Kumpulan Modul Sistem Kontrol Elektronik

3y ago
45 Views
3 Downloads
906.32 KB
43 Pages
Last View : 13d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Julia Hutchens
Transcription

KODE MODULSKE.PTO 340Fakultas Teknik UNYJurusan Pendidikan Teknik OtomotifKumpulan ModulSistem Kontrol ElektronikPenyusunSutimanSistem Perencanaan Penyusunan Program danPenganggaran (SP 4)Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif2005

BAB IPENDAHULUANA. Deskripsi judulModul Sistem Control Engine ini membahas tentang konsep,desain control pada engine kendaraan dan aplikasinya. Materi yangdisajikan dalam modul ini adalah konsep pengontrolan bahan anpadakendaraan.Materi di dalam modul ini disajikan dalam tiga kegiatan belajar,yaitu: Kegiatan belajar 1; Pengontrolan bahan bakar, Kegiatan belajar2 ; Pengontrolan induksi udara 3 ; Pengontrolan saat pengapianB. PrasyaratUntuk dapat mempelajari materi Sistem Engine Kontrol,mahasiswa diharapkan telah memahami prinsip kerja system bahanbakar pada motor bensin dan modul Electronic Control Unit.C. Petunjuk Penggunaan Modul1. Petunjuk Bagi MahasiswaLangkah-langkah berikut perlu ditempuh, agar dapat diperoleh hasilbelajar yang maksimal, yaitu:a. Pelajari baik-baik uraian materi yang ada pada masing-masingkegiatan belajar. Bila saudara menemui kesulitan untukmemahami, tanyakanlah kepada dosen pengampu mata kuliahini.

2b. Isilah tabel rencana belajar dengan baik agar proses danperkembangan belajar anda dapat terpantau dan terkendalidengan baik.c. Kerjakan setiap tugas/soal latihan untuk mengetahui seberapabesar pemahaman yang telah saudara miliki terhadap materimateri yang disajikan pada setiap kegiatan belajar.d. Cocokkan hasil pekerjaan anda dengan jawaban yang telahtersedia di halaman berikutnya. Mencocokkan jawaban denganpekerjaan anda dapat anda lakukan setelah semua soal andakerjakan dahulu. Lembar jawab dibuat terpisah dengan lembarsoal agar anda dapat mengukur penguasaan anda terhadapmateri dengan lebih baik.e. Bila belum menguasai level materi yang diharapkan, pelajarilagi materi pada kegiatan belajar yang bersangkutan, atautanyakanlah kepada dosen pengampu mata kuliah ini.f. Peralatan dan bahan untuk melakukan kegiatan pada lembarkerja telah tersedia di workshop. Mintalah jadwal (bila tidakterjadwal) kepada dosen agar anda mendapatkan bimbinganseperlunya.g. Apabila anda telah menyelesaikan salah satu kegiatan belajar,mintalah kepada instruktur / dosen pengampu mata kuliah untukmengikuti ujian kompetensi.2. Petunjuk Bagi Dosena. Membantu mahasiswa dalam merencanakan proses belajarb. Membantu mahasiswa melalui tugas-tugas latihan yang dijelaskandalam tahap belajar.c. Membantu mahasiswa dalam memahami konsep, praktik baru danmenjawab pertanyaan mahasiswa mengenai proses belajar.

3d. Membantu mahasiswa untuk menentukan dan mengakses sumbertambahan lain yang diperlukan untuk belajar.e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok bila diperlukanf. Merencanakan seorang ahli / pendamping dosen dari tempat kerjauntuk membantu bila diperlukanD. Tujuan r,mahasiswa dapat memiliki kemampuan dalam menjelaskan konsepkerja dan aplikasi system pengontrolan bahan bakar, udara dan saatpengapian. Disamping itu mahasiswa dapat mengevaluasi kerjasystem control pada engine.E. KompetensiModul SKE. PTO 340 – 02 ini membentuk sub – sub kompetensimenguasai sistem control menggunkan Elektronik Microcontrolerdalam mendeskribsikan,dan menganalisa unjuk kerja mesin yangdigunakan pada kendaraanSubKompetensiMenggunakankonsepkonsep ubKompetensiMenjelaskankerjapengontrolan engontrolan padaenginedikuasaidenganbenarMateri pokok PembelajaranSikapTeliti dancermatdalammengidentifikasifungsipengontrolan dalamenginePengetahuan KetrampilanSistem Kontroludara, bahanbakar danpengapianPraktekmengujifungsi controludara, bahanbakar danpengapianpada EMS

4F. Cek KemampuanSebelum mempelajari Modul SKE. PTO 340 – 01 ini isilah dengan cek list( ) kemampuan yang telah dimiliki mahasiswa dengan sikap jujur dandapat dipertanggung jawabkan pada table di halaman berikut.JawabanYaTidakBila “Ya”,kerjakanSub KompetensiPernyataanMenguasai sistemcontrol ikan,dan menganalisaunjuk kerja mesinyang digunakanpada kendaraanMenjelaskan desain dankarakteristik ECU padakendaraanSoal tesformatif 1Menjelaskan tentangbagian – bagian ECUbeserta fungsinyaSoal tesformatif 2Menjelaskan menjelaskantentang aplikasi ECUpada kendaraanSoal tesformatif 3Apabila mahasiswa menjawab Tidak, pelajari modul ini.

5BAB IIPEMBELAJARANA. Rencana Belajar MahasiswaKompetensi : Menggunakan konsep-konsep sains dalam pemecahanpermasalahan bidang OtomotifSub kompetensi : Menguasai system control yang menggunakanelectronic MicrocontrolerSub kompetensi : Menggunakan konsep system control pada enginekendaraan untuk menganalisa dan mendiagnosa kerjaengine yang menggunakan Engine Management PerubahanTandaTanganDosenB. Kegiatan Belajar1. Kegiatan Belajar 1; . Kontrol system bahan bakara. TujuanSetelah mempelajari bagian ini, mahasiswa diharapkan mampumenjelaskan prinsip pengontrolan bahan bakar pada kendaraanyang menggunakan Engine Management Sistem.

6b. Uraian materiTujuan dari penggunaan sistem kontrol pada engine adalahuntuk menyajikan dan memberikan daya mesin yang optimalmelalui sistem kerja yang akurat yang disesuaikan ,pengunaan bahan bakar yang efisien, menghasilkan pengendaraanyang optimal untuk semua kondisi kerja mesin, meminimalkanpenguapan bahan bakar serta menyediakan sistem diagnosisuntuk mengevaluasi sistem kerja dan kondisi perangkat perangkatpendukungnya bila terjadi permasalahan-permasalahan yang tidakdikehendaki pada sistem ini.Pengontrolan Mesin yang dilakukan secara elektronik terdiriatas peralatan-peralatan sensor yang secara terus menerusmemantau kondisi kerja mesin. Unit pengontrol elektronik yangdikenal dengan ECU bekerja mengevaluasi data-data masukandari berbagai sensor yang terpasang pada engine. rhitungan yang akurat, ECU mengaktifkan perangkat-perangkatpenggerak/actuator untuk menghasilkan sistem kerja mesin yangbaik.Isu global yang banyak mendapatkan perhatian salahsatunya adalah emisi gas buang dari kendaraan bermotor. Gasbuang mesin merupakan gas hasil pembakaran dari campuranudara dan bahan bakar. Bahan bakar memiliki unsur yang dikenaldengan Hidrokarbon. Pada proses pembakaran yang ideal,hidrokarbon akan bereaksi dengan udara dan menghasilkan CO2dan air. Hanya saja pada kenyataannya kondisi pembakaransempurna tidak bisa tercapai pada keadaan normal saat mesinbekerja. Beberapa gas lain yang muncul sebagai polutan adalah

7karbon monoksida (CO), hidrokarbon (HC), oksida nitrogen (NOX),dan pada motor Diesel juga menghasilkan partikulat. Disamping ilkan sejumlah polutan berupa oksida sulfur dan timbal.Polutan ini sangat berbahaya terutama bagi kesehatan manusiaserta kelestarian alam.Proses pembakaran pada motor bensin memerlukan takarancampuran udara dan bahan bakar agar bisa menghasilkanpembakaran yang maksimal. Campuran yang dikenal sebagaiperbandingan udara dan bahan bakar mempunyai kontribusi yangsangat besar terhadap hasil pembakaran. Campuran ini harusberada pada daerah perbandingan yang sesuai yaitu sejumlah 14,7kg udara membutuhkan udara sejumlah 1 kg bensin. Dalam bentukvolumetrik, 10.500 liter udara berbanding 1 liter bensin padatekanan satu atmosfir. Pada perbandingan ini akan dihasilkantenaga hasil pembakaran yang maksimal dan emisi gas buangyang rendah. Selanjutnya perbandingan 14,7: 1 ini dikenal denganperbandingan Stoichiometric.Perbandingan antara udara dan bahan bakar adalahsebagai bentuk kebutuhan udara yang dikenal sebagai faktorlambda ( λ ). Secara sederhana lambda dapat dirumuskan sebagaiperbandingan jumlah udara terpakai atau aktual dengan kebutuhanteoritis atau ditulis sebagai :λ JumlahUdaraTerpakaiUdaraTeoritisPada perbandingan stoichometrik λ 1. Untuk campuran kaya ataukekurangan udara, besarnyaλ 1,sedangkan pada campurankurus atau terlalu banyak udara besarnya λ 1.

8Adapun dampak perbandingan campuran pada emisi gasbuang adalah sebagai berikut : Emisi Carbon Monoksida / CO; Pada kondisi campuran kaya(λ 1) emisi CO bertambah secara linier terhadap penambahanpenggunaan bahan bakar. Pada saat campuran kurus dimanaλ 1, kadar CO berada pada level yang paling rendah. Apabilaterjadi campuran yang tidak seragam misalkan campuran kurusdan gemuk pada masing-masing silinder untuk mesin denganmultisilinder, kadar CO rata-rata yang dihasilkan justru akanberada diatas kondisi λ 1. Emisi HC; Hidrokarbon juga akan semakin bertambah bilakonsumsi bahan bakar bertambah. Kadar HC akan rendah padakondisi λ 1,1 -1,2. Pada kondisi campuran kaya kadar HCakan semakin tinggi dimana bahan bakar tidak dapat terbakarsepenuhnya didalam silinder. Emisi NOX; Tingkat kadar NOX pada gas buang berlawanandengan HC dan CO. Campuran yang kurus akan lebihmenambah NOX, karena NOX timbul dari temperatur yangberlebihan pada ruang bakar, terutama dengan perbandingankompresi yang tinggi.Gambar 1; katalitic converter

9Pada engine yang menggunakan system konvensional(misal karburator), perbandingan ideal sangat susah tercapai.Dengan teknologi control elektronik, rata-rata perbandingancampuran udara dan bakar tetap dipertahankan pada kodisikurang lebih 1% dari perbandingan stoichiometric. Kondisiperbandingan ini dikenal dengan lambda window ataucatalytic converter window. Untuk itu, pada kendaraan yangmengaplikasikan system control elektronik, tolok ukur utamadalam menghitung jumlah bahan bakar yang akan diinjeksikanadalah mengacu pada perbandingan stoichiometric.Bahan bakar dari tangki disuplai oleh pompa bahanbakar dengan tekanan 2 – 3 bar. Dengan melalui saringanbahan bakar terlebih dahulu, bahan bakar bertekanan ini kepipa pembagi (accumulator / fuel gallery) untuk anurutanpenginjeksian. Pada saat penginjeksian diperlukan, ECUmemberi signal ke injector untuk membuka sehingga bahanbakar pada accumulator dapat tersalurkan menuju ruang bakardalam bentuk kabut sehingga mudah untuk terbakar. Lamanyapembukaan injektor akan menentukan jumlah bahan bakaryang diinjeksikan, disamping itu juga dipengaruhi oleh tekananbahan bakar.Agar perhitungan jumlah bahan bakar lebih akurat makatekanan bahan bakar harus dapat dipertahankan konstan.Untuk itu pada accumulator terpasang regulator bahan bakar(pressure regulator) yang bekerja berdasarkan perubahankevakuman pada intake manifold. Dengan demikian pada saatputaran engine idle, akan terjadi kelebihan bahan bakar danregulator akan menyalurkannya kembali ke tangki melalui

kebutuhan bahan bakar akan meningkat sehingga tekanandidalam akumulator menurun. Pada saat ini regulator akanmenutup saluran overflow sehingga jumlah bahan bakar yangdiinjeksikan akan dapat dipertahankan sesuai dengan kalkulasiECU. Untuk lebih jelasnya, aliran bahan bakar dapat dilihatpada gambar 2.Gambar 2; skema aliran bahan bakar

11Adapun komponen – komponen system bahan bakar sepertipada gambar 3 berikut :124365Keterangan : 1. Pompa4. Accumulator / fuel gallery2. Injektor5. Pressure regulator3. Filter bahan bakar 6. Vacuum regulatorGambar 3; komponen – komponen system bahan bakar

12Dalam menginjeksikan bahan bakar, terdapat tiga CU(khususnya system yang menggunakan model EMS), yaituperhitungan kuantitas penginjeksian, pemilihan mode injeksidan fuel cut.Perhitungan kuantitas dilaksanakan atas pertimbangan kondisikerja mesin yaitu pada saat bekerja normal atau pada saatstarter. Control unit mangkalkulasi waktu pembukaan bagiinjector agar sesuai dengan perbandingan stoichiometric itu.yangDisampingsedangitujugadilaksanakan.Adapun mode injeksi dapat digolongkan menjadi tiga bagianyaitu mode simultan / serempak, group / kelompok dansequential.Pada mode simultan, bahan bakar dinjeksikan dalam waktuyang bersamaan untuk semua silinder. Mode ini merupakanmetode penyemprotan model lama dan untuk model barudiaplikasikan pada saat start dan kondisi temperatur airpendingin masih rendah.Gambar 4; .Mode injeksi simultan pada engine 6 silinder

13Jumlah bahan bakar yang akan diinjeksikan dihitung melaluilamanya pembukaan injector. Adapun perhitungan durasipenginjeksian pada setiap injector dihitung dengan persamaan ;Ti Te TsDimana :TiTeTpCenCfbTs Timing Injeksi Tp x {1 Cen} x Cfb dasar perhitungan kuantitas bahan bakar coefisient koreksi tambahan koreksi feedback dari gas buang koreksi tegangan bateraiNilai Tp tersimpan didalam memori control unit (ROM).Koefisien koreksi tambahan adalah pertimbangan terhadapdata-data tambahan yang diperoleh dari sensor-sensor. Datadata tersebut dapat berupa koreksi dari : penambahan bahan bakar saat temperatur rendah penambahan bahan bakar setelah start penambahan bahan bakar pada saat start saat akselerasi perbandingan campuranKoreksi feedback dari gas buang diperoleh dari input sesoroksigen yang terpasang pada exhaust manifold. Dari sensor inidapat diperoleh nilai perbandingan campuran udara bahanbakar dan menjadi umpan balik bagi ECU agar dapatmemberikan campuran stoichiometric ke dalam ruang bakar.Metode penginjeksian kelompok / group adalah juga metodelama yang diterapkan pada kendaraan injeksi. Penginjeksianoleh injector dilakukan bersama-sama dengan kelompokmasing-masing dan menginjeksi sekali dalam dua putaran

14poros engkol. Gambar 5 menunjukkan model penginjeksiangroup pada mesin 6 silinderGambar 5; mode injeksi group pada engine 6 silinderDurasi penginjeksian masing-masing injector diperhitungkandengan persamaan sebagai berikut :Ti Te x 2 TsNilai Te adalah nilai jumlah efektif durasi injeksi untuk modelinjeksi kelompok.Untuk model penginjeksian sequential atau berurutan adalahmodel yang sekarang paling banyak digunakan untuk operasinormal engine.Setiap silinder mendapatkan injeksi bahanbakar dengan urutan seperti pada firing order.Gambar 6; mode injeksi sequential untuk 4 silinder

15Untuk perhitungan durasi penginjeksian ditentukan sepertipersamaan berikut :Ti Te x 2 TsPada model sequential ini, nilai Te adalah nilai jumlah efektifdurasi injeksi untuk model injeksi berurutan.Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa durasi injeksidikalkulasi berdasarmemori pada ECU dan data-data dariberbagai sensor sebagai factor koreksi. Beberapa sensor yangberpengaruh pada kalkulasi durasi injeksi tersebut adalahsebagai berikut ;1) Throttle position sensor switch; memberikan sinyal posisipembukaan throotle sehingga ECU dapat menghitungakselerasi, fuel cut, deselerasi dll.2) Mass air flow sensor; memberi informasi jumlah udara yangmasuk ke intake manifold dan ECU dapat mengkalkulasidurasi injeksi3) Water temperature sensor; memberi informasi temperatureair pendingin agar ECU dapat mengkalkulasi durasi injeksiseperti saat engine dingin, koreksi durasi saat start dll4) Cam shaft Position sensor ; memberi informasi ngkalkulasi dimulainya saat penginjeksian, mode injeksidll.5) Speed sensor; memberi data kecepatan kendaraan agarECU tidak melakukan fuel cut apabila kendaraan bergerakdengan kecepatan 8 km/jam atau kurang.6) Switch posisi netral; memberi informasi posisi netral agardapat diperhitungkan fuel cut

167) Ignition Switch; mendeteksi saat start sehingga ECU dapatmelakukan penambahan durasi injeksi saat start8) nsasi tegangan baterai9) Oksigen sensor; sebagai informasitentanghasilpembakaranatau umpan baliksehinggaECUdapatmemperhitungkan campuran stoichiometricc. RangkumanTujuan utama pengontrolan system bahan bakar adalahuntuk memberikan suplai bahan bakar yang tepat sehinggadiperoleh hasil pembakaran yang maksimum dan emisi gas buangyang rendah.Aliran Bahan bakar dari tangki disuplai oleh pompa bahanbakar dengan tekanan 2 – 3 bar. Setelah disaring oleh filter, bahanbakar bertekanan ini diteruskan ke pipa pembagi (accumulator /fuel gallery) untuk didistribusikan ke masing –masing injectorsesuai dengan urutan penginjeksian. Pada saat penginjeksiandiperlukan, ECU memberi signal ke injector untuk membukasehingga bahan bakar pada accumulator dapat tersalurkan menujuruang bakar dalam bentuk kabut sehingga mudah untuk terbakar.Lamanya pembukaan injektor akan menentukan jumlah bahanbakar yang diinjeksikan, disamping itu juga dipengaruhi olehtekanan bahan bakar.Model pengaliran bahan bakar ditentukan oleh sistem yangtersedia didalam ECU. Umumnya ada tiga model yang digunakanyaitu model serempak/simultan, kelompok/group dan an,jenispenginjeksiannya dapat hanya menggunakan satu jenis, tetapipada model terbaru (EMS) digunakan lebih dari satu model

17tergantung dari hasil evaluasi ECU berdasarkan informasi yangdiperoleh dari masing-masing sensor.Sensor sensor yang memberi masukan bagi ECU terkait dalahCamshaft position sensor, Water Temperatur Sensor, ThrottlePosition Sensor, Mass Air flow sensor, Speed sensor, Switchnetral, Ignition Switch, tegangan baterai dan Oksigen sensor.d. Tes formatif 11) danyangdimaksudmengapadengancampuraninimanjadi patokan dalam penginjeksian bahan bakar.2) Apabila tekanan bahan bakar dari pompa terlalu tinggi, jelaskandampaknya terhadap konsumsi bahan bakar sert berikan alasan singkat.3) Jelaskan pada saat kapan fuel cut dilaksanakan ketika enginebekerja4) Mengapa data dari Water temperature sensor mempunyai peranyang penting bagi penginjeksian bahan bakar ?e. Jawaban Tes formatif 1Lihat lampiran Jawaban soal.2. Kegiatan Belajar 2; . Kontrol sistem induksi udaraa. TujuanSetelah mempelajari bagian ini, mahasiswa diharapkan mampumenjelaskan prinsip pengontrolan induksi udara pada kendaraan.

18b. Uraian materiPada awalnya, fungsi piranti elektronik yang ada pada systeminduksi udara adalah hanya sebagai sensor, guna mengetahuijumlah atau volume udara yang masuk ke intake manifold dantemperatur udara agar ECU dapat menghitung massa udara yangdimasukkan ke ruang bakar. Dewasa ini pengontrolan telah dapatdilakukan khususnya pada putaran rendah untuk mengontrolputaran idle dan putaran tinggi guna meningkatkan efisiensivolumetric. Skema system control udara dapat dilihat pada gambar7.Gambar 7; Skema system induksi udaraSistem aliran udara dimulai dari filter udara untuk menyaring darikotoran, air metering (berupa sensor temperature dan air flowmeter) menuju throttle body, intake manifold dan ke ruang bakar.Fungsi dan prinsip kerja sensor dan actuator didalam system inidapat anda pelajari pada modul berikutnya yaitu pada modulsensor dan actuator.

19Tujuan yang diharapkan dari sistem control engine pada saatengine bekerja pada putaran idle adalah han beban engine, sehingga mesin dapat tetap anasesories (seperti AC, power steering, beban-beban listrik lain)dan proses terhubungnya transmisi otomatis. Untuk menyajikan putaran rendah yang halus dengan emisi gasbuang dan konsumsi bahan bakar yang rendah mengingat lebihdari 30% pemakaian bahan bakar didalam kota digunakan padaputaran idle.Untuk mengontrol putaran idle, ECU menggunakan input dari watertemperature sensor, throtle position sensor, air conditioner /AC,transmisi otomatis, power steering, sistem pengisian (chargingsystem), putaran mesin dan kecepatan mesin.Ada dua cara yang digunakan dalam mengontrol putaran idle yaitudengan pengontrolan udara dan pengontrolan timing. Jumlah udarayang masuk melalui intake manifold dikontrol oleh katup bypassatau oleh sebuah actuator. Katup bypass meng

Sistem Kontrol Elektronik Penyusun Sistem Perencanaan Penyusunan Program dan Jurusan motif 2005 . Sistem Kontrol udara, bahan bakar dan pengapian Praktek menguji fungsi control udara, bahan bakar dan pengapian . Adapun mode injeksi dapat digolongkan menjadi tiga bagian yaitu mode simultan / serempak, group / kelompok dan .

Related Documents:

A. Pengertian Sistem Injeksi Elektronik Sistem injeksi elektronik atau electronic fuel injection (EFI) adalah sistem kontrol bahan bakar yang dikembangkan dari sistem bahan bakar konvensional yakni sistem karburator. Sistem injeksi elektronik adalah sebuah sistem penyemprotan bahan bakar yang dikontrol secara elektronik untuk mendapatkan

SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI PADA SEPEDA MOTOR HONDA (HONDA PGM-FI) . Skema aliran sistem bahan bakar pada sistem EFI adalah sebagai berikut: Gambar 6.28 Skema aliran sistem bahan bakar EFI . B. Sistem Kontrol Elektronik Komponen sistem kontrol elektronik terdiri dari beberapa sensor (pengindera), seperti MAP (Manifold Absolute Pressure) sensor .

TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI MODUL XX April 19, 2014 Pada modul kali ini, mungkin akan sedikit berbeda dengan modul-modul sebelumnya. Masih dapat kita ingat bahwa modul-modul sebelumnya, kita membahas manajemen administrasi dalam sistem operasi Windows. Sekarang, kita beralih kepada sistem operasi yang berbasi GNU/Linux.

sistem organ, kelainan dan penyakit. Sistem – sistem pada manusia dan hewan 1. Sistem pencernaan 2. Sistem ekskresi 3. Sistem pernapasan 4. Sistem peredaran darah 5. Sistem saraf dan indera 6. Sistem gerak 7. Sistem imun 8. Sistem reproduksi 9. Keterkaitan antar sistem organ dan homeostasis 10. Kelain

E. Dasar Hukum F. Materi Pokok dan Sub Materi MATERI POKOK 1 KARAKTERISTIK MODUL A. Self Instructional B. Self Contain C. Stand Alone D. Adaptive E. User Friendly MATERI POKOK 2 PENGEMBANGAN MODUL DAN MUTUNYA A. Pengembangan Modul B. Mutu Modul MATERI POKOK 3 PROSEDUR PENYUSUNAN MODUL A. Analisa Kebutuhan Modul B. Penyusunan Modul PENUTUP A .

MODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI . Sistem Kendali Terdistribusi atau yang lebih dikenal dengan nama Distributed Control System (DCS) mengacu pada sistem kontrol yang biasa digunakan pada sistem manufaktur, proses atau sistem dinamis lainnya dimana elemen kontroler tidak .

ruang angkasa, peluru kendali, sistem pengemudian pesawat, dan sebagainya kontrol automatik telah menjadi bagian yang penting dan terpadu dari proses-proses dalam pabrik dan industri modern. Misalnya, kontrol otomatis perlu sekali dalam kontrol numerik dari mesin alat-alat bantu di industri juga perlu sekali .

classes of concrete listed in Table 501-03, Concrete Mixtures, except Class F. Type IP or SM blended cement replaces the portland cement/pozzolan portion of the designed mix in Class DP, G, GG, or HP concrete. When using Type IP or SM blended cement in Class DP and HP concrete, an addition of Microsilica §711-11 is required. b. Type SF. Blended Portland Cement (Type SF), may be used in Class .