BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 MANAJEMEN RANTAI PASOK

3y ago
38 Views
2 Downloads
603.00 KB
9 Pages
Last View : 8d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Hayden Brunner
Transcription

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1MANAJEMEN RANTAI PASOKSejarah perkembangan manajemen rantai pasokan tidak terlepas dari perkembanganmanajemen logistik di tahun 1960-1975 yang dikenal sebagai push era. Pada periode tersebutperusahaan membanjiri pasar dengan berbagai produk. Karena persaingan belum tinggi, maka apapunyang dilempar ke pasar dapat terjual. Sejak sekitar tahun 70-an, terjadi perubahan dimana persainganmenjadi semakin ketat yang mengakibatkan pasar lebih menentukan dibandingkan dengan produksi.Manajemen rantai pasokan sendiri secara konsep sudah lama dikemukakan, namun mulai suksesdipakai pada akhir 80-an ketika banyak perusahaan terdesak untuk menerapkan sistem logistikterintegrasi (Widjaja, 2000).Rantai pasokan terdiri dari seluruh organisasi yang terlibat baik secara langsung maupun taklangsung, dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Rantai pasokan tidak hanya meliputi perusahaandan pemasok, tetapi juga transportasi, penggudangan, distributor, dan konsumen itu sendiri. Tujuanutama dari rantai pasokan adalah memuaskan kebutuhan pelanggan, dan bagi perusahaan adalah untukmendapatkan keuntungan. Aktivitas rantai pasokan dimulai dari permintaan konsumen dan berakhirketika pelanggan atau konsumen telah terpuaskan (Chopra dan Meindl, 2004).Manajemen rantai pasok merupakan filosofi manajemen berkelanjutan untuk mencari danmengkolaborasikan sumber fungsi bisnis yang kompeten, baik dari internal atau eksternal perusahaan,sehingga terciptanya suatu sistem pasokan yang berkompetitif tinggi dan memperhatikan kebutuhanpelanggan. Sistem pasokan yang fokus pada pengembangan solusi inovatif dan sinkronisasi aliranproduk, jasa dan informasi untuk menciptakan sumber nilai pelanggan yang bersifat unik (Widjaja,2000).Manajemen rantai pasok merupakan pendekatan untuk mengintegrasikan supplier,pengusaha, gudang dan tempat penyimpanan lainnya secara efisien sehingga produk yang dihasilkansesuai dengan jumlah atau kuantitas yang tepat, lokasi tepat dan waktu tepat untuk meminimalisasibiaya dan memuaskan kebutuhan pelanggan (Simichi, 2000).Manajemen rantai pasok memiliki peranan sebagai alat untuk memaksimalkan persaingandan keuntungan bagi perusahaan termasuk pelanggan dan konsumen akhir. Pemasok, perusahantransportasi dan penggudangan, distributor dan konsumen merupakan objek-objek yang berperandalam kegiatan manajemen rantai pasok. Objek-objek ini akan berkolaborasi menjadi suatu sistemguna untuk mencapai tujuan dari manajemen rantai pasok. Terdapat 4 aktivitas penting dalam rantaipasok:1. Pembelian: Supply base reduction, supplier alliances, SRM, Strategic sourcing, green sourcing,VMI.2. Operasi dan Produksi: Demand management, CPFR, Inventory management, MRP (MasterRequirment Planning) ERP (Enterprise Requirement Planning), RFID, Lean Systems, Six Sigmaquality.3. Distribusi: Logistics management, CRM, Security, network design, global supply chains, serviceresponse logistic, green logistic.4. Integration: Integration activities and problem,risk management, performance measurement.3

Peralatan fungsional yang dimiliki sistem manajemen rantai pasok adalah:1. Manajemen permintaanPerangkat peralatan dengan menggunakan teknik-teknik peramalan secara statistik. Perangkat inidimaksudkan untuk mendapatkan hasil peramalan yang lebih akurat.2. Perencanaan dan pengendalian agregatSuatu peralatan dalam rangka menciptakan taktik perencanaan jangka menengah dan panjangberikut keputusan-keputusan menyangkut sumber yang harus diambil dalam rangka melengkapijaringan pasok.3. Manajemen transportasiSuatu fungsi yang berkaitan dengan proses pendistribusian produk dalam rantai pasok.4. Distribusi dan pembangunanSuatu alat perencanaan yang menyeimbangkan dan mengoptimalkan jaringan distribusui padawaktu yang diperlukan. Dalam hal ini, Vendor Managed Inventory dijadikan pertimbangkan dalanrangka optimasi.5. Perencanaan produksiPerencanaan produksi dan jadwal penjualan menggunakan taraf yang dinamis dan teknik yangoptimal.6. Available to promiseTanggapan yang cepat dengan mempertimbangkan alokasi, produksi dan kapasitas teransportasiserta biaya dalam keseluruhan rantai pasok.7. Model Rantai PasokPerangkat dalam bentuk model yang dapat digunakan secara mudah guna menngarahkan sertamengontrol rantai pasok. Melalui model ini, mekanisme kerja dari konsep rantai pasok dapatdiamati.8. OptimasiOptimasi merupakan jantung dari sistemmanajemen rantai pasok.2.2REVERSE LOGISTICReverse logistic merupakan bentuk logistik baru yang aliran barangnya berbalik daripelanggan atau distributor ke produsen dan bertentangan dengan tradisional logistik. Reverse logisticterjadi akibat adanya beberapa produk kehilangan nilai pakai jelas seperti kemasan, kehilangan fungsiseperti produk rusak, sulit untuk dijual di pasar umum, seperti kelebihan stok, atau harusdikembalikan untuk beberapa alasan karena cacat, semuanya harus dikembalikan atau mengalirterbalik dari hilir ke hulu dalam rantai pasok (Jun-Ji, 2008). Dapat dilihat proses reverse logistic padaGambar 1. 4

Materi BaruGambar 1. Proses reverse logisticProses langsung busiKLIENProses Kembali logistikTempat Penjualan danKonsumsi MatarialGambar1. Proses reverse logistic(Sumber: Roggers and Tibben Lembeke,1995)Reverse logistic memiliki sifat ketidakpastian yang tinggi. Jun-Ji (2008) memaparkanbahwa ada empat karakteristik utama yang menyebabkan ketidakpastian yaitu tempat tidak pasti,waktu tidak pasti, alasan tidak pasti, distribusi pelanggan tidak pasti, dan pembuangan tidak pasti.Manajemen harus mampu bekerja secara fleksibel dan lincah dalam beroperasi karena adanyaketidakpastian tersebut. Reverse logistic memerlukan investasi biaya yang besar dan sumber dayayang mumpuni yang mempengaruhi setiap cara.2.3PENGENDALIAN PERSEDIAANRangkuti (2002) memaparkan bahwa persediaan merupakan sejumlah bahan-bahan, bagianbagian yang disediakan dan bahan-bahan dalam proses yang terdapat dalam perusahaan untuk prosesproduksi, serta barang-barang jadi atau produk yang disediakan untuk memenuhi permintaan darikonsumen atau langganan setiap waktu. Handoko (1997) mengemukakan bahwa persediaanmerupakan sejumlah sumberdaya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhanpermintaan. Keberadaan persediaan berkaitan dengan faktor waktu, faktor ketidakpastian, faktordiskontinuitas, dan faktor ekonomi.Pada pengendalian persediaan ada dua alternatif keputusan yang dapat diambil, yaitu jumlahsetiap kali pemesanan dan kapan pemesanan itu harus dilakukan. Prinsip dari persediaan yaitumempermudah atau memperlancar jalannya operasi perusahaan pabrik yang harus dilakukan secaraberturut-turut untuk memproduksi barang-barang, serta selanjutnya menyampaikan kepada parapelanggan atau konsumen. Persediaan memungkinkan produk-produk dihasilkan pada tempat yangjauh dari pelanggan dan atau sumber bahan mentah (Rangkuti, 2002).Proses mengendalikan persediaan merupakan kegiatan yang berhubungan denganperencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penentuan kebutuhan material sedemikian rupa sehinggadi satu pihak kebutuhan operasi dapat dipenuhi pada waktunya dan di pihak lain investasi persediaanmaterial dapat ditekan secara optimal (Indrajit dan Djokopranoto,2003).Johns dan Harding (1996) mengemukakan tujuan pengendalian persediaan adalahmeminimalkan investasi dalam sediaan, namun tetap konsisten dengan penyediaan tingkat pelayananyang diminta, sedangkan fungsi utama dikemukakan oleh Starr dan Miller (1986) yaitu menjaminbahwa fungsi produksi tidak dihambat oleh kekurangan bahan baku yang diperlukan dan untuk5

menjamin bahwa pengembangan prosedur untuk mendapatkan dan menyimpan bahan persediaan yangdiperlukan telah dilaksanakan dengan biaya minimum.Rangkuti (2002) mengemukakan beberapa tujuan diadakannya mulai dari bahan baku sampaibarang jadi antara lain:1. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang.2. Menghilangkan resiko barang yang rusak.3. Mempertahankan stabilitas operasi perusahaan.4. Mencapai penggunaan mesin yang optimal.5. Memberi pelayanan yang sebaik-baiknya bagi konsumen.Menurut Handoko (2000), fungsi-fungsi persediaan adalah sebagai berikut:1. Fungsi “Decoupling”Fungsi ini memberikan peluang perusahaan untuk dapat memenuhi permintaan langganan tanpatergantung pada supplier. Fungsi ini disebut juga dengan istilah fluctuation stock. Persediaanbahan mentah diadakan agar perusahaan tidak akan sepenuhnya tergantung pada pengadaannyadalam hal kuantitas dan waktu pengiriman.2. Fungsi “Economic Lot Sizing”Fungsi ini dapat mengurangi biaya per-unit produk dengan membeli sejumlah sumber dayadalam kuantitas yang lebih besar sehingga mendapatkan potongan harga atau diskon. akan tetapiterkadang dapat meningkatkan biaya investasi, biaya penggudangan dan risiko kerusakan.3. Fungsi AntisipasiFungsi ini digunakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diramalkan berdasarkanpengalaman atau data masa lalu karena adanya ketidakpastian jangka waktu tertentu terhadappermintaan barang-barang selama periode tertentu.2.4PERENCANAAN PRODUKSIPerencanaan produksi merupakan salah satu fungsi manajemen. Gasperz (2002) berpendapatbahwa perencanaan produksi merupakan suatu proses penetapan tingkat output secara keseluruhanguna memenuhi tingkat penjualan yang direncanakan dan persediaan yang diinginkan. Handoko(2000) berpendapat bahwa kegiatan perencanaan produksi dimulai dengan melakukkan peramalanuntuk mengetahui terlebih dahulu apa dan berapa barang yang perlu diproduksi pada waktu yang akandatang.Assauri (1993) mengemukakan bahwa tujuan perencanaan produksi yaitu untuk mencapaitingkat keuntungan tertentu, untuk menguasai pasar tertentu sehingga hasil atau output perusahaan initetap mempunyai pangsa pasar tertentu, untuk mengusahakan dan mempertahankan agarpermasalahan supaya perusahaan dapat bekerja pada tingkat efisiensi tertentu dan untukmengusahakan dan mempertahankan agar pekerja dan kesempatan kerja yang sudah ada tetap padatingkatnya dan berkembang.2.5MODEL DAN SIMULASI SISTEMModel merupakan penyederhanaan terhadap kondisi atau keadaan nyata pada sistem danbergantung pada tujuan pembuatan model itu sendiri. Ketika model yang digunakan berbentuk modelkomputer dan sistem yang dikaji bersifat dinamis, maka simulasi dapat didefinisikan sebagai imitasidari sistem melalui model komputer yang ditunjukan untuk mengevaluasi serta meningkatkan kinerjasistem (Harrel,et al 2004).6

Secara umum, pemodelan ditunjukan untuk membuat suatu lingkungan eksperimen sehinggaeksperimen dapat dilakukkan terhadap model tersebut seaolah-olah eksperimen dilakukan terhadapsistem nyata. Ada sejumlah kelebihan penggunaan sistem simulasi beserta kondisi penggunaan sistemtersebut. Kondisi yang sesuai bagi pengguna simulasi sebagai alat bantu pemecahan masalah sepertipermasalahan atau keputusan yang akan dibuat bersifat operasional, permasalahan terdefinisikandengan baik dan bersifat repetitive, dan aktivitas serta kejeadian bersifat saling bergantung satu samalain serta berubah-ubah.Kelebihan pemodelan dan simulasi sistem dibandingkan dengan metode lain yaitu mampumenangkap faktor saling ketergantungan dalam sistem, mampu memperhitungkan variabilitas dalamsistem, cukup mampu memodelkan sistem dengan karakterisik apapun, menunjukan prilaku sistemdari waktu ke waktu, dalam hal biaya murah dan lebih cepat dalam hal waktu apabila dibandingkandengan melakukan eksperimen terhadap sistem nyata dan tidak menimbulkan risiko terhadap sistemnyata jika ternyata eksperimen menimbulkan kondisi yang tidak diinginkan.2.6TEKNIK HEURISTIKTeknik heuristik merupakan pengembangan dari operasi aritmatika dan matematika logika.Secara umum ciri teknik heuristik adalah adanya operasi aritmatika (penjumlahan, pengurangan,perkalian, dan pembagian), adanya perhitungan yang bertahap dan tahapannya terbatas sehingga dapatdibuat algoritma komputernya.Menurut Thierauf dan Klekamp dalam Hadisaputra (1994), program heuristik merupakantitik pandang dalam perancangan tugas pemrosesan informasi yang kompleks. Pada program heuristikini tidak terdapat suatu model yang baku, sehingga tiap permasalahan menggunakan program heuristikyang spesifik.Penggunaan teknik heuristik memiliki banyak alasan diantaranya adalah teknik heuristikmempermudah atau menyederhanakan lingkungan dari pembuat keputusan sehingga memungkinkandengan cepat tanpa tergantung pada jumlah jalan dimana setiap keputusan dapat dibuat. Banyakpermasalahan kompleks, walaupun inti permasalahan dapat dibuat pola kerja matematikanya, akantetapi kebutuhan perhitungannya tidak layak, bahkan menggunakan komputer besar sekalipun.Perencanaan dan penentuan kebijaksanaan-kebijaksanaan sangat sulit untuk dikuantitatifkan danmempunyai struktur yang kurang baik, sehingga model matematika tidak mencerminkan karakteryang terpenting. Meskipun model matematika dapat digunakan, tahapan pemodelan harus jelassehingga dapat dimengerti oleh orang lain yang menggunakannya.2.7TEKNIK SIMULASI MONTE CARLOMenurut Watson dan Blackstone (1989), permasalahan yang rumit dalam pemilihankebijaksanaan pengendalian persediaan, umumnya disebabkan adanya ketidakpastian. Sifatketidakpastian tersebut disebabkan oleh keragaman yang tidak berpola akibat fenomena alamiah yangtidak konsisten. Simulasi merupakan duplikasi atau abstraksi dari persoalan dalam kehidupan nyatake dalam model matematik (Subagyo,1992). Simulasi berkenaan dengan percobaan untuk menaksirsuatu tingkah laku (perangai) dari sistem nyata untuk maksud perancangan sistem atau pengubahantingkah laku sistem. Sistem dapat dibedakan dalam dua keadaan, yaitu berdasarkan keadaandeterministik lawan yang stokastik atau probabilistik dan berdasarkan waktu antara yang statik lawanyang dinamik. Simulasi stokastik menyangkut distribusi peluang dari beberapa atau semua variabeldan parameter.7

Simulasi tidak dapat dipisahkan dengan unsur ketepatan. Simulasi menunjukan suatuestimasi statistik, dibandingkan hasil eksak dan cenderung hanya merupakan suatu perbandingan dariberbagai alternatif untuk mencapai titik optimum. Hillier dan Lieberman (1974) mengemukakanbahwa metode simulasi Monte Carlo merupakan simulasi teknik pengambilan contoh (sampling)yang diterapkan pada populasi teoritis. Metode ini mencakup penetapan distribusi peluang daripeubah dan menarik contoh secara acak (probabilistik) kemudian dirata-ratakan. Ada beberapa caramembangkitkan nilai acak dari Monte Carlo yang merupakan cara terbaik terutama untuk distribusidiskrit yang empiris. Bilangan acak berguna untuk membangkitkan nilai yang memiliki sebuahdistribusi probabilitas yang dapat mewakili data secara nyata. Metode ini dapat digunakan untuksimulasi baik bersifat stokastik maupun yang deterministik.Watson dan Blackstone (1989) mengatakan simulasi monte carlo merupakan simulasi yangmenggunakan distribusi peluang dengan penarikan contoh secara acak, dimana jenis distribusi peluangtersebut diantaranya yaitu distribusi normal, eksponensial, poisson, binomial, dan sebagainya. Bentukdistribusi peluang suatu kejadian perlu dilakukan uji distribusi. Diagram alir simulasi Monte Carlodapat dilihat pada Gambar 2ParameterPembangkitBilangan AcakCetakVariabelAcakPembangkit VariabelAcak/Distribusi Peluangn NyaSelesaitidakN n 1Gambar 2. Diagram Alir Simulasi Monte Carlo(Sumber : Gottfried, 1984)Pengujian nilai kecukupan simulasi digunakan perhitungan dengan menggunakan rumussebagai berikut (Gottfried, 1984): 2(())Dimana :N Panjang hari simulasin Jumlah data pengamatan standar deviasi pengamatan standar deviasi pada tingkat kepercayaan tertentu.Dalam simulasi Monte Carlo terdapat dua bagian yaitu bilangan acak dan variabel acak, yaitu:1. Pembangkit bilangan acakBilangan acak biasa digunakan dalam pengembangan simulasi. Pembangkit bilangan acak dapatdilakukan dengan menggunakan fungsi standar randomize. Fungsi standar ini merupakan suatufungsi untuk menghasilkan bilangan acak denagn nilai yang lebih besar atau sama dengan nol danlebih kecil dari satu.8

2.2.8Pembangkit Variabel AcakPembangkit variabel acak ini menggunakan metode transformasi invers, berdasarkan poladistribusi dari data sampel pengamatan. Oleh karena itu data sampel pengamatan harus diuji duludistribusinya. Distribusi sampel harus mewakili distribusi secara statistik tidak berbeda nyata.DISTRIBUSI CAUCHYDistribusi Cauchy atau yang sering diketahui adalah distribusi Lorentz, fungsi Lorentz ataudistribusi Breit-Wigner. Distribusi Cauchy merupakan distribusi yang tidak memiliki rata-rata, varianatau lebih tinggi dari yang didefinisikan. Modus dan mean didefinisikan dengan baik dan keduanyasama dengan X0.Ketika U dan V merupakan dua independen terdistribusinormal variabel dengan nilai harapan0 dan varian 1 sehingga ratio U/V memiliki standard distribusi cauchy. Jika X 1, ,Xn adalahindependen dan terdistribusi identik variabel acak, masing-masing dengan distribusi Cauchy standar,maka sampel mean ( X1 Xn) /n memiliki standar Cauchy distribusi yang sama (mediansampel, yang tidak dipengaruhi oleh nilai-nilai ekstrim, dapat digunakan sebagai ukuran tendensi).Distribusi Cauchy merupakan distribusi probabilitas dibagi tak terhingga. Ini jugamerupakan sangat stabil. Distribusi Cauchy standar bertepatan dengan distribusi t-Student’s dengansatu derajat kebebasan. Seperti semua distiribusi stabil, skala keluarga lokasi yang distribusi Cauchyadalah univariat distribusi saja yang tertutup dibawah transformasi fraksional linear dengan koefisiennyata. Distribusi Cauchy memiliki fungsi kepadatan probabilitas:Dimana X0 adalah parameter lokasi yang menentukan lokasi puncak distribusi dan adalahparameter skala yang menetukan nilai tengah dan lebar maksimum. Selain itu juga sama dengansetengah rentang kuartil dan sering disebut dengan kemungkinan kesalahan Cauchy. Fungsiprobabilitas sebaran Cauchy dapat dilihat pada Gambar 3.Gambar 3. Fungsi Probabilitas Sebaran Cauchy(Sumber :Wikipedia)9

Fungsi distribusi kumulatif dari sebaran Cauchy dapat dilihat pada Gambar 4 dan rumusfungsi sebagai berikut:Gambar 4. Fungsi Distribusi Kumulatif Sebaran Cauchy(Sumber :Wikipedia)2.9UJI STATISTIKPendekatan simulasi yang dilakukan akan mewakili keadaan nyata jika adanya persamaanparameter antara kedua populasi yang sama. Apabila parameter kedua populasi tidak sama, makadiperlukan evaluasi terhadap hasil simulasi. Pengujian statistik diperlukan untuk mengetahui benaratau salahnya suatu hipotesis terhadap populasi (Sumantri, 1990).2.9.1Uji Kolmogorov-SmirnovUji Kolmogorov-Smirnov merupakan uji statistik yang bertipe Godness of Fit, dimanapenarikan terhadap suatu sampel acak akan diuji apakah suatu sampel tersebut ditarik berdasarkansuatu distribusi tertentu seperti distribusi normal, distribusi Weibull, distribusi eksponensial, dan lainlain. Hipotesis nol merupakan distribusi pengamatan tidak berbeda nyata atau sesuai dengan distribusiteoritis. Tes Kolmogrov-Smirnov memperhatikan pada terjadinya penyimpangan terbesar yangdinotasikan dengan D. Nilai dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut:D Maksimum F (X) – SN (X) dimana :F(X) fungsi distribusi frekuensi kumulatif teoritis.SN (X) fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi dari suatu sampel random.2.9.1 Uji Anderson-DarlingUji Anderson-Darling digunakan untuk menguji apakah data berasal dari populasi yangmengikuti distribusi khusus. Adapun rumusan hipotesis untuk uji Anderson-Darling adalah sebagaiberikut:H0 :Data mengikuti distribusi khusus.H1 : Data tidak mengikuti distribusi khusus.10

Bila ada n pengamatan diurutkan x(i), maka EDF Fn(x) didefinisikan sebagai:Fn( X ) N ( x ( i ) x), i 1, 2,3,., nndimana N(x(i) x) adalah jumlah pengamatan berurut yang kurang dari atau sama dengan x. Untuk npengamatan diurutkan x(i), statistik uji Anderson-Darling adalah:A2 n 1n i 1 (2i 1) ln Fo( x ( i )) ln 1 Fo( x ( n 1 i )) nNilai A2 hasil perhitungan ini dibandingkan nilai kritis yang besarnya adalah 1.092, 0.787,dan 0.656 untuk sebesar 1%, 5%, dan 10% dengan scaling factor (1 4/n – 25

3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 MANAJEMEN RANTAI PASOK Sejarah perkembangan manajemen rantai pasokan tidak terlepas dari perkembangan manajemen logistik di tahun 1960-1975 yang dikenal sebagai push era. Pada periode tersebut

Related Documents:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini menggunakan beberapa pustaka yang berkaitan dengan penelitian ini. Hal ini berfungsi untuk pedoman dan pembanding penelitian yang akan dilakukan. Urfan (2017) melakukan penelitian berjudul Aplikasi Kalender Event Seni

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL. PENELITIAN . 2.1 Tinjauan Pustaka. Tinjauan pustaka adalah kajian mengenai penelitian sebelumnya yang memiliki relevansi permasalahan dengan penelitian yang akan dilakukan. Kajian terhadap penelitiapenelitian sebelumnya diharapkan memberikan wawasan agar n-

10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian tentang aplikasi mobile berbasis android yang dibuat oleh universitas atau berisi info seputar kampus atau panduan bagi mahasiswa atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Keagenan Keagenan adalah hubungan yang mempunyai kekuatan hukum yang terjadi bilamana kedua pihak bersepakat, memuat perjanjian, dimana salah satu pihak diamakan agen, setuju untuk mewakili pihak lainnya yang

6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Chronic kidney disease (CKD) a. Definisi Chronic kidney disease merupakan suatu keadaan kerusakan ginjal secar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini mengacu pada beberapa sumber dan tinjauan yang sudah ada dimana masing-masing penulis menggunakan metode yang berbeda sesuai dengan permasalahan yang di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Bank Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Tinjauan Umum tentang Arbitrase 1. Pengertian Arbitrase Suatu hubungan keperdataan yakni dalam suatu perjanjian selalu akan ada resiko kemungkinan timbulnya suatu perselisihan dalam prosesnya baik antar pihak maupun dengan objek perjanjian. Sengketa tersebut dapat