Analisis Kebocoran Pipa Boiler Di Kapal Mt. Pematang

1y ago
6 Views
2 Downloads
3.43 MB
51 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Casen Newsome
Transcription

ANALISIS KEBOCORAN PIPA BOILER DI KAPALMT. PEMATANGSKRIPSIUntuk Memperoleh Gelar Sarjana Terapan Pelayaran padaPoliteknik Ilmu Pelayaran SemarangOlehNOVA PRASETYA BHAKTI531611206062 TPROGRAM STUDI TEKNIKA DIPLOMA IVPOLITEKNIK ILMU PELAYARANSEMARANG2021

iANALISIS KEBOCORAN PIPA BOILER DI KAPALMT. PEMATANGSKRIPSIUntuk Memperoleh Gelar Sarjana Terapan Pelayaran padaPoliteknik Ilmu Pelayaran SemarangOlehNOVA PRASETYA BHAKTI531611206062 TPROGRAM STUDI TEKNIKA DIPLOMA IVPOLITEKNIK ILMU PELAYARANSEMARANG2021

ii

iii

ivMOTTO DAN PERSEMBAHAN“DAN mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Dan(shalat) itu sungguh berat kecuali orang-orang yang khusyuk”(QS. Al-Baqarah: 2 : 45).Persembahan:1. Orang tua saya, Mochamad Anas dan ibuSupriatin2. Almamaterku PIP Semarang3.Seluruh dosen yang mengajar saya darisemester satu sampai semester delapan

vPRAKATAAlhamdulillah, segala puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, YangMaha Pengasih dan Maha Penyayang atas segala rahmat dan hidayah-Nya yangtelah diberikan sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ANALISISTERJADINYAKEBOCORAN PADA PIPA BOILER DI KAPAL MT.PEMATANG”. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi AgungMuhammad SAW yang telah mengantarkan kita menuju jalan yang benar.Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan meraih gelar SarjanaTerapan Pelayaran (S.Tr.Pel), serta syarat untuk menyelesaikan programpendidikan Diploma IV Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang.Dalam penyusunan skripsi ini, penulis juga banyak mendapat bimbingan danarahan dari berbagai pihak yang sangat membantu dan bermanfaat, oleh karena itudalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasihyang sebesar-besarnya kepada:1. Bapak dan Ibu serta keluarga tercinta yang selalu memberikan motivasi,kasih sayang dan doa serta dukungan moral yang telah diberikan.2. Dr. Capt. Mashudi Rofik, M.Sc selaku Direktur Politeknik Ilmu PelayaranSemarang.3. H. Amad Narto, M.Pd, M.Mar.E, selaku ketua program studi Teknika PIPSemarang dan selaku dosen pembimbing materi skripsi.

vi

viiDAFTAR ISIHALAMAN JUDUL . iHALAMAN PERSETUJUAN. iiHALAMAN PENGESAHAN .iiiHALAMAN PERNYATAAN . .ivHALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN . vPRAKATA . viDAFTAR ISI .viiiDAFTAR GAMBAR . x-xiDAFTAR TABEL. xiiDAFTAR LAMPIRAN .xiiiABSTRAKSI . xivABSTRACT . xvBAB I.PENDAHULUAN . 11.1 Latar belakang masalah . 11.2 Perumusan masalah . 41.3 Tujuan penelitian. 51.4 Manfaat penelitian. 51.5 Sistematika penulisan . 6BAB II.LANDASAN TEORI.82.1 Tinjauan pustaka . 82.2 Definisi operasional . 25

2.3 Kerangka pikir. 28BAB III.METODE PENELITIAN . 293.1 Pendekatan dan desain penelitian. 293.2 Fokus dan lokus penelitian . 303.3 Sumber data penelitian . 313.4 Teknik pengumpulan data . 323.5 Teknik keabsahan data . 363.6 Teknik analisa data. 37BAB IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 404.1 Gambaran umum objek penelitian . 404.2 Analisa masalah . 454.3 Pembahasan masalah. 554.4 Keterbatasan penelitian . 64BAB V.PENUTUP . 655.1 Simpulan . 655.2 Saran. 65DAFTAR PUSTAKA.67LAMPIRAN.69DAFTAR RIWAYAT HIDUP.81ix

xDAFTAR GAMBARGambar 3.1Diagram Fault Tree Analysis.32Gambar 3.2Skala Penilaian USG . .34Gambar 4.1Kapal MT. Pematang .36Gambar 4.2Spesifikasi Auxiliary Boiler . . .38Gambar 4.3Manometer auxiliary boiler .39Gambar 4.4Kebocoranan pada dinding furnace . .43Gambar 4.5Bentuk furnace sesuai manual book .43Gambar 4.6Lubang kecil akibat korosi . . .46Gambar 4.7Sceadule Perawatan pada auxiliary boiler . .49Gambar 4.8Hasil pengetesan air boiler . .51Gambar 4.9Spesifikasi air boiler . .52Gambar 4.10 Spesifikasi komponen-komponen burner . 55Gambar 4.11 Pengecekan komponen burner . .63Gambar 4.12Proses pembersihan furnace . 61Gambar 4.13 Hasil pengelasan pada pipa dinding furnace . .66Gambar 4.14 Pengelasan pada pipa dinding furnace 72

xiDAFTAR TABELTabel 3.1 Skala Interval Likert.30Tabel 4.2 Tabel Kebenaran .38Tabel 4.3 Skala Interval Linkert .66Tabel 4.4 Penilaian USG .66

xiiDAFTAR LAMPIRANLampiran 1Ship Particular.85Lampiran 2Crew List.86Lampiran 3Wawancara . .95-107

xiiiABSTRAKBhakti, Nova Prasetya, 2021, NIT : 531611206062“ Analisis Kebocoran PipaBoiler Di Kapal MT. Pematang”, Skripsi Program Studi Teknika, ProgramDiploma IV, Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, Pembimbing I : H. AmadNarto, M. pd, M.Mar.E. Pembimbing II : Purwantono, S.Psi., M.Pd.Boiler di kapal berfungsi untuk mengubah air menjadi uap. Boiler biasanya dipakai sebagai mesin penggerak utama dan permesinan bantu untuk peralatanpemanas. Perubahan air menjadi uap terjadi dengan memanaskan air yang beradadi dalam pipa-pipa dengan memanfaatkan panas dari hasil pembakaran bahanbakar. Uap yang di hasilkan boiler mempunyai tekanan dan temperature yangtinggi, jumlah produksi uap tergantung pada panas, laju aliran, dan panaspembakaran yang di berikan. Tujuan dilakukannya penelitian adalah untuk mencaritahu faktor Kebocoran pada pipa boiler, untuk mengetahui dampak dari kebocoranpipa boiler, untuk mengetahui upaya penanggulangan dari kebocoran pipa boiler.Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Data-data yang digunakan daridata primer dan sekunder. Data primer berupa wawancarasedangkan data sekunderberupa studi pustaka dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwapenyebab utama Kebocoran pipa boiler di kapal MT. Pematang adalah usia besiyang sudah tua, terjadinya korosi pada pipa, kualitas air, perawatan, dan pemuaianpipa di ruang bakar.Kata kunci : Boiler, Kebocoran, FTA, USG.

xivABSTRACTBhakti, Nova Prasetya, 2021, NIT : 531611206062 "Analysis of Boiler Pipe LeaksOn MT Ships. Pematang", Thesis Teknika Study Program, Diploma IV Program,Semarang Polytechnic of Shipping Sciences, Supervisor I : H. Amad Narto, M. pd,M.Mar.E. Advisor II : Purwantono, S.Psi., M.Pd.The boiler on board serves to convert water into steam. Boilers are usuallyused as the main drive machine and auxiliary machinery for heating equipment. Thechange of water into steam occurs by heating the water that is in the pipes byutilizing the heat from the combustion of fuel. Steam produced by the boiler has ahigh pressure and temperature, the amount of steam production depends on the heat,flow rate, and combustion heat provided. The purpose of the research is to find outthe leak factor in the boiler pipe, to know the impact of boiler pipe leakage, to knowthe countermeasures from boiler pipe leaks. The method used is descriptivequalitative. The data used from primary and secondary data. Primary data in theform of interviews and secondary data in the form of library studies anddocumentation studies. The results showed that the main cause of boiler pipeleakage in mt ship. Pematang is the age of old iron, the occurrence of corrosion inthe pipe, water quality, maintenance, and expansion of pipes in the combustionchamber.Keywords: Boiler, Leak, FTA, USG.

BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar belakangSampai saat ini di kapal-kapal, terutama kapal tankermembutuhkan instalasi tenaga uap. Baik itu sebagai instalasi indukmaupun sebagai pengguna pesawat bantu. Sebagai instalasi indukdigunakan untuk menggerakan turbin uap yang memutar balingbaling,sehingga kapal-kapal dapat bergerak maju atau mundurpemakaian mesin uap torak sebagai penggerak baling-baling pada saatini sudah jarang digunakan lagi. Sebagai instalasi bantu, terutama padakapal-kapal tanker uap merupakan fungsi penting sebagai penggerakcargo pump, pemanas bahan bakar, pemanas ruangan, pemanas airmaupun untuk keperluan dapur dan lain-lain. Apabila pada komponenboiler terjadi kebocoran salah satunya akan mengakibatkan pemakaianair dan bahan bakar yang berlebih.Namun apapun kegunaan uap di kapal, yang pasti harus ada satupesawat yang dapat manghasilan uap tersebut, sehingga dapatmemenuhi segala kebutuhan di kapal, yang kita namakan ketel uapatau dapat kita artikan bahwa ketel uap adalah sebuah bejana tertutupyang dapat membentuk uap dengan tekanan lebih dari satu atmosfir (1atm). Kebocoran pipa dapat terjadi karena bhana pipa yang sudah tua,kualitas air yang buruk, dan kelalaian engineer dalam melakukanperawatan. Sebuah ketel uap harus cukup kuat supaya dapat bekerja1

2dengan aman pada tekanan tertentu karenanya juga harus dapatdilengkapi pesawat-pesawat keamanan.Berdasarkan pengalaman selama 12 bulan praktek layar di kapalpada tanggal 23 januari 2019 pukul 17.00 WIB boiler di kapal MTPematang mengalami kebocoran di bagian pipa furnace. Dan pada saatitu juga harus dilakukan pengelasan untuk menanggulangi kebocorantersebut.Sistem uap di kapal, tidak lepas dari ketel uap sebagai instalasipenghasil uap air, oleh sebab itu sudah sewajarnya apabila ketel uapsebagai alat produksi uap harus mendapat perhatian yang serius,perawatan air ketel yang baik akan membantu didalam menyediakanuap sebagai penggerak pompa bongkar muatan dikapal.Perawatan dalam segi operasional yang sudah direncanakanmeliputi pengopakan, mematikan dan menjalankan alat-alat yangberhubungan dengan ketel uap bantu kemudian perawatan bagianbagian utama ketel uap bantu yang meliputi antara lain: air pengisianketel, burner, F.D Fan/Blower, kran-kran dan alat penunjang lainnya.Dengan perawatan yang baik selain dapat menjamin kelancaranpengoperasian kapal, juga dapat menjadikan ketel uap menjadi tahanlama dan mengurangi terjadinya kerusakan-kerusakan pada bahan.Dan apabila kondisi seperti ini bisa terlaksana dengan baik maka akanmengurangiperbaikan-perbaikanpenggantian suku cadang.yangmungkinmemerlukan

31.2. Cakupan masalahBoiler di kapal memiliki dua jenis, yaitu main boiler danauxiliary boiler.1.2.1 Main boilerMain boiler berguna untuk menghasilkan uap yangdigunakan sebagai penggerak utama maju dan mundurnya kapal.1.2.2 Auxiliary boilerAuxiliary boiler berguna untuk menghasilkan uap yangdigunakan untuk memanaskan bahan bakar, menhangatkan air untukmandi, serta kebutuhan dapur dan deck.Dalam penelitian ini, agar penelitian tetap terfokus dan tidakmelebar melewati fokus permasalahan perlu adanya cakupan masalah.Permasalahan yang dibahas tidak melebihi tentang auxiliary boiler.1.3. Perumusan masalahMenurut Sugiyono (2017 : 2) yang dimaksud dengan metodepenelitian tersebut diolah, dianalisis, dan diproses lebih lanjut dengandasar teori-teori yang telah di rangkum menjadi suatu rumusanmasalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan.

4Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas,permasalahan di atas kapal didaapat perumusan masalah sebagaiberikut :1.3.1Faktor–faktor apa yang menimbulkan kebocoran pipa boilerdi kapal MT. Pematang?1.3.2Apa dampak dari kebocoran pipa boiler di kapal MT.Pematang?1.3.3Bagaimana upaya penanggulangan kebocoran pipa boiler dikapal MT. Pematang?1.4. Tujuan penelitianAdapun tujuan yang diharapkan antara lain erjadinya kebocoran pipa boiler.1.4.2Untuk mengetahui dampak dari bocornya pipa boiler.1.4.3Untuk mengetahui upaya penanggulangan dari bocornyapipa boiler.1.5. Manfaat penelitian1.5.1. kualitas kandungan air pada boiler sangat berpengaruhterhadap kebocoran pipa boiler yang berakibat burukterhadap segala aktifitas kapal, maka dari itu perawatansecara rutin boiler harus di optimalkan untuk menjaga

5kinerja boiler tetap stabil. Khususnya kepada tarunapelayaran di Indonesia untuk menjadi bahan saran ataupunide jika menemui masalah yang sama.1.5.2.kepada rekan-rekan seprofesi untuk dijadikan referensidalam pelaksanaan kebijakan pada perawatan boiler secaraberkala.1.6. Sistematika penulisanUntuk memudahkan memahami secara keseluruhan isi skripsi inimaka perlu di susun isi dalam bentuk yang sistematik. Adapunsistematika skripsi ini yaitu :BAB IPENDAHULUANBab ini menjelaskan latar belakang masalah, perumusanmasalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dansistematika penulisanBAB IILANDASAN TEORIBab ini berisi tinjauan pustaka dan alur pemikiran penelitiBAB IIIMETODE PENELITIANBab ini menjelaskan tentang pendekatan dan desain penelitian,tempat/lokasi penelitian, sumber data penelitian, teknikpengumpulan data, teknik keabsahan data, dan teknik analisisdata yang digunakan dalam menyusun skripsi.

6BAB IVANALISA HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANBab ini menjelaskan tentang gambaran umum objek yangditeliti, analisa masalah, dan pembahasan masalah yang diteliti.BAB VPENUTUPBab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulanyaitu hasil pembahasan dari penelitian tersebut. Saran yaitumasukan yang ditujukan bagi pihak yang terkait untukmenyelesaikan masalah penelitian.DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN-LAMPIRANDAFTAR RIWAYAT HIDUP

BAB IILANDASAN TEORI2.1. Tinjauan pustakaPada tinjauan pustaka dilakukan untuk mempermudah pembahasanmengenai permasalahan yang diangkat oleh penulis selama melakukanpraktek laut di atas kapal, maka perlu adanya kejian terhadap teori sebagaipembahasan dan pemecahan masalah. Landasan teori digunakan sebagaisumber teori yang dijadikan dasar dari penelitian yang diteliti, pada bab inidiuraikan landasan teori yang berkaitan dengan judul skripsi “Analisiskebocoran pipa auxiliary boiler di kapal MT. Pematang”2.1.1. Pengerian AnalisisMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2013) :2.1.1.1. “Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa danperbuatan untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya”.2.1.1.2. “Analisa adalah bentuk tidak baku dari analisis".2.1.2. Pengertian Ketel UapMenurut (Ardiansyah, Dirhamsyah, and Yohan Wibisono2019),” ketel uap adalah sebuah pesawat dalam sistem permesinankapal yang berfungsi sebagai pesawat penunjang untuk kerja darimesin penggerak utama kapal dan operasi kapal secaraberkesinambungan secara terus menerus dengan aman dan selamat”.Fungsi utama boiler di kapal berfungsi untuk menghasilkan uapsebagai pemanas bahan bakar kapal dan juga bisa untukmenggerakkan turbinuap yang digunakan sebagai penggerak utamakapal2.1.2.1. Sebuah ketel uap harus memenuhi persyaratan-persyaratansebagai berikut:2.1.2.1.1. Dalam waktu tertentu sebuah ketel uap harus dapatmenghasilkan uap dengan berat tertentu dantekanan lebih dari 1 atmosfir.2.1.2.1.2. Uap yang dihasilkan harus dengan kadar air yangsesedikit mungkin7

82.1.2.1.3. Apabila dipakai alat pemanas (super heater)lanjut, maka pada pemakaian uap yang tidakteratur, suhu uap tidak boleh berubah banyak danharus dapat diatur dengan mudah.2.1.2.1.4. Pada waktu olah gerak kapal dimana pemakaianuap banyak maka tekanan uap usahakan tetapstabil.2.1.2.1.5. Uap harus dapat dibentuk dengan jumlah bahanbakar yang efisien.2.1.3. Jenis-jenis Ketel Uap2.1.3.1. Ketel Uap Induk (Main Boiler)“Menurut Hanavie (2012), ketel uap induk yaitu suatuinstalasi uap utama yang digunakan sebagai penggerakturbin-turbin uap yang akan memutar baling-baling kapal,sehingga kapal dapat bergarak maju atau mundur”.2.1.3.1. Ketel Uap Bantu (Auxiliary Boiler)“Menurut Hanavie (2012), ketel uap bantu yaitu suatuinstalasi uap yang digunakan sebagai pemanas tanki bahanbakar, pemanas ruangan, pemanas untuk galley atau dapur,serta sebagai penggerak mesin-mesin bantu di atas kapal”.2.1.4. Jenis-jenis tipe pipa ketel uapMenurut Febriantara (2008), berdasarkan mekanisme fluidayang digunakan , jenis mesin boiler ada dua yaitu:2.1.4.1. Boiler Pipa api (fire tube boiler)Pada fire tube boiler gas-gas panas melewati pipa-pipadan air umpan boiler ada di dalam shell untuk dirubahmenjadi uap. Tipe boiler pipa api ini memiliki karakteristikyaitu menghasilkan uap yang rendah serta kapasitas yangterbatas. Proses pengapian terjadi didalam pipa dan panasyang dihasilkan diantarkan langsung ke dalam boiler yangberisi air.2.1.4.2. Boiler pipa air (water tube boiler)Pada water tube boiler, air umpan boiler mengalirmelalui pipa-pipa dan masuk ke dalam drum. Air yangtersirkulasi dipanaskan oleh gas-gas panas hasil daripembakaran bahan bakar dan menghasilkan uap di dalam

9drum. Proses pengapian terjadi pada sisi luar pipa, sehinggapanas akan terserap oleh air yang mengalir didalam pipa.Karakteristik pada jenis boiler ini adalah menghasilkanjumlah uap yang relative lebih banyak, memiliki kapasitasuap yang besar, nilai efisiensi relative lebih tinggi dan tungkupembakaran mudah untuk dijangkau saat akan dibersihkan.2.1.5. Apendasi ketel uapApendasi ketel merupakan alat-alat kelengkapan ketel uap yangdapat bekerja sendiri dan dipasang dengan maksud utnuk menjaminagar ketel uap dapat bekerja dengan aman. Untuk ketel uap tidak harusmempunyai macam dan jumlah apendase yang sama. Tetapidisesuaikan menurut keadaan dan ketentuan yang berlaku. Beberapaalat-alat keamanan pada boiler yaitu :2.1.5.1. Katup pengaman (safety valve)Katup pengaman pada ketel uap berfungsi sebagaipengaman ketel uap dari tekanan uap yang berlebih. Apabilatekanan uap pada ketel uap melebihi batas maksimum makakatup pengaman akan terbuka secara otomatis untukmengurangi tekanan uap yang ada pada ketel uap.2.1.5.2. Gelas pendugaGelas penduga dipasang pada drum ketel uap berfungsiuntuk mengetahui batas permukaan air yang ada di dalamketel uap.2.1.5.3. Manometer

10Manometer berfungsi untuk mengukur tekanan uappada ketel uap.2.1.5.4. Blow down valveBlow down valve berfungsi untuk membuang air danendapan kotoran yang ada di dalam ketel uap ke overboard.2.1.5.5. Main steam valveMain steam valve berfungsi untuk mengatur bukaanpada saat uap dari ketel akan dialirkan ke steam line.2.1.5.6. AlarmAlarm pada ketel uap berfungsi sebagai pemberi tandaapabila terjadi ketidak normalan pada saat pengoperasianketel uap.2.1.5.7. ManholeManhole berfungsi untuk keluar masuknya orang padasaat ketel uap mengalami perbaikan, pembersihan, danpemeriksaan.2.1.5.8. Name plateDalam undang-undang uap pasal 12 setiap ketel uapharus mempunyai name plate sesi empat dengan ukuran 80 x140 mm. pada name plate tersebut harus tertera jelas antaralain :2.1.5.8.1. Nama pabrik pembuat ketel

112.1.5.8.2. Tahun pembuatan2.1.5.8.3. Tekanan kerja yang diijinkan2.1.5.8.4. Seri nomor2.1.5.8.5. Negara tempat pabrik pembuat ketel2.1.6. Bagian-bagian penting auxiliary boilerbagian-bagian pada ketel uap bantu atau auxiliary boiler yaitu :2.1.6.1 Tungku bakar (furnace)Tungku bakar berfungsi sebagai tempat pembakaran bahanbakar. Bahan bakar dan udara dimasukkan ke dalam ruang bakarsehingga terjadi pembakaran. Dari pembakaran bahan bakardihasilkan sejumlah panas dan nyala api atau gas asap. Dinding ruangbakar umumnya dilapisi dengan pipa-pipa. Semakin cepat lajuperedaran air, pendinginan dinding pipa bertambah baik dan kapasitasuap yang dihasilkan bertambah besar. Suhu yang seragam denganbahan bakar. Kunci dari operasi furnace yang efisien yaitu terletakpada pembakaran bahan bakar yang sempurna dengan udara berlebihyang minim. Furnace beroperasi dengan efisien yang relatif rendah(paling rendah 8%) dibandingkan dengan peralatan pembakaranlainnya seperti boiler (dengan efisiensi lebih dari 85%). Hal inidisebabkan oleh suhu operasi yang tinggi dalam furnace.2.1.6.2 Bagian-bagian tungku bakarFurnace terdiri dari beberapa bagian utama yaitu :2.1.6.2.1Bagian radiasi

12Pada bagian radiasi terdiri dari ruangpembakarandimanatubeditempatkandisekeliling ruang bakar. Masing-masing tubedihubungkandenganelbow.Fluidaprosesdisirkulasi di dalam rangkaian tube, dan panasditransfer dari bahan bakar secara radiasi.Sebagian panas ditransfer secara konveksi antaraudara dan bahan bakar yang panas dengan tube.2.1.6.2.2Bagian konveksiUntuk merecovery panas sensible dari fluegas, maka fluida proses disirkulasikan padakecepatan tinggi melalui rangkaian tube yangdipasang secara parallel maupun tegak lurus, padasuatu bagian dimana panas ditransfer secarakonveksi. Tube kedang-kadang diberi sirip untukmemperluas permukaan transfer panas dengan fluegas. Efisiensi furnace dengan bagian konveksiakan lebih besar daripada furnace yang hanyadengan bagian radiasi saja.2.1.6.2.3Stack (cerobong asap)Pada bagian ini berfungsi mengalirkan gassisa hasil pembakaran (flue gas) ke udara bebas.2.1.6.3 Komponen-komponen pada furnace2.1.6.3.1 Dinding furnace

13Dinding yang membatasi area pada tungkubakar agar panas yang dihasilkan dari pembakaranbahan bakar dapat diserap dengan baik untukmemanaskan air didalam ketel uap.2.1.6.3.2 Air registerAir registerberfungsiyaitu plat berlubang yanguntuk mengatur masuknyaudarapembakaran pada burne.2.1.6.3.3 BurnerBurner berfungsi sebagai tempat terjadinyareaksi pembakaran antara bahan bakar denganudara.2.1.6.3.4 Pilot burnerBurner kecil yang harus selalu menyala selama furnace sedangberoperasi.2.1.6.3.5 Peep holePeep hole berfungsi untuk mengamatibentuk atau warna api (flame patern) dari masingmasing burner.2.1.6.3.6 Snuffing steamSnuffing steam merupakan pipa tempatmengalirkan steam yang berfungsi untuk menekangas-gas sisa dari pembakaran di dalam furnace

14sebelum dilakukan penyalaan api awal, untukmematikan api apabila terjadi kebakaran di dalamfurnace dan membantu menciptakan tarikan udaradi dalam furnace.2.1.6.3.7 Explotion doorExplotion door berfungsi sebagai alatpengaman terhadap ruangan furnace apabilasewaktu-waktu terjadi tekanan berlebih di dalamruang furnace.2.1.6.3.8 Stack damperStack damper merupakan katup yangberfungsi untuk mengatur tekanan dan kecepatanaliran gas hasil pembakaran yang keluar melewatistack, agar tekanan di dalam furnace lebih rendahdibanding tekanan diluar furnace.2.1.6.3.9 Soot blowerSoot blower merupakan Peralatan yangberfungsi untuk membersihkan endapan jelaga didaerah konveksi agar tidak menghalangi transferpanas. Alat ini dilengkapi dengan nozzle untukspray steam atau udara yang ditembakan ke dalamfurnace.2.1.6.4 Steam drum

15Steam drum merupakan tempat penampungan air ketel danpembangkitan uap. Uap yang dihasilkan masih tergolong uap jenuh.Selain itu steam drum juga berfungsi untuk memisahkan uap dan airyang dipanaskan dari hasil pembakaran bahan bakar di dalam furnaceatau tungku bakar.2.1.7 Air heaterAir heater merupakan ruangan pemanas yang digunakan untukmemanaskan udara luar yang diserap untuk meminimalisir udaralembab yang akan masuk ke dalam tungku pembakaran.2.1.8EconomizerEconomizer adalah alat pemindah panas berbentuk tubular yangdigunakan untuk memanaskan air umpan boiler sebelum masuk kesteam drum. Istilah economizer diambil dari kegunaan alat tersebutyaitu menghemat (to economize).2.1.9Safety valveSafety valve merupakan saluran buang uap jika terjadi keadaandimana tekanan uap melebihi kemampuan boiler untuk menahantekanan uap.2.1.10Blowdown valveBlowdown valve adalah saluran yang berfungsi membuang airumpah dan endapan kotoran yang berada di dalam steam drum keoverboard.

162.1.11.Main steam valveMain steam valve adalah kran utama dari ketel uap yang akanmenyambungkan ke kran lain untuk di suplai untuk semuakebutuhan steam di kapal.2.1.12. Dust collectorBagian ini berfungsi untuk menangkap atau mengumpulkanabu yang berada pada aliranpembakaran hingga debu yang terikutpada gas buang. Keuntungan menggunakan alat ini adalah gas hasilpembakaranyang di buang ke udara bebas dari kandungan debu.Dengan alasan utama untuk mengurangi polusi di udara. Alat inijuga berfungsi mengurangi terjadinya kemungkinan kerusakan padaalat karena adanya gesekan dari abu maupun pasir.2.2Kerangka berfikirKerangka berfikir yang disusun dalam uapaya memudahkanpembahasan laporan penelitian terapan. Dirangkum menjadi skripsi denganmengambil pembahasan mengenai auxiliary boiler di MT. Pematang. . Didalam kerangka pikir penelitian akan dijelaskan mengenai tahapan pemikirankronologis dalam menjawab pokok masalah penelitian berdasarkanpengalaman dan pemahaman penulis pada saat praktek lautMenurut Sugiyono (2011:60) mengemukakan bahwa “Kerangkaberpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungandengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai hal yang penting jadidengan demikian maka kerangka berfikir adalah sebuah pemahaman yangpaling melandasi pemahaman- pemahaman yang lainnya, sebuah pemahamanyang paling mendasar dan menjadi pondasi bagi setiap pemikiran atau suatubentuk proses dari keseluruhan dari penelitian yang akan dilakukan

17ANALISI KEBOCORAN PADA PIPA BOILER DI MT. coranpipa boiler1. Pemuaianpada pipafurnace2. Perawatanyangkurangmaksimal3. Usia besiyang sudahtuaDampak daribocornya pipaboiler1. Kegagalanpembakaran(flamefailure)2. Munculnyaasap putihpekat padacerobong3. Kerusakanpada burnerUpayapenanggulangan dari bocornyapipa boilerDenganmelaksanakan perawatanyang teratursertaperbaikanyangdilakukanoleh crewkapalKinerja dari auxiliary boiler menjadi optimal2.2.1. Bagan kerangka berpikir

18

BAB VSIMPULAN DAN SARAN5.1. SimpulanBerdasarkan hasil penelitian mengenai faktor-faktor penyebab besertadampak dan upaya yang harus dilakukan mengenai kebocoran pipa boiler dikapal MT. Pematang, maka dapat disimpulkan bahwa :5.1.1. Faktor penyebab utama bocornya pipa auxiliary boiler di kapal MT.Pematang adalah usia bahan pipa yang sudah tua yang rawanterjadinya korosi5.1.2. Dampak yang diakibatkan apabila pipa auxiliary boiler bocor adalahborosnya pemakaian air tawar.5.1.3. Cara mengatasi agar pipa auxiliary boiler tidak bocor adalah dengancara mengelas pipa bagian dinding furnace dan pipa bagian luarsampai air tidak bocor lagi dari pipa tersebut.5.2. SaranPada bagian akhir dari penelitian ini ada beberapa saran yang diharapkandapat bermanfaat bagi rekan-rekan seprofesi maupun pihak perusahaanpelayaran. Adapun saran-saran yang dapat diberikan agar bisa lebihdiperhatikan untuk mengurangi peluang terjadinya kebocoran pipa boileryaitu sebagai berikut :19

205.2.1. Melakukan perawatan boiler secara rutin sesuai instrksi manual bookdengan menjaga kualitas air dan pengapian untuk mengurangiterjadinya korosi pada pipa.5.2.2. Jika terjadi kebocoran air pada boiler segera lakukan perbaikansementara maupun jangka panjang. Bisa dengan cara pengelasanataupun penggantian pipa.5.2.3. Melakukan pengelasan pada pipa yang bocor atau mengganti semuapipa auxiliary boiler yang sudah berkarat dengan pipa yang baru untukmengurangi peluang terjadinya korosi pada pipa auxiliary boiler

DAFTAR PUSTAKAArdiansyah, Dirhamsyah, and Yohan Wibisono. 2019. “RISK ASSESSMENTTERHADAP PENGOPERASIAN AUXILIARY STEAM BOILER PADAKAPAL TANKER PERTAMINA MT. PELITA.” Dinamika Bahari. doi:10.46484/db.v9i2.96.Elisa, Erlin. 2017. “Analisa Dan Penerapan Algoritma C4.5 Dalam Data MiningUntuk Mengidentifikasi Faktor-Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja formatika.doi:10.15575/join.v2i1.71.Endra, Rabia. 2017. aAhli.”Gangga Putra Mahardika, Ag

di dalam pipa-pipa dengan memanfaatkan panas dari hasil pembakaran bahan bakar. Uap yang di hasilkan boiler mempunyai tekanan dan temperature yang tinggi, jumlah produksi uap tergantung pada panas, laju aliran, dan panas pembakaran yang di berikan. Tujuan dilakukannya penelitian adalah untuk mencari

Related Documents:

0.576601. Sementara laju korosi pipa galvanis kecepatan 3.95 m/s dan 3.29 m/s adalah 0.212672 dan 0.1821101 kesimpulan laju korosi pipa baja karbon lebih besar dari pipa baja galvanis dalam segala kondisi. Untuk prediksi usia pipa, pipa baja karbon memiliki nilai laju korosi lebih rendah dari pipa baja galvanis.

Instalasi pipa vent Pipa vent toilet Pipa vent septictank, dll 7. Instalasi pipa lain -lain : Pipa gas Pipa bahan-bahan kimia Pipa cairan tertentu, dll . yang telah ditampung pada sum-pit dan selanjutnya di pompa untuk dialirkan ke riool kota. Sistem Pengaliran Air Kotor Secara Terpisah. Potongan Bak Kontrol Air Kotor.

Pada suatu pipa dengan diameter 150 mm dan panjang pipa 100 m, dilakukan pengukuran kecepatan sebagai berikut: pada jarak 25 mm dan 75 mm dari dinding pipa kecepatan alirannya adalah 0,815 m/d dan 0,96 m/d. Diketahui kondisi aliran dalam pipa adalah turbulen dengan dinding kasar. Hitung kekasaran dinding pipa, tegangan geser pada

b. Ketel pipa air (water tube boiler) Pada Ketel pipa air seperti tampak pada Gambar 2.2, air umpan boiler mengalir melalui pipa-pipa masuk kedalam drum. Air yang tersirkulasi dipanaskan oleh gas pembakaran membentuk steam pada daerah uap dalam drum. Ketel ini dipilih jika kebutuhan steam dan tekanan steam

pengukuran diketahui penipisan pipa DN400 sebesar 0.04%, dan pipa DN600sebesar 0,15%. Berdasarkan ketentuan ASME B31.3 tentang Pedoman Pemipaan Proses, bahwa batasan penipisan pada instalasi pipa terpasang sebesar 12,5%. Dari hasil pengukuran ketebalan minimum pipa adalah 6,09 mm jika dibandingkan

waktu lama, maka pipa-pipa boiler akan mengalami overheating dan berpotensi rusak. Pada sistem thermal oil, korosi adalah masalah yang tidak pernah terjadi karena kebanyakan thermal fluid baik thermal oil atau sintetis akan berperan secara alami sebagai lubricant sehingga memberikan perlindungan secara alami pada pipa - pipa logam. 2.4.

V. Data Kebocoran 1. Kebocoran administrasi % - 2. Kebocoran teknis % 27,27 Sumber : data Tabel 5. DATA KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KOTA BATU Kapasitas Produksi Eksisting Jumlah Penduduk (jiwa) Lt/dt Lt/hr Kebutuhan Ideal Kota Sedang (lt/org/hr) Kebutuhan Total (lt/hr) Selisi

A Reader’s Guide to Contemporary Literary Theoryis a classic introduction to the ever-evolving field of modern literary theory, now expanded and updated in its fifth edition. This book presents the full range of positions and movements in contemporary literary theory. It organises the theories into clearly defined sections and presents them in an accessible and lucid style. Students are .