PENERAPAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA DINAS .

3y ago
17 Views
3 Downloads
395.48 KB
21 Pages
Last View : 3m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Elise Ammons
Transcription

PENERAPAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA DINASPENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTATANJUNGPINANGNASKAH PUBLIKASIOLEH :OKA TAMA BAGUS PRAYOGANIM. 100563201155PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARAFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJITANJUNGPINANG2018

PENERAPAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA DINASPENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTATANJUNGPINANG(Studi di DPPKAD Kota Tanjungpinang)ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan disiplin pegawai padakantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kota Tanjungpinang.Selain itu juga saya mencoba mengidentifikasi hambatan-hambatan terkait denganpendisiplinan kerja pegawai pada organisasi tersebut.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai di Dinas PendapatanPengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kota Tanjungpinang. Teknik sampelmenggunakan proposive sampling. Terdapat 15 orang informan dan Kepala DinasPendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kota Tanjungpinang sebagaiinforman kunci.Hasil penelitian ini menunjukkan penerapan disiplin pegawai pada kantor DinasPendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kota Tanjungpinang adalah bersifatprefentif dan korektif. Masih terdapat ketidakdisiplinan pegawai antara lain, terlambatmasuk kantor, meninggalkan kantor sebelum waktu yang ditentukan, tidak menggunakanseragam yang ditentukan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan disiplinyang dilakukan telah mempertimbangkan kemampuan bagi tiap pegawai, yaitu dengancara menempatkan pegawai sesuai kemampuan. Selain itu penerapan disiplin jugadilakukan dengan cara memberikan contoh baik terhadap pegawai yang dilakukan olehpimpinan.Kata Kunci: Disiplin pegawai, Disiplin preventif, Disiplin korektif

ABSTRACTThis study aims to determine the application of employee discipline to the officeof financial and asset management revenue office tanjungpinang city area. Besides that Ialso try to identify the barriers associated with employee work discipline on theorganization.the population in this study is all employees in the area of financial managementand tanjungpinang urban area assets. Sampling technique uses proposive sampling.There were 15 informants and head of the provincial tanjungpinang financial and assetmanagement services as key informants.The result of this research shows the implementation of discipline of employees atthe office of the financial and asset management office of tanjungpinang city area isprefentive and corrective. there is still insufficiency of employees among others, late inthe office, leaving the office before the designated time, not using the specified uniform.the results of this study indicate that the implementation of the discipline has taken intoaccount the ability of each employee, that is by placing employees according to theirability. In addition, the implementation of discipline is also done by giving a goodexample to the employee that the leader has done.Key Words: Employee’s Disciplinary, Preventive Discipline, Corrective Discipline

PENDAHULUANKeberhasilan suatu organisasi dapat dilakukan dengan adanya pengembanganmanajemen sumber daya manusia, seperti perbaikan sistem kerja yang digunakan dalampemerintahan atau organisasi, perkembangan sumber daya manusia dengan pelatihan danpengembangan pegawai serta mengadakan alih teknologi tinggi. Disamping itu, untukmencapai tujuan organisasi perlu diupayakan langkah-langkah yang terencana,sistematik, berkelanjutan, dan terkoordinasi dalam meningkatkan kualitas sertapengabdian pegawai. Pembinaan disiplin pegawai merupakan salah satu upaya untukmeningkatkan kualitas pengabdian dan perannya dalam pencapaian tujuan.Disiplin sangat penting untuk pertumbuhan organisasi, digunakan terutama untukmemotivasi pegawai agar dapat mendisiplinkan diri dalam melaksanakan pekerjaan baiksecara perorangan maupun kelompok. Disamping itu disiplin bermanfaat mendidikpegawai untuk mematuhi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehinggadapat menghasilkan kinerja yang baik.Faktor kedisiplinan memegang peranan yang amat penting dalam pelaksanaankerja pegawai. Seorang pegawai yang mempunyai tingkat kedisiplinan yang tinggi, akanbekerja dengan baik walaupun tanpa diawasi oleh atasan. Seorang pegawai yang disiplintidak akan mencuri waktu kerja untuk melakukan hal-hal lain yang tidak ada kaitannyadengan pekerjaan. Demikian juga pegawai yang mempunyai kedisiplinan akan mentaatiperaturan yang ada dalam lingkungan kerja dengan kesadaran yang tinggi tanpa ada rasapaksaan. Pada akhirnya pegawai yang mempunyai kedisiplinan kerja yang tinggi akanmempunyai kinerja yang baik karena waktu kerja dimanfaatkannya sebaik mungkinuntuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.Agar kedisiplinan dapat terlaksana dengan baik, maka kedisiplinan hendaknyadapat menunjang tujuan serta sesuai dengan kemampuan dari para pegawai, karna

tegaknya disiplin kerja dari para pegawai menyebabkan pelaksanaan kinerja lembagaatau organisasi lebih efektif dan efisien, serta mempermudah dalam pencapaian tujuanyang diinginkan.DPPKAD Kota Tanjungpinang juga dituntut untuk memberikan pelayananprima kepada masyarakat agar dapat memberikan pelayan prima, dibutuhkan personilyang tidak hanya saja memiliki komptensi yang memadai, tapi juga disiplin kerja yangtinggi, hal ini dimaksudkan agar pelayanan dapat diberikan secara efektif dan efesien.Pegawai yang tidak mematuhi jam kerja kantor, ini dibuktikan dengan masihadanya pegawai yang datang dan pulang kerja tidak sesuai dengan aturan yang sudahditetapkan, masih ada pegawai yang tidak konsisten dalam menggunakan fasilitas kantorserta masih ada pegawai yang lalai dalam melaksanakan tugasnya.Berdasarkan uraian diatas maka saya berkeinginan untuk melakukan penelitianmengenai kedisiplinan pegawai di kantor DPPKAD Kota Tanjungpinang dalam bidangKepegawaian, maka denganinisaya tertarikuntuk melakukan sebuah kegiatanpenelitian dengan judul “Penerapan Disiplin Kerja Pegawai Pada Kantor DinasPendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kota Tanjungpinang.”1. Tujuan PenelitianAdapun tujuan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :a)Untuk mengetahui penerapan disiplin kerja pegawai pada kantor DPPKAD KotaTanjungpinangb)Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang ada dalam disiplin kerja pegawai padakantor DPPKAD Kota Tanjungpinang2. Manfaat PenelitianAdapun manfaat dari penelitian ini adalah :

a)Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi kantor untuk terus meningkatkankedisiplinan pegawai demi kelancaran administrasi kerja pegawai Kantor DPPKADKota Tanjungpinang.b)1.Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang mengadakan penelitian serupa.Pengertian Disiplin KerjaDalam kehidupan organisasi, kondisi tertib dan teratur merupakan aspekpenting yang berperan pada kelancaran organisasi dalam mencapai tujuannya. Tujuandari peraturan ini adalah untuk menciptakan suasana tertib dan teratur dalam pencapaianhasil kerja yang maksimal, dalam arti pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas,kuantitas, dan waktu. Agar dapat berjalan dengan baik maka diperlukan ketaatan danperan yang positif dari setiap pegawai.Untuk dapat diwujudkannya ketaatan dan peran positif pegawai itu pula,tentunya tidak terlepas dari kedisiplinan yang harus dimiliki oleh tiap tiap pegawai yangada dalam sebuah lingkungan kerja.(Moekijat,1989:139). Mengemukakan pendapat dalam menjelaskan pengertiadisiplin sebagai berikut :”Disiplin berasal dari kata “disciple” yang berarti belajar. Disiplin merupakan arahan untukmelatih dan membentuk seseorang melakukan sesuatumenjadi lebih baik. Disiplin adalahsuatu proses yang dapat menumbuhkan perasaan seseorang untuk mempertahankan danmeningkatkan tujuan organisasi secara objektif, melalui kepatuhannya menjalanjkanperaturan organisasi. “Selanjutnya menurut Keith David dalam Wulandari (2017:6), menyatakanbahwa disiplin kerja dapat diartikan sebagai pelaksana manajemen untuk memperteguhpedoman-pedoman organisasi.

Kemudian Sastrohadiwiryo (2003:291) menegenai disiplin mengemukakan halsebagai berikut :,”disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dantaat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang tertulis maupun tidak tertulisserta sanggup menjalankan dan tidak mengelak untuk menerima sangsi-sangsinyaapabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya.”Lebih lanjut menurut Gie (2005:56) menyatakan bahwa disiplin adalah suatukeadaan tertib dimana orang-orang tergabung dalam suatu perusahaan tunduk kepadaperaturan peraturan yang ada dengan senang hati.Sementara Siagian (2000:305) dalam menjelaskan definisi disiplin, melihatnyadari sudut pandang yang berbeda, dimana disiplin tidak lagi dipandang sebagai sebuahprilaku karyawan, melainkan disiplin merupakan merupakan tindakan manajemenmendorong para anggota organisasi memenuhi tuntutan berbagai ketentuan tersebut.Dengan perkataan lain, pendisiplinan pegawai adalah suatu bentuk pelatihan yangberusaha memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap dan perilaku pegawaisehingga para pegawai tersebut secara sukarela berusaha bekerja secara kooperatifdengan para karyawan yang lain serta meningkatkan prestasi kerjanyaDari beberapa definisi di atas yang menguraikan tentang definisi disiplin,maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan disiplin adalah sebuah sikap,perbuatan atau prilaku seseorang atau sekelompok orang yang secara sadar atau dengankerelaan mematuhi maupun secara paksaan oleh pihak tertentu yang dalam hal ini adalahpihak manajemen untuk mematuhi kaidah-kaidah yang ada di hadiwiryo(2003:291)mengemukakan bahwa : “disiplin kerja sebagai suatu sikap menghormati, menghargai,patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang tertulis maupun yang

tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak menerima sanksi-sanksiapabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya”.Kemudian dijelaskan juga oleh (Moekijat, 1989: 39) mengenai disiplin kerjamerupakan suatu kekuatan yang berkembang didalam tubuh pekerja sendiri yangmengebabkan dia dapat menyesuaikan diri dengan sukarela kepada keputusan-keputusan,peraturan peraturan, dan nilai-nilai tinggi dari pekerjaan dan tingkah lakuSementara Sutriso dalam Manansal, Sepal dan Baramuli (2016: 8))mengemukakan tentang hal disiplin kerja dari sudut pandang yang berbeda, dimanadisiplin kerja adalah sesuatu yang dianggap sebagai alat yang digunakan para menajeruntuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatuperilaku serta sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorangmentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial.Dari beberapa pendapat yang penulis uraikan di atas, maka dapat puladisimpulkan bahwa yang dimaksud disiplin kerja adalah serangkai kegiatan dalamsebuah organisasi atau lingkungan kerja yang mana dalam kegiatan tersebut seluruhkaryawan mematuhi kaidah kaidah organisasi yang berlaku dengan tujuan tercapainyatujuan organisasi, selain itu disiplin juga mengandung sanksi bagi tiap tiap pelanggaranaturan yang berlaku.Menurut Suradinata (1997:128) Disiplin Kerja dapatdibentuk dandikembangkan melalui berbagai cara antara lain:1. Melalui pendidikan yang tidak formal yaitu dalam kehidupan keluarga dan lingkungansekitarnya.2. Melalui pendidikan formal yaitu melalui jalur Taman kanak-kanak, Sekolah Dasar,Sekolah Lanjutan maupun Pendidikan Tinggi.3. Melalui latihan kepemimpinan terutama melalui pelatiahan pembentukan dasar disiplinmelalui sikap, cara bertindak, berbicara sesuai dengan aturan dan kebiasaan untuk bersikappatuh dan taat yang dapat membentuk semangat penguasaan diri dalam kehidupanorganisasi dan masyarakat.4. Melalui keteladanan. Ini berarti disiplin harus dimulai dari tingkat pimpinan terlebihdahulu.

5. Melalui gerakan Disiplin Nasional, yaitu untuk mewujudkan kepatuhan dan keteladananyang lahir dari sikap patuh oleh seluruh masyarakat terhadap ketentuan yang berlaku baiktertulis maupun tidak tertulis sebagai konvensi yang berlaku secara nasional. Jadi yangdimaksud dengan disiplin nasional adalah disiplin yang sudah menjadi milik bangsa yangharus dipatuhi oleh seluruh masyarakat.Dari pendapat di atas dapat pula diartikan bahwa disiplin tidak tumbuh dengansendirinya, melainkan melalui sosialisasi sosialisasi tertentu yang dilakukan baik dilembagaformal maupun non formal, khususnya pada lembaga formal yang dalam hal ini adalahlingkungan kerja, terdapat pula dimensi vertikal yang mana disiplin dapat dilakukan melaluiketeladanan pemimpin atau juga melalui gerakan nasional. Hal tersebut juga berarti perluadanya control secara langsung dari seorang pemimpin atau pihak yang lebih tinggi untukdapat mewujudkan rasa disiplin bagi setiap karyawan yang ada dalam lingkungan kerja.Yang dimaksud dengan kedisiplinan yang baik, merupakan hal yang sulit,tetapi Hasibuan (2009 : 193) memberikan definisi sebagai berikut :1. Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semuaperaturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.2. Kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela menaati semuaperaturan dan sadar akan tugas dan tanggungjawabnya. Jadi, dia akanmematuhi/mengerjakan semua tugasnya dengan baik, bukan atas paksaan.3. Kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan seseorang yang sesuaidengan peraturan perusahaan, baik yang tertulis maupun tidak.Dari pendapat diatas dapat pula disimpulkan bahwa disiplin kerja sangat eratsekali hubungannya dengan ketaatan karyawan dalam menjalankan peraturan yangberlaku dan sesuai dengan lingkungan kerja. Adapun sesuatu hal yang dianggap baikadalah orang orang yang secara sadar mentaati segala peraturan yang berlaku, sedangkanorang orang yang tidak bisa mematuhi peraturan mereka dikategorikan sebagi karyawanyang kurang baik dan perlu dilakukan tindakan berupa sanksi agar kedisiplinan dapatterlaksana dengan baik.2. Jenis Jenis Disiplin KerjaTerdapat dua jenis disiplin dalam organisasi, yaitu disiplin Preventif dan disiplinkorektif menurut Siagian (2006:305) :

a) Disiplin PreventifDisiplin preventif adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong parapegawai agar mengikuti berbagai standar dan aturan, sehingga penyelewenganpenyelewengan dapat dicegah. Artinya melalui kejelasan dan penjelasan tentang polasikap, tindakan, dan prilaku yang diinginkan dari setiap anggota organisasi, untukmencegah jangan sampai para pegawai bersikap negatif.Penjelasan mengenai disiplin preventif di atas mengandung makna, bahwadalam menerapkan disiplin dilakukan usaha usaha pencegahan sebelum terjadinyapelanggaran tata tertip oleh karyawan. Adapun usaha usaha yang dimaksud tersebutantara lain dengan melakukan hal hal sebagai berikut :1.Kejelasan dan penjelasan tentang pola sikap yang dalam hal ini dapatdilakukan dengan cara membuat standat peraturan tertulis maupun tidaktertulis dalam organisasi.2.Mencegah jangan sampai terjadinya prilaku negatif bagi setiap anggotaorganisasiAda beberapa cara menegakkan disiplin preventif dalam suatu organisasi menurutDarsono dan Siswandoko (2011:130) :1)2)3)4)5)6)Pegawai diseleksi dan ditempatkan sesuai dengan aturan yang berlakuPegawai dididik dan dilatih sebelum ditempatkan pada suatu pekerjaanPegawai ditempatkan sesuai kebutuhan pekerjaannya dan kemampuannyaMembangun pegawai untuk memiliki sikap positif terhadap pekerjaan yangakan dikerjakannyaMembangun pegawai untuk memiliki keberanian mengeluarkan pendapat danmemberikan kesempatan kepadanya.Mengevaluasi kinerja pegawai dam memberikan hasilnya sebagai umpan balikuntuk memperbaiki pola pikir dan prilakunya dalam pekerjaanb) Disiplin KorektifDisiplin korektif adalah kegiatan yang diambil untuk menangani pelanggaranterhadap aturan-aturan dan mencoba menghindari pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut.

Tindakan sanksi korektif seharusnya dilakukan bertahap, mulai dari yang palingringan sampai yang paling berat. Syles dan Strauss menyebutkan empat tahap pemberiansanksi korektif, yaitu:Disamping itu, dalam pemberian sanksi korektif seharusnya memperhatikan tigahal sebagai berikut :a. Pegawai yang diberikan sanksi harus diberitahu pelanggaran apa yang telahdiperbuatnya.b. Kepada yang bersangkutan diberi kesempatan membela diric. Dalam hal pemberian sanksi terberat, yaitu pembrhentian perlu dilakukan “lain,mengapa manajemen terpaksa mengambil keputusan atau tindakan sekeras itu.Wawancara keluar” (exit interview) pada waktu mana dijelaskan antaraBurack dalam Siagian (2006:305) mengingatkan bahwa pemberian sanksi korektifyang efektif terpusat pada sikap atau perilaku seseorang dalam unit kelompok kerja yangmelakukan kesalahan dalam melakukan kegiatan kerja dan bukan karna kepribadiannya.Untuk itu, dalam penerapan sanksi korektif hendaknya berhati-hati jangan sampaimerusak seseorang maupun suasana organisasi secara keseluruhan. Dalam pemberiansanksi korektif harus mengikuti prosedur yang benar sehingga tidak berdampak negatifterhadap moral kerja anggota kelompok. Ada beberapa pengaruh negatif bilamanatindakan sanksi korektif dilakukan secara tidak benar, yaitu : disiplin manajerial, disiplintim, disiplin diri.3. Prinsip-prinsip pendisiplinanMenurut Soejono (1997:67), dengan adanya tata tertib yang ditetapkan, dengantidak sendirinya para pegawai akan mematuhinya, maka perlu bagi pihak organisasimengkondisikan karyawannya dengan tata tertib kantor. Untuk mengkondisikan pegawaiagar bersikap disiplin, maka dikemukakan prinsip pendisiplinan sebagai berikut :1) Pendisiplinan dilakukan secara pribadi.Pendisiplinan ini dilakukan dengan menghindari menegur kesalahan dihadapan orangbanyak, karena bila hal tersebut dilakukan mengebabkan karyawan yangbersangkutan malu dan tidak menutup kemungkinan akan sakit hati.2) Pendisiplinan yang bersifat membangun.

Selain menunjukan kesalahan yang dilakukan karyawan, haruslah disertai denganmemberi petunjuk penyelesaiannya, sehingga karyawan tidak merasa bingung dalammenghadapi kesalahan yang dilakukan.3) Keadilan dalam pendisiplinan.Dalam melakukan tindakan pendisiplinan, harusnya di lakukan secara adil tanpa pilihkasih serta tidak membeda-bedakan antara karyawan.4) Pendisiplinan dilakukan pada waktu karyawan tidak absen.Pimpinan hendaknya melakukan pendisiplinan ketika karyawan yang melakukankesalahan hadir, sehingga secara pribadi ia mengetahui kesalahannya.5) Setelah pendisiplinan hendaknya dapat bersikap wajar.Hal itu dilakukan agar proses kerja dapat berjalan lancar seperti biasa dan tidak kakudalam bersikap.Uraian mengenai prinsip-prinsip pendisiplinan karyawan sebagaimana tertera diatas, menjelaskan bahwa pendisiplinan hendaknya dilakukan dengan tata cara yang tepat.Dimana pendisiplinan bukanlah suatu hal yang pada akhirnya membuat tujuan organisasimenjadi lebih buruk, melainkan pendisiplinan mengarah pada keharmonisan hubungandalam lingkungan pekerjaan.Selain itu, pendisiplinan juga tidak merugikan salah satupihakyang ada dalam lingkungan pekerjaan.4. Indikator Disiplin KerjaMenurut Saksono dalam Wulandari (2017:13), adapun beberapa hal yang dilihatdalam menentukan kedisiplinan pegawai antara lain adalah sebagai berikut:1) Ketepatan waktuPara pegawai dating kekantor tepat waktu, tertib dan teratur, dengan begitu dapatdikatakan disiplin kerja baik.2) Menggunakan peralatan kantor dengan baik.Sikap hati-hati dalam menggunakan peralatan kantor, dapat menunjukan bahwaseseorang memiliki disiplin kerja yang baik, sehingga peralatan kantor dapatterhindar dari kerusakan.3) Tanggungjawab yang tinggiPegawai yang senantiasa menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya sesuaidengan prosedur dan bertanggung jawab atas hasil kerjanya, dapat pula dikatakanmemiliki disiplin kerja yang baik.4) Ketaatan terhadap aturan kantor.Pegawai memakai seragam kantor, menggunakan kartu tanda pengenal/ identitas,membuat izin bila tidak masuk kantor, juga merupakan cerminan dari disiplinyang tinggi.

Sejalan

penerapan disiplin kerja pegawai negeri sipil pada dinas pendapatan pengelolaan keuangan dan aset daerah kota tanjungpinang naskah publikasi oleh : oka tama bagus prayoga nim. 100563201155 program studi ilmu administrasi negara fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas maritim raja ali haji tanjungpinang 2018

Related Documents:

disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai negeri sipil Balai Besar Wilayah Sungai Pemali-Juana yang berarti, bila disiplin kerja meningkat maka kinerja pegawai pun ikut meningkat atau jika disiplin kerja tinggi maka kinerja pegawainya juga

Disiplin Pegawai Negeri Sipil OLEH: ARFIANI HARYANTI NIP. 19830831 200812 2 002 . Pada instansi pemerintah disiplin kerja merupakan modal yang penting yang harus dimiliki oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS), sebab menyangkut pemberian pelayanan publik.

kerja tinggi, dan 4 orang pegawai termasuk dalam kategori beban kerja sedang. Kata kunci: beban kerja, IFRC, kelelahan kerja, NASA-TLX, SSRT 1. Pendahuluan Beban kerja adalah salah satu permasalahan yang dihadapi pada setiap pegawai. Beban kerja dapat dibagi kedalam beban secara fisik maupun mental. Rizqiansyah (2017), menganalisis beban kerja .

antara lain: motivasi kerja, kemampuan kerja, dan disiplin kerja. Dalam rangka meningkatkan kinerja karyawan, motivasi kerja, kemampuan kerja dan disiplin kerja memiliki peran penting. Widodo (2015: 187) mengemukakan bahwa motivasi adalah kekuatan yang ada

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL MELALUI SIKAP KERJA DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN KUDUS oleh : AINNUR SRI YULIANING SUTRISNO Telah dipertahankan di depan penguji Pada tanggal : 7 Januari 2014 Dinyatakan telah memenuhi syarat Menyetujui Tim Pembimbing, Dr. Drs. H. Joko Utomo, MM Ketua

PEDOMAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN PEGAWAI BERDASARKAN BEBAN KERJA DALAM RANGKA PENYUSUNAN FORMASI PEGAWAI NEGERI SIPIL MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA Menimbang : a. bahwa formasi Pegawai Negeri Sipil disusun berdasarkan analisis kebutuhan dan penyediaan pegawai sesuai dengan jabatan yang tersedia; b.

PEDOMAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN PEGAWAI BERDASARKAN BEBAN KERJA DALAM RANGKA PENYUSUNAN FORMASI PEGAWAI NEGERI SIPIL MENTERI PENDAVAGUNAAN APARATUR NEGARA Menimbang : a. bahwa formasi Pegawai Negeri Sipil disusun berdasarkan analisis kebutuhan dan penyediaan pegawai

API –1.0.0 System Reads (user accounts, labor codes, and other configruations) Customer Read Equipment Read Equipment Hour Meter Write Product Read Inventory Read Work Order Read / Write Time Read / Write File Read / Write Web hooks for: Work Order status changes Work Order confirmations (tech, customer .