BAB 11 11.1. Penggolongan Sistem SISTEM INJEKSI Injeksi .

3y ago
113 Views
2 Downloads
1.32 MB
50 Pages
Last View : 9d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Tripp Mcmullen
Transcription

Teknik OtotronikBAB 11SISTEM INJEKSIELEKTRONIKSistem injeksi mulai ditemukanpada tahun 1922–1927 ketika Robertbosch menemukan Pompa InjeksiDiesel. Sejak tahun 1960 PrinsipInjeksi Bensin mulai diterapkan padakendaraan bermotor, pada tahun1967 pabrik mobil VW sudahmenerapkan sistem D-Jetronik, barutahun 1973 Sistem Injeksi Bensinmulai dipakai secara meluas padakendaraan bermotor.Sistem injeksi digunakan untukmenyemprotkanbahanbakarkedalam engine yang akan dicampurdengan udara untuk keperluanpembakaran.11.1. Penggolongan SistemInjeksiPenggolongan sistem injeksidapat ditinjau dari berbagai hal :11.1.1. Ditinjau dari tempatpenyemprotan bahanbakarDitinjaudaritempatpenyemprotan bahan bakar sisteminjeksi dapat dibedakan menjadi 2,yaitu sistem injeksi langsung dansistem injeksi tidak langsung.11.1.1.1. injeksi langsung/DirectGasoline Injection (GDI)Pada sistem GDI penginjeksianbahan bakar dilakukan langsungpada ruang bakar.Gambar 11.1 Direct Gasoline InjectionKeterangan :1. bahan bakar bertekanan tinggi2. saluran bensin bersam3. injektor4. koil pengapian5. sensor CMP6. intake manifoldDirektorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)7. knock sensor8. sensor putaran dan CKP9. sensor temperatur mesin10 sensor putaran dan CKP11. sensor Oksigen311

Teknik OtotronikGambar 11.2 Injeksi tidak langsungKeterangan :1.Sensor Udara masuk2.ECU (kontrol unit)3.Injektor4. Katup Gas5. Busimenjadi 3, yaitu sistem injeksisimultan (penyemprotan bersamasama), sistem injeksi grup dan sisteminjeksi squential.11.1.2.1 Sistem Injeksi SimultanPenyemprotan secara simultanadalah model ritme penyemprotansecara serentak pada semua silinder,penyemprotan terjadi serentak disemua silinder setiap 1 putaran porosengkol ( 360o poros engkol ).Gambar 11.3 Proses pembakaran GDI11.1.1.2. injeksi tidak langsungPadasisteminjeksitidaklangsung penginjeksian dilakukansebelum ruang bakar, tepatnya padaintake manifold.11.1.2. Ditinjau dari ritmepemyemprotanDitinjau dari ritme penyemprotansistem injeksi dapat dibedakan312Gambar 11.4 Grafik Sistem InjeksiSimultanDirektorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)

Teknik Ototronik11.1.2.2 Sistem Injeksi GrupPenyemprotansecaragrupadalah model ritme penyemprotansecara serentak pada group silinder,penyemprotan terjadi serentak di grupsilinder setiap 2 putaran poros engkol(720o poros engkol).11.1.3. Ditinjau dari JumlahPenyemprotDitinjau dari jumlah penyemprotsistem injeksi debedakan menjadi 2,yaitu Single Point Injection (SPI) danMulti Point Injection (MPI).Sisteminjeksiinimasihmenyerupai sistem karburator tetapitelah dilengkapi dengan bahan bakarbertekanan dan pengaturan jumlahpenyemprotannya sudah dikontrolsecara elektronik.Gambar 11.5 Grafik Sistem Injeksi Grup11.1.2.3 Sistem Injeksi SquentialPenyemprotan secara Squentialadalah model ritme penyemprotansecara individu pada setiap silinderdengan jarak penyemprotan 180oantar silinder satu dengan silinderurutan berikutnya. Sehingga dalam720o derajat poros engkol terjadi 4penyemprotan pada silinder yangberbeda.Gambar 11.7 Single Point InjectionKeterangan :1. bensin2. udara3. katup gas4. intake manifold5. injektor6. engineGambar 11.8 Multy Point InjectionGambar 11.6 Grafik Sistem InjeksiSquentialDirektorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)Keterangan :1. bensin2. udara3. katup gas4. intake manifold5. injektor6. engine313

Teknik OtotronikPadasistemSPIinjektorterpasang satu buah untuk kebutuhankeseluruhan silinder, sehingga padasistem ini perbedaan panjang ensinkedalam engine.Pada sistem MPI, injektorterpasang satu buah pada masingmasing silinder sehingga pada sistemini panjang intake manifold tidakmempengaruhiperbedaanpemasukan bensin kedalam engine.Ketersediaan udara dijamin denganbentukintakemanifoldyangpenampangnya luas pada bagiansebelum dudukan injektor.11.1.4. Ditinjau dari SistemPengontrol PenyemprotanDitinjau dari sistem pengontrolpenyemprotan sistem injeksi dapatdibedakan menjadi 3, yaitu SistemInjeksi Mekanis, Sistem InjeksiMekanis Elektronik, Sistem InjeksiElektronik.Injeksi BensinMekanisMekanis ElektrisElektris( K- Jetronik )( KE - Jetronik )( EFI )Injektor menyemprotterus menerus padatekanan tertentu( L – Jetronik )Penginjeksianberdasarkan aliranudara pada intakemanifoldInjeksi K yangdikontrol denganECU( D – Jetronik )Penginjeksianberdasarkan tekananpada intake manifoldInjektor dibuka secaraelektromagnetik denganKontrol Unit (ECU)( Motronik )Engine ManagementSystemPenggabunganbeberapa control engine(injeksi, pengapian, isc,egr. dll)Gambar 11.9 Penggolongan pengontrol penyemprotan314Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)

Teknik OtotronikPadasistemKJetronik,kelistrikan hanya pada bagianpengaliran bahan bakar dan padabagian penambah bahan bakar saatstart dingin dan penambahan udarasaat dingin (Gambar 11.10).11.1.4.1 Sistem Injeksi Mekanis(K-Jetronik)Sistem injeksi mekanis (KJetronik) pengendaliannya mutlaksecara mekanik. Pengukuran jumlahudarayangmasukdenganpenimbang udara mekanis.Gambar 11.10 Kelistrikan K-JetronikKeterangan:1. Kunci kontak2. Injektor start dingin3. Sakelar waktu start dingin4. Relai pompa bensin5.6.7.Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)Pompa bensin lstrikRegulator panas mesinKatup pengatur udara tambahan(Thermo time switch)315

Teknik OtotronikGambar 11.11 Sistem K-JetronikKeterangan :1. pompa bensin2. penyimpan tekanan3. saringan bensin5. penimbang udara6. regulator tekanan bensin7. injektor9. Thermo time switch10. pengatur udara tambahan11. regulator panas mesin4. regulator tekanan bensin 8. injektor star dinginPada sistem injeksi mekaniskerja sistem dapat dibedakan dalammondisi-kondisi sebagai berikut:ØSaat temperatur engine dinginKetika temperatur engine dinginperlu tambahan bahan bakar danudara. Pada K-Jetronik dilengkapidengan injektor star dingin yang akanmenambah bensin selama engine distar dalam keadaan dingin danpenambahan udara oleh pengaturudara.tambahan.Saat engine dingin (kurang dari70o C) kontak pada thermo timeswitch keadaan menghubung. Saatmesin di star akan mengalir listrik dariterminal 50 kunci kontak menujuinjektor dan selanjutnya ke groundmelalui bimetal dan kontak pada316thermo time switch, akibatnya injektorstar dingin menyemprot bensin.Gambar 11.12.Gambar 11.12 Sistem injeksi star dinginmenyemprotDirektorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)

Teknik OtotronikSelain itu juga mengalir listrikdari terminal 50 kunci kontak menujukumparan pemanas pada thermotime switch lalu ke ground, sehinggaselang beberapa waktu (2-6 detik)pemanas akan memanaskan bimetaldan bimetal melengkung dantidakmenyemprot lagi.Gambar 11.14 Pengatur udara tambahanKeterangan1.2.3.4.5.6.TerminalElemen pemanasBimetalKatup penutup saluranSaluran udara tambahanPegas penarikGambar 11.13 Sistem injeksi star dingintidak menyemprotSetelah engine panas (lebih dari70o Celcius) bimetal pada thermotime switch dalam keadaan membukakontaknya, sehingga saat star enginepanas tidak ada penambahan bensinmelalui injektor star dingin.Penambahan udara saat dinginterjadi apabila saluran bypass padapengatur udara tambahan membukaSaluran udara tambahan akanmembuka waktu motor dingin, danelemen pemanas akan menutupsaluran kembali bila motor sudahpanasBersamaandengankatuppengatur udara tambahan, regulatorpanasengineakanmengaturperbandingan campuran waktu motorbelum panasGambar 11.15 Regulator panas engineDirektorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)Keterangan1.2.3.4.5.TerminalElemen pemanasBimentalKatup membranSaluranpengontroltekananbahan bakar6. Saluran ke pluyer pengontrol7. Pegas8. Ventilasi317

Teknik OtotronikPada waktu dingin, membranmelengkung ke bawah tekanandiatas plunyer turun (Gambar 11.15),piring plat sensor lebih mudahterangkat bensin akan bertambahbanyak pada aliran udara sama.Bila motor sudah panas, pegasakan menekan membran pada posisilurus tekanan diatas plunyer jadi lebihbesar, sehingga piring plat sensorlebih sulit terangkat sehingga bensinberkurang pada aliran udara sama.ØSaat Kunci Kontak ON tapi tidakada putaranApabila mesin tidak berputarmaka pada terminal minus/1 koil tidakmenibulkan sinyal walaupun kuncikontak ON.Karena tidak ada sinyal yangmemicu transistor pada relay pompabensin maka kumparan relay pompatidak dialiri arus sehingga kontakrelaypompabensinkeadaanmembuka/OFF dan pompa bensintidak mendapat suplai tegangan,pompa bensin tidak bekarja, tidakada bensin tersemprot dan enginetidak hidup.ØSaat KK ON dan ada putaranApabila mesin berputar saatkunci kontak ON maka pada terminal1 koil timbul sinyal. Karena ada sinyalyang memicu transistor pada relaypompa bensin maka kumparan relaypompa bensin ada arus yangmengalir dan menarik kontak relaypompa menutup/ON. Saat itu akanmengalir arus listrik dari bateraymenuju kontak relay pompa danmenuju pompa bensin terus keground dan pompa bensin bekarja,ada bensin tersemprot pada injektorinjektor dan mesin dapat hidup.31811.1.4.2 Sistem Injeksi MekanisElektronik (KE Jetronik)Sistem injeksi mekanis elektris(KE-Jetronik) pengendalian jumlahpenyemprotanbensinsudahmenerapkanaktuator elektrik(Electro Hydroulic pressure actuator).Pengukuran jumlah udara yangmasuk juga sudah dengan sistemelektrik (airflow sensor)yangdigeserkan oleh penimbang udaramekanis. Sensor-sensor lain jugasudah dipasangkan TPS (ThrotlePosition Sensor).Pengaturan elektris yang adauntuk mengatur tekanan bahan bakarpada membran distributor bensin.Saat temperatur engine dingin,sensor temperatur bertahanan besardan memberi informasi ke ECU,sehingga ECU akan mengalirkanarus yang besar menuju ElectroHydroulic pressure actuator. Aktuatorakan menutup saluran lebih rapatsehingga tekanan dibagian bawahmembran distributor tekanan bahanbakar lebih rendah dan membranlebih mudah melengkung kebawahsehingga bahan bakar yang htemperaturengine panas.Ketika engine berputar, pistonmenghisap udara melalui penimbangudara yang akan terangkat keatas,semakin tinggi plunyer regulatortekanan bahan bakar terangkatsemakin banyak bensin menujuinjektor. Airflow sensor efektif bekerjapada saat akselerasi dan enginedingin.Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)

Teknik OtotronikGambar 11.16 Sistem KE-JetronikKeterangan :1. regulator tekanan bensin2. sensor temperatur engine3. airflow sensor4. sensor katup gas /Throtle Position Sensor5. Electro Hydroulic pressure actuator6. ECUSensorkatupgas(TPS)dilengkapi dengan saklar idle yangmenutup saat katup gas tidak dibuka,dan akan membuka saat katup gasdiinjak.Sensorinihanyaberpengaruh setelah engine panas.Sensor TPS juga bersama-samadengansensorrpmenginemendeteksi terjadinya decelerasi/perlambatan yang akan memberisinyalkeECUdanECUmenghentikan penginjeksian.11.1.4.3 Sistem Injeksi ElektronikIstilah-istilah yang digunakanuntuk memberi nama sistem injeksipada kendaraan bermacam-macamdari berbagai merek- TOYOTA- HONDA- MAZDA- BOSCH- GMDirektorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)- EFI (Electronic FuelInjection)- PGMFI(Programmed FuelInjection)- EGI(ElectronicGasoline Injection)- JETRONIK- MULTEC319

Teknik OtotronikPrinsip dari semua sistem diatassama, ada yang sistem injeksi dansistem pengapian dibuat denganECU terpisah dan ada juga yang satuECU untuk sistem injeksi dan sistempengapian.BOSCH memberi nama spesifikuntuk ECU yang melayani sisteminjeksielektronikdansistempengapian elektronik dengan namaMOTRONIK.Sisteminjeksielektronikdilengkapi dengan sensor-sensoryang dapat dibedakan menjadisensor utama dan sensor-sensorpengoreksi. Sensor utama digunakanuntukmenentukanjumlahpenyemprotan injeksi dasar protanberdasarkan keadaan-keadaan kerjaengine.Sensor utama untuk mengetahuijumlah udara yang masuk ke enginemerupakan kombinasi dari sensormassa udara dan sensor putaranengine. Kedua sensor tersebutmenginformasikankepadaECUberapa jumlah udara yang masuk keengine pada setiap putaran, lalu ECUmemberi sinyal kepada injektordengandurasipenyemprotantertentu. Harapan dari pengaturanmenginginkanbahanbakardiinjeksikan dengan jumlah yangperbandingannya sesuai denganhukum stoichiometric , 14,7 Kg masaudara untuk setiap 1 Kg bensin.Karena keadaan kerja enginesangat beragam dan kebutuhanperbandingancampuranjugaberagam maka dipasangkan sensorsensor lain.Gambar 11.17 Sensor utama dan pengaturanInjeksi dasar320Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)

Teknik OtotronikGambar 11.18 Hubungan sensor dengan Injeksi bahan bakarGambar 11.19 Sistem injeksi L-JetronikKeterangan:1. Tanki bensin2. Pompa3. saringan4. common rail5. regulator tekanan6. ECU7. injektor8. injektor star dingin9. penyetel Rpm10. sensor TPS11. TPS 16.12. airflow meter13. relay EFI14. lambda sensorDirektorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)15.16.17.18.19.20.21.sensor temperaturthermo time switchsensor RPMIdle Speed Controlpenyetel CObateraikunci kontak321

Teknik Ototronik11.2. Sistem Aliran BensinSistem aliran bahan bakar padasistem injeksi dapat dibedakanmenjadi sistem aliran dengan saluranpengembali dan sistem aliran tanpapengembali.Gambar 11.20 Sistem aliran dengansaluran pengembaliGambar 11.21 Sistem aliran tanpasaluran pengembaliKeterangan:1. Tanki2. pompa3. saringan4. saluran tekanan tinggi5. regulator tekanan6. injektor7. pipa penyalur8. saluran pengembali.Keterangan:1. Tanki2. pompa3. saringan4. saluran tekanan tinggi5. regulator tekanan6. injektor7. pipa penyalur8. saluran pengembali.Pada sistem dengan aliranpengembali regulator tekanan bahanbakar terdapat diluar tanki dekatdengan common rail, sehingga bahanbakar yang tidak terinjeksi akankembali menuju tanki melalui saluranpengembali.Pada sistem ini bahan bakaryang kembali menuju tanki telahmembawa radiasi panas enginesehingga pada tanki ada kenaikantemperatur dan penguapan yangterjadi lebih banyak.322Sementara pada sistem tanpasaluranpengembaliregulatortekanan sistem terdapat pada tankisehingga bahan bakar yang kembalike tanki langsung berada didalamtanki, bahan bakar ini tidakmembawa radiasi panas enginesehingga temperatur didalam tankitidak terpengaruh temperatur engine.11.2.1. Pompa bensinPompa bensin pada sisteminjeksi elektronik berfungsi untukmenghasilkan tekanan dan aliranbahan bakar menuju injektor melaluisalurantekanantinggidancommonrail dengan tekanan danaliran rata-rata yang harus memenuhiuntuk kebutuhan kerja engine.Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)

Teknik OtotronikKemampuan yang harus dimilikipompa :Ø Mampu mengalirkan bahanbakar60sampai200liter/jam.Ø Mampu memberi tekananbahan bakar 3 sampai 4,5Bar.Ø Mampu memberi tekanan 50sampai 60% saat start dingin.Katup pengembali berfungsimengontrol bensin agar tetap penuhpada ruang pompa, karena bensinberfungsi sebagai pelumas danpendingin pompa oleh sebab itubensin dengan sistem injeksi tidakbaik kalau tangki kosong.Ada pula pompa bensin yangdipasangkan didalam tanki bahanbakar langsung (intank unit).Pada waktu kunci kontak “ON”pompa bekerja beberapa detik,selama start dan mesin hidup pompabekerja terus sesuai dengan aturan:bila mobil terjadi kecelakaan, bensintidakbolehtertumpah,makameskipun kunci kontak “ON” pompaharus tidak bekerja bila mesin mati.Gambar 11.23 Pompa intankKeterangan:1. saringan2. pompa3. jet pump4. regulator tekanan5. sensor pengukur bensin6. strainerGambar 11.22 Pompa bensinKeterangan:1. impeller2. hisapan pompa3. motor listrik4. tutup sambungan5. katup anti balik6. katup pembatas7. kenektorBesar arus listrik yang mengalirpada pompa saat beban penuh 8-10A tegangan 12 Volt oleh karena itupada mesin-mesin injeksi bensinalternator harus berdaya lebih besarKatup pembatas akan terbukabila tekanan bahan bakar padasistem sudah melebihi 8 barDirektorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)Roller-cell pumpInternal-gear pumpPeripheral pumpSide-channel pumpGambar 11.24 Macam-macamimpeller pompa323

Teknik Ototronik11.2.2. Saringan bensinSaringanbensinberfungsimenyaring kotoran yang terbawa olehaliran bahan bakar dari tanki,sehingga bensin yang menujuinjektordiharapkanbenar-benarbersih.Ada bermacam-macam bentuksaringan bensin.pada sistem aliran bensin agar tetap,berkisar 3 – 4,5 bar.Tekanan bahan bakar dari pipapenyalur ditentukan oleh regulatorbahan bakar. Dengan tekanan yangdijaga tetap maka pengaturan jumlahinjeksi bensin semata-mata dapatdengan mengatur lamanya sinyalmengaktifkan injektor.Gambar 11.26 Regulator tekanan bensinGambar 11.25 Macam-macam saringanBahan saringan bensin adalahcampuran antara kertas superhalusdan polyester fiber dengan pori-poriyang sangat halus sehingga dapatmenyaring partikel sampai 3 µmAliran bensin dirancang daribagian luar saringan menuju bagiandalam saringan sehingga kotoranyang dapt tersaring lebih banyak danumur saringan lebih panjang. Olehkarena itu pemasangan saringanbensin perlu memperhatikan arahaliran bensin.11.2.3. Regulator tekananRegulatortekananbensinberfungsi mengatur tekanan kerja324Keterangan:1. dari pipa bertekanan2. saluran pengembali3. katup membran4. membran/diafragma5. pegas6. intake manifoldPada system dengan saluranpengembali tekanan bahan bakardipengaruhi oleh kevakuman padaintake manifold. Vakum intakemanifold yang dihubungkan padabagian sisi diafragma pada regulatormelemahkanteganganpegasdiafragma, sehingga menambahvolume kembalinya bahan bakar danmenurunkan tekanan bahan bakar.Dengan demikian apabila vakumintakemanifoldnaik(tekananmengecil), tekanan bahan bakar jugaDirektorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)

Teknik Ototroniksehingga perbedaan tekanan intakemanifold dengan tekanan kerja bahanbakar dipertahankan tetap padasemua keadaan kerja, yaitu berkisar2,55 atau 2,9 kg/cm2.(pulsation damper) untuk meredamgetaran tekanan tersebut agarterhindar dari timbulnya gelembungudara yang dapat mengganggu kerjasistem.Gambar 11.29 Peredam getaran bensinKeterangan:1. pipa pembagi bensin2. dari pompa bensin3. membran4. peredamGambar 11.27 Grafik perbedaan tekananbensin dan kevakuman intakemanifoldPada sistem aliran bensin tanpasaluran pengembali (Returnless Fuelsystem) tekanan bahan bakar ifold).Kompensasi dari variasi tekananpada intake dilakukan oleh ECUdengan menambah atau mengurangidurasi injeksinya.11.2.5. InjektorInjektorberfungsimenyemprotkan bensin menuju enginuntuk dicampur dengan udara. Agarbensin mudah bercampur denganudara maka bensin dikabutkandengan halus sehingga mudahberubah menjadi uap.Gambar 11.28 Regulator sistem aliranbensin tanpa saluran pengembali11.2.4. Peredam getaranKerja injektor adalah membukadan menutup untuk menyemprotkanbensin dengan melepas tekanansistem, sehingga terjadi getaran padapipa pembagi (tekanan berfluktuasi).Terkadang pada pipa pembagi bahanbakar dipasangkan peredam getaranDirektorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)Gambar 11.30 Konstruksi injektorKeterangan:1. pintle2. katup jarum3. jangkar4. pegas5. kumparan selenoid6. terminal/konektor7. strainer/saringan325

Teknik OtotronikInjektor pada sistem injeksibekerja secaraelektromagnetik.Kerja injektor dikontrol oleh ECUdengan sinyal negatif. Lebar pulsasinyal dari ECU akan menentukanjumlahbahanbakaryangterkabutkan, semakin panjang pulsasemakin banyak bensin terkabutkan.11.3. Pengaturan InjeksiDurasi injeksi pada sistem injeksielektronik dipengaruhi oleh kondisikondisi kerja engine yang dapatdiketahui dengan elanjutnya sensor-sensor lain untukmengoreksi sesuai kondisi kerja yangsedang terjadiSecara garis besar kondisi kerjapenginjeksian dapat digolongkansebagai berikut:1. Keadaaan start dingin2. Keadaan pemanasan3. Keadaan idle4. keadaan beban rendah5. keadaan beban tinggi (power)6. keadaan percepatan (akselerasi)7. keadaanperlambatan(decelerasi)8. penyesuaian dengan ketinggianKoreksi Temperatur EnginePada temperatur rendah bahanbakar akan sulit menjadi uap dancenderung mengalami kondensasi.Maka bahan bakar yang tercampurdengan udara akan

Sistem injeksi digunakan untuk menyemprotkan bahan bakar kedalam engine yang akan dicampur dengan udara untuk keperluan pembakaran. 11.1. Penggolongan Sistem Injeksi Penggolongan sistem injeksi dapat ditinjau dari berbagai hal : 11.1.1. Ditinjau dari tempat penyemprotan bahan bakar Ditinjau dari tempat penyemprotan bahan bakar sistem injeksi .

Related Documents:

Buku Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan SMK/MAK Kelas XI ini disajikan dalam tiga belas bab, meliputi Bab 1 Infeksi Bab 2 Penggunaan Peralatan Kesehatan Bab 3 Disenfeksi dan Sterilisasi Peralatan Kesehatan Bab 4 Penyimpanan Peralatan Kesehatan Bab 5 Penyiapan Tempat Tidur Klien Bab 6 Pemeriksaan Fisik Pasien Bab 7 Pengukuran Suhu dan Tekanan Darah Bab 8 Perhitungan Nadi dan Pernapasan Bab .

bab ii penerimaan pegawai . bab iii waktu kerja, istirahat kerja, dan lembur . bab iv hubungan kerja dan pemberdayaan pegawai . bab v penilaian kinerja . bab vi pelatihan dan pengembangan . bab vii kewajiban pengupahan, perlindungan, dan kesejahteraan . bab viii perjalanan dinas . bab ix tata tertib dan disiplin kerja . bab x penyelesaian perselisihan dan .

Bab 24: Hukum sihir 132 Bab 25: Macam macam sihir 135 Bab 26:Dukun,tukang ramal dan sejenisnya 138 Bab 27: Nusyrah 142 Bab 28: Tathayyur 144 Bab 29: Ilmu nujum (Perbintangan) 150 Bab 30: Menisbatkan turunnya hujan kepada bintang 152 Bab 31: [Cinta kepada Allah]. 156 Bab 32: [Takut kepada Allah] 161

bab iii. jenis-jenis perawatan 7 . bab iv. perawatan yang direncanakan 12 . bab v. faktor penunjang pada sistem perawatan 18 . bab vi. perawatan di industri 28 . bab vii. peningkatan jadwal kerja perawatan 32 . bab viii. penerapan jadwal kritis 41 . bab ix. perawatan preventif 46 . bab x. pengelolaan dan pengontrolan suku cadang 59 . bab xi.

BAB 1 Akuntansi Keuangan & Standar Akuntansi Keuangan 1 BAB 2 Laporan Laba Rugi, Neraca dan Arus Kas 11 BAB 3 Pengawasan Terhadap Kas 25 BAB 4 P i u t a n g 33 BAB 5 Wesel dan Promes 47 BAB 6 Persediaan Barang Dagang 53 BAB 7 Penilaian Persediaan Berdasarkan Selain Harga Pokok 71 BAB 8 Amortisasi Aktiva Tak Berwujud 81 . Modul Akuntansi Keuangan 1 Dy Ilham Satria 1 1 AKUNTANSI KEUANGAN DAN .

FISIKA DASAR I (Edisi Revisi) Oleh Dr.Eng. MIKRAJUDDIN ABDULLAH, M.Si. PROGRAM STUDI FISIKA . Daftar Isi Bab 1 Gerak Dua Dimensi 1 Bab 2 Gerak Peluru 17 Bab 3 Gerak Melingkar 36 Bab 4 Hukum Newton dan Dinamika 50 Bab 5 Hukum Gravitasi 81 Bab 6 Usaha Energi 99 Bab 7 Elastisitas Bahan 131 .

Pembangunan Rusun ASN Pemkab Malang)" dengan membuat Bab I samapi Bab V. Bab I berisi Pendahuluan, Bab II berisi Tinjauan Pustaka, Bab III berisi Metodologi Penelitian, Bab IV berisi Analisa dan Pembahasan, Bab V berisi Kesimpulan dan Saran. Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa tugas akhir ini jauh dari sempurna.

Scope and Sequence for Grade 2- English Language Arts 8/6/14 5 ELA Power Standards Reading Literature and Reading Informational Text: RL 2.1, 2.10 and RI 2.1, 2.10 apply to all Units RI 2.2: Identify the main topic of a multi-paragraph text as well as the focus of specific paragraphs within the text.