ANALISIS KESALAHAN NEWMAN PADA SOAL CERITA MATEMATIS .

3y ago
38 Views
4 Downloads
1.21 MB
15 Pages
Last View : 17d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Rosa Marty
Transcription

37ANALISIS KESALAHAN NEWMAN PADA SOAL CERITA MATEMATIS(Newman’s Error Analysis in Mathematical Word Problems)OlehIda KarnasihDosen Matematika, FMIPA Unimed Medanikarnasih2001@yahoo.comAbstrakNewman (1977, 1983) mendefinisikan lima keterampilan khusus tentang matematika literasi dannumerasi yang penting dalam kemampuan pemecahan masalah soal cerita matematis. Kelima haltersebut berkenaan dengan: membaca, pemahaman, transformasi, keterampilan proses, danpengkodean (encoding). Analisis Kesalahan Newman (Neman’s Error Analysis - NEA)memberikan kerangka untuk mempertimbangkan alasan yang mendasari tentang kesulitan yangdialami siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematis dan proses yang membantu guru untukmenentukan dimana kesalahpahaman terjadi. NEA juga memberikan petunjuk bagi guru kemanaguru mengarahkan strategi pengajaran yang efektif untuk mengatasinya. Makalah ini menyajikankonsep dan prinsip dasar NEA beserta contoh penerapannya dan hasil penelitian yang telahdilakukan. NEA digunakan sebagai alat diagnostik yang menghubungkan numerasi (berhitung)dan literasi dan membahas bagaimana guru menggunakan NEA sebagai remediasi dan strategipedagogis di dalam kelas untuk siswa Sekolah Dasar dan Sekolah kunci: Neman’s Error Analisis (NEA), Pemecahan Masalah, Soal CeritaPendahuluanmembuat kesulitan kognitif adalah posisiSalah satu permasalahan dalampertanyaan dalam masalah soal cerita,menyelesaikan soal-soal matematika adalahtingkat spesifik dalam kata-kata dalamsoal matematika yang menggunakan kata-masalah, besaran angka, jumlah tindakankata atau soal cerita (word problems).isyarat dari operasi yang digunakan dalamBergeson (2000) menyimpulkan bahwapenyelesaian, dan ketersediaan alat peragasiswa dalam memecahkan masalah soalkonkrit (Fuson, 1992).cerita dihadapkan dengan masalah kata-kata,mengalami kesulitan kognitif jika operasiUpaya-upaya untuk menentukan hubungandiperlukan dan prosedur solusi berlawananantara kemampuan membaca dandengan operasi dalam struktur yangkemampuan untuk memecahkan masalahmendasari masalah. Faktor lain yangsoal cerita tidak konsisten dan bervariasi danIda Karnasih: Analisis kesalahan Newman pada soal cerita matematis (Newman’s Error Analysis inMathematical Word Problems). Jurnal PARADIKMA, Vol.8, Nomor 1, April 2015, Hal 37-51

38tidak ada korelasi yang signifikan. Asumsidalam belajar (Carpenter & Lehrer, 1999).pendidik mengenai koneksi ini ada tetapiBeberapa ahli berpendapat bahwa bahasatidak didukung oleh penelitian (Lester,merupakan kendaraan untuk berdiskusi di1980; Hembree, 1992). Salah satu faktordalam kelas dan membantu guru dan siswayang konsisten terhadap kemampuanuntuk mencapai daya matematis dalampemecahan masalah soal cerita adalahmemahami dunia mereka.keterampilan pemahaman membaca(Suydam, 1985).Di tingkat Sekolah Dasar, sebagian besarkesalahan siswa terletak pada tesmatematika yang diberikan. Kesalahanjawaban siswa umumnya disebabkan olehkemampuan membaca, pemahaman,kesalahan transformasi, atau kecerobohan.Seringkali, siswa dapat melaksanakan satuatau lebih dari empat operasi hitung ( , -, x, ) yang diperlukan untuk menjawab. if the essence of mathematics isthe setting up of and working withmathematical models, and if we treatword problems in such a way, thenthey might have a role to play inhelping children better understandthe process of mathematizing. Andwith the increasing mathematizing ofthe world (from national test scoresto pension prospects), informed andcritical citizens need to be awarethat mathematizing is not somethingthat arises from the world, butsomething that is done to the world.In a small way, working on wordproblems might help begin todevelop this awareness (Askew,2003, p. 85).pertanyaan, tetapi mereka tidak mengetahuioperasi hitung mana yang digunakan untukDalam pembelajaran matematika, modelmenyelesaikan masalah yang ada (Clements,matematik memiliki peran penting dalam2004). Clement lebih lanjut berpendapatmembantu anak-anak lebih memahamipentingnya masalah soal cerita terletak padaproses merubah keadaan nyata ke dalamsentralitas bahasa dalam pengajaran danbahasa matematika (mathematizing).pembelajaran matematika (Clements &Dengan meningkatnya peran matematikaEllerton, 1993). Selain itu, ahli laindalam dunia nyata, pendidikan matematikaberpendapat bahwa kemampuan tingkatmemerlukan arah pendidikan yang penuhyang lebih tinggi dalam matematikainformasi dan melatih anak berfikir kritis.diperlukan untuk melampaui kemampuanMathematizing bukanlah sesuatu yangprosedural, sedangkan pengetahuanmuncul dari dunia, tetapi sesuatu yangkonseptual matematika adalah tujuan utamadilakukan untuk dunia. Bekerja dengan soalIda Karnasih: Analisis kesalahan Newman pada soal cerita matematis (Newman’s Error Analysis inMathematical Word Problems). Jurnal PARADIKMA, Vol.8, Nomor 1, April 2015, Hal 37-51

39cerita mungkin dapat membantu anak untukdengan unit pengukuran (misalnya 7 cm )mulai mengembangkan kesadaran ini.daripada unit diskrit (misalnya, 7 kelereng).Sayangnya, kebanyakan masalah yangTuntutan literasi bahasa (language literacy)diberikan umumnya dalam teks standar yangdalam kurikulum matematika sangat pentingmelibatkan konteks diskrit (Brown, 1981).dan perlu dikembangkan, karena hal iniLebih lanjut Brown menyatakan bahwaberkontribusi terhadap kesulitan yangadanya bilangan decimal pada soal ceritadialami oleh siswa dalam mengerjakan soalmembuat anak lebih sulit menentukan tandacerita matematika. Dengan demikian guruoperasi yang benar yang akan digunakan.matematika harus menyadari isu pentingnyabahasa dan berhitung yang melibatkanmasalah soal cerita matematis.Gervasoni, Hadden dan Turkenburg (2007)melakukan studi dengan jumlah murid 7000siswa di Australia yang belajar pada tahun2006 mengidentifikasi isu-isu tentangpengembangan profesional pembelajaran.Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa31% siswa yang belajar dikelas 6 ditemukanbelum bisa membaca, menulis, danmenafsirkan empat digit angka ataumenggunakan strategi-penalaran berbasisperhitungan dalam penjumlahan,pengurangan, perkalian dan pembagian.Penemuan Nesher et al. (1982) bahwa soalcerita yang melibatkan struktur logika yangsama dan operasi matematika yang samamemunculkan hasil yang berbeda dariperspektif anak. Misalnya, anak hampir duakali lebih sukses dalam mengerjakanmasalah pengurangan. Kategori semantik,misalnya mengkombinasikan, merubah, ataumembandingkan situasi, meningkatkepentingannya dengan strukturmatematikanya. Bell et al. (1984, 1989)mendokumentasikan penelitian dimana anaksering menghidari membaca teks soal cerita,dan mencoba menyelesaikan masalahdengan berfokus hanya pada bilangan yangada dalam masalah.Masalah Siswa Dalam MenyelesaikanSoal CeritaAnak memiliki kesulitan dengan soal ceritajika bilangan yang digunakan berhubunganKonsep Analisis Kesalahan Newman(NEA)NEA adalah singkatan dari Newman’s ErrorAnalisis. NEA dirancang sebagai prosedurIda Karnasih: Analisis kesalahan Newman pada soal cerita matematis (Newman’s Error Analysis inMathematical Word Problems). Jurnal PARADIKMA, Vol.8, Nomor 1, April 2015, Hal 37-51

40acceptable writtenformdiagnostik sederhana dalam menyelesaikansoal cerita matematis (mathematical wordproblems). Newman (1977, 1983)menyatakan bahwa ketika seorang anakmenyelesaikan masalah matematika yangtertulis mereka harus bekerja melalui 5langkah dasar on)Baca Masalahnya(Read the problem)Pahami apa yangdibaca(Comprehend whatis read)TransformasiMelakukan(Transformation) transformasi darikata-kata dalammasalah kepadapilihan strategimatematis yangcocok (Carryingout atransformationfrom the words ofthe problem to theselection of plikasikanProses (Processketrampilan prosesSkills)yang dituntut olehstrategi yangdipilih (Applyingthe process skillsdemanded by theselected strategy)PengkodeanMemberikan kode(Encoding)jawaban dalambentuk tulisan yangbisa diterima(Encoding theanswer in anKlasifikasi Kesalahan dan PedomanWawancaraSesuai dengan NEA, ada 5 (lima) kesalahanyang mungkin terjadi ketika anakmenyelesaikan masalah soal cerita: (1)Kesalahan membaca; (2) Kesalahanpemahaman; (3) Kesalahan transformasi (4)Kesalahan keterampilan proses; (5)Kesalahan pengkodean. Masing-masingkesalahan ini bisa dikaji ketika anak bekerjadalam proses menyelesaikan masalahdengan melakukan wawancara pada anak.Newman (1977) mengembangkan proseduryang digunakan untuk mewawancarai siswaketika mereka dihadapkan dengan soalcerita. Pada Tabel 1 disajikan panduan(handout) yang disajikan oleh Yoon (2000)dalam melakukan workshop untuk guruguru matematika sebelum melakukanpenelitian di Sekolah Menengah di Brunei.Panduan ini digunakan untuk menginterviusiswa dalam melakukan penelitianpendidikan matematika menggunakan NEA.Handout ini telah digunakan dalampenelitian untuk menyoroti kesalahpahamandalam berpikir siswa dalam menyelesaikanIda Karnasih: Analisis kesalahan Newman pada soal cerita matematis (Newman’s Error Analysis inMathematical Word Problems). Jurnal PARADIKMA, Vol.8, Nomor 1, April 2015, Hal 37-51

41soal cerita di berbagai topik matematika di tingkat Sekolah Menengah.Berikan pada anak pertanyaan /lembar jawaban dan suruh merekauntuk menjawab pertanyaannya. Saran Dalam Melakukan WawancaraNewmanmenyarankanbeberapahalAjak anak untuk menunjukkanapapun yang mereka kerjakan.berkenaan dengan pelaksanaan wawanaraJangan katakan apa-apa lagi sampaipada anak ketika anak menyelesaikanmereka selesai. masalah matematika. Minta anak beberapa atau semua dariBicaralah pada anak dengan caralima Newman pertanyaan /yang ramah. Katakan kepada merekapermintaan untuk pertanyaan tertentualasan Anda untuk berbicara denganyang dipertimbangkan. Janganmereka yaitu untuk membantumembantu anak pada tahap apapun,mereka dengan matematika mereka.tetapi catatlah secara singkat setiapBeritahu anak bahwa Anda inginjawaban anak yang diungkapkannya.mereka mengerjakan beberapa soalmatematika. Tentukan klasifikasi kesalahanNewman, yang Anda yakini sesuaidimana anak mengalami masalah.Tabel 1. Panduan Wawancara Menggunakan NEAKlasifikasi(Classification)Jenis Pertanyaan (Typical Questions)Kesalahan (Errors)1.Membaca(Reading)Silahkan Baca pertanyaannya pada saya (Please read Tidak mengetahui kata kunci atauthe question to me)simbol (Do not recognise keywords or symbols)Jika kamu tidak mengetahui satu kata atau bilangan,tinggalkan (If you don’t know a word or number,leave it out.)2.Pemahaman(Comprehension)(a) Menunjuk ke satu kata atau symbol (Point to aword or symbol.) Apa arti kata atau simbol ini(What does this word/symbol mean?)(b) Katakan pada saya apa pertanyaan ditanyakanpadamu untuk dikerjakan (Tell me what thequestion is asking you to do).Apa yang kamu maksudkan ketika kamu katakana .? (What do you mean when you say ?)Dapat membaca masalah denganbaik, tetapi tidak dapatmemahami arti dari kata-kata,simbol atau petanyaan (Can readthe problems well but cannotcomprehend the meaning of thewords, symbols or question)Ida Karnasih: Analisis kesalahan Newman pada soal cerita matematis (Newman’s Error Analysis inMathematical Word Problems). Jurnal PARADIKMA, Vol.8, Nomor 1, April 2015, Hal 37-51

423.Transformasi(Transformation)Katakan atau tunjukkn pada saya bagaimana kamumulai menemukan jawaban pada pertanyaan ini (Tellor show me how you start to find an answer to thisquestion)4.KetrampilanTunjukkan pada saya bagaimana kamu mendapatProses (Processing jawaban ( Show me how you get the answer).Skills)Katakan pada saya apa yang sedang kamu kerjakansebagai pekerjaanmu (Tell me what you are doing asyou work)Tidak dapat mentransformasikalimat kedalam bentukmatematis (Cannot transformsentences into mathematicalforms)Dapat memilih operrasi yangsesuai tetapi tidak dapat menyelesaikan operasi dengan akurat(Can choose an appropriateoperation but cannot completethe operation accurately)Biarkan sisa mengerjakan pada selembar kertas (Letstudent work on a piece of paper)5.KemampuanMengkode(Encoding ability)Tuliskan jawaban pertanyaannya (Write down theanswer to the question)Dapat menunjukkan operasi yangbenar tetapi menulis jawabandengan tidak benar (Can performthe correct operations but writesthe answer incorrectly).6.Ceroboh(Careless)Menyatakan jawaban yang benar dalam usaha keduaselama interviu; usaha per-tama ang tidak benarketika mengerjakan tes. Siswa menandaikesalahannya sendiri (Obtain correct answer insecond attempt during interview; incorrect firstattempt when doing the test. Students spot ownmistakes.)Berbeda dari kesalahan di atas(Different from the errors above)Kira-kira 20% dari kesalahandilaporkan dalam beberapa studijenis ini (About 20% of errorsreported in some studies are ofthis type.)Pertanyaan Tambahan (Additional Questions?)7.Pengajaran(Teaching)(a) Katakan pada saya bagaimana kamumempelajari topic ini (Tell me how you’velearned this topic )(b) Apakah kamu menemukan topic ini mudah atausulit? Mengapa? (Do you find this topic easy ordifficult? Why?)(c) Apakah topik ini menarik atau mem-bosankan?Mengapa? (Do you find this topic interesting orboring? Why?Mengajarkan siswa bagaimana menyelesaikan masalah(Teach the student how to solve the problem)Diadaptasi dari Wong Khoon Yoong (2000)Perkembangan NEAKomunikasi merupakan salah satu dari limaproses yang berkontribusi terhadapmatematika sekolah. Siswa diharapkanuntuk belajar menggunakan bahasa danrepresentasi yang tepat untuk merumuskanrangkaian kerja matematika di kurikulumIda Karnasih: Analisis kesalahan Newman pada soal cerita matematis (Newman’s Error Analysis inMathematical Word Problems). Jurnal PARADIKMA, Vol.8, Nomor 1, April 2015, Hal 37-51

43dan mengekspresikan ide-ide matematikamempertimbangkan alasan yang mendasarisecara tertulis, lisan dan melalui diagram.kesulitan dan proses belajar siswa, danmembantu guru untuk menentukan di manaWhite (2009) menjelaskan bahwa NEAletak kesalahpahaman siswa danawalnya dipromosikan di Australia olehmenentukan strategi mana dalam pengajaranClements pada tahun 1980-an dan 1990-anyang efektif untuk mengatasinya. Selain itu,dan kemudian dia bekerja sama denganprogram disediakan baik programEllerton. Lebih lanjut, White (2010)pembelajaran profesi bagi guru dan programmenjelaskan NEA juga tersebar luas diuntuk meningkatkan kemampuan siswaseluruh wilayah Asia-Pasifik seperti didalam membaca dan menghitung.Brunei (Mohidin, 1991); di India (Kaushil,Sajjin Singh & Clements, 1985); diKesalahan Dalam MenyelesaikanMalaysia (Marina & Clements, 1990;Masalah Soal CeritaClements & Ellerton, 1992; Sulaiman &Sepanjang proses penyelesaian masalahRemorin, 1993); di Papua Nugini (Clements,berlangsung, seringkali siswa membuat1982; Clarkson, 1983, 1991); di Singapurakesalahan dan kecerobohan, serta ada(Kaur, 1995); di Filipina (Jiminez, 1992);beberapa siswa yang memberikan jawabandan di Thailand (Singhatat, 1991;yang salah karena mereka tidak termotivasiThongtawat, 1992).untuk menjawab sesuai tingkat kemampuanmereka. Penelitian Newman (2008)Menurut Newman (1977, 1983), NEAmenghasilkan sejumlah besar bukti bahwadikembangkan untuk membantu guru ketikaanak-anak mengalami kesulitan denganberhadapan dengan siswa yang mengalamistruktur semantik, kosa kata, dan simbolkesulitan dengan masalah soal ceritamatematika dibandingkan dengan algoritmamatematis. NEA mendukung praktek yangstandar. White (2010) melaporkan bahwaberlaku dan memberikan siswa pengalamandalam beberapa studi yang dilakukanyang melibatkan latihan (drill) dan praktekNewman di sekolah-sekolah, proporsidengan harapan bahwa siswa akankesalahan terbesar, sekitar 70 persen, darimemperbaiki kesalahan mereka dalamkesalahan yang dilakukan oleh siswamenyelesaikan masalah soal cerita. NEAberusia 7 tahun adalah pada soal matematikamenyediakan kerangka kerja untukyang khusus berada di tingkat pemahamanIda Karnasih: Analisis kesalahan Newman pada soal cerita matematis (Newman’s Error Analysis inMathematical Word Problems). Jurnal PARADIKMA, Vol.8, Nomor 1, April 2015, Hal 37-51

44atau transformasi. Para peneliti ini jugamembuat sejumlah kesalahan pada satumenemukan bahwa membaca menunjukkanpertanyaan dan dengan demikian sulit untukkesalahan kurang dari 5 persen darimembandingkan interpretasi Casey dengankesalahan awal, dan keadaan ini jugaNewman. Namun, metode Casey menarikberlaku untuk kesalahan keterampilan prosesbagi guru dan yang lebih tertarik lagiyang sebagian besar terkait dengan operasibagaimana siswa melakukan kesalahan padanumerik standar (Ellerton & Clarkson,tingkat process.1996). Selain itu, penelitian Newman secarakonsisten menunjukkan ketidaktepatanAdaptasi model kedua NEA diusulkan olehbanyak terjadi pada program remidiEllerton dan Clements (1997). Merekamatematika di sekolah-sekolah di manamenggunakan bentuk modifikasi darirevisi ditekankan pada algoritma standar,metode wawancara Newman untuksementara hampir tidak ada perhatianmenganalisis tanggapan siswa kelas 5diberikan kepada kesulitan yangsampai kelas 8 dalam satu set soal yangberhubungan dengan pemahaman danterdiri dari 46 pertanyaan. Semua tanggapan,transformasi (Ellerton & Clarkson, 1996).baik yang benar ataupun yang salah,dianalisis. Sebuah jawaban yang benarAdaptasi Model NEAsetelah dianalisis, terkait denganAdaptasi model NEA pertama dilakukanpemahaman tentang konsep, keterampilanoleh Casey (1978). Dalam studinya tentangdan pertanyaan hubungan antar konsep yangkesalahan yang dilakukan oleh 120 siswaterkait dengan kategori kesalahan Newman,kelas 7 di Sekolah Menengah Pertama,meskipun jawabannya adalah benar.Casey menginstruksikan pewawancaraModifikasi Ellerton dan Clementsuntuk membantu siswa yang melakukanmenyebabkan penerapan definisi yangkesalahan berlebihan. Jika murid membuatsedikit berbeda dari kesalahan yangkesalahan dalam pemahaman, pewawancarasebelumnya diberikan oleh Clements (1982).harus mencatat hal ini dan menjelaskan artidari pertanyaan murid, dan proses iniPenelitian Menggunakan NEAberlanjut sampai siswa menjawabEllerton dan Olson (2005) melakukanpertanyaan. Dengan demikian, dalampenelitian terhadap 83 Kelas 7 dan Kelas 8penelitian Casey, seorang murid bisasiswa di Illinois Amerika menyelesaikan tesIda Karnasih: Analisis kesalahan Newman pada soal cerita matematis (Newman’s Error Analysis inMathematical Word Problems). Jurnal PARADIKMA, Vol.8, Nomor 1, April 2015, Hal 37-51

45yang terdiri dari item dari Illinois Tessasaran yang melibatkan minimal 5 siswaPrestasi Standar (Standardized Achievementper kelas pada spreadsheet EXCEL yangTest). Temuan mereka diperkuat dengandisediakan untuk mereka. Spreadsheetfakta bahwa nilai siswa pada tes tidakmencatat tingkat awal pada kerangka belajarmencerminkan tingkat pemahaman merekadan NEA untuk siswa sebelum dan sesudahtentang hubungan konsep-konsepprogram dilaksanakan dan juga dilakukanmatematika. Hasil analisis menunjukkanlagi setelah 10 minggu kegiatan yang35% ketidakcocokan antara siswa yangditargetkan.memberikan jawaban yang benar dengansedikit atau tanpa pemahaman dan lain-lainPada tahun 2008, penelitian menggunakanyang memberikan jawaban yang salah, tetapiNEA dilakukan di Australia. Datamemiliki beberapa pengertian. Para penulisdikumpulkan dari 74 sekolah dengan 55meragukan penggunaan program pengujiansekolah dasar, 16 sekolah menengah danNEA pada skala besar sebagai sarana untuktiga Sekolah kejuruan (dalam White, 2010).membuat perbandingan atau digunakanAda 1.213 siswa dengan 954 siswa SDsebagai dasar untuk alokasi sumber daya.(78,6%) dan 259 siswa sekolah menengah(21,4%). Hanya satu dari dua pertanyaanWhite (2009) melaporkan Program Belajaryang melibatkan Analisis KesalahanBerhitung (Counting-on) menggunakanNewman dalam instrumen penilaian tercatatNEA yang dilaksanakan di 99 sekolah diuntuk setiap siswa. Skala NEA dari 1 sampaiseluruh negara bagian Australia pada tahun5 digunakan, dan kategori 6 ditambahkan2008. Ins

kesalahan siswa terletak pada tes matematika yang diberikan. Kesalahan jawaban siswa umumnya disebabkan oleh kemampuan membaca, pemahaman, kesalahan transformasi, atau kecerobohan. Seringkali, siswa dapat melaksanakan satu atau lebih dari empat operasi hitung ( , -, x, ) yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan, tetapi mereka tidak mengetahui

Related Documents:

Berdasarkan hasil analisis kesalahan diperoleh sebanyak 3.917 kesalahan yang dibuat siswa pada tes CoMTI 1 dan tes CoMTI 2. Kesalahan tersebut terdiri dari kesalahan pemahaman sebanyak 1.091 (28%), kesalahan transformasi sebanyak 1.969 (50%), kesalahan matematis sebanyak 716 (18%), dan kesalahan tafsir sebanyak 141 (4%).

SP-1 terkait kesalahan-kesalahan yang dilakukan pada soal nomor 1 dan 2, kesalahan-kesalahan diatas di-sebabkan oleh beberapa faktor. Kesimpulan hasil analisis kesalahan SP-1 dalam melakukan operasi penjumlahan pecahan aljabar di-sajikan dalam tabel berikut ini. Tabel 1. Hasil Analisis kesalahan SP-1 2.

Indikator kesalahan yang digunakan mengacu pada objek matematika langsung menurut Gagne yaitu, kesalahan fakta, konsep, pinsip dan skill. Setelah dilakukan analisis diperoleh hasil penelitian bahwa jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa adalah kesalahan fakta, konsep, prinsip dan skill. Penyebab kesalahan tersebut adalah

dalam menyelesaikan soal matematika adalah kesalahan dalam menafsirkan konsep, kesalahan dalam memahami dan mencermati perintah soal, dan kesalahan siswa yang tidak mampu membagi waktu dalam menyelesaikan soal. Berdasarkan uraian diatas maka analisis kesalahan mahasiswa pada penyelesaian

penulisan kisi-kisi, penulisan soal, telaah (analisis kualitatif), ujicoba, analisis kuantitatif soal, dan kalibrasi soal. Soal-soal yang terbukti bermutu secara kualitatif dan kuantitiatif dikumpulkan dan disimpan dalam bank soal. Alur kegiatan pengembangan bank soal di Puspendik terlihat dalam diagram berikut. Penulis Soal Soal Mentah D i t e r i m a D i t o l a k Baik Kurang Baik Revisi U j .

2. Kepala sekolah memberikan arahan teknis tentang analisis butir soal kepada TPK sekolah dan guru/MGMP sekolah, antara lain mencakup: a. Dasar dan acuan pelaksanaan analisis butir soal b. Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan analisis butir soal c. Manfaat analisis butir soal d. Hasil yang diharapkan dari analisis butir soal e.

prestasi belajar adalah : (1) penentuan tujuan tes, (2) penyusunan kisi-kisi, (3) penulisan soal, (4) penelaahan soal (review dan revisi soal), (5) uji coba soal, termasuk analisis dan perbaikan, dan (6) perakitan soal menjadi perangkat tes. PENULISAN BUTIR SOAL Pada pelatihan ini hanya difokuskan pada penyusunan dan analisis butir yang digunakan untuk mengungkap aspek kognitif. Untuk itu .

American Revolution Wax Museum Project Overview You will become an expert on one historical figure who played a significant role in the American Revolution. For this individual, you complete the following tasks: 1. Notes: Use at least 3 sources to research and take notes about the individualʼs life, views, and impact. At least one of