BAB III PEMODELAN SISTEM 3.1 Objek Penelitian

2y ago
19 Views
2 Downloads
523.62 KB
14 Pages
Last View : 15d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Mara Blakely
Transcription

BAB IIIPEMODELAN SISTEM3.1 Objek PenelitianPada penelitian ini akan dibuat simulasi skenario load balancing pada eNBdi network RAN LTE. Tujuan pembuatan simulasi ini untuk mensimulasikanpenyeimbangan beban trafik pada eNB congested dengan mendistribusikanbeban trafik pada eNB neighbor yang berstatus not congested . pembuatansimulasi menggunakan software NS-3 dengan OS Ubuntu Xenial Xerus.3.2 Alat dan Bahan3.2.1 Perangkat SimulasiPenulis menggunakan Notebook Acer untuk menjalankan simulasibersfesifikasi sebagai berikut :Notebook: Acer E5-471CPU: Intel Core i5 1.7 GHzRAM: 8GBHarddisk: 500 GBVGA: Nvidia Geforce 820MSistem Operasi: Ubuntu 16.04 Xenial Xerus 64bit3.2.2 SoftwareA. Ubuntu 16.04 Xenial XerusUbuntu mengeluarkan Operating System versi terbaru yaitu 16.04 padatanggal 21 April 2016 dengan codename Xenial Xerus . OS versi terbaru inimenggantikan versi lama Ubuntu 14.04 yang di release pada tahun 2014. Padaos ini terjadi beberapa peningkatan dari versi sebelumnya yaitu sudah terinstallangsung software Firefox 45, Thunderbird 38, LibreOffice 5.1, File 3.14.2,Video 3.18, Rhythmbox 3.3, Terminal GNOME 3.18, Eye of GNOME 3.18,37

Shotwell 0.22, dan masih banyak lagi. Dan, kita dapat dengan mudahmemasang aplikasi apa pun yang diinginkan.Selain itu ini adalah rilis LTS. Itu berarti os ini mendapat dukungan danpemeliharaan selama lima tahun oleh Canonical selaku pengembang, agarsenantiasa aman, handal, stabil, dan sekaligus berdampak pada penghematanbiaya dan waktu, terutama untuk desktop dengan penyebaran skala besar, baikpada pemerintahan, sektor publik dan perusahaan.B. NS-3.26NS-3 atau Network Simulator 3, ialah sebuah software simulasi yang bersifatdiscrete event network yang banyak digunakan untuk mempelajari dynamicnature dari komunikasi jaringan meliputi Simulasi menggunakan kabelmaupun wireless network (routing algorithms, TCP, UDP, dll) dapat dilakukanmenggunakan NS3. Target utama NS-3 adalah untuk mendukung aktifitaspembelajaran dan riset di bidang Jaringan. Project NS-3 dimulai pada bulanJuli 2006 dan rilis pertama dilakukan pada 30 Juni 2008.NS3 menggunakan Bahasa pemrograman C atau Pyton.Dilihat daristruktur penulisan bahasa, C pada NS3 memang terlihat sedikit lebih rumitdaripada Bahasa TCL yang digunakan di NS-2. Akan tetapi NS3 lebih mudahdigunakan karena sudah berisi library yang dapat di panggil sesuai kebutuhan.Infrastruktur NS-3 dapat mendukung pengembangan Simulasi yang hampirmendekati kondisi sesungguhnya dan memiliki karakteristik mendekatiemulator Jaringan. Disamping itu NS-3 dapat digunakan sebagai Simulatoruntuk Jaringan berbasis IP dan non-IP3.3 Metodologi PenelitianTahapan pertama adalah melakukan studi literatur untuk mempelajariparameter – parameter yang digunakanseperti RSRP, SINR, RSRQ,Hysteresist, Time to Trigger dan lainya. Selain itu penulis juga mempelajarihubungandan efekperubahan nilai dari suatu parameter yang bisamempengaruhi skema simulasi yang penulis buat. Tahapan kedua adalahmelakukan perancangan simulasi seperti merancang interaksi antar perangkat,38

menentukan skenario yang akan digunakan pada simulasi. Simulasi NS-3karenamenyediakan tool yang sangat lengkap untuk LTE sehingga mendukungpenulis dalam menjalankan simulasi load balancing. Tahapan ketiga adalahmenentukan nilai dari parameter handover yang akan digunakan untukdijalankan pada simulasi agar seluruh komponen dapat berinteraksi satu samalain sehingga proses load balancing dapat dilakukan. Tahapan ke empat yaitumenjalankan simulasi yang telah dibuat. Pada tahapan ini penulis melakukanproses running simulasi sampai didapat output yang diinginkan.Tahapan kelima yaitu mengamati output yang dihasilkan dimana darioutput yang dihasilkan dapat dilihat beberapa parameter yang akan dijadikanpertimbangan dilakukanya load balancing trafik seperti total trafik yangdihasilkan pada tiap -tiap eNB dan sebagai acuan pemilihan sebuah UE (userequipment) apakah layak untuk di handover atau tidak. Selanjutnya dilihattrafik yang ada pada sebuah eNB apakah telah berhasil didistribusikan ataubelum terdistribusi. Jika belum berhasil terdistribusi maka throughput yangdidapat oleh setiap UE pada eNB yang overload cenderung rendah akibatmasih tingginya load trafik pada eNB tersebut. Maka dari itu harus mengulangkembali proses running simulasi dan mengubah beberapa nilai dari parameteryang digunakan. Sebaliknya apabila trafik telah berhasil terdistribusi makaakan didapat peningkatan rata – rata throughput yang didapat dari eNB.Tahapan terakhir adalah melakukan analisa dari hasil running simulasi. Outputyang dianalisa (penetapan kenaikan power pada eNB target), peningkatanthrougput, dan pemerataan throughput yang diterima oleh UE. Untuk lebihjelasnya bisa dilihat di flowchart pada gambar 3.1.39

Gambar 3.1 Flowchart program skripsi3.4 Perancangan SistemSimulasi yang dirancang oleh penulis terletak di sisi E-UTRAN yang terdiridari 3 eNodeB yang diberikan catu daya yang berbeda. eNodeB digunakansebagai penghubung antara UE ke EPC dan Internet Host sebagai penyedialayanan. UE akan disebar secara acak kepada 3 eNodeB tersebut, tujuanyaadalah untuk memunculkan ketidak merataan trafik pada 3 eNodeB tersebut,dengan itu pula penulis akan melakukan penyeimbangan trafik atau loadbalancing pada 3 eNode B tersebut agar didapatkan trafik yang optimal. Penulimenggunakan algoritma efisiensi pareto untuk me-load balancing trafik yangmuncul.40

Tabel 3.1 Parameter yang digunakan pada simulasiParameterJumlah eNodeBAntenaBandwidthRBJumlah UEJarak Antar eNodeBFrekuensiHandover EventEPCInternet HostPacket Size VoIPTrafik dataKeterangan3Omni Directional, SISO20 Mhz100202000 Meter1800 MhzA31196 KbpsTCP dan UDPPerancangan simulasi menggunakan software NS3, yaitu sebuah discreteevent network simulator yang digunakan untuk mempelajari kondisi real padakomunikasi jaringan baik itu komunikasi yang menggunakan media kabel atauwireless. NS3 menggunakan bahasa pemrogramanC atau pyton.Infrastuktur NS3 sendiri mendukung pengembangan simulasi yang mendekatikondisi aslinya dan mempunyai karakteristik mendekati emulator jaringan.Selain itu kelebihan NS3 lainya dapat digunakan sebagai simulator untukjaringan berbasis non-IP dan yang berbasis IP.41

3.5 Flowchart SystemInisiasi InternetStack keremoteHost;SetStaticRouting IP Base Inisiasi SimulasiInisiasi EPCHelper ke pgw node;Hubungkan pgw ke remoteHostset IP base Initialization eNB Node;Set Position eNBInisiasi dan konfigurasiLTEHelper; Frek 1800;RB 100; Atur Antenna Isotropic; Set TxPowerTidakHandoverAlgoritm A3RsrpHandoverAlgorithm; Set Hyst ;Set TTTInisiasi LTEHelperke eNBHubungkan UE ke eNBterdekatInisiasi UE; Jumlah UE 20; Set Posisi RandomDiscAllocatorMembuat applikasi (TCPand UDP); Instal keremoteHostAtur durasi simulasi 5detikJalankan SimulasiBeban seimbang ?YaAnalisa DataSelesaiGambar 3.2 Flowchart perancangan SimulasiBerdasarkan gambar 3.2 flowchart perancangan model simulasi yangmenggunakan software NS-3 yang menggunakan Bahasa pemrograman C untuk membuat dan menkonfigurasi sistem network-nya. Berikut ini penulisakan mendeskripsikan langkah – langkah konfigurasi simulasi load balancingpada software NS-3:1.Langkah pertama adalah mengkonfigurasi bagian EPC (Evolved PacketCore) yang terdiri dari P-GW (Packet Data Network Gateway) hal inidikarenakan P-GW berfungsi untuk menghubungkan jaringan LTE kepenyedia layanan seperti internet atau pada NS-3 adalah Internet HostContainer.2. Langkah kedua adalah mengkonfigurasi P-GW dengan mengatur IPbase IPv4 7.0.0.0 lalu hubungkan ke internet host container dengan IP42

base 1.0.0.0 menggunakan channel PointToPoint. Selanjutnya atur routedefault dari eNodeB dan UE ke P-GW agar paket yang nantinya dikirimoleh UE ataupun eNodeB akan mengarah secara default ke P-GW.3. Langkah ketiga adalah mengkonfigurasi interface atau channel yangmenghubungkan P-GW ke Internet Host Containeryaitu denganmenggunakan class PointToPoin. Channel Point to Point adalahinterface logic yang berfungsi untuk menghubungkan langsung P-GWdengan Internet Host Container. Lalu konfigurasi beberapa atribut padachannel Point to Point seperti data rate, MTU dan delay. Pada simulasiyang penulis buat interface PointToPoin dikonfigurasi denganmaksimum data rate mencapai 100Gbps, MTU sebesar 1500, delay0.010 second dengan IP base 1.0.0.0. Perlu diketahui di NS-3 pemberianIP pada setiap node bersifat dinamis penulis hanya mengatur IP basenya saja.4. Langkah keempat adalah membuat eNodeB beserta sistemnya. Penulismenggunakan 3 eNodeB pada skenario yang akan dibuat. NodeContainerenbNodes perintah ini digunakan untuk membuat node yang diberi namaenbNodes. Pada awalnya sebuah node tidak memiliki fungsi apa – apasama seperti sebuah komputer yang tidak di install OS, untuk itu penulismenginstal LTEHelper pada enbNodes bertujuan agar penulis dapatmengkonfigurasi sistem pada eNodeB. Lalu set posisi ketiga eNBtersebut,5. Langkah kelima membuat LTEHelper, class ini digunakan untukmengkonfigurasi sistem yang berada pada eNodeB. Pertama yaitumengkonfigurasi antena, penulis menggunakan antena jenis isotropicagar dapat memancarkan gelombang elektromagnetik kesegala arah.Selanjutnya mengkonfigurasi handoverAlgorithm penulis menggunakanevent A3 dengan beberapa atribut parameter ditambahkan sepertiHysteresist dan TTL. Tujuan penulis menggunakan HandoverAlgoritmsupaya UE dapat berpindah secara otomatis ke eNodeB lain apabiladidapatkan RSRP yang lebih tinggi dibandingkan RSRP dari eNodeBServing.43

6. eContainer ueNodes. Setelah itu install sistem untuk UE denganmenggunakan perintah NetDeviceContainer ueLteDevs. Tidak banyakkonfigurasi yang dilakukan pada sisi UE hanya menetapkan konfigurasiIP agar UE dapat alokasi IP untuk terhubung ke jaringan.7. Langkah ketujuh adalah menghubungkan UE dengan eNodeBmenggunakan script AttachToClosestEnb agar UE dapat terhubung keeNodeB dengan jarak terdekat.8. Langkah kedelapan adalah membuat application. Pembuatan applicationbertujuan untuk memberikan layanan pada jaringan yang akan dibuatoleh penulis. Layanan yang digunakan berupa hanya berupa Voice overIP yang menggunakan protocol TCP dan UDP. Application ini nantinyaakan di install pada node Internet Host Container.9. Langkah kesembilan tinggal meng–compile script yang telah selesaidibuat. Nantinya output yang dihasilkan berupa data trace file yangmasih harus diolah menggunakan software pengolah angka seperti LibreOffice atau Microsoft Excel agar didapatkan nilai dari parameter yangdicari.10. Langkah terakhir adalah menganalisa data trace file dari simulasi untukdihitung. Setelah itu apabila hasil perhitunganya mendapatkan totalthroughput pada setiap eNB balance maka tinggal dilakukan Analisa.Akan tetapi kalau data yang didapat ternyata tidak balance maka simulasiakan diulang ke langkah 5 yaitu mengatur ulang parameter TxPower danHysteresist.3.6 Skenario SimulasiPenulis membuat dua simulasi sebelum Load Balancing dan sesudah LoadBalancing yang dicoba sampai sepuluh kali. Setiap percobaan yang penulislakukan mempunyai perbedaan pada jarak antar UE dengan eNB dan beberapaparameter dilakukan penyesuaian untuk mendapatkan total throughput padasetiap eNB menjadi seimbang. Untuk membedakan jarak antar UE pada sebuahskenario yang dijalankan penulis menggunakan fungsi RngSeedManager yaitu44

sebuah kelas pada software simulasi NS-3 yang berfungsi untuk mengacakjarak antar UE pada suatu skenario yang telah dibuat. Konfigurasi eNB padamasing – masing simulasi memiliki nilai yang berbeda mengacu pada tabel 3.2.Perbedaan jarak antar UE pada setiap scenario menyebabkan terjadinyaperbedaan throughput per-UE pada setiap skenario simulasi hal ini jugamenyebabkan konfigurasi TxPower yang digunakan pada eNB mengalamiperbedaan di setiap skenario dengan tujuan untuk mendapatkan keseimbanganbeban peak throughput downlink pada setiap eNB. Berikut akan ditampilkanefek dari penggunaan kelas RngSeedManager pada salah satu skenario yangtelah dibuat oleh penulis.Gambar 3.3 Topologi jaringan pada Skenario 1 dengan nilai RngSeed 145

Gambar 3.4 Topologi jaringan pada Skenario 10 dengan nilai RngSeed 80Tabel 3.2 Konfigurasi parameter pada skenario Mobility Load BalancingSkenarioeNB123456789TxPowersesudah LB43.5 dBm43 dBm43.57 dBm43.6 dBmHysteresisteNB 1eNB 2eNB 3eNB 1TxPowersebelum LB43 dBm43 dBm43 dBm43 dBmeNB 2eNB 3eNB 1eNB 2eNB 3eNB 1eNB 2eNB 3eNB 1eNB 2eNB 3eNB 1eNB 2eNB 3eNB 1eNB 2eNB 3eNB 1eNB 2eNB 3eNB 143 dBm43 dBm43 dBm43 dBm43 dBm43 dBm43 dBm43 dBm43 dBm43 dBm43 dBm43 dBm43 dBm43 dBm43 dBm43 dBm43 dBm43 dBm43 dBm43 dBm43 dBm43 dBm43.51 dBm43.29 dBm43 dBm43.49 dBm43.73 dBm43 dBm43 dBm43.46 dBm43 dBm43.6 dBm43.71 dBm43 dBm43.9 dBm43 dBm43 dBm43.6 dBm43 dBm43 dBm43.49 dBm43.2 dBm0.5 dB1 dB0.5 dB--RngSeed1DurasiSimulasi5 Second55 Second105 Second205 Second305 Second405 Second505 Second605 Second705 Second46

10eNB 2eNB 3eNB 1eNB 2eNB 343 dBm43 dBm43 dBm43 dBm43 dBm43 dBm43.49 dBm43.45 dBm43 dBm43.5 dBm-805 Second3.7 Parameter PengujianParameter yang akan dilakukan pengujian meliputi RSRP, Hysteresist,Time to Trigger dan Event A3 sebagai handover algorithm-nya dan parameterpendukung pengambilan keputusan RSRQ dan SINR sedangkan keluaran yangdihasilkan simulasi berupa nilai throughput downlink.3.8 Metode PengujianSkenario simulasi menggunakan prinsip pareto efficiency. Prisip paretoefficiency banyak digunakan pada bidang ekonomi bertujuan untukmenyeimbangkan suatu keaadaan agar menjadi lebih ideal. Kondisi ideal hanyadapat dicapai jika ada salah satu komponen yang dominan diperburuk agarkomponen lain terlihat lebih baik. Prinsip pareto mengurutkan masalah yangterjadi dimulai dari yang paling penting sampai yang kurang penting, agarnantinya perhatian dapat dipusatkan ke masalah paling penting yang memilikidampak paling besar daripada memperhatikan masalah yang kurang pentingyang tidak menimbulkan dampak terlalu besar.Untuk menyelesaikan suatu masalah menggunakan prinsip pareto efficiency,hal pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi elemen – elemenyang dominan kaitanya dengan simulasi yang penulis buat adalah throughputpada masing – masing UE. contohnya ketika eNB 2 satu memiliki kepadatantrafik yang tinggi yang disebabkan banyaknya user yang serving pada eNBtersebut menyebabkan rendahnya throughput downlink yang didapatkan olehUE. Maka untuk memperbaiki keadaan pada eNB 2 adalah dengan melakukantrade off UE ke eNB neighbor. Pada simulasi yang penulis buat cara untukmelakukan trade off UE ialah dengan meng-handoff UE yang berada padaeNB serving ke eNB neighbor sehingga akan didapatkan kondisi yang ideal47

yang akan menyebabkan terjadinya pemerataan beban dan peningkatanthroughput yang didapat oleh UE .Agar dapat dilakukanya pendistribusian trafik yaitu dengan caramengkonfigurasi parameter TxPower dan Hysterisis yang berada pada eNBneighbors agar nilai RSRP dari eNB neighbor menjadi lebih baik dibandingkannilai RSRP dari eNB serving, sehingga UE akan melakukan handover ke eNBneighbor. kejadian tersebut masuk ke event A3 dimana eNB neighbors terlihatlebih baik dibandingkan eNB serving.3.9 Algoritma siNoReportDataMemilih eNBOverload dan eNBUnderloadSeleksi UEPrimariThroughput 350 KbpsSelisih RSRP 1dBmSekunderThroughput 600 KbpsSelisih RSRP 1dBmNoYaMengatur CIOpada eNBtargetYaMenjalankanSimulasiSelesaiGambar 3.5 Flowchart pengujian48

1. Mulai2. Konfigurasi SimulasiParameter yang dikonfigurasi pada tahapan ini yaitu Txpower disamakanpada setiap eNB dan RNG Seed.3. Menjalankan Simulasi4. Output DataPada tahapan keempat dilakukan pengamatan terhadap data hasil simulasiyaitu berupa throughput yang didapat oleh UE ataupun throughput yangdihasilkan oleh eNB.5. Cari eNB underload dan OverloadPada tahapan ini mengacu pada tahap empat untuk mengidentifikasi eNBcongested atau highly loaded dan eNB less loaded. eNB congestedbiasanya memiliki total trafik terendah dikarenakan beban yang tinggisehingga mempengaruhi QOS eNB tersebut, untuk itu akan di dikurngibeban trafiknya agar didapatkan QOS yang lebih baik dengan cara menghandover UE ke eNB less loaded. Selanjutnya eNB less loaded yaitu eNByang memiliki total trafik tertinggi dan beban yang rendah sehinggadidapatkan QOS yang bagus jika dibandingkan eNB congested, olehkarena itu eNB ini akan dijadikan target handover meskipun dampaknyaakan mengurangi kualitas QOS pada eNB less loaded karena adanyapenambahan beban baru.6. Pemilihan UEPada tahapan ketiga ini dilakukan pengambilan keputusan didasarkanpada prinsip pareto efisiensi yaitu kondisi dimana tidak akan ada kenaikanpada satu variabel tanpa memperburuk variabel lainya. Kaitanya denganskripsi ini yaitu dengan memindahkan atau meng-handover user yangberada pada ujung eNB congest (highly loaded) ke eNB neigbours (lessloaded) agar didapatkan peningkatan throughput pada user (UE) yangberada pada eNB congest. Selain itu dilakukan pemilihan UE untuk di49

handover berdasarkan report nilai RSRP yang diterima oleh UE,Througput total pada setiap eNB yang dihasilkan dari running simulasipertama pada software NS-3. Penulis menggolongkan kedalam duakategori UE yang memenuhi kriteria untuk di handover yaitu sebgaiberikut;a. PrimerThroughput yang didapatkan UE harus dibawah 350 Kbps.Margin RSRP antara eNB underload dengan eNB overload harusdibawah 1dB.b. SekunderThroughput yang didapat lebih dari 350 Kbps dan kurang dari 600KbpsMargin RSRP antara eNB underload dengan eNB overload harusdibawah 1dB.7. Set Cell Individual Offset (CIO) pada Target eNBPada tahapan keempat dilakukan perubahan nilai CIO pada eNB Target.[10] Penambahan nilai CIO pada eNB Target sebesar 0 sampai maksimal1 dB, dikarenakan setiap iterasi posisi UE selalu berpindah.[13]8. UE HandoverUE akan handover jika didapatkan kondisi RSRP dari target lebih bagusdari eNB serving sehingga memenuhi keadaan (2.8)A3 handover1. UE, RSRPS RSRPTIf selisih RSRPT (0 – 1 dBm)Else kembali ke 12. Set CIO in RSRPT (0 – 1 dBm)3. If RSRPS Hys0 a3Offset0 RSRPT CIO Else kembali ke 14. UE Handover9. Finish50

penyeimbangan beban trafik pada eNB congested dengan mendistribusikan beban trafik pada eNB neighbor yang berstatus not congested. pembuatan simulasi menggunakan software NS-3 dengan OS Ubuntu Xenial Xerus. 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Perangkat Simulasi Penulis menggunakan Notebook Acer untuk menjalankan simulasi bersfesifikasi sebagai berikut :

Related Documents:

sistem organ, kelainan dan penyakit. Sistem – sistem pada manusia dan hewan 1. Sistem pencernaan 2. Sistem ekskresi 3. Sistem pernapasan 4. Sistem peredaran darah 5. Sistem saraf dan indera 6. Sistem gerak 7. Sistem imun 8. Sistem reproduksi 9. Keterkaitan antar sistem organ dan homeostasis 10. Kelain

Langkah 1-A: Mendefinisikan persyaratan sistem Langkah 1-B: Strukturisasi persyaratan sistem menggunakan pemodelan proses Langkah 1-C: Strukturisasi persyaratan sistem menggunakan model-model logika langkah 1-D: Strukturisasi persyaratan sistem menggunakan pemodelan data konseptual Langkah 1-E: Pemilihan suatu strategi desain

bab iii. jenis-jenis perawatan 7 . bab iv. perawatan yang direncanakan 12 . bab v. faktor penunjang pada sistem perawatan 18 . bab vi. perawatan di industri 28 . bab vii. peningkatan jadwal kerja perawatan 32 . bab viii. penerapan jadwal kritis 41 . bab ix. perawatan preventif 46 . bab x. pengelolaan dan pengontrolan suku cadang 59 . bab xi.

Buku Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan SMK/MAK Kelas XI ini disajikan dalam tiga belas bab, meliputi Bab 1 Infeksi Bab 2 Penggunaan Peralatan Kesehatan Bab 3 Disenfeksi dan Sterilisasi Peralatan Kesehatan Bab 4 Penyimpanan Peralatan Kesehatan Bab 5 Penyiapan Tempat Tidur Klien Bab 6 Pemeriksaan Fisik Pasien Bab 7 Pengukuran Suhu dan Tekanan Darah Bab 8 Perhitungan Nadi dan Pernapasan Bab .

bab ii penerimaan pegawai . bab iii waktu kerja, istirahat kerja, dan lembur . bab iv hubungan kerja dan pemberdayaan pegawai . bab v penilaian kinerja . bab vi pelatihan dan pengembangan . bab vii kewajiban pengupahan, perlindungan, dan kesejahteraan . bab viii perjalanan dinas . bab ix tata tertib dan disiplin kerja . bab x penyelesaian perselisihan dan .

2. Pemodelan pola dan box Pemodelan jenis ini merupakan jenis pemodelan yang membutuhkan tingkat ketelitian dan kesabaran yang tinggi. Langkah yang diperlukan yaitu menyiapkan pola mobil kemudian membuat box yang akan dibentuk dengan cara edit vertex dari box tersebut sehingga dihasilkan objek mobil. 3. Pemodelan pola dan plane

Bab 24: Hukum sihir 132 Bab 25: Macam macam sihir 135 Bab 26:Dukun,tukang ramal dan sejenisnya 138 Bab 27: Nusyrah 142 Bab 28: Tathayyur 144 Bab 29: Ilmu nujum (Perbintangan) 150 Bab 30: Menisbatkan turunnya hujan kepada bintang 152 Bab 31: [Cinta kepada Allah]. 156 Bab 32: [Takut kepada Allah] 161

Komunikasi sebagai Sistem Komunikasi dalam Sistem Kaitan Sistem Komunikasi dengan sistem yang lain (di Indonesia) Periodisasi Sistem Komunikasi di Indonesia Sesuatu yang bisa dibaca Amirin, Tatang M. 1992. Pokok-pokok Teori Sistem. Jakarta: Rajawali Press. Kahya, Eyo. 2004. Perbandingan Sistem dan Kemerdekaan Pers . Bandung: Pustaka Bani Quraisy