ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MELAKUKAN OPERASI ALJABAR .

3y ago
63 Views
2 Downloads
467.68 KB
8 Pages
Last View : 18d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Jerry Bolanos
Transcription

ANALISIS KESALAHAN SISWADALAM MELAKUKAN OPERASI ALJABARArini FardianasariABSTRAKMasalah kesulitan siswa memahami materi aljabar dapat memicu terjadinya kesalahan saatmenyelesaikan persoalan aljabar. Tujuan penelitian ini untuk menemukan jenis-jenis kesalahandan faktor-faktor penyebab kesalahan siswa dalam melakukan operasi aljabar. Jenis penelitian iniadalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Penelitian dilakukan diMadrasah Tsanawiyah Negeri Jetis Ponorogo selama dua bulan dengan subjek penelitian adalahsiswa kelas VIID berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Sejumlah 28 siswa terlibatdalam kegiatan penelitian, dimana 5 diantaranya terpilih sebagai sampel penelitian yangditentukan dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukandengan metode tes, wawancara dan dokumentasi sedangkan analisis data mengacu pada konsepMiles dan Huberman dengan langkah-langkah analisis meliputi reduksi data, penyajian data, danpenarikan kesimpulan. Untuk menguji keabsahan data hasil penelitian dilakukan dengan ujikredibilitas, uji transferabilitas, uji dependabilitas dan uji konfirmabilitas dimana uji kredibilitasdata dalam hal ini adalah pengujian paling utama yang dilakukan dengan cara triangulasi teknikdan triangulasi sumber.Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan jenis-jenis kesalahan siswa dalammelakukan operasi aljabar antara lain (1) Kesalahan penerapan sifat operasi antar variabel; (2)Kesalahan penerapan sifat perkalian distribusi; (3) Kesalahan penafsiran kaidah pencoretan; (4)Kesalahan tidak menggabungkan suku sejenis; (5) Kesalahan tidak melakukan penyederhanaanpecahan; (6) Kesalahan pemahaman konsep operasi aljabar; (7) Kesalahan penerapan operasihitung; (8) Kesalahan tidak menerapkan perkalian silang; (9) Kesalahan penulisan akibatkecerobohan; (10) Kesalahan menghilangkan data pada langkah penyelesaian. Adapun faktorfaktor penyebab kesalahan siswa dalam melakukan operasi aljabar antara lain (1) Tidakmemahami soal dengan baik; (2) Belum menguasai konsep operasi aljabar; (3) Kurangnyapenguasaan materi prasyarat; (4) Tidak dapat memaknai variabel dengan benar; (5) Terjadimiskonsepsi saat menerima penjelasan guru; (6) Tidak cermat dalam membaca soal; (7) Tidakmelakukan komputasi dengan tepat; (8) Tidak memperhatikan petunjuk soal; (9) Kecerobohansiswa saat mengerjakan soal; (10) Belum terampil menerapkan aturan perkalian distribusi.Kata Kunci: Analisis Kesalahan, Operasi Aljabarbahwasanya dalam mengajarkan materialjabar guru senantiasa dihadapkankesulitan siswa memahami konsepaljabar. Kesulitan siswa memahamikonsep aljabar kemudian berdampakpada melemahnya kemampuan siswadalam menyelesaikan persoalan aljabar.Hal ini ditunjukkan dengan banyaknyakesalahan yang ditimbulkan siswa saatmelakukanoperasialjabar.Inimerupakan satu masalah yang perlumendapatkan perhatian oleh semua pihakyang terkait dalam usaha melahirkangenerasi yang berkompeten. Kesadaranserta langkah pendekatan kearahpenyelesaian masalah ini perlu segeraPENDAHULUANMatematika penting dalam bidangpendidikan. Oleh karena itu matematikaperlu diberikan kepada siswa sejaksekolah dasar untuk membekali merekadengan kemampuan berfikir logis,analitis dan sistematis. Salah satukompetensi yang harus dikuasai siswasaat belajar matematika ditingkat sekolahmenengahdantercantumdalamkurikulum mata pelajaran matematikaSMP kelas VII adalah mampu melakukanoperasi aljabar.Fakta yang terjadi di lapanganberdasarkan hasil wawancara dengansebagian guru bidang studi matematika1

dicari untuk memastikan siswa dapatmemahami materi aljabar dengan benar.Sebagaimanapenelitianyangdilakukan oleh Anis Sunarsi tahun 2009dalam rangka membantu siswa agar dapatsepenuhnya memahami materi luaspermukaan serta volume prisma danlimas kelas VIII SMP Negeri 2Karanganyardilakukandenganmenganalisis kesalahan siswa saatmenyelesaikan persoalan pada materitersebut, maka salah satu upayamembantu siswa agar dapat memahamimateri aljabar dengan benar dapatdilakukan pula dengan menganalisiskesalahan siswa dalam melakukanoperasi aljabar. Analisis kesalahan dapatditempuh dengan cara memberikan soaltes uraian kepada siswa. Banyaknyakesalahan yang dilakukan siswa padalangkah penyelesaian soal dapat menjadipetunjuk sejauh mana pemahaman siswaterhadap materi aljabar. Tentunya banyakfaktor yang melatar belakangi kesalahankesalahan yang dilakukan siswa, olehkarena itu dari kesalahan-kesalahan yangditemukan selanjutnya dapat .Berdasarkan uraian masalah diatasmendorong peneliti untuk melakukananalisiskesalahansiswadalammelakukan operasi aljabar. jeniskesalahanberikut faktor-faktor penyebab kesalahansiswa dalam melakukan operasi aljabarsekaligus memberikan solusi alternatifbagi guru untuk mengatasi kesulitansiswa dalam memahami materi aljabarmelalui analisis kesalahan.Penelitian dilakukan di MTs NegeriJetis Ponorogo pada Semester GanjilTahun Pelajaran 2013/2014 terhitungselama dua bulan mulai 9 Septembersampai dengan 28 Oktober 2013.Sejumlah 28 siswa kelas VIID terlibatsebagai subjek penelitian yang mengikutites tulis operasi pecahan aljabar, dimana5 diantaranya ditentukan sebagai sampelpenelitian (SP) yang akan dilibatkandalam proses wawancara. Wawancaraterhadap kelima sampel penelitiandilakukan sebagai bentuk klarifikasi ataskesalahan yang dilakukan ahannya.Penentuankelima sampel penelitian dilakukandengan teknik purposive sampling yaitupenentuan sampel yang didasarkan padapertimbangan-pertimbangantertentu.Selain siswa sebagai sumber data dalampenelitian ini, guru bidang studimatematika yang mengajar di kelasVIID juga termasuk sebagai sumber datakarena turut berperan memberikaninformasi-informasi yang diperlukanpeneliti selama proses penelitian.Instrumen yang digunakan dalampenelitian ini diklasifikasikan menjadidua kategori, yaitu:1. Instrumen UtamaSebagaimana diungkapkan Sugiyono(2009:306),penelitimerupakaninstrumen utama. Kedudukan penelitisebagai instrumen utama adalahsebagaiperencana,pelaksanapengumpulan data, analisis, penafsirdata dan pada akhirnya penelitimenjadi pelapor hasil penelitian(Moleong, 2006:168).2. Instrumen PendukungInstrumenpendukungyangdiperlukan antara lain sebagai berikut:a. Soal TesSoal tes disusun dalam bentukuraian(essayexamination)sebanyak 10 butir soal, sedangkankunci jawaban dibuat berdasarkanlangkah-langkahpenyelesaiansoal. Untuk menentukan validitasinstrumendilakukandenganpertimbangan validator (expertjudgement),yaitumeng-METODE PENELITIANJenis penelitian ini adalah penelitiandeskriptif. “Penelitian deskriptif adalahpenelitian yang dimaksudkanuntukmengumpulkan informasi mengenaistatus suatu gejala yang ada, yaitukeadaan gejala menurut apa adanya padasaat penelitian dilakukan” (Arikunto,1995:309). Dalam penelitian deskriptifini digunakan pendekatan kualitatif dankuantitatif.2

konsultasikan soal tes yang telahdisusun peneliti kepada uaikandengan indikator yang gan,perkalian,pembagiandanpemangkatan pecahan aljabar.b. Pedoman WawancaraWawancara dilakukan terhadapkelima sampel penelitian. Melihatberagamnya jenis kesalahan dankemungkinan luasnya jawabanyang akan diberikan siswa, makajenis wawancara yang diterapkandalam penelitian ini adalahwawancara bebas tidak terstrukturdimanapewawancaradapatmenanyakan apa saja dengan tetapmengingat data apa yang akandikumpulkan (Arikunto,2010:199).Agar tidak ada informasi yangterlewatkan dan hasil wawancaradapat terekam dengan baik makadigunakan alat bantu perekam(tape recorder) untuk merekamhasilwawancara(Sugiyono,2009:195).Teknik pengumpulan data dilakukandengan berbagai metode antara lainsebagai berikut:a. Metode TesMetode tes adalah cara pengumpulandata dengan memberikan sejumlahpertanyaan kepada siswa yangberkaitan dengan tujuan penelitian.Secara umum pelaksanaan tes operasipecahan aljabar dilakukan sesuaiprosedur berikut:1. Memotivasi siswa agar mengerjakan soal dengan sungguhsungguh2. Membagi soal tes kepada siswa3. Menjelaskan petunjuk pengisianlembar jawaban4. nan adanya kerjasama antarsiswa5. Mengumpulkan lembar jawaban6. Memeriksa kelengkapan data hasiltesSelanjutnya data hasil tes operasipecahan aljabar dianalisis untukmenemukan jenis kesalahan siswadalam melakukan operasi aljabar.b. Metode WawancaraMetode wawancara adalah carapengumpulan data yang dilakukanmelalui percakapan antara penelitidengan sampel penelitian.Secara umum prosedur wawancaradalam penelitian ini dilakukan sebagaiberikut:1. Menetapkankepadasiapawawancara akan dilakukan2. Menyiapkan pokok-pokok masalahyangakanmenjadibahanpembicaraan3. Mempersiapkan alat bantu wawancara4. Mengawali alur wawancara5. Melangsungkan alur wawancara6. Mengkonfirmasikan hasil wawancara7. Mengidentifikasi tindak lanjuthasil wawancara yang telahdiperolehc. Metode DokumentasiMelalui metode dokumentasi penelitimengumpulkan data-data tertulis yangdiperlukan dalam penelitian ini antaralain daftar nama siswa kelas VIID danbuku-buku pelajaran matematika yangdigunakan. Selain dokumen tertulis,peneliti juga mengumpulkan dokumenberupa foto-foto selama prosespenelitian.Dalam penelitian ini, analisis datadilakukan dengan mengacu konsep Milesdan Huberman. Adapun langkah-langkahanalisis data diuraikan sebagai berikut:a. Reduksi DataProses reduksi data pada hasil tes tulisdilakukan dengan mengoreksi setiapjawaban siswa. Kategori jawabansiswa yang terpilih sebagai sampelpenelitian(SP)salahsatunyadidasarkan pada jenis kesalahan yangdominan dilakukan siswa serta dapatmewakilidarisekianbanyakkesalahan yang terjadi.Proses reduksi data pada hasilwawancaradilakukandenganmendengarkan rekaman hasil wawan-3

cara peneliti dengan sampel penelitian(SP).Selanjutnyamen-transkriprekaman tersebut dalam bentukkutipan wawancara yang disusundalam bentuk bahasa yang baik.Informasi yang diperoleh dari hasilwawancara ini sekaligus dapatmemperkuat data hasil tes tulisdengan adanya klarifikasi dari siswaatas kesalahan yang dilakukan.b. Penyajian DataHasil analisis data disajikan denganmendeskripsikan jenis kesalahan danfaktor penyebab kesalahan siswadisertai dengan bukti jenis kesalahanyang dilakukan. Semua teknikpenyajian data diatas dirancang dalamrangkauntukmenggabungkaninformasi yang tersusun menjadi suatubentuk yang sistematis dan mudahdipahami.c. Penarikan KesimpulanPenarikan kesimpulan dan verifikasi,yaitu proses memberikan kesimpulandan memeriksa kebenaran data gunamenjawab rumusan masalah dalampenelitian. Dari penyajian data yangtelah disusun peneliti, apabiladidukung oleh bukti-bukti yang validdan konsisten maka peneliti dapatmemanfaatkan data tersebut untukpenarikan kesimpulan.Keabsahan data hasil suatu penelitian,apabilamemenuhivaliditasdanreliabilitas data. Berdasarkan hal itu,maka kriteria keabsahan data yangdiperhatikan dalam penelitian ini adalahvaliditas dan reliabilitas data. “Dalampenelitian kualitatif, untuk mendapatkandata yang valid dan reliabel maka yangdiuji adalah datanya” (Sugiyono,2009:365). Ada empat bentuk ujikeabsahan data meliputi:a. Pengujian Kredibilitas (ValiditasInternal)Uji kredibilitas data dilakukan dengantriangulasi teknik dan triangulasisumber.Dalam pelaksanaannya,triangulasi teknik dilakukan denganmemeriksa dan membandingkan datayang terkumpul melalui metode tesdan metode wawancara dimanasumber datanya adalah masing-masing sampel penelitian, sedangkantriangulasi sumber dilakukan denganmemeriksa dan membandingkan datayang diperoleh dari siswa maupunguru bidang studi matematika sebagaisumber data.b. Pengujian Transferabilitas (ValiditasEksternal)Nilai transfer berkenaan denganpertanyaan sejauh mana hasilpenelitian dapat diterapkan dalamsituasi lain sehingga bergantung padapembaca laporan, jadi peneliti sendiritidak dapat menjamin validitaseksternal. Apabila pembaca laporanpenelitian ini memperoleh gambaranyang jelas, maka laporan penelitian inimemenuhi standar transferabilitas.c. PengujianDependabilitas(Reliabilitas)Dalam penelitian ini, pengujiandependabilitas dilakukan denganmengauditkeseluruhanprosespenelitian oleh auditor independen.Sebagai auditornya adalah gurubidang studi matematika di MTsNegeri Jetis Ponorogo, dimana guruyangbersangkutanmengetahuikehadiran peneliti dan mengetahuisecara menyeluruh kegiatan-kegiatanyang dilakukan peneliti selama prosespenelitian di lapangan.d. Pengujian Konfirmabilitas (Obyektivitas)Mengujikonfirmabilitasberartimenguji hasil penelitian dikaitkandengan proses yang dilakukan.Apabilahasilpenelitianinimerupakan fungsi dari prosespenelitian yang dilakukan makapenelitian ini telah memenuhi standarkonfirmabilitas.HASIL PENELITIANBerdasarkan hasil tes tulis siswa,peneliti menemukan beberapa kesalahansiswa dalam melakukan operasi aljabar.Beberapa jenis kesalahan yang penelititemukan pada soal nomor 1 sampaidengan 10 peneliti sajikan berikut ini.4

1. OperasiAljabarPenjumlahanPecahan2. OperasiAljabarPenguranganPecahanBerikut hasil pekerjaan sampelpenelitian pertama (SP-1) pada soaloperasi penjumlahan pecahan aljabar.Berikut hasil pekerjaan sampelpenelitian kedua (SP-2) pada soaloperasi pengurangan pecahan aljabar.Gambar 1. Hasil Pekerjaan SP-1 pada Soal Nomor 1Gambar 3. Hasil Pekerjaan SP-2 pada Soal Nomor 3Gambar 2. Hasil Pekerjaan SP-1 pada Soal Nomor 2Gambar 4. Hasil Pekerjaan SP-2 pada Soal Nomor 4Berdasarkan hasil wawancara denganSP-1 terkait kesalahan-kesalahan yangdilakukan pada soal nomor 1 dan 2,kesalahan-kesalahandiatasdisebabkan oleh beberapa faktor.Kesimpulan hasil analisis kesalahanSP-1 dalam melakukan operasipenjumlahan pecahan aljabar disajikan dalam tabel berikut ini.Berdasarkan hasil wawancara denganSP-2 terkait kesalahan-kesalahan yangdilakukan pada soal nomor 3 dan 4,kesalahan-kesalahandiatasdisebabkan oleh beberapa faktor.Kesimpulan hasil analisis kesalahanSP-2 dalam melakukan operasipengurangan pecahan aljabar disajikan dalam tabel berikut ini.Tabel 1. Hasil Analisis kesalahan SP-1Tabel 2. Hasil Analisis kesalahan SP-25

3. Operasi Perkalian Pecahan Aljabar4. OperasiAljabarBerikut hasil pekerjaan sampelpenelitian ketiga (SP-3) pada soaloperasi perkalian pecahan aljabar.PembagianPecahanBerikut hasil pekerjaan sampelpenelitian keempat (SP-4) pada soaloperasi pembagian pecahan aljabar.Gambar 5. Hasil Pekerjaan SP-3 pada Soal Nomor 5Gambar 7. Hasil Pekerjaan SP-4 pada Soal Nomor 7Gambar 6. Hasil Pekerjaan SP-3 pada Soal Nomor 6Berdasarkan hasil wawancara denganSP-3 terkait kesalahan-kesalahan yangdilakukan pada soal nomor 5 dan 6,kesalahan-kesalahandiatasdisebabkan oleh beberapa faktor.Kesimpulan hasil analisis kesalahanSP-3 dalam melakukan operasiperkalian pecahan aljabar disajikandalam tabel berikut ini.Gambar 8. Hasil Pekerjaan SP-4 pada Soal Nomor 8Berdasarkan hasil wawancara denganSP-4 terkait kesalahan-kesalahan yangdilakukan pada soal nomor 7 dan 8,kesalahan-kesalahandiatasdisebabkan oleh beberapa faktor.Kesimpulan hasil analisis kesalahanSP-4 dalam melakukan operasipembagian pecahan aljabar disajikandalam tabel berikut ini.Tabel 3. Hasil Analisis kesalahan SP-3Tabel 4. Hasil Analisis kesalahan SP-46

5. OperasiAljabarPemangkatanPecahanKESIMPULAN DAN SARANBerdasarkan hasil penelitian yangtelah diuraikan sebelumnya, maka dapatdiambil kesimpulan sebagai berikut:a. Jenis-jenis kesalahan siswa dalammelakukan operasi aljabar antaralain:1. Kesalahanpenerapansifatoperasi antar variabel2. Kesalahanpenerapansifatperkalian distribusi3. Kesalahan penafsiran kaidahpencoretan4. Kesalahan tidak menggabungkansuku sejenis5. Kesalahan tidak melakukanpenyederhanaan pecahan6. Kesalahan pemahaman konsepoperasi aljabar7. Kesalahan penerapan operasihitung8. Kesalahan tidak menerapkanperkalian silang9. Kesalahanpenulisanakibatkecerobohan10.Kesalahan menghilangkan datapada langkah penyelesaianb. Faktor-faktor penyebab kesalahansiswa dalam melakukan operasialjabar antara lain:1. Tidak memahami soal denganbaik2. Belum menguasai konsep operasialjabar3. Kurangnya penguasaan materiprasyarat4. Tidak dapat memaknai variabeldengan benar5. Terjadimiskonsepsisaatmenerima penjelasan guru6. Tidak cermat dalam membacasoal7. Tidak melakukan komputasidengan tepat8. Tidak memperhatikan petunjuksoal9. Kecerobohan siswa saat mengerjakan soal10.Belum terampil menerapkanaturan perkalian distribusiAdapun saran yang dapat penelitiberikan kepada pihak-pihak yang terkaitadalah sebagai berikut:Berikut hasil pekerjaan sampelpenelitian kelima (SP-5) pada soaloperasi pemangkatan pecahan aljabar.Gambar 9. Hasil Pekerjaan SP-5 pada Soal Nomor 9Gambar 10. Hasil Pekerjaan SP-5 Soal Nomor 10Berdasarkan hasil wawancara denganSP-5 terkait kesalahan-kesalahan yangdilakukan pada soal nomor 9 dan 10,kesalahan-kesalahandiatasdisebabkan oleh beberapa faktor.Kesimpulan hasil analisis kesalahanSP-5 dalam melakukan operasipemangkatan pecahan aljabar disajikan dalam tabel berikut ini.Tabel 5. Hasil Analisis kesalahan SP-57

Guru1. Materi dalam matematika salingberkaitan satu sama lain, untuk itusebelummenyampaikansuatumateri hendaknya guru memastikanbahwa materi prasyarat telahdikuasai dengan baik oleh siswasehingga dapat memudahkan gurumenjelaskan materi selanjutnya.2. Perlunyamenganalisishasilpekerjaan siswa untuk mengetahuikesalahan yang dilakukan dalampemecahan persoalan, selanjutnyamengkomunikasikankesalahandengan siswa agar kesalahan serupadapat dihindari.Siswa1. Siswa hendaknya tidak mencukupkan diri dengan pelajaran yangdiberikan guru disekolah namundapatmeningkatkanintensitasbelajar di rumah, aktif dalamkegiatan pembelajaran di kelas danbanyakmelakukanlatihankhususnya pemecahan persoalanpada matematika.2. Mengkonsultasikan kepada guruterkait kesulitan belajar yangdialami sehingga guru dapat segeramemberikanbantuanuntukmengatasi kesulitan belajar siswa.3. Dalammelakukanpemecahanpersoalan matematika, akan lebihbaik jika siswa meningkatkanketelitian pada setiap langkahpenyelesaian soal sehingga dapatmeminimalisir kesalahan-kesalahanyang terjadi.Pihak Sekolah1. Peneliti menyarankan kepada pihaksekolah hendaknya melengkapifasilitas belajar di sekolah danmemberikan sosialisasi kepadasiswa untuk meningkatkan belajarmatamatika sehingga siswa terampildalammelakukanpemecahanpersoalan matematika.2. Melakukan peningkatan kompetensiguru dengan menyelenggarakanpelatihan bagi guru yang difokuskanpadaupaya-upayamengatasikesulitan belajar siswa.Peneliti Lain1. Peneliti lain yang akan melakukanpenelitiansejenisdisarankanmelakukan uji coba terhadap soal tesyang akan diberikan kepada siswakemudian melakukan perbandinganhasil tes dari peneliti dengan hasiltes dari guru. Tujuan melakukanperbandingan ini dimaksudkanuntuk mengetahui tingkat kesukaransoal ketika terjadi perbedaan yangsignifikan antara hasil tes daripeneliti dengan hasil tes dari gurusehingga dapat menjadi bahanpertimbanganpenelitidalampenyusunan soal tes.2. Peneliti lain disarankan mengadakanpenelitian pada materi selain aljabaruntukmenemukanjenis-jeniskesalahan berikut faktor penyebabkesalahan siswa dalam melakukanpemecahan persoalan matematikaataudapatmengembangkanpenelitian ini dengan indikatorselain operasi pecahan aljabar.DAFTAR RUJUKANArikunto, Suharsimi. 1995. ManajemenPenelitian. Jakarta: PT. RinekaCipta. 2010. ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktik. Jakarta: PT. Rineka CiptaHidayati, Fajar. 2010. Kajian KesulitanBelajar Siswa Kelas VII SMP Negeri16 Yogyakarta dalam MempelajariAljabar. Yogyakarta: UniversitasNegeri YogyakartaMoleong, J. Lexy. 2006. MetodologiPenelitian Kualitatif. Bandung:Remaja RosdakaryaSugiyono. 2009. Metode PenelitianPendidikan: Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif dan R&D. Bandung: CV.AlfabetaSunarsi, Anis. 2009. Analisis Kesalahandalam Menyelesaikan Soal padaMateri Luas Permukaan sertaVolume Prisma dan Limas padaSiswa Kelas VIII Semester GenapSMP Negeri 2 Karanganyar TahunAjaran2008/2009.Surakarta:Universitas Sebelas Maret8

SP-1 terkait kesalahan-kesalahan yang dilakukan pada soal nomor 1 dan 2, kesalahan-kesalahan diatas di-sebabkan oleh beberapa faktor. Kesimpulan hasil analisis kesalahan SP-1 dalam melakukan operasi penjumlahan pecahan aljabar di-sajikan dalam tabel berikut ini. Tabel 1. Hasil Analisis kesalahan SP-1 2.

Related Documents:

Berdasarkan hasil analisis kesalahan diperoleh sebanyak 3.917 kesalahan yang dibuat siswa pada tes CoMTI 1 dan tes CoMTI 2. Kesalahan tersebut terdiri dari kesalahan pemahaman sebanyak 1.091 (28%), kesalahan transformasi sebanyak 1.969 (50%), kesalahan matematis sebanyak 716 (18%), dan kesalahan tafsir sebanyak 141 (4%).

dalam menyelesaikan soal matematika adalah kesalahan dalam menafsirkan konsep, kesalahan dalam memahami dan mencermati perintah soal, dan kesalahan siswa yang tidak mampu membagi waktu dalam menyelesaikan soal. Berdasarkan uraian diatas maka analisis kesalahan mahasiswa pada penyelesaian

Indikator kesalahan yang digunakan mengacu pada objek matematika langsung menurut Gagne yaitu, kesalahan fakta, konsep, pinsip dan skill. Setelah dilakukan analisis diperoleh hasil penelitian bahwa jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa adalah kesalahan fakta, konsep, prinsip dan skill. Penyebab kesalahan tersebut adalah

Taksonomi SOLO. Untuk mengetahui keberhasilan dari penerapan Taksonomi SOLO pada pembelajaran Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV), peneliti melakukan Analisis dengan judul Analisis Tingkat Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Materi SPLDV Berdasrkan Taksonomi SOLO Pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta. 2.

kesalahan siswa terletak pada tes matematika yang diberikan. Kesalahan jawaban siswa umumnya disebabkan oleh kemampuan membaca, pemahaman, kesalahan transformasi, atau kecerobohan. Seringkali, siswa dapat melaksanakan satu atau lebih dari empat operasi hitung ( , -, x, ) yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan, tetapi mereka tidak mengetahui

Kesalahan format hendaklah ditolak maksimum 2 markah. 4. Kesalahan ejaan hendaklah ditolak ½ markah dan pemotongan maksimum 3 markah. Tiada pemotongan markah bagi kesalahan ejaan yang berulang. 5. Cara menanda kesalahan isi, ejaan dan tanda baca: ( ) Kesalahan isi/fakta _ Kesalahan bahasa, rangkai kata dan perkataan

Sihaloho,Analisis Kesalahan Siswa Dalam Memahami.491 hasil campuran larutan buffer asam dari dari NH 3 dengan NH 4 Br 22,90. Fakta ini menunjukkan bahwa tingkat pemahaman siswa dalam dalam mengidentifikasi spesies-spesies zat yang terbentuk dalam larutan buffer asam rendah dan untuk larutan buffer basa sangat rendah.

Tulang-tulang pembentuk rangka tubuh . 12 3. Tulang-tulang di regio manus tampak . Anatomi hewan ini yang dipelajari adalah anatomi tubuh hewan piara. Pelaksanaan perkuliahan dan praktikum anatomi hewan dilakukan setiap minggu sesuai jadwal dengan beban 3 sks (1-2) pada mahasiswa semester 1. Pelaksanaan meliputi tutorial, pretest, praktikum di laboratorium, pembuatan laporan, dan ujian .