BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. - Universitas Muhammadiyah Malang

3y ago
52 Views
2 Downloads
1.07 MB
19 Pages
Last View : 8d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Luis Wallis
Transcription

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Penelitian TerdahuluPenelitian terdahulu dapat digunakan sebagai acuan dalammenunjang keakuratan data penelitian dalam menyelasaikan penelitianini. Beberapa penelitian yang terkait dengan topik ini yaitu sebagaiberikut:Tabel 2.1 Penelitian terdahuluNo.1.2.PenelitiTerdahuluNama, JudulKeteranganM. Mahfudz (2017), Pengaruh KepuasanKerja dan Beban Kerja terhadap KinerjaKaryawan dan Stres Kerja sebagai VariabelMediasi pada Karyawan Divisi SalesConsumer PT Bank Negara IndonesiaMetodepenelitianHasilanalisis jalur (path analysis)Nama, JudulAnggit Astianto (2014), Pengaruh StresKerja dan Beban Kerja terhadap KinerjaKaryawan PDAM Surabaya.MetodepenelitianHasilAnalisis regresi linear berganda(1) beban kerja berpengaruh signifikanterhadap kinerja karyawan (2) kepuasan kerjasecara langsung dan tidak langsungberpengaruh terhadap kinerja karyawan (3)beban kerja berpengaruh terhadap kinerjamelalui stres kerja(1) stres kerja berpengaruh signifikanterhadap kinerja karyawan (2) beban kerjaberpengaruh signifikan terhadap kinerjakaryawan (3) stres kerja dan beban kerja10

11secara simultan berpengaruh tehadap kinerjakaryawan3.4.Nama, JudulKusuma & Soesatyo (2014), Pengaruh BebanKerja terhadap Stres kerja dan Dampaknyaterhadap Kinerja Karyawan PT Apie IndoKaruniaMetodepenelitianHasilAnalisis regresi linear bergandaNama, JudulShabir & Naqvi (2017), Impact of “Workloadand Job Complexity on Employee JobPerformance with the Moderating Role ofSocial Support and Mediating Role of JobStres: A Study of Travel agencies inRawalpindi, Islamadan and AJK”MetodepenelitianHasilanalisis korelasi dan analisis regresi(1) Beban kerja berpengaruh positif dansignifikan terhadap stres kerja (2) bebankerja berpengaruh signifikan terhadap kinerjakaryawan (3) stres kerja berpengaruhsignifikan terhadap kinerja karywan(1) stres kerja dan kinerja berpengaruhnegatif dan signifikan (2) beban kerja dankinerja berpengaruh negatif dan signifikan(3) stres kerja dan beban kerja berpengaruhpositif dan signifikan (4) stres kerja dankompleksitas kerja berpengaruh positif dansignifikan (5) beban kerja dan dukungansosial berpengaruh negatif dan signifikan (6)kompleksitas kerja dan dukungan sosialberpengaruh negatif dan signifikan (7)dukungan sosial dan stres kerja sangatberpengaruh negatif dan signifikan (8)dukungan sosial dna kinerja berpengaruhpositif sinifikan

12Tabel diatas merupakan penelitian terdahulu yang dijadikan acuanpeneliti untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Beban Kerjaterhadap Kinerja melalu Stres Kerja sebagai Variabel Intervening.B. Tinjauan Teori1. Kinerjaa)Pengertian KinerjaMenurut Mangkunegara (2001:67) mengungkapkan bahwa“istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau ActualPerformance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yangdicapai oleh seseorang). Pengertian kinerja (prestasi kerja)adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai olehseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengantanggung jawab yang diberikan kepadanya” dimana hal inisejalan dengan teori yang telah diungkapkan Hasibuan(2007:94) yang menyatakan bahwa prestasi kerja adalah suatuhasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugastugas yang dibebankan kepadanya.Kinerja dapat dijadikan tolak ukur dalam menentukankeberlangsungan perusahaan dimasa yang akan datang. Dalamstudi manajemen kinerja pekerjaan yang dihasilkan karyawanmemerlukan pertimbangan yang penting sebab kinerja individudari seseorang karyawan dalam organisasi merupakan bagiandari organisasi tersebut. Berhasil tidaknya kinerja karyawan

13yang telah dicapai organisasi tersebut akan dipengaruhi olehtingkat kinerja dari karyawan baik kinerja yang dihasilkansecara individu maupun kelompok.Pengertian kinerja yang dikemukakan oleh Robbins(2001:87) definisi dari kinerja adalah “hasil evaluasi yangdilakukan terhadap sebuah pekerjaan yang dibandingkan gkanMangkunegara (2007:67) mendefinisikan kinerja sebagai hasilkerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai olehseseorang pegawai dalam melaksanankan tugas sesuai dengantanggung jawab yang diberikan kepadanya.Dari beberapa definisi diatas dapat ditarik kesimpulanbahwa kinerja merupakan suatu hasil kerja yang telah dihasilkankaryawan berdasarkan ketetapan atau standar pekerjaan yangtelah diberlakukan oleh perusahaan dalam rangka mencapaitujuan organisasi perusahaan tersebut. Kinerja yang dihasilkankaryawan nantinya akan berdampak pada keberlangsunganperusahaan yang berarti kinerja perusahaan ditentukan olehkinerja yang dihasilkan karyawan baik secara individu maupunkelompok.

14b) Indikator KinerjaAgus Dharma dalam bukunya Manajemen Supervisi nerjamempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:1) Kuantitas, yaitu jumlah yang harus diselesaikan ataudicapai. Pengukuran kuantitatif melibatkan perhitungankeluaran dari proses atau pelaksanaan kegiatan. Iniberkaitan dengan jumlah keluaran yang dihasilkan.2) Kualitas, yaitu mutu yang harus dihasilkan (baik pengukuran ”tingkat kepuasan”, yaitu seberapa baikpenyelesaiannya. Ini berkaitan dengan bentuk keluaran.3) Ketepatan waktu, yaitu sesuai tidaknya dengan waktu yangdirencanakan. Pengukuran ketepatan waktu merupakanjenis khusus dari pengukuran kuantitatif yang menentukanketepatan waktu penyelesaian suatu kegiatan.c) Faktor yang Mempengaruhi KinerjaMenurut Gibson (2003:39), ada tiga perangkat variasi yangmempengaruhi perilaku dan prestasi kerja atau kinerja, yaitu:1) Variabel individual, terdiri dari : kemampuan, keterampilan,mental, fisik, beban kerja, keluarga, tingkat sosial,penggajian, umur, asal-usul, jenis kelamin

152) inan, imbalan, struktur, dan desain pekerjaan3) ibadian, belajar, dan motivasi.2. Beban Kerjaa) Pengertian Beban KerjaBeban kerja adalah tugas yang diberikan perusahaan kepadakaryawannya, sedangkan menurut Munandar (2001:383) adalahbeban kerja merupakan tugas-tugas yang diberikan karyawanuntuk diselesaikan pada waktu tertentu dengan menggunakanketerampilan dan potensi dari tenaga kerja, yang dibedakanlebih lanjut kedalam dua kategori sebagai beban kerja kuantitatifdan beban kerja kualitatif.Menurut Menpan dalam Dhania, (2010:16), pengertianbeban kerja adalah sekumpulan atau sejumlah kegiatan yangharus diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegangjabatan dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan menurutPermandagri No. 12/2008, beban kerja adalah besaran pekerjaanyang harus dipikul oleh suatu jabatan atau unit organisasi danmerupakan hasil kali antara volume kerja dan volume waktu.Sehingga dapat disimpulkan bahwa beban kerja adalahsebuahprosesyangdilakukanolehseseorangdalam

16menyelesaikan tugas-tugas suatu pekerjaan dalam suatu jangkawaktu tertentu.b) Faktor-faktor beban kerjaMenurut Munandar (2001:381-384), mengklasifikasikan faktorfaktor beban kerja dalam pekerjaan sebagai berikut :a) Tuntutan fisikKondisi kerja tertentu dapat menghasilkan prestasi kerjayang optimal disamping dampaknya terhadap kinerjapegawai, kondisi fisik berdampak pula terhadap kesehatanmental seorang tenaga kerja. Kondisi fisik pekerjamempunyai pengaruh terhadap kondisi faal dan psikologiseseorang. Dalam hal ini bahwa kondisi kesehatan pegawaiharus tetap dalam keadaan sehat saat melakukan pekerjaan ,selain istirahat yang cukup juga dengan dukungan saranatempat kerja yang nyaman dan memadai.b) Tuntutan tugasKerja shif/kerja malam sering kali menyebabkan kelelahanbagi para pegawai akibat dari beban kerja yang berlebihan.Beban kerja berlebihan dan beban kerja terlalu sedikit dapatberpengaruh terhadap kinerja pegawai. Beban kerja dapatdibedakan menjadi dua katagori yaitu :1) Beban kerja terlalu banyak/sedikit “ Kuantitatif” yangtimbulakibatdaritugastugasyangterlalu

17banyak/sedikit diberikan kepada tenaga kerja untukdiselesaikan dalam waktu tertentu.2) Beban kerja berlebihan/terlalu sedikit Kualitatif yaitujika orang merasa tidak mampu untuk nggunakan keterampilan dan atau potensi daritenaga atakan bahwa beban kerja terlalu sedikit dapatmenyebabkan kurang adanya rangsangan akan mengarahkesemangat dan motivasi yang rendah untuk kerja, karenapegawai akan merasa bahwa dia tidak maju maju danmerasa tidak berdaya untuk memperlihatkan bakat danketerampilannya.c) Dimensi beban kerjaMenurut Tarwaka (2011:131) sebagai berikut dimensiukuran beban kerja yang dihubungkan dengan performasi,yaitu :1) Beban waktu (time load) menunjukan jumlah waktuyang tersedia dalam perencanaan, pelaksanaan danmonitoring tugas atau kerja.

182) Beban usaha mental (mental effort load) yaitu berartibanyaknya usaha mental dalam melaksanakan suatupekerjaan.3) gicaltingkatresikostresspekerjaan,kebingungan, dan frustasi).3.Stres Kerjaa.Pengertian Stres KerjaRobbins 1996 dalam (Arifin dkk 2003:208) mendefinisikanstres sebagai suatu kondisi dinamik, dimana seseorang individudikonfrontasikan dengan suatu peluang, kendala (constraints),atau tuntutan (demands) yang dikaitkan dengan apa yang sangatdiinginkan dan yang hasilnya dipersepsikan sebagai tidak pastidan penting.Pemakaian istilah stres atau ketegangan memiliki konotasiyang beraneka ragam, maka stres sejak dahulu merupakansebuah istilah yang sulit didefinisikan. Bagi sementara orang,stres menggambarkan suatu keadaan fisis yang telah mengalamiberbagai tekanan yang melampaui batas ketahanannya; bagiorang lain, istilah itu menggambarkan gejala yang menghasilkantekanan-tekanan itu. bagi sementara orang, stres adalah suatukesatuan fisis yang dikaitkan dengan perubahan yang terjadi didalamnya; bagi orang lain, stres bersifat subyektif dan hanya

19berhubungan dengan kondisi-kondisi psikologis dan emosionalseseorang. Bagi sementara orang, “stres” dan “ketegangan” itusinonim; bagi orang lain, dua kata itu menggambarkan sebabakibat.Simposium Internasional tentang Masyarakat, Stres danPenyakit yang disponsori oleh Organisasi Kesehatan Seduniadan Universitas Uppsala di Stockjolm, 1972, dalam Arifin dkk2003:300 menyatakan sebagai definisi bahwa: “Stres adalahsuatu tanggapan organisme yang lazim terhadap setiap amenempatkan diri mereka pada pihak yang menganggap bahwastres adalah kondisi responsif (penjawab) bukan kausatif(penyebab).Hans Selye 1950 dalam (Fraser 1992:26) menerbitkansebuah teori lengkap mengenai tanggapan manusia terhadapstres, yang ia sebut Sindrom Adaptis Umum. Ia menyatakanbahwa terdapat tiga tahapan yang dapat ditentukan sebuhungandengan tanggapan terhadap stres manusia,yaitu tahapkecemasan, tahan perlawanan dan tahap keletihan.Menurut Arifin dkk (2003:207) mengungkapkan bahwapada umumnya stres timbul akibat adanya tekanan-tekanan dariberbagai arah sehingga mempengaruhi individu dengan cara danwaktu yang berbeda-beda. Ketika individu berada dibawah

20tekanan yan luar biasa besarnya, individu justru merasa mampu,menjasi bergairah, dan bahkan secara positif menjadi sangatsukses. Sedangkan dalam keadaan lain, individu ada menjadisangat menderita dalam suatu hal sehingga menunjukkan tandatanda tidak berhasil dan tidak mampu memenuhi batas waktuterakhir maupun harapan-harapan yang diinginkan.Kecemasan terhadap akibat-akibat tekanan tampaknyajustru menjadi sumber potensial dari stres itu sendiri. Meskipundemikian, individu harus ingat bahwa semua itu terjadi sebagaiakibat dari terlalu lamanya seseorang terkena stres berat ysngtak terpecahkan dalam jangka waktu yang terlalu lama. Stresdapat bersifat sementara atau jangka panjang, ringan atau berat.Halitutergantungberlangsung, seberapapadaseberapalamapenyebabnyakekuatannya, dan seberapa besarkemampuan karyawan untuk menghadapinya (Davis danNewstrom dalam Arifin dkk 2003:209).Menurut Mangkunegara 2001:157 menyatakan bahwa streskerja adalah perasaan tertekan yang dialami karyawan dalammenghadapi pekerjaan. Stres kerja ini tampak Simptom, antaralain emosi tidak stabil, perasaan tidak tenang, suka menyendiri,sulit tidur, merokok yang berlebihan, tidak bisa rileks, cemas,tegang, gugup, tekanan darah meningkat, dan mengalamigangguan pencernaan.

21b. Indikator penyebab stres kerja menurut Mangkunegara 2001:1571) Stres fisiologi, yaitu stres yang dapat menciptakanperubahan dalam metabolisme tubuh seccara fisik, meliputi:meningkatnya detak jantung, sakit kepala, dan kesemutan.2) Stres psikologis, yaitu stres pada seorang karyawan yangmengalami perubahan psikis, meliputi: ketidakpuasandalam bekerja, ketegangan, kejenuhan, dan kecemasan.3) Stres perilaku, yaitu stres yang berpengaruh ngkatnya konsumsi merokok dan alkohol, timbul rasagelisah dan gangguan tidur.c.Hasibuan (2007) mengemukakan bahwa faktor-faktor yangdapat menyebabkan stres diantaranya:1) Beban kerja yang terlalu berlebihan2) Tekanan dan sikap pimpinan yang kurang adil dan wajar3) Waktu dan peralatan kerja yang memadai4) Konflik antar pribadi dengan pimpinan antar atau kelompokkerja5) Balas jasa yang terlalu rendah6) Masalah-masalah keluargad. Pendekatan stres kerja menurut Mangkunegara (2001:157-158)1) Pendekatan dukungan sosial

22Pendekatan ini dilakukan melalui aktivitas yang bertujuanmemberikan kepuasan sosial kepada karyawan. Misalnya,bermain game, lelucon, dan bodor kerja.2) Pendekatan melalui MeditasiPendekatan ini perlu dilakukan karyawan dengan caraberkonsentrasi ke alam pikiran, mengendorkan kerja otot,dan menenangkan emosi. Meditasi ini dapat dilakukanselama dua periode waktu yang masing-masing 15-20menit. Meditasi bisa dilakukan diruangan khusu. Karyawnyang beragam Islam bisa melakukannya setelag shalatDzuhue melalui doa dan zikir kepada Allah SWT.3) Pendekatan melalui BiofeedbackPendekatan ini dilakukan melalui bimbingan medis. Melaluibimbingan dokter, psikiater, dan psikolohi, sehinggadiharapkan keryawan dapat menghilangkan stres yangdialaminya.4) Pendekatan kesehatan pribadiPendekatan ini merupakan pendekatan preventif sebelumterjadinya stres. Dalam hal ini karyawan secara periodewaku yang kontinu memeriksa kesehatan, melakukanrelaksasi otot, pengaturan gizi, dan olahraga secara teratur.

234.Hubungan antar variabela.Hubungan antara Beban Kerja dan Stres KerjaMenurut munandar 2001:383 menyatakan bahwa beban kerjaberlebih dan beban kerja terlalu sedikit merupakan pembangkitstres. Sementara itu, Keenan dan Newton 1984 dalam Wijono2012:146 juga mengungkapkan bahwa stres kerja perwujudandari kekaburan peran, konflik peran, dan beban kerja.Pekerjaan merupakan sumber tantangan dan kepuasan yangpaling besar. meskipun demikian, pekerjaan dapat mengandunglebih banyak tekanan dibanding jenis pekerjaan lainya. Bebankerja yang berlebihan dan desakan waktu seringkali membuatkaryawan tertekan dan menjadi stres. Tekanan itu biasanyadatang dari penyelia, sehingga kualitas penyelia yang jelek dapatmenyebabkan stres bagi karyawan.b.Hubungan antara Beban Kerja dan KinerjaHuey dan Wickens 1993:55 dalam Kusuma 2014 menyatakanbahwa ketika beban kerja tinggi kesalahan akan muncul dariketidakmampuan karyawan mengatasi tuntutan tugas yangpenting. Beban kerja dan kinerja dapat berpengaruh negatifdimana beban kerja meningkat maka kinerja akan menurun.Selain itu hasil penelitian Shabbir dan Naqvi (2017) jugamenyatakan bahwa ada hubungan negatif atau positif yangsignifikan antara beban kerja dan kinerja pekerjaan.

24c.Hubungan antara Stres Kerja dan ubungan stres dengan kinerja tampak jelas bahwa stres yangterlalu rendah atau terlalu tinggi dapat menyebabkan kinerjayang rendah (tidak optimum) sedangkan Hasibuan (2007:32)yang mengungkapkan bahwa salah satu dari faktor-faktorpenyebab stres adalah adanya beban kerja berlebih, dimanabeban kerja berlebih akan berdampak pada tingkat kinerjakaryawan. Selain itu Menurut Shabbir dan Naqvi (2017) jugamenyatakan bahwa stres terkait pekerjaan dapat mempengaruhisikap dan perilaku karyawan yang kemudian penekanannyamenempatkan dampak negatif pada kinerja.Menurut Gibson (2003:39), ada tiga perangkat variasi yangmempengaruhi perilaku dan prestasi kerja atau kinerja, yaitu:1) Variabel individual, terdiri dari : kemampuan, keterampilan,mental, fisik, beban kerja, keluarga, tingkat sosial, penggajian,umur, asal-usul, jenis kelamin2) Variabel organisasi, terdiri dari: sumber daya, kepemimpinan,imbalan, struktur, dan desain pekerjaan3) Variabel psikologis, terdiri dari: persepsi, sikap, kepribadian,belajar, dan motivasiDari pernyaataan Gibson diatas mengemukakan bahwa salah satufaktor yang mempengaruhi kinerja yaitu adanya beban kerja, dimana

25beban kerja dapat timbul akibat adanya stres kerja ataupunsebaliknya yang didukung pula oleh teori Keenan dan Newton 1984yang menyatakan bahwa stres kerja terjadi dikarenakan adanyabeban kerja. Apabila karyawan merasakan beban kerja yangmenyebabkan stres kerja maka akan berdampak pada kinerja yangdihasilkannya.C. Kerangka PikirKerangka pikir dibuat untuk memberikan gambaran penelitianyang akan dilakukan oleh peneliti mengenai variabel beban kerja, streskerja dan kinerja dengan dasar teori beban kerja yang mengacu padapendapat Munandar (2001-383) yang menyatakan bahwa beban kerjamerupakan tugas-tugas yang diberikan karyawan untuk diselesaikan padawaktu tertentu dengan menggunakan keterampilan dan potensi dari tenagakerja dengan indikator beban kerja mengacu pada pendapatnya Munandar(2001-381) yang meliputi tuntutan fisik dan tuntutan tugas.Kinerja dengan dasar teori yang mengacu pada pendapatnyaMangkunegara (2007-67) yang berpendapat bahwa kinerja adalah hasilkerja yang dihasilkan karyawan secara kualitas dan kuantitas, denganindikator kinerja mengacu pada pendapatnya Agus Dharma (2003-355)yang meliputi kulitas, kuantitas, dan ketepatan waktu.Stress kerja dengan dasar teori yang mengacu kepada pendapatnyaMangkunegara (2001-157) yang menyatakan bahwa stress kerja adalahperasaan tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaan

26dengan indikator stress kerja mengacu pada pendapatnya Mangkunegara(2001-157) yang meliputi fisiologi, stress psikologis, dan stress perilaku.Beban kerja berpengaruh terhadap kinerja melalui stress kerja mengacupada pendapatnya Hasibuan (2007:32) yang menyatakan bahwa salah satudari faktor-faktor penyebab stres adalah adanya beban kerja berlebihdimana beban kerja berlebih akan berdampak pada tingkat kinerjakaryawan.Menurut Anggit (2014) dalam penelitiannya mengungkapkanbahwa stres kerja berpengaruh terhadap kinerja, Kusuma (2014)mnyatakan bahwa beban kerja berpengaruh terhadap kinerja, dan Mahfudz(2017) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa beban kerjaberpengaruh secara langsung terhadap kinerja melalui stres kerja.berdasarkan pendapat Hasibuan dan beberapa jurnal pendukung tersebutmaka dapat digambarkan kerangka berfikir dibawah ini;Gambar 2.1 Hubungan Beban Kerja, Stres Kerja dan Kinerjakaryawanβ1Stres Kerja (Z)Z1 Stres fisiologiZ2 Stres psikologisZ3 Stres perilakuβ2β4Beban Kerja (X)X1 Tuntutan fisikX2 Tuntutan tugasβ3Kinerja Karyawan (Y)Y1 Kualitas kerjaY2 KuantitasY3 Ketepatan waktu

27Keterangan(X) : Variabel bebas (Beban Kerja)(Y) : Variabel terikat (Kinerja Karyawan)(Z) : Variabel intervening (Stres Kerka)β1: Besarnya pengaruh X terhadap Zβ2: Besarnyapengaruh Z terhadap Yβ3: Besarnyapengaruh X terhadap Yβ4: Besarnyapengaruh X terhadap Y melalui ZBerdasarkan Gambar 2.1. dapat dilihat keterkaitan antar variabelyang ingin diuji peneliti yaitu variabel beban kerja, stress kerja dankinerja karyawan serta sesuai dengan perumusan masalah sebelumnyasehingga peneliti mengajukan beberapa hipotesis yang akan diujikebenarannya.D. Perumusan HipotesisHipotesis merupakaan jawaban sementara atau pendapat yangkeb

M. Mahfudz (2017), Pengaruh Kepuasan Kerja dan Beban Kerja terhadap Kinerja Karyawan dan Stres Kerja sebagai Variabel Mediasi pada Karyawan Divisi . Sales Consumer. PT Bank Negara Indonesia. Metode penelitian . analisis jalur (path analysis) Hasil (1) beban kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (2) kepuasan kerja

Related Documents:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini menggunakan beberapa pustaka yang berkaitan dengan penelitian ini. Hal ini berfungsi untuk pedoman dan pembanding penelitian yang akan dilakukan. Urfan (2017) melakukan penelitian berjudul Aplikasi Kalender Event Seni

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL. PENELITIAN . 2.1 Tinjauan Pustaka. Tinjauan pustaka adalah kajian mengenai penelitian sebelumnya yang memiliki relevansi permasalahan dengan penelitian yang akan dilakukan. Kajian terhadap penelitiapenelitian sebelumnya diharapkan memberikan wawasan agar n-

10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian tentang aplikasi mobile berbasis android yang dibuat oleh universitas atau berisi info seputar kampus atau panduan bagi mahasiswa atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Keagenan Keagenan adalah hubungan yang mempunyai kekuatan hukum yang terjadi bilamana kedua pihak bersepakat, memuat perjanjian, dimana salah satu pihak diamakan agen, setuju untuk mewakili pihak lainnya yang

6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Chronic kidney disease (CKD) a. Definisi Chronic kidney disease merupakan suatu keadaan kerusakan ginjal secar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini mengacu pada beberapa sumber dan tinjauan yang sudah ada dimana masing-masing penulis menggunakan metode yang berbeda sesuai dengan permasalahan yang di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Bank Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Tinjauan Umum tentang Arbitrase 1. Pengertian Arbitrase Suatu hubungan keperdataan yakni dalam suatu perjanjian selalu akan ada resiko kemungkinan timbulnya suatu perselisihan dalam prosesnya baik antar pihak maupun dengan objek perjanjian. Sengketa tersebut dapat