Potensi Penelitian Etnobotani Di Sulawesi Tengah Indonesia .

3y ago
56 Views
2 Downloads
568.94 KB
21 Pages
Last View : 13d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Abram Andresen
Transcription

Online Journal of Natural Science Vol 5(2) :111-131Agustus 2016ISSN: 2338-0950Potensi Penelitian Etnobotani Di Sulawesi Tengah Indonesia(Potencial of Ethnobotanical Studies in Central Sulawesi Indonesia)Ramadhanil Pitopang1) dan Pandji Anom Ramawangsa2)1)Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Tadulako, Kampus Bumi Tadulako Palu SulawesiTengah2)Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Tadulako Palu Sulawesi Tengah. Kampus Bumi Tadulako Tondo, Jl. Trans Sulawesi km 9 PaluABSTRACTCentral Sulawesi is one of the provinces in Indonesia which is located in the "heart" ofWallacea biogeography region, an area that has the potential of unique biological resourcesrich in endemic flora and fauna. However, this potential especially plant biodiversity has notbeen revealed from various aspects of knowledge, especially from the aspect of ecology,taxonomy, conservation and utilization of plants by the local for their daily need. Theprovince is inhabited by 19 ethnic groups different in cultures, languages and traditionalknowledge system. Based on number studies that have been conducted showed that eachethnic group has local knowledge systems in using plants to meet their daily i.e. for buildingmaterials, food and beverages, pharmaceuticals and cosmetics, condiments and spices,natural coloring, forage, ornamental plants, ropes, as a complement to the traditional rituals,hunting, agriculture, household utensils and other necessities. This paper discusses thepotential of plant biodiversity and ethnobotany research in Central SulawesiKeywords: Potencial, Ethnobotanical studies, Central Sulawesi.ABSTRAKSulawesi Tengah adalah salah satu propinsi di Indonesia yang secara biogeografiterletak di “jantung”nya Wallacea, sebuah kawasan yang memiliki potensi sumberdaya alambiologi yang unik kaya dengan flora-fauna endemik. Namun demikian potensi ini terutamakeanekaragaman hayati tumbuhan belum terungkap dari berbagai aspek pengetahuanterutama dari aspek ekologi, taksonomi serta dan pemanfaatan serta upaya konservasinya.Propinsi ini dihuni oleh 19 kelompok etnik yang berbeda budaya, bahasa serta sistempengetahuan tradisional yang mereka miliki dalam memanfaatk sumberdaya tumbuhan dalamkehidupan mereka sehari-hari. Dari beberapa studi yang telah dilakukan terungkap bahwamasing-masing kelompok etnis ini memiliki sistem pengetahuan lokal dalam menggunakantumbuhan misalnya; untuk bahan bangunan, makanan dan minuman, obat-obatan dankosmetik, bumbu dan rempah, pewarna alami, hijauan pakan ternak, tanaman hias, tali temali,sebagai pelengkap dalam acara ritual adat, berburu, pertanian, perkakas rumah tangga sertakeperluan lainnya. Tulisan ini mendiskusikan potensi keanekaragaman hayati tumbuhan sertapenelitian etnobotani di provinsi Sulawesi Tengah.Kata Kunci : Potensi, etnobotani, Sulawesi Tengah.Coresponding Author: pitopang 64@yahoo.com111

Online Journal of Natural Science Vol 5(2) :111-131Agustus 2016ISSN: 2338-0950taksonomiLATAR BELAKANGSulawesi Tengah merupakan salahdanekologidarikeanekaragaman tumbuhan Sulawesi telahsatu propinsi di Indonesia yang terletak dimenghasilkan“jantung”nyaspektakular terutama di bidang taksonomi,pulauSulawesi,sebuahtemuan-temuanpulau terpenting di bioregion ”Wallacea”,dimanayang merupakan wilayah unik kaya denganmerupakan rekor baru dan jenis baru ikasi sebagai salah satu ”Hotspotdideskripsi/dipertelakanbiodiversity” di dunia. Namun hingga saatbelahan dunia manapun (Pitopang et al.,ini belum banyak penelitian kajian yang2002, 2004, 2005 ; Pitopang, 2007a, 2007b,mendalampotensi2012a, 2012b ; Pitopang dan Ihsan, 2014 ;keanekaragaman tumbuhannya baik dariUtami and Wiriadinata, 2002 ; Kessler etaspek ekologi, taksonomi sertadanal., 2005; Roos et al., 2004; Ramadanil,pemanfaatan serta upaya konservasinya2006; Cannon et al., 2007; Culmsee and(Ministry of State for Population andPitopang,EnvironmentalIndonesia.Gradstein et al., 2007; Lee et al., 2009 ;1992; Ramadanil dan Gradstein 2003;Cicuzza et al., 2011; Thomas et al., 2010,Mittermeier et al., 1999; BAPPENAS,Thomas et al., 2011; Poulsen, 2012), akan2003; Pitopang dkk epublic2009;sebelumnya diaetnobotani di propinsi Sulawesi tengahbahwa penelitian terhadapmasih sangat terbatas (Pitopang et opangdkk.,2012a,2012b,dibanding dengan pulau-pulau lain diPitopang and Sarifuddin, 2012; NurfitriyaniIndonesia, hal ini ditunjukan dengan hanyadkk.,terdapat beberapa penulisan flora SulawesiYuliarsih dkk., 2013; Murahmi dkk., 2016;berupa checklist dan katalog (Keßler et al.,Tapundu dkk., 2015; Megawati dkk, 2016;2002; Gradstein et al., 2005; Thomas andYonathan dkk., 2016; Fathurahman et al.,Schuiteman, 2002; Whitmore dan Tantra,2016;1989 ; Poulsen, 2012; Pitopang dkk., 2011)2016; Purwanti dkk., 2016; Yulia dkk.,dan beberapa monograp yang terdapat2016; Paik et al., 2013).tahun terakhir penelitian dalam bidangSukmawatidkk,2013;Gailea et al., 2016; Arham dkk.,Wilayah propinsi Sulawesi tengahdalam series buku Flora Malesiana.Namun demikian dalam beberapa2013;dihuni oleh berbagai macam etnis baikyangbersifatmigranataupunyangmerupakan masyarakat asli (“indigenous”).Potensi Penelitian Etnobotani Di Sulawesi Tengah Indonesia(Ramadhanil Pitopang dan Pandji Anom Ramawangsa)112

Online Journal of Natural Science Vol 5(2) :111-131Agustus 2016BerdasarkandatayangadatercatatISSN: 2338-0950kehidupan mereka sehari-hari seperti :sebanyak 19 suku asli yang populasinyabahancukup besar, diantaranya adalahmakanan, sistem pertanian, peralatan rumahKailiterutamasukutinggal di wilayahkabupaten Parigi Moutong, Donggala, SigidankotaPalu,SukuKulawidikabupaten Sigi, Suku Lore dan Pamona ditangga,Suku Saluan atau Loinang, Banggai danBalantak di kabupaten Banggai.Suku Bare'edan Tao Taaberdiam di kabupaten Touna.Suku Buol mendiami kabupaten Buol, SukuTolitoli di kabupaten Tolitoli.Suku Tomini(Lauje dan Tialo) mendiami kabupatenParigi Moutong dan suku Dampelas yangbanyak tersebar di wilayah pantai barat dikabupaten Donggala.Selain itu, di wilayah kabupatenTolitoli terdapat suku Dampal, suku Dondodan suku Pendau berdiam di kabupatenTolitoli.Meskipun masyarakat SulawesiTengah memiliki sekitar 22 bahasa yangsaling berbeda antara suku yang satudengan yang lainnya, namun n bahasa Indonesia sebagaibahasa nasional dan bahasa pengantarsehari-hari (Camang, 2003).Tulisaninibertujuanuntukmemberikan gambaran tentang potensikeanekaragamankekayaanetnistentang adalamobat-obatan,bumbubahan pelengkap upacara adat,sandang dan pangan.SEJARAH PENELITIAN BOTANI DISULAWESI TENGAHkabupaten Poso, Suku Mori, Bungku, TaoTaa dan Bungku di kabupaten Morowali.bangunan,Sebagai salah satu negara yangmendapat predikat sebagai “The top tenmegabiodiversitycountries”didunia,Indonesia memiliki keanekaragaman hayatiyang sangat tinggi yang tersebar di seluruhpulau-pulaudalamwilayahIndonesiadalam pola biogeografi yang berbeda.Keanekagaraman hayati ini telah lama pulamenopang kehidupan di atas planet bumiini,sehinggatidaklahmengherankanapabila potensi keanekaragaman hayatitersebut sangatlah luar biasa sekaligusmenimbulkanrasakeingintahuanparailmuwan terutama yang bergerak dalambidang taksonomi, ekologi, konservasikeanekaragaman hayati dan nnya sebagai modal dasardalam pembangunan (BAPPENAS, 2003)Kalau dilihat jauh ke belakang,sejarah penelitian botani di Sulawesipertama sekalidilakukan oleh Dampiertahun 1887 di pulau Buton, Sulawesitenggara, dilanjutkan oleh Sarasin padatahun 1800-an di wilayah Sulawesi tengah.Beberapa ekspedisi botani penting jugaPotensi Penelitian Etnobotani Di Sulawesi Tengah Indonesia(Ramadhanil Pitopang dan Pandji Anom Ramawangsa)113

Online Journal of Natural Science Vol 5(2) :111-131Agustus 2016ISSN: 2338-0950telah dilakukan di Sulawesi oleh lembagaSulawesi. Thomas dan Schuiteman (2002)riset dan perguruan tinggi seperti yangmelaporkan 817 spesies anggrek asli daridikoordinir oleh : Herbarium Bogoriense,Sulawesi dan Maluku (128 genera) 149Kebun Raya Indonesia (Bogor, Bali, danmerupakan endemik, sedangkan untukPurwodadi), Royal Botanic Garden Kew,palem 68% spesies dari total dan 58%England, Royal Botanic Garden Edinburg,genus palem yang tumbuh di bioregion iniScotland,adalah asli Sulawesi (Mogea, 2002).NationalHerbariumofNetherland (Yuzami et al., 2002; Keβler etAdalah sebuah anugrah Allah SWT,al., 2002), University of Gottingen Jermanpulau Sulawesi khususnya Sulawesi tengah(Gradstein et al., 2005; Culmsee, 2010).memiliki berbagai jenis tumbuhan yangUniversitasTadulakoyangtidak terdapat di belahan bumi manapun dimerupakan Perguruan Tinggi terbesar didunia, misalnya; berbagai jenis rotanPropinsi(“louro” ) seperti “loure taimanu“ (SulawesiTengah telah pulamelakukanKorthalsia celebica ), “lauro batang“ekspedisi botani dalam wilayah Sulawesi(Calamus zollingerii Becc), “lauro ronti”Tengah (Ramadanil dan Gradstein, 2003;Calamus minahassae, yang merupakanPitopang et al., 2012). Sedangkan untukproduk hutan non kayu. Jenis palem lainpenelitian Etnobotani di wilayah Sulawesiyang memiliki perawakan yang indah danTengah adalah sangat kurang sekali, namuncantikdalam beberapa tahun terakhirdikembangkan sebagai tanaman hias nini nsiuntukGronophyllumsarasinorum, “harao maeta “ (Pinanga(Pitopang dkk., 2012)selanjutnyacaesea),” harao mamada” (Areca vestiariamenunjukan bahwa Sulawesi memiliki), palem kipas Sulawesi Licuala celebicakarakteristik dan stuktur tumbuhan yangMiq. “mpire” dan “mpora” (Caryota mytisunik dan berbeda dengan Kalimantan,Lour. ) “take” (Aranga undulatifolia Becc.)Sumatra, Jawa bahkan Filipina dimanaadalah spesies spesies tanaman anpotensinya (Mogea, 2002). Aren (Arengatumbuhan yang kehadirannya hampir tidakpinnata(Merr)ada di beberapa kawasan di Sulawesi“ngokonau” (bahasa Kaili Ledo) atau(Ramadanil, 2006). Van Balgooy et al.“saguer” (Sulawesi Utara) adalah spesies(1996) melaporkan 933 tumbuhan asli daripalem terpenting dan merupakan tumbuhanSulawesi dimana 112 adalah endemikserba guna (Saleh, 2008)Potensi Penelitian Etnobotani Di Sulawesi Tengah Indonesia(Ramadhanil Pitopang dan Pandji Anom Ramawangsa)114Wurb),biasadisebut

Online Journal of Natural Science Vol 5(2) :111-131Agustus 2016AnggrekmerupakankelompokISSN: 2338-0950internationaldenganakronimCEB,tumbuhan lain dari Sulawesi tengah yangmerupakan satu-satunya herbarium yangmenunggu perhatian untuk diteliti oleh paratelah eksis di Sulawesi yang keberadaannyaholticulturalist dan botanist Indonesia.diharapkanProvinsi Sulawesi Tengah memiliki cukup“Center”banyak anggrek alam dengan perawakanTadulako (Ramadanil dan Gradstein, 2003 ;fisik yang indah beberapa diandarannyaPitopang et al., 2011).merupakan spesies yang endemik, sepertiVanda celebica, Phalaenopsis celebensis,Coelogyne celebensis, Macodes celebica,Produk hasil hutan baik kayu MBANGAN PENELITIANETNOBOTANI DI SULAWESITENGAHGlomerira celebica, Liparis celebica danEulophia celebica (Ramadanil, 2006)akanKelompoketniktradisionaldiIndonesia mempunyai ciri-ciri dan jati diribudaya yang berbeda satu dengan lainnyanon kayu telah lama dikenal dari Sulawesisehinggatengah. Beberapa jenis komersil, ”damar”persepsi dan konsepsi masyarakat terhadap(AgathisAgathissumberdaya nabati di lingkungannya jugaphillipinensis), ”kao hitam” (Diospyrosberbeda (Tarigan, 1990). Menurut WHO),(Pterospermum celebicum), ”kumea” sertadiperkirakanjenis jenis yang bersifat “fast growingmanusia terutama di negara-negara sedangspesies” seperti Eucalyptus deglupta yangberkembangmerupakan flora khas Australia tetapidirinya pada tumbuh-tumbuhan (ekstraksecara alami terdapat di Sulawesi tengahdan bahan aktif biologi) sebagai bahan obatdan memiliki potensi dikembangkan padadan memelihara kesehatannya. Berbagaihutan tanaman Industri.produkSejak tahun 2002 tercatat beberapahampirmasihinternational tentang flora Sulawesi, yadariumatsepertiobattradisional (herbal medicine, biosprospektifpublikasi sangat penting dan istsuplement) telah beredar di masyarakatHerbariummulai dari pedagang kaki lima sampai diCelebense (CEB), Universitas Tadulakosupermarket (Heyne, 1987).sebagai laboratorium yang mengkhususkanNamun pengetahuan pemanfaatandiri dalam kajian botani sistimatik dan telahtumbuhan secara tradisional ini belumpulaterdaftarpadaindekHerbariumPotensi Penelitian Etnobotani Di Sulawesi Tengah Indonesia(Ramadhanil Pitopang dan Pandji Anom Ramawangsa)115

Online Journal of Natural Science Vol 5(2) :111-131Agustus 2016tergalidanditelitisecaradankekayaan budaya melalui interaksi berbagaimaksimal, hal ini dapat dilihat dari masihragam masyarakat adat baik yang bersifatkurangnya dilakukan kajian mendalam,asli ataupun pendatang yang telah berbaurdalam hal ini pemanfaatan tumbuhan. Biladan menyatu antara satu sama lainnya,tidak didokumentasikan dengan baik makanamun patut diakuai ketangguhan dankhazanah pengetahuan ini akan hilangkearifan beberapa masyarakat lokal dalamuntukpengelolaan lingkungan yang hidup diselama-lamanya,luasISSN: 2338-0950mengingatpengetahuan lokal ini umumnya tidakSulawesitertulis, hanya diturunkan secara lisan daripengakuan secara ilmiah (Pitopang dangenerasi keSafaruddin, 2012 ; Ramadanil, 2006)generasi. Karena hanyaTengahtelahmendapatbersifat lisan, pengetahuan ini rentan,Seperti halnya masyarakat adat lain dimudah hilang atau terkadang diturunkanNusantara, misalnya suku bangsa endiamipulau(Puspitawati, 2001). Selain itu, banyakSumatra,memiliki hubungan yang eratdiantara tanaman yang dipergunakan untukantarakeperluan tersebut menjadi kian langkalingkungannyabahkan menuju kepunahan, oleh karena itufilsafahperlunya perhatian untuk dilestarikan, agarJADIKAN GURU”, kehidupan masyarakatkebudayaan tersebut tidak hilang.adat terutama di Sulawesi Tengah dalamTAKAMBANGSebagai salah satu Program studimemiliki hubungan yang dekat denganyang cukup baru di lingkungan Perguruanalam dan lingkungannya, hal ini tercerminTinggiFMIPAdari bukti dimana banyak dari namaUniversitas Tadulako telah giat melakukantempat/daerah terutama di Sulawesi an dengan Etnobotani. Hal ini(ketapang/ Terminalia cattapa), “Loru”sangat terkait dan mendukung Pola Ilmiah(Tetrameles nudiflora)’ “Nunu” ( Ficus sp),Pokok (PIP) Universitas Tadulako“ Lonca” (langsat/ Lansium domesticum), “yangmenetapkan bidang lingkungan sebagaiMerawola”(Diospyrospola Ilmiah pokoknya. Selain memiliki“Kuluku bula” ( kelapa putih/ Cocoskekayaan sumberdaya alam hayati yangnucifera)luar biasa dan sumber daya mineral,inophyllum),“Sidondo”provinsi Sulawsi Tengah juga memiliki“Siranindi”(Kalanchoe,Potensi Penelitian Etnobotani Di Sulawesi Tengah Indonesia(Ramadhanil Pitopang dan Pandji Anom llum(Vitexsp),pinnata),

Online Journal of Natural Science Vol 5(2) :111-131Agustus 2016ISSN: 2338-0950“Sibalaya” (Sida rhombifolia), “Palapi”lanjuti(Herietieria sp) dan lain-lain sebagainya.menentukan bahan bioaktif yang nikdiujibiokimiawiuntuktanaman tersebut dan berkhasiat mengobatipenyakittersebut.kecamatan kulawi yang berbahasa “muma”tumbuhanjugajuga memiliki sistem kearifan lokal dalam“balaroa” (Kleinhovia hospita) sebagai obatpengelolaan lingkungan yang dicerminkanhepatitis, lengaru (Alstonia scholaris) IMPU KATUWUA t,seperti(Cinnamomumparthenoxillon) dan lain-lainTOPEHOI” (Ramadanil, 2006). FalsafahDi lokasi yang lain, masyarakatyang berarti “ Perlindungan terhadapMori yang tinggal di desa Korawalelolingkungandalam kecamatan Petasia, dekat Betelemedankehidupansecarabersama-sama merupakan berkat daridi kabupaten MorowaliTuhan yang Maha Esa” bertujuan untukkesepakatanpenguatan tradisi, hukum adat, budayakonservasi hutan disekitarnya. Hal inilokal, dalam keberwujutan pengelolaanditunjukanhutan, lahan dan air yang memberikanperlindungan terhadap suatu kawasan yangmanfaat untuk seluruh anggota masyarakatmerupakandan nnnya ini menghasilkan sebuahdanjuga anairkolambersihyangrenangdesasebagai daerah tujuan wisara, serta untuksumber air perikanan air tawar.sistem kearifan lokal yang telah digunakanSementara itu Tao Taa Wanasecara turun temurun dan merupakanmisalnya yang merupakan salah satu daripengalamanmerupakanpuluhan kelompok masyarakat adat yanginformasi dasar yang sangat berharga untukterdapat di Sulawesi tengah yang secaradikembangkan dan dimanfaatkan, misalnyageografi hidup dan tersebar dari bagianrangka menemukan bahan obat baru. Suatutimur laut Cagar Alam Morowali, bagianhalbarat pegunungan Batui di sekitar an teknik biokimiawi modern yangTokalasangat pesat. Misalnnya, masyarakat Katu,pegunungan Balingara, Dataran bulan danNapu, dan Besoa secara tradisional telahgunung Lumut di kabupaten Tojo una-unalama menggunakan “ pepolo” (Biscofiaprovinsi Sulawesi tengah, memiliki asis. Hal ini dapat ditindakmereka(KabupatenpangantelahPotensi Penelitian Etnobotani Di Sulawesi Tengah Indonesia(Ramadhanil Pitopang dan Pandji Anom Ramawangsa)117Banggai)yang baikmelakukannyadandimanamelalui

Online Journal of Natural Science Vol 5(2) :111-131Agustus 2016ISSN: 2338-0950persilangan varietas pada lokal secara alamiherbaceus (pisang, nenas, strawberrry) dandengan cara selalu mengganti varietas lain90% tumbuhan berkayu (pohon kecil,di tanam yang bibitnya diperoleh dari desasemaklain. Bibit disimpan dan dibagi-bagi padaberdasarkan produknya an diberbagai desa dengan maksudberdaging 88%, sedangkan berdasarkansupaya jenis padi tersebut tidak mudahsifathilang. Disamping itu juga dengan caramerupakan tanaman budidaya dan 55%menanam beberapa varietaas padi secaramerupakan tumbuhan yang tumbuh liar dibersamaan sehingga melalui persilanganalam.alami akan terbentuk varietas-varietas barumelaporkan sebanyak 39 jenis tumbuhandengan genetic yang berfariasi. Tercatatdigunakan oleh masyarakat Kaili Indebeberapa varietas padi lokal yang selalusebagai bahan pangan. 28 jenis diantaranyadibudidayakan seperti ; “pae (padi)gondu”yang digunakan adalah buahnya, 5 jenis(buah hitam), “pae lamboro” (kuning), “paedigunakan umbinya, 1 jenis akar , 5 jenismoraa” (kulit padi berstrip), ”pae ranta”daun serta 2 jenis yang digunakan adalah(buah mudah rontok), “pae talingku (buahrizomnya. Penggunaan tumbuhan padaberbulu), “pae bendera” (ada bendera),masyarakat“pae tobongku” ( tidak berbulu kulitsederhana teknik dan pengolahannya.kehitaman ) dan lain lain (Camang, 2003;Pitopang dan Safaruddin, 2012)PEMANFAATAN TUMBUHANSECARA TRADISIONAL DISULAWESI TENGAHa. Sebagai Bahan MakananMakanan adalah kebutuhan dasarkeberadaandilingkungan45%Fathurrahman et al. (2016)KailiIndemasihsecaraMak

tetapi penelitian dan publikasi dari etnobotani di propinsi Sulawesi tengah masih sangat terbatas (Pitopang et al., 2012 . bidang taksonomi, ekologi, konservasi keanekaragaman hayati dan etnobotani untuk mempelajarinya sekaligus . persepsi dan konsepsi masyarakat terhadap

Related Documents:

cakupan studi etnobotani. Ketiga, selama ini ada kesan bahwa sasaran studi etnobotani adalah masyarakat tradisional di kawasan negara berkembang (non-western). Ford menekankan bahwa tidak benar bahwa etnobotani harus mempelajari masyarakat non-barat; bangsa-bangsa barat (western) juga mempunyai nilai-nilai etnobotani yang harus diselidiki dan

Studi Etnobotani dan Persepsi Konservasi Tumbuhan dalam Perspektif Islam oleh Masyarakat Desa Gubugklakah Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. Skripsi. Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Malang. Dosen Pembimbing I: Romaidi, M. Si. Pembimbing II: Ach. Nasichuddin, M.A. Kata Kunci: Etnobotani, Konservasi Islam.

METODE PENELITIAN A. Penelitian Eksperimen Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Seperti yang dijelaskan dalam sugiyono (2010, hlm.11) bahwa metode penelitian eksperimen meruoakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan) tertentu. Adapun, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan oleh . Penelitian ini dilaksakan pada semester II atau genap tahun pelajaran 2016/2017 yaitu pada pertengahan bulan mei. Waktu penelitian mengacu pada

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, artinya sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Dalam penelitian kualitatif metode yang biasa dimanfaatkan adalah wawancara, pengamatan, dan .

A. Hasil Penelitian Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasan dari data-data yang diperoleh melalui penelitian yang dilakukan yaitu data responden dan data penelitian mengenai faktor-faktor yang memengaruhi minat wirausaha pada mahasiswa. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini merupakan proses yang dilakukan .

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Berdasarkan uraian sebelumnya, maka penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengann teknik survey. Menurut Sugiyono (2014, h.8), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif, yang artinya pendekatan yang berangkat dari .

Neither A. Thomas Perhacs nor Velocity Group Publishing assumes any responsibility for the use or misuse of the concepts, methods and strategies contained in this book. The reader is warned that the use of some or all of the techniques in this book may result in legal consequences, civil and/or criminal. USE OF THIS BOOK IS DONE AT YOUR OWN RISK. (Updated Version, July 2008) As you begin to .