PERBEDAAN BRAND RESONANCE DITINJAU DARI

2y ago
2 Views
1 Downloads
357.12 KB
56 Pages
Last View : 5d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Raelyn Goode
Transcription

1PERBEDAAN BRAND RESONANCE DITINJAU DARIPENGGUNAAN LOCAL BRANDING DAN FOREIGNBRANDING PADA NAMA PRODUKSKRIPSIdisajikan sebagai salah satu syaratuntuk memperoleh gelar Sarjana PsikologiolehAdi Gunawan1511411062JURUSAN PSIKOLOGIFAKULTAS ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2016

iPERNYATAANSaya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan judul“Perbedaan Brand Resonance Ditinjau Dari Penggunaan Local Branding DanForeign Branding Pada Nama Produk” ini benar-benar hasil karya saya sendiri,bukan jiplakan dari karya tulis orang lain sebagian atau seluruhnya. Pendapat atautemuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkankode etik ilmiah.Semarang, 26 Februari 2016Adi Gunawan1511411062

iiPENGESAHANSkripsi dengan judul “Perbedaan Brand Resonance Ditinjau DariPenggunaan Local Branding Dan Foreign Branding Pada Nama Produk” telahdipertahankan dihadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Ilmu PendidikanUniversitas Negeri Semarang pada hari ini.Panitia:Penguji IPenguji IINIP.NIP.Penguji IIISekertarisRahmawati Prihastuty, S.Psi, M.SiNIP. 197905022008012018NIP.KetuaNIP.

iiiMOTTO DAN PERUNTUKANMOTTO“Everyday, every hour I wish that I was bulletproof”(Radiohead – Bulletproof)“Semoga Tuhan mendekatkan semua rahasia perasaan pada jawabannya.”(Fahd Pahdepie)PERUNTUKANPenulis peruntukan karya ini bagi:Alm. Ibu Erlinahwati, Bapak Harso, danIbu Rustini tercinta,Adik – Adik tersayang Eman, dan Riva,Nenek, Paman, dan Bibi yang tersayangSemua sahabat-sahabat seperjuanganAnda yang telah membaca skripsi ini

ivKATA PENGANTARAlhamdulillahirabbil’alamin. Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telahmelimpahkan segala rahmat, hidayah, dan anugerah-Nya, sehingga udul“EfektivitasPenggunaan Foreign Branding Pada Nama Produk Terhadap Brand Resonance”.Bantuan, motivasi, dukungan, dan doa dari berbagai pihak membantu penulismenyelesaikanskripsi ini, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasihkepada:1. Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd, Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UniversitasNegeri Semarang.2. Drs. Sugeng Hariyadi, S.Psi, M.S, Ketua Jurusan Psikologi Fakultas IlmuPendidikan Universitas Negeri Semarang.3. Rahmawati Prihastuty, S.Psi, M.Si, sebagai dosen pembimbing yang dengansabar dan telaten telah berkenan mencurahkan perhatian selama prosespenyelesaian skripsi ini.4. Dr. Edy Purwanto, M. Si sebagai dosen pembimbing akademik, yang telahmembimbing dan mengarahkan penulis selama menempuh masa studi.5. Seluruh Bapak dan Ibu dosen serta staf di Jurusan Psikologi yang telahberkenan membagikan ilmu dan pengalaman kepada penulis.6. Segenap keuarga besar UK3 Universitas Negeri Semarang, yang telahbersedia berpartisipasi sebagai responden dalam penelitian ini.

v7. Sahabat - sahabat Psikologi angkatan 2011, khususnya Ersia, Hingar, Mauli,Yanuar, Aziz, Agiola, Tirta, Utit, Ida, Wilsa, Arief, Ela, Mentari, Tifany, danyang tidak bisa disebutkan satu - persatu, yang bersama – sama denganpenulis menempuh studi dalam suka dan duka.8. Sahabat – sahabat diluar kampus, khusunya Phisesa, Tiar, Dhimas, Dessy,Herman, Ajis, Galang, Romi, Hilda, Ajeng, dan yang tidak bisa disebutkansatu - persatu, yang selalu membantu dan memberikan dukungan kepadapenulis dalam menempuh studi dalam kondisi apapun.9. Ibu, Bapak, Adik – adik, yang tiada lelahnya telah memberikan segenap doa,perhatian, dan dukungan kepada penulis.10. Semua pihak yang turut membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak dapatpenulis sebutkan satu per satu.Akhirnya, penulis mengucapkan terima kasih setulus hati kepada semuapihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini.Penulis berharapskripsi inimemberikan manfaat dan kontribusi untuk perkembangan ilmu, khususnya ilmupsikologi.Semarang, 26 Februari 2016Penulis

viABSTRAKGunawan, Adi. 2016. Perbedaan Brand Resonance Ditinjau dari PenggunaanForeign Branding dan Local Branding pada Nama Produk. Skripsi. JurusanPsikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. PembimbingUtama: Rahmawati Prihastuty, S.Psi., M.Si.Kata Kunci: Brand Resonance, Foreign Branding, Local Branding, Produk.Produk dengan brand equity yang kuat sangat bermanfaat dalam menguasai pasar.Salah satu dimensi paling bernilai dalam menyusun brand equity, yaitu brandresonance. Banyak cara yang dilakukan produsen dalam membangun brandresonance, antara lain menggunakan bahasa asing pada nama produk yangditawarkan. Pemilihan bahasa baik dengan bahasa lokal atau bahasa asing menjadipenting kaitannya dalam membangun brand resonance. Penelitian ini bertujuanuntuk menguji perbedaan dampak penggunaan bahasa pada nama brand terhadapbrand resonance. Responden penelitian ini berjumlah 40 orang. Pengujianhipotesis penelitian ini menggunakan uji t. Perlakuan pada penelitian ini diberikandalam bentuk sebuah produk dengan tampilan nama brand menggunakan bahasaIndonesia dan brand berbahasa Inggris. Hasil menunjukan, bahwa padaperbandingan brand Susu Langit Biru dan Blue Sky Milk diperoleh signifikansi0,454 (sig 0,05), pada brand Soda Keras dan Hard Soda diperoleh signifikansi0,552 (sig 0,05), serta pada brand Arus dan Flow diperoleh signifikansi 0,986(sig 0,05). Hasil tersebut menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan brandresonance yang ditimbulkan dari penggunaan foreign branding (bahasa Inggris)ataupun local branding (Bahasa Indonesia) pada penamaan brand. Bagi penelitiselanjutnya, perlu memperhatikan variabel lain yang memiliki cakupan lebihdangkal dan berhubungan dekat dengan brand resonance antara lain brandsalience, dan brand awareness.

viiDAFTAR ISIHalamanHALAMAN JUDUL . iPERNYATAAN .iiPENGESAHAN . iiiMOTTO DAN PERUNTUKKAN . ivKATA PENGANTAR .ABSTRAKv. viiDAFTAR ISI . viiiDAFTAR TABEL . xiiDAFTAR GAMBAR . xivDAFTAR LAMPIRAN . xviBAB1.PENDAHULUAN1.1Latar Belakang . .11.2Rumusan Masalah . .91.3Tujuan Penelitian. .91.4.Manfaat Penelitian. . 102.LANDASAN TEORI2.1.Brand .112.1.1. Definisi Brand . . 112.2.Brand Resonance. . 122.2.1. Definisi Brand Resonance. . 122.2.2. Dimensi Penyusun Brand Resonance . . 142.2.3. Penelitian Pendukung Brand Resonance. . 182.2.4. Konstruk Brand Resonance dalam Brand Equity . . 182.2.5. Brand Resonance Sebagai Building Blocks Brand Equity .2.3.19Foreign Branding . . 232.3.1. Definisi Foreign Branding . . 232.3.2. Kriteria Foreign Branding yang Baik . . 242.4.Local Branding. . 26

viii2.4.1Definisi Local Branding.262.5.Kerangka Berpikir .292.6.Hipotesis Penelitian.343.METODE PENELITIAN3.1.Jenis dan Desain Penelitian .353.1.1. Jenis Penelitian.353.1.2. Desain Eksperimen.363.2.Prosedur Penelitian.383.2.1. Persiapan Eksperimen .383.2.2. Pelaksanaan Eksperimen .403.3.Variabel Penelitian .413.3.1. Identifikasi Variabel Penelitian .413.3.2. Definisi Operasional.423.4.Responden Penelitian .443.5.Metode Pengumpul Data .453.5.1. Skala Brand Resonance.463.6.Validitas dan Reliabilitas .473.6.1. Validitas Eksperimen .483.6.2. Validitas Alat Ukur .493.6.3. Reliabilitas .503.7.Teknik Analisis Data .504.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN4.1.Persiapan Penelitian .514.1.1. Orientasi Kancah Penelitian .514.1.2. Penentuan Responden Penelitian .524.1.3. Penyusunan Instrumen .544.2.Pemberian Perlakuan dan Pengumpulan Data .554.2.1. Pelaksanaan Skoring .584.3.Hasil Penelitian .58Uji Hipotesis.584.3.1.1. Hasil Uji Validitas .584.3.1.

ix4.3.1.2. Uji Normalitas. . 644.3.1.3. Uji Homogenitas. . 664.3.2.Uji Hipotesis. . 674.3.2.1. Uji Hipotesis Pada Produk Jenis Minuman Susu . . 684.3.2.2. Uji Hipotesis Pada Produk Jenis Minuman Sdoa . . 694.3.2.3. Uji Hipotesis Pada Produk Jenis Minuman Air Mineral . . 704.3.3.Gambaran Umum Brand Resonance Produk dengan Nama Brandmenggunakan Bahasa Indonesia.714.3.3.1. Gambaran Umum Brand Resonance pada Produk dengan NamaBrand Susu Langit Biru.724.3.3.2. Gambaran Umum Brand Resonance pada Produk dengan NamaBrand Soda Keras .734.3.3.3. Gambaran Umum Brand Resonance pada Produk dengan NamaBrand Arus .4.3.4.74Gambaran Umum Brand Resonance Produk dengan Nama BrandMenggunakan Bahasa Inggris (Foreign Branding) . . 754.3.4.1. Gambaran Umum Brand Resonance pada Produk dengan NamaBrand Blue Sky Milk.774.3.4.2. Gambaran Umum Brand Resonance pada Produk dengan NamaBrand Hard Soda .784.3.4.3. Gambaran Umum Brand Resonance pada Produk dengan NamaBrand Flow.794.3.5.Gambaran Brand Resonance Ditinjau pada Setiap Aspek .804.3.6.Gambaran Brand Resonance Ditinjau dari Aspek BehavioralLoyalty (Loyalitas Perilaku) .804.3.5.1. Gambaran Brand Resonance Ditinjau dari Aspek AttitudinalAttachment . .4.3.7.Gambaran Brand Resonance Ditinjau dari Aspek Sense dariAspek89ActiveEngagement .94

x4.3.9.Perbandingan Ringkasan Deskriptif Brand Resonance Pada enggunaan Bahasa Inggris .984.3.6.1. Produk Susu .994.3.6.2. Produk Soda.1014.3.6.3. Produk Air Mineral.1044.4.Pembahasan.1074.4.1.Pembahasan Analisis Deskriptif Brand Resonance Ditinjau dariPenggunaan Bahasa Indonesia Sebagai Nama Brand Produk.4.4.2.Pembahasan Analisis Deskriptif Brand Resonance Ditinjau dariPenggunaan Bahasa Inggris Sebagai Nama Brand Produk.4.4.3.107111Pembahasan Analisis Inferensial Brand Resonance Ditinjau dariPenggunaan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris Sebagai NamaBrand Produk .1154.5.Keterbatasan Penelitian.1205.SIMPULAN DAN SARAN2.1.Simpulan .1212.2.Saran .121DAFTAR PUSTAKA .123LAMPIRAN .127

xiDAFTAR TABELTabelHalaman3.1.Rancangan Penelitian .383.2.Blueprint Skala Brand Resonance.474.1.Jenis Kelamin Responden .524.2.Waktu Pelaksanaan Penelitian Kelompok A.554.3.Waktu Pelaksanaan Penelitian Kelompok B .565.1.1.Sebaran Hasil Uji Validitas Skala Brand Resonance Produk SusuLangit Biru .5.1.2.Sebaran Hasil Uji Validitas Skala Brand Resonance Produk BlueSky Milk .5.1.3.60Sebaran Hasil Uji Validitas Skala Brand Resonance Produk SodaKeras . .5.1.4.5961Sebaran Hasil Uji Validitas Skala Brand Resonance Produk HardSoda . .624.4.Sebaran Hasil Uji Validitas Skala Brand Resonance Produk Arus .634.5.Sebaran Hasil Uji Validitas Skala Brand Resonance Produk Flow .644.6.One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test.654.7.Uji Homogenitas Brand Resonance Pada Produk Susu.664.8.Uji Homogenitas Brand Resonance Pada Produk Soda .674.9.Homogenitas Brand Resonance Pada Produk Air Mineral.674.10.Aturan Uji t .684.11.Paired Samples Test Brand Resonance Pada Produk Susu .684.12.Paired Samples Test Brand Resonance Pada Produk Soda .694.13.Paired Samples Test Brand Resonance Pada Produk Air Mineral .705.1.5.Distribusi Umum Frekuensi Brand Resonance Produk BerbahasaIndonesia .5.1.6.72Distribusi Umum Frekuensi Brand Resonance Produk BerbahasaInggris (Foreign Branding) .76

xii5.1.7.Distribusi Frekuensi Brand Resonance Produk Berbahasa IndonesiaBerdasarkan Behavioral Loyalty .5.1.8.Distribusi Frekuensi Brand Resonance Produk Berbahasa InggrisBerdasarkan Behavioral Loyalty .5.1.9.8183Distribusi Frekuensi Brand Resonance Produk Berbahasa IndonesiaBerdasarkan Attitudinal Attachment .865.1.10. Distribusi Frekuensi Brand Resonance Produk Berbahasa InggrisBerdasarkan Attitudinal Attachment .885.1.11. Distribusi Frekuensi Brand Resonance Produk Berbahasa IndonesiaBerdasarkan Sense Of Community .905.1.12. Distribusi Frekuensi Brand Resonance Produk Berbahasa InggrisBerdasarkan Sense Of Community .925.1.13. Distribusi Frekuensi Brand Resonance Produk Berbahasa IndonesiaBerdasarkan Active Engagement .955.1.14. Distribusi Frekuensi Brand Resonance Produk Berbahasa InggrisBerdasarkan Active engagement .975.1.15. Ringkasan Deskriptif Brand Resonance Pada Produk Susu .995.1.16. Ringkasan Deskriptif Brand Resonance Pada Produk Soda .1015.1.17. Ringkasan Deskriptif Brand Resonance Pada Produk Air Mineral .1045.1.18. Tingkatan Loyalitas Brand Produk Berbahasa Indonesia .1085.1.19. Tingkatan Loyalitas Brand Produk Berbahasa Inggris .1125.1.20. Perbandingan Mean Empiris Tiap Aspek pada Produk denganNama Brand Berbahasa Indonesia dan Produk dengan Nama BrandBerbahasa Inggris dari Masing – Masing Jenis Produk .116

xiiiDAFTAR GAMBARGambarHalaman5.1.21. Aspek - Aspek Brand Equity .225.1.22. Kerangka Berpikir Efektivitas Penggunaan Foreign BrandingTerhadap Brand Resonance .295.1.23. Desain Eksperimen Seri .365.1.24. Rancangan Penelitian .375.1.25. Alur Pelaksanaan Penelitian .405.1.26. Sebaran Usia Responden.535.1.27. Diagram Gambaran Umum Brand Resonance Produk Susu LangitBiru .735.1.28. Diagram Gambaran Umum Brand Resonance Produk Soda Keras .745.1.29. Diagram Gambaran Umum Brand Resonance Produk Susu Arus.755.1.30. Diagram Gambaran Umum Brand Resonance Produk Blue SkyMilk .775.1.31. Diagram Gambaran Umum Brand Resonance Produk Hard Soda .785.1.32. Diagram Gambaran Umum Brand Resonance Produk Flow .795.1.33. Diagram Ringkasan Deskriptif Brand Resonance Pada Produk SusuLangit Biru .995.1.34. Diagram Ringkasan Deskriptif Brand Resonance Pada Produk BlueSky Milk .1005.1.35. Diagram Ringkasan Deskriptif Brand Resonance Pada ProdukBahasa Indonesia dan Bahasa Inggris (Foreign Branding) ProdukSoda .1015.1.36. Diagram Ringkasan Deskriptif Brand Resonance Pada Produk SodaKeras .1025.1.37. Diagram Ringkasan Deskriptif Brand Resonance Pada Produk HardSoda .102

xiv5.1.38. Diagram Ringkasan Deskriptif Brand Resonance Pada ProdukBahasa Indonesia dan Bahasa Inggris (Foreign Branding) ProdukSoda .1035.1.39. Diagram Ringkasan Deskriptif Brand Resonance Pada Produk Arus 1045.1.40. Diagram Ringkasan Deskriptif Brand Resonance Pada ProdukFlow .4.1.105Diagram Ringkasan Deskriptif Brand Resonance Pada ProdukBahasa Indonesia dan Bahasa Inggris (Foreign Branding) ProdukAir Mineral .106

xvDAFTAR LAMPIRANLampiranHalaman1. Tabulasi Skala Penelitian . 1282. Jadwal Konsep Eksperimen . 1413. Hasil Uji Asumsi . 1454. Validitas dan Reliabilitas . 1515. Skala Penelitian. 1646. Dokumentasi Penelitian . 166

1BAB IPENDAHULUAN1.1Latar BelakangNama sebuah brand atau merek merupakan representasi dan asosiasisebuah produk – baik mutu, harga, nilai, maupun gengsinya. Merek atau branddiartikan sebagai “sebuah nama, istilah, lambang, desain, atau kombinasi yangdimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari salah satu penjual ataukelompok penjual dan mendiferensasikan mereka dari pesaing” (Kotler & Keller,2009:172).Penggunaan brand atau merek terus berkembang sesuai denganpeningkatan kebutuhan manusia terhadap trend konsumsi suatu produk. Branddari produk – produk tersebut bisa bersifat baru dan inovatif maupun recycle ataupengembangan dari brand produk yang telah ada, sehingga bisa dipahami bahwapersaingan sebuah brand suatu produk akan terus terjadi seiring meningkatnyakebutuhan manusia. Brand sendiri lebih lazim dan lebih banyak menjadi obyekloyal karena dianggap sebagai identitas produk atau perusahaan yang lebih mudahdikenali oleh pelanggan, namun beredarnya produk yang serupa dipasaranmenjadi suatu tantangan persaingan yang harus dihadapi oleh seorang pengusaha,hal tersebut didukung oleh Kertajaya (dalam Simamora 2001: 61) yangmenyatakan bahwa brand jauh lebih penting dari produk.

2Berbagai merek asing yang ada di Indonesia telah merambah di segala liniproduk kebutuhan masyarakat, Yuswohady (2013) sebagai Program Director dariIndonesia Brand Forum menilai bahwa masyarakat Indonesia tidak lepas dariproduk ber-merek asing. Yuswohady (2013) menyatakan bahwa "Dominasi merek- merek asing di Indonesia semakin menguat mulai menguasai sumber daya alam,perbankan, perkebunan bahkan hingga produk consumer goods. Artinya Indonesiamenjadi kolonialisasi merek asing. Walaupun merek asing tidak secara langsungmenguasai merek di Indonesia namun keuntungan dari bisnis merek asing diIndonesia sangat dominan dibandingkan dengan produk lokal, yaitu dengan omsetdan keuntungannya bisa lebih dari 80% bisnis di Indonesia. Ini artinya sebagianbesar merek asing telah mendominasi di Indonesia.”Selain efek positif yang dirasakan oleh masyarakat Indonesia sepertisemakin banyak variasi brand yang tersedia, efek negatif dari membanjirnyaproduk asing di Indonesia mengakibatkan persaingan yang tidak seimbang bagisejumlah industri lokal sehingga mematikan industri kecil tersebut. MenurutHeppy (2013), pada tahun 2008 sebanyak 200 industri di negeri ini gulung tikarkarena produknya kalah bersaing dengan produk perusahaan asing. Kondisiseperti itu akan terus terjadi, jika masyarakat tidak mau berpihak pada produklokal. Banyak hal yang dapat dilakukan dalam menyikapi hal tersebut, salahsatunya adalah para pelaku bisnis harus berusaha mempertahankan danmengembangkan eksistensi brand produknya yang telah beredar di pasar, selainitu mereka juga harus terus menumbuhkan inovasi baru dalam menghadirkansuatu brand produk yang akan menjadi komoditas bisnis bagi usahanya, dengan

3demikian seorang pengusaha mampu mempertahankan kelangsungan bisnisnyadalam berkompetisi di dunia usaha.Kompetisi persaingan di dunia usaha menjadi suatu tantangan yang perludihadapi oleh seorang pengusaha dalam menggadang sebuah brand produknya.Sesuai dengan pendapat Durianto, Darmadi, Sugiarto, Tony (2001:3), bahwa“Persaingan di antara merek yang beroperasi di pasar semakin meningkat, danhanya produk yang memiliki ekuitas merek (brand equity) yang kuat akan tetapmampu bersaing, merebut dan menguasai pasar.“ Oleh sebab itu, agar bisabertahan dan memenangkan kompetisi di dunia usaha langkah selanjutnya dapatdicapai dengan membangun sebuah brand equity pada produknya.Memahami lebih lanjut mengenai brand equity, Kotler (2009:334)menjelaskan bahwa ekuitas merek (brand equity) adalah nilai tambah yangdiberikan pada produk dan jasa yang dapat tercermin dalam cara konsumenberpikir, merasa, dan bertindak dalam hubungannya dengan merek, dan jugaharga, pangsa pasar, dan profitabilitas yang diberikan merek bagi perusahaan.Terciptanya brand equity dalam suatu brand produk menjadikan nilai total produklebih tinggi dari nilai produk sebenarnya secara obyektif. Sehingga, selainmembangun kualitas fisik produk perusahaan dengan maksimal, usaha dalammemenuhi tantangan persaingan di dunia bisnis yang tidak kalah pentingnyauntuk dijalankan adalah tuntutan untuk bekerja keras dalam membangun brandequity yang baik dan kuat sehingga brand produk yang digadang oleh perusahaanmampu bersaing dengan produk asing pada pasar bisnis di bidangnya. Penjelasantersebut didukung dengan penelitian dari Rahmadhano (2014: 9) yang

4menyatakan bahwa brand equity berpengaruh positif dan berdampak signifikanpada keputusan pembelian konsumen pada suatu produk.Menjelaskan lebih lanjut mengenai brand equity, Keller (2001: 17)menjabarkan aset brand equity yang berkontribusi pada proses implementasimembutuhkan enam building blocks utama, yaitu: brand salience, brandperformance, brand imagery, brand judgments, brand feelings, danbrandresonance. Diantara keenam brand building blocks tersebut, brand resonancemenjadi bagian yang paling bernilai. Brand resonance dapat terjadi saat semuabuilding blocks yang lain terhubung dengan kebutuhan, keinginan, dan hasratkonsumen, dengan kata lain brand resonance merefleksikan hubungan yangsempurna antara konsumen dengan brand. Brand resonance sendiri memilikipengaruh signifikan dalam membangun sebuah brand equity pada suatu produk.Brand resonance menunjukkan hubungan merek dengan konsumen yangmendalam berdasarkan pada loyalitas, attachment, dan rasa kesamaan atau afiliasiyangtahan lama, sehingga dengan brand resonance yang benar, konsumenmenyatakan tingkat kesetiaan yang tinggi kepada merek tersebut; sepertiberinteraksi dengan merek tersebut dan membagikan pengalaman yang merekamiliki dengan yang lain (Keller, 2001: 19). Resonansi tersebut tercermin padaintensitas atau kekuatan ikatan psikologis antara pelanggan dan merek, sertatingkat aktivitas yang ditimbulkan loyalitas tersebut (misalnya, tingkat pembelianulang, usaha dan waktu yang dicurahkan untuk mencari informasi merek, danseterusnya) (Kotler& Keller 2009: 341).

5Sebagai salah satu building block yang paling bernilai dalam menyusunbrand equity, memperhatikan brand resonance yang baik pada suatu produkmenjadi penting dalam mencapai brand equity dalam mengembangkan suatubisnis perusahaan. Gultom (2012 : ii) yang menyatakan bahwa ekuitas merek yangkuat dapat mendorong konsumen untuk melakukan keputusan pembelian danbahkan pembelian ulang pada produk tersebut. Demikian semakin produk tersebutbanyak dibeli dan diterima oleh konsumen maka kelangsungan bisnis usaha y

“Everyday, every hour I wish that I was bulletproof” (Radiohead – Bulletproof) “Semoga Tuhan mendekatkan semua rahasia perasaan pada jawabannya.” (Fahd Pahdepie) PERUNTUKAN Penulis peruntukan karya ini bagi: Alm. Ibu Erlinahwati, Bapak Harso, dan Ib

Related Documents:

PSIKOLOGI KHUSUS Ditinjau dari terjadinya dan perkembangan manusia: GENETIS & PERKEMBANGAN Ditinjau dari kelompok manusia yang menyimpang dari norma: PATOLOGI, ABNORMAL, KRIMINAL, ANAK LUAR BIASA, DAN KLINIS Ditinjau dari masalah kelompok: MASSA, KEMASYARAKATAN, BANG

rahmat, karunia serta segala kemudahan yang dilimpahkan-Nya sehingga skripsi yang mengangkat tema perbedaan penyesuaian diri di lingkungan kerja ditinjau dari peran jenis kelamin pada perawat akhirnya dapat terselesaikan.penulis menyadari bahwa semua keberhasilan dalam menyesesaikan studi dan penulisan skripsi ini

Sistem injeksi digunakan untuk menyemprotkan bahan bakar kedalam engine yang akan dicampur dengan udara untuk keperluan pembakaran. 11.1. Penggolongan Sistem Injeksi Penggolongan sistem injeksi dapat ditinjau dari berbagai hal : 11.1.1. Ditinjau dari tempat penyemprotan bahan bakar Ditinjau dari tempat penyemprotan bahan bakar sistem injeksi .

Aromaticity: Benzene Resonance Contributors and the Resonance Hybrid The Greater the Number of Relatively Stable Resonance Contributors and the More Nearly Equivalent Their Structures, the Greater the Resonance Energy (a.k.a. delocalization energy) N O O N O O 1/2 1/2 resonance hybrid (true strucutre) resonance contributor resonance contributor

The brand meaning evolution model The brand resonance pyramid model Brand knowledge is defined in terms of two components: brand awareness and brand image o Brand awareness relates to brand recall and recognition performance by consumers o Brand image refers to the set of associations linked to

Strategic Brand Management Exeter MBA and MSc –Day 2 Brand Strategy Jack Buckner Aaker’s Brand Identity System BRAND IMAGE How the brand is now perceived BRAND IDENTITY How strategists want the brand to be perceived BRAND POSITION The part of the brand identity and value pro

brand equity, brand image, brand personality and brand extension. 2. Brand Extension. Brand extension is a marketing strategy in which new products are introduced in relation to a successful brand. Various experts have defined brand extensions differently . though, these definitions look quite similar. Kotler and Armstrong (2002) defined brand

12/10/2007 Noorlaily F/ IMAN/Matrikulasi 5 Assets Liabilities & Equity Current assets Current Liabilities Fixed assets Long-term debt Preferred Stock Common Equity The financing decision Gambar I.2 Keputusan Pembelanjaan C. Kedudukan Manajer Keuangan Dalam Struktur Organisasi Perusahaan Di dalam perusahaan yang besar bidang keuangan dipimpin oleh seorang manajer keuangan (chief funancial .