EVALUASI SISTEM INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL .

3y ago
54 Views
3 Downloads
986.04 KB
15 Pages
Last View : 15d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Maxine Vice
Transcription

EVALUASI SISTEM INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) KOMUNALBERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN RAPPOCINI KOTA MAKASSARMary Selintung 1, Mukhsan Putra Hatta 1 , Akhmad Ikramuddin 21)2)Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Hasanuddin Makassar 90245 IndonesiaMahasiswa Jurusan Teknik Sipil Universitas Hasanuddin 90245 MakassarABSTRAK : Pertumbuhan penduduk yang cepat di Kota Makassar berbanding terbalikdengan pelayanan sanitasi terpadu yang tersedia. Kecamatan Rappocini merupakan salah satucontoh kecamatan dimana terdapat beberapa kawasan padat penduduk yang memiliki sistemsanitasi terpadu yaitu Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal dengan menggunakanTeknologi pengolahan air limbah biofilter sistem kombinasi anaerobik-aerobik. Setelahberoperasi beberapa tahun maka saat ini perlu diadakan evaluasi terhadap bangunan IPAL itusendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas limbah effluent dan mengetahuikinerja Sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Kecamatan Rappocini denganmenguji parameter TSS, BOD, COD, Minyak dan lemak, dan pH dari air sampel inlet dan outletdari IPAL lalu membandingkannya dengan baku mutu Pergub Sulsel No. 69 Tahun 2010 agardiketahui efektifitas dari pengolahan IPAL tersebut. Berdasarkan hasil kunjungan di Lapangandidapatkan 9 titik lokasi IPAL di Kecamatan Rappocini dan IPAL yang berfungsi ada 6 Unitsedangkan yang sudah tidak berfungsi ada 3 Unit. Untuk hasil evaluasi IPAL di 2 kelurahandidapatkan bahwa pada Kelurahan Tidung hanya nilai TSS yang tidak memenuhi baku mutusedangkan di Kelurahan Karunrung terdapat 2 parameter yang tidak memenuhi baku mutu yaituTSS dan COD.Kata Kunci : Sanitasi, Limbah, IPAL Komunal, Rappocini, EvaluasiABSTRACT: Rapid population growth in the city of Makassar is inverselyproportional to the integrated sanitation services provided. Rappocini sub-district is oneexample of districts where there are several densely populated areas that have a sanitationsystem that is integrated Waste Water Treatment Plant (WWTP) Communal using biofilterwastewater treatment technology combined anaerobic-aerobic system. After the operation a fewyears so this time there should be an evaluation of the WWTP building itself. This study aims todetermine the quality of the wastewater effluent and determine the performance of SystemWastewater Treatment Plant (WWTP) in District Rappocini to test the parameters of TSS, BOD,COD, oil and grease, and pH of the water sample inlet and outlet of the WWTP and comparesthe quality standard Pergub Sulsel No. 69 In 2010, in order to know the effectiveness of theWWTP processing. Based on the results obtained in the Field visit 9 point locations in theDistrict WWTP WWTP functioning Rappocini and there are 6 units while the defunct there are3 units. For WWTP evaluation results in two villages found that the village Tidung only TSSvalue that do not meet quality standards while at the Village karunrung there are twoparameters that do not meet the quality standard that TSS and CODKey Word : Sanitation, Waste, Communal WWTP, Rappocini, Evaluation1

PENDAHULUANA.Latar Belakang MasalahKota Makassar merupakan salahsatu kota di Indonesia yang memilikiperkembanganpembangunandanpertumbuhan penduduk yang cepat dimanadampak yang berakibat pada perubahanlingkungan kurang mendapat perhatian.Oleh karena itu, muncul permasalahan yangsulit diatasi misalnya masalah pencemaranlingkungan, banjir, pembuangan sampahsembarangan, buangan air limbah rumahtangga maupun usaha yang langsung dibuang tanpa diolah ke saluran drainaselingkungan atau kanal serta permasalahanlingkungan lainnya.Berbagai permasalahan lingkungandi Kota Makassar erat kaitannya denganlayanan sanitasi bagi masyarakat. Salahsatu contoh permasalahan sanitasi yangpaling banyak terjadi dan berhubunganlangsung dengan masyarakat adalah airlimbah rumah tangga. Air limbah rumahtangga adalah air limbah yang berasal dariusaha atau kegiatan permukiman, rumahmakan, perkantoran, perniagaan, apartemendanasramadanpadaumumnyamengandung bahan- bahan atau zat-zatyang dapat membahayakan bagi kesehatanmanusia serta mengganggu lingkunganhidup. Oleh karena itu, setiap air limbahyang dihasilkan perlu dikelola secara baikagar dapat menurunkan kualitas bahanpencemar yang terkandung di dalamnyasebelum di alirkan ke badan sungai/kanalagar tidak mencemari lingkungan.Untuk mengatasi permasalahantersebut, Pemerintah Kota Makassarmengambil kebijakan program kegiatansanitasi lingkungan pemukiman padatdenganmembuatsisteminstalasipengolahan air limbah (IPAL) domestiktipekomunalberbasismasyarakatmenggunakan Teknologi pengolahan airlimbahbiofiltersistemkombinasianaerobik-aerobik untuk permasalahan airlimbah. Konsep berbasis masyarakat bangunanhinggaoperasional dan pemeliharaan sehinggadiharapkan timbul rasa memiliki darimasyarakat terhadap fasilitas yang ada.Saat ini IPAL domestik telahdibangun dan tersebar di seluruh kecamatandi Kota Makassar. Untuk meningkatkankualitas pelayanan kepada masyarakat danuntuk mengetahui apakah program tersebuttelah tepat sasaran serta melihat peranmasyarakat terhadap program tersebut,makadiperlukanevaluasi.Setelahberoperasi beberapa tahun maka saat iniperlu diadakan evaluasi untuk perbaikansistem dan mengantisipasi kendala yangmuncul di lapangan agar pengolahan dapatberjalan lancar dan terkendali.Dari uraian di atas, penulis mencobamengevaluasi sistem instalasi pengolahanair limbah (IPAL) komunal berbasismasyarakat di Kecamatan Rappocini KotaMakassar dengan mengangkat judul“Evaluasi Sistem Instalasi PengolahanAir Limbah (IPAL) Komunal BerbasisMasyarakat di Kecamatan RappociniKota Makassar”LANDASAN TEORIA. Instalasi Pengolahan Air Limbah(IPAL) KomunalInstalasi Pengolahan Air LimbahKomunal, yang selanjutnya akan disingkatIPAL Komunal, merupakan sistempengolahan air limbah yang dilakukansecara terpusat yaitu terdapat bangunanyang digunakan untuk memproses limbahcair domestik yang difungsikan secarakomunal (digunakan oleh sekelompokrumah tangga) agar lebih aman pada saatdibuang ke lingkungan, sesuai denganbaku mutu lingkungan (Karyadi, 2010).Sistem ini dilakukan untukmenangani limbah domestik pada wilayahyang tidak memungkinkan untuk dilayanisecara individual. Penanganan dilakukanpada sebagian wilayah dari suatu kota,dimana setiap rumah tangga yangmempunyaifasilitasMCKpribadimenghubungkan saluran pembuangan ke2

dalam sistem perpipaan air limbah untukdialirkan menuju instalasi pengolahanlimbah komunal. Untuk sistem yang lebihkecil dapat melayani 2-5 rumah tanggasedangkan untuk sistem komunal dapatmelayani 10-100 rumah tangga atau bahkandapat lebih (Rhomaidhi, 2008 : 32). BerikutGambar 2.1 merupakan contoh skemapengolahan air limbah dengan IPALkomunal.c.Tersedia lahan yang cukup, 100 m2 untuk1 (satu) unit bangunan Instalasi PengolahAir Limbah (IPAL) Komunal.d.TersediaSumberAir(PDAM/Sumur/Mata Air/Air Tanah).e.AdanyaSaluran/Sungaiuntukmenampung efluen pengolahan air limbah.f.Masyarakatyangbersangkutanmenyatakan tertarik dan bersedia untukberpartisipasi melalui kontribusi (baik uang,barang atau tenaga)B.Sumber : Rencana Kerja Masyarakat(RKM) Kel. Karunrung Tahun 2012Gambar 2.1. Skema Sistem PengelolaanAir Limbah Rumah Tangga KomunalEffluent dari instalasi pengolahandapat disalurkan menuju sumur resapanatau juga dapat langsung dibuang ke badanair (sungai). Fasilitas sistem komunaldibangun untuk melayani kelompok rumahtangga atau MCK umum. Bangunanpengolahan air limbah ini dapat diterapkandiperkampungandimanatidakmemungkinkan bagi warga masyarakatnyauntuk membangun septictank individual dirumahnya masing-masing n prasarana dan sarana airlimbah komunal berbasis masyarakatmelalui proses pemberdayaan, PemerintahKota Makassar memberikan kriteriawilayah untuk pembangunan InstalasiPengolahan Air limbah Komunal yangmemenuhi persyaratan teknis minimal :a.Kawasan pemukiman padat, kumuh,miskin dan rawan sanitasi atau kawasanpasar dan pemukiman sekitarnya.b.Memiliki permasalahan sanitasi yangmendesaksegeraditanganisepertipencemaran limbah atau terjadinyagenangan.Teknologi Pengolahan Air LimbahTeknologi dalam pengolahan airlimbah ada beberapa macam salah satunyaadalah Instalasi pengolahan air limbahkomunal dengan sistem anaerobik danaerobik. Pengolahan secara anaerobikadalah proses yang memanfaatkan reaksimikroorganisme untuk mengolah air limbahdalam kondisi tanpa oksigen terlarut.Beberapa teknologi yang umum digunakanuntuk pengolahan air limbah secaraanaerobik antara lain Septic tank,Imhofftank, Anaerobic baffled reactor(ABR), Anaerobic filter, dan UASB.Namun, yang akan dijelaskan adalahanaerobic filter karena teknologi inimerupakan yang umum digunakan dalampengolahan limbah selain itu juga IPALyang akan diteliti menggunakan sistem ini.Media yang digunakan ada berbagaijenis, tetapi prinsipnya lebih luaspermukaannya maka mikroba yang melekatjuga akan lebih banyak sehingga sistempengolahan lebih efisien. Untuk keperluantersebut biasanya media dibuat khusus dariplastik cetak, tetapi bisa juga dengan bahan/materi lain yang awet atau tidak mudahmembusuk seperti batu koral, pecahankeramik, dan lain sebagainya. Media yangbaik luas permukaannya (surface area)kira-kira 100 – 300 m2 per m3 volume yangditempatinya. Perlu diingat bahwa jikamikroba yang melekat tumbuh semakintebal, sehingga jika jarak antara sela mediaterlalu kecil, maka setelah mikrobanyatumbuh akan menyumbat lubang atau selatersebut dan terjadi blocking dan akibatnyaaliran air limbah hanya lewat bagian reaktoryang tidak tersumbat saja, hal tersebut akanmengakibatkan performance/ kinerja dariIPAL menurun secara drastis. Karena3

demikian memilih surface area-nya cukupluas tetapi tidak sampai tersumbat (blockingclogging). Media biofilter ada beberapamacam seperti bio-ball, sarang tawon, botoldan silinder.Gambar 2.2 Bio-ballUntukmenghindariterjadinyablocking, maka sebelum air limbah masukke bak anaerobic filter sebaiknya dilakukanproses pengendapan awal, bisa dengankonstruksi imhoff tank.METODOLOGI PENELITIANA. Prosedur PenelitianMULAI Mengumpulkan referensi terkait IPAL komunalkhususnya di Kecamatan Rappocini Melakukan peninjauan langsung ke lokasiEvaluasi Mengambil sampel input dan output padaIPAL komunalPemeriksaan sampel di laboratorium (ujiBOD, COD, TSS, pH, minyak dan lemak)Mengetahui sistem Pengelolahan dari IPALAnalisis Data Membandingkan sifat air limbahdengan baku mutu(Pergub No. 69 Tahun 2010) Menghitung persen efektivitas dariinlet dan outletKesimpulan dan SaranSELESAIGambar 3.1 Bagan Alir Prosedur PenelitianB. Tempat dan Waktu PenelitianLokasi penelitian dilakukan diKecamatan Rappocini dan pemeriksaankualitas air dilakukan di Balai BesarLaboratorium Kesehatan Kota Makassar.Pengambilan sampel dilakukan di 2 tempatyaitu Kelurahan Karunrung dan KelurahanTidung. Waktu pengambilan sampeldilaksanakan pada tanggal 10 Februari 2015dan pemeriksaan sampel dilaksanakan padatanggal 10-20 Februari 2015.C. Pelaksanaan PenelitianPenelitiandilakukandenganmengumpulkan data, kemudian data yangdidapat dianalisa sehingga mendapatkankesimpulan.1. Teknik Pengumpulan DataAdapun sumber data dalam penelitianini adalah:a. Data PrimerPengumpulan data primer inididapatkan dari hasil laboratorium ujisampel inlet dan outlet dari IPALkomunal.peninjauanlangsung(observasi), wawancara kepada petugasyang berkaitan dengan pembangunandan pemeliharaan IPAL Komunal diKecamatan Rappocini.b. Data sekunderData sekunder yang dipakaidalam penelitian ini bersumber dariliteratur yang berkaitan, data dariInstansi terkait mengenai IPAL yaituDivisi Sanitasi Dinas Pekerjaan UmumKota Makassar, data-data dari BPS(BadanPusatStatistik),Kantorkecamatan, dan BKM (Badan KerjaMasyarakat) dan segala sesuatu yangberhubungan dengan studi ini.2. Pengolahan dan Analisis DataData yang diperoleh kemudiandianalisis dengan metode perbandinganantara hasil uji beberapa parameter padaoutlet dan inlet untuk meghitung nilaiefisien IPAL. Kemudian membandingkanhasil uji laboratorium effluent dari IPALkomunal dengan PERMEN No. 112 Tahun2003 dan Baku Mutu PERGUB SULSELNo. 69 Tahun 2010 agar diketahui apakah4

effluent dari IPAL komunal masihmemenuhi baku mutu atau tidak, sertapendapat dari masyarakat pengguna IPALkomunal (Wawancara).D.Variabel yang DiamatiVariabel yang ditinjau dalampengolahan air limbah domestik IPALkomunal ini adalah : Kadar BOD, COD, TSS, minyakdan lemak, dan pH diuji di Balai BesarLaboratorium Kesehatan Makassar.E.Prosedur Pengambilan SampelSampel air limbah diambil darilokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah(IPAL) komunal yang ada di KecamatanRappocini Kota Makassar pada 2 lokasiyang telah menggunakannya yaitu diKelurahanKarunrungdanTidung.Sebelumnya peneliti menyiapkan peralatanpengambilan sampel dan penentuan titikpengambilan sampel. Di mana pada setiaplokasi pengambilan sampel dilakukan padadua titik yang pertama yaitu pada titik inputyang mana air limbah sebelum masuk kedalam tahap pengolahan. Titik pengambilansampel yang kedua yaitu pada titik output(effluent), yang mana air limbah sudahmelalui proses pengolahan dan menuju kebadan air (sungai). Sampel yang telahdiambil kemudian dibawa ke Balai BesarLaboratorium Kesehatan Makassar untukkemudian dianalisis.F.Menghitung Persen EfektivitasPerhitungannilaiefektivitasdilakukan agar di ketahui keefektifan dariIPAL komunal dalam mengolah limbahdomestik. Rumus persen (%) nilaiefektivitas adalah sebagai berikut (Riswal,2015) :%EfektivitasB1-x 100%AHASIL DAN PEMBAHASANA.Instalasi Pengolahan Air Limbah(IPAL)KomunaldiKecamatanRappociniDari data yang di dapat di DinasPekerjaan Umum Kota Makassar, di KotaMakassarpembangunanInstalasiPengolahan Air Limbah (IPAL) sampaitahun 2014 sudah mencapai 120 unit,Jumlah tersebut masih akan bertambahkarena masih ada beberapa wilayah dimakassar yang memiliki resiko sanitasiyang tinggi dan jumlah penduduk yangmakinbertambahsehinggaperlupenanganan yang serius dari pemerintahkota terhadap sanitasi.Berdasarkan Tabel 4.1 di atas dapatdilihat bahwa jumlah Instalasi PengolahanAir Limbah (IPAL) komunal di KecamatanRappocini berjumlah 9 unit. Sistem yangdigunakan pada IPAL komunal tersebutyaitu anaerobic fluidized bed biofilter.Tabel 4.1 Jumlah KebutuhanKomunal di Kecamatan si-kassi-Tidung2Rappocini2Anaerobic Fluidized BedBiofilterBallaparang1Anaerobic Fluidized aeng1Gunung Sari1Jumlah9Sistem PengolahanAnaerobic Fluidized BedBiofilterAnaerobic Fluidized BedBiofilterAnaerobic Fluidized BedBiofilterAnaerobic Fluidized BedBiofilterSumber : Data Kecamatan RappociniKeterangan :inletA Kadar parameter padaB Kadar parameter padaoutletDari Tabel 4.1 di atas, KelurahanKarunrung, Rappocini dan Tidung memilikimasing-masing 2 Unit IPAL karena daerahtersebut merupakan kawasan padatpenduduk, akan tetapi masih ada beberapa5

kelurahan di Kecamatan Rappocini yangbelum memiliki sarana Instalasi PengolahanAir Limbah (IPAL), menurut Kepala DivisiSanitasi Pekerjaan Umum Kota Makassar,beberapa wilayah tersebut sudah masukdalam perencanaan tahun 2015 untukpembangunan IPAL.B.Evaluasi Instalasi PengolahanAir Limbah (IPAL) Komunal diKecamatan RappociniEvaluasi Instalasi Pengolahan AirLimbah (IPAL) Komunal di KecamatanRappocini bertujuanyaitu untukmengetahui kinerja dari IPAL komunal danuntuk mengetahui efektivitas dari IPALyang telah terbangun dengan cara mengujiair sampel inlet dan outlet dari IPAL danwawancara dengan beberapa penggunaIPAL tersebut.Berikut letak IPAL komunal yangada di Kecamatan Rappocini yang dapatdilihat pada Gambar 4.1Sumber : Google EarthGambar 4.1 Lokasi IPAL KecamatanRappociniDari Gambar 4.1 terdapat 9 titiklokasi sarana IPAL yang sudah di bangunsampai tahun 2014. Namun, setelahdilakukan peninjauan lapangan, terdapatbeberapa lokasi IPAL yang sudah tidakberfungsi karena dari pengamatan langsungsaluran Outlet IPAL tersebut tidak berjalandan tersumbat.Tabel 4.2 Lokasi IPAL komunalKecamatan RappociniN KELURAHO al 21Rappocini23Bantabantaeng14Tidung256Gunung i2012TidakBerfungsiJl. Faisal 172012BerfungsiJl.MonumenEmmy Saelan 4RT.3/RW.22011BerfungsiJl.MonumenEmmy SaelanLr.2RT.2/RW.32013BerfungsiJl.SalekoaRaya Rt.1/Rw.22013BerfungsiJl. KarunrungRaya1Rt.5/Rw.12013BerfungsiJl. KarunrungRaya 2Jl. Kelapa er : Rencana Kegiatan Masyarakat(RKM)Dari Tabel 4.2 Instalasi PengolahanAir Limbah di Kecamatan Rappocini yangsudah terbangun ada 9 unit IPAL yaitu, diKelurahan Rappocini, Karunrung danTidung memiliki 2 IPAL. Sedangkan padaKelurahan Gunung Sari, Banta-bantaengdan Ballaparang masing-masing memiliki 1IPAL.Diketahui pula bangunan IPALyang sudah tidak berfungsi masing- masingterletak di Kelurahan Rappocini, KelurahanBallaparang, dan Kelurahan Karunrungsehingga tidak dapat di ambil sampelnyakarena sudah tidak berfungsi lagi. Menurutpernyataan warga pengguna IPAL tersebut,IPAL tidak digunakan lagi dikarenakanIPAL tersebut tersumbat dan malahmencemari lingkungan di sekitarnya. Olehkarena itu banyak warga yang memutuskanpipa salurannya di IPAL tersebut.Menurut Kepala Divisi SanitasiDinas Pekerjaan Umum Kota Makassar, diKecamatan Rappocini masih ada beberapawilayah yang termasuk resiko sanitasisedang seperti Kelurahan Karunrung,Kelurahan Ballaparang, Kelurahan Bantabantaeng dan Kelurahan Tidung. Olehkarena itu, Kecamatan Rappocini masihtermasuk wilayah yang diprioritaskandalam hal penanganan sanitasi.Pada evaluasi ini hanya digunakan2 Lokasi IPAL komunal saja karena6

terdapat beberapa kelurahan yang memiliki2 sampai 3 Unit IPAL yang sama dan hanyaberjarak beberapa meter juga untukmenghemat waktu dan biaya. Lokasi yangdipilih yaitu Kelurahan Karunrung danTidung karena kelurahan ini termasuklokasi yang mempunyai resiko sanitasi yangrawan di Kecamatan Rappocini.Berikut Peta Resiko Sanitasi KotaMakassar yang dapat dilihat pada Gambar4.2.1. Kondisi Sarana SanitasiKetersediaansaranasanitasiberpengaruh terhadap kualitas air padasumber air dari waktu ke waktu danmenjadi sumber pencemar pada sebagiandaerah aliran sungai. Karena jika saranasanitasi tidak memadai, masyarakatcenderung membuang kotoran di sungaiatau tempat terbuka lainnya, hal ini dapatmempengaruhi kualitas air sungai maupunair tanah. Sarana sanitasi yang tidakmemadai juga berpengaruh terhadapefektivitas IPAL komunal karena jikapemasukan kotoran/tinja kurang makamikroorganismedidalamsistempengolahan akan mati atau berkurang.Berikut Tabel 4.4 mengenai sarana sanitasidi kelurahan yang memiliki IPAL komunal.Tabel 4.4 Kondisi Sarana SanitasiNo Kelurahan.RT/RWJumlahPenduduk(KK/Jiwa)Pemanfaat 82TidungRT03/RW02119/6491093Gambar 4.2 Peta Resiko Sanitasi KotaMakassar2Sumber : Dinas Pekerjaan Umum KotaMakassarDapat kita lihat bahwa KelurahanKarunrung memiliki kondisi resiko sanitasiyang tinggi, sedangkan Kelurahan Tidungresiko sanitasinya sedang. Oleh karena itupembangunan sarana sanitasi seperti IPALmerupakan solusi untuk menanggulangipermasalahan sanitasi yang dihadapimasyarakat. Pembangunan sarana sanitasitersebut kedua keluarahan itu melaluiprogram SPBM-USRI, dimana programtersebut diselenggarakan sebagai programpendukung PNPM Mandiri. Mekanismepenyelenggaraanprogramtersebutmenerapkan pendekatan pembangunanberkelanjutan berbasis masyarakat melaluipelibatan masyarakat secara utuh dalamseluruh tahapan kegiatan, mulai daripengorganisasian masyarakat, perencanaan,pelaksanaan, dan pengawasan sampaidengan upaya berkelanjutan didalampeningkatan kualitas prasarana dan saranasanitasi.Sumber : Rencana Kegiatan Masyarakat(RKM)Dari Tabel 4.4 dapat dilihat bahwasarana sanitasi masyarakat di KelurahanKarunrung dan Tidung hampir 100% yangmemiliki jamban pribadi. Namun tetapmasih ada yang memanfaatkan MCKUmum. Sebelum pembangunan IPALkomunal masyarak

1 EVALUASI SISTEM INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) KOMUNAL BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN RAPPOCINI KOTA MAKASSAR Mary Selintung 1, Mukhsan Putra Hatta 1, Akhmad Ikramuddin 2 1) Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Hasanuddin Makassar 90245 Indonesia 2) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Universitas Hasanuddin 90245 Makassar ABSTRAK : Pertumbuhan penduduk yang cepat di Kota Makassar .

Related Documents:

Rumah Sakit. Instalasi yang terpasang di rumah sakit : 1. Instalasi Air 2. Instalasi Mekanikal Elektrikal : Listrik Medik 3. Instalasi Gas Medik 4. Instalasi Uap 5. Instalasi Pengolah Limbah 6. Pencegahan dan Penanggulangan Kebaka

sistem organ, kelainan dan penyakit. Sistem – sistem pada manusia dan hewan 1. Sistem pencernaan 2. Sistem ekskresi 3. Sistem pernapasan 4. Sistem peredaran darah 5. Sistem saraf dan indera 6. Sistem gerak 7. Sistem imun 8. Sistem reproduksi 9. Keterkaitan antar sistem organ dan homeostasis 10. Kelain

Dalam upaya memaksimalkan kemampuan proses pengolahan air limbah melalui pengolahan biologis dengan sistem anaerob aerob biofilter di fasilitas pelayanan kesehatan agar dapat optimal dan efisien serta menghasilkan efluen yang memenuhi baku mutu yang berlaku, maka disusun panduan atau buku Pedoman Teknis Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL .

Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) industri tapioka di Kabupaten Lampu ng Timur Provinsi Lampung menggunakan kombinasi UASB dan tangki aerasi. Air limbah kemudian diolah lebih lanjut pada kolam stabilisasi. Pa da saat ini seluruh kolam stabilisasi tidak menggunakan pelapis . Kadar zat pencemar air li mbah tapioka yang tinggi dan me lebihi .

1 BAB I PENDAHULUAN A. DESKRIPSI JUDUL Instalasi Sistem Operasi Berbasis GUI (Graphical User Interface)merupakan modul teori dan praktikum yang membahas tentang persiapan instalasi, pelaksanaan instalasi dan pengoperasian

Mengganti instalasi APP Memeriksa instalasi APP Membuat laporan DIS.HAR.004(2).A Mengganti Instalasi APP pengukuran tidak langsung Menerapkan prosedur pemeliharaan Menyiapkan penggantian Mengganti instalasi APP Memeriksa instalasi APP Membuat laporan BAB V TR DIS.KON.008 (2).A Mendirikan/menan am tiang

suatu rancangan sistem informasi kepegawaian dengan judul skripsi “ ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA KEPEGAWAIAN PADA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BANGKA ” . 2. Tinjauan Pustaka 2.1 Sistem Informasi “Sistem bisa berupa abstrak atau fisik. Sistem yang

ASTM INTERNATIONAL Helping our world work better Standards Catalog 2016 www.astm.org Highlights in this issue: 24 ook of B Standards 2 uilding Codes B 9 nline TrainingO 6 MNL 43 - 3rd 13 Proficiency Testing Standards Books Journals and Software Training Laboratory QA Programs. What’s New from ASTM International ASTM Compass Your Portal for Standards, Testing, Learning & More Give your .