ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP ASET TETAP BERWUJUD .

3y ago
57 Views
2 Downloads
265.78 KB
8 Pages
Last View : 2d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Mya Leung
Transcription

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP ASETTETAP BERWUJUD PADA PT PANDU SIWISENTOSA PALEMBANG (PSAK No.16Tahun 1994 ke Konvergensi IFRS)Dona Fira Hermika (Donafirahermika@yahoo.com)Betri Sirajuddin (betri.sirajuddin@facebook.com)Akuntansi S1STIE MDPAbstrak : Adanya transaksi antar negara dan prinsip-prinsip akuntansi yang berbeda antar negaramengakibatkan munculnya kebutuhan akan standar akuntansi yang berlaku secara internasional. Oleh karena itumuncul organisasi yang bernama IASB atau International Accounting Standar Board yang mengeluarkanInternational Financial Reporting Standar (IFRS). Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahuitentang bagaimana perlakuan akuntansi terhadap aktiva tetap pada PT Pandu Siwi Sentosa Palembang apakahsesuai dengan PSAK No 16 yang mengatur tentang aktiva tetap dan untuk mengetahui bagaimana perlakuanakuntansi terhadap aktiva tetap pada PT Pandu Siwi Sentosa Palembang jika ditinjau dari PSAK (KonvergensiIFRS).Kata kunci: Aset Tetap, IFRS, PSAK.Abstract : The existence of cross-border transactions and accounting principles which differ between countriesresult in the need for accounting standards internationally. Therefore, it appears that an organization called theIASB or the International Accounting Standards Board issued International Financial Reporting Standards(IFRS). The purpose of this thesis is to find out about how the accounting treatment of fixed assets at PT PanduSiwi Sentosa Palembang is in accordance with SFAS No. 16, which regulates the fixed assets and to find outhow the accounting treatment of fixed assets at PT Pandu Siwi Sentosa Palembang when viewed from SFAS(Convergence IFRS).Keyword : Fixed Assets, IFRS, PSAK.1 PENDAHULUANTiap-tiap negara tentu saja mempunyaistandar akuntansi yang berbeda dengan negaralain. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktorantara lain kondisi ekonomi, paham ekonomiyang dianut, serta perbedaan kondisi politik dansosial di tiap-tiap negara. Dengan keadaan sepertiitu, tentu saja laporan keuangan akuntansi padaperusahaan di masing-masing negara jugaberbeda.PT Pandu Siwi Sentosa Palembangmerupakan perusahaan yang bergerak dibidangjasa pengiriman ekpress domestik. Perusahaanini memiliki beberapa jenis aset untukmenunjang kegiatan operasionalnya. Dalam halpenetapan harga perolehan aset tetap, perusahaanmencatat harga perolehan aset tetap sebesarharga belinya saja, tanpa melihat biaya-biayalainnya yang dikeluarkan sehubungan denganperolehan aset tersebut. Sehingga pelaporan asettetap yang dilakukan oleh perusahaan belummemenuhi standar yang berlaku yaitu aset tetapdinyatakan atas dasar harga perolehan dikurangiakumulasi penyusutan. Permasalahan berikutdalam perusahaan yaitu dalam hal pengeluaranbiaya atas perolehan aset tetap. Perusahaanbelum memisahkan antara pengeluaran modaldanpengeluaranpendapatan.Sehinggapencatatan atas aset tetap yang dilakukanperusahaan, yang mana PT Pandu Siwi Sentosamasih mengacu pada PSAK No.16 (Tahun 1994)jika dibandingkan tidak sesuai dengan EDPSAK No.16 (Revisi 2011) yang telahkonvergensi IFRS yang sudah melakukanHal - 1

perubahaan. Untuk mencapai tujuan perusahaandibutuhkan kebijakan terhadap aset tetap yangmeliputipenetapanhargaperolehan,pengelompokan biaya, metode penyusutan,pelepasan aset tetap serta penyajiannya di neraca.Berdasarkan uraian diatas penulistertarik untuk memilih judul “AnalisisPerlakuan Akuntansi Terhadap Aset TetapBerwujud Pada PT Pandu Siwi SentosaPalembang (PSAK No.16 Tahun 1994 keKonvergensi IFRS)”.2 LANDASAN TEORI2.1Konvergensi InternationalReporting Standard (IFRS)FinancialKonvergensi International FinancialReporting Standard (IFRS) adalah penyesuaianPernyataan Standar Akuntansi Keuangan(PSAK) yang berlaku di Indonesia yangdisesuaikan dengan standar internasional.Konvergensi IFRS merupakan salah satukesepakatan pemerintah Indonesia sebagaianggota G20 forum, hasil dari pertemuanpemimpin negara G20 forum di Washington DCpada 15 November 2008. Adapun tujuan darikesepakatan tersebut adalah memperkuattransparansi dan akuntabilitas, memperkuatregulasi, pasar keuangan yang berintegeritas,memperkuat kembali kerjasama ernasional.2.2Pengertian Aset TetapMenurut Soemarso (2005, h.20)mengemukakan bahwa aset tetap merupakanAset berwujud (tangible fixed assets) yang masamanfaatnya lebih dari satu tahun, digunakandalam kegiatan perusahaan, dimiliki tidak untukdijual kembali dalam kegiatan normalperusahaan serta nilainya cukup besar.Aset tetap merupakan kekayaan yangdimiliki perusahaan yang dibeli bukan untukdijual, yang digunakan untuk memperlancarkegiatan operasional perusahaan dan dapatdigunakan lebih dari satu periode akuntansi.2.3 Pengelompokan Aset TetapPengelompokan menurut Baridwan(2004, h.272) adalah sebagai berikut :1. Aktiva Tetap yang umurnya tidak terbatasseperti tanah untuk perusahaan, pertanian, danperternakan.2. Aktiva Tetap yang umurnya terbatas danapabila sudah habis masa penggunaannya bisadiganti dengan aktiva sejenis, misalnyabangunan, mesin-mesin, alat-alat, mebel,kendaraan, dan lain-lain.3. Aktiva Tetap yang umurnya terbatas danapabila masa penggunaannya tidak dapatdiganti dengan aktiva sejenis, misalnyasumber-sumber alam seperti tambang, hutan,dan lain-lain.2.4Perolehan Aset TetapJusuf (2005, h.155) mengutarakanperolehan aset tetap meliputi agar sejalan denganprinsip akuntansi yang lazim, aset tetap harusdicatat sebesar harga perolehannya. Hargaperolehan meliputi semua pengeluaran yangdiperlukan untuk mendapatkan aset, danpengeluaran-pengeluaran lain agar siap untukdigunakan. Sebagai contoh, harga beli mesin,biaya pengangkutan mesin yang dibayar pembeli,dan biaya pemasangan mesin juga merupakanbagian dari harga perolehan mesin pabrik yangdibeli perusahaan.2.5Pengukuran Aset TetapMengenai pengukuran aset tetap dapatdibagi ke dalam dua bagian, yaitu :1. Pengukuran Awal ketika Aset Tetap tersebutdiperolehAset tetap yang memenuhi kualifikasiuntuk dikategorikan sebagai aset tetap padaawalnya diukur sebesar biaya perolehan. Biayaperolehan Aset Tetap adalah jumlah biaya yangdikeluarkan oleh entitas dan diperlukan untukmenyiapkan aset tetap tersebut agar dapatdigunakan sebagaimana mestinya sebagai asettetap.2. Pengukuran setelah Pengakuan AwalPengukuran aset tetap selain dilakukanpada awal perolehan juga dilakukan pada periodesetelah aset tetap tersebut diperoleh. Di dalamPSAK 16 terdapat perubahan yang signifikanmengenai perlakuan akuntansi aset tetapterutama tentang pengukuran nilai aset tetapHal - 2

setelah perolehan. PSAK 16 mengakui adanyadua metode dalam perlakuan akuntansi aset tetaptersebut. Kedua metode ini adalah :a) Metode Biaya (PSAK Tahun 1994)Dengan metode ini setelah aset tetapdiakui sebagai aset tetap, aset tetap tersebutdicatat pada harga perolehan dikurangi denganakumulasi penyusutan dan akumulasi rugipenurunan nilai aset.b) Metode Revaluasi (PSAK Revisi 2011)Dengan metode ini setelah aset tetapdiakui sebagai aset tetap, suatu aset tetap yangnilai wajarnya dapat diukur secara andal harusdicatat pada jumlah revaluasian, yaitu nilai wajarpada tanggal revaluasi dikurangi akumulasipenyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilaiyang terjadi setelah tanggal revaluasi. Revaluasiatas aset tetap harus dilakukan denganketeraturan yang cukup reguler untukmemastikan bahwa jumlah tercatat tidak berbedasecara material dari jumlah yang ditentukandengan menggunakan nilai wajar pada periodepelaporan.2.6Pengeluaran atas Aset TetapSkousen,dkk(2004,h.455)menyatakan bahwa Keputusan mengenai apakahsuatu pengeluaran tertentu digolongkan sebagaipengeluaran modal atau pengeluaran pendapatan(capital or revenue expenditure) memerlukanpertimbangan akuntan. Jika pengeluaran tersebutdiharapkan akan memberi sumbangan terhadapupaya mendatangkan pendapatan lebih dari satutahun fiskal, maka pengeluaran tersebut disebutpengeluran modal (belanja barang modal), danharga perolehannya dicatat sebagai aset. Jikamanfaat mendatang yang diharapkan daripengeluaran itu sangat tidak pasti, makapengeluaran tersebut disebut pengeluaranpendapatan dan langsung dicatat sebagai beban.tetap dalam suatu periode akuntansi jugadikemukakan oleh Hongren, Horrison, Robinsondan Secokusumo (2001, h.509) yaitu tujuanutama dari akuntansi penyusutan adalah untukmenentukan berapa keuntungan yang diperolehperusahaan, sedangkan kegunaan lainnya adalahuntuk memperhitungkan penurunan kegunaanaktiva tetap karena pemakaiannya.2.8Pelepasan aset tetap dapat dilakukandengan berbagai cara, yaitu:(1)Pembuangan aset tetapDalam hal ini perkiraan aset tetap danakumulasi penyusutan harus dihapuskan denganmengkreditperkiraanasettetapyangbersangkutan sebesar harga perolehan denganmendebit perkiraan akumulasi penyusutansampai saat pelepasannya. Apabila terdapat nilaisisa, maka dicatat sebagai rugi atas pelepasanaset tetap.(2)Penjualan aset tetapPerusahaan kerap kali melepas asettetapnya dengan menjual aset tetap tersebut.Dengan membandingkan nilai buku aset tetap(biayaperolehandikurangiakumulasipenyusutan) dengan harga jualnya (nilai realisasibersih bilamana terdapat beban penjualan),perusahaan bisa saja mendapat keuntungan ataumenanggung kerugian. Apabila harga jual lebihbesar dari nilai buku aset tetap maka perusahaanmemperoleh keuntungan, sebaliknya apabilaharga jual dibawah nilai buku maka perusahaanmenderita kerugian.(3)Pertukaran aset tetapProsedur untuk pertukaran aset tetapsama sepeti perolehan aset tetap denganpertukaran yang telah diuraikan sebelumnya.2.92.7Telaah Ulang (review) Nilai Residu,UmurManfaatdanMetodePenyusutan Aset TetapBerdasarkan IAI, PSAK No.16mendefinisikan Penyusutan merupakan alokasijumlah suatu aset yang dapat disusutkansepanjang masa manfaat estimasi. Penyusutanuntuk periode akuntansi dibebankan kependapatan baik secara langsung maupun tidaklangsung. Adapun tujuan dari penyusutan aktivaPenghentian dan Pelepasan Aset TetapPelaporan Aset Tetap dalam LaporanKeuanganDalam laporan keuangan, penyajianaset tetap akan terlihat dalam neraca. Neracamerupakan suatu daftar yang menggambarkankomposisi harta, kewajiban, dan modal padasuatu periode tertentu. Aset tetap yang disajikanberdasarkan nilai perolehan aset tersebutdikurangi dengan akumulasi penyusutannya.Setiap jenis aset tetap seperti tanah, bangunan,investaris kantor, dan lain sebagainya harusHal - 3

dinyatakan dalam neraca secara terpisah atauterinci dalam catatan atas laporan keuangan.3 METODE PENELITIAN3.1penelitian ini yang menjadi informan adalahTaufik Ulva, SE, M.M selaku Branch Managerdan Syamsuddin selaku bagian Keuangan di PTPandu Siwi Sentosa Palembang serta bagianlainnya yang mempunyai hubungan denganobjek yang sedang dikaji.Pendekatan Penelitian3.4Berdasarkan jenis penelitian di atas,maka jenis penelitian yang akan digunakanpenulis pada penelitian ini adalah penelitiandeskriptif kualitatif karena mengungkapkan danmembahas masalah dengan memaparkan,menafsirkan, dan menggambarkan keadaan sertaperistiwa yang terjadi pada saat tian tetapi tidak digunakan untuk membuatkesimpulan secara luas. Dengan tujuan untukmembuat deskripsi, gambaran, atau lukisansecara sistematis, factual, dan akurat mengenaifakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan fenomenayang diselidiki. Penelitian ini tidak memberikangambaran mengenai fenomena tetapi jugamenerangkan hubungan, serta mendapatkanmakna dari suatu masalah yang ingindipecahkan. Sebab ingin memberikan gambaranmengenai perlakuan akuntansi aset tetapberwujud pada PT Pandu Siwi Sentosa jika ditinjau dari ED PSAK No.16 (Revisi 2011) yangsudahkonvergensiIFRSselanjutnyadibandingkan dengan teori yang ada untukmendapatkan simpulan penyelesaian masalahyang tepat.3.2Objek Atau Subjek PenelitianPenulis melakukan penelitian ini yangmenjadi subjek penelitian adalah padaperusahaan PT Pandu Siwi Sentosa. PT PanduSiwi Sentosa merupakan perusahaan yangbergerak dibidang ekspedisi. Jenis kegiatanusaha uang dilakukan meliputi pengirimanbarang baik untuk dalam kota maupun diluarkota. Perusahaan ini berlokasi Jl. Radial No.1345A, Palembang Telp (0711) 357336, Email panduplm@palembang.wasantara.net.id. Yang menjadiobjek penelitian adalah perlakuan akuntansiterhadap aset tetap menurut PSAK No.16 tahun1994 ke konvergensi IFRS.3.3Pemilihan Informan KunciInforman kunci adalah orang ataupribadi yang dinilai mengetahui segala apa yangada dan terjadi pada objek yang diteliti. DalamJenis DataJenis data yang digunakan dalampenelitian ini adalah data primer dan datasekunder. Data primer dimana data diperolehpenulis dengan terjun langsung ke objekpenelitian. Dalam hal ini melakukan dari hasilwawancaralangsungdenganpimpinanperusahaan ataupun karyawan yang ditunjuk olehpimpinan perusahaan terutama mengenai sejarahsingkat perusahaan dan aktivitas perusahaan sertamemberikan informasi seputar penerapankebijakan perlakuan akuntansi atas aset tetapdalam perusahaan tersebut.Sedangkan data sekunder yaitu di manadata yang diperoleh dari dokumentasi arsipperusahaan. Dalam hal ini peneliti melakukanpengambilan data dokumentasi arsip, datasejarah perusahaan, struktur perusahaan, laporankeuangan yang terdiri dari Neraca dan DaftarAset Tetap serta literatur lainnya yang relevan.3.5Teknik Pengumpulan DataTeknik pengumpulan data yangdigunakan oleh penelitian ini adalah sebagaiberikut :1.ObservasiYaitudengancaramelakukanpengamatan langsung ke PT Pandu Siwi SentosaPalembang yang merupakan subjek penelitiandengan tujuan untuk mengetahui sertamendapatkan gambaran tentang PT Pandu SiwiSentosa di Palembang dengan melihat berkasdokumen perusahaan yang sebagai dasar dalampencatatan di perusahaan.2.WawancaraYaitu dilakukan terhadap pejabat ataupihak-pihak yang terkait dalam perusahaan yangberwewenang dengan bagian accounting. Dalampenelitian ini peneliti melakukan wawancaradengan pimpinan perusahaan serta staf di bagianadministrasi dan keuangan untuk memperolehdata mengenai penerapan kebijakan perlakuanakuntansi aset tetap di perusahaan.Hal - 4

3.DokumentasiDalam penelitian ini data-data yangdiperoleh adalah dengan mencatat data yangsudah ada pada subjek penelitian denganmempelajari kebijakan perusahaan, sejarahperusahaan, struktur organisasi perusahaan danaktivitas usaha perusahaan, dalam rangkapenerapan kebijakan perlakuan akuntansiterhadap aset tetap.3.6Teknik Analisis DataAnalisis deskriptif kualitatif yangpenulis lakukan adalah menganalisis perlakuanakuntansi aset tetap berwujud pada PT PanduSiwi Sentosa Palembang (PSAK No. 16 tahun1994keKonvergensiIFRS).Karenamemberikan gambaran kepada PT Pandu SiwiSentosa Palembang mengenai perlakuanakuntansi jika ditinjau dar ED PSAK No.16(Revisi 2011) yang sudah konvergensi IFRS.44.1HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASANAnalisis Perolehan Aset TetapBerdasarkan data pada pembahasansebelumnya penulis telah menyajikan dataperolehan Aset Tetap Kendaraan (Motor) yangakan menjadi dasar analisis terhadap Aset Tetappada PT Pandu Siwi Sentosa Palembang. Dataperolehan Aset Tetap Kendaraan yang dicatatoleh perusahaan adalah sebagai berikut :Pada Tahun 2002 diadakan pembelian 2 unitmotor merk Suzuki dan Honda secara tunaidengan harga motor Suzuki Rp 6.500.000 danmotor Honda sebesar Rp 6.800.000. Dipungutpajak PPN sebesar 10%, mendapat potonganpembayaran sebesar Rp 400.000/motor dan biayaSTNK & BPKB sebesar Rp 600.000.Hasilanalisispencatatanyangdilakukan perusahaan terdapat kekeliruanpencatatan perolehan aset tetap yang tidak sesuaidengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) danteori. Pada kasus ini perusahaan memasukkanunsur potongan pembelian aset tetap danpotongan tersebut diakui sebagai pendapatanlain-lain perusahaan sehingga aset tetapperusahaan diakui dan disajikan terlalu tinggisebesar Rp 800.000. Seharusnya potongantersebut diakui sebagai pengurangan BiayaPerolehan Aset Tetap perusahaan. Terlepasbahwa kasus ini apakah telah atau belum diauditoleh auditor perusahaan karena melihat darinominalnya cukup tinggi.4.2Analisis Pengakuan Pengeluaran Atasaset TetapSebagai perusahaan jasa di bidangpengiriman barang yang melibatkan banyak asettetap, tentunya perusahaan menginginkan agaraset tersebut dapat beroperasi dengan baik danmampu berproduksi dengan yang diharapkan darimanfaat yang mampu diberikan oleh aset tetaptersebut. Sehubungan dengan itu makaperusahaan harus mengeluarkan biaya-biayauntuk memelihara dan perawatan bahkanmeningkatkan produktivitas daripada aset tetaptersebut.Pada tahun 2005 PT Pandu Siwi SentosaPalembang melakukan perawatan dan pengerjaanpenggantian Rantai, Filter udara, Kabel gasmotor Honda pada sebuah bengkel Honda diPalembang, dengan rincian biaya tagihan sebagaiberikut :- Engine Tune Up: Rp 40.000- Ganti oli: Rp 32.000- Rantai: Rp 55.000- Filter: Rp 28.000- Kabel gas: Rp 17.000 Total PembayaranRp 172.000Data yang telah diketahui bahwapengeluaran yang dilakukan berupa penggantianRantai, Filter, dan Kabel gas motor merupakanpengeluaran yang dapat menambah umurekonomis aset tetap tersebut, namun untukpengeluaran pemeliharaan motor yaitu EngineTune Up dan ganti oli tersebut, standar akuntansimenerangkan bahwa pengeluran tersebut diakuisebagai biaya pemeliharaan pada periodetersebut. Dan hal ini menyebabkan hargaperolehan motor yang disajikan di neraca terlalurendah.4.3Analisis Penyusutan Aset TetapAnalisis Penyusutan Aset Tetapmenurut PSAK No.16 (Tahun 1994). Dalam babII telah diuraikan bahwa penyusutan merupakanalokasi sistematis sejumlah aktiva yang dapatdisusutkan sepanjang masa manfaat tersebut.Proses alokasi tersebut dapat dilakukan denganHal - 5

memilih suatu metode penyusutan yang tepatsecara konsisten dari satu periode ke periodeberikutnya. Berdasarkan analisis yang penulislakukan dapat diketahui bahwa untuk pelaporankeuangan, perusahaan menggunakan metodegaris lurus untuk menentukan besarnya bebanpenyusutan untuk tiap periode. Penggunaanmetode tersebut diterapkan atas seluruh aktivatetap yang dimiliki oleh perusahaan, kecualiuntuk tanah karena tidak dilakukan penyusutan,dengan membagi nilai perolehan aktiva denganumur penggunaan aset tetap tanpa ada nilaresidu. Metode tersebut telah diterapkan secarakonsisten dan sesuai dengan Standar AkuntansiKeuangan, untuk seluruh aset tetap yang dimilikiperusahaan.4.4Analisis Pelepasan / Penghentian AsetTetapKebijakan perusahaan untuk penarikanatau pelepasan aset tetapnya dari operasi normalperusahaan adalah pada saat aset tetap tersebuttidak dapat digunakan lagi. Kebijakan ini tidakdapat dikatakan sepenuhnya salah, tetapi perludiperhatikan tidaklah semua aset tetap tersebutditarik dari operasi normal perusahaan bila sudahtidak dapat digunakan lagi.Kadang kala perusahaan juga perlumemperhatikan keuntungan dan kerugian daripemakaian aset tetap tersebut, walaupun asettetap tersebut masih layak dan dapat digunakan.Kemungkinannya adalah bila aset tetap tersebutmasih dipakai akan mengakibatkan inefesiensibiaya dibanding bila perusahaan menukar denganaset tetap lainnya dengan fungsi yang sama.Analisis Perbandingan Pelepasan AsetTetap Menurut Perusahaan, PSAK No. 16(Tahun 1994) dan PSAK No.16 (KonvergensiIFRS Tahun 2011). Pada PT Pandu Siwi SentosaPalembang jumlah tercatat aset tetap dihentikanpengakuannya pada saat dilepaskan atau saattidak ada manfaat ekonomis masa depan yangdiharapkan dari penggunaan atau pelepasannya.Laba atau rugi yang timbul dari penghentianpengakuan aset tetap tersebut dihitung sebagaiperbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan danjumlah tercatat dari aset, dimasukkan ke dalamlaporan laba rugi pada tahun aset tersebutdihentikan pengakuannya.4.5Analisis Penyajian Aset Tetap padaLaporan KeuanganAnalisis Perbandingan Penyajian AsetTetap Menurut Perusahaan dan PSAK No.16(Tahun 1994). Dalam Bab II telah di uraikanbahwa tujuan dari laporan keuangan adalahmenyajikan informasi yang menyangkut posisikeuangan, kinerja dan perubahan posisikeuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagisejumlah besar pemakai dalam pengambilankeputusan ekonomi. Aset tetap perusahaandisajikan dalam neraca perusahaan pada sisisebelah debit dan dinyatakan sebesar nilai buku,yaitu harga perolehan aktiv

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP ASET TETAP BERWUJUD PADA PT PANDU SIWI SENTOSA PALEMBANG (PSAK No.16 Tahun 1994 ke Konvergensi IFRS) Dona Fira Hermika (Donafirahermika@yahoo.com) Betri Sirajuddin (betri.sirajuddin@facebook.com) Akuntansi S1 STIE MDP

Related Documents:

PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP BERDASARKAN PSAK No.16 PADA GLORY FUTSAL SUKOWONO Faizal Gunawan 1110421092 ABSTRAK Skripsi ini akan menampilkan perlakuan akuntansi aset tetap pada Glory Futsal Sukowono, perusahaan ini bergerak di bidang jasa. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah perlakuan akuntansi aset tetap pada

PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP BERDASARKAN PSAK 16 (REVISI 2016) PADA PT. ARAZ MANDIRI JAYA JEMBER . Universitas Muhammadiyah Jember, Jawa Timur, Indonesia email: candywidipriyono@gmail.com ABSTRAK Jurnal ini akan menampilkan perlakuan akuntansi aset tetap pada PT. Araz Mandiri Jaya Jember,

Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP Pada CV. Sekonjing Ogan Ilir Rizal Effendi Fakultas Ekonomi-Universitas Tridinanti Palembang . Aset Tetap. Adalah aktiva-aktiva berwujud yang sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan normal. 3. Aset Lain-lain.

B. Analisis Perlakuan Akuntansi Pembelian Aset Yayasan Tulungagung oleh Yayasan Pendidikan Islam Ar Rohmah Putri Malang Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan yang Berlaku . usaha modal, pertukaran aktiva tetap (non-moneter), penerbitan sekuritas, membangun sendiri dan melalui donasi (sumbangan).5

dan harga perolehan aset tetap, penentuan masa manfaat aset tetap, ketentuan metode penyusutan aset tetap, ketentuan pemberhentian dan pelepasan aset tetap, serta penyajian dan pengungkapan aset tetap dalam laporan keuangan harus jelas agar informasi yang disajikan tidak menyesatkan bagi para pemakai laporan keuangan.

Pemerintah Pernyataan Nomor 07 Akuntansi Aset Tetap, tetapi untuk penghentian dan penghapusan aset tetap di dalam neraca belum sepenuhnya sesuai dengan SAP serta untuk penilaian aset tetap tidak sesuai dengan SAP, penelitian ini dilakukan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tegal.

Modul 3 - Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah 238 BAB X SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP DAN AMORTISASI ASET TIDAK BERWUJUD A. UMUM 1. Definisi Menurut PSAP Nomor 07 tentang Akuntansi Aset Tetap dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, penyusutan merupakan alokasi yang

Sarjana Akuntansi Syariah (S.Akun) Pada Program Studi Akuntansi Syariah Menyetujui Pembimbing I Pembimbing II Drs. Sugianto, MA Kamilah, SE, AK, M.Si NIP. 196706072000031003 NIP. 197910232008012014 Mengetahui Ketua Jurusan Akuntansi Syariah Hendra Harmain, SE., M. Pd NIP. 197305101998031003 . LEMBARAN PERSETUJUAN PENGUJI SEMINAR Proposal skripsi berjudul “PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP .