COVER IMPLEMENTASI KURIKULUM PAUD DALAM PEMBELAJARAN ANAK .

3y ago
51 Views
2 Downloads
540.07 KB
27 Pages
Last View : 2d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Sasha Niles
Transcription

COVERIMPLEMENTASI KURIKULUM PAUDDALAM PEMBELAJARAN ANAK TUNARUNGUDI TK LB B YAKUT PURWOKERTOSKRIPSIDiajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokertountuk Memenuhi Salah Satu SyaratGuna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)Oleh :GHINA AZIZAHNIM. 1522406011JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINIFAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUANINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERIPURWOKERTO2019

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL . iKENYATAAN KEASLIAN . iiPENGESAHAN . iiiNOTA DINAS PEMBIMBING . ivMOTTO . vPERSEMBAHAN . viKATA PENGANTAR . viiDAFTAR ISI . xDAFTAR TABEL . xivDAFTAR LAMPIRAN . xvABSTRAK . xviiBAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah . 1B. Fokus Kajian . 8C. Rumusan Masalah . 11D. Tujuan Penelitian . 11E. Manfaat Penelitian . 11f. Kajian Pustaka . 12F. Sistematika Pembahasan . 14BAB II LANDASAN TEORIA. Implementasi Kurikulum PAUD . 161. Kurikulum . 162. Ruang Lingkup Kurikulum PAUD . 183. Peranan Kurikulum . 194. Fungsi Kurikulum . 205. Tujuan Kurikuum . 216. Struktur Kurikulum PAUD . 22ii

7. Implementasi Kurikulum PAUD . 25B. Pembelajaran . 351. Pengertian Pembelajaran . 352. Metode- Metode Pembelejaran . 363. Model Pembelajaran . 37C. Anak Tunarungu . 391. Pengertian Tunarungu . 392. Klasifikasi Anak Tunarungu . 403. Sistem Pelayanan Pendidikan Anak Tunarungu . 42D. Implementasi Kurikulum PAUD Dalam PembelajaranAnak Tunarungu . 43BAB III METODE PENELITIANA. Jenis Penelitian . 46B. Lokasi dan Waktu Penelitian . 46C. Objek dan Subjek Penelitian . 46D. Teknik Pengumpulan Data . 47E. Teknik Analisis Data . 50F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data . 51BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATAA. Penyajian Data . 521. Gambaran umum TKLB B Yakut Purwokerto . 52a. Profil TKLB B Yakut Purwokerto . 52b. Sejarah Berdirinya TKLB B Yakut Purwokerto . 52c. Visi dan Misi TKLB B Yakut Purwokerto . 53d. Kurikulum . 54e. Struktur Organisasi . 54f. Struktur Komite SLB B Yakut Purwokerto . 55g. Struktur Organisasi TK LB B Yakut Purwokerto . 55h. Pendidik dan Tenaga Kependidikan . 55iii

i. Sarana dan Prasarana . 57j. Program Kegiatan . 582. Implementasi Kurikulum PAUD Dalam PembelajaranAnak Tunarungu . 59a. Perencanaan Pembelajaran Pada Anak Tunarungu . 60b. Pelaksanaan Pembelajaran Pada Anak Tunarungu . 62c. Penilaian Pembelajaran Pada Anak Tunarungu . 66B. Analisis Data . 68a. Perencanaan Implementasi Kurikulum Paud DalamPembelajaran Anak Tunarungu . 68b. Pelaksanaan Implementasi Kurikulum Paud DalamPembelajaran Anak Tunarungu . 69c. Penilaian Implementasi Kurikulum Paud DalamPembelajaran Anak Tunarungu . 70BAB V PENUTUPA. Kesimpulan . 72B. Saran-saran . 73C. Kata Penutup . 75DAFTAR PUSTAKADAFTAR LAMPIRANDAFTAR RIWAYAT HIDUPiv

IMPLEMENTASI KURIKULUM PAUDDALAM PEMBELAJARAN ANAK TUNARUNGUDI TK LB B YAKUT PURWOKERTOGHINA AZIZAH1522406011Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia DiniFakultas Tarbiyah dan Ilmu KeguruanInstitut Agama Islam Negeri (IAIN) PurwokertoABSTRAKKurikulum merupakan jantungnya pendidikan, berawal dari banyaknyapermasalahan tentang kurikulum tanpa terkecuali kurikulum bagi anak berkebutuhankhusus kurikulum bagi seorang pendidik adalah unsur paling esensial dalammelaksanakan pembelajaran, akan tetapi keberhasilan pelaksanaan sebuah kurikulumitu sangat tergantung pada seorang pendidik atau guru. Implementasi kurikulumadalah penerapan atau pelaksanaan program kurikulum yang telah dikembangkandalam tahap sebelumnya, kemudian di uji cobakan dengan pelaksanaan danpengelolaan serta dilakukan penyesuaian terhadap situsi lapangan dan karakteritstikTujuan Penelitian ini untuk mendekripsikan pelaksanaan kurikulum paud dalampembelajaran anak tunarungu yang dilihat dari perencanaan, pelaksanaan, danpenilaian di TKLB B Yakut Purwokerto.Untuk mencapai tujuan diatas, digunakan pendekatan penelitian kualitatifdeskriptif, dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis dengan cara pengumpulan data,mereduksi data yang tidak relevan, menyajikan data, kemudian penarikankesimpulan. Dalam menguji keabsahan data digunakan teknik trianggulasi. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa, dalam pelaksanaan pembelajaran pada anaktunarungu dengan Kurikulum PAUD, sudah diterapkan di TKLB B YakutPurwokerto dan pelaksanaan pembelajarannya berjalan dengan optimal.Dalam pembelajarannya, guru sudah melakukan tahap-tahap yang diantaranyaperencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajaranKata Kunci : Implementasi Kurikulum Paud, Pembelajaran anak Tunarunguv

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahPendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan sengaja,seksama terencana dan bertujuan yang dilaksanakan oleh orang dewasadalam artimemiliki bekalilmu pengetahuan dan keterampilanmengajarkanya kepada anak didik secara bertahap.1 Pendidikan jugamerupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia,karena dalam proses pendidikan tersebut manusia mengalami beberapaperubahan mulai tidak tahu menjadi tahu dengan guru sebagai pemegangperanan utama.Menurut Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional Pasal 1 ayat 1 bahwa “Pendidikan adalah usahasadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan prosespembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensidirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukandirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”2Kurikulum bagi seorang pendidik adalah unsur paling esensial dalammelaksanakan pembelajaran, akan tetapi keberhasilan pelaksanaan sebuahkurikulum itu sangat tergantung pada seorang pendidik atau guru. Gurumerupakan faktor penentu, karena apa yang terjadi didalam kelas adalahapa5 yang ada dalam benaknya, sehingga banyak asumsi yang mengatakanbahwa didalam kelas, guru adalah kurikulum.31Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam. (Jakarta: Gaya media pratama,2005), hlm.11Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional tang-sistem-pendidikan-nasional3Mulyasa, Guru Dalam Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya2015), hlm. 2.2

2Dalam proses pendidikan kurikulum merupakan alat untuk mencapaitujuan pendidikan, tanpa kurikulum yang sesuai dan tepat akan sulit untukmencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang diinginkan. 4Pengembangan kurikulum harus berangkat dari pemahaman gurudalam menganalisis kebutuhan program pembelajaran yang terkiat dengantujuan dan rencana kurikulum yang difokuskan pada apa yang digunakandalam situasi metodologi seperti teknik mengajar, kegiatan implementasisumber, dan alat pengukuran yang digunakan dalam situasi mengajarbelajar yang khusus bagi anak tunarungu, baik program pembelajarankekhususan maupun program pembelajaran umum. Pengembangankurikulum ini ditunjukan untuk mendorong guru dalam melaksanakanpembelajaran yang adaptabel dengan kondisi dan gaya belajar anaktunarungu dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran yangsesuai dengan karakteristik dan gaya belajar anak tunarungu.Sebagai alat yang penting untuk mencapai tujuan, kurikulumhendaknya adaptif terhadap perubahan zaman dan kemajuan ilmupengetahuan dan canggihnya teknologi, selain itu kurikulum berkembangsejalan dengan perkembangan teori dan praktik pendidikan.Pada dasarnya kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman atau acuan.Bagi guru, kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakanproses pembelajaran. Bagi kepala sekolah dan pengawas, kurikulum ituberfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan supervisi atau ataupengawasan. Bagi orang tua, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalammembimbing anaknya belajar dirumah. Bagi masyarakat, tuanbagiterselenggaranya proses pendidikan di sekolah. Bagi siswa itu sendirikurikulum berfungsi sebagai suatu pedoman belajar.Berkaitan dengan paparan diatas, pemerintah telah merancangkanUndang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) pada Pasal 38 ayat4 yang berbunyi :4Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta:Bumi Aksara,2008), hlm.16

3“Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan tinggidikembangkan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan dengan mengacupada standar nasional pendidikan untuk setiap program studi .”5Pembelajaran berasal dari kata belajar, yaitu suatu aktivitas atausuatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan kankepribadian.6Pembelajaran merupakan suatu system yang dibentuk oleh subsistemperencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. 7Hubungan Kurikulum dengan pembelajaran sangat penting, dengankata lain kurikulum adalah gambaran tentang apa dan bagaimanapembelajaran itu dilaksanakan dan dievaluasi. Sedangkan, pembelajaranadalah aktivitas nyata atau aktualisasi dari segala hal yang diprogramkandalam kurikulum.8 Kurikulum yang tidak baik tidak akan menghasilkanpembelajaran yang baik dan pembelajaran yang baik dipastikan karenaterprogram secara baik dalam kurikulum.Menurut Mac Donald sebagaimana dikutip oleh Sukmadinata,berpendapat bahwa sistem persekolahan terbentuk atas empat subsistem,yaitu mengajar, belajar, pembelajaran dan kurikulum.Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RepublikIndonesia Nomor 157 Tahun 2014Tentang Kurikulum PendidikanKhusus Pasal 6 menyatakan bahwa “Kurikulum untuk peserta didikberkelainan atau berkebutuhan khusus dapat berbentuk kurikulumpendidikan regular atau kurikulum pendidikan khusus” 9Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan KebudayaanRepublik Indonesia Nomor 157 ayat 6 bahwa Kurikulum yang digunakan5Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Jakarta: DerpartemenPendidikan Nasional, 20036M.Fadillah, Edutaiment Pendidikan Anak Usia Dini Menciptakan Pembelajaran Menarik,Kreatif dan Menyenangkan. (Jakarta:Prenadamedia Group,2013), hlm.237Een Y. Haenilah, Kurikulum dan Pembelajaran PAUD, (Yogyakarta: Media Akademi,2015), hlm. 188Een Y. Haenilah, 2015 Kurikulum dan Pembelajaran PAUD hlm. 169Berita Negara Republik Indonesia, Kemendikbud Pendidikan Khusus Kurikulum, No.1690, 2014

4dalam penyelenggaraan pendidikan anak berkebutuhan khusus padadasarnya menggunakan kurikulum reguler yang berlaku di sekolah umum.Namun demikian karena ragam hambatan yang dialami peserta didikberkebutuhan khusus sangat bervariasi, mulai dari yang sifatnya ringan,sedang sampai yang berat, maka dalam implementasinya, kurikulumreguler perlu dilakukan modifikasi (penyelarasan) sedemikian fikasi(penyelarasan) kurikulum dilakukan oleh tim pengembang kurikulum disekolah. Tim pengembang kurikulum sekolah terdiri dari: kepala sekolah,guru kelas, guru mata pelajaran, guru pendidikan khusus, konselor,psikolog, dan ahli lain yang terkait. Dasar Pengembangan Kurikulumuntuk melakukan modifikasi dan pengembangan kurikulum dalamprogram inklusif harus mengacu kepada peraturan perundang-undanganyang berlaku.Pembelajaran adalah adalah segala sesuatu yang bisa digunakanuntuk menyalurkan pesan maupun isi yang diajarkan bisa merangsangpikiran, perhatian perasaan serta kemampuan siswa sehingga bisamendorong proses pembelajaran. 10Guru dalam memberikan pengajaran yang efektif, tentunyamempunyai kompetensi dalam mengajarnya. 11 Begitu juga halnya yangterjadi pada anak yang berkebutuhan khusus yang memerlukan guru yangprofesional. Karena, anak berkebutuhan khusus adalah anak-anak yangmemiliki gangguan atau ketidakmampuan yang perlu mendapatkanbantuan khusus.Anak tunarungu atau anak dengan gangguan pendengaranmerupakan anak yang kehilangan kemampuan untuk mendengarsebagaimana kemampuan yang dimiliki oleh anak-anak normal. Anak-10Jati Rinakri Atmaja, Pendidikan dan Bimbingan Anak Berkebutuhan Khusus, (Bandung:PT Remaja Rosdakrya, 2017), hlm. 8611David A. Jacobsen, Paul Eggen, and Donald Kauchak, Metode-Metode Pengajaran:Meningkatkan Belajar Siswa TK-SMA (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 5

5anak tersebut kehilangan kemampuan mendengar yang dapat terjadi sejaklahir atau dalam masa pertumbuhannya. 12Indra pendengaran merupakan salah satu indra yang digunakanoleh manusia untuk berkomunikasi dan menerima informasi verbal. Dalamkonteks pembelajaran, anak usia dini yang memiliki kecenderungan lebihmudah menerima informasi secara verbal namun sayangnya, tidak semuaanak usia dini dapat mendengar dengan baik. Ada anak usia dini yangmengalami gangguan pendengaran atau kelainan pendengaran. 13Anak tunarungu mendapat pendidikan khusus di lembaga informaldan formal. Pendidikan informal yang menangani anak tunarungu yaituLSM, organisasi penyandang cacat, posyandu dan klinik-klinik anakberkebutuhan khusus. Lembaga pendidikan formal yang menangani anaktunarungu adalah home schooling, sekolah inklusi, dan Sekolah LuarBiasa 2 (SLB).Penyelenggaraan pendidikan khusus tersebut termuat dalam UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 32 ayat 1 yangmenyatakan bahwa “Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagipeserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti prosespembelajaran karena memiliki kelainan fisik, emosional, mental, sosialdan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.”14 Pendidikankhusus yang dimaksud yaitu pemberian layanan pendidikan sesuaikebutuhan anak tunarungu.Sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945pasal 31 ayat 1 bahwa setiap warga negara mempunyai kesempatan yangsama untuk memperoleh pendidikan. Dengan demikian ABK, sepertitunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa,tunalaras dan anak-anak yang12I.G.A.K Wardani dkk,Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus, (Banten:Universitas Terbuka,2013), hlm.5.313Novan Ardy Wiyani, Penanganan Anak Usia Dini Berkebutuhan Khusus, (Jakarta: Arruzz Media, 2014), hlm.14014Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:Derpartemen Pendidikan Nasional, 2003

6mengalami kesulitan belajar lainya juga memiliki kesempatan yang samauntuk mendapatkan pendidikan.Penelitian ini memfokuskan pembelajaran anak berkebutuhan khususdalam hal ini adalah anak tunarungu. Tunarungu dapat diartikan sebagaisuatu kondisi ketidakmampuan seseorang dalam mendapatkan informasisecara lisan, sehingga membutuhkan bimbingan dan pelayanan khususdalam hal belajarnya di sekolah. Pendidikan khusus dimaksudkan untukmemberikan pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan anaktunarungu dalam pembelajarannya. Sesuai dengan Peraturan MenteriPendidikan No.22 Tahun 2006 tentang Struktur Kurikulum PendidikanKhusus yang menyatakan bahwa anak berkelainan tanpa disertai dengankemampuan intelektual di bawah rata-rata dalam batas-batas tertentumasih dimungkinkan dapat mengikuti kurikulum standar meskipun denganpenyesuaian-penyesuaian tertentu.15Pendidikan khusus dilaksanakan secara tersistem. Salah satu wujudpendidikan khusus adalah pelaksanaan pembelajaran di kelas. Pelaksanaanpembelajaran bagi anak tunarungu harus dimulai dari hal-hal yang dialamianak dalam kehidupan sehari-hari. Prinsip pembelajaran bagi anaktunarungu dimulai dari hal-hal yang mudah kemudian berangsur ke tingkatyang lebih sulit. Pembelajaran bagi anak tunarungu dapat dilakukandengan cara memberikan pengalaman-pengalaman nyata dan secaraberulang-ulang.Berdasarkan observasi pendahuluan yang diperoleh peneliti denganibu Wiwi Kusmiyati, S.Pd pada tanggal 19 Febuari 2019 di Taman KanakKanak (TK) LB B Yakut diperoleh informasi bahwa Taman Kanak-Kanak(TK) LB B Yakut adalah lembaga pendidikan pra sekolah yang bergerakdibidang sosial yang dikelola oleh Yayasan Kesejahteraan Usaha Tama(YAKUT) yang khususnya yaitu Pendidikan untuk anak-anak cacat. Saatini YAKUT mengelola dua buah sekolah yaitu Sekolah Luar Biasa (SLB)15Peraturan Pemerintah RI No.22 tahun 2006 tentang Sistem Kurikulum PendidikanKhusus. Jakarta: Sekretariat Negara RI.

COVER IMPLEMENTASI KURIKULUM PAUD DALAM PEMBELAJARAN ANAK TUNARUNGU . pembelajaran yang adaptabel dengan kondisi dan gaya belajar anak . tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa,tunalaras dan anak-anak yang 12 I.G.A.K Wardani dkk,Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus, (Banten:

Related Documents:

SILABUS A. Silabus Implementasi Kurikulum 2013 B. Silabus Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013 Silabus Assesmen dan Penetapan Peminatan Peserta Didik D. Silabus Praktik Pelayanan Bimbingan dan Konseling dalam BAGIAN 3: 2.1 MATERI PELATIHAN 1. Materi Pelatihan 1 : Implementasi Kurikulum 2013 1.1 Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum 2013

Modul Manajemen Kelas PAUD IV Kata Pengantar Manajemen Kelas adalah salah satu mata kuliah di PG PAUD Universitas Trilogi dengan 2 sks yang harus ditempuh mahasiswa PG PAUD. Modul ini berisi pengetahuan dan keterampilan memahami pengertian, syarat dan penataan kelas untuk lembaga satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

satu yang didesentralisasi adalah kurikulum. Sekolah harus menyusun kurikulum 1 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011), 1. 2 E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya 2013), 4. 3 Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum (Bandung: PT. Rodakarya 2013), 113.

iv PEDOMAN PENGELOLAAN KELAS PENDIDIKAN ANAK USIA DINI v Kata Pengantar Daftar Isi P edoman Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan acuan pelaksanaan kurikulum PAUD 2013 sesuai den gan teori, fi losofi , dan landasan pengembangan kurikulum tersebut yang disertai dengan contoh-contoh penerapannya.

Pedoman Kurikulum Madrasah 2013. 28. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia, Nomor 207 tahun 2014 tentang Kurikulum Madrasah. C. Tujuan Penyusunan Pedoman Secara umum Pedoman Teknis Implementasi Kurikulum Madrasah ini disusun sebagai acuan penerapan Kurikulum Madrasah tingkat nasional, tingkat daerah, dan

B Pengembangan Kurikulum 2013 C Uji Publik 2 E Rencana Impelementasi Kurikulum 2013 D Alternatif Struktur Kurikulum A Rasional Pengembangan Kurikulum 2013. Rasional Pengembangan Kurikulum A 3. Tantangan Internal 1a 4-Rehab Gedung Sekolah-Penyediaan Lab dan Perpustakaan-Penyediaan Buku Kurikulum 2013

Judul : Implementasi kurikulum 2013 pada proses pembelajaran oleh guru mata pelajaran fisika tingkat SMA Negeri di Kabupaten Bone Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuatitatif yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana implementasi kurikulum 2013 pada proses pembelajaran

Alex Rider is not your average fourteen-year-old. Raised by his mysterious uncle, an uncle who dies in equally mysterious circumstances, Alex finds himself thrown into the murky world of espionage. Trained by MI6 and sent out into the field just weeks later, Alex [s first mission is to infiltrate the base of the reclusive billionaire suspected of killing his uncle. Filmic and fast-paced (the .