Karsono Saputra - Universitas Negeri Yogyakarta

3y ago
23 Views
2 Downloads
4.87 MB
67 Pages
Last View : 2m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Genevieve Webb
Transcription

,:, -.karsono hsaputra.,.

ItPENGANTARFTLOLOGTIAWA

-Undang-UndangFerubahanNomor12 Tahun 1997Aas Undang-Undang Nomor 6PENGANTARFTLOTOGIIAWA982Tenang Hak Cipta sebagaimanaTelahDengan Undang-Undang Nomor TTahun 1987Il. Barangsiapa dengan sengaia dan tanpamumkan atau memperbanyak suatu ciptaanmemberi izin untuk itu dipidana dengn pipenlara paling lama 7 (tuiuh) tahundenda paling banyak Rp I 00.000.000,00iua rupiah).2. Barangsiapa dengan sengala menyiarkan, mema-KARSONO H SAPUTRAmerkan, mengedarkan, atau meniual kepadaumum suatu cipaan aau barang hasil pelanggaranHak Cipa sebagaimana dimakud dalam ayat ( l)'dipidana dengan pidana peniara paling lama 5(lima) tahun dan/atau denda paling banyakPenerbitWEDATAMA WIDYA SASTRA2008

Pengantar Filologi Jawaoleh Karsono H SaputraRancangan Sampul Jeffry Suryawws2008.63.01Penerbit Wedatama Widya SastraM.KahfrI, Gg. H. Tohir II No. 46Jakarta SelatanJl.KATAPENGANTARTelp./Faks. 027 -7 965262E- mail wedatamawi dy rc as ttz@y ah o o. c omHak cipta dilindungi oleh undang-undang.Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku initanpa'ann tertulis dari penerbit.Perpustakaan Nasional Katalog Dalam Terbitan(KDT)Karsono H SaputraPengantar Filologi J awa-Jakarta: Penerbit WedatamaWidya Sastra, Cetakan Pertama, November 2008vi 116hlm.;14 x20 cmBibliografiISBN 978-97 9 -3258-7 9 -9Buku ini ditulis bermula didasari keinginan untuk membuat buku ajar mata kuliah Pengantar Filologi Umum di program StudiJawa Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia(FIB UI). Berhubung mata kuliah iru kemudiandihapus dan "disatukan" dengan mata kuliah lain akibat perubahan kurikulum di lingkungan UI, maka gagasan itu menjelma menjadi buku Pengantar FihhgiJawa. Gans besar isinyamemang tidak banyak berubah, detailnyalah yang kemudian"menyempit" tetapi malah "menukik" lebih dalam pada kejawaan.Beruntungmempunyai rekan-rekan sejarvat yang senantiasa mendorong saya untuk melanjutkan penulisan bukuini. I\{eskipun dengan kemampuan yang sangar rerbatas dansayapengetahuan yang dangkal, buku ini pun akhirnya terselesaikan.Untuk itu terima kasih pantas saya sampaikan kepada parasejawat di Program Studi ("S)Jawa FIB UI, terutama sekaliKerua PS Jawa Bapak Darmoko, M. Hum. dan Ibu Amyrnat

Leandra Saleh, M. Hum., guru sekaligus sahabat untuk .bertengkar". Terima kasih juga saya haturkan kepada para guruyang membantu membenruk diri dan sikap keilmuan saya.Kepada para mahasiswa, tempat saya menguji pendapat dan .mencuri" gagasan, sepantasny alah say amenyampaikan hormat danpujian yang nrlus. Buku ini tak akan pernah ada tanpakeberadaan mereka.DAF"TAR ISIKekurangsempurnaan berikut kedangkalan sajian bukuini selayaknyalah mengundangkitikdan diskusi dari para cerdikcendekia dan sidang pembaca. Hormat yang nrlus saya sampaikan untuk segala kridk dan diskusi.Kata PengantarvAkhirnya, sekalipun sed.ikit, mudah-mudahan buku inijugaadamanfaatnya.Bab I Pendahuluan71. Pengertian1Jakarta, Oktober 2008Karsono H Saputra2. Alas Tulis743. Aksara dan Bahasa234. Teks dan Isinya265.Umur Naskah dan Teks6. Persebaran Naskah39T.IQtalog42BabvlJJII Produksidan Reproduksi491. Penciptaan Teks492.Penyaltnan Naskah543. Skriptorium654. 'Ieks dan Pengarangnya72vil

BabIII77PenggaraPan Naskah771. Studi Filologi812. Langlicrh Keri a Filologi1043. Metode Keria u: NinS i{ardanianat-ana"fr.Eu:Dit e;,'Wag e, Tci" Jati;ch,tm untufr. cucutlc A igaityary meniuyEan ruLyas Saruvlil

pengantarfhfogi jawaBABINASKAHDANTEKS1.PengertianHampir semua orang Indonesia yang pernah mengenyampendidikan di sekolah menengah pasti mengend-as2u 5sridak-tidaknya mendengar-Sutasoma,N dgmakrt1gama,danHikayt Anir Hamqalt. S utasoma merupakan karya (sastra) berbahasaJawa kuna, karya Mpu Tantular, berasal daizamanMaia,pahit abad ke-14, dan mengandung petikan frasa yang kemudianmenjadi semboyan Negara Kesatuan Republik lndonesia ,,bhinneka tungal ika". Nigarakrthgarza juga merupakan karya (sastra)dai zamanMajapahitdinrlis olehMpu Prapanca, berisi laporan perjalanan Mpu Pnpancakerikamengikuti anjangsana Hayam Wuruk ke wilayah-wilayah kekuberbahasaJawa kuna, berasalasaanMajapahit pada tahun 1363 beserta informasi mengenailremerintahan Majapahit pada saat itu (Zoetrnulde r,7983: 440).Adapun Hikayt Amir Hanryzh merupakan sebuah epos keislaman, berbahasa Melayu, dan diFerkirakan dinrlisattxaabadkc-15 dan awal abad ke-16 (Uaw, 7991:269-270). Karya-karya

perlgantarfrarsono ftsaputrafibbgi jawakuna semacam itu tidak hanya terdapat dalam geografi budayaklasikJawa dan Melayu, melainkan juga terdapat dalam berbagaigeografi budaya kedaerahan Nusantara yang memiliki ttadisikeberaksaraan, misalnya Batak" Bengkulu, Sunda, Bali, Lombok, Maluku, Bugis, dan Baniat'Dalam bentuknya yang paling tta,katya-kary sem citu berwujud tulisan tangan diffiatas lembaran-lembaran alastulis setemPat, seperti rontal'daan tal' (Borassus flabelkfe) yangkini lebih dikenal melalui pelafalanmetatesisnya: lontar, nipah,dakang(Sunda), dkwang Sawa), bambu, dankulit kayu; serta dengan aksara kedaerah-an-mis alrya aksataJ aw a, aksan B ah,aksanSunda, aksata rencong, aksara kagangz,aksara Batak, aksatapegon, aksataiawi, danseterusnya-d an bahasa setempat-misal-bahasa Melayu. Dalam pengertian pengkajian sastra lama,nya bahasa Bugis, bahasa Melayu, bahasa Sa-"benda" peninggalan tertulis semacam ini disebut dengan nas-sak, bahasa B ania4 danseterusnya.S utasomasedang w cana yaflgterkandungdi dalamnya, atauw c fladan N dgara krt hga m a-y angdij adikan contohyangdapatdibaca dari suatu naskah, disebut sebagai teks. Nas-pada ahnea Pertama buku ini--dalam wujudnya yang lama ditulis dengan aksataJawakah dan teks merupakan suatu kesatuan yang tidak mungkindan bahasaJawa kuna di atas rontal, sedangHikaytAmirlTanlab ditulis dengan aksaraJawii dan dengankarton tebalt ,tf-*rl"*l ah2;"adrnaksara Arab yang diadaptasi untuk menulis sasttadengandan bahasa Melay'u, sudah barang tentu melalui secaraluasdikepulauanolehNusantara, terutama yang sasta dan tradisi disnya dipengaruhisasta dan tradisi nrlis MelaYu.clipisahkan: naskah merupakan "wadah", sedang teks merupakan isi. Pembedaan istilah dan pengertian naskah denganteks sangat penting bukan saja keduanya berbeda sec rany t Istilah "naskah" dapat disamakan dengan isttTah manascripr (disingkatuttttk runggal ataw mrr untuk iamak) dalam bahasa Inggris danhandschrift (disingkat /r untuk tunggal ataw hrs untuk jamak) dalammsbahasa Belanda.

penqantar fibfogifutrsorc fi saputrajawasecafa inderawi, melainkan karena bidang yang mempelalarrhiasan-hiasan yang mun-keduanya pun berbeda. Teks merupakan bidang kajian teks-cul pada lembar-lembartologr, sedang naskah menjadialas ruIis. Baik alas nrlis,K.-aksara, tinta, rubrikasi,bidang kaiian kodikologt.iluminasi, maupun hias-dua bidang pengetahuan ini'd?pFshc." !merupakan percabangan bi-an menjadi bagian darinaskah karena keberada-dang disiplin dad satu "batangpohon" filologi, yaitu suatubidang pengetahuan yang di,.ai * t?.e.2 r.i-"g&.-,3@9w?*'-:r'tqtr!Indonesia mempelajari naskah dan teks lama.disentuh, ditaba, dipe-"9""E"*"F,*,WNatkah-qd-t--rtq{, tq*?la*.2a"*.-.3.8-Baried (199 4: 55) menye-I-beriluninai.Serat)amarwulan,' IOL Jau. 89, kolek:i BitishLibrary. 1cinp, "'zr4*4*q7'sia-tittt tz1sans- atau dirasakancara langsung oleh in-Teks merupakan kandungan naskah yang dinyatakanContoh rasknb denganrubikasitIcngan baha sa ataw tandalain sesuai dengan j enis wacana nycakup alas tulis @eserta bahandan teknik penjilidannya), salnpul, aksara beserta sistem ejaannya,tinta, rubrikasi3, iluminasia,Yang dimaksud rubrikasi adalzh anda ataa pemarkah yang terdapztpada halaman-halaman naskah, biasanya merupakan pemarkahansatuan bahasa-yang di dalam puisi tradisionalJawa berkaitan denganunsut-unsur p embaitart atatt metrurrl meliputi gatra'\ati7ipada'batt',danata.ulnis' ,pupuh'bab' ztau'telr;rbarrtgi-4an ditulis, biasanya,dengan tirntawarna lain; kadang-kadang berupa grafis.Yang dimaksud dengan iluminasi addtln hnsan yang membentukbingkai pada h alaman-halamzn naskahyangsekaligus meniadi bingkaiblok teks. Dalamtradisi pernaskahanJawa, bingkai berhias semacamini disebutwadana.serr-rpakan kandungan naskah.Pat dilihat atau diPegang. Da-lampengertianininaskahmen-dengantlcra. Hal ini tentu berbeda dengan teks atau wacan yang me-butkan bahwa naskah merupakan benda konkret yang da-annya-seperit halnyawujud naskah-dapat-.43.I-.embaran naskahprinborberaksara pegon -

pengantar fifobgiforsona fi saputrawacana pri m b o n dalam tradisi pernaskahan Jawa, mis alnya, kadang-kadang dinyatakan dengan lambang-lambang grafis, gam-rrtri rer r rIIre r I u li r r trr r rI rr Iyrrajawarrlrabila tidak mengetahui konvensi pimbon yangrn masya rakat J awa; bahkan lambang-lambang yangbar, atau aksara. Keberadaan teks tidak secara langsung dapatrertrrgli:rli lrcrupa gambar grafis bisa jadi membingungkan dandirasakan oleh indera, tetapi harus melalui Proses yang memer-lrat;t lrrrt:t yang muncul dalam tekslukan keahlian khusus untuk memahaminya, yakni kemampuan "membac ". Setiap orang pada umumnya dapatmelihatdan menyentuh atau memegang naskah; namun tidak setiaphlrrrsrrs scsuai dengan konvensiprimbon danhanya dapat dipaIrrr r ri r rlchorang memiliki "kemampuan membaca" teks yang terkandung,lttrrrrlian usia atau sebab-sebab lain, tetapi kandungan teksnyadi dalam suatu naskah.st' r i r r gkaliSelain pengetahuan tentang aksataitu pun memiliki maknaor ng yang mengakrabinya.Slrirtu naskah mungkin sajatelahmusnah, mungkin karenamasih tersimpan dalam tngatan bersama masyarakatberikut ejaan, membaca suatu teks peninggalan budaya rnasalalu setidak-tidaknya harus memiliki pengetahuan bahasa yang1x'rriliknya dan muncul dalam bentuk lisan-itulah sebabnya 1s[s;rtlrr istilah "teks lisan"7 sebagai sandinganflis"-212qmenjadi sat n ungkap, pengetahuan sastra)-jika dinrlis dengan matfa sastra-sebagai bingkai w c n , dan pemahamanbudaya ketika teks tersebut dibuat. Dalam hal naskahpinborflr;rlrl an dalam bentuk karya seni lain, misalnya sebagai lakonlrcrttrnjukan ataw dtpahatkan pada media batu sebagai relief;yang telah disebut di atas, misalnya, seseorang tidak akan dapatSalah sata panel reliefTeks dalam tradisi naskahJawa yang dibingkai prosodi sastra berupamacapat v:ntoik teks-teks Jawa ban, kidunguntuk teks Jawa tengahan,dan kakaptinuntuk teksJawa kuna. Ketiga bentuk "puisi" ini memilikidi Candi SiwaPrambanan ntengandungkisahankaidah yang berbeda satu sama lain. Oleh karena iru pemahamanteks 1'ang dibingkai oleh ketiga genre puisi itu pun memerlukanpemahaman kaidah puitika-termasuk aturan metrum-masing-daiRamalanan; adeganRama memanah k:ijang.masing.adalah genre teks Jawa yang memuat petangari 'perhitungan'dalam budaya Jawa; seringkali iuga memuat berbagai ngelnuPinbon"hari"'ilmu' dan tafsir, serta mantra. Pada masa lalu, orangJawa mendasarkanpinbon untuk "menghitung" hari baik berbagai kegiatan )'ang akandilakukan, misalnya rnenanarn padi, menikahkan anak, membangunrumah, membuat sumur, Pindah rumah, bepergian fauh, dan berbagaikegiatan lain yang bersangkut Paut dengan kehidupan keluarga.lrrrlrkan bukan tidak mungkin ada hubungan intertekstualsrrrrtu teks ntatatulis, teks lisan, dan karya seni lain. Banyak tekstrrlis yang ptrwarupanya berupa teks lisan, atau sebaliknya,'l'cks lisan adalahwacana yang dilisankan dan disebarluaskan atautliwariskan dari generasi ke genetasi secara lisan.

?engantafrtfotogi jawaforsono fi saputradan banyak pula karya seni yang diilhami oleh teks tulis. Per-y'rIH nrirrnPu menghasilkan jurnlahgelaran wayang, misalnya, merupakan contoh seni yang diilhamiIrarryrr sntrroleh teks tulis, atau beberapa lakon langendild yangberangkatlnrtr I larnqah tersebut tidak dapat lagi disebut sebagai naskaharlr;r ilrrrrr kandungan 'wac n ny merupakan produk budayadari teks yang semula dinrlis atau dikumpulkan. Ceritankyat-baik mitos, legenda, maupun dongeng-merupakan contohuntuk kasus teks tulis yang berangkat dari teks lisan. SebagianBabad Tanah Jawf , misalnya, diduga berasal dari ceritankyatrrr,r:;:r lrrlu;coplttak terbatas denganmacam wujud, "benda" yang mewadahi teksHikaytbahkan sekalipun aksaranya menggunakan aksaraHikalat -Arnir Hanryh\,;ilrlt, nlenjadi acuan pencetakannya. Benda-benda konkret itu;,rrvi st'bagaimana digunakan pada naskahdan kemudian dipadukan dan disusun dengan simpul-simpulk'lrilr lazrm disebut dengan buku atau kitab. Dengan demikianyang kait-mengait sehingga menjadi suatu bangunan wacana"l rcncla-benda konkret" keluaran Departemen Pendidikan danyangmeay ru. Dengan demikian suatu teks dinrlis berkemungkinan berpangkal dari tek lisan, kemudian dilisankan kembali,l.cbudayaan pada dasawarsa 1980-an yang berisi alih aksaratclrs-tcks lama dari berbagai kebudayaan daerah di Indonesiaditulis, dan dinrlis kembali, dan seterusnya; aau sebaliknya, tekstttl;rk disebut sebagai naskah, sekalipun ada bebetapa di an-yang sudah dalam bentuk nrlis dilisankan kembali dalam bentukt;u:rrya yang memuat teks produk abad ke-17 dan awal abadcerita turur dan dijadikan dasar lakon perrunjukan, "disebar-licIfl.luaskan" secara lisan, dan kemudian menjadi teks nrlis lagi.l)erbedaan hakiki nt r naskah dan buku dalam penger-Pengertian naskah s enantias a mengandun g matta lama,tr;ur nlasa kini sesungguh-sungguhnya lebih tedetak pada "ke-baik lama dalam jarak waktu maupun lama daJzmjarak budaya,Ir.r:r Iaannya" sebagai suatuwujud benda. Naskah lebih memi-yang tercermin melalui unsur tradisional pada alas hrlis, proseslrkr silat khas dalam pengertian udak ada duanya. Tidak adaproduksi dan reproduksi, dan unsur-unsur lainnya. Oleh karena itu ketika, misalnya, teks HikalatAmir HamVzh diproduksi'.;rrrr;r,dihasilkan oleh penyalin yang sama danpadakurunwaktudan direproduksi dengan menggunakan teknologi percetakan1'rrrrr';tidak jauh berbeda, dan dari satu teks babonl" yang sama.L.angendila adalah drama taliJawa berbentuk opera, sebagian besarcakapan menggunakan tembang berpola metnun macapat, lakoflberdasar daur cerita Damarwulan, seluruh tokoh diperankan olehpenari perempuan.Babad Tanah Jaaz' merupakan karya sastra sejarah, purwarupanya berasalantara tahun 1575 dan 1635 @erg,1974:124-125).,h r:rnaskah yang sama persis, sekalipun mengandung teks yangS,rrrgrt mungkin seorang penyalin dapat menghasilkan lebih,l;r'i satu naskah salinan yang "sama persis"-baik bentuk aksar;r. l)rrngtuasi, rubrikasi, iluminasi, maupun /a1 out 'perwajah-I"'lncluk', arketip, yang menjadi "nenekmoyang" dari seluruh teksscjc:nis yang ada.

pengantarffofogi jawaforsona fr saputraan'-daisuaturlarr relrr',,thrksi. Adapun pengertiannaskah induk, tetapi adakah jaminan tanpa ke-"l m " memilikimatraingat proses penyalinan dilakukan dengan cara tradisional? Per-jatakbudaya". Yang dimaksud jarak waktuarlalalr ;rrr:rk kctika naskah dibuat danf atau teks diciptakanbedaan antarnaskah yang mengandung teks seienis menjadirlerrgnrr saat" ;r rn k rva ksalahan yang tidak disengaja dalam proses penyalinan meng-Irr"rJan "ini ketika naskah tersebut dibaca. Tak ada ukuranlrshn nrcnl{cnri jank waktu: 50 tahun, 100 tahun, dan seteluEnlr. ( )lch karena itu "jarak budaya" lebih nyata dibandinglebih besar apabila proses penyalinan dilakukan oleh penyalinyang tidak sama dan dalam selisih waktu yangpaniang, dalam;'u,rh rvlktu. Naskah (dan teks yang terkandung di dalamnya)lingkup skriptorium berbeda, dan subgeografi budayz yangberbeda: perbedaan dapat meliputi seluruh aspek naskah. Perbedaan seperti ini tidak akan terjadi pada buku hasil cetakan.Seberapa pun jumlah eksemplar yang dihasilkan, eksemplareksempar tersebut akan sama persis sepaniang tidak ada per-,Lgrrnirkan dalam naskah "tidakubahan pada "mast er" -ny a.h rr rerltlrrrut atau diciptakan pada masa lampau ketika unsur-unsura rdany a "jarakbudaya"rrrltu r;,',n:rtdalam pengkajian sasffa lama berbeda dengan istilah naskahpr t xdalam kehidupan sehari-hari masa kini, misal,nya naskah dalamri s li a r r k r'dunia penerbitan, naskah dalam dunia panggung, dan naskahrrpidato. Naskah dalam dunia penerbitan dapat diartikan sebagai'rrIr rrrrrrrrlrrlirrr-rrvr rj r11rada generasi kemudian; sedangrr l anbenruk kebetaksaraan. Naskah mengandung teks yangkan melalui aksa rz dan bahasa berikut sis temnya, walau-1'rrrt rlalam beberapapanggung adalah lakon atau teks yang menjadi dasar pemang-tr'rrlrri atas aksara.I tgungan; sedang naskah pidato adalah "teks" yang ditulis untukuIistilah tertulis-yanglawan dari U52n-msnunjukkan wujud peninggal-oleh penerbit melalui teknologi percetakan; naskah dalam dunia10dan pembacanya.k rnasa lalu yang kemudian diwarisi oleh daof atau diwa-runsur naskah, misalnya alas tulis, aksara, serta Proses produksi ntatanaskahkna "peninggalan tef tulis". Peninggalan berarti sesuatu"karya asli" pengarang sebagai bahan yang akan digandakanMatra "khas" lebih berkait dengan keuadisionalan wuiudnya, yang meliputi hal-hal yang bersangkut Paut dengan unsur-produktif" lagi pada masa kiniI)i sampingm tr I"ma,pengertian naskah juga mengan-Dengan demikian pengertian naskah dalam kajian sastralama mengandung rrlatr khas dan lama. Pengertian naskahdanf atau dibacakan sebagai pidato."tidak diakrabi" lagi oleh pembacakita tahu, aksara-dan bahasa-yanglrrrrlrrya yang menyertainyarrrirsir kirti. Scbagaimanakasus-sepern pimbon-tidak hanyal)ada kenyataannya terdapat peninggalan budaya masa lalurl;rlurrr bentuk rertulis selain naskah, yakni prasasti. Meski nas-kirlr rlan prasasti merupakan produk masa lalu dalam bentukIt' r t r rlIis, terdapat perbedaan mendasar antarkeduanya, yakti:,r\las tulis prasasti biasanya berupa benda-benda keras, se-11

Fjp enBantar fito fogi aw afotrsono fi saputragkin berpani ang- panjang. Oleh karena perbedaan isitcrsebut pendekaan penelitian dan disiplin ilmunya punperti batu dan logam, sehingga rcIaif lebih dapat beftahanr rrr rrtethadap cu ca atau penyebab kerusakan lain dibandingalas tulis naskah yangpada umrunnya lebih mudah lapukIrcrrbcda: prasasti merupakan kajian arkeologi, sedang nas-hrlr (berikut teks yang terkaodung di dalamnya) merupakandan rusak.k:r;ian filologi.Wrcana dalam prasasti mengandung kebenaran informasiPrasastilang sangattterkena/: Prasasti alam pengertian "benar-benat terjadi" dalarn kehidupanre-Tarumanagara, abad ke -rryata; sedang kebanyakan naskah mengandung wac5 Marchikaan (fiksi), terutama naskah-naskah yang mengandungfndonesian Heritage ntcks susasffa.edisi Bahasa Indonesia 1:llcrkaitan dengan reproduksi dan sarana ataualas hrlisnya,t.54.prasasti relatif tetap berada di tempatnya semula kecualirrnuk rujuan khusus, seperti pemeliharaan dan pedindungrrn; sedang naskah memiliki mobilitas yang relatif tinggiPtasasti tidak pernah digandakan, sehingga dengan demikian tidak akan terdapat lebih dari satu prasasti yang me-rl:rn mudah dipindah-pindahkan dari tempat penciptaan-ngandung teks yang sama, sedang naskah sangat mungkinterdaPadebih daridireproduksi sehingga berkemungkin nMeski antar naskah dan prasasti memiliki seiumiah per-satu naskah yang mengandung teks seienis dan akibat re-produksi berkemungkin an terdaP tYaiasi teks yang sejenis'Hal ini lebih disebabkan oleh kekhasan kandungan isi ma-l,r'rliran mendasar, namun keduanya merupakan peninggalanrrrrrsing-masing.lirrrrg, dan saling membantu, terutama'y ngberasal dari kurunIsi prasasti lebih pendek dan ringka5 kffsn2- iasanyahanya memuat satu pokok perkata, misalnya maklumatpemberian kedudukan otonomi suatu daerah atau pemberian hadiah dari seorang Penguasa kepada orang atau sekelompok orang di suatu wilayah, sedang isi naskah sangat12rv;r krlis masaIlalu yangdapatsaling melengkapr, saling mendu-u sezaman, baik mengenai unsur aksara, bahasa,maupunrrirnyx. Kesulitan mengenali dan membaca aksara suatu prasastirlupat clipecahkan, misalnya, melalui perbandingan aksara suaturr;r:ikah y ngsezarrr n dengan prasasti tersebut atau sebaliknya.I)r.rnikian pula data yang terdapat pada suatu Prasasti berke-13

pengantarfifobgijaua.,r'1,:rrnng dikenal secara umum, alas tulis

Perpustakaan Nasional Katalog Dalam Terbitan (KDT) Karsono H Saputra Pengantar Filologi J awa-Jakarta: Penerbit Wedatama Widya Sastra, Cetakan Pertama, November 2008 vi 116 hlm.;14 x20 cm Bibliografi ISBN 978-97 9 -3258-7 9 -9 t KATAPENGANTAR Buku ini ditulis bermula didasari keinginan untuk mem-buat buku ajar mata kuliah Pengantar Filologi .

Related Documents:

Nomor 5 Tahun 2015 tentang Kode Etik Dosen Universitas Negeri Yogyakarta; Peraturan Rektor UNY Nomor 10 Tahun 2015, tentang Sistem Penjaminan Mutu Internal Universitas Negeri Yogyakarta; MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN REKTOR TENTANG PERATURAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Pembekalan Ujian Dinas Tahun 2011 Badan Kepegawaian Daerah Kota Yogyakarta Tanggal 14 Juni 2011 Oleh: Udik Budi Wibowo Universitas Negeri Yogyakarta BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA 2011 . Udik Budi . Udik Budi Wibowo adalah Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan FIP Universitas Negeri Yogyakarta. Pemimpin Proyek Pendidikan Guru SD .File Size: 584KB

35 86Universitas Negeri Manado 001035 36 Universitas Negeri Makassar 001036 37 Universitas Negeri Jakarta 001037 88 38 Universitas Negeri Yogyakarta 001038 39 Universitas Negeri Surabaya 90001039 . 73 Politeknik Negeri Manado 005013 Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya 005

24 Politeknik Negeri Manado PTN 25 Politeknik Negeri Medan PTN 26 Politeknik Negeri Media Kreatif PTN 27 Politeknik Negeri Nusa Utara PTN . 68 Universitas Negeri Manado PTN 69 Universitas Negeri Medan PTN 70 Universitas Negeri Pa

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Diperiksa oleh : Estu Miyarso, M.Pd. Dr. Sugeng Bayu W. RPP UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA RPP. STRATEGI BELAJAR & PEMBELAJARAN

2. Membangun Kultur Universitas Negeri Yogyakarta yang Cendekia, Mandiri, dan Bernurani (Penelitian Institusional 2008 oleh Prof. Dr. Sarbiran dkk.) 3. Berbagai penelitian yang ditawarkan Lembaga Penelitian UNY dengan skim khusus tentang Pendidikan Karakter di Universitas Negeri Yogyakarta (2009)

1. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta yang telah berkenan memberikan kesempatan untuk belajar di Universitas Negeri Yogyakarta. 2. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Yang telah memberikan ijin penelitian. 3. Ketua Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan yang telah memberikan ijin penelitian. 4.

Austin, TX 78723 Pensamientos Paid Political Announcement by the Candidate Editor & Publisher Alfredo Santos c/s Managing Editors Yleana Santos Kaitlyn Theiss Graphics Juan Gallo Distribution El Team Contributing Writers Wayne Hector Tijerina Marisa Cano La Voz de Austin is a monthly publication. The editorial and business address is P.O. Box 19457 Austin, Texas 78760. The telephone number is .