BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Cerbera Manghas

3y ago
28 Views
2 Downloads
4.48 MB
22 Pages
Last View : 16d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Roy Essex
Transcription

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Tinjaun Bintaro (Cerbera manghas)2.1.1KlasifikasiDivisi: SpermatophytaSubdivisi: AngiospermaeKelas: DicotyledoneaeSubkelas: SympetalaeOrdo: ContortaeFamili: ApocynaceaGenus: CerberaSpesies: Cerbera manghas (Tjitrosoepomo, 2007)Sinonim: Cerbera lactaria, Cerbera odollamNama Daerah : Bintan, buta-buta badak, goro-goro(Manado), kayu gurita(Maluku), madang kapo (Minangkabau), bintaro (Jawa dan Sunda), kenyeri putuh(Bali), leva (Samoa), toto (Tonga), dan Vasa (Fiji) (Rohimatun dan Suriati, 2011).Nama Lain: Pong-pong tree, othalanga, odollam tree, pink-eyed cerbera, seamango, dan dong bone (Rohimatun, 2011).2.1.2Deskripsi UmumGambar 2. 1 Pohon Bintaro (Cerbera manghas L.)(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2011)6

7Gambar 2. 2 Bagian Tanaman BintaroDaun (a), Bunga (b), dan (c) Buah(Pranowo D. 2010)Gambar 2. 3 Bagian-Bagian Buah Bintaro(a) kulit (epikarp), (b) sabut (mesokarp), dan biji (endokrap)(Pranowo D. 2010)Tanaman ini termasuk tumbuhan mangrove yang berasal dari daerah tropis(Rohimatun dan Suriati, 2011). Beberapa negara (India, Vietnam, Bangladesh,Kamboja, dan Myanmar) tanaman bintaro banyak di temukan di rawa dan tepisungai. Tinggi tanaman ini mencapai 10-20 meter. Tanaman bintaro memilikibatang berbentuk bulat, berkayu dan berbintik-bintik hitam. Daun pada tanamaniniberwarna hijau, daun tunggal dan lonjong, tepi daun rata dimana pangkalnyameruncing, pertulangan daun menyirip, permukaan licin, ukuran panjangnya 1520 cm, lebar 3-5 cm. Buah bintaro berbiji dan berbentuk oval. Biji dari buahbintaro ini berbentuk pipih, panjang, dan berwarna putih. Buah Bintaro terdiri atastiga lapisan, yaitu lapisan kulit terluar (epikarp), lapisan serat seperti sabut kelapa(mesokarp), dan bagian biji yang dilapisi oleh kulit biji atau tista (endokarp)(Pranowo D., 2010). Bintaro memiliki bunga yang mana digunakan sebagai alatreproduksi. Bunga tanaman ini berwarna putih, berbau harum dan terletak diujung batang. Bunga tanaman ini masuk dalam jenis bunga majemuk, tangkai

8putiknya berukuran 2-2,5 cm dan memiliki kepala sari berwarna cokelat dankepala putiknya berwarna hijau keputihan. Akar tanaman ini merupakan akartunggang dan berwarna coklat. Seluruh bagian tanaman ini bergetah berwarnaputih seperti susu (Rohimatun, 2011).2.1.3Kandungan Buah Bintaro (Cerbera manghas)Daun dan buah bintaro mengandung glikosida yang disebut cerberine, yangdapat mempengaruhi kerja jantung. Selain itu juga daun dan buah bintaromengandung saponin dan polifenol. Kulit batangnya mengandung saponin dantanin. Sedangkan biji bintaro mengandung minyak 46-64%, minyaknyamerupakan trigliserida yang tersusun dari molekul gliserol dan molekul asamlemak (palmitat, stearat, oleat, miristat, linolenat, dan linoleat) (Warta Penelitiandan Pengembangan Tanaman Industri, 2011). Buah bintaro mengandung fenolyang terdiri dari pigmen flavonoid, tannin dan saponin (Rizal et al., 2015).Menurut Murhadi (2010), saponin dan flavonoid dalam fenol dapat menghambatsintesis asam nukleat, menghambat fungsi membran sitoplasma, dan menghambatmetabolisme energi dari bakteri yang menyebabkan pertumbuhan bakteriterganggu dan bahkan menyebabkan kematian sel.2.1.4 Manfaat Tanaman Bintaro (Cerbera manghas)Seluruh bagian dari tanaman bintaro beracun karena mengandung senyawagolongan alkaloid, yang bersifat repellent dan antifeedant. Disamping itu,tanaman bintaro juga memiliki khasiat dan kandungan kimia. Saat ini terusdikembangkan berbagai manfaat dari tanaman bintaro.1. AkarAkar tanaman bintaro dapat di manfaat sebagai obat pencahar (WartaPenelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, 2011).2. Kulit batangKulit batang tanaman bintaro memiliki manfaat yang sama seperti akarnyayaitu dapat digunakan sebagai obat pencahar. Kulit batangnya memulikikandungan kimia seperti flavonoid dan steroid (Warta Penelitian danPengembangan Tanaman Industri, 2011).

93. GetahApabila cabang-cabang pohon dirusak, keluarlah getah yang berwarna putihseperti susu. Getah ini digunakan pula sebagai obat pencahar dan untuk mengobatisengatan ikan (Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, 2011).4. DaunDaun tanaman bintaro memiliki kandungan senyawa seperti saponin, steroiddan flavonboid. Dimana ekstrak metanol daun bintaro mengandung senyawa yangbisa digunakan sebagai antikanker payudara dan ovarium, selain itu juga dapatdigunakan sebagai obat pencahar (Warta Penelitian dan Pengembangan TanamanIndustri, 2011).5. BijiBiji buah bintaro memiliki kandungan senyawa kimia yaitu steroid,triterpenoid, saponin dan alkaloid yang mengandung cerberin, serbeosida,neriifolin dan thevetin. Kandungan cerberin pada biji ini bersifat racun dimanadapat mengganggu aktivitas kerja jantung. Walaupun bersifat racun senyawaalkaloid ini memiliki karakter toksik, repellent dan antifeedant pada serangga(Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, 2011).6. MinyakMinyak bintaro digunakan sebagai obat kudis dan membunuh kutu kepala.Minyak yang diperoleh dari biji beracun. Minyak bintaro berpotensi sebagaibahan baku biodiesel dan merupakan salah satu alternatif energi pada masa depan(Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, 2011).7. BuahBuah bintaro mengandung fenol yang terdiri dari pigmen flavonoid, tannindan saponin (Rizal et al., 2015). Menurut Murhadi (2010), saponin dan flavonoiddalam fenol dapat menghambat sintesis asam nukleat, menghambat fungsimembran sitoplasma, dan menghambat metabolisme energi dari bakteri yangmenyebabkan pertumbuhan bakteri terganggu dan bahkan menyebabkan kematiansel. Buahnya dapat digunakan untuk mengusir tikus (menaruh buahnya di dekattikus lewat).

102.1.5 Aktivitas Biologi dari Cerbera manghasSelain beberapa fungsi yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat, Bintarojuga telah beberapa kali di lakukan penelitian bahwasanya tanaman tersebutmemiliki efek insektisidal dan aktivitas antibakteri. Pengujian aktivitas antibakteridari bintaro berdasarkan penelitian sebelumnya bahwa ekstrak daging buahbintaro matang dengan pelarut etil asetat memiliki zona hambat tertinggi sebesar10,95 mm, tergolong aktivitas antibakteri sedang dan ekstrak biji buah bintarodengan pelarut n-heksan memiliki zona hambat sebesar 8,43 mm, tergolongaktivitas antibakteri kurang aktif terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Buahbintaro mengandung fenol yang terdiri dari pigmen flavonoid, tannin dan saponin(Rizal et al., 2015). Menurut Murhadi (2010), saponin dan flavonoid dalam fenoldapat menghambat sintesis asam nukleat, menghambat fungsi membransitoplasma, dan menghambat metabolisme energi dari bakteri yang menyebabkanpertumbuhan bakteri terganggu dan bahkan menyebabkan kematian sel.2.2 Tinjauan Jerawat2.2.1 JerawatJerawat merupakan peradangan yang disertai dengan penyumbatan salurankelenjar minyak kulit dan rambut (saluran pilosebasea). Apabila saluranpilosebasea tersumbat, maka minyak kulit (sebum) tidak dapat keluar danmengumpul di dalam saluran, saluran menjadi membengkak sehingga terjadikomedo. Komedo merupakan permulaan terbentuknya jerawat, baik komedoterbuka (blackhead) atau komedo tertutup (whitehead) (Tranggono et al., 2007).Propionibacterium acnes merupakan bakteri gram positif berbentuk batang danmerupakan flora normal kulit yang ikut berperan dalam pembentukan jerawat.Propionibacterium acnes mengeluarkan enzim hidrolitik yang menyebabkankerusakan folikel polisebasea dan meghasilkan lipase, hialuronidase, protease,lesitinase, dan neurimidase yang memegang peranan penting pada prosesperadangan. Propionibacterium acnes mengubah asam lemak tak jenuh menjadiasam lemak jenuh yang menyebabkan sebum menjadi padat. Jika produksi sebumbertambah, Propionibacterium acnes juga akan bertambah banyak yang keluardari kelenjar sebasea, karena Propionibacterium acnes merupakan pemakan lemak(Harahap, 2000).

112.2.2 Terapi JerawatPengobatan jerawat dilakukan dengan cara memperbaiki nkanjumlahkoloniPropionibacterium acnes atau hasil metabolismenya dan menurunkan inflamasipada kulit. Populasi bakteri Propionibacterium acnes dapat diturunkan denganmemberikan suatu zat antibakteri seperti eritromisin, klindamisin dan tetrasiklin(Harahap, 2000). Meningkatnya penggunaan antibiotik, memacu meningkatnyaresistensi bakteri terhadap antibiotik tersebut (Roslizawaty et al., 2013). Selain itujuga ada obat jerawat tanpa resep dokter seperti benzoil peroksida, sulfur, danasam salisilat memiliki efek samping iritasi dan tak jarang mengakibatkanparakeratolitik.2.3 Tinjauan Bakteri Propionibacterium acnes2.3.1 Klasifikasi dan MorfologiSalah satu bakteri yang mengakibatkan timbulnya jerawat pada permukaankulit yaitu bakteri P. acnes. Berikut ini klasifikasi dari bakteri P. acnes :Kingdom: BacteriaPhylum: ActinobacteriaFamily: PropionibacteriaceaeGenus: PropionibacteriumSpecies: Propionibacterium acnesPropionibacterium acnes tergolong kedalam kelompok bakteri berbentukbatang, atau benang gram positif yang tidak membentuk spora. Bakteri initergolong bakteri anaerob hingga aerotolerant. Pertumbuhan optimum pada suhu30-37oC. Koloni bakteri pada media agar berwarna kuning muda sampai merahmuda dan memiliki bentuk yang khas (Bojar, 2004). Di perlukan media dansuasana yang sesuai untuk pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes.Menurut ATCC (2017) untuk menumbuhkan bakteri Propionibacteriumacnes dapat menggunakan Modified Reinforced Clostridial Agar/Broth Medium(pre-reduced) dan Trypticase soy agar/broth with defibrinated sheep blood.Bakteri Propionibacterium acnes tergolong bakteri anaerob hingga aerotolerant,dalam proses pembiakkan bakteri ini dalam suasana anaerob dengan suhu 37oC.

12Dalam penelitian ini dipilih Mueller Hinton Agar/Broth karena MediaMueller Hinton Agar adalah media terbaik untuk pemeriksaan sensibilitas tes(dengan metode Kirby-Bauer) pada bakteri non-fastidious (baik aerob dan anaerobfakultatif).Beberapa kelebihan dari Mueller Hinton Agar/Broth menurut Atmojo (2016) :1. Semua bakteri dapat tumbuh karena media ini bukan merupakan media selektifdan media diferensial.2. Mengandung starch (tepung pati) yang berfungsi untuk menyerap racun yangdikeluarkan bakteri, sehingga tidak mengganggu antibiotik.3. Rendah sulfonamide, trimethoprim, dan tetracycline inhibitors. Mendukungpertumbuhan bakteri non-fastidious yang patogen.4. Banyak data dan pengalaman yang telah dikumpulkan tentang sensibilitas tesmenggunakan media ini.2.3.2 Pewarnaan BakteriPewarnaan Gram adalah pewarnaan diferensial yang sangat berguna danpaling banyak digunakan dalam laboratorium mikrobiologi, karena merupakantahapan penting dalam langkah awal identifikasi. Pewarnaan ini didasarkan padatebal atau tipisnya lapisan peptidoglikan di dinding sel dan banyak sedikitnyalapisan lemak pada membran sel bakteri. Jenis bakteri berdasarkan pewarnaangram dibagi menjadi dua yaitugram positif dan gram negatif. Perwarnaan bakteridilakukan untuk identifikasi dan untuk memastikan tidak ada kontaminan padakultur kerja.Proses pewarnaan bakteri sendiri dapat di lakukan dengan cara :Objek kaca yang digunakan dibersihkan dengan alkohol 96% dandikeringkan. Kemudian tambahkan aquadest 1 tetes di atas objek kaca, dan ambilbiakan bakteri Propionibacterium acnes yang akan dilakukan pewarnaan denganose steril (biakan bakteri yang diambil hanya 1 koloni saja), kemudian ratakanbiakan bakteri di permukaan objek kaca yang telah berisi aquadest. Kemudiandifiksasi dengan api bunsen (lewatkan di atas api 2-3 kali). Setelah kering,pertama ditetesi dengan pewarna Crystal Violet kemudian tunggu 1 menit lalubilas dengan aquadest. Kedua, ditetesi dengan Lugol dan tunggu 1 menit lalu bilas

13dengan aquadest. Ketiga, bilas dengan alkohol 96% biarkan selama 5 detik lalubilas dengan aquadest. Keempat, ditetesi dengan pewarna Safranin dan tunggu 1menit lalu bilas dengan aquadest kemudian keringkan dengan tisu.Periksa dengan mikroskop (perbesaran 100 x 10), bakteri yang tetapberwarna ungu digolongkan kedalam bakteri Gram positif. Sedangkan bakteriGram negatif juga berwarna ungu tetapi penggunaan Safranin akan mewarnai selGram negatif menjadi berwarna merah, sedangkan Gram positif tidak terpengaruhkarena memiliki jumlah peptidoglikan yang lebih banyak, sehingga akan lebihmengikat warna pertama (crystal violet) yang berwarna ungu dan ketikapewarnaan tidak mudah dihilangkan (Hafsan et al., 2015).Pada penelitian ini menggunakan bakteri Propionibacterium acnes.Propionibacterium acnes sendiri termasuk kelompok bakteri Gram positif.Bakteri Gram positif berwarna ungu disebabkan kompleks zat warna kristalviolet-yodium tetap dipertahankan meskipun diberi larutan pemucat, sedangkanbakteri Gram negatif berwarna merah karena kompleks tersebut larut sewaktupemberian larutan pemucat dan kemudian mengambil zat warna kedua yangberwarna merah. Perbedaan hasil dalam pewarnaan ini disebabkan perbedaanstruktur kedua kelompok bakteri tersebut.Perbedaan struktur dinding sel bakteri Gram positif dan Gram negatifmenyebabkan perbedaan reaksi dalam permeabilitas zat warna dan penambahanlarutan pemucat. Sebagian besar dinding sel bakteri Gram positif terdiri daripeptidoglikan, sedangkan dinding sel bakteri Gram negatif mempunyaikandungan lipida yang tinggi dibandingkan dinding sel bakteri Gram positif.Lipida ini akan larut dalam alkohol dan aseton yang digunakan sebagai larutanpemucat, sehingga pori-pori dinding sel membesar dan meningkatkan daya larutkompleks kristal violet-yodium pada dinding sel bakteri Gram negatif (Lay &Sugoyo 1992; Lay 1994).Pada bakteri Gram positif akan terbentuk persenyawaan kompleks kristalviolet-yodium ribonukleat yang tidak larut dalam larutan pemucat. Persenyawaanini tidak terbentuk pada bakteri Gram negatif sehingga diduga adanya perbedaankandungan asan ribonukleat antara bakteri Gram positif dan Gram negatif.Pemberian larutan mordan atau yang digunakan adalah larutan lugol dimaksudkan

14untuk meningkatkan afinitas pengikatan zat warna oleh bakteri sehinggapengikatan zat warna oleh bakteri menjadi lebih kuat.2.3.3 PatogenisitasDi antara berbagai jenis populasi mikroba, adalah Propionibacterium acnesanggota utama di daerah kulit punggung, wajah dan dada. Meskipun bakteri inimerupakan bagian dari flora normal, Propionibacterium acnes berkontribusiterhadap penyakit acne vulgaris atau jerawat (Behzadi, 2016). Propionibacteriumacnes merupakan bakteri Gram-positif yang bersifat anaerob. Bakteri ini berada didalam pori-pori kulit yang dapat menyebabkan munculnya jerawat, cenderungberkembang biak didalam kelenjar sebaceous yang tersumbat, yang menghasilkanzat-zat yang menimbulkan iritasi daerah sekitarnya. Kelenjar tersebut terusmembengkak, dan mungkin akan pecah, kemudian menyebarkan radang ke kulitdaerah sekitarnya. Inilah yang menyebabkan jerawat batu jenis yang palingmungkin, yaitu meninggalkan pigmentasi jangka panjang dan bekas luka seperticacar yang permanen (Huda, 2011).Propionibacterium acnes ikut serta dalam patogenesis jerawat denganmenghasilkan lipase, yang memecahkan asam lemak bebas dari lipid kulit. Asamlemak ini dapat menimbulkan radang jaringan dan ikut menyebabkan jerawat.Propionibacterium acnes kadang-kadang menyebabkan infeksi katup jantungprostetik dan pintas cairan serebrospinal (Jawetz et al., 2005).Mekanisme terjadinya jerawat adalah bakteri Propionibacterium acnes yangmerusak stratum corneum dan stratum germinat dengan cara mensekresikanbahan kimia yang menghancurkan dinding pori. Kondisi ini dapat menyebabkaninflamasi. Asam lemak dan minyak pada kulit tersumbat dan mengeras. Jikajerawat tersentuh maka inflamasi meluas sehingga padatan asam lemak danminyak kulit yang mengeras akan membesar (Athikomkulchai et al., 2008: 109133).

152.4 Tinjauan Zat Pembanding (Klindamisin)2.4.1 Mekanisme kerja klindamisinSalah satu antibiotik yang sering digunakan adalah klindamisin yangtermasuk antibiotik golongan linkosamid, memiliki mekanisme kerja denganpenghambatan sistesis protein bakteri dengan mengikat 50S subunit ribosom(sususan ikatan peptida) dan mempunyai efek kerja bakteriostatik dan bakterisidaltergantung dosis obatnya. Klindamisin banyak digunakan topikal pada jerawatdengan efek menghambat pertumbuhan Propionibacterium acnes di permukaankulit dan mengurangi konsentrasi asam lemak bebas sebum. Mengurangikonsentrasi asam lemak bebas mungkin merupakan hasil yang di peroleh darikerja klindamisin secara tidak langsung dengan menghambat produksi lipase dariPropionibacterium acnes yang sebanding dengan trigliserida pada asam lemakbebas atau hasil secara langsung mengganggu produksi lipase Propionibacteriumacnes. Klindamisin menghambat pertumbuhan Propionibacterium acnes denganmenghambat kemotaksis leukosit dimana secara in vivo dapat menekan inflamasipada acne vulgaris (jerawat) (American Society Of health System Pharmcist,2005: 3341).Dosis klindamisin 150-459 mg, anak-anak 8-20 mg/Kg/hari. Pada acnelotion 1% klindamisin (Dalacin-T) dalam larutan alkohol dilutum dan 10%propilenglikol. Selain itu terdapat klindamisin fosfat dalam bentuk gel yang setaradengan klindamisin 10mg/gram gel (Hadjosaputra et al., 2008:853).2.5Tinajuan Senyawa Metabolit Sekunder2.5.1 FlavonoidFlavonoid merupakan salah satu senyawa metabolit sekunder yang banyakterdapat pada tanaman, sebagai fenol dalam kondisi bebas dan glikosida yangberikatan. Flavonoid dapat ditemukan dalam bentuk flavon, flavonon, flavonol,flavonolo, isoflavon dan antosianidin. Senyawa-senyawa tersebut memilikibanyak aktivitas salah satunya aktivitras antibakteri.

16Gambar 2. 4 Struktur Umum Flavonoid (Quersetin)(Robinson, 1995)Flavonoid memiliki aktivitas antibakteri dengan mekanisme dengan proteineklstraseluler dan protein larut membentuk kompleks pada dinding sel bakteri.Selain itu juga memiliki aktivitas antimikrobial. (Cowan, 1999).Flavonoid dapat diidentifikasi dengan reaksi warna. Ada 2 macam reaksiwarna yang dapat digunakan yaitu Bate-Smith dan Metcalf dimana bila positifakan menimbulkan warna merah terang dan ungu. sedangkan uji Wilstater bilapositif akan menimbulkan warna setiap lapisan, jika menjadi warna jingga makanada senyawa flavon, merah pucat untuk senyawa flavanol dan merah tua senyawaflavanon (Evans, 2002).2.5.2 Saponin dan TerpenoidSaponin dibagi menjadi tiga kelompok utama yaitu triterpenoid, steroidalkaloid dan glikosilat steroid. Saponin dapat membentuk busa yang stabil padalarutan encer seperti sabun. Mekanisme saponin sebagai agen antibakteri adalahdengan cara berinteraksi dengan kolesterol pada membran sel dan menyebabkanmembran sel mengalami modifikasi lipid yang akan mengganggu kemampuanbakteri untuk berinteraksi dengan membran yang sudah mengalami modifikasitersebut. Terganggunya interaksi antara bakteri dengan membran selnya akanmenyebabkan kemampuan bakteri untuk merusak atau berinteraksi dengan hostakan terganggu. Ketika membran sel terganggu, zat antibakteri akan dapat denganmudah masuk ke dalam sel dan akan mengganggu metabolisme hingga akhirnyaterjadilah kematian bakteri. Uji golongan senyawa saponin didalam suatu ekstraktanaman adalah dengan cara uji buih, reaksi warna dengan uji LiebermannBurchard dimana adanya warna hijau biru, warna kuning muda dan warna merah

17ungu pada larutan. Kemudian uji warna dengan uji salkowski itu ditandai dengantimbulnya cincin berwarna merah. Saponin memiliki berat molekul dan polaritasyang tinggi (Evans, 2002).Terpenoid merupakan metabolit sekunder yang berbau dan dapat diisolasidengan penyulingan, dimana hasilnya disebut minyak atsiri. Sebagian besarminyak atsiri merupakan senyawa yang mengandung karbon dan hidrogen ataukarbon, hidrogen dan oksigen yang memiliki sifat aromatik secara umum disebutterpenoid. Terpenoid memiliki kerangka karbon yang dibentuk oleh dua atau lebihunit C-5 yang disebut unit isoprene, karena kerangka karbonnya sama sepertisenyawa isoprene. Minyak atsiri merupakan campuran senyawa organik dimanabiasanya terdiri dari 25 senyawa atau komponen yang berlainan. (Lenny, 2006).Berdasarkan jumlah atom C yang terdapat pada kerangkanya, terpenoiddapa

memiliki efek insektisidal dan aktivitas antibakteri. Pengujian aktivitas antibakteri dari bintaro berdasarkan penelitian sebelumnya bahwa ekstrak daging buah bintaro matang dengan pelarut etil asetat memiliki zona hambat tertinggi sebesar 10,95 mm, tergolong aktivitas antibakteri sedang dan ekstrak biji buah bintaro

Related Documents:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini menggunakan beberapa pustaka yang berkaitan dengan penelitian ini. Hal ini berfungsi untuk pedoman dan pembanding penelitian yang akan dilakukan. Urfan (2017) melakukan penelitian berjudul Aplikasi Kalender Event Seni

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL. PENELITIAN . 2.1 Tinjauan Pustaka. Tinjauan pustaka adalah kajian mengenai penelitian sebelumnya yang memiliki relevansi permasalahan dengan penelitian yang akan dilakukan. Kajian terhadap penelitiapenelitian sebelumnya diharapkan memberikan wawasan agar n-

10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian tentang aplikasi mobile berbasis android yang dibuat oleh universitas atau berisi info seputar kampus atau panduan bagi mahasiswa atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Keagenan Keagenan adalah hubungan yang mempunyai kekuatan hukum yang terjadi bilamana kedua pihak bersepakat, memuat perjanjian, dimana salah satu pihak diamakan agen, setuju untuk mewakili pihak lainnya yang

6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Chronic kidney disease (CKD) a. Definisi Chronic kidney disease merupakan suatu keadaan kerusakan ginjal secar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini mengacu pada beberapa sumber dan tinjauan yang sudah ada dimana masing-masing penulis menggunakan metode yang berbeda sesuai dengan permasalahan yang di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Bank Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Tinjauan Umum tentang Arbitrase 1. Pengertian Arbitrase Suatu hubungan keperdataan yakni dalam suatu perjanjian selalu akan ada resiko kemungkinan timbulnya suatu perselisihan dalam prosesnya baik antar pihak maupun dengan objek perjanjian. Sengketa tersebut dapat