaringan listrik7No 3.8Pemasangan dinding papan8No 6, dan No 7.9Pemasangan keramik lantai4No 8.10Pengecatan bagian dalam rumah5No 8.11Pemasangan papan bagian luarrumah7No 4.12Pengecatan bagian luar rumah9No 4, dan No 11.13Pengaturan Interior rumah6No 9, dan No 10.14Pengaturan eksterior rumah2No 12.15SELESAIContoh: Dalam membuat sebuah rumah sederhana, ada beberapa kegiatan / aktivitas yangmenyangkut pekerjaan pembuatan rumah. Pekerjaan ini ada yang menuntut secara urut adapula yang dapat dilaksanakan secara bersamaan. Aktivitas-aktivitas itu terlihat pada Tabel 3.4di atas.

Dwijanto, Riset Operasi halaman 44Berapa lama pembuatan rumah tersebut, bilamana lama aktivitas-aktivitas tersebut di atasbersifat tepat (fix).Pada kajian ini perlu diperkenalkan lagi dua istilah yaitu waktu paling cepat danwaktu paling lambat. Waktu paling cepat adalah waktu (dari awal) paling cepat (earliest time)yang dibutuhkan untuk berakhirnya aktivitas dan atau akan dimulainya aktivitas selanjutnya.Waktu paling lambat adalah waktu (dari awal) paling lambat (latest time) yang dibutuhkanuntuk berakhirnya aktivitas dan atau akan dimulainya aktivitas selanjutnya. Pada setiap nodeterdapat pasangan waktu, yaitu pasangan waktu paling cepat, dan waktu paling lambat. Untukmemudahkan dalam pembacaan diagram, Sebuah peristiwa (event) dilambangkan denganhuruf kapital (A, B, C, ), sebuah aktivitas dengan nomor aktivitas (No 1, No 2, ), lamaaktivitas ditulis dalam tanda kurung sesudah aktivitas dalam bentuk bilangannya saja (1, 2, ).Pembuatan rumah sederhana tersebut diatas dapat digambarkan seperti Diagram berikut:(0, 0)ANo 1. (2)B(2, 2)No 2. (4)C(6, 6)No 3. (10)D(16, 16)No 4. (6)(22, 26)KNo 5. (4)No 7. (7)FNo 11. (7)Dummy(20, 20)(29, 33)LNo 6. (5)G(25, 25)No 12. (9)No 8. (8)HNo 10. (5)Dummy(37, 38)(38, 42)(33, 33)No 9. (4)IMNo 14. (2)No 13. (6)J(38, 38)Diagram pembuatan rumah sederhana.N(44, 44)

Dwijanto, Riset Operasi halaman 45Dari diagram diatas, terlihat bahwa lama pembuatan rumah adalah 44 hari. Aktivitaskritis terjadi bilamana waktu paling cepat sama dengan waktu paling lambat, artinya adalahapabila sebuah aktivitas telah selesai, maka aktivitas selanjutnya harus segera dilaksanakandan tidak boleh ditunda, sedangkan apabila waktu paling cepat tidak sama dengan waktupaling lambat, maka bilamana sebuah aktivitas selesai, maka aktivitas selanjutnya bisaditunda sejauh perbedaan antara kedua waktu tersebut. Perbedaan waktu paling cepat danwaktu paling lambat disebut waktu slack. Sebuah aktivitas digambarkan dengan garis putusputus artinya aktivitas dummy yaitu tidak ada aktivitas, namun perlu digambarkan karenaakan menggambarkan prasyarat suatu aktivitas yang lain, sebagai contoh aktivitas No 13dapat dilakukan setelah aktivitas no 9 dan aktivitas No 10. Demikian pula aktivitas No 12dapat dilakukan setelah aktivitas No 5 dan aktivitas no 11 selesai.Penyelesaian Penjadwalan Proyek dengan Bantuan Program Microsoft ProjectPenjadwalan Proyek dapat dilakukan dengan program komputer. Program yang seringdipakai dalam perencanaan proyek adalah program Microsoft Project. Program ini mudaldipakai dan banyak memberikan gambaran pelaksanaan proyek sekaligus memberikan jadwalpelaksanaan setiap kegiatan. Untuk kasus pembuatan rumah seperti diatas,Misalkan kita mulai mengerjakan pembuatan rumah adalah 2 Fepruari 2011, maka kitamemberikan masukan sebagai berikut:Dengan mengisikan Task Name, Duration dan Predecessors, maka Start dan Finish akansecara otomatis terisi. Sedangkan Gantt Chart sebagai berikut:

Dwijanto, Riset Operasi halaman 46b. PERT dengan pendekatan tiga-waktuSampai sejauh ini, kita menganggap bahwa perkiraan/perhitungan waktu adalah tepat,namun demikian kenyataan di lapangan tidaklah demikian. Ada kalanya waktunya lebihpanjang dari perkiraan tetapi ada kalanya waktunya lebih cepat selesainya sebuah aktivitas.Untuk keperluan ini ada tiga macam waktu yang sering digunakan untuk memperkirakanpenyelesaian sebuah aktivitas, yaitu: perkiraan tercepat (optimistic estimate) dinotasikandengan a, perkiraan terlambat (pessimistic estimate) dinotasikan dengan b, dan perkiraanyang kebanyakan terjadi (most likely estimate) yang dinotasikan dengan m. Model hubunganantara a, b, dan m biasanya berdistribusi beta dimana a ujung kiri, b di ujung kanan dan mmodusnya. Secara grafik dapat digambarkan sebagai berikut:Distribusi beta0ambModel probabilitas suatu aktivitas dapat diselesaikan.Selanjutnya di dalam Program Evaluation and Review Technique (PERT), untukmenyelesaikan proyek ada beberapa asumsi tentang estimasi (perkiraan waktu).Asumsi 1.Penyebaran antara a (optimistic estimate) dan b ( pessimistic estimate) adalah enamsimpangan baku, sehingga diperoleh hubungan 6σ b a . Akibatnya varian dari aktivitasadalah σ2Asumsi 2. 1 (b a ) 6 2

Dwijanto, Riset Operasi halaman 47Distribusi probabilitas setiap aktivitas adalah (sekurang-kurangnya mendekati) distribusibeta.Berdasarkan ke dua asumsi diatas, estimasi waktu ( t e ) dapat didekati dengan1 1 2m ( a b ) 23 1Perhatikan bahwa (a b) adalah titik tengah antara a dan b.2Selanjutnya kita memisalkan ketiga waktu untuk proyek pembuatan rumah sederhana diataste seperti Tabel 3. 5 berikut:Tabel 3. 5 Perkiraan waktu penyelesaian suatu aktivitasOptimisticMost likelyPessimisticExpectedVarianceestimate (a)estimate (m)estimate (b)estimate t eσ21 (A,B)12321/92 (B,C)23.58413 (C,D)69181044 (D,K)45.510615 (D,F)14.5544/96 (F,G)4410517 (D,G)37.59718 (G,H)399819 (H,I)4444010 (H,J)15.575111 (K,L)56.5117112 (L,M)58179413 (J,N)55.5964/914 (M,N)12321/9Aktivitas NoPerhatikan bahwa dari diagram di atas, lintasan A B C D F G H J Nadalah lintasan kritis.Asumsi 3Waktu aktivitas adalah bebas secara statistik dan merupakan peubah acak.Asumsi 4Lintasan kritis selalu mempunyai total waktu lebih panjang dari pada lintasan yang lain.Dari asumsi 3, asumsi 4, dan dari keterangan wantu di atas, maka didapat lintasankritis seperti tabel berikut:

Dwijanto, Riset Operasi halaman 48Tabel Lintasan KritisAktivitas padalintasan kritisExpected valueVarianceteσ21 (A,B)21/92 (B,C)413 (C,D)1045 (D,F)44/96 (F,G)518 (G,H)8110 (H,J)5113 (J,N)64/9Jumlah449Dari tabel lintasan kritis diatas, diperoleh:Expected project time 44 hariVariance of project time 9.Asumsi 5Distribusi probabilitas project time adalah distribusi normal.Jadi Penyelesaian rumah sederhana di atas selama 44 hari dengan simpangan baku 3.LatihanBuatlah lintasan kritis dari perjalanan pesawat dari Jakarta ke likpapan200600400Makasar450Manado450Jayapura

Analisis Jaringan Jaringan lahir karena berbagai keperluan seperti: transportasi, listrik, komunikasi, . (PERT), dan Critical-Path Method (CPM). . Riset Operasi halaman 31 Tabel 3.3 Penerapan Algoritma lintasan terpendek pada Taman sari n

Related Documents:

Politeknik Telkom Praktikum Jaringan Komputer 2 Pengenalan Jaringan Komputer dan Pengkabelan 1.1 Dasar Teori Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Tujuan dari jaringan komputer adalah:

GNS3 merupakan simulator jaringan komputer yang bisa menhadirkan situasi mendekati kondisi real. Jaringan simulasi pada GNS3 dapat dihubungkan dengan jaringan nyata seperti intranet ataupun internet. Pada tutorial ini, GNS3 akan dihubungkan dengan jaringan internet melalui sharing koneksi wifi dari laptop.

zDefinisi: sekelompok sel yang struktur & fungsinya sama zAda 4 jaringan dasar: jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, & jaringan saraf zContoh: kumpulan sel-sel otot membentuk jaringan otot. The Four Primary

Buku Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan SMK/MAK Kelas XI ini disajikan dalam tiga belas bab, meliputi Bab 1 Infeksi Bab 2 Penggunaan Peralatan Kesehatan Bab 3 Disenfeksi dan Sterilisasi Peralatan Kesehatan Bab 4 Penyimpanan Peralatan Kesehatan Bab 5 Penyiapan Tempat Tidur Klien Bab 6 Pemeriksaan Fisik Pasien Bab 7 Pengukuran Suhu dan Tekanan Darah Bab 8 Perhitungan Nadi dan Pernapasan Bab .

1. Menjelaskan tentang manfaaf kultur jaringan bagi kepentingan manusia, serta ilmu-ilmu yang mendasari kultur jaringan tumbuhan 2. Memberikan informasi tentang prinsip dasar kultur jaringan dan sejarah perkembangan kultur jaringan tumbuhan 3. Menjelaskan persyaratan laboratorium kultur jaringan dan metode sterilisasi alat dan bahan 4.

Manajemen Jaringan Dimas Wahyudi 09011281320004 SNMP Manager Manager berjalan di sebuah host pada jaringan.Memiliki fungsi mengumpulkan informasi (status up/down device, traffic jaringan dan informasi lainnya), monitoring dan melakukan system remote terhadap agent-agen yang diminta oleh administrator jaringan. MIB (Management Info

bab ii penerimaan pegawai . bab iii waktu kerja, istirahat kerja, dan lembur . bab iv hubungan kerja dan pemberdayaan pegawai . bab v penilaian kinerja . bab vi pelatihan dan pengembangan . bab vii kewajiban pengupahan, perlindungan, dan kesejahteraan . bab viii perjalanan dinas . bab ix tata tertib dan disiplin kerja . bab x penyelesaian perselisihan dan .

SLT for Automotive Devices -A Thermal Perspective 6 System Level Test Paradigm System Level Testwith high parallelismand thermal management. TestConX 2020 Heating Up -Thermal Session 7 Presentation 4 TestConX Workshop www.testconx.org May 11-13, 2020 SLT for Automotive Devices -A Thermal Perspective 7 Our Approach to Address The Challenges 1. Modular, Massively Parallel 2. Scalable Active .