Hubungan Pelaksanaan Peran Perawat Keperawatan Kesehatan Masyarakat .

1y ago
6 Views
2 Downloads
937.17 KB
66 Pages
Last View : 25d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Roy Essex
Transcription

HUBUNGAN PELAKSANAAN PERAN PERAWAT KEPERAWATANKESEHATAN MASYARAKAT DENGAN MUTU PELAYANANDI PUSKESMAS KABUPATEN TAKALAR TAHUN 2013RELATIONSHIP BETWEEN THE IMPLEMENTATION OF NURSES’ROLE OF COMMUNITY HEALTH NURSING AND SERVICE QUALITYIN HEALTH CENTERS OF TAKALAR REGENCY, 2013ASMAWATI SUDDINPROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR2013

TESISHUBUNGAN PELAKSANAAN PERAN PERAWAT KEPERAWATANKESEHATAN MASYARAKAT DENGAN MUTU PELAYANANDI PUSKESMAS KABUPATEN TAKALAR TAHUN 2013ASMAWATI SUDDINPROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR2013ii

HUBUNGAN PELAKSANAAN PERAN PERAWAT KEPERAWATANKESEHATAN MASYARAKAT DENGAN MUTU PELAYANANDI PUSKESMAS KABUPATEN TAKALAR TAHUN 2013TesisSebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar MagisterProgram StudiMagister Ilmu KeperawatanDisusun dan diajukan olehASMAWATI SUDDINKepadaPROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR2013iii

TESISHUBUNGAN PELAKSANAAN PERAN PERAWAT KEPERAWATANKESEHATAN MASYARAKAT DENGAN MUTU PELAYANANDI PUSKESMAS KABUPATEN TAKALAR TAHUN 2013Disusun Dan Diajukan Oleh :ASMAWATI SUDDINNomor Pokok P4200211003Telah Dipertahankan Di Depan Panitia Ujian TesisPada Tanggal 13 Agustus 2013Dan Dinyatakan Telah Memenuhi SyaratMenyetujui,Komisi PenasehatDr. Werna Nontji, S.Kp., M.Kep.Prof. Dr. dr. Suryani As’ad, M.Sc.KetuaAnggotaKetua Program StudiDirektur Program PascasarjanaMagister Ilmu Keperawatan,Universitas Hasanuddin,Dr. Ariyanti Saleh, S.Kp., M.Kes.Prof. Dr. Ir. Mursalimiv

PERNYATAAN KEASLIAN TESISYang bertanda tangan dibawah ini :Nama: Asmawati SuddinNomor Pokok: P4200211003Program studi: Magister Ilmu KeperawatanMenyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang saya tulis ini benarbenar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pemikiran orang lain. Apabila di kemudian hari terbuktiatau dapat dibuktikan bahwa sebagian atau keseluruhan tesis ini hasilkarya orang lain, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.Makassar, 29 Juli 2013Yang menyatakan,Asmawati Suddinv

KATA PENGANTARPuji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atasrahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan tesis ini dapat terselesaikandengan baik. Selama penulisan tesis ini penulis tidak terlepas dariberbagai hambatan, namun berkat bimbingan, bantuan dan kerjasamadari berbagai pihak baik secara moril maupun materil sehingga penulisdapat menyelesaikan dengan baik. Oleh karena itu dengan kerendahanhati, perkenankan penulis menyampaikan penghargaan dan ucapanterima kasih yang sebesar-besarnya kepada :1. Prof. Dr. Ir. Mursalim, M.Sc, selaku Direktur Program PascasarjanaUniversitas Hasanuddin.2. Prof. dr. Irawan Yusuf, Ph.D, selaku Dekan Fakultas KedokteranUniversitas Hasanuddin.3. Dr. Ariyanti Saleh, S.Kp, M.Kes, selaku Ketua Program Studi MagisterManjemen Ilmu Keperawatan FK. Unhas.4. Dr. Werna Nontji, S.Kp.,M.Kep, selaku Ketua Komisi Penasihat yangtelah memberikan ilmunya dan meluangkan waktunya memberikanbimbingan, arahan, koreksi dan saran sehingga tesis ini dapatdiselesaikan.5. Prof.Dr.dr. Suryani As’ad, M.Sc, selaku Anggota Komisi Penasihatyang telah memberikan ilmunya, meluangkan waktunya memberikanvi

bimbingan, arahan, koreksi dan saran sehingga tesis ini dapatdiselesaikan.6. dr. Cahyono Kaelan, Ph.D.,Sp.PA(K),Sp.S. sebagai tim Penguji yangtelah banyak memberikan koreksi dan masukan untuk penyempurnaandalam Tesis penulis.7. dr. H. Rasyidin, M. Kes, selaku Kepala Dinas Kesehatan KabupatenTakalar, dr. H. A. Munir, M.Kes selaku Sekretaris Dinas Kesehatanyang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengikuti pendidikanpada Program Studi Magister Manajemen Ilmu Keperawatan.8. Kepada Ayahanda Drs. Suddin Syamsi (alm) dan Bunda Hj. St.Aminah Tawang, terima kasih atas cinta kasih dan pengorbanan yangtiada terhingga.9. Kepada Suamiku Ir. H. Muh. Arifuddin dan Kedua anakku Muh. Afdhaldan Muh. Anshori, atas cinta, dukungan, dan pengertiannya selamapenulis mengikuti proses pendidikan.10. Prof. Ikuko Moriguchi, Dr. Agnes Rampisela dan teman-temanPembinaPerkesmas ProvinsiSul-Selyangtelahmemberikandukungan dan samangat selama proses pendidikan.11. Ns. Nurmaulid, S.Kep,selaku Pendamping dalam penulisan Tesisyang telah memberikan bimbingan, masukan sehingga laporan hasil inidapat di selesaikan.vii

12. Rekan kerjaku di Puskesmas Pattallassang Hj. Suriati, Hj. Syahraeni,Hamsiah dan Hj. Umrah terimakasih atas pengertian dandukungannya.13. Kepada teman-temanku angkatan kedua Program Studi MagisterManajemen Ilmu Keperawatan : Nasrun, Dian, Sayekti, Hasrat, Wilma,Husniati, Harma, Iful dan lainnya yang tidak sempat disebutkan satupersatu, terima kasih atas dukungan yang tak terhingga baik selamaproses perkuliahan hingga proses penyusunan tesis ini.Penulis menyadari akan berbagai keterbatasan dan kekurangandalam penyusunan tesis ini, oleh sebab itu segala kritikan dan saran yangsifatnya membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan tesisini.Akhir kata, penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat bagikita semua. Wassalam.Makassar, 2 Agustus 2013Asmawati Suddinviii

ABSTRAKASMAWATI SUDDIN. Hubungan Pelaksanaan Peran Perawat PerkesmasDengan Mutu Pelayanan di Puskesmas Kabupaten Takalar (dibimbing olehWerna Nontji dan Suryani As’ad).Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan pelaksanaan peranperawat perkesmas sebagai pemberi pelayanan kesehatan, penemu kasus,pendidik/penyuluh, koordinator kolaborator, pelaksana konseling keperawatandengan Mutu pelayanan di Puskesmas kabupaten Takalar.Metode penelitian menggunakan pendekatan analitik dengan rancanganpotong lintang (cross sectional). Penelitian dilaksanakan diseluruh puskesmas diKabupaten Takalar. Sampel penelitian adalah perawat penanggung jawabprogram pokok Puskesmas sebanyak 55 orang yang diambil secara purposif.Data dikumpulkan melalui wawancara dan dokumentasi dan dianalisismenggunakan uji chi-square.Hasil penelitian menunjukkan 65,5% perawat baik kinerjanya dalampemberian pelayanan, 65,5% perawat baik kinerjanya dalam penemuan kasus,76,4% perawat baik kinerjanya dalam pendidik/penyuluh kesehatan, 74,5%perawat baik kinerjanya dalam koordinator kolaborator, 78,2% perawat baikkinerjanya dalam pelaksanaan konseling keperawatan. Sebanyak 72,7%puskesmas mutu pelayanan kurang dalam penanganan komplikasi neonatal,69,1% puskesmas mutu pelayanan baik dalam mencapai desa/kelurahan UCI,100% puskesmas mutu pelayanan baik dalam perawatan balita gizi buruk, 80%puskesmas mutu pelayanan baik dalam penemuan penderita baru BTA ( ).Terdapat hubungan signifikan pemberi pelayanan dengan mutu pelayanan(ρ 0,005) dan penemu kasus dengan mutu pelayanan (ρ 0,026).Tidak terdapathubungansignifikan pendidik/penyuluh dengan mutu pelayanan (ρ 0,511) dankoordinator kolaborator dengan mutu pelayanan (ρ 1,000) serta konselingkeperawatan dengan mutu pelayanan (ρ 1,000). Juga tidak terdapat hubunganperan perawat Puskesmas dengan mutu pelayanan.Kata Kunci : peran perawat perkesmas,mutu pelayananix

ABSTRACTASMAWATI SUDDIN. Relationship Between the Implementation of Nurses’ Roleof Community Health Nursing and Service Quality in Health Centers of TakalarRegency (supervised by Werna Nontji and Suryani As’ad).The aim of the research is to analyze the relationship between the role ofnurses of community health nursing as the ones who give health service, casefounders, educators/counselors, coordinator collaborators, and nursingcounseling implementers and service quality in Health Centers of TakalarRegency.The research used analytic approach with cross sectional designconducted in all health centers of Takalar Regency. The samples were nurses asthe responsible persons of main program of the health centers consisting of 55people. They were selected using purposive sampling method. The data wereobtained through interview and documentation and analyzed using chi-squaretest.The result of the research indicate that 65,5% of the nurses have a goodperformance in giving service; 65,5% of them have a good performance in findingcases; 76,4% of them have a good performance as health educators/counselors;74,5% of them have a good performance as coordinator collaborators; 78,2% ofthem have a good performance in the implementation of nursing counceling.Meanwhile, 72,7% of the health centers have a less good service quality inhandling neonatal complication; 69,1% of them have a good service quality inreaching UCI Village; 100% of them have a good service quality in treating underfive year children who have bad nutrient; 80% of them have a good servicequality in finding new case of BTA patients ( ). There is significant relationshipbetween giving service and service quality (ρ 0,005); there is a significantrelationship between case founders and service quality (ρ 0,026); there is norelationship between educators/councelors and service quality (ρ 0,511); there isno relationship between coordinator collaborators and service quality (ρ 1,000);there is no relationship between nursing counceling and service quality(ρ 1,000).Key words : the role of nurses of community health nursing, service qualityx

DAFTAR ISIHalamanHALAMAN JUDUUL .iLEMBAR PENGESAHAN .iiKATA PENGANTAR .iiiABSTRAK .viDAFTAR ISI .viiiDAFTAR TABEL .xiDAFTAR GAMBAR .xiiiBAB IBAB IIPENDAHULUAN .1A. Latar Belakang .1B. Rumusan Masalah .8C. Tujuan Penelitian .9D. Manfaat Penelitian .10TINJAUAN PUSTAKA .11A. Konsep Puskesmas .11B. Keperawatan Kesehatan Masyarakat .16C. Peran Perawat Perkesmas .27D. Mutu Pelayanan Kesehatan di Puskesmas .37xi

E. Karakteristik Perawat .45F. Penelitian terkait .48G. Kerangka Teori .50BAB III KERANGKA KONSEP, VARIABEL DAN HIPOTESISPENELITIAN .51A. Kerangka Konsep .51B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional .52C. Hipotesis .55BAB IV METODE PENELITIAN .56A. Desain Penelitian .56B. Waktu dan Lokasi Penelitian .56C. Populasi dan Sampel .57D. Instrumen Penelitian .58E. Tehnik Pengumpulan Data .59F. Alur Penelitian .60G. Pengolahan dan Analisa Data .61H. Pertimbangan Etik .63BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .66A. Deskripsi Hasil penelitian .66B. Pembahasan .87C. Keterbatasan penelitian .119xii

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .120A. Kesimpulan .120B. Saran .122DAFTAR PUSTAKALampiranxiii

DAFTAR TABELNomorHalaman1.Indikator dampak Keperawatan Kesehatan Masyarakat2.Indikator Standar Pelayanan minimal Bidang Kesehatan DiKabupaten/Kota41423.Indikator kinerja SPM Dinas Kesehatan Kab. Takalar 20124.Penelitian terkait Peran Perawat Perkesmas dan Mutu44Pelayanan485.Definisi operasional variabel Independen dan Dependen536.Distribusi Responden berdasarkan Data Demografi perawatPerkesmas677. Distribusi Responden berdasarkan Peran Perawat Perkesmas688. Distribusi frekuwensi pencapaian standar pelayanan minimal709.Pencapaian standar pelayanan minimal di Puskesmas7110. Analisis hubungan peran perawat perkesmas dengan mutu72pelayanan11. Analisis hubungan pemberi pelayanan kesehatan dengan mutuPelayanan7312. Analisis hubungan penemu kasus dengan mutu pelayananxiv74

13. Analisis hubungan pendidik penyuluh dengan mutu pelayanan7514. Analisis hubungan koordinator kolaborator dengan mutuPelayanan7615. Analisis hubungan konseling keperawatan dengan mutuPelayanan7716. Analisis hubungan peran perawat dengan Cakupan neonatalKomplikasi yan ditangani7817. Analisis hubungan peran perawat dengan Cakupan desa/kelurahanUCI8018. Analisis hubungan peran perawat dengan Cakupan balita gizi burukmendapat perawatan8319. Analisis hubungan peran perawat dengan Cakupan penemuan danpenanganan TB BTA ( )8420. Analisis regresi logistik secara multivariat hubungan antaravariabel terikat dengan variabel bebasxv78

DAFTAR GAMBARHalamanGambar 2.1. Pendekatan proses Keperawatan . 22Gambar 2.2. Upaya Perkesmas sebagai upaya kesehatan wajib danUpaya kesehatan Pengembangan . 26Gambar 2.3. Peran dan Fungsi perawat Perkesmas . 28Gambar 2.4. Kerangka Teori Penelitian . 50xvi

1BAB IPENDAHULUANA.PembangunanLatar Belakang auan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudderajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya. Dalam rangka lebihmeningkatkan dan menfokuskan pembangunan kesehatan, DepartemenKesehatan Republik Indonesia telah merumuskan visi yaitu masyarakatyang mandiri untuk hidup sehat dengan misi membuat rakyat sehat. Untukmencapai visi dan misi dikembangkan empat strategi yaitu menggerakkandan membudayakan masyarakat untuk hidup sehat, meningkatkan alitas,meningkatkan sistem surveilans monitoring informasi kesehatan danmeningkatkan pembiayaan kesehatan (Depkes RI, 2006).Pencapaian visi dan misi departemen kesehatan Republik Indonesiaditempuh melalui berbagai cara, salah satunya dengan menerapkan etodesementarapemerintah pusat lebih berperan sebagai pengarah sesuai rhasilanpembangunan kesehatan di Kabupaten/Kota diukur dengan indikator yang

2ditetapkan dalam standar pelayanan minimal (SPM) bidang kesehatanyang disesuaikan dengan situasi, kondisi dan kebutuhan setempat.Puskesmas sebagai salah satu unit pelaksana teknis (UPT) DinasKesehatan Kabupaten/Kota merupakan unit pelaksana tingkat termasukpelayanan kesehatan di Indonesia. Dengan demikian keberhasilanKabupaten/Kota untuk mencapai SPM sangat dipengaruhi oleh kinerjaPuskesmas yang didukung oleh tenaga kesehatan yang profesional.Perawat merupakan tenaga kesehatan terbanyak (47,28%) dariseluruh tenaga kesehatan di daerah. 46,84% dari jumlah tersebut bekerjadi Puskesmas dan merupakan tenaga kesehatan terdepan yangmemberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sehingga kinerjaperawat Puskesmas turut menentukan kinerja puskesmas secarakeseluruhan (Depkes, 2001, Ditjen Kesmas, 2003) Namun demikian padakenyataanya belum semua perawat mampu memberikan pelayanansesuai peran dan fungsinya.Adapun penelitian yang dilaksanakan oleh Kadar (2003) mengenaiperan perawat Puskesmas di Makassar mengatakan bahwa masih banyakperawat puskesmas yang mengerjakan tugas non keperawatan di luartugas sebagai perawat, sedangkan penelitian Hertiana (2008) mengenaiperan perawat perkesmas dipuskesmas kabupaten Takalar mengatakanbahwa perawat perkesmas belum melaksanakan perannya secara optimalPadahal sebagai perawat Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)

3merupakantenaga kesehatan terdepan yang memberikan pelayanankesehatan dipuskesmas, hal ini mungkin disebabkan karena Perawatperkesmas kurang mendapat kesempatan pelatihan teknis sesuai perandan fungsinya dan belum adanya uraian tugas yang jelas (WHO-Depkes,2001). Gretl.A, (2013) dalam Internatinal Journal of environmentalResearch and Public Health dengan judul Specialist community Nurses ACritical Analysis of their Role in the Manajement of long-Term conditionsmengatakan bahwa peran perawat perkesmas sebagai koordinator danpemberi pelayanan keperawatan memerlukan keterampilan dan sumberdaya perawatan dan sangat bermanfaat bagi individu pada perawatanyang lama. Berdasarkan laporan kabupaten/kota pada pertemuanRegional dan pengalaman lapangan maka peran perawat perkesmasyang sering dilaksanakan yaitu pemberi pelayanan, penemu kasus,pendidik/penyuluh kesehatan, koordinatorkolaborator dan pelaksanakonseling yang juga merupakan fokus penelian yang akan dilaksanakan.Untuk memperoleh Mutu pelayanan kesehatan yang baik diPuskesmas harus didukung oleh pelaksanaan peran dan fungsi perawatperkesmas secara profesional sesuai Undang-Undang Kesehatan NO. 23tahun 1992 menekankan pentingnya peningkatan mutu pelayanankesehatan, dengan adanya pesan agar tenaga kesehatan mendahulukanfungsinya secara profesional sesuai dengan standar pedoman. MenurutDepkes : Mutu pelayanan kesehatan adalah tingkat kesempurnaan

4pelayanan yang memuaskan pelanggan sesuai dengan tingkat kepuasanrata-rata pelanggan, serta di berikan sesuai standar dan etika profesi.Mutu pelayanan kesehatan kabupaten Takalar tahun 2011 dapat dilihat dari indikator pelayanan kesehatan dan hasil capaian programdengan menggunakan tolok ukur target Standar Pelayanan Minimal (SPM)bidang kesehatan yang berjumlah 18 poin diantaranya cakupan Neonataldengan komplikasi yang ditangani target 80% realisasi 14,99%, cakupandesa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) target 100% realisasi72,3%, cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan target 100%realisasi 100% dan cakupan penemuan penderita paru target 70%realisasi 107% (lakip Dinkes Takalar, 2011), 4 poin tersebut yangmerupakan fokus pada penelitian ini.Perkermas mempunyai peran melayani masyarakat di wilayahpuskesmas baik dalam gedung puskesmas maupun diluar gedungpuskesmas untuk pencapaian SPM puskesmas. Menurut data dariKementerian Kesehatan, 2011 jumlah puskesmas diIndonesia sebanyak9.133 unit sedangkan jumlah puskesmas di sulawesi selatan sebanyak406 unit (Dinkes Profinsi Sul Sel, 2009) serta jumlah Puskesmas diKabupaten Takalar 14 unit dan jumlah Pustu sebanyak 50 unit (ProfilKesehatan,2012).Di Sulawesi Selatan aktifnya perkesmas dimulai dengan adanyaprogram kerja sama JICA, dimana tahap awal beberapa orang dari DinasKesehatan Provinsi, dari Dosen Unhas, Dosen Poltekkes dan staf Dinas

5Kesehatan Kabupaten Takalar, Maros, Sidrap dan Kota Palopo dikirim keJepang mengikuti pelatihan Nursing In Primary Health Care. ExPartisipans Pelatihan Program tersebut yang kemudian diberi namaAlumny JICA yang diberi SK oleh Kepala Dinas Kesehatan ProvinsiSulawesi Selatan sebagai Tim Pembina Perkesmas Tingkat ProvinsiSulawesi Selatan, (SK No : 0055/DK-IV/PKM-3/I/2007). Alumni JICA inilahyang awalnya membentuk koordinator perkesmas ditiap kabupaten/kota,koordinator tingkat puskesmas bahkan koordinator perkesmas tingkatProvinsi. Pembentukan koordinator ini dimulai dari kabupaten model yaitukabupaten Takalar yang di susul dengan pembentukan kabupaten modellainnya yaitu kabupaten Maros, Pangkep, Jeneponto, Sidrap dan KotaPalopo dan diikuti oleh semua kabupaten/kota yang ada di SulawesiSelatan (Alumni JICA,2008).Manajemen Perkesmas di Sulawesi Selatan sudah terstrukturdimana dalam pelaksanaan pembinaan dari pembina provinsi kekabupaten mempunyai daerah Regional yang dikenal dengan adanya 5Region denganpembinanya masing-masing 2 atau 3 orang AlumnyJICA, 1 region terdiri dari beberapa kabupaten/kota. Adapun pembagianregion sebagai berikut : Region I terdiri dari kabupaten Takalar, Gowa,Makassar dan Maros. Region II terdiri dari terdiri dari Toraja Utara, Toraja,Sidrap, Wajo, Soppeng, Enrekang, dan Bone. Region III terdiri dari PalopoKota, Luwu Utara, Luwu dan Luwu Timur. Region IV terdiri dari Pangkep,Barru, Pare-pare dan Pinrang sedangkan Region V terdiri dari Jeneponto,

ondilaksanakan minimal 1 kali dalam setahun untuk memantau kegiatanperkesmas di kabupaten/kota yang ada dalam wilayah regionalnya.Berdasarkan laporan dari beberapa kabupaten yang mewakili regionnyakegiatan perawat perkesmas secara umum adalah melakukan pembinaankeluarga dengan penyakit Hypertensi dan DM, pembinaan posyandulansia dan kunjungan rumah (data pertemuan evaluasi Perkesmas, 2013).Hasil studi pendahuluan dan pengamatan yang di lakukan penelitibahwa kabupaten Takalar merupakan model Perkesmas pertama yangada di Sulawesi Selatan terdapat 14 puskesmas, 4 diantaranya adalahpuskesmas model yaitu puskesmas Polombangkeng Selatan sebagaipercontohan Home Care daerah binaan 660 keluarga, Puskesmas AengTowa sebagai percontohan Posyandu Usila jumlah Poyandu usila 9 buah,jumlah usila 416 orang. Umur harapan hidup di tingkat Nasional 72 tahunsedangkan di Kabupaten Takalar umur harapan hidup 74 tahun (ProfilDinas Kesehatan, 2011). Puskesmas Mappakasunggu percontohan homecare dengan jumlah keluarga binaan 110 keluarga, Puskesmas Galesongpercontohan Pelayanan keperawatan keluarga di rumah (Yanwatga) Ujicoba Depkes 2008, sedangkan hasil wawancara langsung terhadapbeberapa perawat di Pukesmas Kota yaituPuskesmas Pattallassang,puskesmas Polombangkeng utara dan puskesmas Mangarabombangdiperoleh data bahwa peran perawat perkesmas belum optimal karena

7banyaknya tugas yang dibebankan kepada perawat diluar tupoksi yangsebenarnya.Dukungan pemerintah setempat ditingkat Kepala Dinas Kesehatanmaupun Bupati Takalar sangat baik dibuktikan dengan adanya NaskahKerjasama antara Program studi ilmu Keperawatan Fakultas KedokteranUniversitas Hasanuddin Makassar – Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar– College of Nursing Art & Science Hyogo Japan tentang PengembanganKeperawatan Kesehatan Masyarakat Kabupaten Takalar pada tanggal 6Juli 2001 dan adanya Keputusan Bupati Takalar Nomor 179 tahun 2009tentang tarif pelayanan keperawatan kesehatan keluarga kesmasTakalar,2008). Sebagai Kabupaten yang mendapatkan dukungan penuhdari pemerintah setempat diharapkan perawat perkesmasnya dapatmelaksanakan peran dan fungsinya dengan askabupaten Takalar di puskesmas Pattoppakang 9 februari 2013, jumlahpetugas perkesmas yang hadir 68 orang dari 14 puskesmas dan 50 Pustudi kabupaten Takalar beberapa petugas perkesmas yaitu 5 Puskesmas(35,7%) mengatakan baru mengetahui tentang Peran, Tugas dan yafenomenatersebut membuat penulis merasa tertarik untuk meneliti Hubungan Peranperawat Perkesmas dengan Mutu pelayanan di Puskesmas kabupatenTakalar.

8B. Rumusan MasalahKabupaten Takalar merupakan model Perkesmas pertama yangada di Sulawesi Selatan terdapat 14 puskesmas, 4 diantaranya adalahpuskesmas model yaitu puskesmas Polombangkeng Selatan sebagaipercontohan home Care, puskesmas Aeng Towa sebagai percontohanposyandu usila, Puskesmas Mappakasunggu percontohan home Care,Puskesmas Galesong percontohan pelayanan keperawatan keluarga dirumah (Yanwatga) yang merupakan Uji coba Depkes 2008. Sebagaikabupaten model di harapkan perawat perkesmasnya telah bekerja sesuaiperan dan fungsinya, tetapi pada pertemuan perkesmas di puskesmasPattoppakang 9 februari 2013 masih ada 35,7% perawat baru mengetahuiperan, tugas dan strategi pelaksanaan perkesmas termasuk pendanaan.kemudianmutu pelayanan kesehatan berdasarkan SPM terdapatbeberapa poin realisasinya diatas target, beberapa poin realisasinyasesuai target dan masih ada beberapa poin dibawah target yang ditentukanmakaRumusanMasalahpenelitianiniadalah“ Bagaimana Hubungan Pelaksanaan Peran Perawat KeperawatanKesehatanMasyarakat(Perkesmas)Puskesmas Kabupaten Takalar ? ”.denganMutuPelayanandi

9C. Tujuan Penelitian.1.Tujuan Umum :TujuanUmum penelitianadalahmengetahuiHubunganpelaksanaan peran Perawat Perkesmas dengan Mutu pelayanan diPuskesmas Kabupaten Takalar.2.Tujuan Khusus :a. Mengetahui hubungan pelaksanaan peran perawat sebagaiPemberi pelayanan kesehatan dengan Mutu pelayanan diPuskesmas Kabupaten Takalar.b. Mengetahui hubungan pelaksanaan peran perawat bupaten Takalar.c. Mengetahui hubungan pelaksanaan peran perawat andiPuskesmas Kabupaten Takalar.d. Mengetahui hubungan pelaksanaan peran perawat ndiPuskesmas Kabupaten Takalar.e. Mengetahui hubungan pelaksanaan peran perawat sebagaiPelaksana konseling keperawatan dengan Mutu pelayanan diPuskesmas Kabupaten Takalar.f. Mengetahui pelaksanaan peran perawat dengan Mutu pelayanandi Puskesmas Kabupaten Takalar.

10g. Mengetahui hubungan peran perawat dengan cakupan neonatalkomplikasi yang di layanih. lurahan Universal child immunization (UCI)i. Mengetahui hubungan peran perawat dengan cakupan balita giziburuk mendapat upanpenemuan dan penanganan penderita TB BTA ( )D. Manfaat PenelitianHasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat sebagaiberikut :1. Pengembangan IlmuKontribusi Ilmiah tentang peran perawat perkesmas terhadap mutupelayanan kesehatan di Puskesmas.2. Aplikasia. Sumber informasi tentang peran perawat perkesmasb. Dasar pengambilan keputusan untuk upaya-upaya perbaikandalam penerapan peran perawat perkesmas

11BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Konsep tanmenyelenggarakanpembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja (Depkes, 2006).Puskesmas memiliki tanggung jawab terhadap derajat kesehatanmasyarakat di wilayah kerjanya, secara nasional, Standar wilayah kerjapuskesmas adalah 1 kecamatan. Apabila dalam satu kecamatan terdapatlebih dari satu puskesmas, maka tanggung jawab wilayah kerja dibagiantar puskesmas dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayahdesa/kecamatan atau RW (Trihono, 2005).2.TujuanMendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasionalyakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehatbagi setiap orang yang bertempat tinggal diwilayah kerja Puskesmas(Depkes RI, 2005).

123.Fungsi PuskesmasPelaksanaan puskesmas mengacu pada tiga fungsi puskesmas,Pertama, Pusat penggerak pembangunan berwawasan mantaupenyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakatdan dunia usaha diwilayah kerjanya. Upaya yang di lakukan nyakit tanpa mengabaikan peyembuhan penyakitdanpencegahandan pemulihankesehatan.Fungsi kedua adalah pusat pemberdayaan masyarakat. Puskesmasselalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluargadan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dankemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup inidiselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi budayamasyarakat setempat.Fungsi terakhir yaitu pusat pelayanan kesehatan strata pertama yangbertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkatpertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Adapunpelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawabpuskesmas meliputi pelayanan perorangan (Private goods) dan pelayanankesehatan masyarakat (Publik goods) (Trihono, 2005).

13Menurut Depkes, 2006 kedudukan puskesmas yaitu :a. Dalam Sistem Kesehatan Nasional, Puskesmas sebagai saranapelayanan kesehatan (perorangan dan masyarakat) strata pertama.b. Dalam Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota, Puskesmas sebagaiunit pelaksana teknis dinas (UPTD)menyelenggarakansebagiantugasyang , dan merupakan unit struktural pemda kab/kota.c.Puskesmas sebagai mitra sarana pelayanan kesehatanstratapertama yang dilaksanakan swasta atau masyarakat.d. Puskesmas sebagai pembina pelayanan kesehatan strata pertamadiwilayah kerjanya (Depkes, 2006).4.Upaya pokok PuskesmasSesuai dengan Kepmenkes No. 128/ 2004 tentang Kebijakan DasarPuskesmas, upaya kesehatan yang dilakukan di Puskesmas meliputi :1. Upaya kesehatan wajib Puskesmas :1). Upaya Promosi Kesehatan2). Upaya Kesehatan Lingkungan3). Upaya KIA serta KB4). Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat5). Upaya Pencegahan & Pemberantasan Penyakit Menular6). Upaya Pengobatan

142. Upaya kesehatan pengembangan PuskesmasUpaya pengembanagan dilaksanakan sesuai dengan masalahkesehatan masyarakat yang ada dan kemampuan npengembangan di Puskesmas (Depkes RI, 2006).5.Azas penyelenggaraan Puskesmasa.Azas pertanggungjawaban wilayah.Puskesmas mempunyai tanggung jawab untuk melakukanberbagai upaya kesehatan, baik upaya peningkatan (promotif),pencegahan penyakit (preventif), upaya pengobatan

pada Program Studi Magister Manajemen Ilmu Keperawatan. 8. Kepada Ayahanda Drs. Suddin Syamsi (alm) dan Bunda Hj. St. Aminah Tawang, terima kasih atas cinta kasih dan pengorbanan yang . Analisis hubungan peran perawat perkesmas dengan mutu 72 pelayanan . Peran dan Fungsi perawat Perkesmas . 28 Gambar 2.4. .

Related Documents:

keperawatan,Kode etik keperawatan,Issue etik,Masalah etik,Dilema etik dalam keperawatan, Bioetik keperawatan,Hak dan kewajiban perawat dan pasien,Aspek legal dalam praktik keperawatan, danKeputusan etik. Cakupan mata kuliah ini membahas tentang etika keperawatan Untuk dapat mengaplikasikan mata kuliah tersebut diperlukan berbagai

keperawatan sesuai NANDA NIC-NOC sebagian besar rencana tindakan keperawatan dapat dilaksanakan pada implementasi keperawatan dan evaluasi keperawatan terhadap diagnosa keperawatan yang ditemukan dapat teratasi. Diharapkan bagi perawat ruangan agar dapat lebih giat lagi dalam melakukan implementasi dan pendokumentasian untuk lebih meningkatkan .

Mampu memberikan asuhan keperawatan pada area spesialisasi (keperawatan m edikal bedah, keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan jiwa, atau keperawatan komunitas . pada pasien Stroke 3. P enyuluhan dan konseling pada pasein hipertensi 4. Penanga

tingkat kepatuhan perawat dalam menerapkan SOP. Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan shift kerja perawat dengan kepatuhan perawat melakukan Standart Operasional Prosedure (SOP) pasien risiko jatuh di bangsal dewasa RSUD Wates. Metode Penelitian : Desain penelitian ini adalah Analitik Korelatif dengan

penyuluhan mengenai perawatan diri pada pasien gangguan jiwa (Hesti Wulandari, 2016) Peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan personal hygiene di rumah sakit jiwa yaitu melakukan penerapan asuhan keperawatan berupa penerapan strategi pelaksanaan dalam pemenuhan kebutuhan personal hygiene. Strategi pelaksanaan .

Analisis statistik menggunakan uji kendall’s tau dengan tingkat kemaknaan α 0,05. Hasil: Sebanyak 50% perawat menyatakan lingkungan kerja mereka cukup kondusif dan 46,7% kualitas perawat dalam pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan sudah cukup sesuai dengan Evalu

keperawatan. Kepuasan ps menjadi point utama dari seluruh tujuan keperawatan 6. Pengarahan merupakan elemen kegiatan manajemen keperawatan yg meliputi proses pendelegasian, supervisi, koordinasi dan pengendalian 7. Devisi keperawatan dapat memotivasi perawat unutuk memperlihatkan penempilan kerja yang terbaik

2nd Grade . ELA Priority Standards Grade 2 CCSS PA Core Foundational Skills RF.2.3 CC.1.1.2.D Know and apply grade level phonics and word analysis skills in decoding words. Distinguish long and short vowels when reading regularly spelled one- syllable words. Decode two-syllable words with long vowels and words with common prefixes and suffixes. Read grade level high-frequency .