BUKUSAKU I LSAFA NKAl - Belajar Mudah Islam

3y ago
42 Views
4 Downloads
5.71 MB
224 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Lucca Devoe
Transcription

ED I SI REVISI BUKU SAKUI LSAFANKAlSatu-satunya buku pengantar kepada filsafat Islamyang, selain ringkas, populer, dan menyeluruh,juga memiliki perspektif untuk memberikanmanfaat praktis dan transformatifkepada para pembacanya.

ia

MIZAN PUSTAKA: KHAZANAH ILMU-ILMU ISLAM adalah salahsatu lini produk Penerbit Mizan yang menyajikan pelbagai ragampemikiran Islam, baik kajian teoretis-ilmiah maupun panduan

Buku SakuILSAFAISLAMFTHaidar Bagir

BUKU SAKU FILSAFAT ISLAM Haidar Bagir, 2005Hak cipta dilindungi undang-undangAll rights reservedCetakan I, Shafar 1426 H/Maret 2005Edisi revisi, cetakan II, Shafar 1427 H/Maret 2006Diterbitkan oleh Penerbit MizanPT Mizan PustakaAnggota IKAPIJln. Cinambo No. 135 (Cisaranten Wetan)Ujungberung, Bandung 40294Telp. (022) 7834310 — Faks. (022) 7834311e-mail: khazanah@mizan.comhttp://www.mizan.comDesain sampul: Andreas KusumahadiDigitalisasi: Tim Konversi Mizan Publishing HouseISBN 979-433-424-3Didistribusikan olehMizan Digital Publishing (MDP)Jln. T. B. Simatupang Kv. 20,Jakarta 12560 - IndonesiaPhone: 62-21-78842005 — Fax.: 62-21-78842009website: www.mizan.come-mail: mizandigitalpublishing@mizan.comgtalk: mizandigitalpublishingy!m: mizandigitalpublishingtwitter: @mizandigitalfacebook: mizan digital publishing

Untuk ayah saya—kami memanggilnyaAbah—Muhammad Al-Baqir(Muhammad Bagir Al-Habsyi)yang berpengaruh paling besar dalampemikiran-pemikiran keislaman saya,dan—meski meragukan legitimasidan manfaat filsafat dalam Islam,dengan alasan yang bisa dipahami dan sampaisekarang selalu menjadi pertimbangansaya—tak pernah menghalangi saya untukmengembangkan minat saya di bidang ini.Rabbighfirlî wa li wâlidayya warhamhumâka mâ rabbayânî shaghîrâ.

s‘â a panjangî i panjangû u panjangm

ISI BUKUTransliterasi — 7Glosarium — 11Prakata — 19Prakata Cetakan Kedua — 271Pendahuluan: Filsafat dan Masalah-MasalahKemanusiaan — 312Demi Memecahkan Krisis Modernisme — 473Filsafat sebagai Basis Berbagai SistemKehidupan — 574Masih Ihwal Manfaat Filsafat: DariKesuksesan Bisnis hingga Keimanan — 655Apa Itu Filsafat Islam? — 77

BUKU SAKU FILSAFAT ISLAM6 Berbagai Aliran dalam Filsafat Islam — 917 Sejarah Ringkas Filsafat Islam — 1018 Prinsip-Prinsip Peripatetisme Islam(Masysyâ’iyyah) — 1119 Akal dan Pembagian-Pembagiannya — 12310 Tingkatan-Tingkatan Wujud MenurutPara Hukamâ’ — 12711 Filsafat Iluminasi (Isyrâqiyyah)Suhrawardi — 13312 Sekelumit tentang Filsafat Ibn ‘Arabî — 14913 Filsafat Hikmah — 15914 Prinsip-Prinsip Filsafat Hikmah (1) — 17115 Prinsip-Prinsip Filsafat Hikmah (2) — 18316 Etika — 18917 Filsafat Politik — 20718. Kritik terhadap Filsafat Islam danResponsnya: Sebuah Catatan Penutup — 219Indeks — 22710

GlosariumAksiden (’aradh): sifat-sifat substansi. Misal: substansi setiap benda material adalah materi.Maka, menempati ruang—yang merupakansifat materi—adalah aksiden.Apropriasi: yaitu kemampuan memahami, danmengambil dari orang lain tanpa hanyut kedalamnya.Eksistensi atau wujud (being): ada-nya sesuatu,sebagai jawaban terhadap pertanyaan “Adakah (sesuatu) itu?”; berlawanan dengan esensi (dalam makna kuiditas), yang menekankanapa-nya sesuatu itu (apakah sejatinya), sebagai jawaban terhadap pertanyaan “Apakahitu?” Menurut penganut prinsipialitas eksistensi (ashâlah al-wujûd, eksistensialisme),

BUKU SAKU FILSAFAT ISLAMyang sesungguhnya ada secara real (hakiki)hanyalah eksistensi. Esensi, dalam makna kuiditas, hanyalah bersifat artifisial, semu (i‘tibârî).Dengan kata lain, tak seperti eksistensi, esensitak memiliki realitas atau tak real.Eksistensial: berhubungan dengan hakikat ada yangterdalam; dan bukan sekadar dengan atributatribut (esensi, dalam makna kuiditas) yangsesungguhnya “hanya menempel” pada ada itu.Eksisten (maujud): segala sesuatu yang mengadadi alam, yang merupakan gabungan antaraeksistensi (wujud) dan kuiditas.Emanasi (al-faidh al-ilahi, peluberan ilahi): doktrinpenciptaan menurut kaum filosof. Yakni, suatukeadaan niscaya dan begitu saja—serta takterjadi dalam waktu—yang di dalamnya dariTuhan terwujud ciptaan-ciptaannya. Ciptaanciptaan ini terwujud secara bertingkat-tingkat.Dari ciptaan yang lebih tinggi atau “lebihdulu”, secara niscaya dan begitu saja pula,terwujud ciptaan-ciptaan dalam tingkat yanglebih rendah. Tercakup dalam ciptaan-ciptaanini adalah berbagai tingkat akal, malaikat, jiwaplanet-planet beserta wadagnya, bermula dariAkal Pertama, Malaikat Pertama, Sfera12

GLOSARIUM(Planet) Paling Jauh, hingga—yang terendah—planet bumi, yang bersifat sepenuhnya material.Epistemologi: berasal dari kata episteme (pengetahuan) dan logos (ilmu), berarti ilmu tentangsumber-sumber, batas-batas, dan verifikasi(pemeriksaan nilai kebenaran) ilmu pengetahuan.Esensi (‘ayn): adalah apa yang membuat sesuatumenjadi apa adanya. Dibedakan dari aksiden,esensi mengacu kepada aspek-aspek yang lebihpermanen dan mantap dari sesuatu yang berlawanan dengan yang berubah-ubah, parsial,atau fenomenal. Meski tak tepat benar, esensiterkadang disinonimkan dengan kuiditas. Sesungguhnya kuiditas adalah terjemahan darimâhiyah. Esensi, dalam makna ini, adalah batas-batas yang diterapkan atas eksistensi olehketerbatasan persepsi manusia (lihat juga“eksistensi”).Eudamonia: istilah yang digunakan Aristotelesuntuk kebahagiaan, yang dicapai ketika potensipenuh seorang individu untuk sebuah kehidupan yang rasional atau reflektif (penuh perenungan)—dengan demikian autentik—sepenuh13

BUKU SAKU FILSAFAT ISLAMnya benar-benar terealisasi. Hidup yang takdirenungkan, kata Aristoteles, tak layak dijalani.Forma: bentuk atau susunan yang terbubuhkan atassuatu materi (substansi). Tanpa forma, materibelum menjadi benda tertentu. Materi awal,sebagai ilustrasi, hanyalah sebuah onggokantak bermakna. Inilah basis hylomorfisme.Hylomorfisme: prinsip Aristotelian yang melihatsegala sesuatu di dunia ini sebagai komposit(gabungan) antara hyle (materi) dan morph(forma atau bentuk)Illative sense: adalah bagian intelektual manusiayang dapat mengandaikan adanya kompleksitas suatu objek, dan adanya pelbagai kemungkinan manusia mengambil sikap terhadapobjek tersebut.Iluminisme: pencerahan intelektual atau spiritual,biasanya dijabarkan sebagai lintasan pemahaman atau pengertian yang datang tiba-tiba.Ia juga adalah nama suatu aliran filsafatdalam Islam, yakni Isyrâqiyyah (bermaknasama) yang dikembangkan pertama kali olehSuhrawardi.14

GLOSARIUMKosmologi: ilmu (logos) tentang asal-muasal danstruktur alam semesta (kosmos).Kuiditas: (lihat “esensi”).Materi (Hayula): suatu substansi mendasar di alamfisik, yakni alam objek yang terkait denganindra-indra manusia, yang olehnya objek-objekitu terbentuk.Maujud: Maujud atau eksistensi (existent), yaknisemua benda baik material maupun nonmaterial yang ada di alam semesta ini, yangterdiri dari wujud dan kuiditas.Mistisisme: kepercayaan bahwa kebenaran tertinggi tentang realitas hanya dapat diperolehmelalui pengalaman intuitif suprarasional,bahkan spiritual, dan bukan melalui akal (rasioatau reason) logis belaka.Neo-Platonisme: merupakan suatu aliran filsafatyang bertolak dari gagasan Plato, dan menafsirkannya dengan cara khusus. Aliran ini mengaitkan segala sesuatu dengan suatu Zat transenden semacam Tuhan (Yang Satu atau TheOne) sebagai prinsip kesatuan, melalui deretan perantara-perantara yang turun dari YangSatu itu lewat proses emanasi.15

BUKU SAKU FILSAFAT ISLAMNous: dalam beberapa aliran filsafat digunakanuntuk mengindikasikan suatu akal (intelek)kosmik, sebagai prinsip pengatur alam semesta. Terkadang nous dalam makna inidiidentikkan dengan Tuhan. Nous juga dimaknai tingkat tertinggi akal manusia.Ontologi: Ilmu tentang hakikat ada (wujud danmaujud).Primary Truth (Kebenaran Primer): kebenarankebenaran yang (harus) diterima begitu saja,dan darinya keberadaan kenyataan-kenyataanlain dapat disimpulkan (misal: secara logis).Bahkan, tanpa kebenaran-kebenaran primerini prosedur berpikir menjadi mustahil (takdapat dimulai).Phronesis: pengetahuan yang diterapkan denganbijak dalam hidup sehari-hari.Skeptisisme: dapat berarti ketidakpercayaan totaldan penuh akan segala sesuatu, atau sekadarsebuah keraguan tentatif dalam proses mencapai kepastian.Spiritualisme: pandangan bahwa realitas puncakyang mendasari semua realitas adalah ruh.Bisa juga identik dengan mistisisme.16

GLOSARIUMStoisisme: pandangan mendalam tentang kehidupan dengan memperhatikan emosi-emosi manusia, bukan filsafat spekulatif dan sistematik. Ia berupa mengajar manusia agar memiliki kedamaian jiwa dengan menyelenggarakan kebajikan-kebajikan. Stoisisme cenderung bersifat moralis.Substansi (jawhar): apa saja yang melambari ataumendasari entitas (maujud). Dengan kata lain,“bahan” dasar setiap maujud. Pengertian inibiasa dilawankan dengan aksiden, yang bermakna sifat-sifat substansi. Contohnya, materiadalah substansi setiap objek material, fisik,sedangkan menempati ruang—sebagai sifatmateri—adalah aksidennya.Teleologis: berasal dari kata telos (tujuan) danlogos (ilmu), berkaitan dengan kajian tentangfenomena yang menampakkan keteraturan,desain, tujuan, akhir, cita-cita, tendensi, sasaran, dan arah.17

PRAKATAMengapa saya menulis Buku Saku Filsafat Islam(juga Buku Saku Tasawuf, dan mungkin juga bukubuku saku yang lain?). Pertama, memang kemampuan saya hanya sebatas membuat buku-buku sakusemacam ini. Saya bukan ahli filsafat, bukan pulaahli Islam. Pengetahuan saya tentang kedua bidangini, paling jauh, tanggung. Saya memang pernahkuliah di S-2 IAIN Syarif Hidayatullah. Saya punkemudian belajar filsafat Islam ketika mengambilgelar master saya dari Center for Middle EasternStudy Harvard University, dan melanjutkannyadalam studi S-3 saya. Tetapi, terlalu banyak yangsaya belum tahu, beberapa di antaranya malahisu-isu yang mendasar, dari induk segala ilmu ini.Juga, betapapun besarnya manfaat yang saya per

BUKU SAKU FILSAFAT ISLAMoleh dari institusi-institusi ini, dan betapapun sudahsejak muda saya tertarik pada studi agama, keterlibatan akademik saya di bidang ini datang terlambat. Minat dan studi saya pada filsafat Islamapalagi. Ia malah benar-benar baru mampir kedalam diri saya pada saat saya memulai kuliahsaya di S-2 IAIN itu. (Dan untuk ini, ungkapanterima kasih perlu pertama kali saya sampaikankepada Allâh yarham Bapak Prof. DR. HarunNasution yang, lewat kuliah Pengantar FilsafatIslam dan kengototannya kepada disiplin keislaman yang satu ini, telah menyemaikan minat sayadi bidang ini).Kedua, Anda mungkin tak segera percaya,memang amat besar keyakinan saya akan pentingnya filsafat dikembangkan—persisnya dikembalikan lagi—di pangkuan peradaban Islam. Argumentasi saya mengenai hal ini saya paparkan secarapanjang lebar dalam beberapa judul pertama BabPertama buku ini. Saya berharap, lewat suatu bukuyang ringkas dan populer—tentang ilmu yangditakuti kebanyakan orang ini—di samping lewatseminar-seminar dan kursus-kursus yang sebagiannya saya ikut terlibat di dalamnya—kecintaanorang kepadanya akan tumbuh. Karena, seperti20

PRAKATAakan dapat dibaca, filsafat Islam bukanlah suatubid‘ah yang bisa menyesatkan. Filsafat Islam,setidak-tidaknya menurut saya, berangkat darijantung peradaban Islam. Kedua, jika bisa diungkapkan secara populer, maka rasa takut akan kesulitan mempelajarinya akan bisa dikurangi. (Sayayakin bahwa citra kesulitan filsafat sesungguhnyamuncul karena filsafat, setidak-tidaknya selama beberapa abad belakangan ini, diasingkan dari peradaban Islam. Padahal, jika saja ia diajarkan sejakdini sebagaimana ilmu-ilmu yang lain, ia akantampil sama sulit—atau sama mudah—dibandingilmu-ilmu lain itu).Saya, after all, selalu memandang diri sayabukan sebagai ahli filsafat, bahkan bukan calonahli, melainkan sekadar sebagai seorang pekerjadi bidang filsafat Islam. Kalau keinginan saya untukmenimbulkan minat kaum Muslim terhadap filsafat dapat menciptakan hasil sesedikit apa pun,kiranya saya memandang tugas saya sudah tertunaikan. Biarlah nantinya menjadi tugas generasibaru yang lebih berkualitas untuk benar-benar bisamengembangkan filsafat Islam ke tingkat yanglebih jauh.21

BUKU SAKU FILSAFAT ISLAMSedikit catatan perlu saya berikan mengenaimakna filsafat Islam yang saya pergunakan dalambuku ini. Meski sebenarnya suatu garis yangtajam tak bisa ditarik, istilah filsafat Islam yangdipergunakan dalam buku ini dibatasi pada maknatradisionalnya. Yakni filsafat Islam peripatetik(masysyâ’iyyah), iluminisme (isyrâqiyyah), dantransendentalisme (teosofi transenden atau alhikmah al-muta‘âliyah) seperti akan dibahas dalamBab 2. Namun, karena filsafat Islam “tradisional”tersebut masih berkembang dan hidup sampaisekarang, buku ini juga akan membahas secararingkas pemikiran Islam modern yang berkembang terutama mulai akhir abad ke-19 hingga sekarang, di bawah pengaruh modernitas.Kiranya juga perlu ditegaskan bahwa, di luarrangkaian filsafat Islam “tradisional” yang dibahasdalam buku ini, masih terdapat pemikiran-pemikiran yang sama layaknya untuk dimasukkanke dalam pembahasan filsafat Islam, yang seringkas ini sekalipun. Termasuk di dalamnya pemikiran para filosof yang biasa disebut sebagai“minor philosophers” seperti Abu Al-Barakat AlBaghdadi, Abu Al-Hasan Al-‘Amiri, dan AbuSulaiman Al-Sijistani—di samping juga Syah Wali22

PRAKATAyullah Al-Dahlawi, Syaikh Ahmad Sirhindi, danbanyak lagi filosof Muslim yang lain. Sifat-ringkasbuku ini dan, terutama, keterbatasan pengetahuanpenulislah yang menghalangi pemuatannya kedalam buku ini. (Khusus tentang orang-orang yangdisebut sebagai “minor philosophers” ini sayahendak mengajak para pembaca yang berminatuntuk menikmati uraian rekan saya, Sdr. MulyadhiKartanegara yang memang secara khusus mempelajari pemikiran-pemikiran mereka1).Satu catatan pengantar lain perlu juga sayaberikan di sini. Sebagaimana lazimnya, filsafat Islamjuga dibagi ke dalam dua bagian besar: filsafatteoretis (al-hikmah al-nazhariyyah) dan filsafatpraktis (al-hikmah al-‘amaliyyah). Filsafat teoretisberurusan dengan segala sesuatu sebagaimanaadanya. Dengan kata lain, ia berupaya mengetahuihakikat segala sesuatu, yakni sifat-sifat atau ciriciri yang menjadikan sesuatu menjadi sesuatu itu.Bukan tidak pada tempatnya jika di sini, untukmenjelaskan hal ini, saya kutipkan doa Rasulullahagar Allah “mengaruniakan pengetahuan tentang1Di dalam karyanya berjudul Mozaik Khazanah Islam,Jakarta: Paramadina, 2000.23

BUKU SAKU FILSAFAT ISLAMsegala sesuatu (asy-yâ’) sebagaimana adanya (kamâ hiya). Termasuk dalam bidang kajian filsafatteoretis ini adalah ontologi (kajian tentang “ada”(wujud), sebagaimana akan dijelaskan dalam beberapa judul dalam bab ini) dan epistemologi (kajiantentang sumber-sumber, batas-batas, dan cara-caramemperoleh pengetahuan). Sedangkan filsafatpraktis mempelajari sesuatu sebagaimana seharusnya, berangkat dari pemahaman tentang segalasesuatu sebagaimana adanya. Yang (secara tradisional) termasuk di dalam lingkup filsafat praktis ini adalah etika, politik, dan ekonomi. Versilain, yang lebih tradisional, membagi filsafat teoretis ke dalam kotak-kotak fisika (thabî‘iyyah)yang mempelajari segala sesuatu yang mengambilruang dan bergerak (dalam waktu), dan metafisikayang mempelajari segala sesuatu yang berada dibalik fisika (meta ta phusyka atau mâ ba‘d althabî‘ah). Namun, untuk keperluan praktis, pengantar ringkas terhadap filsafat Islam ini akanmengikuti pembagian filsafat teoretis menuruttaksonomi modern, yakni sepanjang bidang ontologis dan epistemologis. Selebihnya, dua judulakan didedikasikan khusus untuk memaparkansecara ringkas filsafat etika dan politik Islam,sebagai dua menu filsafat praktis.24

PRAKATASebagian bahan yang termuat dalam bukuini pernah terbit dalam bentuk makalah, artikel,atau kata pengantar untuk beberapa buku. Meskipun demikian, selain sudah diedit dan ditambahkurangi di sana-sini, bahan-bahan tersebutditempatkan dalam konteks yang sama sekalibaru sesuai dengan sistematika buku ini.Kini tiba pikiran saya untuk menyampaikanterima kasih kepada rekan-rekan saya yang membantu perwujudan buku ini, termasuk Sdr. Hernowo—sobat saya—dan Sdri. Dwi Irawati dariMLC yang dengan penuh ketelitian, kecermatan,dan kesabaran, menata bagian-bagian yang masihterserak dan kurang lengkap di sana-sini hinggamenjadi buku yang utuh seperti yang ada di tanganpembaca ini. Juga kepada Sdr. Baiquni, rekan kerjasaya, seorang editor yang andal, yang telah menelitidan melengkapi berbagai kekurangsempurnaanbuku ini.Akhirnya, rasa terima kasih saya kepada keduaorangtua saya—guru-guru pertama saya, sampaikapan pun—istri saya dan anak-anak saya yang,selain juga selalu menjadi sumber atau setidaktidaknya cermin untuk memantulkan banyak kebijaksanaan, telah memberikan ruang yang cukup25

BUKU SAKU FILSAFAT ISLAMbagi saya untuk bisa melahirkan karya ini dankarya-karya lain saya, betapapun sederhananya.Semoga Allah yang Maha Pengasih dan Penyayangtak henti memberikan ampun, penjagaan, dan petunjuk-Nya bagi kebahagiaan mereka semua, sekarang dan kelak. Dan semoga Allah Swt. mencatatbuku penuh kekurangan ini sebagai amal saya dijalan-Nya.Bagi Anda, para pembaca yang budiman, sayahanya minta Anda memaafkan kekurangan-kekurangan—yang tentu tak sedikit—dalam buku ini,dan selanjutnya melayangkan saran dan kritik sebagai bahan untuk memperbaikinya. Dan untukitu semua, saya sampaikan tak terhingga terimakasih. Jazâkumul-Lâhu khairan katsîrâ.Kamar 3B, Klinik Sumber Sejahtera,Jakarta (12 Januari 2003)Haidar Bagir26

PRAKATACetakan KeduaAlhamdulillah, dalam waktu kira-kira setengahtahun, Buku Saku Filsafat Islam ini telah mengalami cetak ulang. Tampaknya, format dan carapenyajian yang dibuat sesimpel mungkin telahmengurangi “ketakutan” orang terhadap bukubuku filsafat semacam ini. Banyak komentarditerima penulis. Umumnya pembaca merasaterbantu untuk memahami filsafat Islam denganhadirnya buku ini. Meski, tak sedikit pula yangburu-buru menambahkan bahwa, betapapunjuga, buku ini masih tak terlalu mudah untukdicerna.Untuk merespons minat dan masukan tersebut, Buku Saku Filsafat Islam cetakan keduaini penulis revisi secara cukup signifikan. Selain

BUKU SAKU FILSAFAT ISLAMmemperbaiki sedikit salah cetak dan penghilangan pengulangan-pengulangan yang tidak perludi beberapa tempat, revisi itu meliputi penambahan glosari, penyederhanaan istilah, ungkapan,dan kalimat-kalimat yang, pada cetakan pertama,masih terkesan terlalu akademik. Juga, di tempat-tempat lain, penulis menambahkan paragrafparagraf, baik untuk menjelaskan maupun untukmelengkapkan.Tapi, perubahan total terjadi khusus untuk Bab“Filsafat Etika”. Dalam edisi revisi ini, seluruh isibab dalam edisi sebelumnya digantikan sepenuhnya dengan isi yang baru. Meski menyinggungpandangan para filosof, dalam edisi sebelumnyabab ini lebih menguraikan prinsip-prinsip umumetika Islam, bukan khusus pandangan para filosofMuslim. Mengingat buku ini membahas FilsafatIslam secara khusus, maka dalam edisi ini, Bab“Filsafat Etika” sepenuhnya didedikasikan untukmembahas pandangan yang lebih bersifat teknisfilsafat mengenai isu etika ini.Tambahan yang sangat signifikan juga mengambil bentuk penambahan satu bab baru yangtak ada pada cetakan pertama, yakni: “Penutup:Kritik terhadap Filsafat”, yang penulis letakkan28

PRAKATA CETAKAN KEDUAdi akhir buku. Penambahan bagian berupa kritikterhadap filsafat, penulis rasa perlu agar—meskibuku ini bisa dianggap sebagai promosi mengenaipengembangan pemikiran filosofis dalam Islam—pembaca tetap dapat memelihara perspektif yangproporsional terhadapnya. Selain merupakanrespons terhadap kritik-kritik tersebut, bagianpenutup ini juga penulis fungsikan sebagaisemacam kesimpulan sehubungan dengan manfaat berfilsafat sebagaimana yang diungkapkansecara panjang lebar di bab-bab awal buku ini.Akhirnya, penulis sampaikan banyak terimakasih kepada semua saja yang telah memberikanmasukan terhadap buku ini. Segala masukantersebut telah banyak membantu di dalam penyempurnaan buku ini. Penulis berharap, denganpenyempurnaan-penyempurnaan ini, mudahmudahan buku ini bisa memberikan m

antar ringkas terhadap filsafat Islam ini akan mengikuti pembagian filsafat teoretis menurut taksonomimodern,yaknisepanjangbidangonto logis dan epistemologis. Selebihnya, dua judul akan didedikasikan khusus untuk memaparkan secara ringkas filsafat etika dan politik Islam, sebagai dua menu filsafat praktis. 24

Related Documents:

Texts of Wow Rosh Hashana II 5780 - Congregation Shearith Israel, Atlanta Georgia Wow ׳ג ׳א:׳א תישארב (א) ׃ץרֶָֽאָּהָּ תאֵֵ֥וְּ םִימִַׁ֖שַָּה תאֵֵ֥ םיקִִ֑לֹאֱ ארָָּ֣ Îָּ תישִִׁ֖ארֵ Îְּ(ב) חַורְָּ֣ו ם

A. Pelajaran IPA Materi Cuaca 1. Hasil Belajar IPA Tujuan dari pembelajaran yang dilakukan oleh guru adalah agar dapat memperoleh hasil belajar yang dianggap baik. Hasil belajar tentu dipengaruhi oleh proses belajar itu sendiri. Sebelum mengetahui apa itu hasil belajar, tentu tidak lepas dari pengetahuan mengenai belajar itu sendiri. a.

Belajar Universitas Negeri Surabaya Tahun 2020) (Sumber: Merdeka Belajar, Kemendikbud) . DENGAN CERMAT . KONSEP DASAR MERDEKA BELAJAR: salah satu alternatif 5 SEMESTER Belajar di Prodi 3 SEMESTER Belajar di Luar Prodi 1 SEMESTER Belajar di luar Prodi di dalam Kampus 2 SEMESTER . IPS PPKN Seni Olahraga . MK Dasar Keahlian Misalnya Metodologi .

Belajar. Buku ini disusun untuk memenuhi kebutuhan bahan pustaka psikologi belajar yang selama pembelajaran di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya. peserta mata kuliah psikologi belajar untuk lebih mudah memahami teori-teori pskologi belajar, mulai dari teori belajar behavioristik, kognitif, humanistik dan konstruktifism.

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMPN 13 Semarang. Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang 69 halaman. Kata Kunci: Motivasi Belajar, Hasil Belajar Motivasi merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi

Motivasi dan disiplin belajar yang tinggi dengan sendirinya membuat peserta didik dengan kesadaran penuh belajar dengan sendirinya tanpa adanya dorongan atau perintah dari pihak tertentu karena ia merasa bahwa belajar sudah menjadi hal yang biasa sehinngga perilaku belajar lebih eksploratif

belajar IPS Terpadu kelas VIII SMP PGRI 16 Brangsong Kabupaten Kendal (2) Mengetahui pengaruh metode pembelajaran terhadap hasil belajar IPS Terpadu kelas VIII SMP PGRI 16 Brangsong Kabupaten Kendal (3) Mengetahui motivasi belajar dan metode pembelajaran ter-hadap hasil belajar IPS Terpadu kelas VIII SMP PGRI 16 Brangsong Kabupaten Kendal. METODE

PLAYING FIELD, INTRODUCTION OF LAND DRAINAGE SYSTEM, FENCING, LANDSCAPE PLANTING AND INTRODUCTION OF NEW VEHICULAR ACCESS FOR MAINTENANCE AND EMERGENCY PURPOSES Report by the Director of Environment & Economy (Growth & Infrastructure) Location: Field to the north of Aston Rowant C of E Primary School, School Lane, Aston Rowant, Watlington, Oxfordshire, OX49 5SU Application No: R3.0056/11 .