Pengaruh Tqm, Sistem Pengukuran Kinerja, Dan Sistem Penghargaan .

1y ago
22 Views
2 Downloads
1,020.35 KB
18 Pages
Last View : 16d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Ronan Garica
Transcription

PENGARUH TQM, SISTEM PENGUKURAN KINERJA, DAN SISTEMPENGHARGAAN TERHADAP KINERJA KARYAWANPADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR (STUDI PT.SATRINDO UTAMA MAKMUR)ARTIKEL ILMIAHOleh :MAULINA NUR DAMAYANTI2013310272SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANASSURABAYA2019

PENGARUH TQM, SISTEM PENGUKURAN KINERJA, DAN SISTEMPENGHARGAAN TERHADAP KINERJA KARYAWANPADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR (STUDI PT.SATRINDO UTAMA MAKMUR)Maulina Nur DamayantiSTIE Perbanas SurabayaE-mail : n.dmaulina@yahoo.co.idABSTRACTThis study aims to determine the effect of total quality management variables, performancemeasurement systems, and reward systems on employee performance at a manufacturingcompany specifically PT. Satrindo Utama Makmur. The research design used is quantitativeresearch. The population in the study were all employees of PT. Satrindo Utama totaling 520.The sampling technique used was convinience sampling, with the number of respondents being75 people. The data source in the study is primary data. Data was collected using the surveymethod through direct questionnaires. The questionnaire was compiled using a likert scale 1to 4. The data analysis method used was multiple linear regression analysis and data testingwas carried out assisted by SPSS 16.0 for Windows software. The results showed that totalquality management had an effect on employee performance, while the performancemeasurement system and reward system had no effect on employee performance.Keywords : total quality management, performance measurement system, reward system,employee performancetidak mungkin kiranya mencapai tujuanorganisasi. Semakin tinggi keahlian yangdimiliki oleh karyawan dapat membantumewujudkan perusahaan yang bernilaitinggi. Terdapat dua faktor yangmempengaruhi kinerja karyawan yaitufaktor eksternal dan internal (Slamet,2011:40). Faktor ekternal adalah faktoryang berasal dari lingkungan seperti rekankerja, sistem upah, dan lingkungan sosial,sedangkan faktor internal adalah faktoryang berhubungan dengan diri orang itusendiri seperti kepribadian, umur, dan jeniskelamin.Indonesia saat ini telah memasukipersaingan global yang ditandai denganadanya perdagangan bebas antar beberapaPENDAHULUANKinerja karyawan adalah kuantitasatau kualitas hasil kerja individu di dalamperusahaan untuk melaksanakan tugaspokok dan fungsi yang berpedoman padanorma, standar operasional prosedur,kriteria dan ukuran yang telah ditetapkandalam perusahaan (Torang, 2013:74).Karyawan merupakan sumber dayamanusia yang dimiliki oleh isasi dan merupakankekayaan yang harus dipelihara, dihargai,dan dikembangkan agar keberadaannyadapat memberikan kontribusi terhadapkeberhasilanorganisasi.Betapasempurnanya teknologi jika tanpa manusia1

negara di Asia Tenggara. Masuknya tenagaasing dan juga produk asing sangatmempengaruhi lingkungan bisnis diIndonesia. Perusahaan harus mampumenciptakan suatu produk barang dan jasayang berkualitas dengan mutu yang lebihbaik, harga yang terjangkau, dan pelayananyang lebih baik pula dibanding denganpesaing-pesaingnya agar perusahaan ndalammasyarakat ekonomi ASEAN (MEA).Indonesia sebagai negara berkembangmenuju ke negara industri perlumembangun sistem kualitas moderndiberbagai bidang kehidupan sebagaisesuatu yang dapat diandalkan umtukmemenangkan kompetisi dalam pasarmodal. Dalam mencapai tujuan yangdiinginkan tersebut, diperlukan perbaikankualitas dalam segala aspek. Beberapa halyang perlu diperhatikan yaitu berkaitandengan material, tenaga kerja, promosiyang efektif, dan pelayanan yangmemuaskan, sehingga mampu menarikkonsumen.Pada tahun 2017 perekenomian diIndonesia hanya tumbuh sebesar 5.07%.Hal ini merupakan gambaran bahwa masihbanyaknya persoalan ekonomi yang belumterselesaikan. Hasil evaluasi Institute forDevelopment of Economics and Finance(Indef) menunjukkan ada beberapapersoalan yang mendasar dan krusial yangpemerintah belum dapat selesaikan.Pertama, tumbuhnya ekspor Indonesiatidak dibarengi dengan peningkatanindustri, pertumbuhannya hanya karenalonjakan harga komoditas. Kinerja ekspormasih sangat tergantung pada bahanmentah, di mana sudah seharusnya barangekspor merupakan hasil dari prosesindustry. Selain itu, akhir akhir iniIndonesia juga menghadapi isu pelaranganekspor komoditas dari berbagai negara,yang menyebabkan tekanan terhadapekspor tahun ini. Kedua, Indonesia terlalubergantung pada bahan baku dan barangmodal impor. Hal tersebut menggambarkanketidakmandirian ekonomi Indoneasia.Pemerintah juga sering sekali memilihimpor sebagai strategi pemenuhankebutuhan dasar seperti beras, bawang,bahkan garam.Adapun pertumbuhan industrimanufaktur hanya 4,27%, atau berada dibawah pertumbuhan ekonomi nasional5.07%. Padahal seperti yang kita ketahuibahwa industri pengolahan atau manufaktursangat berperan penting dalam penyerapantenaga kerja. Dari kedua masalah diatas,pemerintah menyimpulkan bahwa adanyamasalah dalam kinerja karyawan di NegaraIndonesia ini. Keterampilan dan keahlianyang dimiliki oleh tenaga kerja di Indonesiamasih jauh tertinggal oleh tenaga asing.Kurangnya pengadaan pelatihan padakaryawan membuat tenaga kerja diIndonesia semakin tertinggal mengenaiwawasanyangseharusnyaselaludikembangkan dalam mengikuti setiapperubahan zaman. Hal ini membuatproduk-produk dalam negeri mulai tergusurolehproduk-produkasing.WargaIndonesia lebih cenderung menyukaiproduk asing dikarenakan kualitas yangdihasilkan oleh perusahaan asing lebihbagus dibandingkan produksi dalam negeri.Penurunan minat warga Indonesia terhadapprodukdalamnegeriini,dapatmenyebabkan penurunan nilai perusahaan,sehingga dapat menimbulkan kerugianyang berdampak pada perekonomian diIndonesia (Richard, 2018).Berdasarkan uraian latar belakangdiatas maka rumusan masalah daripenelitian ini adalah 1. Apakah TQMberpengaruh signifikan terhadap kinerjakaryawan? 2. Apakah Sistem PengukuranKinerja berpengaruh signifikan terhadapkinerja karyawan? 3. Apakah SistemPenghargaan(Reward)berpengaruhsignifikan terhadap kinerja karyawan?KERANGKATEORITISDANHIPOTESISKaizen TheoryKaizen merupakan istilah bahasaJepang terhadap konsep continuousincremental improvement. Kai berarti2

perubahan dan Zen berarti baik. Kaizenmengandungpengertianmelakukanperubahan agar lebih baik secara terusmenerus dan tiada berkesudahan. Aspekperbaikan dalam Kaizen mencakup orangdan proses. Bila filosofi Kaizen diterapkan,maka semua aspek organisasi harusdiperbaiki sepanjang waktu (Tjiptono danDiana, 2003:257).Sistem nilai pokok Kaizenadalah perbaikan atau penyempurnaan yangberkesinambungan yang melibatkan setiaporang dalam organisasi. mengenailingkungan kepemilikan TQM, kualitasditentukan oleh pelanggan. Bagaimanapuncara pelanggan menetapkan kualitas, makakualitas selalu dapat diperbaiki secaraberkesinambungan. Kaizen tidak sematamata menuntut biaya guna memperbaikimutu. Kaizen bukan semata-mata inovasiatau investasi. Kaizen adalah upaya yangserius walaupun kecil, yang dilakukan olehsetiap karyawan guna memperbaikipekerjaan dan lingkungan kerjanya(Tjiptono dan Diana, 2003:258).menerus atas produk, jasa, manusia, proses,dan lingkungannya. Dengan diterapkannyapemberian penghargaan terhadap setiapkaryawan maka akan memberikan dayatarik serta dorongan kepada seluruhpersonal.Kinerja KaryawanRivai (2014:548) mengungkapkankinerja karyawan merupakan perilaku nyatayang ditampilkan oleh setiap karyawansebagai bukti prestasi kerja yang dihasilkanoleh karyawan sesuai dengan perannyadalam perusahaan. Instrument penilaiankinerja dapat digunakan untuk meriviewkinerja, peringkat kerja, dan sekaligusevaluasi karyawan untuk mengetahui manakaryawan yang mampu melaksanakanpekerjaan secara baik, efektif, dan produktifsesuai dengan tujuan perusahaan. Kinerjakaryawan adalah kuantitas atau kualitashasil kerja individu di dalam organisasiuntuk melaksanakan tugas pokok danfungsi yang berpedoman pada norma,standar operasional prosedur, kriteria danukuran yang telah ditetapkan dalamorganisasi (Torang, 2013:74). Kinerjakaryawan menurut Dwi (2014:13)merupakan faktor penentu kualitaskaryawan dan seberapa baik karyawantersebut melaksanakan tugas serta sebagaikuantitas kinerja yang dapat di lihat darikecepatan kerja setiap karyawan.Total Quality Management (TQM)Total quality management adalahparadigma baru dalam menjalankan bisnisyang berupaya memaksimumkan dayasaing organisasi melalui fokus padakepuasan pelanggan, kontribusi karyawan,dan perbaikan secara berkesinambunganatas produk, jasa, manusia, dan rupakansistempengendalian mutu yang didasarkan padafilosofi bahwa memenuhi kebutuhanpelanggan dengan sebaik baiknya adalahhal yang utama dalam setiap usaha,termasuk dalam kaitannya denganpengelolaan organisai pelayanan jasa(Sugiyanto, 2017). Nasution (2015:22)berpendapat bahwa TQM merupakan suatupendekatan dalam menjalankan usaha yangmencoba memaksimumkan daya saingorganisasi melalui perbaikan secara terusPengaruh Total Quality Management(TQM) terhadap Kinerja KaryawanSemakin meningkatnya total qualitymanagement, maka akan berpengaruhpositif terhadap kinerja karyawan. Jikasemuaunsur-unsurtotalqualitymanagement tersebut dilaksanakan secaratepat,makatujuanperusahaanmendapatkan laba akan tercapai sehinggadapat dilihat bahwa kinerja karyawanperusahaanberjalandenganbaik.Contohnya yaitu dengan memberikanpelatihan atau training dimana akanmenambah pengetahuan serta wawasanuntuk karyawan dalam mengembangkan3

kualitas produk, bagaimana caranyamembangun kepuasan pelanggan ataupunmemberikan jasa yang terbaik gunamenarik minat konsumen. Dengandemikian penjualan perusahaan akanmeningkat sehingga dapat dipastikanperusahaan akan mendapatkan laba.H1 : Ada pengaruh Total QualityManagement (TQM) terhadap KinerjaKaryawanH2 : Ada pengaruh antara sistempengukuran kinerja terhadap kinerjakaryawanPengaruh Sistem Penghargaan terhadapKinerja KaryawanSistem penghargaan adalah imbalanatau hadiah yang diberikan untuk karyawanatas kontribusi atau jasa yang telahdiberikan kepada perusahaan. Kinerja yangtinggi pada dasarnya tergantung padaprogrampemberianinsentifjikadihubungkan dengan pekerjaan yangmendukung, meliputi penilaian kerja,informasi yang merata, dan keamanankerja. Penghargaan yang diberikan olehperusahaandapatmempengaruhiproduktifitas para karyawan untuk tetapbekerja pada perusahaan tersebut ataumencari pekerjaan lain. Penghargaan seringdikaitkan dengan kompensasi. Penghargaanmerupakan strategi perusahaan untukmenciptakan keselarasan kerja denganmencapai tujuan dan sasaran yang telahditetapkan oleh perusahaan. Jika orangmerasakan bahwa penghargaan yangditerima didasarkan atas kinerja yang baik,maka motivasi orang untuk berusahamencapai sasaran yang telah ditetapkanakan tinggi.H3 : Ada pengaruh sistem penghargaanterhadap kinerja karyawan.Pengaruh Sistem Pengukuran Kinerjaterhadap Kinerja KaryawanSistempengukurankinerjamerupakan mekanisme perbaikan secaraperiodik terhadap keefektifan tenaga kerjadalam melaksanakan kegiatan operasionaldi perusahaan sesuai dengan standar yangtelah ditetapkan. Tujuan pengukurankinerja adalah untuk memotivasi karyawandalam mencapai sasaran perusahaan untukmemenuhi standar perilaku yang telahditetapkan sebelumnya agar membuahkantindakan dan hasil yang diinginkan. Dengansistem pengukuran kinerja yang terdiri dariserangkaian ukuran akan dapat menilaikinerja karyawan, pengukuran kinerja dapatmemberikan informasi untuk mengambilkeputusan tentang promosi dan gaji sertadapat digunakan untuk mengidentifikasitindakan apa yang perlu dilakukan untukmelakukan perbaikan dalam rangkapeningkatan kerja. Pengukuran kinerjadapat menghasilkan timbal balik yangpostif maupun negatif oleh tiappartisipasinya.Kerangkapemikiranyangmendasari penelitian ini digambarkansebagai berikut:Total Quality Management (X1)Sistem Pengukuran Kinerja(X2)H1H2Kinerja Karyawan (Y)H3Sistem Penghargaan (X3)Gambar 1Kerangka Pemikiran4

METODE PENELITIANDefinisi Operasional VariabelKinerja KaryawanVariabeldependenmerupakanvariabel terikat yang dipengaruhi olehvariabel independen. Variabel dependenpenelitian ini adalah Kinerja Karyawan.Kinerja karyawan adalah suatu ukuran yangdigunakan untuk menentukan kualitas dankuantitas karyawan dalam melaksanakantugas pokok yang diberikan olehperusahaan untuk menjalankan seluruhkegiatan perusahaan. Indikator pengukuranvariabel kinerja karyawan meliputikecepatan, kualitas kerja, keakuratan,ketahanan dalam bekerja, dan kemampuanbekerja.Klasifikasi SampelDalam penelitian ini, teknik pengumpulandata dilakukan dengan menyebarkankuesioner manual (hard copy) kepadakaryawan PT. Satrindo Utama Makmur.Jumlah populasi dalam penelitian ini adalahseluruh karyawan PT. Satrindo UtamaMakmur yang berjumlah 520 karyawan.Adapun penelitian ini menggunakan rumusSlovin karena dalam penarikan sampeljumlahnya harus representative agar hasilpenelitian dapat digeneralisasikan danperhitungannya tidak memerlukan tabeljumlah sampel, namun dapat dilakukandengan rumus dan perhitungan sederhanayaitu rumus slovin dan diperoleh 85 sampelpenelitian.Total Quality ManagementTotal quality manajemen merupakanstrategi yang digunakan untuk keberhasilanperusahaan didalam setiap perkembangandenganmengutamakankepuasanpelanggan dan perbaikan secara berkalaatas kualitas produk, jasa, manusia. Totalquality management adalah pendekatanyang mengoptimalkan seluruh kekayaansumber daya yang dimiliki perusahaan,mulai dari bahan baku untuk produksiataupun karyawan untuk menciptakan nilaidihati pelanggan. Indikator pengukuranvariabel total quality management adalahfokus pelanggan, manajemen naan kebutuhan maupun harapanpelanggan dimasa depan.Data PenelitianJenis data yang digunakan dalam penelitianini adalah jenis data primer, yaitu sumberdata penelitian yang diperoleh secaralangsung dari sumber asli. Data primerdapat berupa opini subyek (orang) secaraindividual atau kelompok, hasil observasiterhadap suatu benda, kejadian ataukegiatan dan hasil pengujian.Pengumpulan data dilakukan er kepada respondenyang nantinya akan diberi nilai atauscoring. Kuesioner tersebut diberikan ataudibagikankepadapihakyangberkepentingan yang secara langsungberhubungan dengan masalah yang diteliti.Sistem Pengukuran KinerjaPengukuran kinerja merupakan hal yangsangat perlu diperhatikan dalam sebuahperusahaan. Menurut Mulyadi (2007:359)sistem pengukuran kinerja merupakanpenentuan secara periodik a berdasarkan sasaran, standardan kriteria yang ditetapkan sebelumnya.Anthony dan Govindarajan (2011:169)berpendapat bahwa sistem pengukurankinerja adalah mengukur kinerja padasetiap kegiatan dalam proses (rantai nilai)dari perspektif kebutuhan pelanggan danVariabel PenelitianPada penelitian ini terdiri dari 2(dua) variabel yaitu variabel independendan dependen. variabel independen atauvariabel bebas adalah variabel yangmempengaruhi variabel dependen. Variabelindependen dalam penelitian ini yaituTQM, sistem pengukuran kinerja, dansistem penghargaan, sedangkan untukvariabel dependen atau variabel terikatdalam penelitian ini adalah kinerjakaryawan.5

menjamin bahwa kinerja keseluruhankegiatan tersebut memenuhi persyaratanorganisasi. Sistem pengukuran kinerjamerupakan perbaikan secara periodikterhadap keefektifan tenaga kerja dalammelaksanakankegiatanoperasionalperusahaan berdasarkan standar yang telahditetapkan terlebih dahulu agar berhasildalam menerapkan strategi perusahaan danmemperbaikidalampengambilankeputusan (Nastiti, 2013).Sistem pengukuran kinerja adalah sebagaisalah satu sistem pengendalian yangdigunakanuntukmengevaluasiperencanaan masa depan. Suatu sistemmemiliki karakteristik berupa . Sistem pengukuran kinerjamerupakan mekanisme perbaikan secaraperiodik terhadap keefektifan tenaga kerjadalam melaksanakan kegiatan operasionaldi perusahaan sesuai dengan standar yangtelah ditetapkan. Indikator pengukuranvariabel sistem pengukuran kinerja adalahevaluasi sistem pengukuran kinerjaperusahaan, pencapaian target individusaja yang telah berhasil menyelesaikanperan atau tugasnya sesuai dengan perintahperusahaan.Sistem penghargaan adalah pemberianimbalan atau hadiah atas kontribusi/jasayang telah diberikan oleh karyawan padaperusahaan untuk kelangsungan segalaaktifitas didalam perusahaan. Indikatorpengukuran variabel sistem penghargaanadalah pemberian penghargaan digunakansebagaimotivasi,evaluasisistempenghargaan perusahaan, kewajaran jamkerja.Teknik Analisis DataTeknik analisis data akan menguji validitasdari data. Selanjutnya, ketika semua datasudah terkumpul maka peneliti akanmelakukan analisis deskriptif menghitungvariabel bebas dan variabel terikat, analisisregresi berganda, uji asumsi klasik,koefisien determinasi , dan uji hipotesissimultan (F) dan parsial (T). PerhitunganStatistik akan menggunakan SPSS 23.Analisis Regresi Linier BergandaTeknik analisis yang digunakan dalampenelitian ini ialah analisis regresi linierberganda. Dalam pengolahan datanya,peneliti menggunakan SPSS 23 forwindows. Analisis regresi linear bergandadalam penelitian ini digunkan untukmengukur ada atau tidaknya pengaruhantara TQM, sistem pengukuran kinerja,dan sistem penghargaan terhadap kinerjakaryawan.Sistem PenghargaanMenurut Nasution (2015:89)sistem penghargaan adalah penghargaandalam bentuk uang yang diberikan kepadamereka yang dapat bekerja melampuistandar yang telah ditentukan. Penghargaanadalah segala bentuk pengembalian baikfinansial maupun non finansial yangditerima karyawan karena jasa yangdisumbangkan ke perusahaan. Penghargaanadalah segala bentuk pengembalian baikberupa finansial maupun non finansial yangditerima karyawan atas jasa yangdisumbangkan ke perusahaan (Nastiti,2013). Menurut Nastiti (2013:55), adapunindikator-indikator yang mempengaruhiantara lain, penghargaan yang diberikanmemenuhi kebutuhan hidup, bobotpekerjaan, jam kerja, wawasan karyawan,penghargaan yang diberikan merupakankontribusi manager atau karyawan yangbersangkutan dan frekuensi. Pemberianpenghargaan akan diberikan kepada siapaHASIL PENELITIAN DANPEMBAHASANAnalisis Statistik DeskriptifAnalisis statistik deskriptif engancaramendeskripsikan data yang telah terkumpulsebagaimana adanya tanpa bermaksudmembuat kesimpulan yang berlaku untukumum atau generalisasi. Metode deskriptifdigunakan penulis untuk menggambarkanhasilpenelitiandalammenjawabperumusan masalah mengenai gambaran6

masing-masing variabel yang diteliti.penjelasan mengenai nilai rata-rata (mean),MenurutImam(2016:19) statistikstandar deviasi, varian, maksimum,deskriptif memberikan gambaran danminimum, sum, range.Tabel 1Analisis Statistik gaanKinerjaKaryawanValid N(listwise)Minimum Maximum75-Mean3,307Std. 90,56375Sumber: Data diolah SPSS 23Berdasarkan Tabel 1 pada variabelTQM dapat dilihat Berdasarkan Tabel 4.7dapat dijelaskan bahwa dari hasil tanggapandari 75 responden menunjukkan rata-rataresponden setuju dengan total qualitymanagement. Hal ini dapat dibuktikandenganskorrata-ratakeseluruhantanggapan responden terhadap total qualitymanagement yaitu sebesar 3,307 yangartinya responden setuju terhadap totalquality management yang telah diterapkandidalam perusahaan. Hal ini dibuktikanoleh item pernyataan TQM11 yangmemiliki skor rata-rata tertinggi penilaianresponden pada variabel total qualitymanagement yaitu sebesar 3,52 memajukanperusahaan dalam mencapai tujuan,sedangkan skor rata-rata terendah penilaianresponden pada variabel total qualitymanagement yaitu pada pernyataanTQM12 dengan skor 2,92.Berdasarkan Tabel diatas dapatdijelaskan bahwa hasil tanggapan dari ansistempengukuran kinerja. Hal ini dapatdibuktikandenganskorrata-ratakeseluruhan tanggapan responden terhadapsistem pengukuran kinerja yaitu sebesar2,790 yang artinya responden setujuterhadap penerapan sistem pengukurankinerja di dalam perusahaan. Hal inidibuktikan oleh item pernyataan SPK1yang memiliki skor rata-rata tertinggipenilaian responden pada variabel sistempengukuran kinerja yaitu sebesar 3,267yangmenunjukkanbahwasistempengukuran diperusahaan yang telahditerapkan dapat meningkatkan kinerjasetiap karyawan, sedangkan skor rata-rataterendah penilaian responden pada variabelsistem pengukuran kinerja yaitu padapernyataan SP3 dan SP7 dengan skor2,373.Berdasarkan Tabel diatas dapatdijelaskan bahwa hasil tanggapan dari ansistempenghargaan. Hal ini dapat dibuktikandenganskorrata-ratakeseluruhantanggapan responden terhadap sistempenghargaan yaitu sebesar 3,098 yangartinya responden setuju terhadap sistempenghargaan yang di berikan perusahaan7

akan meningkatkan kinerja karyawan. Halini dibuktikan oleh item pernyataan SP2yang memiliki skor rata-rata tertinggipenilaian responden pada variabel sistempenghargaan yaitu sebesar 3,36 yangmenunjukkan bahwa penghargaan yangdiberikan perusahaan dapat menjaditambahan penghasilan dalam memenuhikebutuhan kebutuhan hidup yang akanmemotivasi karyawan dalam meningkatkankinerja demi mendapatkan penghargaantersebut, sedangkan skor rata-rata terendahpenilaian responden pada variabel sistempenghargaan yaitu pada pernyataan SP3dengan skor 2,467.Berdasarkan Tabel 4.10 dapatdijelaskan bahwa hasil tanggapan dari anbutiranpernyataan dalam kuesioner kinerjakaryawan. Hal ini dapat dibuktikan denganskor rata-rata keseluruhan tanggapanresponden terhadap kinerja karyawan yaitusebesar 3,259 yang artinya respondensetuju bahwa kinerja karyawan di dalamperusahaan dalam keadaan baik. Hal inidibuktikan oleh item pernyataan KK3 yangmemiliki skor rata-rata tertinggi penilaianresponden pada variabel kinerja karyawanyaitu sebesar 3,693 yang menunjukkanbahwa kejujuran adalah hal mutlak yangharus diterapkan dalam bekerja untukmemiliki kinerja yang baik, karena kinerjakaryawan yang baik dilandasi dari sikapjujur serta diiringi dengan tanggung jawabyang kuat, sedangkan skor rata-rataterendah penilaian responden pada variabelkinerja karyawan yaitu pada pernyataanKK2 dengan skor 2,867.asumsi klasik yang digunakan dalampenelitian ini adalah uji normalitas, ujimultikolinieritas, uji autokorelasi dan ujiheteroskedastisitas.1.Uji NormalitasUjinormalitasmerupakanpengujian yang dilakukan dengan tujuanuntuk menguji apakah dalam model regresivariabel telah terdistribusi normal. Suatudatadikatakannormalapabilasignifikannya 0,05 dan tidak berdistribusinormal jika siginifikan 0,05.Tabel 2Hasil Uji NormalitasUnstandardizedResidualN75Asymp. Sig. (2,612tailed)Sumber: Data diolah SPSS 23Berdasarkan Tabel 2 besarnya nilaiAsymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,612, nilaisignifikan tersebut lebih dari 0,05(0,612 0,05). Hasil tersebut dapatdisimpulkan bahwa H0 diterima yangartinya data berdistribusi normal.2.Uji MultikolonieritasUji multikolonieritas bertujuanuntuk menguji apakah model regersiditemukan adalanya korelasi antar variabelindependen.Tabel 3Hasil Uji MultikolonieritasModel1 TQMSPKSPUji Asumsi KlasikUji asumsi klasik dilakukan sebelummelaukan uji hipotesis. Uji asumsi klasikbertujuan untuk memastikan bahwapersamaan regresi yang didapatkanmemiliki ketepatan dalam estimasi, tidakbias, dan konsisten.Pengujian hipotesis dapat dilakukanjika model regresi lolos dari uji asumsiklasik, yaitu terdistribusi secara normal. UjiCollinearity umber: data diolah SPSS 23Pada Tabel 3 diatas menunjukkan bahwatidak terjadi multikolinearitas antaravariabel bebas. Hal tersebut dapat dilihatdari nilai tolerance variabel total quality8

management sebesar 0.733, sistempengukuran kinerja sebesar 0.950, sistempenghargaan sebesar 0.763 yang berartinilai lebih besar dari 0.10. selain dapatdilihat dari tolerance, dapat juga dilihat darinilai VIF,dimana nilai VIF pada variabeltotal quality management sebesar 1.364,sistem pengukuran kinerja sebesar 1.052,dan sistem penghargaan sebesar 1.311 yangberarti nilai tersebut kurang dari 10 , makadapat disimpulkan bahwa tidak terjadinyamultikolinearitas antar variabelb.4. Uji HeteroskedastisitasPengujian ini bertujuan mengujiapakah dalam model regresi terjadiketidaksamaan variance dari residual satupengamatan ke pengamatan yang lain.Apabila variansdari residual satupengamatan ke pengamatan lain tetap,maka disebut homokedastisitas dan jikaberbeda disebut heteroskedastisitas. Modelregresi dikatakan tidak terindikasi adanyaheteroskedastisitas jika memiliki tingkatsignifikansi 0,05. Namun jika tingkatsignifikansi 0,05 maka terjadiheteroskedastisitas.c.d.Analisis Regresi Linier BergandaAnalisis regresi linear bergandadigunakan untuk menguji pengaruhprofitabilitas, kepemilikan manajerial,growth, tangibility, dan ukuran perusahaanterhadap leverage. Selain itu uji ini dapatmenunjukkan arah variabel dependendengan variabel independen. Berdasarkanhasil analisis regresi linier bergandamenggunakan SPSS 23 maka diperolehhasil sebagai berikut :model persamaan regresi sebagai berikut:e.karyawan pada PT. Satrindo UtamaMakmur. Artinya apabila variabelTotal Quality Management (X1),Sistem Pengukuran Kinerja (X2) danSistem Penghargaan (X3) sama dengannol, maka produktifitas karyawan PT.Satrindo Utama Makmur adalahsebesar 13.267.Koefisien regresi X1 0.395 artinyaapabila total quality management naik1 satuan, maka kinerja karyawan di PT.Satrindo Utama Makmur akan turunsebesar 0.395 satuan, dengan asumsivariabel sistem pengukuran kinerja dansistem penghargaan adalah konstantaatau tidak berubah.Koefisien regresi (X2) 0.160,menunjukkan apabila variabel sistempengukuran kinerja naik 1 satuan ,maka kinerja karyawan PT. SatrindoUtama Makmur akan naik sebesar0.160 satuan, dengan asumsi variabeltotal quality management dan sistempenghargaan adalah konstan atau tidakberubah.Koefisien regresi (X3) -0.136,menunjukkan apabila variabel sistempenghargaan naik 1 satuan , makakinerja karyawan PT. Satrindo UtamaMakmur akan naik sebesar -0.136satuan, dengan asumsi variabel TQMdan sistem pengukuran kinerja adalahkonstan atau tidak berubah.e Nilai error term.Uji HipotesisUji Signifikansi Simultan (Statistik F)Uji statistik F bertujuan untukmenunjukkan apakah variabel independen(variabel bebas) yang dimasukkan dalammodel memiliki pengaruh secara bersamasama terhadap variabel dependen ataumenguji apakah persamaan regresi fit ataumodel persamaan regresi tidak fit.Pengujian model ini digunakan anajerial,growth,tangibility, dan ukuran perusahaan yangdapat mempengaruhi leverage. Jika hasiluji F menunjukkan nilai signifikansi 0,05Y 13.267 0.395 (TQM) 0.160 (SPK) -0.136 (SP) eDari model persamaan regresi lineardi atas dapat dilihat dan di intepretasikansebagai berikut:a. Nilai konstanta sebesar 13.267menunjukkanbesarnyakinerja9

maka model regresi fit. Namun, apabila ujiF menunjukkan nilai signifikansi 0,05maka dapat disimpulkan bahwa modelregresi tidak fit.variabel TQM, sistem pengukuran kinerja,dan sistem penghargaan berpengaruhterhadap variabel kinerja karyawan. Namunapabila nilai signifikan 0,05 dapatdikatakan bahwa variabel TQM, sistempengukurankinerja,dansistempenghargaan tidak berpengaruh terhadapvariabel kinerja karyawan.Tabel 7Hasil Uji FModelFRegression6.412Sig.Tabel 8Hasil Uji nerjaSistem-.701.485PenghargaanSumber: data diolah SPSS 23.001bSumber: data diolah SPSS 23Tabel 7 menunjukkan bahwa hasiluji F yang telah dilakukan diketahuimenghasilkan nilai F hitung sebesar 6,412dengan nilai signifikan 0,001. Hal ini dapatdisimpulkan bahwa model regresi fit.Uji Koefisien Determinasi (R2)Koefisien determinasi (R2) padaintinyamengukurseberapajauhkemampuan model (pengaruh variabelindependen) dalam menerangkan variasivariabel dependen. Nilai koefisiendeterminasi adalah antara nol dan satu.Variabel total quality managementterhadap kinerja karyawan adalah sebesar0.000 0.05 dan nilai t hitung 3.651 ttabel 1.996. Berdasarkan nilai sig. dankeofisien regresi untuk melihat pengaruhtotalqualitymanagement,dapatdisimpulkan bahwa variabel total qualitymanagement berpengaruh terhadap kinerjakaryawan.Variabel sistem pengukuran kinerjaterhadap kinerja karyawan adalah sebesar0.226 0.05 dan nilai t hitung 1.220 1.996. Berdasarkan nilai sig. dan koefisienregresi untuk melihat pengaruh sistempengukuran kinerja, dapat disimpulkanbahwa variabel sistem pengukuran kinerjatidak berpengaruh terhadap kinerjakaryawan.Variabelsistempenghargaanterhadap kinerja karyawan adalah sebesar0.485 0.05 dan nilai t hitung -0.701 1.996. Berdasarkan nilai sig. dan koefisienregresi dapat disimpulkan bahwa sistempenghargaan tidak berpengaruh terhadapkinerja karyawan.Tabel 8Hasil Uji R2AdjustedR Squarea.462.213.180Sumber: data diolah SPSS 23RR R SquareTabel 8 menunjukkan hasil outputangka koefisien dterminasi (Adjusted RSquare) adalah sebesar 0,213. Hal inimenunjukkan bahwa variabel TQM, sistempengukurankinerjadansistempenghargaan mampu menjelaskan variasikinerjakaryawansebesar21,3%,sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktorlain diluar penelitian.Uji Statistik tUji t menunjukkan seberapa jauhpengaruh satu variabel independen secaraindividual dalam menerangkan variasivariabel dependen. Jika hasil uji tmenunjukkan nilai signifikansi 0,05 makaPembahasanPenelitian ini bertujuan untukmenganalisis apakah TQM, sistempengukurankinerja,dansistem10

penghargaan berpengaruh terhadap kinerjakaryawan. Uji F menunjukkan hasil bahwamodel regresi penelitian fit dan pada hasiluji t menunjukkan bahwa hanya variabelprofitabilitas dan ukuran perusahaanberpengaruh terhadap leverage. Sedangkanvariabel kepemilikan manajerial, growth,dan tangibility tidak berpengaruh terhadapleverage. Berikut adalah uraian penjelasanu

Pengaruh Sistem Pengukuran Kinerja terhadap Kinerja Karyawan dihubungkan dengan pekerjaan yan Sistem pengukuran kinerja merupakan mekanisme perbaikan secara periodik terhadap keefektifan tenaga kerja dalam melaksanakan kegiatan operasional di perusahaan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Tujuan pengukuran

Related Documents:

psikologis dan kepuasan kerja terhadap kinerja manajerial. : Menjelaskan pengaruh parsial sistem pengukuran kinerja, sistem reward budaya organisasi, pemberdayaan psikologis dan kepuasan kerja terhadap kinerja manajerial. : Menjelaskan bahwa ada variabel lain yang mempengaruhi kinerja manajerial. Hipotesis H

Selama ini sistem pengukuran kinerja di PT Petrokimia Gresik belum merepresentasikan kinerja organisasi secara komprehensif dan integratif karena hanya menggunakan pengukuran kinerja berdasarkan individu (SKI). Perancangan dan pengukuran kinerja dengan metode Performance Prism digunakan karena dapat merefleksikan

2.1. Sistem Pengukuran Kinerja 2.1.1. Pengertian Kinerja Pengertian kinerja secara bahasa menurut Sobirin, (2014) adalah pertunjukan, pekerjaan, perbuatan, pergelaran prestasi, hasil. Menurut Neely, et al., (1997) mengatakan bahwa kinerja sama dengan efektifitas dan efisiensi. Kinerja menurut

Pengukuran kinerja bisnis yang tepat merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan perusahaan. Sistem pengukuran kinerja dalam manajemen tradisional ditekankan pada aspek keuangan saja, disisi lain aspek non keuangan sangat penting. Untuk itu pengukuran kinerja bisnis yang tepat yaitu dengan menggunakan Balanced Scorecard.

Pengukuran kinerja Pengertian pengukuran kinerja menurut Mulyadi (2007:419) dalam (Sapardianto, 2013) adalah sebagai penentu secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawan berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang telah di tetapkan sebelumnya. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor

E. Hubungan Lingkungan Kerja dengan Kinerja Karyawan 17 F. Pengertian Kinerja 19 G. Pengertian Karyawan 21 H. Pengukuran Kinerja 21 I. Evaluasi Kinerja dan Manfaatnya 23 J. Hambatan dalam Evaluasi Kinerja 26 K. Teknik-Teknik Penilaian Kinerja 27 L. Rerangka Pikir 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31

Pengukuran kinerja dapat menurunkan emosi dan mendorong pemecahan masalah secara konstruktif. Pengukuran memberikan data konkrit yang memungkinkan pengambilan keputusan dilaukan dengan baik, tidak hanya berdasar intuisi saja. Pengukuran kinerja meningkatkan pengaruh suatu hal. Dengan

ASME Section IX, 2019 Edition As published in the Welding Journal, September, 2019 (with bonus material. . .) UPDATED 12-19 Prepared by Walter J. Sperko, P.E. Sperko Engineering Services, Inc 4803 Archwood Drive Greensboro, NC 27406 USA Voice: 336-674-0600 FAX: 336-674-0202 e-mail: sperko@asme.org www.sperkoengineering.com . Changes to ASME Section IX, 2019 Edition Walter J. Sperko, P.E. Page .