Analisa Pengukuran Kinerja Dengan Menggunakan Metode Performance Prism .

1y ago
16 Views
3 Downloads
540.75 KB
17 Pages
Last View : 23d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Abram Andresen
Transcription

ANALISA PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODEPERFORMANCE PRISM(Studi Kasus: PT Petrokimia Gresik)Eka Zusan Arianto, Sri Gunani PartiwiJurusan Teknik IndustriInstitut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) SurabayaKampus ITS Sukolilo Surabaya 60111Email: eka sheva7@yahoo.com; srigunani@ie.its.ac.idAbstrakMetode pengukuran kinerja Performance Prism digunakan untuk memperbaiki metodepengukuran kinerja pada PT Petrokimia Gresik. PT Petrokimia Gresik sebuah perusahaan yangbergerak dalam bidang industri pupuk. Selama ini sistem pengukuran kinerja di PT PetrokimiaGresik belum merepresentasikan kinerja organisasi secara komprehensif dan integratif karenahanya menggunakan pengukuran kinerja berdasarkan individu (SKI). Perancangan danpengukuran kinerja dengan metode Performance Prism digunakan karena dapat merefleksikankebutuhan dan keinginan dari setiap stakeholder yang diidentifikasikan dalam bentuk tujuan(objective). Pengukuran kinerja tersebut merupakan pengukuran yang terintegrasi, meliputiseluruh aspek perusahaan (stakeholder) yang menyangkut kepuasan stakeholder dan kontribusistakeholder kepada perusahaan. Pengukuran kinerja dalam penelitian ini juga didukung olehbeberapa metode antara lain pembobotan dengan Analytic Hierachy Process (AHP) untukmengetahui skala nilai prioritas setiap KPI, Scoring System dengan metode Objectives Matrix(OMAX) dan Traffic Light System untuk mengetahui nilai indeks total perusahaan pada tingatkorporasi dan kategori dari indeks tersebut. Hasil perancangan pengukuran kinerja pada PTPetrokimia Gresik dengan Performance Prism berupa 55 KPI meliputi 13 KPI pada perspektifCustomer, 9 KPI pada perspektif Supplier, 14 KPI pada perspektif Investor, 11 KPI padaperspektif Emplooye, 8 KPI pada perspektif Regulator. Dari perhitungan pengukuran kinerjadengan menggunakan Objective Matrix diperoleh nilai kinerja perusahaan sebesar 8,681.Kata Kunci : Performance Prism, Key Performance Indicator, Pengukuran kinerja, Stakeholder.AbstractPerformance Prism method is used to improve performance measurement method in PTPetrokimia Gresik. PT Petrokimia Gresik a company engaged in the fertilizer industry. Duringthis performance measurement system in PT Petrokimia Gresik not represent the organization'sperformance in a comprehensive and integrative because it only uses measurements based onindividual performance (SKI). The design and performance measurement methods used forPerformance Prism can reflect the needs and desires of each stakeholder identified in the form ofgoals (objectives). Performance measurement is an integrated measurement, covering all aspectsof the company (stakeholders) involving stakeholder satisfaction and stakeholder contribution tothe company. Performance measurement in this study is also supported by several methods suchas weighting by Hierachy Analytic Process (AHP) to determine the scale of priority value ofeach KPI, Scoring System Objectives Matrix method (OMAX) and Traffic Light System todetermine the total index value of the company on corporate tingat and categories of the index.

Design of performance measurement results on PT Petrokimia Gresik to the Performance Prismincludes a 55 KPI 13 KPIs at Customer's perspective, the perspective of 9 supplier KPI, KPI 14investor perspective, the perspective of 11 KPI Emplooye, 8 KPI on Regulator's perspective.From the calculation of performance measurement by using the Objective Matrix obtained by thecompany's performance value 8.681.Keywords : Performance Prism, Key Perfomance Indicator, Performance Measurement,Stakeholder.1. PendahuluanSeiring dengan perkembangan industripupuk di Indonesia yang semakin tinggi,terutama untuk industri pupuk non subsidiyang bersaing sempurna. Hal ini ditunjukkandengan banyaknya perusahaan penghasilpupuk non subsidi yang ada sehinggamemunculkan adanya persaingan antarperusahaan pupuk non subsidi. Untukmenghadapi persaingan yang semakin ketatini, setiap perusahaan pupuk dituntut untukmelakukanbeberapausahaagarmendapatkan performansi kerja dan layananbagi konsumen yang semakin baik.Sehingga dengan kondisi ini perusahaanpupuk akan memiliki daya saing untukberkompetisi dengan lainya.Untuk mengatasi hal ini, digunakan suatupengukuran kinerja yang mengedepankanpentingnya menyelaraskan aspek perusahaan(stakeholder) secara keseluruhan ke dalamsuatu framework pengukuran yang strategis.Stakeholder ini meliputi investor, customer,tenaga kerja, supplier, dan masyarakat.Konsep pengukuran kinerja ini dikenaldenganistilahPerformancePrism.Performance Prism merupakan salah satupengukuran kinerja yang mempunyai limasisi (facets) yang membentuk frameworktiga dimensi berupa prisma segitiga. Sisiatas dan bawah merupakan stakeholdersatisfaction dan stakeholder contribution.Sedangkan tiga sisi yang lain adalahstrategies, processes, dan capabilities.Begitu juga halnya dengan PTPetrokimia Gresik, sebagai satu-satunyaperusahaan penghasil pupuk terlengkap diIndonesia, perusahaan ini senantiasamengevalusai kinerja karyawanya. Dalammenilaikinerjaperusahaan,pihakmanajemen melakukan suatu pengukurnkinerja yang dinamakan SKI (SistemKinerja Individu), SKI ini disebar kepadasetiap bagian untuk penilaian kinerjapersonal. Penilaian ini akan diisi langsungoleh atasan dari setiap karyawan di setiapbagian. Dengan adanya SKI ini, kinerja darisetiap personal dapat terukur dengan baik,tetapi ada satu kelemahan yang terjadi yaitubelum adanya pengukuran kinerja tingkatkorporasi yang dapat menilai performaperusahaan secara keseluruhan.Performance Prism memberikanpengukuran yang komprehensif dan sudutpandang yang luas, sehingga memberikangambaran yang realistis mengenai penentukesuksesan bisnis. Selain itu, PerformancePrism tidak hanya mengukur hasil akhir,tetapi juga aktivitas-aktivitas penentu hasilakhir. Dengan demikian, pengukuran kinerjadapat memberikan gambaran yang jelas dannyata tentang kondisi perusahaan yangsebenarnya.Berikut adalah beberapa KPI yangdapatmenunjukkandibutuhkannyapengukuran tentang tingkat kepuasanstakeholder. Indeks kepuasan pelanggansebesar 81,12% pada 2007 menjadi 80,93%

pada 2008 mengalami penurunan, itu artinyamenuntut perusahaan memberikan kepuasankepadacustomer.Untuktingkatketersediaan pupuk di pasar juga semakinmenurun dari 81,64% pada 2007 menjadi80,56% pada 2008, juga menuntutperusahaan memberikan kepuasan kepadacustomer mereka. Begitupun dengansupplier yang mengharapkan lamanyapembayaran tagihan supplier menjadi lebihsingkat dari 25 hari pada 2007 menjadi 20hari pada 2008 . Indeks kepuasanmasyarakat juga mengalami penurunan dari78,4% pada 2007 menjadi 78,24% pada2008, sehingga perusahaan memerlukanperbaikan tingkat pelayanan kepadamasyarakat. Berdasarkan pengamatan danbrainstorming yang dilakukan di PT.Petrokimia Gresik, dapat disimpulkanadanya kekurangan atau kelemahan padaSistem Kinerja Individu (SKI) yang telahdilakukan oleh PT. Petrokimia Gresik danperlu diperbaiki.Pada penelitian ini akan diterapkankonsep Performance Prism tersebut untuksistem pengukuran kinerja PT PetrokimiaGresik. Pemilihan model sistem pengukurankinerjaPTPetrokimiaGresikmemperhatikan tujuan/keinginan perusahaanuntuk mengukur kinerja perusahaan secarakeseluruhan. PT. Petrokimia Gresikmerupakan salah satu perusahaan penghasilpupuk terlengkap yang ada di Indonesiasehingga sangat mementingkan adanyaperbaikan kinerja dalam setiap prosesnya.Performance Prism merupakan metodepengukuran kinerja yang mengakomodasikemampuan Balance Scorecard yangdibangun dari strategi dan financial sertaIntegratedPerformanceMeasurementSystem (IPMS) yang dibangun daristakeholder requirementdan tujuanperusahaan. Didasarkan atas hal ini, makaperancangan dan implementasi sistempengukuran kinerja pada PT PetrokimiaGresik akan menggunakan PerformancePrism. Desain pengukuran kinerja denganmenggunakan Performance Prism pada PTPetrokimia Gresik ini dirancang untukmengantisipasi persaingan antara sesamaperusahaan pupuk non subsidi (PT GunungMas Perkasa Indonesia, PT Indo ChitoInternasional, PT Suryaindo Tirta Kreasi, PTAgribizforestaLestari).PenggunaanPerformance Prism ini perlu dimodifikasidengan menggunakan AHP (AnalyticHierarchi Process), Scoring System denganOMAX (Objective Mtrix), dan Traffic an proses perbaikan yangdapat digunakan sesuai dengan hasilpengukuran kinerja yang dilakukan. Darihasil pengukuran kinerja, akan terlihat padabagian mana kinerja perusahaan yangbermasalah. Dengan adanya rekomendasiperbaikan ini, perusahaan dapat nuntukmelakukanlangkah korektif.1.1 Perumusan MasalahBerdasarkan latar belakang, adabeberapa masalah yang dapat diidentifikasi.Masalah-masalah tersebut antara lain :1. Belum adanya pengukuran kinerjayang dapat mengukur performaperusahaansecarakeseluruhan(tingkat korporasi). Pengukurankinerja sebelumnya hanya mengukurkinerja personal karyawan saja.2. alampenentuan KPI pada pengukurankinerja sebelumnya.3. Tidak mempertimbangkan kepuasandan kontribusi stakeholder secarakeseluruhan, hanya menyinggung

tentangkepuasanpelanggan,karyawan dan masyarakat.4. Tidak diidentifikasinya strategi,proses dan kemampuan yang dimilikiperusahaanuntukmemenuhikepuasan stakeholder.Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka pertanyaan yang perlu di jawabmelalui penelitian ini adalah Bagaimanamelakukan pengukuran kinerja denganmengunakan metode performance prism,yang meliputi lima faset stakeholder, jikaditerapkan di tingkat korporasi PTPetrokimia Gresik.1.2 TujuanTujuan dari penelitian yang akandilakukan adalah:1. Mengukur kinerja PT. PetrokimiaGresik dengan menggunakan metodePerformance Prism pada tingkatkorporasi perusahaan.2. Mengintegrasikan KPI yang adakedalam pengukuran kinerja yangdilakukan.3. Memberikan rekomendasi hasilimprovement sistem pengukurankinerja di PT Petrokimia Gresik.1.3 Manfaat Tugas AkhirManfaat yang akan didapat daripenelitian tugas akhir ini meliputi:Dapat digunakan oleh perusahanobjekpenelitiansebagaiimprovement sistem pengukurankinerja yang telah ada sebelumya.1.4 Ruang Lingkup PermasalahanBatasanUntuk memperoleh analisis permasalahanyang baik dan terspesifikasi, maka dibuatbatasan-batasan masalah sebagai berikut:1.Implementasipengukurankinerjadilakukan dengan menggunakan datadata selama 2 Tahun terakhir.2.Data-datavariabelkinerjamenggunakan data sekunder yangdiambil dari perusahaan tempatpenelitian.2. Metodologi PenelitianMetodologi penelitian merupakangambaran penelitian secara keseluruhansehingga diketahui proses, metode dan hasilyang diperoleh dalam penelitian2.1 Tahap Studi PendahuluanDalam tahap ini dicari danditentukan topik yang akan dibahas sesuaidengan minat dan konsentrasi yang diambil.Dalam tugas akhir ini, topik yang dibahasadalah mengenai pengukuran kinerja suatuperusahaan. Pada tugas akhir ini metodepemecahan masalah menggunakan metodePerformance Prism.2.1.1Observasi LapanganPada tahap ini dilakukan observasiawal ke perusahaan untuk mengetahuimasalah apa yang berkaitan dengan topikpenulis yang dapat digunakan sebagai obyekpenelitian.2.1.2 Penetapan TujuanLangkahselanjutnyaadalahpenetapan tujuan dari penelitian ini.Penetapan tujuan dilakukan agar penelitidapat fokus terhadap masalah yang akandiselesaikan sesuai dengan tujuan yang telahditetapkan.2.1.3Kajian PustakaKajian pustaka dilakukan untukmendapatkan informasi dan teori-teoripenunjangyangberkenaandenganPerformance Prism. Hal ini dapat dilakukan

dengan mengumpulkan informasi dariberbagai sumber pustaka, baik berupareferensi buku, literatur maupun jurnal yangmembahas tentang penelitian tentang konsepPerformance Prism.2.2 Tahap Pengumpulan dan PengolahanDataTahapinidilakukandenganmengumpulkan data-data, baik data Primermaupun data Sekunder. Data-data yang akandikumpulkan adalah data profil perusahaan,data pengukuran kinerja perusahaan, DataKey Performance Indicator, jumlahStakeholder yang akan diperoleh dengancara membagikan kuisioner dan interviewdengan Kepala Biro (Karo)2.2.1 Data PrimerData Primer adalah informasi ataudata orisinil yang dikumpulkan danberhubungan dengan objek yang akanditeliti. Untuk mendapatkan informasi inidilakukan penelitian secara langsung padalantai produksi. Data-data tersebut antaralain adalah data produk cacat yang terjadi,data penggunaan kapasitas mesin, jumlahpelanggan, jumlah keluhan, dan lain-lain.2.2.2 Data SekunderData Sekunder adalah data yangdiperoleh secara tidak langsung yangbiasanya berbentuk dokumen, file, arsip,atau catatan-catatan perusahaan. Datasekunder yang dibutuhkan pada penelitianini antara lain adalah data historis keuangandalam dua tahun terakhir, data realisasipenjualan, jumlah karyawan, jumlahpelatihan, jumlah pemasaran, dan lain-lain.2.3TahapPerancanganPengukuran KinerjadanPadatahapini,dilakukanperancangan sistem pengukuran kinerjaberdasarkan lima faset yang ada dalammetode Performance Prism. Tahap ini dapatdilakukan dengan pengidentifikasian fasetSatisfaction dan Contribution yang ada padametode Performance Prism.2.3.1 Identifikasi 5 faset PerformancePrismPada tahap ini akan dilakukan prosesidentifikasi 5 faset atau perspektifPerformance Prism dengan lima pertanyaankunci untuk masing-masing kelompokstakeholder pada PT. Petrokimia Gresik. Stakeholder Satisfaction : Apa yangdibutuhkan dan diinginkan oleh investordari PT. Petrokimia Gresik? Stakeholder Contribution : Apa yangdibutuhkan dan diinginkan oleh PT.Petrokimia Gresik dari para Investor? Stakeholder Strategi : Strategi apa yangdapat digunakan untuk memenuhikeinginan dan kebutuhan tersebut? Stakeholder Process : Proses apa yangdilakukan untuk dapat menjalankanstrategi? Stakeholder Capabilities : Kapabilitasapa yang harus dimiliki oleh PT.Petrokimia Gresik agar proses tersebutdapat terlaksana?2.3.2Mengintegrasi KPITahapan ini dilakukan denganmelakukan interview dengan pihak yangberkompeten(Karo)diperusahaanberdasarkan pemilihan variable kinerjaberdasarkan Performance Prism.2.3.3Validasi

Digunakan untuk menilai apakahKPI yang terbentuk sudah cukup mampumempresentasikan kondisi perusahaan.2.3.4 Pembobotan parameter denganAnalytic Hierarchy Process (AHP).Menentukan bobot dari tiap KPIdidasarkan pada data yang telah disebar keperusahaan. Selanjutnya perhitungan untukmengetahui bobot masing-masing KPIdilakukan dengan menggunakan AHP.2.4TahapkesimpulananalisadanpenarikanTahap ini merupakan inti dari prosespenelitian. Hal yang pertama dilakukanadalahmelakukanpenyusunanKeyPerformance Indicator (KPI), setelah itumenyusunPerformanceMeasurementRecord Sheet, lalu setelah itu scoring systemdengan Objective Matrix (OMAX).2.4.1Penyusunan KeyIndicators (KPI)PerformanceDari tujuan yang telah dibuat,ditentukanmeasuresebagaiukuranpencapaian tujuan yang telah ditentukan.Mengidentifikasi ukuran-ukuran kinerjayangdigunakanuntukmengetahuipencapaian terhadap objectives yang telahdirumuskan. Key Performance Indicatorsdisusun dari hasil kuesioner perusahaan2.4.2PenyusunanPerformanceMeasurement Record SheetPenyusunanPerformanceMeasurement Record Sheet dilakukandengan cara interview kepada pihakperusahaan (Karo) mengenai tujuan, sumberdata dan apa yang akan dilakukan terhadappengukuran yang dihasilkan.2.4.3Scoring system dengan ObjectiveMatrix (OMAX).Penentuan score dilakukan denganmembandingkanhasilpencapaian(achievement) terhadap target denganmenggunakan metode scoring systemdengan metode OMAX. Dari metode inidapat diketahui skor untuk setiap kriteria.Dari perhitungan scoring system yang telahdilakukan dengan menggunakan metodeOMAX, akan diketahui level dari setiapkriteria.2.4.4Analisis HasilPada tahap ini, dilakukan analisismengenai pengukuran kinerja yang telahdilakukan terhadap perusahaan. Dari analisistersebut, indikator-indikator kinerja yangmasihmemerlukanperbaikanakandievaluasi untuk segera diperbaiki.2.4.5Rekomendasi PerbaikanPadatahapini,diberikanrekomendasi perbaikan terhadap indikatorindikator kinerja yang berwarna kuning danmerah.2.4.6Kesimpulan dan SaranTahap ini merupakan tahap yangberisi tentang kesimpulan hasil penelitianyang dilakukan dan merupakan jawaban darirumusan masalah serta saran yangdidapatkan dari hasil penelitian yangdilakukan

3. Hasil dan PembahasanDengan memperhatikan beberapakekurangan yang terjadi dalam SistemPengukuran Kinerja Individu yang telahdilaksanakan oleh PT. Petrokimia Gresik,maka disarankan untuk dilakukan perbaikan(improvement) dengan membangun sistempengukuran kinerja PT. Petrokimia Gresikyang menggunakan metode performanceprism. Hal ini dilakukan untuk dapat melihatkinerja perusahaan secara keseluruhan.3.1 Identifikasi Stakeholder Kunci PT.Petrokimia GresikHal pertama yang harus dilakukan dalampenelitian ini adalah mengidentifikasi siapasaja yang menjadi stakeholder kunci dariPT. Petrokimia Gresik. Dari hasil interview,diketahuibahwayangmerupakanstakeholder kunci dari PT. PetrokimiaGresik adalah sebagai berikut :1.2.3.4.5.Pemerintah (Investor)Pelanggan (Customer)Karyawan (Employees)Pemasok (Suppliers)Masyarakat (Regulator)3.2 Identifikasi 5 faset Performance Prismdi PT. Petrokimia GresikTahapanselanjutnyayangharusdilakukan dalam penelitian ini adalahidentifikasi 5 (lima) faset atau perspektifPerformance Prism dengan lima pertanyaankuncinya untuk masing-masing kelompokstakeholder pada PT. Petrokimia Gresik.3.3Identifikasi Parameter(Performance Indicators)KinerjaLangkah selanjutnya adalah menyusunindikator atau parameter kinerja, danInterview dengan beberapa Kepala Biro(Karo), Kepala Departemen (Kadep) danKepala Bidang (Kabid) yang mengisikuesioner variabel kinerja berdasarkanperformance prism. Berdasarkan hasildiskusi dan mempertimbangkan segipengukuran kinerja yang telah dilakukanperusahaan sebelumnya, hasil checklistpemilihan variabel kinerja performanceprism yang disarankan dan hasil identifikasikelima faset performance prism, disusunbeberapaitemparameterkinerja(Performance Indicator) dan dilakukanpengklasifikasian sesuai dengan kerangkadasar performance prism. Sebagai verifikasiparameter kinerja yang telah disusun,dilakukan diskusi kembali dengan Karo,Kadep dan Kabid PT. Petrokimia Gresikuntuk memastikan bahwa parameter kinerja(Performance Indicator) yang disusunbenar-benar applicable dan sesuai dengankebutuhan perusahaan. Daftar parameterkinerja dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Daftar Parameter Kinerjakembali kepada Karo, Kadep dan Kabidyang bersangkutan untuk diberi bobot sesuaidengan kebutuhan perusahaan. Bobot untukmasing-masing kategori kemudian ss(AHP)untukmenentukan tingkat kepentingan perusahaanterhadap KPI tersebut. Analisis tersebutdapatdigunakan untukmenentukanperbedaan antara prasyarat yang diinginkandengan kondisi lingkungan perusahaan.Pembobotan dilakukan sebanyak 3 kali.Pembobotan tersebut adalah pembobotanantar stakeholder, pembobotan antar fasetuntuk setiap stakeholder, dan pembobotanantar KPI dalam setiap faset. Dari ketigapembobotanyangdilakukan,akandidapatkan nilai pembobotan perusahaansecara keseluruhan.Tabel 3.1 (Lanjutan)Untuk mendapatkan nilai bobot KPIterhadap perusahaan dapat dilakukan dengancara sebagai berikut :KPI I-1 Nilai Bobot stakeholder investorx Nilai bobot faset staisfaction xNilai bobot KPI I-1 dalam fasetsatisfaction 0,298x0,338x0,264 0,026591136Total nilai bobot dari seluruh KPI adalah 1.Adapun keseluruhan nilai bobot KPIterhadap perusahaan dapat dilihat pada tabel3.2.3.4 Pembobotan dan Pengkategorian KPIParameter-parameteryangtelahdirumuskan diatas kemudian dituangkan kedalam bentuk kuesioner untuk diberikan

Tabel 3.2 Nilai Bobot KPI terhadap PT.Petrokimia Gresikuntuk masing-masing KPI. PenyusunanPerformance Measurement Record Sheetdilakukan dengan cara interview kepadapihak perusahaan mengenai tujuan, sumberdata dan apa yang akan dilakukan terhadappengukuran yang dihasilkan.3.6PengukuranPetrokimia Gresik3.5PenyusunanPerformanceMeasurement Record SheetSetelah memperoleh KPI sebagaiparameter pengukuran kinerja ce Measurement Record SheetKinerjaPT.SetelahpenyusunanPerformanceMeasure Record Sheet, langkah selanjutnyaadalah pengumpulan data-data yangdiperlukan. Pengambilan data dilakukan disetiap Biro sesuai yang tercantum diPerformance Measure Record Sheet.Dari hasil pengambilan data yangdilakukan di 1 Bidang, 5 Departemen dan 14Biro yang ada di PT. Petrokimia Gresik,diperoleh data yang ditampilkan pada tabel3.3 sebagai berikut :

Table 3.3 Data KPI PT Petrokimia Gresik3.7 Scoring System dengan Model ObjectiveMatrix (OMAX) dan Traffic Light Systemdapat mengetahui kinerja perusahaan secarakeseluruhan.Langkah selanjutnya, model pengukurankinerja tersebut dapat dipadukan denganmodel scoring system yaitu model OMAX(objectives matrix) sebagaimana fungsinyauntuk menyamakan skala nilai dari masingmasing indikator, sehingga pencapaianterhadap tiap- tiap parameter yang ada danDengan menggunakan model OMAX,diketahui untuk KPI no. I-2, C-2, E-2, S-2, R2 masing-masing memiliki target maksimalberturut-turut adalah 100; 6; 100; 30 dan 100kesemua target tersebut diletakkan pada level10sedangkanpencapaianterendahperusahaan memiliki nilai berturut-turutsebagai berikut 0; 150; 50; 0 dan 70 yang

diletakkan pada level 0 tabel OMAX. Dalampengukuran OMAX pada Performance Prism,nilai pencapaian tahun lalu (Tahun 2007)biasanya lebih kecil dari target yangditentukan, tetapi untuk sebagian besar kasusdalam KPI PT Petrokimia pencapaian tahun2007 sudah melebihi target yang telahditetapkan oleh Perusahaan. Sehingga dalamperhitungan OMAX ini, level 10 diisi dengantarget optimum yang bisa dicapai perusahaandalam keadaan maksimal. Sedangkan targetminimum perusahaan yang telah ditetapkansebelumnya dimasukkan pada level 8 karenatelah memenuhi batas bawah traffic lighthijau. Level 0 diisi dengan nilai terendahyang mungkin dicapai perusahaan dalamkeadaan terjelek.Hal yang sama dilakukan untukmemperoleh nilai pada masing-masing leveluntuk setiap KPI. Setelah diperoleh nilaiuntuk setiap level (dari level 0 hingga 10),selanjutnya adalah mengisi tabel performanceyang merupakan kinerja yang telah diukuruntuk tahun 2008. setelah itu level padabagian monitoring dapat diisi bedasarkanposisi level pada angka performance.Untuk mengisi level di bagianmonitoring, maka langkah yang digunakanadalahdenganmenggunakanrumusinterpolasi. Adapun rumus yang digunakanadalah sebagai berikut :Berikut akan diberikan 2 contoh perhitunganuntuk dapat dibedakan target perusahaan yangterletak di level 10 dan level 8.Nilai x adalah level yang akan diisi di bagianmonitoring. Untuk weight diisi dengan nilaibobot KPI I-1 terhadap perusahaan yang adapada tabel 4.23 yaitu 0,0266. Nilai valuemerupakan perkalian antara level dan weight.Demikiansetersusnyahinggabagianmonitoring semua KPI terisi.Berikut adalah hasil perhitungan OMAXuntuk seluruh stakeholder :

Tabel 3.4 Scoring OMAX StakeholderInvestor PT.Petrokimia GresikTabel 3.6 Scoring OMAX StakeholderEmpploye PT.Petrokimia GresikTabel 3.5 Scoring OMAX StakeholderCustomer PT.Petrokimia GresikTabel 3.7 Scoring OMAX StakeholderSupplier PT.Petrokimia Gresik

Tabel 3.8 Scoring OMAX StakeholderRegulator PT.Petrokimia GresikTabel 5.3 Daftar KPI yang masuk ke dalamkategorihijauDari table diatas, didapatkan nilaiindeks total sebesar 8,313. Jika menggunakanTraffic Light System, maka dapat diambilkesimpulan bahwa kinerja PT. PetrokimiaGresik secara keseluruhan dapat dikatakantelah mencapai performa yang diharapkan.Dengan model OMAX dan Traffic LightSystem, dapat dilihat bahwa KPI pada PT.Petrokimia Gresik yang termasuk ke dalamkategori performa yang diharapkan, performayang belum tercapai dan performa yang buruksehingga perlu dilakukan tindakan perbaikandanpencegahan.Adapunhasilpengkategorian berdasarkan model OMAXdan Traffic Light System dapat dilihat padatabel 3.9 dan 3.10.Tabel 5.2 Daftar KPI yang masuk ke dalamkategori kuningTabel 5.3 Daftar KPI yang masuk ke dalamkategori merah

Dari tabel 5.1, 5.2 dan 5.3 dapatdiketahui bahwa KPI yang masuk dalamkategori hijau sebanyak 48 KPI sedangkanyang masuk kategori kuning sebanyak 6 KPIdan yang masuk aktegori merah sebanyak 1KPI.Aspek kinerja yang masih beradadalam kategori kuning tersebut adalah Jumlahkeluhan pelanggan, Pelayanan Pelanggan,PenyusunanKurikulumCoreSoftCompetence, Lamanya Pembayaran, IndeksKepuasan Masyarakat, Realisasi AnggaranHumas. Sedangkan aspek kinerja yang beradadalam kategori merah adalah TingkatKetersediaan Pupuk di Pasar, untuk itu perluadanya perbaikan pada kinerja ini.4. Ringkasan Rekomendasi PerbaikanDari rekomendasi perbaikan 6 (Enam)KPI yang masih berada di kategori kuningdan merah, ada beberapa metode yang dapatditerapkan untuk peningkatan kinerjaperusahaan yang telah ada ke arah yang lebihbaik.Untuk KPI Jumlah keluhan pelanggan(C-2) dapat menggunakan konsep CustomerRelationship Management (CRM). CRM inimemiliki konsep untuk menjalin hubunganyang lebih dekat dengan pelanggan.Pelanggan sebisa mungkin dilibatkan dalamsistem yang terjadi di perusahaan, sehinggapelangganmerasadilibatkandalampembuatan keputusan yang diambil diperusahaan. Dengan menggunakan konsepCRM ini, perusahaan dapat memilikihubungan yang lebih erat dengan pelanggandan menjaga loyalitas mereka.Untuk KPI Tingkat ketersediaanpupuk di pasar (C-4), disarankan untukdilakukan perbaikan dengan konsep SupplyChain Management (SCM). Konsep SCM iniditerapkan untuk perbaikan rantai pasokandariperusahaankepadaintermediatecustomer yang dalam hal ini adalahdistributor. Perbaikan rantai pasokan ini dapatdilakukan dengan beberapa cara antara lainperbaikan pola distribusi yang ada.KPI Penyusunan Kurikulum Core SoftCompetence (E-9) memerlukan perbaikandalam hal teknologi sistem informasi yangsudah ada di perusahaan. Perbaikan dalamteknologi sistem informasi dilakukan untukmeningkatkan efisiensi waktu dan prosesyang ada di perusahaan. Dengan adanyaperbaikan teknologi sistem informasi,perusahaan dapat meningkatkan produktivitaskerja karena terjadinya peningkatan efisiensiwaktu dan proses yang ada. Selain itu, denganperbaikan pada teknologi sistem informasiyang ada, karyawan PT Petrokimia Gresikdiharapkan untuk terbiasa untuk selaluberorientasi pada teknologi yang sesuaidengan perkembangan global saat ini.Untuk KPI Lamanya Pembayaran (S1) dan Realisasi Anggaran Humas (R-7),memerlukanperbaikandengansaranperbaikan improvement budaya kerja yangada. Improvement ini dapat dilakukan denganperbaikan sistem birokrasi yang ada. PadaKPI S-1, perbaikan birokrasi dilakukandengan menyederhanakan alur birokrasipembayaran supplier yang kompleks. KPI R7 memerlukan perbaikan budaya kerja dalampenyusunan rencana program kerja BiroHubungan Masyarakat agar lebih efektif danefisien.PadaKPIIndeksKepuasanMasyarakat (R-1), akan dilakukan perbaikandengan peningkatan penerapan CorporateSocial Responsibility (CSR) yang telah ada.CSR adalah upaya peningkatan kualitaskomunitas di sekitar perusahaan sebagaitanggungjawabperusahaan.Denganpeningkatan CSR yang dilakukan perusahaan,akan terjadi peningkatan pula pada indekskepuasan masyarakat.Dari hasil penelitian ini, disarankankepada perusahaan untuk memasukkan hasilpengukuran ke dalam tinjauan manajemen(Management Review) yang dilaksanakansecara periodik oleh perusahaan dan dihadiri

oleh middle hingga top management, untukmemperbaiki sistem Management Reviewyang telah diterapkan sebelumnya olehperusahaan. Hal ini karena hasil rekayasasistem pengukuran kinerja perusahaan yangdisarankan dengan menggunakan metodeperformance prism, lebih terintegrasi danlebih mudah dipahami serta dapat diketahuiperforma perusahaan secara keseluruhandimana hal ini sangat diperlukan oleh topmanagement sebagai pembuat kebiijakanperusahaan.5. Kesimpulan dan SaranBerikut ini adalah kesimpulan daripenelitian yang telah dilakukan:1. Dengan metode Performance Prism,Pengukuran kinerja korporasi pada PT.Petrokimia Gresik, didapatkan indekstotal dari perhitungan menggunakanmetode Objectives matrix (OMAX) danTraffic Light System sebesar 8,722. Dari55 KPI yang ada, sebanyak 48 KPI yangmasuk dalam kategori hijau dan 5 KPIyang masih berada dalam kategorikuning. Dan 1 KPI yang masuk dalamkategori merah. 5 KPI yang masih beradadalam kategori kuning antara lain adalahJumlah keluhan pelanggan, PenyusunanKurikulum Core Soft Competence,Lamanya Pembayaran, Indeks KepuasanMasyarakat,RealisasiAnggaran.Sedangkan aspek kinerja yang beradadalam kategori merah adalah TingkatKetersediaan Pupuk di Pasar, untuk ituperlu adanya perbaikan pada kinerja ini.2. Dalam pengukuran kinerja menggunakanmetode Performance Prism, terintegrasi5 stakeholder yaitu Investor dengan 14KPI, Customer dengan 13 KPI,Employee dengan 11 KPI, Supplierdengan 9 KPI dan Regulator dengan 8KPI. Total ada 55 buah KPI sebagaiindikator kinerja PT. Petrokimia Gresik.3. Rekomendasiperbaikandilakukandenganimplementasi dan perbaikanmetode pada 5 KPI yang berada dalamkategori kuning dan 1 KPI yang beradadalam kategori merah. Implementasi danperbaikan metode tersebut antara laindapat diterapkan pada konsep SupplyChain Management (SCM), CustomerRelationshipManagement(CRM),Corporate Social Responsibility (CSR),dan perubahan budaya kerja perusahaan.Berikut ini adalah saran yangi dapatdiberikan pada penelitian ini:1. Disarankan kepada PT Petrokimia untukmelakukan pengukuran kinerja denganmenggunakan metodePerformancePrism agar pengukuran kinerja tingkatkorporasi dapat dilakukan. MetodePerformance Prism ini tidak hanya dapatdilakukan pada tingkat korporasi sajatetapi pada setiap bagian kerja yang adadi perusahaan sampai dengan levelterkecil.2. Perlu dilakukan pula penambahan KPIsebagai indikator kerja yang mengacupada identifikasi 5 (lima) fasetPerformance Prism yang telah dilakukanpada seluruh stakeholder.3. Sistem pengukuran kinerja denganmengunakan metode Performance Prismini harus ditinjau secara periodik, agarvariabel kinerja dan target KPI yang adadapat disesuaikan dengan perkembanganterbaru, baik menyangkut perubahanlingkungan, persaingan usaha, regulasipemerintah,tuntutanm

Selama ini sistem pengukuran kinerja di PT Petrokimia Gresik belum merepresentasikan kinerja organisasi secara komprehensif dan integratif karena hanya menggunakan pengukuran kinerja berdasarkan individu (SKI). Perancangan dan pengukuran kinerja dengan metode Performance Prism digunakan karena dapat merefleksikan

Related Documents:

Pengukuran kinerja bisnis yang tepat merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan perusahaan. Sistem pengukuran kinerja dalam manajemen tradisional ditekankan pada aspek keuangan saja, disisi lain aspek non keuangan sangat penting. Untuk itu pengukuran kinerja bisnis yang tepat yaitu dengan menggunakan Balanced Scorecard.

menyatakan bahwa pengukuran kinerja pada BLUD Rumah Sakit Benyamin Guluh dengan menggunakan metode balanced scorecard mampu memberikan gambaran kinerja Rumah Sakit secara keseluruhan. Sesuai dengan interval pengukuran yang digunakan, kinerja BLUD Rumah Sakit Benyamin Guluh berada pada interval 60-80% dengan kategori baik.

Sulistyowati (2005) menggunakan metode BSC untuk merancang sistem pengukuran kinerja yang akan diimplementasikan pada suatu perguruan tinggi swasta. Yuniaristanto dkk (2016) juga menggunakan metode BSC untuk mengukur kinerja pada perusahaan printpo. Dengan melakukan analisis tersebut maka akan didapatkan hasil pengukuran kinerja suatu

Pengukuran kinerja Pengertian pengukuran kinerja menurut Mulyadi (2007:419) dalam (Sapardianto, 2013) adalah sebagai penentu secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawan berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang telah di tetapkan sebelumnya. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor

Pengaruh Sistem Pengukuran Kinerja terhadap Kinerja Karyawan dihubungkan dengan pekerjaan yan Sistem pengukuran kinerja merupakan mekanisme perbaikan secara periodik terhadap keefektifan tenaga kerja dalam melaksanakan kegiatan operasional di perusahaan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Tujuan pengukuran

Pengukuran kinerja dapat menurunkan emosi dan mendorong pemecahan masalah secara konstruktif. Pengukuran memberikan data konkrit yang memungkinkan pengambilan keputusan dilaukan dengan baik, tidak hanya berdasar intuisi saja. Pengukuran kinerja meningkatkan pengaruh suatu hal. Dengan

karyawan menggunakan analisis faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja PT Bank Jateng dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard. Dengan menggunakan penilaian kinerja tersebut, dapat diketahui bahwa hubungan sebab akibat antara faktor pendukung kinerja dengan hasil yang dicapai.

A02 x 2 One mark for the purpose, which is not simply a tautology, and one for development. e.g. The Profit and Loss Account shows the profit or loss of FSC over a given period of time e.g. 3 months, 1 year, etc. (1) It describes how the profit or loss arose – e.g. categorising costs between cost of sales and operating costs/it shows both revenues and costs (1) (1 1) (2) 3(b) AO2 x 2 The .