BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1.

3y ago
295 Views
8 Downloads
538.86 KB
17 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Ronan Garica
Transcription

12BAB IITINJAUAN PUSTAKAA.Landasan Teori1. BelajarBelajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperolehsuatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasilpengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Dalam kaitan ini,proses belajar dan perubahan merupakan bukti hasil yang diproses. Belajar tidakhanya mempelajari mata pelajaran, tetapi juga penyusunan, kebiasaan, persepsi,kesenangan atau minat, penyesuaian sosial, bermacam–macam keterampilan lain,dan cita-cita. Dengan demikian, seseorang dikatakan belajar apabila terjadiperubahan pada dirinya akibat adanya latihan dan pengalaman melalui interaksidengan lingkungan. Pengertian belajar yang diungkapkan oleh para ahli adalahsebagai berikut.a. Witherington (1952),” Belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yangdimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru berbentuk keterampilan,sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan.”b. Crow & Crow (1958),” Belajar adalah upaya memperoleh kebiasaan–kebiasaan, pengetahuan, dan sikap baru.”

13c. Hilgard (1962),” Belajar adalah proses muncul atau berubahnya suatu prilakukarena adanya respons terhadap suatu situasid. Di vesta dan thompson (1970),” belajar adalah perubahan perilaku yang relatifmenetap sebagai hasil dari pengalaman .”e. Gage & Berliner,” Belajar adalah suatu proses perubahan perilaku yang munculkarena pengalamanf. Fontana,” Belajar mengandung pengertian proses perubahan yang relatif tetapdalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalamang. Thursan hakim (2000),” Belajar adalah suatu proses perubahan dalamkeperibadian manusi, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentukpeningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku, seperti peningkatan kecakapan,pengetahuan, sikap kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lainlain.1Berdasarkan pemaparan diatas dapat di simpulkan bahwa belajar adalah mampuberpikir secara kritis, reatif, inovatif dan tidak mudah terpengaruh oleh pendapatorang lain, selain itu belajar dapat membuat seseorang dapat merasa rendah diriapabila berbeda dengan orang lain serta berusaha bekerja dengan penuh ketekunandan bertangung jawab atas tindakannya sendiri.Apabila proses belajar itu diselenggarakan secara formal di sekolah-sekolah,tidak lain ini dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan pada siswa secaraterencana, baik didalam aspek pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Interaksiyang terjadi selama proses belajar tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya, yangantara lain terdiri atas murid, guru, petugas perpustakaan, kepala sekolah, bahan1Hamdani.2011.Strategi Belajar Mengajar.Bandung:Pustaka Setia,h.5.

14atau materi pelajaran (buku, modul, selebaran, majalah, rekaman video atau audio,dan yang sejenisnya), dan berbagai sumber belajar dan fasilitas (proyektorOverhead, perekam pita audio dan video, radio, televisi, komputer, perpustakaan,laboratorium, pusat sumber belajar dan lain-lain).22. Pembelajaran Flipped ClassroomFlipped Classroom adalah model dimana dalam proses belajar mengajar tidakseperti pada umumnya, yaitu dalam proses belajarnya siswa mempelajari materipelajaran dirumah sebelum kelas dimulai dan kegiatan belajar mengajar di kelasberupa mengerjakan tugas, berdiskuasi tentang materi atau masalah yang belumdipahami siswa.3 Dengan mengerjakan tugas di sekolah diharapkan ketika siswamengalami kesulitan dapat langsung dikonsultasikan dengan temannya atau denganguru sehingga permasalahannya dapat langsung dipecahkanPada dasarnya, konsep model pembelajaran Flipped Classroom adalah ketikapembelajaran yang seperti biasa dilakukan di kelas dilakukan oleh siswa di rumah,dan pekerjaan rumah yang biasa dikerjakan dirumah diselesaikan disekolah.4Flipped Classroom merupakan suatu cara yang dapat diberikan oleh pendidikdengan meminimalkan jumlah instruksi langsung dalam praktek mengajar merekasambil memaksimalkan interaksi satu sama lain.2Azhar Arsyad.1997. Media Pembelajaran,Depok : Kharisma Putra Utama.h.1.Fradila Yulietri, Mulyoto, Leo Agung,”Model Flipped Classroom Dan Discovery LearningPengaruhnya Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Kemandirian Belajar”. JurnalTeknologi Pendidikan Pasca Sarjana UNS, Vol. 13 No. 2 (September 2015),h.6.4Ibid,h.7.3

15Hal ini memanfaatkan teknologi yang menyediakan tambahan yang mendukungmateri pembelajaran bagi siswa yang dapat diakses siswa secara online maupunoffline. Hal ini membebaskan waktu kelas yang sebelumnya telah digunakan untukpembelajaran. Model Flipped Classroommenggunakanvideopembelajaran,namunbukan hanya sekedar belajarlebihmenekankantentangmemanfaatkan waktu di kelas agar pembelajaran lebih bermutu dan bisameningkatkan pengetahuan siswaModel pembelajaran tentunya tidak dapat mengatasi semua aspekpermasalahan pembelajaran. Suatu model pembelajaran pasti memiliki kelebihandan kekurangan, begitu juga dengan model pembelajaran Flipped Classroom.Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Flipped Classroom bisa munculdari model pembelajaran itu sendiri, suasana pembelajaran, maupun daripelaksanaan model yang dilakukan oleh guru.a. Kelebihan Model Pembelajaran Flipped Classroom1) Siswa memiliki waktu untuk mempelajari materi pelajaran dirumah sebelumguru menyampaikannya di dalam kelas sehingga siswa lebih mandiri2) Siswa dapat mempelajari materi pelajaran dalam kondisi dan suasana yangnyaman dengan kemampuannya menerima materi3) Siswa mendapatkan perhatian penuh dari guru ketika mengalami kesulitandalam memahami tugas atau latihan

164) Siswa dapat belajar dari berbagai jenis konten pembelajaran baik melalui video/ buku / website5) Siswa dapat mengulang-ulang video tersebut hingga ia benar-benar pahammateri, tidak seperti pada pembalajaran biasa, apabila murid kurang mengertimaka guru harus menjelaskan lagi hingga siswa dapat mengerti sehinggakurang efisien6) Siswa dapat mengakses video tersebut dari manapun asalkan memiliki koneksiinternet yang cukupb. Kekurangan Model Pembelajaran Flipped Classroom1) Untuk menonton video, setidaknya diperlukan satu unit komputer atau laptop.Hal ini akan menyulitkan siswa yang tidak memiliki komputer/laptop, merekaharus ke warnet untuk mengakses video tersebut2) Siswa mungkin perlu banyak penopang untuk memastikan mereka memahamimateri yang disampaikan dalam video dan siswa tidak mampu mengajukanpertanyaan ke instruktur atau rekan-rekan mereka jika menonton video saja3) Dalam implementasinya di indonesia, Flipped Classroom hanya bisa diterapkandi sekolah yang siswanya sudah memiliki sarana dan prasaranan yang sudahmemadai mengingat pada strategi ini menuntut siswa untuk menonton videotutorial di rumah.Berdasarkan uraian diatas mengenai pengertian, kelebihan, dan kekuranganyang ada pada model pembelajaran Flipped Classroom.

17c. Langkah - langkah pembelajaran Flipped ClassroomLangkah – langkah model pembelajaran Flipped Classroom adalah sebagaiberikut :1) Sebelum tatap muka, siswa diminta untuk belajar mandiri di rumah mengenaimateri untuk pertemuan berikutnya, dengan menonton video pembelajaran karyaguru itu sendiri ataupun video pembelajaran dari hasil upload orang lain.2) Pada pembelajaran di kelas, peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok3) Peran guru pada saat kegiatan belajar berlangsung adalah memfasilitasiberlangsungnya diskusi. Disamping itu, guru juga akan menyiapkan beberapapertanyaan (soal) dari materi tersebut.4) Guru memberikan kuis atau tes sehingga siswa sadar bahwa kegiatan yangmereka lakukan bukan hanya permainan, tetapi merupakan proses belajar, sertaguru berlaku sebagai fasilitator dalam membantu siswa dalam pembelajaran sertamenyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan materi5.3.Media VideoVideo merupakan suatu medium yang sangat efektif untuk membantu prosespembelajaran, baik untuk pembelajaran masal, individual, maupun berkelompok.Pada pembelajaran yang bersifat masal (mass instruction), manfaat kaset videosangat nyata. Video juga merupakan bahan ajar noncetak yang kaya informasi dantuntas karena dapat sampai kehadapan siswa secara langsung. Disamping itu, videomenambah suatu dimensi baru terhadap pembelajaran. Hal ini karena karakteristikteknologi video yang dapat menyajikan gambar bergerak pada siswa, disampingsuara yang menyertainya. Dengan demikian, siswa merasa seperti berada /2014/01/05/strategi-flipped-classroom/

18tempat yang sama dengan program yang ditayangkan video. Media video adalahsegala sesuatu yang memungkinkan sinyal audio dapat dikombinasikan dengangambar bergerak secara sekuensial. Program video dapat dimanfaatkan dalamprogram pembelajaran karena dapat memberikan pengalaman yang tidak terdugakepada siswa.6Video sangat cocok untuk mengajarkan materi dalam ranah perilaku ataupsikomotor. Akan tetapi, video mungkin saja kehilangan detail dari scene ke scene.Umumnya, siswa menganggap bahwa belajar melalui video lebih mudahdibandingkan melalui teks sehingga mereka kurang terdorong untuk lebih aktif didalam berinteraksi dengan materi. Video memaparkan keadaan real dari suatuproses, fenomena atau kejadian sehingga dapat memperkaya pemaparan.Penggunaan multimedia dalam pendidikan memiliki beberapa kelebihan, yaitu:a. Sistem pembelajaran lebih inovatif dan interaktifb. Guru akan selalu dituntut kreatif inovatif dalam mencari terobosanpembelajaranc. Mampu menggabungkan antara teks, gambar, audio, musik, animasi gambar,atau video dalam satu kesatuan yang salin mendukung guna tercapainya tujuanpembelajarand. Mampu menimbulkan rasa senang selama proses pembelajaran berlangsung.Hal ini akan menambah motivasi siswa selama proses pembelajaran hinggadidapatkan tujuan pembelajaran yang maksimale. Mampu memvisualisasikan materi yang selama ini sulit untuk diterangkanhanya dengan penjelasan atau alat peraga yang konvensional6Daryanto,2012.Media pembelajaran. Bandung,CV .Yrama Widya.h.87.

19f. Media penyimpanan yang relatif gampang dan fleksibel.74.Langkah – langkah Model Flipped ClassroomAdapun langkah-langkah yang akan digunakan dalam penelitian penerapanmodel pembelajaran Flipped Classroom dengan media video pembelajaran akandijelaskan pada tabel berikut iniTabel 2.1Langkah - langkah Pembelajaran Flipped ClassroomTahapTahap 1Tahap 2Tahap 3Tahap 4Tahap 5Tahap 67Perilaku GuruSebelum pembelajaran dimulai, siswa diminta untuk belajarmandiri dirumah mengenai materi untuk pertemuan berikutnya,dengan menonton video pembelajaran karya guru itu sendiriataupun video pembelajaran dari hasil upload orang lain.Pada Pembelajaran dikelas, peserta didik dibagi menjadi beberapakelompokGuru memberikan kuis atau tes yang sesuai dengan materi yangtelah dipelajari di video pembelajaran yang telah diberikan olehguruGuru menunjuk salah satu peserta didik untuk menjawab kuisyang telah diberikan oleh guruGuru meminta tanggapan kepada peserta didik lain tentangjawaban tersebut untuk meyakinkan bahwa seluruh peserta didikterlibat dalam kegiatan yang sedang berlangsung. Namun, jikapeserta didik tersebut mengalami kesulitan jawaban atau jawabanyang diberikan kurang tepat, tidak tepat, atau diam, maka gurumengajukan pertanyaan-pertanyaan lain yang jawabannyamerupakan petunjuk jalan penyelesaian jawaban.Guru menunjuk salah satu peserta didik yang berbeda dengan soalbaru untuk mengetahui apakah pembelajaran telah benar-benartersampaikan dan dipahami oleh seluruh peserta didikHamdani.2011.Strategi Pembelajaran,bandung.h. 254

205. Pembelajaran Konvensionala. Pengertian model konvensionalPembelajaran Konvensional atau tradisional adalah pengajaran yang diberikanguru kepada sejumlah murid secara bersama-sama dengan cara yang telah biasadipakai. Pembelajaran Konvensional juga merupakan metode pembelajarantradisional atau disebut juga metode ceramah karena sejak dulu metode ini telahdigunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalamproses belajar dan pembelajaran.8Pembelajaran konvensional cenderung belajar hapalan menekankan informasikonsep, latihan soal teks, serta penilaian masih bersifat tradisional dengan paperdan pencil test yang hanya menuntut pada satu jawaban yang benar. Belajarhapalan mengacu pada hapalan fakta-fakta, hubungan-hubungan prinsip dankonsep. Pembelajaran konvensional ini peserta didik hanya mendengarkan materiyang disampaikan guru, sehingga peserta didik tidak dapat mengungkapkan ideide dan gagasan guru yang dimiliki. Guru sebagai pengajar monoton memberikanmateri tanpa memperhatikan peserta didik apakah paham dengan materi yang disampaikan. Pengguna kalimat motivasi dan positif tidak di gunakan guru karenadalam pelaksanaannya guru hanya terfokus pada penyampaian materi yang harussegera tuntas.8Djamarah dkk, 2006, strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta, Hlm 97

21b. Kelebihan dan kekurangan Model Pembelajaran KonvensionalAdapun kelebihan dan kekurangan model pembelajaran konvensionalKelebihan :1) Dapat menampung kelas besar, peserta didik mempunyai kesempatan samauntuk mendengarkan2) Konsep yang disajikan secara hakiki akan memberikan fasilitas belajar kepadapeserta didik3) Guru dapat memberikan tekanan terhadap hal-hal yang penting, sehingga waktudan energi dapat digunakan sebaik mungkin4) Isi silabus dapat diselesaikan dengan lebih mudah, karena guru tidak harusmenyesuaikan dengan kecepatan belajar peserta didik5) Kekurangan atau tidak adanya buku pelajaran dan alat bantu pelajaran, tidakmenghambat dilaksanakannya pelajaran dengan metode ceramah.Kelemahan :1) Pelajaran membosankan menjadikan peserta didik pasif, karena tidakberkesempatan untuk menentukan sendiri konsep yang diajarkan2) Kepadatan konsep-konsep yang diberikan dapat mengakibatkan peserta didiktidak mampu menguasai bahan yang diajarkan3) Pengetahuan yang diperoleh melalui ceramah lebih cepat terlupakan4) Metode ceramah menyebabkan belajar peserta didik menjadi “belajarmengahapal” yang tidak mengakibatkan timbulnya pengertian.99Gufron Dimyati,”Sbm F7 : Met. Pembelajaran konvensional”, dunia ilmu pengetahuan danpendidikan, -pembelajaran-konvensional.html(4februari 2015)

226. Kemampuan Pemahaman Konsep MatematikDalam mempelajari matematika, kemampuan pemahaman konsep sangatpenting bagi siswa karena konsep matematika yang satu dengan yang lain salingberkaitan sehingga untuk mempelajarinya harus berkesinambungan. Jika siswatelah memahami konsep-konsep matematika maka akan memudahkan dalammempelajari konsep-konsep berikutnya yang lebih kompleks. Jadi, guru dituntutuntuk selalu memperhatikan kemampuan pemahaman konsep yang dimiliki siswa.Guru harus tahu kapan siswa telah menguasai konsep agar dapat beralih ke materiselanjutnya dan kapan siswa belum menguasai konsep agar diberi kesempatanuntuk lebih memahami. Kemampuan Pemahaman konsep juga merupakan salahsatu tujuan dari setiap materi yang disampaikan oleh guru, sebab guru merupakanpembimbing siswa untuk mencapai konsep yang diharapkan. 10Penguasaan konsep merupakan tingkatan hasil belajar siswa sehingga dapatmendefinisikan atau menjelaskan sebagian atau mendefinisikan bahan pelajarandengan menggunakan kalimat sendiri. Dengan kemampuan siswa menjelaskan ataumendefinisikan, maka siswa tersebut telah memahami konsep atau prinsip darisuatu pelajaran meskipun penjelasan yang diberikan mempunyai susunan kalimatyang tidak sama dengan konsep yang diberikan tetapi konsepnya sama.1110Auliyar rahman akmil,armiati, yusmet rizal. Implementasi Ctl dalam meningkatkanpemahaman konsep matematika siswa.Vol.1 No.1 (2012): Jurnal Pendidikan Matematika.h. 24-2911Nuhyal Ulia. Jurnal Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Materi BanundatarDengan Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Dengan Pendekatan Sainsafitik di SD

23a. Pengertian PemahamanPemahaman yaitu kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahamisesuatu setelah itu diketahui atau diingat. Mencakup kemampuan untukmenangkap makna dari arti dari bahan yang dipelajari, yang dinyatakan denganmenguraikan isi pokok dari suatu bacaan, atau mengubah data yang disajikandalam bentuk tertentu kebentuk yang lain. Dengan kata lain memahami adalahmengerti tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Seorang pesertadidik dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan ataumemberi uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan kata-katasendiri.12Pemahaman menurut kamus besar bahasa indonesia adalah “proses,perbuatan, cara memahami atau memahamkan. Dijelaskan juga bahwa kata“pemahaman” berasal dari kata kerja “paham” yang berarti mengerti benar atautahu benar.13 Jadi pemahaman adalah tingkat kemampuan yang mengharapkanpeserta didik mampu memahami arti, situasi, serta fakta yang diketahuinya.Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan pemahaman adalahkemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itudiketahui dan diingat, memahami atau mengerti apa yang diajarkan, mengetahuiapa yang sedang dikomunikasikan dan dapat memanfaatkan isinya tanpakeharusan menghubungkannya dengan hal-hal lain. Dengan kata lain, memahami12Ngalim purwanto, ilmu pendidikan teoritis dan praktis (Bandung : PT Remaja Rosda Karya1986 edisi ke 2 hlm 45-46)13http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi

24adalah mengerti tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Seorangpeserta didik dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikanpenjelasan atau memberi uraian yang lebih rinci tentang hal itu denganmenggunakan kata-kata sendiri.b. Pengertian anguntukmengklasifikasi suatu objek dan menerangkan apakah objek tersebut merupakancontoh atau bukan contoh dari ide abstrak tersebut. Konsep merupakan buahpemikiran seseorang atau sekelompok orang yang dinyatakan dalam definisisehingga melahrikan proses pengetahuan meliputi prinsip-prinsip, hukum danteori. Suatu konsep berbentuk dalam pikiran individu melalui proses mengenal danmemahami ciri-ciri konsep atau dasar contoh dan non contoh.Berdasarkan pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa pemahamankonsep adalah kemampuan peserta didik yang berupa penguasaan sejumlah materipelajaran, dimana peserta didik tidak sekedar mengetahui dan mengingat sejumlahkonsep yang dipelajari, tetapi mampu mengungkapkan kembali dalam bentuk adanmampumngeplikasikan konsep yang sesuai dengan struktur kognitif yang dimiliknya.Dengan demikian belajar yang efektif adalah melalui pengalaman. Dalamproses belajar seoran berinteraksi langsung dengan objek belajar denganmenggunakan suatu alat inderanya. Begitu juga konsep dapat dipalajari dengan

25cara melihat, mendengar, mendiskusikan dan memikirkan tentang bermacammacam contoh.Konsep dalam matematika adalah ide atau gagasan yang memungkinkanuntuk mengelompokkan tanda objek ke dalam contoh. Atau dapat diartikan bahwakonsep matematika abstrak yang memungkinkan kita untuk mengelompokkan ataumengklasifikasikan objek atau kejadian. Konsep dapat dipelajari dari definisi diskusikandanmemikirikan tentang kebenaran contoh.c. Indikator Kemampuan Pemahaman Konsep MatematikaIndikator kemampuan pemahaman konsep matematis :1) Menyatakan ulang konsep suatu konsep2) Mengklasifikasi objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya3) Memberi contoh dan bukan contoh dari suatu konsep4) Menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi tertentu5) Mengaplikasikan konsep pada pemecahan masalah.14Berdasarkan uraian indikator di atas, maka dapat disimpulkan bahwa materirelasi dan fungsi sesuai untuk Penerapan Model Flipped Classroom terhadapkemampuan pemahaman konsep matematis siswa M.A14Vivi Utari, ahmad Fauzan, Media Rosha.Penigkatan Kemampuan Pemahaman KonsepMelalui Pendekatan PMR Dalam Pokok Bahasan Prisma dan Limas. Vol.1 No.1 (2012): JurnalPendidikan Matematika, parta 3 : h. 33-38

26B. Kerangka BerpikirKerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teoriberhubungan dengan berbagai faktor yang tela

BAB I. I. TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori. 1. Belajar Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendir

Related Documents:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini menggunakan beberapa pustaka yang berkaitan dengan penelitian ini. Hal ini berfungsi untuk pedoman dan pembanding penelitian yang akan dilakukan. Urfan (2017) melakukan penelitian berjudul Aplikasi Kalender Event Seni

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL. PENELITIAN . 2.1 Tinjauan Pustaka. Tinjauan pustaka adalah kajian mengenai penelitian sebelumnya yang memiliki relevansi permasalahan dengan penelitian yang akan dilakukan. Kajian terhadap penelitiapenelitian sebelumnya diharapkan memberikan wawasan agar n-

10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian tentang aplikasi mobile berbasis android yang dibuat oleh universitas atau berisi info seputar kampus atau panduan bagi mahasiswa atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Keagenan Keagenan adalah hubungan yang mempunyai kekuatan hukum yang terjadi bilamana kedua pihak bersepakat, memuat perjanjian, dimana salah satu pihak diamakan agen, setuju untuk mewakili pihak lainnya yang

6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Chronic kidney disease (CKD) a. Definisi Chronic kidney disease merupakan suatu keadaan kerusakan ginjal secar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini mengacu pada beberapa sumber dan tinjauan yang sudah ada dimana masing-masing penulis menggunakan metode yang berbeda sesuai dengan permasalahan yang di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Bank Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Tinjauan Umum tentang Arbitrase 1. Pengertian Arbitrase Suatu hubungan keperdataan yakni dalam suatu perjanjian selalu akan ada resiko kemungkinan timbulnya suatu perselisihan dalam prosesnya baik antar pihak maupun dengan objek perjanjian. Sengketa tersebut dapat