PENGEMBANGAN KOMIK ELEKTRONIK KIMIA PADA MATERI POKOK .

3y ago
59 Views
7 Downloads
561.03 KB
15 Pages
Last View : 16d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Asher Boatman
Transcription

PENGEMBANGAN KOMIK ELEKTRONIK KIMIA PADA MATERI POKOKIKATAN KIMIA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJARPESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 14 MAKASSAR1)1)Siti Marwah, 2)Ramlawati, 3)Muh.SyahrirMahasiswa Pascasarjana Pendidikan Kimia Universitas Negeri Makassar2,3)Dosen Pascasarjana Pendidikan Kimia Universitas Negeri MakassarJalan Bonto Langkasa Kota MakassarTelp. : (0411) 855288 – 830366 Fax. 855288E-mail: litian ini bertujuan untuk merancang media pembelajaran yaitu komik elektronik kimiaagar dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik pada materi pokok Ikatan Kimia danuntuk mengetahui kualitas komik elektronik kimia yang dihasilkan memenuhi kevalidan, kepraktisandan keefektifan. Model pengembangan mengikuti model Plomp dengan 3 tahap utama yaitu (1)penelitian pendahuluan (preliminary research), (2) fase pengembaangan atau prototipe (developmentor prototyping phase), (3) fase penialaian (assessment phase). Sasaran ujicoba penelitian ini adalahpeserta didik kelas X MIA 5 SMAN 14 Makassar sebanyak 30 orang. Hasil penelitian menunjukkan:(1) kevalidan komik elektronik kimia berdasarkan penilaian dari ahli media dengan nilai rata-rata 3,87termasuk kategori sangat valid dan ahli materi yaitu 3,62 (sangat valid); (2) kepraktisan didasarkan:(a) keterlaksanaan pembelajaran menggunakan komik elektronik kimia dengan nilai 1,76 termasukkategori terlaksana seluruhnya, (b) respons guru terhadap komik elektronik kimia dengan nilai 3,77(praktis), (c) respons peserta didik terhadap komik elektronik kimia dengan nilai 87,61 (sangatmerespon); dan (3) keefektifan didasarkan: (a) aktivitas peserta didik dengan nilai 87,16% memenuhikriteria sangat baik, (b) motivasi belajar peserta didik dengan nilai 81,22% (sangat tinggi), (c) teshasil belajar peserta didik dengan nilai pretest 13,67% (sangat rendah) dan postttest 80% (tinggi) danhasil N-gain 0,71 (tinggi).Kata kunci:Komik Elektronik, Motivasi, Hasil Belajar, Ikatan Kimia.ABSTRACTThis study aims to designing chemistry learning media, namely chemistry electronic comic toimprove the motivation and student learning outcomes on subject metter of chemical bonding andexamining the quality of chemistry electronic comic obtained is valid, practical and effective. Thedevelopment employed referred to Plomp's model which consisted of 3 main phases, namely (1)preliminary research, (2) development or prototyping phase, and (3) assessment phase. The target ofthis research are students of class X MIA 5 SMAN 14 Makassar with a total of 30 students. Theresult of the research shows that : (1) the validity of chemistry electronics comic was based on themedia experts obtained the mean score 3.87 which was in very valid category, and the material expertnamely 3.62 (very valid) category; (2) the practicality was based on: (a) the learning implementationemployed chemistry electronics comic obtained 1.76 which was in “fully implemented” category, (b)the teacher's response on chemistry electronics comic obtained 3.77 (practical) , (c) the students'response on chemistry electronics comic obtained 87.6 (strongly responded); (3) the effectiveness wasbased on: (a) the students' activities obtained 87.16% which had met “excellent” criteria, (b) thestudents' learning motivation obtained 81.22% (very high), (c) the learning outcomes test obtained themean score of pretest was 13.67% (low) and the posttest was 80% (high), and the result of N-gain0.71 (high).Keywords: Electronic Comic, Motivation, Learning Outcomes, Chemical Bonding1

informasi bahwa rata-rata peserta didik kurangtertarik dengan pelajaran kimia nnya atau terbatasnya penggunaanmedia pembelajaran. Hal ini tentunyamengindikasi kurangnya motivasi belajarpeserta didk terutama dalam hal mempelajarikimia, akibatnya peserta didik kurang aktif(memusatkan perhatian) dalam pembelajarandan kemampuan berfikir terhadap materipelajaran kimia kurang diasah, yang tentunyaberimplikasi pada hasil belajar peserta didik.Guru diharapkan mampu membangunmotivasi belajar peserta didik, agarketidaktertarikanataupunkesulitanmempelajari materi pelajaran yang dihadapipeserta didik akan dijalani dengan si dalam proses pembelajaran.Menurut Arigiyati (2011), seseorang yangmemiliki motivasi besar akan anan tinggi, serta berorientasi padaprestasi tanpa mengenal perasaan bosan,jenuh, dan menyerah.Berbagai hasil penelitian telahmenunjukkan bahwa untuk mengatasikarakteristik Ikatan Kimia yang abstrak makadalam mengajarkan materinya digunakanmedia pembelajaran yang bervariasi daninovatif misalnya animasi, power point, video.Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian dariSalam (2016) yang menggunakan mediaanimasi dalam mengajarkan materi IkatanKimia, dengan alasan bahwa media animasidapat membantu proses pembelajaran danmenarik perhatian peserta didik untuk belajarlebih bersungguh-sungguh dan aktif bertanya.Sementara Jumadil (2013), menggunakanmedia power point dalam ran lebih menarik dan memudahkansiswa memahami pelajaran Ikatan Kimiakarena dapat memperjelas gaya ataumengilustrasi fakta yang mungkin akan cepatdilupakan apabila hanya dengan penjelasanverbal. Serta penelitian Nuroifah (2016) yangmenggunakan video dalam membelajarkanmateri Ikatan Kimia karena kemampuan videodalam melukiskan gambar hidup, memaparkanproses, menjelaskan konsep-konsep yangrumit dan suara memberikan daya tariktersendiri. Hal ini menunjukkan bahwa untukmengajarkan materi Ikatan Kimia diperlukanmedia untuk membantu memperjelas konsep.PENDAHULUANSekolah merupakan salah satu wahanapembentuk karakter suatu bangsa. Tempatdilahirkannya generasi muda yang terdidik danterpelajar, yang diharapkan dapat berjuangmembawa negara bersaing di kancah global.Seiring dengan derasnya tantangan global,tantangan dunia pendidikanpun menjadisemakin besar, tak terkecuali bagi bangsaIndonesia. Untuk meningkatkan kualitaspendidikan, perbaikan diberbagai aspek terusdilakukan baik dalam hal peningkatan metodepembelajaran, pelatihan guru, sarana danprasarana maupun pembaharuan kurikulumyaitu dengan memberlakukan Kurikulum 2013(K13) demi terwujudnya praktik pembelajaranyang lebih berkualitas bagi peserta didik,sehingga berdampak pada peningkatankualitas sumber daya manusia.Kurikulum 2013 bertujuan untukmenjawabtantanganzamanterhadappendidikan yakni untuk menghasilkan lulusankompetitif, inovatif, kreatif, kolaboratif sertaberkarakter (Kemendikbud, 2013). Padakurikulum ini peran guru berfungsi sebagaimediator, fasilitator, motivator serta menuntutpeserta didik belajar secara aktif.Salah satu kelemahan yang dihadapidunia pendidikan kita adalah masalahlemahnya proses pembelajaran. Dalam prosespembelajaran, peserta didik kurang didoronguntuk mengembangkan kemampuan berpikir,memahamiinformasisertamenghubungkannya dengan kehidupan seharihari. Akibatnya daya serap peserta didikkurang dan ketika peserta didik kita lulus darisekolah, mereka pintar secara teoritis, tetapimereka miskin aplikasi (Sanjaya, 2006).Padahal sebenarnya peserta didik memilikipotensi besar untuk bisa dikembangkan, jikaproses pembelajaran dapat diolah sebaikmungkin.Hasil wawancara dengan guru kelas Xdi SMA Negeri 14 Makassar, n kimia peserta didik masihkurang, salah satunya pada materi IkatanKimia dengan nilai rata-rata ketuntasan kurangdari 40% dengan KKM yang ditetapkan yaitu75. Hal ini karena peserta didik kesulitanmemahami konsep-konsep Ikatan Kimia yangabstrak, terutama pada proses pembentukanIkatan Kimia dan penyelesaian soalnya yangperlu penalaran. Selain itu berdasarkan hasilobservasi dengan peserta didik, diperoleh2

Selainmenggunakanmediapembelajaran tersebut, peneliti mencobamenggunakan media pembelajaran lain yangmudah dipahami dan menarik minat pesertadidik terhadap mata pelajaran kimia terkhususpada materi Ikatan Kimia, sehingga mampumemotivasi peseta didik untuk belajar. Dalamhal ini adalah penggunaan media komiksebagai salah satu sumber belajar bagi pesertadidik. Karena selama ini, diusia remaja sepertiini lebih cenderung suka membaca komik.Tiemensma (2009) mengemukakan bahwamembaca adalah komponen terpenting diabadke-21 agar bisa bertahan diera globalisasi.Keberhasilan peserta didik dalam prosespembelajaran di sekolah banyak ditentukankemampuannya dalam membaca.Pemilihan komik kimia sebagai mediapembelajaran di SMA Negeri 14 Makassar,juga berdasarkan pertimbangan dari hasilwawancara dengan guru yang menyatakanbahwa media pembelajaran yang biasadigunakan adalah buku pembelajaran danLKPD dan belum ada yang pernahmengembangkankomikkimiadalampembelajaran. Padahal menurut Hamalik(2008),denganmengaktifkaninderapenglihatan (seperti menggunakan buku,gambar, peta, bagan, film, model dan alat-alatdemonstrasi) peserta didik akan belajar lebihefektif. Hal ini karena dengan penglihatanakan memberikan kesan yang lebih lama, lebihmuda diingat dan mudah dipahami. Syarattersebut dapat tesaji dalam satu rangkaianyaitu komik. Selain itu, hasil observasi denganpeserta didk menyatakan bahwa peserta didikmerasa bingung atau kesulitan dalammemahami materi buku pembelajaran maupunLKPD dan lebih suka membaca bukubergambar kartun (komik). Sama sepertihalnya yang dikemukakan oleh Daryanto(2013), bahwa peserta didik cenderung tidakmenyukai buku teks apalagi yang tidak disertaigambar dan ilustrasi yang menarik, dan secaraempirik peserta didik cenderung menyukaibuku bergambar, penuh dengan warna dandivisualisasikan dalam bentuk realistis ataukartun.Penggunaan media pembelajarankomik kimia dalam proses pembelajaran telahdilakukan oleh beberapa peneliti. Seperti imiadalammengajarkan materi tata nama senyawadenganalasankomikkimiadapatmenyampaikan materi secara sederhana danmenarik minat peserta didik untuk belajar.Komik kimia juga secara nyatamemberikan andil yang cukup besar terhadapmotivasi belajar peserta didik. Hal inididukung oleh hasil penelitian Lubis (2010)yangmenyimpulkanbahwaterdapatperbedaan motivasi belajar antara peserta didikyang dibelajarkan dengan menggunakan mediakomik dengan peserta didik yang dibelajarkantanpa menggunakan media komilk. Selain itukomik kimia juga dapat meningkatkan hasilbelajar peserta didik, yang didukung oleh hasilpenelitian Zulkifli (2010) yang menyimpulkanbahwa terdapat pengaruh yang signifikan padapenggunaan media komik kimia terhadap hasilbelajar peserta didik pada materi reaksi redoks.Oleh karena itu diperlukan pengembanganmedia pembelajaran komik kimia pada materiIkatan Kimia yang dapat mendukung dalamproses pembelajaran, untuk meningkatkanmotivasi dan hasil belajar peserta didik.Pengembangan komik kimia telahdilakukan sebelumnya oleh Wardani (2013)yang menyimpulkan bahwa pengembangankomik kimia pada materi tata nama senyawakimia siswa kelas X MIA SMA Negeri 7Pontianak dinyatakan valid dan sangat layakpada kelayakan isi, penyajian, bahasa,kegrafikan dan media. Hal ini sejalan denganpenelitian yang dilakukan oleh Ramdani(2014) yang menyimpulkan bahwa komikkimia yang dikembangakan baik dan layakuntuk diuji coba lanjut, dengan persentasekeidealan 81,71%.Seiring dengan perkembangan arusmodernisasi teknologi, maka komik kimiayang disusun dalam penelitian ini adalahkomik pembelajaran berbentuk komikelektronik (e-comic) dimana tampilan saatmembuka atau membaca setiap halamanmenjadi layaknya sebuah buku. Komikelektronik ini bisa dibuka atau digunakan padaberbagai jenis media elektronik atau gadgetdiantaranya laptop, tablet dan hp. Penyajiankomik dalam bentuk elektronik ini diharapkanmampu menarik perhatian peserta didik danmerangsang minatnya atau termotivasi untukbelajar sehingga informasi atau materi dalamkomik dapat tersmpaiakan dan bermakna,yang pada akhirnya peningkatan kualitas dantujuan pembelajaran dapat tercapai. Apalagimelihat keadaan peserta didik saat ini yangsangat dekat dengan teknologi (tidak terlepasdari gadget) baik untuk keperluan pendidikan3

maupun hiburan. Jadi pertimbangan komikdibuat dalam bentuk elektronik karenamemudahakanpesertadidikuntukmengaksesnya kapanpun dan dimanapun.Mayer dalam Wankel & Blessinger (2013)mengungkapkan bahwa seseorang dapatbelajar lebih baik dengan mengombinasikangambar dan tulisan. Selain itu, komikelektronik (e-comic) bisa juga disajikandengan audio agar peserta didik tidak cepatbosan. Hal ini sejalan dengan yangdiungkapkan oleh Comer (2015) bahwamengombinasikan kata, gambar, gesture, danaudio benar-benar memberikan pengalamanmenarik bagi siswa.Adapun penelitian yang relevandilakukan oleh Hayati (2017), dimana hasilvalidasi dan uji coba kelompok kecilmenunjukkan bahwa media pembelajarankomik elektronik termokimia layak digunakansebagai media pembelajaran.Menurut Munadi dalam Zulkifli(2010) kelebihan komik diantaranya yaitumemiliki sifat sederhana dan menarik dalampenyajiannya baik dari segi isi maupun bahasa,yang diamana disajikan dalam bentuk ceritabergambar kartun sehingga membuat pesertadidik tidak cepat bosan. Selain itu bahasa yangdigunakan pun juga tidak selalu menggunakanbahasa baku seperti buku pelajaran (Hadi,2015). Adapun keunggulan komik elektronikdiantaranya dapat menghemat biaya, mudahdalam penyimpanan atau pengarsipannya danpenyebarannya, lebih praktis untuk dibawabawa serta lebih awet dibandingkan denganmedia kertas (Irawati, 2016). Tampilan komikelektronik kimia yang menarik karena dayavisualisasinya, mampu merangsang otakpeserta didik sehingga tertarik membacanya.Adanya ketertarikan peserta didik tersebutmampu memotivasi diri peserta didik untukbelajar, mencari, dan mengembangkan ide-ideatau pemahamannya sendiri. Sehingga apayang dibaca dan dipelajarinya atas materipembelajaran kimia mudah dipahami dan tidakmudah dilupakan seperti halnya membacakomik pada umumnya, dan pada akhirnyaakan memberikan hasil belajar yang optimaldan tujuan pembelajaran pun dapat tercapai(Zulkifli, 2010).Keberadaan komik elektronik kimiatidak hanyamembantu guru dalampenyampaian materi tetapi juga dapatdijadikan peserta didik sebagai sumber belajartidak hanya di sekolah tapi juga di luarsekolah. Peserta didik yang telah termotivasiuntuk belajar menjadikan komik elektronikkimia sebagai media pembelajaan mandiridiluar jam pembelajaran, sehingga pesertadidik dapat lebih memperdalam lagi materiyang telah diajarkan (Ramdani, 2014). Bahkankomik bisa membantu peserta didikmempersiapkan diri mempelajari materi yangakan dipelajari selanjutnya.Adapunkespesifikankomikeleketronik kimia yang dikembangkandibandingkan dengan komik yang adasebelumnya adalah dari segi format, dimanakomik elektronik kimia sebelumnya hanyabisa digunakan dilaptop atau komputer,sementara peneliti membuat komik elektronikkimia yang tidak hanya bisa digunakandikomputer atau laptop dalam bentuk flip booktapi juga bisa di tablet atau hp yang dibacaatau dibuka melalui aplikasi FB Readersehingga tampilannya lebih menarik. Selain ituproduk terdahulu menggunakan karakterkartun yang sudah ada (Larva) sehinggapenggambaran ilustrasi tentang materinyabelum optimal karena terbatas pada gambaryang sudah ada dan penjelasan materi dengantulisan, sementara disini peneliti akanmembuat karakter yang baru dan penjelasanmateri dapat diilustrasikan lebih baik danimajinatif karena digambar langsung olehahlinya, sehingga pesan materi dapattersampaikan dengan mudah. Dan penelitiantentang komik elektronik terkhusus pada matapelajaran kimia masih sangat sedikit sehinggaperlu untuk ditingkatkan agar bisa menjadisumbangsi alternatif media pembelajaran lain.Komikelektronikkimiaakandikembangkan dengan menggunakan modelpengembangan Plomp, karena tahapan dalamPlomp sesuai dengan pengembangan komik,yaitu (1) penelitian pendahuluan (Preliminaryresearch), (2) fase pengembangan atauprototipe (development or prototyping phase),(3) fase penilaian (assessment phase).Berdasarkan uraian yang telahdikemukakan di atas, penulis merasa tertarikuntuk melakukan penelitian dengan judul“Pengembangan Komik Elektronik Kimiapada Materi Pokok Ikatan Kimia untukMeningkatkan Motivasi dan Hasil BelajarPeserta Didik Kelas X SMA” dan diuji cobaterbatas pada peserta didik kelas X SMAN 14Makassar”4

METODE PENELITIANHASIL PENELITIANPenelitian ini merupakan jenisPenelitian Pengembangan (Research andDevelopment)yangmengikutimodelpenelitian pengembangan oleh Plomp yangmeliputi 3 tahap utama yaitu (1) penelitianpendahuluan (preliminary research), (2) fasepengembaangan atau prototipe (developmentor prototyping phase), (3) fase penialaian(assessment phase).1. ProsesPengembanganElektronik Kimiaa. ara umum fase ini bertujuan untukmemenuhikebutuhanpengembangan.Kegiatan pada fase ini meliputi:1) Analisis kebutuhanTahap awal pada fase ini adalahanalisis kebutuhan. Dilakukan denganmengidentifikasi masalah pembelajaran kimiayang ada di SMA Negeri 14 Makassar melaluiwawancara tak berstruktur dengan guru danpeserta didik.Didapatkan informasi bahwa pesertadidik kurang tertarik dengan pelajaran kimiadikarenakan suasana pembelajran atau carapembelajaran yang didapatkan dianggapkurang menarik. Selain itu, pelajaran kimiadianggap sulit bagi sebagian peserta didikkarena memerlukan pemahaman konsep yangcukup tinggi. Hal ini tentunya mengindikasikurangnya motivasi belajar peserta didkterutama dalam hal mempelajari kimia,akibatnya peserta didik kurang aktif(memusatkan perhatian) dalam pembelajarandan mempengaruhi daya serap peserta didikterhadap materi yang diajarkan, yang tentunyaberimplikasi pada hasil belajar peserta didik.Hasil wawancara dengan guru kimiadiperoleh informasi bahwa dominasi atauperan aktif peserta didik dalam pembelajaranmasih kurang dan peserta didik lebih banyakmenunggu penjelasan materi dari guru. Selainitu media pembelajaran yang biasa digunakanoleh guru adalah buku paket dan untuk pesertadidiknya itu sendiri hanya sebagian kecil sajayang memiliki buku pegangan sendirisehingga menyebabkan peserta didik kurangterbantu dalam memahami materi yangdisampaikan. Pengguaan LKPD dalam prosespembelajaranjugajarangdigunakan.Ditambah peserta didik yang merasa bingungdan kesulitan dalam memahami materi bukupembelajaran maupun LKPD. Hal ini berartipenggunaan media pembelajaran yangbervariasi dan inovatif kurang dioptimalkan.Sementara itu, untuk penguasaanmateri pembelajaran kimia peserta didikmasih kurang. Salah satunya pada materiIkatan Kimia dengan nilai rata-rata ketuntasaGambar 3.1. Prosedur Penelitian & Pengembanganmenurut Plomp (2013)Tujuanpenelitianiniuntukmerancang media pembelajaran kimia SMAyaitu komik elektronik kimia agar dapatmeningkatkan motivasi dan hasil belajarpeserta didik pada materi pokok Ikatan Kimia.Penelitian ini mengembangkan produk utamayaitu komik elektronik kimia dan perangkatpendukung pembelajaran yaitu rencanapelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerjapeserta didik (LKPD) dan tes hasil belajar(THB).Penelitian dilakukan di SMA Negeri14 Makassar pada semester ganjil tahunpelajaran 2018/ 2019 dengan subjekpenelitian adalah peserta didik kelas X MIA 5yang berjumlah 30 orang. Komik elektronikkimia yang telah dikembangkan selanjutnyadivalidasi oleh validator (tim ahli materi danmedia) dan kemudian diujicobakan padasubjek penelitian.Datadikumpulkandenganmenggunakan instrumen pengumpulan data.Selanjutnya dianalisis secara kuantitatif dandiarahkan untuk menjelaskan: (1) kevalidanyang didasarkan atas penilaian tim ahli atauvalidator, (2) kepraktisan yang n komik elektronik kimia, responsguru terhadap komik elektronik kimia danrespons peserta didik terhadap komik elktronikkimia, dan (3) keefektifan yang didasarkanatas aktivitas peserta didik, motivasi belajardan tes hasil belajar peserta didik.5

40% dari KKM yang ditetapkan yaitu 75. Halini karena peserta didik kesulitan memahamikonsep-konsep Ikatan Kimia yang abstrak,terutama pad

PENGEMBANGAN KOMIK ELEKTRONIK KIMIA PADA MATERI POKOK . menjadi layaknya sebuah buku. Komik elektronik ini bisa dibuka atau digunakan pada berbagai jenis media elektronik atau gadget diantaranya laptop, tablet dan hp. Penyajian komik dalam bentuk elektronik ini diharapkan mampu menarik perhatian peserta didik dan .

Related Documents:

PETA KONSEP ILMU KIMIA Kedudukan diantara ilmu lainnya Peran Ilmu Kimia Memperbarui materi yang dapat diperbarui . elektrokimia (elektronik dan kimia), serta kimia nuklir (kimia dan nuklir) E. Kegiatan Eksperimen Kegiatan eksperimen dapat dilakukan dilaboratorium. Laboratorium adalah tempat untuk eksperimen

Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Melalui Komik dalam . 55 . Ratnawuri, T. (2016). Pemanfaatan Komik Strip Sebagai Media Pembelajaran . Keefektifan Penggunaan Media Komik dalam Pembelajaran Keterampilan Membaca Bahasa Prancis Siswa Kelas XI SMK N 1 Bantul.

media komik strip dan kelompok yang diberi pembelajaran menulis cerpen tanpa menggunakan media komik strip, dan (2 ) keefektifan penggunaan komik strip dalam pembelajaran menulis cerita pendek pada siswa kelas IX SMP Unismuh Makassar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen.

“Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Komik pada Materi Proses . gambar maka media yang baik digunakan adalah media yang dapat menyajikan . Pengembangan ini berupaya mendukung potensi peserta didik secara umum yang secara alami dalam belajar lebih banyak menggunakan indra penglihatan yaitu mata. Selain penekanan pada sisi visual, media

1. Mahasiswa mampu menggunakan prinsip-prinsip dasar ilmu kimia sebagai dasar dalam mempelajari ilmu yang berkaitan dengan kimia. 2. Mahasiswa dapat melakukan perhitungan-perhitungan dasar kimia. Pokok Bahasan 1. Konsep Dasar Kimia 2. Model dan Struktur Atom 3. Konfigurasi Elektron dan Ikatan Kimia 4. Wujud Zat dan Perubahan Fase 5.

LABORATORIUM JASA KIMIA DEPARTEMEN KIMIA, FMIPA UNIVERSITAS INDONESIA Gedung G Departemen Kimia, FMIPA Kampus UI Depok 16424 Tlp. 6221 78849006 Fax. PENDAHULUAN Lab Unichem Kimia UI yang sebelumnya bernama Lab Afiliasi Kimia UI didirikan sebagai bentuk penerapan pilar ketiga tridarma perguruan tinggi yaitu

Dasar-dasar Ilmu Kimia Dra. Hernani, M.Si. T idak kita ragukan lagi bahwa zat kimia ada di mana-mana, banyak zat kimia terjadi secara alamiah ataupun diproduksi dengan proses tertentu. Ilmu kimia adalah bagian dari sains yang secara khusus mempelajari sejumlah aspek pada zat kimia, misalnya menjawab pertanyaan ”apa bahan

Pile designers therefore looked at calculation based on theoretical soil mechanics. 16 Geotechnical Design to EC7 13 January 2017 Layer 1 Layer 2 Layer 3 L 1 L 2 L 3 Q s1 Q s2 Q s3 Q b Ultimate pile resistance Q u Q s Q b Traditional Pile Design to BS 8004. 17 Geotechnical Design to EC7 13 January 2017 Traditional Pile Design to BS 8004 The usual approach is to divide the ground into .