Untuk Pemodelan Kebijakan: Suatu Pengantar

3y ago
16 Views
3 Downloads
9.73 MB
148 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Evelyn Loftin
Transcription

Metodologi System Dynamics (Dinamika Sistem)untukPemodelan Kebijakan:Suatu PengantarDr. Muhammad TasrifIna JuniartiHani RohaniFauzan AhmadEva Intan NurwendahNurika Lestari Waspada

Pelatihan Analisis Kebijakan Menggunakan ModelSystem DynamicsHotel Bumi Sawunggaling Bandung, 14 - 18 Desember 2015JADWAL ACARASenin, 14 Desember 201507.30 – 08.00Pendaftaran dan Pembukaan08.00 – 10.00Sesi 1: Fenomena10.00 – 10.15Rehat kopi10.15– 12.15Sesi 2: Struktur, Perilaku dan Analisis Kebijakan12.15 – 13.00Ishoma13.00 – 15.00Sesi 2: Struktur, Perilaku dan Analisis Kebijakan (lanjutan)15.00 – 15.15Rehat kopi15.15 – 17.15Sesi 2: Struktur, Perilaku dan Analisis Kebijakan (lanjutan)Selasa 15 Desember 201508.00 – 10.00Sesi 3: Inventory Simulation Game10.00 – 10.15Rehat kopi10.15 – 12.15Sesi 3: Inventory Simulation Game (lanjutan)12.15 – 13.00Ishoma13.00 – 15.00Sesi 4: Systems Thinking dan System Dynamics15.00 – 15.15Rehat kopi15.15 – 17.15Sesi 5: Feedback Loop, Delay dan NonlinearityRabu, 16 Desember 201508.00 – 10.00Sesi 5: Feedback Loop, Delay dan Nonlinearity (lanjutan)10.00 – 10.15Rehat kopi10.15 – 12.15Sesi 6: Perangkat Lunak Simulasi - Powersim Studio12.15 – 13.00Ishoma13.00 – 15.00Sesi 7: Latihan Simulasi15.00 – 15.15Rehat kopi15.15 – 17.15Sesi 7: Latihan Simulasi (lanjutan)Kamis, 17 Desember 201508.00 – 10.00Sesi 8: Model10.00 – 10.15Rehat kopi10.15 – 12.15Sesi 8: Model12.15 – 13.00Ishoma13.00 – 15.00Sesi 9: Model15.00– 15.15Rehat kopi15.15 – 17.15Sesi 9: ModelKetersediaan (Availability)Ketersediaan (Availability) (lanjutan)Energi 1Energi 1 (lanjutan)Jumat, 18 Desember 201508.00 – 10.00Sesi 10: Model Energi 210.00 – 10.15Rehat kopi10.15 – 11.15Sesi 11: Model Energi 2 (lanjutan)11.15 – 13.00Ishoma13.00 – 14.00Sesi 12: Model Energi 2 (lanjutan)14.00 – 15.00Diskusi15.00 – 15.30Penutupan

11/12/2015Sesi 1Fenomena1OutcomesPada akhir sesi ini, peserta dapat: memahami konsep suatu fenomena dan sistem; memahami perbedaan antara fenomena sosial(social phenomenon) dengan fenomena alam ataufenomena fisik (physical phenomenon); dan mendefinisikan suatu persoalan.21

11/12/20151.1 Fenomena Fenomena adalahsesuatu yang dapatkita lihat, alami danrasakan atausomethingexperienced: a fact oroccurrence that can beobserved.3Fenomena Fenomena fisik adalah fenomena yang tidak melibatkancampur tangan manusia atau keputusan manusia(fenomena alam atau fenomena yang dibuat manusiaberdasarkan hukum alam)[a natural phenomenon involvingthe physical properties of matter and energy (physicallaw)]. Fenomena sosial adalah segala sesuatu yang dipengaruhioleh kegiatan atau aktivitas manusia yang diwujudkan olehkeputusan-keputusannya (proses pegambilan keputusan)[anything that influences or is influenced by organismssufficiently alive to respond to one another (desicionmaking)].42

11/12/2015Fenomena Alam (Fisik)563

11/12/2015784

11/12/20159Fenomena Sosial105

11/12/201511126

11/12/201513147

11/12/201515168

11/12/201517189

11/12/2015192010

11/12/2015212211

11/12/2015Catatan historis dinamika (behavior) perberasan nasionalTabel Produksi dan Konsumsi Beras 5334613391123Tabel Produksi dan Konsumsi Beras 2

11/12/2015Dinamika (Perilaku) Produksi dan Konsumsi Beras Nasional450004000035000Ribu ahun25Suatu fenomena menyangkut 2 hal (aspek):Perilaku (behavior) (2)(1) Struktur (structure)(unsur pembentuk fenomena dan polaketerkaitan antar unsur tersebut)(perubahan suatu besaran/variabeldalam suatu kurun waktu tertentu, baikkuantitatif maupun kualitatif)AProduksi padi (ton/tahun)DBCTahunFenomena sosial :struktur fisik; danstruktur pembuatan keputusan.Pemahaman hubungan struktur dan perilaku sangat diperlukan dalammengenali suatu fenomena.2613

11/12/20151.2 SistemSuatu sistem adalah suatu fenomena yang strukturnyatelah diketahui [A phenomenon which its structure hasbeen defined].AtauSuatu sistem merupakan suatu gabungan dari beberapabagian yang bekerja untuk tujuan bersama. Suatu sistemdapat terbentuk dari sejumlah orang dan/atau sejumlahkomponen fisik [A system means a grouping of parts thatoperate together for common purpose. A system mayinclude people as well as physical parts].271.3 Persoalan (Problem) Suatu fenomena yang kehadirannya tidak diinginkan,contoh: produktivitas padi yang terus menurun, tingkatpengangguran yang terus bertambah. Suatu fenomena yang ingin diwujudkan. Contoh: suatutarget surplus beras yang ingin dicapai pada tahun 2014. (secara praktis) Suatu kesenjangan (gap) antara keadaansebenarnya (actual state) dengan keadaan yangdiinginkan (goal).2814

11/12/20151.4 Contoh Kasus(Sumber: Tesis Emmy Farha Binti Alias, Universiti Putra Malaysia, 2013)To achieve the intended level of rice production (higherlevel of self-sufficiency in rice production, currently isabout 65-75% of domestic consumption), Malaysiaimplements a wide range of market intervensions. Thepolicy instruments include among others: A guaranteed minimum price for paddy; Various cash and input subsidies to farmers andmillers; Import monopoly; and Price control for rice.29Figure 1.4.1 Planted Paddy area (‘000 ha) and Productivity (t/ha/year)[Source: DoS(2010)]3015

11/12/2015Figure 1.4.2 SSL(%) and Fertilizer Subsidy (RM mn/year), 1990-2008[Source: MoA(2010)]31For the future, Malaysia needs to dismantle all the policyinstruments to comply with the WTO agreement.Figure 1.4.3 The Global Model3216

11/12/2015Sesi 2Struktur, Perilaku, dan AnalisisKebijakan1OutcomesPada akhir sesi ini, peserta dapat: memahami 2 aspek suatu fenomena (struktur danperilaku); mengenali struktur fisik dan struktur pembuatankeputusan; memahami konsep kompleksitas; dan memahami prinsip suatu analisis kebijakan (policyanalysis).21

11/12/20152.1 Dua Aspek Suatu Fenomena(1) Struktur (structure)Perilaku (behavior) (2)(unsur pembentuk fenomena dan polaketerkaitan antar unsur tersebut)(perubahan suatu besaran/variabeldalam suatu kurun waktu tertentu, baikkuantitatif maupun kualitatif)AProduksi padi (ton/tahun)DBCTahunFenomena sosial :struktur fisik; danstruktur pembuatan keputusan.Pemahaman hubungan struktur dan perilaku sangat diperlukan dalammengenali suatu fenomena.3A Picture of an Economy Households, firms, and governments makeeconomic decisions. Households decidehow much of their labor, land, capital, andentrepreneurial ability to sell or rent inexchange for wages, rent, interest, andprofits. They also decide how much oftheir income to spend on the various typesof goods and services available. Firmsdecide how much labor, land, and capitalto hire and how much of the various typesof goods and services to produce.Governments decide which goods andservices they will provide and the taxesthat households and firms will pay. These decisions by households, firms, andgovernments are coordinated in markets—the goods market and factor markets—that are regulated by rules thatgovernments establish and enforce. Inthese markets, prices constantly adjust tokeep buying and selling plans consistent.42

11/12/2015Contoh : Pengisian air ke dalam gelas sampai penuh.(Sumber: “The Fifth Discipline”, Peter M. Senge, 1990)5Kemungkinan PerilakuA. Jika sumber air mencukupi8Volume air dalam gelas yang diinginkan76Volume air dalam gelas543Aliran air kedalam gelas21001234567891063

11/12/2015Kemungkinan PerilakuB. Jika sumber air terbatas8Volume air dalam gelas yang diinginkan76Volume air dalam gelas543Aliran air kedalam gelas2100123456789107Struktur FenomenaVolume air dalamgelas yangdiinginkanPosisi kerandelaySumberairGap yangdirasakanAliran air kedalam gelasnonlinierVolume air dalamgelas84

11/12/2015Struktur FenomenaStruktur FisikVolume air dalamgelas yangdiinginkanPosisi kerandelaySumberairGap yangdirasakanAliran air kedalam gelasnonlinierVolume air dalamgelas9Struktur FenomenaStruktur FisikVolume air dalamgelas yangdiinginkanPosisi kerandelaySumberairGap yangdirasakanStruktur PembuatanKeputusanAliran air kedalam gelasnonlinierVolume air dalamgelas105

11/12/2015Struktur: (1) pembuatan keputusan; dan(2) fisik.Struktur pembuatan keputusanKeadaan yangdiinginkan(goal)LainnyaProses pembuatan keputusanKaidah (rule)InformasiProses pembuatan keputusan(Teori pembuatan keputusan)Struktur fisikKeputusan(aksi)Keadaan(actual state)Hukum alam11 Struktur terdiri atas struktur fisik (stok dan jaringanaliran materi) dan struktur pengambilan keputusan(decision-making structure) bermacam aktor di dalamsistem. Struktur pengambilan keputusan di sini dimaksudkansebagai kaidah-kaidah pembuatan keputusan dansumber informasi yang digunakan untuk pembuatankeputusan tersebut. Oleh karena itu, model untuk analisis kebijakan dalamkasus suatu fenomena sosial haruslah merupakan suatumodel dinamik dan mampu merepresentasikan secararelatif cukup rinci (detail) aras-mikro (micro-level)individu dan industri (perusahaan), relasi-relasi fisik danteknik, dan proses-proses pengambilan keputusan yangdigunakan oleh aktor-aktor di dalam sistem.126

11/12/20152.2 Pola Karakteristik Perilaku Sistem Exponential Growth Goal Seeking S-Shaped Growth Oscillation Growth with Overshoot Overshoot and Collapse132.3 Konsep Kompleksitas(Sterman, J.D., Business Dynamics: Systems Thinking and Modeling for a Complex World, 2004, Mc Graw HIll)(1) Struktur(unsur pembentuk fenomena dan polaketerkaitan antar unsur tersebut)Perilaku (2)(perubahan suatu besaran/variabeldalam suatu kurun waktu tertentu, baikkuantitatif maupun kualitatif)Orang Miskin(A)ADBCWaktuFenomena Sosial:Struktur fisik; dan strukturpembuatan keputusan.147

11/12/2015 Detail complexityComplexity in terms of the number ofelements (components) in a phenomenon(system), or the number of combinations onemust consider in making a decision. Dynamic complexity (Kompleksitas Dinamis)Arises from the relationships (interactions)among the agents (elements) over time.15Kompleksitas dinamis muncul karena fenomenamempunyai karakteristik: DynamicHeraclitus said, “All is change.” What appears to be unchanging is,over alonger time horizon, seen to vary. Change in systems occursat many time scales, and these different scales sometimesinteract. A star evolves over billions of years as it burns itshydrogen fuel, then can explode as a supernova in seconds. Bullmarkets can go on for years, then crash in a matter of hours. Tightly coupledThe actors in the system interact strongly with one another andwith the natural world. Everything is connected to everything else.As a famous bumper sticker from the 1960s proclaimed, “Youcan’t do just one thing.”168

11/12/2015 Governed by feedbackBecause of the tight couplings among actors, our actions feed back onthemselves. Our decisions alter the state of the world, causing changesin nature and triggering others to act, thus giving rise to a newsituation which then influences our next decisions. Dynamics arisefrom these feedbacks. NonlinierEffect is rarely proportional to cause, and what happens locally in asystem (near the current operating point) often does not apply indistant regions (other states of the system). Nonlinearity often arisesfrom the basic physics of systems: Insufficient inventory may cause youto boost production, but production can never fall below zero nomatter how much excess inventory you have. Nonlinearity also arises asmultiple factors interact in decision making: Pressure from the boss forgreater achievement increases your motivation and effort-up to thepoint where you perceive the goal to be impossible. Frustration thendominates motivation and you give up or get a new boss.17 History-dependentTaking one road often precludes taking others and determines where youend up (path dependence). Many actions are irreversible: You can’tunscramble an egg (the second law of thermodynamics). Stocks and flows(accumulations) and long time delays often mean doing and undoing havefundamentallydifferent time constants: During the 50 years of the ColdWar arms race the nuclear nations generated more than 250 tons ofweapons-grade plutonium (239Pu)T. he half life of 239Pu is about 24,000years. Self OrganizingThe dynamic of systems arise spontaneously from their internal structure.Often, small, random pertubations are amplified and molded by feedbackstructure, generating patterns in space and time and creating pathdependence.The pattern of stripes on a zebra, the rhythmic contraction ofyour hearth, the persistent cycles in the real estate market, and structuressuch as sea shells and markets all emerge spontaneously from thefeddbacks among the agents and elements of the system.189

11/12/2015 AdaptiveThe capabilities and decision rules of the agents in complex systemschange over time. Evolution leads to selection and proliferation of someagents while others become extinct. Adaptation also occurs as peoplelearn from experience, especially as they learn new ways to achieve theirgoals in the face of obstacles. Learning is not always beneficial, however. CounterintuitiveIn complex systems cause and effect are distant in time and space whilewe tend to look for causes near the events we seek to explain. Ourattention is drawn to the symptoms of difficulty rather than theunderlying cause. High leverage policies are often not obvious. Policy resistantThe complexity of the systems in which we are embedded overwhelms our ability to understand them. The result: Many seeminglyobvious solutions to problems fail or actually worsen the situation.19 Characterized by trade-offsTime delays in feedback channels mean the long-run response of a systemto an intervention is often different from its short-run response. Highleverage policies often cause worse-before-better behavior, while lowleverage policies often generate transitory improvement before theproblem grows worse.2010

11/12/20152.4 Pertanyaan Terhadap Perilaku(Fenomena)(a) Berapakah nilai (angka) besaran itu pada suatu titikwaktu yang akan datang? [point prediction](prakiraaan, prediksi masa depan)(b) Mengapa perubahan besaran tersebut seperti itu?(why ?) Dan dengan cara bagaimanakahmengubahnya? (how ?) [behavior prediction](menyusun strategi dan memformulasikan kebijakan,analisis kebijakan atau policy analysis)21Contoh: Dinamika Produksi Gula di Indonesia2211

11/12/20152.5 Strategi dan Kebijakandiwujudkan denganStrategidiimplementasikanmelalui berbagaiProgramdirealisasikan denganmelaksanakanAktivitasMenciptakan kondisi & iklim yang mendukungperwujudan dan pelaksanaanTujuanKebijakandiungkapkandalam bentuk Policy statements Policy instruments Policy measures23 Strategi (strategy)Sebuah rencana (metode) aksi untukmencapai suatu tujuan tertentu [a plan(method) of action to achieve a particulargoal (aim)]2412

11/12/2015KebijakanPetunjuk-petunjuk (directives) yang dikeluarkandan disebarluaskan (oleh pemerintah) dengantujuan: menciptakan serta membangun iklim dan kondisiyang perlu untuk mendukung (to facilitate)pelaksanaan strategi; memberikan kepastian kepada unsur-unsur duniausaha, masyarakat luas, dan peyelenggarapemerintahan; tentang arah, ruang lingkup, dantingkat keleluasaan masing-masing di dalam memilihupaya yang berkaitan dengan strategi tersebut.25Pelaksanaan KebijakanUntuk melaksanakan kebijakan, setelah mengeluarkankebijakan (pernyataan), policy measures harus dibentuk: bentuk, rumuskan, dan keluarkan instrumen-instrumenkebijakan (hukum, peraturan, petunjuk-petunjuk); bentuk dan dirikan badan-badan administratif dan prosedurprosedur untuk mencatat (to administer) kegiatan-kegiatanyang berkaitan dengan pelaksanaan kebijakan; dan alokasikan sumberdaya (dana, manusia, fasilitas) untukmendukung badan administratif di atas.2613

11/12/2015Proses Pendekatan Perumusan KebijakanKeinginan ( desired ) yangingin dicapai'TUJUAN'[T]DeskriptifOrientatifArahan dasar bagitindakan untukmencapai tujuanArahan-arahanyang perlu untukmendukung S & Pinformasi'KEBIJAKAN'[K]Orientatif, PreskriptifInformasi yang relevan(Basis informasi untuk mengidentifikasi danmemformulasikan T,S, P, dan K)informasi'STRATEGI'[S]PreskriptifKegiatan danrencana informasiPengamatan analitik tentang dunia nyata(deskriptif)27Kebijakan Publik[Wibawa, Samodra (2011), Politik Perumusan Kebijakan Publik, Graha Ilmu –Yogyakarta]Kebijakan publik adalah keputusan suatu “sistem politik”negara, provinsi, kabupaten dan desa, atau RW dan RTuntuk/dalam/guna mengelola suatu masalah (persoalan)atau memenuhi suatu kepentingan publik, di manapelaksanaan keputusan itu membutuhkan dikerahkannyasumberdaya milik semua warga (publik) sistem politiktersebut.[UUD, Keppres, Permen, Perdes (Peraturan desa),ataupun peraturan RT (Rumah Tangga)]2814

11/12/20152.6 Logical framework (approach) Fenomena Gunung Es (The Iceberg Phenomenon)Fenomena gunung es (the iceberg) ini menggambarkan bahwa sturktur yangsistematis merupakan fondasi terbentuknya suatu pola (patterns) dankejadian (events). Namun struktur sistematis tersebut sulit untuk dilihat. Seringkali kita hanya melihat kejadiannya saja (puncak dari gunung es), dan haltersebut menjadi dasar pengambilan keputusan. Padahal kejadian (events)hanyalah merupakan akibat (hasil) suatu struktur. Sehingga keputusan yangdibuat berdasarkan kejadian (events) tidak akan menyelesaikan suatupersoalan.EventsPatternsStructureAbility tointervene(createchanges)(Sumber: Innovation Associates)29 Tingkatan Pemahaman (Levels of aktuSaat iniMengamatikejadianMengamati Masa depanCausal loopdiagrams danmetode systemsthinking lainnyaPertanyaan yangdapat diajukan“Bagaimana caratercepat untukmeresponkejadian ini?”“Seperti apakecenderungandan pola darikejadiantersebut, apakahterdapatpengulangan?”“Struktur sepertiapakah yangmenyebabkanterbentuknyapola tersebut?”Sumber : Anderson, Virginia and Lauren Johnson, 1997: Systems Thinking Basics: From30Concepts to Causal Loops, Pegasus Communications, Inc. MA USA.15

11/12/20152.7 Model Untuk Analisis Kebijakan31Kerangka Pemikiran (Pendekatan) Pemodelan kebijakan (policy modelling)Policy (intervention)?Real world (fenomena)Unknown processReal worlddecisionsReal odel3216

11/12/2015 Model suatu fenomena adalah deskripsi (penjelasanatau gambaran) struktur fenomena tersebut yangdinyatakan (diungkapkan) menggunakan bentukbentuk media yang dapat dikomunikasikan. Iconic model (patung dan maket), graphical model(grafik dan gambar), mathematical model(persamaan matematik), tabular model (tabel inputoutput/tabel I-O yang menyatakan transaksi antarindustri dalam suatu perekonomian), dan computermodel (model matematik yang dapat dioperasikanatau disimulasikan).33 Setiap manusia secara naluriah menggunakan suatumodel untuk membuat suatu keputusan (kebijakan),model mental. Model mental tidak lengkap dankabur. Konsep sistem dan interpretasi terhadaphubungan-hubungan yang ada di dalam sistem, tidakkita miliki secara lengkap. Selanjutnya, model mentalsering kali tidak adaptif terhadap konsekuensikonsekuensi dinamis yang muncul. “. the human mind is not adapted to interpretinghow social systems behave. Our social systemsbelong to the class called multiloop nonlinearfeedback systems.” (Forrester, 1970)3417

11/12/2015Keputusan berdasarkan model mental,35hasil yang tidak diharapkan!Dibutuhkan suatu model eksplisit ?3618

11/12/2015Prinsip-Prinsip Pemodelan Kebijakan Model yang memenuhi syarat dan mampu dijadikansarana analisis untuk merumuskan (merancang)kebijakan

11/12/2015 13 Dinamika (Perilaku) Produksi dan Konsumsi Beras Nasional 0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000 45000 n Tahun Produksi Konsumsi 25 Suatu fenomena menyangkut 2 hal (aspek): (1) Struktur (structure) Perilaku (behavior) (2) (unsur pembentuk fenomena dan pola keterkaitan antar unsur tersebut) (perubahan suatu besaran/variabel dalam suatu kurun waktu tertentu, baik

Related Documents:

Daftar Isi ix Bab VEvaluasi Kebijakan Pendidikan 101 A. Konsepsi Evaluasi Kebijakan Pendidikan — 101 B. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Kebijakan Pendidikan — 104 C. P ermasalahan dalam Evaluasi Kebijakan Pendidikan — 106 D. Manfaat Evaluasi Kebijakan Pendidikan — 108 E. Monitoring Evaluasi Kebijakan Pendidikan — 109 F. Kriteria Evaluasi Program Kebijakan Pendidikan — 111

C. Analisis Kebijakan Kesehatan 12 D. Sistem Nasional Kesehatan Indonesia 16. BAB 2 METODE ANALISIS KEBIJAKAN KESEHATAN 19. A.engertian Metode Analisis Kebijakan Kesehatan P 19 B. Metode Analisis Kebijakan Kesehatan 21 C. Pengaruh . Stakeholder. Terhadap Kebijakan . esehatan K 24 D.roses Analisis Kebijakan Kesehatan P 26

2. Pemodelan pola dan box Pemodelan jenis ini merupakan jenis pemodelan yang membutuhkan tingkat ketelitian dan kesabaran yang tinggi. Langkah yang diperlukan yaitu menyiapkan pola mobil kemudian membuat box yang akan dibentuk dengan cara edit vertex dari box tersebut sehingga dihasilkan objek mobil. 3. Pemodelan pola dan plane

D. Pemodelan Objek Pemodelan objek adalah transformasi dari suatu konsep atau suatu benda nyata ke suatu model geometris yang ditampilkan pada komputer bisa dalam shape/bentuk, posisi, orientasi, surface, properties, volumetric, dan lights (Universitas Gunadarma, 2006: 3). E. Sound Recorder dan Sound Editing

D. Pemodelan Objek Pemodelan objek adalah transformasi dari suatu konsep atau suatu benda nyata ke suatu model geometris yang ditampilkan pada komputer bisa dalam shape/bentuk, posisi, orientasi, surface, properties, volumetric, dan lights (Universitas Gunadarma, 2006: 3). E. Sound Recorder dan Sound Editing

1.2 Maksud Penyusunan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Maksud penyusunan Pedoman GCG adalah untuk menyempurnakan Pedoman Pupuk Kaltim yang ada sehingga menjadi suatu sistem kebijakan yang terintegrasi sesuai prinsip-prinsip GCG. Kedudukan Pedoman GCG merupakan dasar bagi Direksi dan Manajemen untuk mengambil keputusan dan kebijakan. Hal ini untuk memastikan bahwa setiap kebijakan Pupuk .

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebijakan Publik Kebijakan publik telah menjadi suatu diskursus penting di dalam kajian disiplin ilmu pengetahuan, khususnya bidang politik dan pemerintahan. Banyak para ahli dan pakar telah mendefinisikan arti kebijakan publik ke dalam berbagai pengertian.

argue that classical social theory is primarily a theory of modernity and that the classical tradition of modern social theory raised fundamental questions concerning the nature, structure, and historical trajectories of modern societies. By putting modern societies in broad historical perspective, by emphasizing the linkages between their differentiated social institutions, and by expressing .