BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN .

3y ago
38 Views
3 Downloads
941.16 KB
12 Pages
Last View : 29d ago
Last Download : 1m ago
Upload by : Albert Barnett
Transcription

BAB VIKONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTURPerencanaan dan perancangan Museum Kebudayaan Kota Kudusinibertujuan untukmemfasilitasipelestarian dan pengembangan budaya tangible dan intangible di Kota Kudus danmenghilangkan citra buruk dari fungsi Museum Kretek sehingga perlu pengembangan museum yanglebih baik lagi menjadi sebuah kegiatan yang baru dengan fungsi yang sama sebagai museum. Danmampu menjadi destinasi wisata yang edukatif dan rekreatif serta digemari masyarakat denganadanya kelengkapan fasilitas yang lengkap dan berkualitas.Lokasi Pengembangan Museum Kebudayaan Kota Kudus direncanakan berada di dalam tapak Jalanpanjang, Jalan Lingakr Utara, Bae, Kabupaten Kudus.6.1.Program Dasar Perencanaan6.1.1 Program RuangBerikut adalah Tabel 6.1 Program Ruang Museum Kebudayaan Kota Kudus hasil analisa pribadi sebagaiberikut:RuangReceiptionistRuang TamuKapasitas2 orang4 orangJumlahSirkulasi 30%TotalR. KepalaMuseum1 orangRuang KepalaUnit4 orang(1 ruanguntuk 2orang)19 staffRuang StaffKelompok Ruang PengelolaStandardLuas (m2)1,4 m x 2 m5,624 orang 0,6m4,08Sofa 0,96 m2Meja 0,6m x 1,2m9,68 m22,90m212,58 m2Pengelola MuseumSet meja kursi kerja:27,413,3 m x 1,65 m6,8 m2/ruang tamu4m2/lemari rakSet meja diskusi:3,1 m x 3,6 m3,15m x 2,45mfilling cabinet:1,17 m x 0,39 m :0,46 m21,5m x 1,25m:35,625 m25 filling cabinet@1,17m x 0,39m:1,83 m2Brankas 0,6m x0,45m : 0,27 32

Ruang Arsip3 unitRuang Rapat40 orang(1 ruanguntuk 16orang)4 orang10 monitorR. KontrolMonitoringSensorR. PantryLavatoryWanita1 unit2 wastafel2 WCLavatoryPria2 wastafel2 urinoir1 WCJumlahSirkulasi 30%JumlahStorageDisplayLoading DockR. ervasi25% dariluas lantaipameran1 area1 area1 areaworkshop1 arealaboratoriumresearchJumlahSirkulasi 50%TotalRuangKapasitasLoker : 200 cm x 62cm3 unit : 2,95 m x 5,51m3,1 m x 7,1 m : 22, 01m216,25DA/SR55,03AJMH0,64 m2/orang1,6 m2/ monitor2 meja : 4 m24 kursi : 1 ,92 m224,48DA/SRWastafel :0,9 m2/orangWC :2,5 m2/orangWastafel :0,9 m2 / orangWC :1,2 m2 / orangUrinoir :2,5 m2/ orang207AD7AD218,58 m265,57 m2284,15 m2Pengelola Benda Museum25% x 2260,38 m2565,09Panjang : 3,3 mLebar :2,8 mPanjang : 25 mLebar : 2 3 m2412,065m21236,19m2Kelompok Ruang PengunjungStandardLuas (m2)Sumber(Pickard, 2002)(Pickard, 2002)Keterangan133

Loket Tiket3 orangInformationCenterTour GuidePenitipanBarangPameran2 petugas6 orang6 petugas1 orangR. Mini Bioskop470.195koleksi50 orangPerpustakaanR. Serbaguna50 orang400 orangR. Perlengkapan25% ruangserbaguna400AmphiteaterStandard stageJumlahSirkulasi 30%TotalRuangSouvenir ShopKapasitas2 RakMedia2 KasirSatu set kursi ;2,34 m2 (1,3 m x 0,9m)Set filling cabinet 0,92m2 (1,17 m x 0,39 m)3,5 /orangm28,4AD/MH28SR2 m21 unit129ADAS2321,69AD/SR179,04AD373,2416AD25% x 416104A1.5 m2107 m2 – 213 m2600107AD/SRAJMHLebar layar: 6 mTinggi layar: 3.42 mJarak baris pertamadengan layar: 1.4 xlebar layarJarak maksimum baristerakhir: 3 x lebarlayarStandard luasan kursipenonton 1.2 m x0,68 m 0,81 m2Hall sirkulasi 60 %20,8 mSirkulasi 30 %4158,33m21247,49m25405,82m2Kelompok Ruang PenunjangStandardLuas (m2)4.5 m2/rak30 x 2 lleKeterangan3 m2 /orang134

Cafetariasirkulasi20 mejamakan100%5.3 m2 /set (4)123,4AD547,42AD3 m2 /orangMeja Kasir0.96 m2 /orang2 Wastafel12.5 m2/setRestoranKulinerSirkulasiDapur100 mejamakan100%5.3 m2 /set (4)3 m2 /orangMeja Kasir0.96 m2 /orang2 Wastafel12.5 82m2219,24m2950m2Kelompok Ruang ServiceStandardLuas (m2)3030m2SumberTSGenset430 m2120DAAHU115 m260TSTrafo & Panel44 m216TSPompa420 m280TSBBM120 m220TSStorage26 m230ASecurity455 m255SRMushalaTempatWudhuLavatoryPengunjungPria30 orang21,2 m x 0,8 m28,818DAA2 WC4 urinoir2 wastafel2,5 m2/unit11,6DADibagikedalambeberapa unitlavatoryLavatoryPengunjung4 WC4 lahSirkulasi 30%Total9m21,2 m2/unit 25,20,9 m2/unitKeterangan135

Wanitabeberapa unitlavatoryJumlahSirkulasi 30%TotalRuangParkir mobil pengunjungParkir motor pengunjungParkir busParkir mobil pengelolaParkir motor pengelolaJumlahSirkulasi 100 %Total483 m2145 m2628 m2Kelompok ParkirKapasitasStandardLuas1322,5 m x 5 m1650 m21100,75 m x 2 m165 m263,4 m x 12,5 m247,5 m2132,5 m x 5 m162,5 m2110,75 m x 2m16,25 m22241,25 m22241,25 m24482,5 m2SumberSRPSRPSRPSRPSRPSumber : (Analisa Pribadi, 2017)Tabel 6.2 Rekapitulasi Luas Kebutuhan Ruang hasil analisa penulis :No.Kelompok KegiatanLuas (m2)1.Kelompok kegiatan pengelola15332.Kelompok kegiatan penunjang (komersil)54063.Kelompok kegiatan pengunjung9504.Kelompok kegiatan service628Jumlah6.Kelompok Parkir85174482,5Total12999,5 13000Sumber : (Analisa Pribadi, 2017)6.1.2. Tapak TerpilihLokasi perencanaan berada di Jalan Pati Ayam, Desa Terban, Kabupaten Kudus.Kawasan ini berada pada kawasan pengembangan situs purbakala Pati Ayam. Dekatdengan fasilitas – fasilitas pendukung dan pencapaian yang mudah karena dekat denganjalan raya Kudus – Pati (jalan Pantura) serta terhubung dengan jalur alternative lain.Karenaberada di jalan Kolektor Sekunder peruntukan komersil maka peraturanbangunan kawasan ini adalah KLB 2,8 dan KDB 70% KB 1-4 dan memiliki luas 21.900m².136

Gambar 6.1 Peta Desa Terban dan Tapak TerpilihSumber : (Google, 2017)Gambar 6.2 Digitalisasi Tapak TerpilihSumber : Dokumentasi PribadiBatas-batas tapak antara lain:Sebelah Utara: SD N 3 Terban dan PermukimanSebelah Timur: Sungai dan PersawahanSebelah Selatan: Lahan Kosong dan PersawahanSebelah Barat: Jalan Pati AyamLokasi perencanaan berada di jalur wisata menara Kunan Kudus – Sunan Muriaa. Tata Guna Lahan Kawasan sebagai Zona Sosial Budaya Luas Tapak 21.900m². KDB: 70 %137

KLB: 2,8 KB: 1-4b. Potensi Tapak Berada strategis dekat dengan jalur pantura. Dekat dengan area situs purbakala Pati Ayam Dekat dengan pusat Kota Kudus. Dekat dengan fasilitas penunjang pendidikan dan komersil. Lokasi tapak yang masih hijau dan asri.Maka Luas Tapak Terpilih luas 21.900 m²KDB 70% 15.330 m2 15.330 m2 yang boleh dibangunKDB yang digunakan adalah 30 % dengan luas lantai dasar 5.800 m²Dengan peraturan KDB 70% maka luas lahan yang diperuntukan untuk dibangunsebesar 15.330 m2 dengan 13000 m2yang dibutuhkan jika semua bangunan dilantai dasar,tetapi karena pertimbangan konsep mempertahankan ruang terbuka sebanyak mungkin makabangunan akan bertingkat 2-3.6.2. Program Dasar Kinerja6.2.1 Sistem Mekanikala) Sistem Penyediaan dan Distribusi Air BersihAir bersih yang digunakan diperoleh dari PAM maupun sumur artesis yangditampung dalam ground reservoir. Alternatif sistem untuk Pengembangan MuseumMandala Bhakti adalah Down feed distribution. Pada sistem ini air dari groundreservoir dipompa ke atas dan ditampung pada roof reservoir untuk kemudiandidistribusikan ke bawah dengan memanfaatkan gravitasi bumi. Sistem ini efektifditerapkan untuk bangunan bertingkat banyak, karena dalam sistem inipenzoningannya lebih mudah jika dilakukan dalam satu bangunan.b) Sistem Pengolahan Air BuanganSistem pembuangan air kotor dibedakan menjadi 2 yaitu :a. Sistem pembuangan air bekasAir bekas yang dimaksud adalah air bekas cucian pakaian, cucianperalatan makan, atau peralatan memasak dan beberapa macam cucianlainnya.Pipa pembuangan digunakan pipa-pipa PVC atau pipa beton dengandiameter yang diperhitungkan ukurannya. Mengingat panjang PVC 4 m, makatiap 4 m dibuat sambungan atau dihubungkan dengan pipa-pipa lain. Untukpipa vertikal, hubungannya menggunakan sambungan dengan sudut lebihkecil dari 90 derajat sehingga tidak terjadi air mengalir balik. Pembuangan airbekas ini dapat dialirkan ke saluran lingkungan atau saluran kota.Selain itu air bekas in dapat digunakan kembali dengan melakukanproses pengolahan, dan dimanfaatkan untuk flush toilet maupun menyiramtanaman.138

b. Sistem pembuangan air limbahAir limbah adalah air bekas buangan yang bercampur kotoran atau airyang berasal dari lavatory. Saluran air limbah di tanah atau di dasar bangunandialirkan pada jarak sependek mungkin dan tidak diperbolehkan membuatbelokan-belokan tegak lurus, dialirkan dengan kemiringan 0,5 – 1 % ke dalamseptictank.c. Sistem air hujanAir hujan dialirkan melalui talang pada atap bangunan dan diolah dengansistem Rain Water Harvesting.Gambar 6.3 Rainwater Harvesting TankSumber : (akvopedia.org/wiki/Water Portal / Rainwater Harvesting)c) Sistem Pengelolaan SampahPembuangan sampah pada Pengembangan Museum Kebudayaan Kota Kudusiniadalah dengan menggunakan tempat sampah, yaitu sampah dari masing-masingruangan, dikumpulkan pada kantong-kantong sampah, kemudian petugaskebersihan mengangkut kantong-kantong sampah tersebut untuk dikumpulkandalam penampungan sampah sementara kemudian sampah tersebut dialihkan keluar tapak oleh Dinas Kebersihan dan selanjutnya dibuang ke Tempat PembuanganAkhir (TPA).d) Sistem Pemadam KebakaranInstalasi pemadam api pada bangunan tinggi menggunakan peralatanpemadam api instalasi tetap. Sistem deteksi awal bahaya (Early Warning FireDetection), yang secara otomatis memberikan alarm bahaya atau langsungmengaktifkan alat pemadam. Alarm untuk pengunjung menggunakan dua cara yaitusirine(audible) dan lampu.Pada sistem otomatis, manusia hanya diperlukan untuk menjaga kemungkinanlain yang terjadi. Sistem deteksi awal terdiri dari :a.) Sistem pendeteksiSistem yang digunakan adalah alat deteksi panas (heat detector) . Heat detectoradalah alat yang mendeteksi temperatur tinggi atau laju kenaikan temperaturyang tidak normal. Detector ini dipilih karena pada beberapa jenis pameranbukan terbuat dari bahan yang menimbulkan asap.139

b.) Sistem perlawananSistem ini menggunakan alat-alat seperti : Sprinkler, yang menyemprotkan air jika ada kenaikan suhu ruangan yangdisebabkan oleh kebakaran, bekerja dengan sistem pompa otomatis dandipasang pada jarak tertentu di dalam ruangan. Karena beberapa kelompkbangunan merupakan bangunan yang memiliki arsip maka digunakan duamacam jenis sprinkler, yaitu : dengan air (dari roof tank) dan dengandrychemical.Pada kedua jenis sprinkler ini akan ada efek/kerusakan karenaair/bahan padat pemadam api. Alternative selanjutnya adalah adalahmenggunakan gas CO2. Gas ini dapat mengurangi jumlah oksigen sehinggadapat mematikan api secara efektif, namun harus dipastikan bahwa semuaorang telah terevakuasi. Hydrant box/hose reel. Yang merupakan pipa penyiram yang ditempatkanpada kotak kaca yang dipasang pada dinding dengan jangkauan pelayanannya15-30 meter. Hydrant pillar, Yaitu alat pemadam kebakaran yang berada di luar bangunandan dapat melayani seluas 400 m2. Hidran di ruang luar menggunakan katuppembuka dengan diameter 4” untuk 2 kopling, diameter 6” untuk 3 koplingdan mampu mengalirkan air 250 galon/menit atau 950 liter/menit untuksetiap kopling. Fire ExtinguisherBerupa tabung yang berisi zat kimia, penempatan setiap 20-25 meter denganjarak jangkauan seluas 200-250 cm.e) Sistem Keamanan BangunanSistem keamanan fisik dapat berupa pagar, pintu, pintu besi, gembok, dsb.Sistem keamanan elektronik adalah sensor dapat berupa Motion detection dan GlassBreak Detection. Selain itu juga menggunakan CCTV (terdiri dari kamera, monitor,switcher, video recorder, control proccessor) dan panel control yang dapat dipantaupada ruang keamanan. Sumber daya manusia juga dibutuhkan, yaitusatpam/security yang berjaga 24 jam.f)Sistem Transportasi dalam BangunanSistem transportasi yang ada pada bangunan ini terdiri dari dua, yaitu sistemhorizontal dan vertikal. Untuk sistem horizontal antara masa bangunan dihubungkandengan selasar atau koridor, sedangkan untuk sistem vertikal dengan menggunakanlift dan ramp. Tangga tidak digunakan karena akan menyulitkan seseorang yangmemiliki keterbatasan fisik.a) Sistem Penangkal PetirPenangkal petir harus dipasang pada bangunan-bangunan yang tinggi,minimum bangunan 2 lantai (terutama yang paling tinggi di antara sekitarnya). Adabeberapa system instalasi penangkal petir antara lain Franklin, Faraday danPreventor. Namun dipilih Sistem Sangkar Faraday.Sistem ini merupakan systempenangkal petir yang biasa digunakan di Indonesia.Bentuknya berupa tiang setinggi140

30cm, kemudian dihubungkan dengan kawat menuju ke ground. Memiliki jangkauanyang luas, berbeda dengan system franklin yang jangkauannya terbatas.Preventortidak dipilih karena dapat berpotensi bahaya.6.2.2 Sistem ElektrikalA. Sistem Penyediaan dan Distribusi ListrikDistribusi listrik berasal dari PLN yang disalurkan ke gardu utama. Setelahmelalui transformator (trafo), aliran tersebut didistribusikan ke tiap-tiap unit kantordan fasilitas, melalui meteran yang letaknya jadi satu ruang dengan ruang panel (halini dimaksudkan untuk memudahkan monitoring). Untuk keadaan darurat disediakangenerator set yang dilengkapi dengan automatic switch system yang secara otomatis(dalam waktu kurang dari 5 detik) akan langsung menggantikan daya listrik darisumber utama PLN yang terputus.Generator set mempunyai kekuatan 70% dari keadaan normal. Perludiperhatikan bahwa generator set ini membutuhkan persyaratan ruang tersendiri,untuk meredam suara dan getaran yang ditimbulkan. Biasanya untuk mereduksigetaran dan suara ini digunakan double slab.B. Sistem KomunikasiBerdasarkan penggunaannya, system telekomunikasi dapat dibedakan dalamdua jenis yaitu : Komunikasi InternalKomunikasi yang terjadi dalam satu bangunan. Alat komunikasi ini antaralain intercom untuk memberi arahan ataupun pengmuman, handy talky(untuk penggunaan individual dua arah). Biasanya digunakan untukkomunikasi antar pengelola atau bagian keamanan. Untuk sistem inimenggunakan PABX (Private Automatic Branch Exchange).Untuk kegiatanpemanduan, dapat menggunakan TOA maupun mic wireless.Komunikasi EksternalSistem komunikasi antar pos pengamanan menggunakan sistempanggilan darurat ataupun menggunankan HT.C. Sistem Penghawaana. Sistem penghawaan buatan berupa AC Split wall atau AC Floor Standingyang diterapkan pada ruang-ruang kantor pengelola, ruang pamer, cinematheatre, perpustakaan serta ruang-ruang yang membutuhkan kenyamanan.Jenis AC ini dipilih karena menimbulkan sedikit kerusakan pada bangunanlama ketika pemasangannya. Pengkondisian udara ini menjaga agar ruangmuseum tidak menjadi lembab. Sedangkan untuk bangunan baru, jenis ACapapun dapat digunakan.b. Exhaust Fan Digunakan pada lavatory, pantry, dan dapur serta ruang –ruang servis untuk mekanikal elektrikal.c. Blower digunakan pada ruang generator.141

D. Sistem PeneranganTerdapat dua macam sistem pencahayaan yang dapat digunakan padaMuseum Kebudayaan Kota Kudusini yaitu: Sistem penerangan alami diusahakan untuk ada dalam semua ruang.Sistem penerangan buatan (baik general, object lighting, maupunpenambah estetis) dipakai pada ruang pamer, cinema theatre,perpustakaan.E. Sistem Akustik bangunan Sistem akustik buatan dilakukan dengan menggunakan bahan bangunan yangmemiliki tingkat absorbsi yang besar terhadap suara Sistem akustik alami dengan cara pengolahan massa bangunan di dalam tapakdan menggunakan tanaman sebagai peredam kebisingan.6.2.3. Aspek TeknisA. Sistem ModulBangunan menggunakanmodul horisontal dan vertikal denganmempertimbangkan aktivitas yang akan diwadahi, kapasitas, karakter jenisruang, dan penataan perabot yang memerlukan persyaratan tertentu.B. Sistem StrukturPenggunaan sistem struktur pada bangunan ini disesuaikan dengan fungsi dan posisi.Alternatif penggunaan sistem struktur dalam bangunan ini adalah;Sub - Bor pile atau sumuran untuk pengembangan yang dekat dengan permukimanmasyarakat. Dengan pertimbangan meminimalisisr kerusakan bangunanpermukiman akibat getaran.Mid - struktur rangka dengan beton atau baja, bearing wall, maupun dengan spaceframe. Sistem struktur selain untuk menopang ruang, juga menghasilkanpengalaman ruang yang berbeda.Upper – diperlukan atap dengan bentang lebar yaitu dengan rangka baja.6.3.Aspek ArsitekturalA. Penampilan BangunanMuseum Kebudayaan Kota Kudus akan menjadi pusat perkembangan ilmupengetahuan kebudayaan di Kota Kudus maka konsep desain Neo-Vernakular akanmenjadi pilihan. Dimana bangunan akan tempil baru tetapi tidak meninggalkan nilainilai asli kebudayaan daerahnya Kota Kudus, dengan perpaduan itu maka akantercipta keserasian yang menarik anatar tradisional dan juga modern.B. Massa BangunanDiperlukan satu bangunan yang akan berfungsi sebagai vocal point . Hal ini agar dapatmemikat masyarakat untuk datang ke museum.C. Orientasi BangunanOrientasi massa bangunan direncanakan tidak mengarah ke arah datangnya cahayamatahari secara langsung. Hal ini dikarenakan bangunan ini harus memiliki tingkattemperatur dalam ruangan yang mampu memberikan kenyamanan saat melakukan142

aktivitas, akan tetapi jika tidak memungkinkan akan diberikan solusi solusiarsitektural pada fasad bangunan dan pengkondisian buatan dalam bangunan.Orientasi bangunan juga menciptakan adanya ruang ruang positif untuk interaksisosial.143

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR . 6.1. Program Dasar Perencanaan 6.1.1 Program Ruang Berikut adalah Tabel 6.1 Program Ruang Museum Kebudayaan Kota Kudus hasil analisa pribadi sebagai berikut: Kelompok Ruang Pengelola Ruang .

Related Documents:

Dasar-dasar Agribisnis Produksi Tanaman 53. Dasar-dasar Agribisnis Produksi Ternak 54.Dasar-dasar Agribisnis Produksi Sumberdaya Perairan 55. Dasar-dasar Mekanisme Pertanian 56. Dasar-dasar Agribisnis Hasil Pertanian 57. Dasar-dasar Penyuluhan Pertanian 58. Dasar-dasar Kehutanan 59. PertanianDasar-dasar Administrasi

1. Mampu menjelaskan teori dasar matematika, teori dasar matematika terapan, konsep dasar algoritma dan pemrograman serta konsep dasar statistika (C3). 2. Mampu menerapkan teori dasar matematika, teori dasar matematika terapan, konsep dasar algoritma dan pemrograman serta kons

Buku Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan SMK/MAK Kelas XI ini disajikan dalam tiga belas bab, meliputi Bab 1 Infeksi Bab 2 Penggunaan Peralatan Kesehatan Bab 3 Disenfeksi dan Sterilisasi Peralatan Kesehatan Bab 4 Penyimpanan Peralatan Kesehatan Bab 5 Penyiapan Tempat Tidur Klien Bab 6 Pemeriksaan Fisik Pasien Bab 7 Pengukuran Suhu dan Tekanan Darah Bab 8 Perhitungan Nadi dan Pernapasan Bab .

Mata kuliah Konsep dasar IPA memberikan pemahaman konsep‐konsep dan teori dasar IPA untuk mengenal alam besrerta isinya, fenomena‐fenomena alam dan gejala‐gejala alam Topik : Besaran dan Satuan Kompetensi Dasar : 1. Menjelaskan konsep besaran dan satuan dalam sistem Internasional 2.

BAB VI KONSEP PERANCANGAN 6.1 Konsep Dasar Konsep perencanaan dilakukan melalui pendekatan desain sebagai berikut : 1. Tempat produksi animasi lokal dari tahap awal hingga akhir yang mengedepankan kenyamanan dan membentuk suasana menyenangkan. 2. Mampu menciptakan sumber tenaga kerja animasi lokal yang mampu bersaing dan

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN . PENGEMBANGAN KAMPUNG NELAYAN . Pada bab ini akan dilakukan sinstesis analisis guna mendapat arahan konsep desain Pengembangan Kampung Nelayan Karangwuni yang tepat sasaran. 6.1 KONSEP SISTEM LINGKUNGAN . 6.1.1 KONSEP KONTEKS FISIKAL . Kampung Nelayan berlokasi di Dusun Karangwuni, Desa Karangwuni,

Dasar Keluarga Negara ini yang menyokong dan melengkapi dasar-dasar yang sedia ada seperti Dasar Sosial Negara, Dasar Wanita Negara dan Dasar Kanak-kanak Negara turut berteraskan kepada Perlembagaan Persekutuan, Rukun Negara dan matlamat Wawasan 2020. Di samping itu, dasar ini turut merujuk secara khusus kepada tanggungjawab

initially created for the AST committee of API and later encouraged by the RBI committee of API. The initial scope was mainly tank floor thinning. The methodology was later extended to include a quantitative method for shell thinning, as well as susceptibility analysis (supplement analysis) for shell brittle fracture and cracking. Figure 2 shows a typical process plant hierarchy and the AST .