HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA .

3y ago
42 Views
2 Downloads
248.97 KB
10 Pages
Last View : 15d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Jamie Paz
Transcription

Jurnal Kebidanan/Midwifery Medical JournalVol 1, No 1ISSN : 2406-817914HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYAKEHAMILAN DENGAN KETERATURAN MELAKSANAKAN ANTENATAL CAREDIPUSKESMAS PEMBANTUDAUH PURI DENPASAR TAHUN 2014Maria Christina Endang Sukartiningsih(Dosen Poltekkes Kemenkes Kupang Prodi Sumba Timur)ABSTRACTPregnant and delivery mortality or morbidity is the big problem in development countries, it’sabout 25-50%. About 90% pregnant mother death caused in delivery and after delivery.Antenatal care is way to observe and support pregnant mother’s health. There was a lot ofpregnant mother who has high risk in delivery and they should have to refer to hospital. Thisstudy aimed to know the relation between knowledge of pregnant mother about danger signs withregularity antenatal care. This study was analytic correlation with cross sectional. This studyused 46 samples with purposive sampling. It’s collected by interview pregnant mother.Technique analyze used Chi-Square with p 0,05. Result of this study showed that Chi-Squarevalue was 5,073 with p value 0,024 so there was relation between knowledge of pregnant motherabout danger signs with regularity antenatal care in Puskesmas Pembantu Dauh Puri. Therewas significant relation between knowledge of pregnant mother about danger signs withregularity antenatal care.Key word: Knowledge, Danger signs, Antenatal carePENDAHULUANMortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin merupakan masalah besar di negara berkembang, sekitar 2550%kematianwanitausiasubur disebabkan karena masalah yangberhubungan dengankehamilan. WHOmemperkirakanlebihdari585.000ibu pertahunmeninggalpadasaat hamil atau bersalin yaitu pada tahun1996. Kehamilan merupakan hal yangfisiologistetapisetiapsaatdapatmenghadapi berbagai risiko komplikasi yangmengancam ibu dan janin (Depkes RI.2006).HasilSurveyDemografidanKesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2010pada saat ini Angka Kematian Ibu (AKI)masih tetap tinggi walaupun sudah terjadipenurunan dari 307 per 100.000 kelahiranhidup menjadi 228 per 100.000 kelahiranhidup dan Angka Kematian Neonatal (AKN)19 per 1.000 Kelahiran hidup. Angkakematian ibu di Propinsi Bali tahun 2010(37 kasus) dengan penyebab kematian yaitu: 25 % perdarahan, 18 % pre eklamsi –eklamsia, 4 % emboli, 40 % karenapenyebab non obstetrik (Dinas KesehatanPropinsi Bali, 2009- 2010).

Jurnal Kebidanan/Midwifery Medical JournalPenyebab langsung kematian ibusebesar 90% terjadi pada saat persalinan dansegera setelah persalinan (SKRT 2007) yaitu: perdarahan (28%), eklampsi (24%), infeksi(11%), penyebab tidak langsung kematianibu adalah tiga terlambat dan empat terlalu,yaitu terlambat mengenal tanda bahaya sertamengambil keputusan, terlambat mencapaisarana fasilitas kesehatan, terlambatmendapatkan pertolongan di fasilitaskesehatandan faktor empat terlalu yaitu :terlalu muda melahirkan kurang dari 20tahun, terlalu sering melahirkan lebih daritiga anak, terlalu dekat jarak anak kurangdari dua tahun dan terlalu tua untukmelahirkan lebih dari 35 tahun.Asuhan antenatal harus difokuskanpada intervensi yang telah terbuktibermanfaat mengurangi angka kesakitan dankematian ibu dan bayi yang harus di lakukandengan baik oleh tenaga kesehatankhususnya bidan. Salah satu peran bidandalam masyarakat adalah ya ibu hamil sehingga dapatdiharapkanmampumeningkatkanpengetahuan tentang pentingnya asuhanantenatal yang dapat mempengaruhi sikapibu hamil agar melaksanakan antenatal caresecara teratur sehingga mampu mendektesisecara dini tanda bahaya kehamilan(Manuaba, 2008).Kebijakan Kementerian Kesehatandalam upaya mempercepat penurunanAngka Kematian Ibu adalah denganpendekatan pelayanan ibu dan anak ditingkat dasar dan rujukan yang padadasarnya mengacu kepada intervensistrategis “empat pilar safe motherhood”dimana pilar kedua adalah asuhanVol 1, No 1ISSN : 2406-817915antenatalyang bertujuan untuk memantauperkembangan kehamilan dan mendeteksikelainan atau komplikasi yang menyertaikehamilan secara dini dan ditangani secarabenar. Salah satu upaya yang bisa di lakukandengan melakukan Antenatal care (ANC)yang teratur yang dilakukan oleh ibu hamilyaitu memeriksakan kehamilan di petugaskesehatan sehingga risiko yang terjaditerhadap kehamilannya dapat dideteksisecara dini. Banyak penyulit-penyulit yangdialami sewaktu hamil dengan pengawasanyang bermutu serta dapat diobati dandicegah, sehingga persalinan berjalandengan mudah dan normal. Sesuatu tindakanharus diambil dengan cepat dan dilakukansedini mungkin tanpa menunggu terjadinyakomplikasi dan persalinan tidak terlantar(Manuaba, 2008).Pengawasan pada asuhan antenatalmerupakan suatu cara yang mudah untukmemonitor dan mendukung kesehatan ibuhamil secara menyeluruh. Rekomendasidalam memberikan asuhan antenatal caresalah satunya adalah dengan memberikanpenyuluhan mengenaitanda bahayakehamilan kepada ibu dan keluarga.Pengetahuan ibu hamil tentang tandabahaya kehamilan juga berperan pentingmempengaruhi sikap ibu hamil agar mampumendeteksi secara dini komplikasi dalamkehamilan yang ditunjukkan denganketeraturan ibu hamil dalam melaksanakanantenatal care sehingga setiap keluhan dapatdi tangani sedini mungkin (Manuaba, 2008)Studi pendahuluan di PuskesmasPembantu Dauh Puri yaitu bahwa banyakibu hamil yang datang melahirkan danbanyak juga kasus resiko tinggi yang dialami oleh ibu hamil sehingga harus di rujuk

Jurnal Kebidanan/Midwifery Medical JournalVol 1, No 1ISSN : 2406-817916ke RSUP Sanglah, sedangkan kegiatan kelasibu hamil sudah berjalan dengan baikdengan kunjungan ibu hamil yang banyaksetiap minggu, dengan ini peneliti tertarikuntuk meneliti tentang pengetahuan ibuhamil tentang tanda bahaya kehamilandenganketeraturanmelaksanakanpemeriksaan kehamilan sehubungan dengankegiatan kelas ibu hamil yang sudah berjalandengan baik. Adapun data awal diPuskesmas II Denpasar Barat tahun 2014yaitu di Puskesmas Pembantu Dauh Puricakupan K4 : 90,40%, jumlah ibu hamilTrimester II dan III : 186 orang (BulanAgustus 2013).Berdasarkan latar belakang masalahtersebut, maka peneliti tertarik untukmelakukan penelitian tentang “Hubunganpengetahuan ibu hamil tentang tandabahaya kehamilan dengan keteraturanmelaksanakan antenatal care di PuskesmasPembantu Dauh Puri”.Tujuan penelitian ini secara umumuntuk mengetahui hubungan pengetahuanibu hamil tentang tanda bahaya kehamilandengan keteraturan melaksanakan antenatalcare di Puskesmas Pembantu Dauh Puri .pengukuran atau pengamatan pada saat yangbersamaan, sekali waktu atau suatupenelitianTeknik pengambilan sampel dalampenelitian adalah Non probability samplingjenis Purposive sampling yaitu teknikpenentuan sampel dengan pertimbangantertentu, semua subyek yang memenuhikriteria inklusi dimasukan dalam penelitiansampai jumlah sampel yang diperlukantercapai 8, adapun penelitian ni dilakukanselama 3 minggu dan didapatkan sebanyak46 responden.METODE PENELITIANBerdasarkan tabel di atas dapatdiketahui bahwa pengetahuan tentang tandabahaya kehamilan yaitu dari 46 ibu hamilprimigravidatrimesterIIIyangmemeriksakan kehamilannya di PuskesmasPembantu Dauh Puri memiliki pengetahuanbaik sebanyak (67,4%) dan memilikipengetahuan cukup sebanyak (32,6%) sertatidak ada subyek penelitian yangberpengetahuan kurang dan buruk.Jenis penelitian yang digunakan dalampenelitian ini adalah menggunakan metodeanalitikkorelasionalyaitumencarihubungan antara variabel yang satu denganyang lainuntuk mengetahui hubunganpengetahuan ibu hamil tentang tanda bahayakehamilan dengan keteraturan melaksanakanAntenatal Care. Rancangan yang dipakaiadalah cross sectional yaitu merupakanrancangan penelitian dengan melakukanHASIL PENELITIAN1. Pengetahuan Ibu Hamil tentang TandaBahaya KehamilanTabel 1. .Pengetahuan ibu hamil tentang tanda f)311546Persentase(%)67,432,6100,0

Jurnal Kebidanan/Midwifery Medical Journal2. Keteraturan Melaksanakan AntenatalCareTabel 2.Keteraturan melaksanakan antenatal careKeteraturanmelaksanakanAntenatal CareTeraturTidak teraturJumlahFrekuensi (f)Persentase (%)29174663,0536,95100,0Berdasarkan tabel di atas dapatdiketahui bahwa keteraturan ibu hamilmelaksanakan antenatal care menunjukkandari 46 orang ibu hamil ya di Puskesmas Pembantu DauhPuri secara teratur sebanyak 63,05%,sedangkan yang tidak teratur melaksanakanantenatal care sebanyak 36,95%.3. Hubungan pengetahuan ibu hamiltentang tanda bahaya kehamilandengan keteraturan melaksanakanantenatal careTabel 3.Hubungan pengetahuan ibu hamil tentangtanda bahaya kehamilan dengan keteraturanmelaksanakan antenatal carePengetahuanBaikCukupTotalKeteraturanTeratu 4Hasil pengamatan dari 46 respondendengan uji korelasi Chi- Square diperolehhasil bahwa terdapat hubungan yang sangatVol 1, No 1ISSN : 2406-817917bermakna antara tingkat pengetahuan ibuhamil tentang tanda bahaya kehamilandengan keteraturan melaksanakan antenatalcare (p 0,024).PEMBAHASAN1. Pengetahuan ibu hamil tentang tandabahaya kehamilanBerdasarkan hasil penelitian erIIIyangmemeriksakan kehamilannya di PuskesmasPembantu Dauh Puri ditemukan sebanyak67,4% memiliki tingkat pengetahuan baik,dan sebanyak 32,6% memiliki pengetahuancukup. Pengetahuan adalah salah satu faktoryang mempengaruhi seseorang dalamberperilaku termasuk perilaku ibu hamildalam keteraturan melaksanakan antenatalcare.Berdasarkan penelitian Nur IslamiDewi tentang hubungan pengetahuan ibuhamil tentang tanda bahaya kehamilandengan keteraturan melaksanakan antenataldi Puskesmas Arjuwingun kota Malangtahun 2010, bahwaresponden yangmempunyai pengetahuan cukup dan kuranglebih banyak melakukan kunjungan ANCyang tidak teratur dan responden yangmempunyai pengetahuan baik sebagianbesar melakukan kunjungan ANC yangteratur, hal ini disimpulkan bahwaresponden yang memiliki pengetahuan yangbaik cenderung akan melakukan kunjunganANC yang teratur.Pengetahuan seseorang dipengaruhioleh tingkat pendidikan, usia, paritas,pekerjaanmakintinggipendidikan

Jurnal Kebidanan/Midwifery Medical atmodjo,2005)Berdasarkan hal tersebut pengetahuan akandipengaruhi oleh tingkat pendidikan ibuyang sebagian besar memiliki latar belakangpendidikan SMA atau sederajat sebanyak65,21%, pendidikan SMP atau sederajatsebanyak 26,08% sedangkan pendidikanDiploma atau Sarjana sebanyak 10,86%.Menurut Kuncoroningrat yang dikutip olehNur Salam menyebutkan bahwa semakintinggi tingkat pendidikan seseorang,semakin mudah menerima informasi,sehingga semakin banyak pula pengetahuanyang dimiliki, sebaliknya pendidikan yangkurang akan menghambat perkembangansikap seseorang terhadap nilai-nilai yangdiperkenalkan. Jadi pendidikan menuntunmanusia untuk berbuat dan mengisikehidupannya agar lebih baik dalammencapai keselamatan dan an informasi.Faktor umur juga merupakan salah satuyang dapat mempengaruhi pengetahuanseseorang, dimana umur lebih mudamemiliki daya ingat yang lebih kuat dankreativitas yang lebih tinggi dalam mencaridan mengenal sesuatu (Notoatmodjo, 2005).Hasil penelitian ini menunjukan halyang sesuai dengan teori bahwa dimanapengetahuan baik sebagian besar dimilikioleh kelompok umur 20-30 tahun sebanyak76,08%. Hal ini menunjukkan bahwa tingkatpengetahuan yang baik dimiliki oleh ibuhamil yang memiliki umur muda danmatang karena mereka akan mudah untukmenerima informasi khususnya tentangkehamilannya.Vol 1, No 1ISSN : 2406-817918Tingkatpengetahuanselaindipengaruhi oleh tingkat pendidikan danumur, juga di pengaruhi oleh faktorpekerjaan (Notoatmodjo, 2005). Pekerjaanseseorang akan menggambarkan aktifitasdan tingkat kesejahteraan ekonomi yangdidapatkan. Hasil dari penelitian inimenujukan bahwa ibu hamil yang bekerjasebanyak 56,53% dan pengetahuan baikserta melakukan antenatal care secarateratur sebanyak 74,19%. Hal ini sesuaidengan teori bahwa ibu yang bekerjamempunyai tingkat pengetahuan yang lebihbaik dari ibu yang tidak bekerja, karena padaibu yang bekerja akan lebih banyakmemiliki kesempatan untuk berinteraksidengan orang lain, sehingga lebih banyakpeluang juga untuk mendapatkan informasitentang seputar kehamilannya.Tingkatpengetahuanjugadipengaruhi oleh beberapa faktor berupabudaya, pengalaman, sosial ekonomi daninformasi. Informasi bisa diperoleh daripetugas kesehatan yang umumnya dilakukandengan bertanya langsung pada petugaskesehatan ataupun mengikuti kegiatanpromosi kesehatan yang dilakukan sepertimengikuti kegiatan penyuluhan, sumberinformasi lainnya bisa diperoleh melaluimedia massa salah satunya adalah bukuKIA, dimana dengan membaca danmemahami buku KIA, maka pengetahuanibu tentang perawatan kehamilan akanbertambah.Pengetahuan merupakan hasil tahudari manusia dan terjadi setelah melakukanpengindraanterhadapobyek.tertentu (Notoatmodjo, 2005) Sebagian besarpengetahuan manusia diperoleh melaluimata dan teliga, makin banyak yang dilihat

Jurnal Kebidanan/Midwifery Medical Journalmelalui membaca serta mendengar makapengetahuan semakin bertambah. Teori inimemperkuat penelitian bahwa tingkatpengetahuan akan dapat mempengaruhipemahaman ibu tentang kehamilannya.2. Keteraturan melaksanakan antenatal careBerdasarkan hasil penelitian erIIIyangmemeriksakan kehamilannya di PuskesmasPembantu Dauh Puri, lebih dari setengahnyateratur melaksanakan antenatal caresehingga dapat dikatakan bahwa ibu hamiltelah memenuhi ketentuan atau standaruntukmelakukanperawatandanpemeriksaan kehamilan dengan baik danteratur.Jadwal kunjungan dilakukan minimalsatu kali pada trimester pertama (sebelumusia kehamilan 14 minggu), satu kali padatrimester kedua (antara usia kehamilan 14 –28 minggu), dan satu kali pada kunjunganpada trimester ketiga (antara usia kehamilan28-36 minggu) Masih ada ibu hamil yangtidak teratur melaksakan antenatal caresesuai dengan jadwal yaitu sebanyak36,04%.Antenatalcare(ANC)adalahpelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatanprofessional untuk ibu selama kehamilannyayang dilakukan sesuai standar pelayananantenatal yang telah ditetapkan. Salah satupilar safe motherhood menyebutkan bahwaasuhan antenatal dilakukan dengan tujuanagar dapat memantau perkembangankehamilan seta dapat mendeteksi kelainanatau komplikasi yang menyertai kehamilansehingga dapat ditangani secara dini danbenar.StandarwaktupemeriksaanVol 1, No 1ISSN : 2406-817919antenatalditentukan untuk menjamin mutupelayanan khususnya dalam memberikankesempatan yang cukup dalam menanganikasus risiko tinggi yang ditemukan (DepkesRI. 2006)Keteraturan ibu hamil dapat diukurdengan memantau ketaatannya dalammelaksanakan kunjungan antenatal caresesuai dengan standar minimal kunjungan(Saifuddin, 2004). Bila ibu hamil tidakmelaksanakan kunjungan sesuai denganstandar minimal maka ibu tersebut dikatakantidak teratur dalam melakukan kunjunganantenatal. Ibu hamil yang tidak teraturmelakukan antenatal care pada trimestersatu, sedangkan ibu hamil umumnya teraturmelakukan antenatal care pada trimesterdua dan tiga. Ibu hamil tidak teraturmelakukan antenatal care pada trimestersatu bisa disebabkan karena kurangnyakesadaran ibu hamil untuk mendapatkanpelayanan antenatal sejak dini sertakurangnya informasi mengenai pentingnyamelakukan kunjungan antenatal.Ibu hamil yang tidak teraturmelaksanakan antenatal care dapat di lihatpada buku KIA dan apabila responden sudahpernah memeriksakan dirinya di Dokter /Bidan praktek swasta dan mendapatkanbuku atau kartu pemeriksaan akan dimasukkan dalam katagori keteraturanantenatal care. Ibu hamil yang tidak teraturmemeriksakan kehamilanya akan diberikaninformasi mengenai perawatan kehamilanmelalui kelas antenatal sehingga ibu hamiltersebutbisamemahamipentingpemeriksaan kehamilan secara teratur danlebih penting lagi bisa mengenal danmengetahui tanda bahaya yang terjadiselama kehamilan, media yang bisa

Jurnal Kebidanan/Midwifery Medical Journaldiperoleh melalui berbagai sumber salahsatunya petugas kesehatan dan media massaseperti buku KIA.Pelaksanaan Kelas Antenatal sangatbermaanfaat bagi ibu hamil karenaresponden mendapatkan informasi tentangkehamilan khususnya tanda bahaya, dalamkegiatan ini dilakukan senam hamil sesuaiumur kehamilan, sehingga diharapkanmelalui kelas antenatal ini kunjungan ibuhamillebihteraturmemeriksakankehamilannya dan mempersiapkan ibudalam menghadapi proses persalinansehingga ibu selamat dan bayi lahir dengansehat.Pengetahuan yang baik akan dimiliki olehibu hamil apabila mereka membaca danmemahami buku KIA tersebut sehinggainformasi yang disampaikan oleh petugaskesehatan akan diserap dengan baik. Setelahibu hamil mendapatkan informasi yangbanyak mengenai pentingnya melakukankunjunganantenatalmakamerekacenderung akan teratur melaksanakanantenatal care (Notoatmodjo, 2007)Selain dapat mempengaruhi erilakuseseorang(Notoatmodjo, 2007) salah satunya adalahperilaku ibu hamil dalam melaksanakanantenatal care. Ibu hamil memilikipendidikan yang lebih tinggi lebih mudahmendapatkan informasi tentang kesehatandan lebih mengerti akan pentingnyapemeriksaan kehamilan sedini mungkin dansecara teratur sehingga mereka lebih teraturmelaksanakan antenatal care. Keteraturanibu hamil melaksanakan antenatal care jugadipengaruhi oleh faktor lain seperti sosialekonomi, budaya, keadaan geografis atauVol 1, No 1ISSN : 2406-817920jarak menuju pelayanan kesehatan daninteraksidengantenagakesehatan(Notoatmodjo, 2005)3. Hubungan pengetahuan ibu hamiltentang tanda bahaya kehamilan denganketeraturan melaksanakan antenatalcare.Dilihat dari hubungan antara tingkatpengetahuan ibu hamil tentang tanda bahayakehamilan dan keteraturan melaksanakanantenatal care sebanyak 67,4% yangmemliki pengetahuan baik, dan 74,2% yangteratur melaksanakan antenatal care. Dari32,6% yang memiliki pengetahuan cukup,sebanyak 40,0% teratur melaksanakanantenatal dan 60,0%tidak teaturmelaksanakan antenatal careBerdasarkan hasil yang diperoleh makadapat disimpulkan bahwa ibu hamil yangmemiliki pengetahuan baik tentang tandabahaya kehamilan cenderung akan teraturmelaksanakan antenatal care. Sedangkanibu hamil yang hanya memiliki pengetahuancukup cenderung tidak teratur melaksanakanantenatal care. karena menganggap bahwakehamilan itu adalah hal yang biasa dantidak memerlukan perawatan khusus(Sugiyono, 2007)Secara umum dapat diketahui bahwa pengetahuan seseorangterhadap sesuatu hal dimulai denganmelakukan pengindraan terhadap suatuobyek tertentu. Sebagian besar pengetahuanmanusia diperoleh melalui mata dan teliga,setelah itu akan diikuti dengan rasaketertarikan, kemudian berusaha beradaptasidengan apa yang di ketahui, pengetahuansecara langsung maupun tidak langsungakan berpengaruh pada perilaku seseorang(Notoatmodjo, 2007) Hal ini dapat dipahami

Jurnal Kebidanan/Midwifery Medical Journalkarena adanya pengetahuan agar dapatmenumbuhkan kesadaran seseorang untukberbuat sesuatu.Pengetahuan memiliki peranan yangbesar dalam perilaku seseorang terutamapada perawatan kehamilan. Pada setiapkunjungan antenatal, ibu hamil akanmendapatkaninformasitentangkehamilannya salah satunya tentang tandabahaya kehamilan yang bisa terjadi pada tiaptrimester. Informasi yang sudah di perolehmempengaruhi pengetahuan yang dimilikioleh ibu hamil dan akan dapatmenumbuhkankesadarantentangpentingnya perawatan dan pemeriksaankehamilan.Kelas antenatal sangat bermanfaatbagi ibu hamil selain mendapatkan informasitentang perawatan kehamilan khususnyatanda bahaya kehamilan tetapi melakukankegiatan senam hamil sehingga dapatmempersiapkan ibu dalam menjalanipersalinan, dan diharapkan melalui kelasantenatalibuhamillebihteraturmemeriksakan kehamilannya sesuai jadwalyag sudah disepakati sehingga kunjunganK4 lebih optimal.Kesimpulannya bahwa terdapathubungan yang signifikan antara tingkatpengetahuan ibu hamil tentang tanda bahayakehamilan dengan keteraturan melaksanakanantenatal care di Puskesmas Pembantu DauhPuri.KESIMPUL

3. Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dengan keteraturan melaksanakan antenatal care Tabel 3. Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dengan keteraturan melaksanakan antenatal care Hasil pengamatan dari 46 responden dengan uji korelasi Chi- Square diperoleh

Related Documents:

Usia, paritas ibu hamil, tingkat pendidikan, dan pekerjaan menjadi faktor penyebab munculnya tingkat kecemasan pada ibu hamil primigravida (Handayani, 2015). Usia ibu akan berpengaruh terhadap kehamilan. Usia aman seorang ibu hamil diantara 20 tahun sampai dengan 35 tahun.

Pengetahuan ibu primigravida dikategorikan tinggi dengan persentase 94.9%. Hasil penelitian ini sama dengan yang dilakukan oleh Inggit Yullyansi tahun 2009 yang berjudul “Pengetahuan Ibu Hamil tentang Senam Hamil di RS Oen Surakarta” menyebutkan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil dikategorikan baik (79,87%).

terhadap kecemasan ibu hamil. Berdasar semua faktor yang mempengaruhi kecemasan, peneliti fokus pada pengetahuan tentang kehamilan dan dukungan keluarga untuk menurunkan tingkat kecemasan pada ibu hamil. Karena ibu primigravida yang memiliki tingkat pengetahuan baik tentang kondisi kehamilannya akan menurunkan

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG PROGRAM 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN BAYI DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR . memiliki tingkat pengetahuan yang cukup tentang 1000 hari pertama kehidupan bayi yaitu sebanyak 22 responden (50%) dan sebagian besar responden memiliki .

Hubungan antara tingkat pengetahuan dengan prevalensi Tabel 3 Hubungan antara tingkat pengetahuan Ibu tentang penyakit DHF dengan prevalensi penyakit DHF di Desa Kedung Kendo Kecamatan Candi, Juni 2010 Tingkat Pengetahuan penyakit Prevalensi penyakit DHF Ada Kejadian Tidak ada kejadian N % N % Baik 6 2,2 % 83 30,6 .

Pengetahuan Kepatuhan Patuh Tidak Patuh Jumlah Frekuensi % Frekuensi % Baik Cukup Kurang 33 9 1 46,5 12,7 1,4 16 11 1 22,5 15,5 1,4 49 20 2 Jumlah 43 60,6 28 39,4 71 Tabel 5. Analisis Korelasi Spearman Rho Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Multigravida Dengan Kepatuhan Kunjungan Antenatal Care Variabel Spearman Rho

Kesimpulan: Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang kebutuhan gizi selama kehamilan di Puskesmas Jetis II Bantul sebagian besar adalah cukup yaitu 20 responden (57,1%). Kata Kunci : Pengetahuan, Primigravida, Gizi 1Mahasiswa Prodi Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Introduction The three-year (2010-2013) ‘Fields of Britannia’ project, funded by the Leverhulme Trust, aims to explore the transition from Roman Britain to medieval England and Wales from a broad landscape perspective, reaching beyond the traditional site-based approach. One of the most distinctive features of the British landscape today is its intricate pattern of fields, and it is their .