RUANG LINGKUP PERBAN KAN - Mr. Rows Namoura Coffee

3y ago
19 Views
1 Downloads
370.65 KB
40 Pages
Last View : 21d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Bria Koontz
Transcription

KOMPUTER LEMBAGA KEUANGAN PERBANKANRUANG LINGKUP PERBANKANRowland Bismark Fernando PasaribuUNIVERSITAS GUNADARMAPERTEMUAN 1EMAIL: rowland dot pasaribu at gmail dot com

RUANG LINGKUP PERBANKAN1. Pengertian dan Klasifikasi Bank2. Sifat Industri Perbankan3. Deregulasi Perbankan IndonesiaRowland Bismark Fernando PasaribuPERTEMUAN 01 1

PENGERTIAN DAN KLASIFIKASI BANK1. Banka. Pengertian Bank“Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanandana mengeluarkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit, dan atau bentuk-bentuklainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak” (Undang-undang No 10Tahun 1998 tentang Perbankan). “Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanyasebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana daripihak yang kelebihan dana kepada pihak yang kekurangan dana pada waktu yangditentukan” (Dendawijaya, 2003).b. Jenis-jenis Bank1) Jenis-jenis bank berdasarkan fungsinyaa) Bank UmumMenurut Undang-undang RI No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan menyatakan“Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensionaldan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasadalam lalu lintas pembayaran”. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan bank umum antaralain:(1)(2)(3)(4)(5)menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro,deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan.memberikan kredit.menerbitkan surat pengakuan hutang.membeli, menjual, menjamin resiko sendiri maupun kepentingan dan atasperintah nasabahnya.memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun kepentingannasabah.b) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)Menurut Undang-undang RI No. 10 Tahun 1998 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalahbank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkanprinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintaspembayaran.2) Jenis-jenis Bank Berdasarkan KepemilikannyaMenurut Kasmir (2008) jenis-jenis bank berdasarkan kepemilikannya dibedakan menjadidua yaitu bank milik pemerintah dan bank milik swasta.a) Bank Milik PemerintahBank milik pemerintah adalah bank yang seluruh atau sebagian modalnya dan aktependiriannya didirikan oleh pemerintah.Rowland Bismark Fernando PasaribuPERTEMUAN 01 2

b) Bank Milik SwastaBank milik pemerintah adalah bank yang seluruh atau sebagian modalnya dan aktependiriannya didirikan oleh swasta.3) Jenis-jenis Bank Berdasarkan StatusJenis-jenis bank berdasarkan status dibedakan menjadi dua yaitu bank devisa dan banknon devisa.a) Bank DevisaBank devisa adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensionaldan atau berdasarkan prinsip syariah yang dapat memberikan pelayanan lalu lintaspembayaran dalam dan luar negeri dan sudah mendapat izin dari Bank Indonesia.b) Bank Non DevisaBank non devisa adalah bank yang belum mendapat izin dari Bank Indonesia untukmemberikan pelayanan lalu lintas pembayaran dalam dan luar negeri seperti bankdevisa.4) Jenis-jenis Bank Berdasarkan Cara Menentukan HargaJenis-jenis bank berdasarkan cara menentukan harga dibedakan menjadi dua yaitu bankberdasarkan prinsip konvensional dan bank berdasarkan prinsip syariah.a) Bank Berdasarkan Prinsip KonvensionalBank yang berdasarkan prinsip konvensional menetapkan bunga sebagai harga danmengenakan biaya dalam nominal atau persentase tertentu (fee base) dalammendapatkan keuntungan dan menentukan harga produk bank.b) Bank Berdasarkan Prinsip SyariahBank yang berdasarkan prinsip syariah menggunakan aturan perjanjian menuruthukum islam dalam pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah),pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah), prinsip jual belibarang dengan memperoleh keuntungan (murabahah), pembiayaan barang modalberdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah) atau dengan adanya pilihanpemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain(ijarah wa iqtina).c. Fungsi BankSecara spesifik bank dapat berfungsi sebagai agent of trust, agent of development, dan agent ofservice (Triandaru dan Santoso, 2006).1) Agent of TrustSebagai lembaga kepercayaan, bank memiliki fungsi financial intermediary yaitumenghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana (penyimpan dana atau kreditur)dan menyalurkan pada pihak yang membutuhkan dana (peminjam dana atau debitur).Fungsi financial intermediary ini akan dapat berjalan lancar apabila ada unsur kepercayan(trust). Dalam hal ini masyarakat akan menyimpan dananya apabila dilandasi unsurRowland Bismark Fernando PasaribuPERTEMUAN 01 3

kepercayaan dan pihak bank sendiri akan menempatkan dan menyalurkan dananyakepada debitur atau masyarakat apabila dilandasi unsur kepercayaan juga.2) Agent of DevelopmentSektor moneter dan sekor riil tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan perekonomianmasyarakat. Kedua sektor tersebut berinteraksi saling mempengaruhi satu dengan yanglain. Sektor riil tidak akan bekerja dengan baik apabila sektor moneter tidak bekerjadengan baik. Tugas bank sebagai penghimpun dan penyalur dana sangat diperlukanuntuk kelancaran kegiatan yang ditujukan untuk pembangunan perekonomianmasyarakat, seperti kegiatan produksi, distribusi, investasi dan konsumsi barang danjasa.3) Agent of ServicesBank menawarkan berbagai macam jasa disamping dalam melakukan kegiatanpenghimpunan dan penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran jasa-jasaperbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa-jasa yang ditawarkan bank seperti transferuang, inkaso, letter of credit, automated teller machine, money market, capital market, dll.Jasa-jasa yang ditawarkan tersebut erat kaitannya dengan kelancaran kegiatanperekonomian masyarakat secara umum.d. Sumber Dana BankMenurut Dendawijaya (2003) sumber dana bank dibedakan menjadi tiga yaitu sebagaiberikut.1) Dana Sendiri (Dana Pihak Pertama)Dana sendiri adalah dana yang berasal dari para pemegang saham atau pemilik bank.Dana sendiri terdiri dari sebagai berikut.a) Modal yang DisetorModal yang disetor yaitu jumlah uang yang disetor secara efektif oleh pemegangsaham pada waktu bank berdiri. Bank mencari tambahan modal untuk mencapaiketentuan modal minimum (Capital Adequacy Ratio) dengan cara melakukanpenjualan saham (go public).b) Cadangan-CadanganCadangan-cadangan adalah sebagian dari laba bank yang disisihkan dalam bentukcadangan modal dan cadangan lainnya yang akan digunakan untuk menutuptimbulnya risiko dikemudian hari.c) Laba yang DitahanLaba yang ditahan adalah bagian laba yang menjadi milik pemegang saham, akantetapi oleh rapat umum pemegang saham diputuskan untuk tidak dibagi dandimasukkan kembali dalam modal bank.2) Dana Pinjaman (Dana Pihak Kedua)Dana pinjaman adalah dana yang berasal dari pihak luar yang terdiri dari sebagai berikut.a) Pinjaman Bank Lain (interbank call money)Rowland Bismark Fernando PasaribuPERTEMUAN 01 4

Pinjaman dari bank lain adalah pinjaman yang berasal dari bank lain di dalam negeriyang diminta bila ada kebutuhan dana mendesak yang diperlukan bank, misalnyauntuk menutup kewajiban kliring.b) Pinjaman Bank atau Lembaga Keuangan Di Luar NegeriPinjaman dari bank atau lembaga keuangan di luar negeri adalah pinjaman dalamjangka menengah yang realisasinya harus melalui persetujuan BI yang bertindaksebagai pengawas kredit luar negeri (PKLN).c) Pinjaman Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)Pinjaman dari LKBB biasanya berbentuk surat berharga yang dapat diperjualbelikansebelum tanggal jatuh tempo.d) Pinjaman Bank IndonesiaPinjaman dari Bank Indonesia adalah pinjaman yang diberikan oleh Bank Indonesiasesuai dengan syarat dan kewajiban yang berlaku.3) Dana Masyarakat (Dana Pihak Ketiga)Dana masyarakat adalah dana yang berasal dari masyarakat, baik perorangan maupun badanusaha yang diperoleh bank dengan menggunakan instrument produk simpanan yang dimilikioleh bank. Dana masyarakat dihimpun dalam bentuk giro, deposito, tabungan.a) Giro (Demand Deposits)Giro adalah simpanan pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dapat dilakukansetiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya ataudengan cara pemindahbukuan.b) Deposito (Time Deposits)Deposito adalah simpanan berjangka yang dikeluarkan oleh bank yang penarikannyahanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan jangka waktuyang telah dijanjikan sebelumnya.c) Tabungan (Savings)Tabungan adalah simpanan pihak ketiga yang dikeluarkan oleh bank yangpenyetoran dan penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai dengan ketentuan yangberlaku pada masing-masing bank.Rowland Bismark Fernando PasaribuPERTEMUAN 01 5

SIFAT INDUSTRI PERBANKANLatar BelakangBank merupakan lembaga intermediasi bagi masyarakat. Menurut Sutardjo(2011) peran penting perbankan dalam perekonomian adalah melakukan kegiatanintermediasi antara pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana.Bank sebagai salah satu bagian yang sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi diIndonesia memerlukan perhatian lebih. Bank sangat membantu Indonesia dalammenstabilkan sistem perekonomian. Perbankan Indonesia dalam menjalankan fungsinyaberasaskan prinsip kehati-hatian. Menurut UU Perbankan No.10 Tahun 1998:Fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur danamasyarakat serta bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasionaldalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya,pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional, kearah peningkatan taraf hidup rakyatbanyak.Upaya memperkuat sistem perbankan yang sehat, efisien dan bermanfaat bagiperekonomian menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga keberlangsunganpembangunan ekonomi nasional. Perubahan struktural perbankan di Indonesia daritahun ke tahun menyebabkan terjadinya perubahan perilaku mendasar bagi perbankanitu sendiri. Pemerintah harus memastikan bahwa sistem perbankan di Indonesia tetapstabil. Stabilnya sistem perbankan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.Kondisi perbankan Indonesia banyak mengalami pasang surut. Pasang surutdunia perbankan disebabkan oleh banyak faktor. Perubahan struktur perbankan diIndonesia salah satunya disebabkan oleh adanya deregulasi yang dimulai pada tahun1983 dimana adanya liberalisasi perbankan (pakjun 1983). Liberalisasi tingkat bungamampu meningkatkan tabungan masyarakat dan perbaikan alokasi dana investasi.Liberalisasi tingkat bunga menyebabkan bisnis perbankan berkembang pesat denganpersaingan yang sangat ketat.Deregulasi yang dilakukan oleh pemerintah tidak hanya itu saja tetapi jugaadanya berbagai deregulasi lainnya. Deregulasi yang dikeluarkan oleh pemerintahmendorong pertumbuhan perbankan di Indonesia, sehingga pada masa itu perbankan diIndonesia berkembang sangat pesat. Banyak bank swasta bermunculan serta lembagakeuangan lainnya yang akhirnya mengakibatkan tingginya tingkat persaingan. Semakintingginya tingkat persaingan di pasar perbankan mengakibatkan masing-masing bankmenguasai pangsa pasar yang relatif sama. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Lubis(2012) bahwa apabila sebuah pasar mempunyai tingkat persaingan yang tinggi makamarket power yang dimiliki akan rendah.Deregulasi yang dilakukan pemerintah ternyata tidak diimbangi denganmanajemen risiko perbankan yang baik. Pada tahun akhir 1990-an sampai dengan tahun1997 perkembangan bank dalam waktu yang sangat singkat menjadi terhenti, bahkanRowland Bismark Fernando PasaribuPERTEMUAN 01 6

mengalami kemunduran total akibat adanya krisis ekonomi. Krisis ekonomi yang terjadimengakibatkan kepercayaan masyarakat terhadap bank menurun drastis, jumlah bankmenurun karena banyak bank yang tidak sehat, dan juga adanya spread negative.Krisis ekonomi di Indonesia merupakan pelajaran berharga bagi sistemperbankan Indonesia. Untuk mengatasi krisis yang terjadi pemerintah mengeluarkanPaket Kebijakan Februari 1991 yang berisi ketentuan yang mewajibkan bank berhatihati dalam pengelolaannya. Pada 1992 dikeluarkan UU No. 7 Tahun 1992 Perbankan.Perkembangan ekonomi yang semakin kompetitif dengan permasalahan yang semakinkompleks membuat pemerintah harus melakukan penyesuaian tentang kebijakanekonomi. Sehat tidaknya perbankan nasional akan berpengaruh besar pada iklim usahanasional. Pemerintah meyempurnakan UU No. 7 Tahun 1992 dengan mengesahkan UUNo. 10 Tahun 1998 tentang perbankan. Sejak adanya krisis tersebut pemerintah mulaiketat dalam menjalankan perbankan di Indonesia dengan memberlakukan penilaiantingkat kesehatan bank serta adanya badan pengawas bank. Diperketatnya pengawasanperbankan dikarenakan kesalahan perbankan berarti sebuah kerugian yang harusditanggung tidak hanya oleh para pemilik bank tetapi juga para nasabah.Salah satu hal yang penting untuk diperhatikan adalah bank harus memilikikinerja yang baik untuk pembangunan ekonomi serta stabilitas ekonomi, tolak ukurdari kinerja bank itu sendiri adalah kemampuan bank dalam menghasilkan laba. MenurutAthanasoglou dalam Mirzaei (2011) “a profitable banking system is likely to absorbnegative shocks, thus maintaining the stability of the financial system.” Berdasarkanpernyataan tersebut sangat penting bagi negara berkembang seperti Indonesia untukmemantau efektifitas bank. Profitabilitas bank dapat diperoleh dengan carameningkatkan efisiensi biaya atau dengan cara memperkuat pangsa pasarnya.Ada beberapa indikator untuk mengetahui kinerja perbankan Indonesia.Berdasarkan surat edaran BI No. 26/5/BPPP tanggal 29 Mei 1993 yang mengaturtentang Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank, cara penilaian tingkat kesehatanbank dengan menggunakan metode CAMEL (Capital, Assets, Management, Earnings,Liquidity).Kinerja bank selama ini sudah cukup baik, tetapi stabilitas bank masih naikturun. Peningkatan alat likuid (16,64%) pada tahun 2011 lebih tinggi daripadapeningkatan DPK(14,23%). Walaupun terdapat peningkatan alat likuid yang signifikanpada semester II 2011, namun penyebaran likuiditas dan kepemilikan dana masihmenunjukkan kondisi yang kurang merata dari tahun ke tahunnya. Mayoritas alat likuiddan DPK masih dimiliki oleh 14 bank besar dengan pangsa pasar lebih dari 70%,sedangkan 116 bank lain memiliki pangsa pasar kurang dari 30%. Tidak ratanyapenyebaran alat likuid ini menunjukkan bahwa perbankan di Indonesia masih dikuasaioleh beberapa bank besar yang dapat mempengaruhi harga atau suku bunga bank lain.Situasi ini merupakan ciri struktur pasar oligopoly.Pada 2011, kinerja perbankan cukup baik di tengah meningkatnya persepsirisiko bank terhadap kondisi sektor riil. Berbagai permasalahan struktural di sektor riilRowland Bismark Fernando PasaribuPERTEMUAN 01 7

yang belum dapat diselesaikan menyebabkan perbankan bersikap hati-hati dalammenjalankan fungsi intermediasinya, khususnya dalam penyaluran kredit. Fungsiintermediasi perbankan dapat ditunjukkan oleh LDR yang merupakan ukuran kinerjaperbankan dalam fungsi intermediasinya, rata-rata masih berkisar pada angka 60% 70% pada tujuh tahun terakhir. Ini berarti perbankan belum 100% menjalankan fungsiintermediasinya yaitu menyalurkan kredit kepada masyarakat dari dana yang telahdikumpulkannya. Kisaran LDR yang ideal yaitu antara 80%-110%, semakin besar LDRmaka akan semakin besar pula profit yang akan diperoleh.Tabel 1.1Indikator Kinerja Bank Umum Tahun 2006 - 2011Indikator UtamaAset dalam triliyun (Rp)DPK dalam triliyun (Rp)Kredit dalam triliyun (Rp)CAR (%)ROA (%)BOPO (%)LDR (%)NIM (%)2006 2007 2008 2009 2010 20111.693 1.986 2.310 2.534 3.008 3.6521.287 1.510 1.753 1.973 2.338 2.7847921.002 1.307 1.437 1.765 2.20021,27 19,30 16,76 17,42 17,18 16,052,64 2,78 2,33 2,60 2,86 3,0386,98 84,05 88,59 86,63 86,14 85,4261,56 66,32 74,58 72,88 75,21 78,775,80 5,70 5,66 5,56 5,73 6,11Sumber : Statistik Bank Indonesia (Diolah)Pendapatan perbankan memang meningkat pada akhir tahun 2011 yaitumencapai laba bersih sebesar Rp. 75 triliun. Laba tersebut lebih tinggi dari tahun-tahunsebelumnya. Kenaikan laba tersebut antara lain didorong oleh pertumbuhanpendapatan bunga kredit dengan kontribusi sebesar 82,66% dari total pendapatanbunga terkait dengan meningkatnya pertumbuhan kredit yang mencapai 24,59%(yoy).Pertumbuhan kredit yang cukup tinggi merupakan penyebab masih dominannyapendapatan bunga kredit.Posisi CAR perbankan pada akhir Semester II 2011 mencatat level terendahbaru pada 16,05%. Level CAR perbankan tersebut masih relatif tinggi dibandingkandengan modal minimum yaitu 8%. Meski level CAR perbankan masih cenderung tingginamun tetap perlu dijaga dan dilakukan penguatan. Bank-bank penyalur kredit terbesarperlu melakukan mitigasi potensi pelemahan ketahanan bank terhadap risiko kredit danpotensi peningkatan risiko pasar di tengah kondisi pasar keuangan global yang masihbergejolak. (Statistik BI, 2011)Tabel 1.1 menunjukkan adanya selisih yang besar antara biaya yang dikeluarkanoleh bank dengan pendapatan yang dilihat dari nilai NIM (Net Interest Margin). Menurutanalisis Biro Riset Infobank dalam Infobank News 2009, fenomena demikian terjadikarena pertama, premi risiko (risk premium) pinjaman yang cukup besar. Kedua, bankkurang efisien sehingga biaya mengelola dana yang dimilikinya tinggi, premi risiko danbiaya pengelolaan dibebankan pada nasabah. Pada tahun 2008 setelah terjadinya krisisRowland Bismark Fernando PasaribuPERTEMUAN 01 8

global di sektor finansial, Bank Indonesia telah memangkas BI rate sebagai tingkat bungaacuan perbankan. Industri perbankan Indonesia belum mau merespon kebijakan BIdengan segera. Industri perbankan masih mengandalkan bunga untuk memperoleh laba.NIM perbankan masih tinggi yaitu diatas 5% dan juga LDR masih dibawah 80%.Rendahnya LDR menunjukkan perbankan belum maksimal dalam menyalurkan dananya,sehingga dapat menghambat profitabilitas.Struktur pasar perbankan Indonesia yang tidak kompetitif menyebabkan bankbank umum nasional tidak akan terpacu untuk meningkatkan efisiensi. Inefisiensi diindustri perbankan tercermin dari tingginya rasio perbandingan antara biayaoperasional dengan pendapatan operasional (BOPO). Menurut data yang tersaji BOPOrata-rata perbankan masih di atas 80 persen, padahal efisiensi perbankan merupakansarana penting perbankan dalam memperoleh laba.Sektor perbankan mempertahankan marjin yang besar untuk memperolehprofit yang tinggi. Hal ini dapat dilihat dari Net Interest Margin (NIM) yang masih tinggiyaitu jauh di atas 5 persen. Dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2011 NIM terusmengalami peningkatan hingga 6,11%, padahal nilai NIM yang ideal berkisar antara 3-5persen. Data diatas menunjukkan perbankan Indonesia berusaha mempertahankantingginya spread suku bunga kredit dengan suku bunga simpanan sebagai strategiperilaku maksimisasi laba. Tingginya bunga yang diterapkan dalam penyaluran danamenyebabkan banyak pengusaha tidak mau mengajukan kredit sehingga sektor riil tidakdapat berjalan. Satu hal penting yang ikut mendukung lambatnya penurunan suku bungadi perbankan adalah adanya semacam oligopoli di tiga bank badan usaha milik negara(BUMN) besar.Bank Mandiri, BNI, dan BRI menguasai lebih dari 30 persen total aset, totalDPK dan total kredit perbankan. Adanya oligopoly ini tentu mempengaruhi perilakuketiganya, yaitu untuk mendapatkan dan mempertahankan posisi dominan di industriperbankan.Pada Tabel 1.2 terlihat sekali ketimpangan struktural perbankan di Indonesiadimana 10 bank menguasai lebih dari 63,3 persen dari total aset, 65,43 persen daritotal DPK dan 62,92 persen dari total kredit perbankan secara keseluruhan diIndonesia. Dengan demikian, urat nadi perekonomian Indonesia ditentukan oleh kinerja10 bank di atas yang cenderung didominasi oleh bank milik pemerintah. Bank Mandiri,BNI, dan BRI. Bank Mandiri , Bank BNI, Bank BCA dan BRI menguasai ketiga pangsarelevan di industri perbankan dengan total di atas 40 persen. Dari data terbaru yaitutahun 2011, dapat diketahui nilai Concentration Rate 4 (CR4) untuk pangsa aset sebesar0,44 untuk pangsa DPK sebesar 0,47 dan untuk pangsa kredit sebesar 0,41. Ketigapangsa pasar relevan di industri perbankan ini dikategorikan sebagai pasar yangberstruktur oligopoli longgar yang menguasai pasar lebih dari 40 persen

Indonesia memerlukan perhatian lebih. Bank sangat membantu Indonesia dalam menstabilkan sistem perekonomian. Perbankan Indonesia dalam menjalankan fungsinya berasaskan prinsip kehati-hatian. Menurut UU Perbankan No.10 Tahun 1998: Fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana

Related Documents:

Filsafat, Filsafat Hukum, dan Ruang Lingkup Filsafat Hukum Khotibul Umam, S.H., LL.M. M odul 1 merupakan langkah awal yang perlu Anda pahami dalam mempelajari mata kuliah Filsafat Hukum dan Etika Profesi. Pada Modul 1 ini, akan dibahas mengenai pengertian filsafat, filsafat hukum, dan ruang lingkup filsafat hukum.

Ruang Lingkup Seni Rupa Anak Hajar Pamadhi, MA (Hons) odul 1 dengan judul Ruang Lingkup Seni Rupa Anak menyajikan materi mengenai jenis, bentuk, serta sifat seni rupa anak, serta dilengkapi apresiasi seni rupa anak. Materi tersebut memuat tentang arti seni rupa bagi anak,

bagian dari ruang lingkup Psikologi Sosial yang membicarakan perilaku kelompok. Dengan kata lain, ruang lingkup Psikologi Sosial tidak hanya terbatas pada membicarakan kelompok atau psikologi massa, melainkan termasuk juga persepsi sosial, kognisi sosia

Batasan ruang lingkup seni rupa dan desain, diskusi 10 2 1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang lingkup pengetahuan senirupa dan desain (lanjutan) lanjutan lanjutan idem Pengantar PSSRD, Batasan ruang lingkup seni rupa dan desain, diskusi 3 1. Mahasiswa mampu memahami Citra Manusia dan keterkaitan b

Modul 7: GEOMETRI RUANG -halaman 70 GEOMETRI RUANG 1. Pengantar Topik yang Anda pelajari kali ini adalah modul ke tujuh dari mata kuliah Materi Kurikulum Matematika SMA. Modul ini membahas tentang titik, garis, bidang, dan sudut, dalam geometri ruang (dimensi tiga), ditambah dengan masalah volume bangun ruang.

kolong rumah, saat ini telah beralih fungsi sebagai ruang penyimpanan dan tempat bekerja bahkan sebagai ruang hunian bagi pemilik rumah. Pada tabel di bawah ini, menjelaskan bagaimana fenomena transformasi fungsi tata ruang awa bola pada rumah nelayan di Kabupten Bone. Tabel 1. Transformasi Pemanfaatan Ruang Awa Bola

Lantai 1 Desk information, Layanan CSR (Pojok BNI, Sampoerna Corner, Nation Building Corner), loker, Ruang Kepala, Ruang Administrasi, Ruang Pertemuan, Musala, Rest Room Lantai 2 Layanan Sirkulasi (peminjaman dan pengembalian buku), ruang baca, Musala, Rest Room Lantai 3 Layanan buku Tandon, ruang

Equality Act 2010 and the Health and Social Care Act 2012). Colleagues in Local Government have a key role to play in this area. After all, good health starts at home, and local authorities manage many of the important assets: the housing, the budget for aids and adaptations, local planning decisions, green spaces etc. Hence, local areas are encouraged to take a joined-up, place-based approach .