Kepuasan Masyarakat Desa Pada Pelayanan Administratif Di Desa . - Unnes

1y ago
11 Views
2 Downloads
1.32 MB
58 Pages
Last View : 20d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Samir Mcswain
Transcription

KEPUASAN MASYARAKAT DESA PADA PELAYANANADMINISTRATIF DI DESA BAKALREJO KECAMATAN SUSUKANKABUPATEN SEMARANGSKRIPSIUntuk memperoleh gelar Sarjana Sosialpada Program Studi Ilmu PolitikDisusun Oleh :Mita Cahya Nugrahani3312412063JURUSAN POLITIK DAN KEWARGANEGARAANFAKULTAS ILMU SOSIALUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2019i

ii

iii

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHANMotto“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersamakesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan),tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah engkauberharap.” (QS. Al-Insyirah,6-8)”Yakin adalah kunci jawaban dari segala permasalahan”“Yang Penting Paham”(Penulis)“Memulai dengan penuh keyakinanMenjalankan dengan penuh keikhlasanMenyelesaikan dengan penuh kebahagiaan”(Penulis)PersembahanSkripsi ini saya persembahkan sebagai ungkapanterimakasih kepada:1. Kedua Orang Tua yang selalu memberikando‟a, kasih sayang dan dukungan2. Suami dan anakku penyemangatku3. Kawan-kawan di Progam Studi Ilmu Politik4. Almamaterku Universitas Negeri Semarangv

SARINugrahani, Mita Cahya. 2019, Kepuasan Masyarakat Desa Pada PelayananAdministratif Di Desa Bakalrejo Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang.Skripsi. Jurusan Politik dan Kewarganegaraan. Universitas Negeri Semarang.Pembimbing Moh. Aris Munandar, M. Si. dan Andi Suhardiyanto, S.Pd., M.Si.72hKata Kunci : Kepuasan Masyarakat, Pelayanan administratif, DesaBakalrejo Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang.Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh sebuah organisasi adalahmemberikan pelayanan yang baik kepada unit-unit kegiatan didalam organisasimaupun kepada pihak diluar organisasi. Aktivitas pelayanan sangatberpengaruh terhadap pencapaian mutu dan kelancaran kegiatan organisasiserta berpengaruh terhadap pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhanTujuan penelitian ini untuk mengetahui kepuasan masyarakat terhadappelayanan administratif di Desa Bakalrejo Kecamatan Susukan KabupatenSemarang dan mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi kepuasanmasyarakat desa pada pelayanan administratif di Desa Bakalrejo KecamatanSusukan Kabupaten Semarang.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metodekuantitatif, lokasi dalam penelitian ini di Kantor Desa Bakalrejo KecamatanSusukan Kabupaten Semarang. Data primer penelitian ini berupa hasilpengisian angket maupun wawancara kepada masyarakat yang melakukanpelayanan administratif di Desa Bakalrejo Kecamatan Susukan KabupatenSemarang. Data sekunder berupa laporan-laporan, buku-buku, atau catatancatatan yang berkaitan erat dengan penelitian. Teknik pengumpulan data yangdigunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, wawancara, dokumentasi.Hasil dari 14 indikator pelayanan yang diteliti hasil konversi perhitungandari seluruh indikator adalah 3,14 . Hal ini dibuktikan dari 14 indikator yangdiukur secara keseluruhan memiliki kategori puas, diamana tingkat kepuasanpaling rendah pada indikator keadilan mendapatkan pelayanan dan kepastianbiaya pelayanan dengan pencapaian presentase 73,66%, namun masih termasukdalam kategori puas. Sedangkan indikator yang paling tinggi adalah padaindikator prosedur pelayanan dengan pencapaian presentase tertinggi 84,5%termasuk dalam kategori sangat puas. Hal ini memberikan gambaran bahwapelayanan yang diberikan oleh pihak Kantor Desa Bakalrejo KecamatanSusukan Kabupaten Semarang termasuk dalam kategori baik dengan tingkatkepuasan masyarakat yang tinggi.vi

KATA PENGANTARPuji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul“Kepuasan Masyarakat Desa Pada Pelayanan Administratif Di DesaBakalrejo Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang” sebagai salah satu syaratuntuk menyelesaikan Program Sarjana di Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Politik danKewarganegaraan Program Studi Ilmu Politik Universitas Negeri Semarang.Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpaadanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatanini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantudalam penyusunan skripsi ini, yaitu:1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum., Rektor Universitas NegeriSemarang atas kesempatan yang telah diberikan kepada penulis untukmenyelesaikan Studi Strata Satu di Universitas Negeri Semarang.2. Dr. Moh Solehatul Mustofa, MA., Dekan Fakultas Ilmu SosialUniversitas Negeri Semarang yang telah mengesahkan skripsi ini.3. Drs.Tijan, M.Si.,Ketua Jurusan Politik dan kewarganegaraan inanpelaksanaan penelitian.4. Moh. Aris Munandar, M. Si., sebagai dosen pembimbing yang denganpenuh kesabaran telah memberikan bimbingan dan pengarahan hinggaselesainya skripsi ini.vii

8

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL. iPERSETUJUAN PEMBIMBING. iiPENGESAHAN KELULUSAN . iiiPERNYATAAN. ivMOTTO DAN PERSEMBAHAN . vSARI. viKATA PENGANTAR . viiDAFTAR ISI. ixDAFTAR TABEL . xiiDAFTAR LAMPIRAN. xiiiBAB I PENDAHULUAN . 1A. Latar Belakang . 1B. Rumusan Masalah . 9C. Tujuan Penelitian . 10D. Manfaat Penelitian . 10E. Batasan Istilah . 11BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERFIKIR . 14A. Deskripsi Teoretis . 141. Konsep Kepuasan Masyarakat . 14a. Pengertian Kepuasan Masyarakat. 14b. Indeks Kepuasan Masyarakat . 15c. Indikator Kepuasan Masyarakat . 16d. Pengukuran Kepuasan . 182. Definisi Desa . 21ix

3. Pelayanan Publik . 23a. Penyelenggara Pelayanan . 26b. Kualitas Pelayanan . 30c. Standar Pelayanan Publik . 334. Administrasi Publik . 35B. Kerangka Berpikir . 37BAB III METODE PENELITIAN. 40A. Pendekatan Penelitian . 40B. Lokasi Penelitian . 40C. Fokus Penelitian . 41D. Jenis dan Sumber Data . 41E. Populasi dan Sampel . 421. Populasi Penelitian . 422. Sampel Penelitian . 42F. Teknik Pengumpulan Data . 431. Kuesioner atau angket . 432. Wawancara . 443. Dokumentasi . 45G. Metode Analisis Data . 45BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 47A. Hasil Penelitian . 471. Gambaran Umum Penelitian . 47a. Desa Bakalrejo Kec. Susukan Kab Semarang. 47b. Visi misi . 47c. Tujuan pelayanan administrative . 482. Kepuasan Masyarakat Desa Terhadap Pelayanan administratif di DesaBakalrejo Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang . 49a. Prosedur Pelayanan . 50b. Persyaratan Pelayanan . 51c. Kejelasan Petugas Pelayanan . 52d. Kedisiplinan Petugas Pelayanan . 52x

e. Tanggung Jawab Petugas Pelayanan. 53f. Kemampuan Petugas Pelayanan . 54g. Kecepatan Pelayanan . 55h. Keadilan Mendapatkan Pelayanan . 56i. Kesopanan dan Keramahan Petugas . 57j. Kewajaran Biaya Pelayanan. 58k. Kepastian Biaya Pelayanan . 59l. Kepastian Jadwal Pelayanan . 60m. Kenyamanan Lingkungan . 61n. Keamanan Pelayanan . 62o. Tingkat Kepuasan . 633. Faktor-Faktor yang mempengaruhi kepuasan masyarakat dalampelayanan administratif di Desa Bakalrejo Kecamatan SusukanKabupaten Semarang. 66a. Faktor Individu. 661. Kemampuan SDM. 672. Prosedur Pelaksana. 683. Kedisiplinan dan tanggungjawab . 684. kemampuan/Skill Teknis Petugas Pemberi Layanan . 69b. Faktor Sistem. 70c. Faktor Sarana dan Prasarana . 70d. Organisasi. 71e. Masyarakat . 71B. PEMBAHASAN . 72BAB V PENUTUP. 76A. SIMPULAN . 76B. SARAN . 77DAFTAR PUSTAKA . 79LAMPIRAN. 82xi

DAFTAR TABEL1. Tabel 1. Nilai persepsi, interval IKM, mutu pelayanan, kinerja . 462. Tabel 2. Pemahaman tentang kemudahan prosedur pelayanan . 503. Tabel 3. Pemahaman tentang Kesesuaian Persyaratan Pelayanan . 514. Tabel 4. Pemahaman tentang Kejelasan Petugas Pelayanan . 525. Tabel 5. Pemahaman tentang Kedisiplinan Petugas Pelayanan . 536. Tabel 6. Pemahaman tentang Tanggungjawab Petugas Pelayanan . 547. Tabel 7. Pemahaman tentang Kemampuan Petugas Pelayanan . 558. Tabel 8. Pemahaman tentang Kecepatan Petugas Pelayanan . 569. Tabel 9. Pemahaman tentang Keadilan Mendapatkan Pelayanan . 5710. Tabel 10. Pemahaman tentang Kesopanan dan Keramahan Petugas . 5811. Tabel 11. Pemahaman tentang Kewajaran Biaya Pelayanan . 5912. Tabel 12. Pemahaman tentang Kepastian BiayaPelayanan . 6013. Tabel 13. Pemahaman tentang Kepastian Jadwal Pelayanan . 6114. Tabel 14. Pemahaman tentang Kemyamanan Lingkungan . 6215. Tabel 15. Pemahaman tentang KeamananPelayanan . 6316. Tabel 16 : Tingkat Kepuasan Masyarakat di Desa Bakalrejo KecamatanSusukan Kabupaten Semarang . 6417. Table 17 : Indeks Kepuasan Masyarakat Desa Bakalrejo KecamatanSusukan Kabupaten Semarang . 6518. Table 18 : Tingkat Pendidikan Petugas Kantor Desa Bakalrejo KecamatanSusukan Kabupaten Semarang . 67xii

DAFTAR LAMPIRAN1.2.3.4.5.6.Lampiran 1. SK Penetapan Pembimbing . 82Lampiran 2. Instrumen Penelitian . 83Lampiran 3. Kuesioner . 87Lampiran 4. Pedoman Wawancara. 91Lampiran 5. Hasil Wawancara . 92Lampiran 7. Hasil Kuesioner. 96xiii

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangSalah satu kegiatan yang dilakukan oleh sebuah organisasi adalahmemberikan pelayanan yang baik kepada unit-unit kegiatan didalam organisasimaupun kepada pihak diluar organisasi. Aktivitas pelayanan sangatberpengaruh terhadap pencapaian mutu dan kelancaran kegiatan organisasiserta berpengaruh terhadap pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan.Organisasi publik dalam memberikan pelayanan yang baik dituntutuntuk dapat bertindak cepat dan akurat. Hal tersebut merupakan sebuahkewajiban yang harus dilakukan. Pelayanan yang baik tercermin dari setiapefektivitas dan efisiensi kegiatan yang dilakukan dengan lancear. Semakincepat dan akurat pelayanan yang diberikan maka kualitas pelayanan akansemakin baik.Masyarakat membutuhkan pelayanan untuk memenuhi berbagai macamkebutuhan yang tidak dapat dipenuhi sendiri, bahkan dapat dikatakan bahwapelayanan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia.Pemerintah sebagai penyedia layanan bertanggungjawab dan terusberupaya memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Rendahnyamutu pelayanan yang diberikan oleh aparatur pemerintah menjadi citra burukpemerintah ditengah masyarakat. Sebagian masyarakat yang pernah berurusandengan birokrasi selalu mengeluh dan kecewa terhadap pelayanan yang1

2diberikan. Ada sebagian masyarakat sampai saat ini masih menganggap rendahterhadap kinerja birokrasi. Akibatnya banyak pengguna layanan ataumasyarakat mengambil jalan pintas menggunakan jasa calo untuk menguruskeperluanya yang berhubungan dengan birokrasi pemerintahan.Salah satu kantor pemerintahan yang aktivitasnya memberikanpelayanan administratif kepada masyarakat adalah Kantor Desa BakalrejoKecamatan Susukan Kabupaten Semarang. Bentuk layanan yang diberikancontohnya adalah pembuatan Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk,Pengurusan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan fasilitas pelayananpemerintah lain bagi masyarakat ataupun bagi pemerintah di tingkat desa.Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah seperti yang tertuangdalam UU No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yaitu memberikankewenangan kepada pemerintah daerah untuk menyelenggarakan pemerintahansesuai dengan kehendak sendiri dan berdasar aspirasi masyarakat tanpamelanggar peraturan perundang-undangan. Maksud dari pelimpahan ttercapainyakesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan terhadap publik,pemberdayaan dan peran serta masyarkat. Tuntutan untuk memberikanpelayanan tersebut merupakan keharusan yang tidak dapat diabaikan.Komitmen pada pelayanan publik khususnya pelayanan di bidang administratifmenjadi salah satu langkah nyata penguatan reformasi birokrasi untukmembangun citra positif aparatur pemerintah sebagai pelayan masyarakat yangbaik.

3Dilingkungan birokrasi juga telah dilakukan sejumlah inisiatif untukmembentuk birokrasi yang semakin memenuhi tuntutan masyarakat. konsepdan prinsip pemerintahan yang baik (good governance) telah digunakansebagai parameter penilaian tingkat kemajuan penyelenggaraan pemerintahan.Good governance adalah konsep pengelolaan pemerintahan yangmenekankan pada pelibatan unsur pemerintah, masyarakat dan swasta secaraproporsional sebagai tiga pilar utama. Konsep inilah yang memberi garis dasarbahwa siapa pun yang berperan dan peran apapun yang dijalankan dalampenyelenggaraan pemerintahan dituntut untuk lebih berorientasi ke pelayananpublik yang semakin baik.dengan kata lain, tidak ada pemerintahan yang dapatdisebut semakin baik jika tidak ada bukti bahwa pelayanan publik semakinbaik dan semakin berkualitas. Good governance juga dapat dipandang sebagaisuatu konsep ideologi politik yang memuat kaidah-kaidah pokok atau domandalammenyelenggarakan kehidupan negara. Hal ini didukung pula dengandiberlakunya UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yangakan memberikan peluang lebih besar bagi terlaksananya azas desentralisasi,dekonsentrasi dan tugas pembantuan; serta prinsip-prinsip otonomi ntugas-tugaspemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat (publicservices) secara optimal dan tidak terlalu bergantung lagi kepada pemerintahpusat (sentralistik) sebagaimana era pemerintahan sebelumnya. Pelayananpublik menjadi titik strategis untuk membangun tata pemerintahan yang baik

4(good governance). Hal ini sejalan dengan pendapat Dwiyanto yangmengemukakan peningkatan kualitas pelayanan merupakan hal yang sangatpenting dan tuntutan bagi setiap instansi birokrasi, maka seharusnya peranbirokrasi pemerintah harus dimaksimalkan, jangan dijadikan sebagai simboluntuk mendukung pemerintahan yang ada, tapi jadikanlah sebagai basis untukmemakmurkan dan melayani rakyat. Berdasarkan pendapat di atas maka sistempemberian pelayanan yang baik dapat dilihat dan besarnya sumber dayamanusia yang dimiliki oleh birokrasi secara efektif didayagunakan untukmelayani kepentingan pelayanan. Idealnya, segenap kemampuan dan rahkanataudikonsentrasikan untuk melayani kebutuhan dan kepentingan masyarakatsebagai pengguna layanan. Kemampuan dan sumber daya aparat birokrasisangat diperlukan agar orientasi pelayanan dapat dicapai. Contohnya,penyediaan waktu kerja aparat yang benarbenar berorientasi pada pemberianpelayanan kepada masyarakat. Kinerja pelayanan aparat birokrasi akan dapatmaksimal apabila bila semua waktu dan konsentrasi aparat benar-benartercurah untuk melayani masyarakat sebagai pengguna jasa. KeluarnyaUndang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, semakinmenegaskan perlunya pelayanan publik yang berkualitas. Bahwa pelayananpublik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhankebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiapwarga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan atau pelayanan administratifyang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

5Dalam kehidupan bernegara, setiap warga negara membutuhkan suatupelayanan dari pemerintah sebagai penyedia pelayanan, yang disebut denganpelayanan publik. Pemerintah memiliki kewajiban untuk memberikanpelayanan publik yang baik bagi setiap warga negara dan juga penduduksehingga kebutuhan dasarnya dapat terpenuhi. Karena, hakekat pelayananpublik adalah pemberian pelayanan yang baik dan memuaskan kepadamasyarakat yang menjadi kewajiban aparatur pemerintah sebagai abdimasyarakat. Sebagai aparat pemerintah, pejabat/penyedia pelayanan publikmemiliki kewajiban untuk mengelola serta mengembangkan pelayanan publiksehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Pelayanan publik memilikiperan yang sangat penting di bidang pemerintah karena menyangkutkepentingan umum, bahkan kepentingan rakyat secara keseluruhan. Dalamkehidupan sehari-hari, pelayanan menjadi sesuatu yang susah untuk dipisahkandengan aktivitas manusia.Birokrasi penyedia pelayanan yang masih buruk namun tuntutanmasyarakat semakin hari semakin meningkat. Melihat kondisi yang seperti itumaka pemerintah terus melakukan pembaruan, baik dari sisi paradigmanyamaupun dari sisi format pelayanannya. Aparat penyedia pelayanan diharuskanuntuk selalu melakukan berbagai upaya agar pelayanan publik dapatmemingkat menjadi lebih baik, mulai dari perbaikan dibidang struktur danfungsi, sistem dan prosedur, penyediaan sarana yang memadai, sampaipeningkatan kualitas sumber daya manusia. Berbagai pembaruan telahdilakukan oleh pemerintah sebagai badan penyedia pelayanan, dalam rangka

un,implementasinya masih banyak ditemukan penyimpangan dan terkesansetengah hati. Penyelenggaraan pelayanan yang dirasakan oleh masyarakatmasih amat jauh dari harapan. Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan yangselama ini diberikan kepada masyarakat tidak kunjung berubah. Kondisi sepertiini hampir terjadi di sebagian besar Pemerintah Kabupaten/Kota atau bahkanPemerintah Provinsi di Indonesia.Peningkatan kepuasan masyarakat semakin penting. Saat ini mutumerupakan inti kelangsungan hidup sebuah organisasi. Gerakan revolusi mutumelalui pendekatan manajemen mutu terpadu menjadi tuntutan yang tidakboleh diabaikan jika suatu organisasi ingin selalu memanjakan pelanggan(masyarakat) dengan memberikan pelayanan yang terbaik. Hal ini karenapelanggan (masyarakat) akan mencari produk dari perusahaan yangmemberikan pelayanan yang terbaik kepada dirinya. Adapun strategi mutudisini adalah kualitas pelayanan yang menyebabkan kepuasan pelanggan(masyarakat) meningkat.Kabupaten Semarang sebagian besar wilayahnya untuk lahan bukansawah. Dari tahun ke tahun penggunaan sawah berkurang, hal ini terjadi karenaterjadi alih fungsi lahan dari sawah menjadi lahan permukiman, pekarangan,bangunan dan lahan industri serta sebagian lagi dialihkan menjadi jalan (jalantol dan jalan lingkar). Pemberian otonomi yang luas kepada daerah adalahbertujuan untuk meningkatkan pelayanan publik (public service) danmemajukan perekonomian daerah. Sebuah konsekwensi dari pelaksanaan

7otonomi daerah dan ditegaskan bahwa secara langsung akan berpengaruhterhadap sistem pembiayaan, pengelolaan dan pengawasan daerah. Seiringpertumbuhan penduduk yang meningkat dari tahun ke tahun, secara tidaklangsung turut memberikan dampak terhadap meningkatnya kebutuhan akanberbagai fasilitas penunjang aktivitas baik berupa fasilitas perumahan, saranaperbelanjaan, hiburan, transportasi, serta fasilitas publik lainnya. Namunpembangunan akan kebutuhan fisik fasilitas penunjang aktivitas kehidupantersebut cenderung kurang tertib, tidak selaras, dan kurang sesuai denganlingkungan sekitarnya bahkan terkadang melampaui daya dukung kawasannyasehingga kawasan tersebut tidak produktif.Birokrasi penyedia pelayanan yang masih buruk namun tuntutanmasyarakat semakin hari semakin meningkat. Melihat kondisi yang seperti itumaka pemerintah terus melakukan pembaruan, baik dari sisi paradigmanyamaupun dari sisi format pelayanannya. Aparat penyedia pelayanan diharuskanuntuk selalu melakukan berbagai upaya agar pelayanan publik dapatmemingkat menjadi lebih baik, mulai dari perbaikan dibidang struktur danfungsi, sistem dan prosedur, penyediaan sarana yang memadai, sampaipeningkatan kualitas sumber daya manusia. Berbagai pembaruan telahdilakukan oleh pemerintah sebagai badan penyedia pelayanan, dalam t.Namun,implementasinya masih banyak ditemukan penyimpangan dan terkesansetengah hati. Penyelenggaraan pelayanan yang dirasakan oleh masyarakatmasih amat jauh dari harapan. Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan yang

8selama ini diberikan kepada masyarakat tidak kunjung berubah. Kondisi sepertiini hampir terjadi di sebagian besar Pemerintah Kabupaten/Kota atau bahkanPemerintah Provinsi di Indonesia.Dalam penelitian ini, saya mengambil penelitian di Desa BakalrejoKecamatan Susukan Kabupaten Semarang. Berdasarkan pengamatan awal yangtelah dilakukan di Kantor Desa Bakalrejo, terdapat beberapa permasalahanyang dijumpai pada bagian pelayanan.Tujuan utama dari pelayanan administratif adalah kepuasan masyarakat.Kepuasan ini dapat terwujud apabila pelayanan yang diberikan sesuai denganstandar pelayanan yang ditetapkan atau lebih baik dari standar pelayanantersebut. Permasalahan yang masih sering dikeluhkan oleh sebagianmasyarakat adalah waktu pelayanan.Kegiatan pelayanan yang diberikan Kantor Desa Bakalrejo akan dinilaidari tingkat kepuasan masyarakat. Penilaian yang diberikan masyarakatmenetukan ukuran kinerja pelayanan administratif. Kegiatan yang dapatdilakukan untuk mengetahui pelayanan administratif adalah dengan mengukurtingkat kepuasan masyarakat. Salah satu metode yang digunakan untukmengetahui kualitas pelayanan suatu organisasi publik adalah denganmenggunakan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). Ketentuan mengenaiIndeks Kepuasan Masyarakat (IKM) tertuang dalam Keputusan MeteriPendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tanggal 24Februari 2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks KepuasanMasyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah.

9Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) harus selalu dilakukansecara berkala. Artinya pada setiap periode waktu tertentu harus dilakukanpenelitian atau perhitungan dan analisis terhadap kepuasan masyarakat akanpelayanan yang telah diberikan. Akan tetapi, sampai saat ini pengukuran atauanalisis Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang dilakukan di Kantor DesaBakalrejo belum dilakukan secara berkala.Kepuasan masyarakat yang mempengaruhi kualitas pelayanan yangdiberikan Kantor Desa Bakalrejo menjadi hal menarik untuk dikaji, karenabermaksud untuk mengetahui lebih mendalam mengenai Indeks KepuasanMasyarakat terhadap pelayanan di Kantor Desa Bakalrejo Kecamatan Susukan.Berdasarkan penjabaran diatas maka akan dilakukan penelitian dengan judulKepuasan Masyarakat Desa Pada Pelayanan Administratif di Desa BakalrejoKecamatan Susukan Kabupaten Semarang.B. Rumusan MasalahPermasalahan yang dikemukakan dalam rancangan proposal ini adalah sebagaiberikut.1.Bagaimana kepuasanadministratifdiDesamasyarakat terhadap pelaksanaan g?2.Faktor apa saja yang mempengaruhi kepuasan masyarakat desa padapelayanan administratif di Desa Bakalrejo Kecamatan Susukan KabupatenSemarang?

10C. Tujuan PenelitianAdapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:1.Untuk mengetahui kepuasan masyarakat terhadap pelayanan administratifdi Desa Bakalrejo Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang.2.Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi kepuasanmasyarakat desa pada pelayanan administratif di Desa BakalrejoKecamatan Susukan Kabupaten Semarang.D. Manfaat PenelitianDalam penelitian ini mempunyai manfaat dan kegunaan yang dapat sebagaikepuasan masyarakat desa dalam pelayanan administratif yang ada di desaBakalrejo Kecamatan Susukan. Manfaat yang diharapkan dalam penelitian iniadalah sebagai berikut :1.Manfaat TeoretisPenelitian ini adalah penelitian tentang kepuasan masyarakat terhadappelayanan publik di Desa Bakalrejo Kecamatan Susukan KabupatenSemarang sehingga penelitian ini memberi sumbangan teori kebijakanpublik. Teori ini mendefinisikan kebijakan publik sebagai hipotesis angbiasadiramalkan. Dari teori tersebut, maka pelayanan harus mampumenciptakan hasil yang diharapkan untuk penggunanya sehinggamencapai kepuasan masyarakat.

112.Manfaat Praktisa. Bagi Pemerintah Daerah, hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakaisebagai informasi dan masukan untuk dapat lebih meningkatkanpelayanan umum oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang,khususnya Desa Bakalrejo Kecamatan Susukan.b. Bagi Masyarakat, hasil penelitian dapat digunakan sebagai informasidan bahan pertimbangan tersedianya pelayanan publik khususnyapelayanan administratif yang dapat diguna

2. Tabel 2. Pemahaman tentang kemudahan prosedur pelayanan . 50 3. Tabel 3. Pemahaman tentang Kesesuaian Persyaratan Pelayanan . 51 4. Tabel 4. Pemahaman tentang Kejelasan Petugas Pelayanan . 52 5. Tabel 5. Pemahaman tentang Kedisiplinan Petugas Pelayanan . 53 6. Tabel 6.

Related Documents:

KEBIJAKAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN DESA Rp 280,3 juta / desa Rp 643,6 juta / desa Rp 800,4 juta / desa 82,72% 74.093 desa 97,65% 74.754 desa 98,41% 74.910 desa Penyerapan sebesar Penyerapan sebesar Penyerapan tahap I sebesar 2 Kesejahteraan Masyarakat Desa KEBIJAKAN DANA DESA . REKAPITULASI HASIL PEMANFAATAN DANA DESA TAHUN 2015, 2016 DAN TAHUN 2017 TAHAP 1 . 1 2 3 Terlambatnya .

“KOMPETENSI PENDAMPING PEMBANGUNAN DESA” Kamis/ 6 Oktober 2016 a. mendampingi desa dalam perencanaan, pelaksanaan, dan peman-tauan terhadap pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa; b. mendampingi desa dalam melaksanakan pengelolaan pelayanan sosial dasar, pengembangan usaha ekonomi desa, pendayagunaan

(1) Dalam rangka melaksanakan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pemerintah Daerah menyusun perencanaan program Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. (2) Perencanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengacu pada program prioritas pembangunan desa yang akan dilaksanakan berdasarkan model Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.

2. Pendamping Desa Pendampingan desa merupakan mandat Undang-Undang Desa kepada negara dalam rangka mendorong desa yang kuat, maju, mandiri, demokratis dan sejahtera. Berdasarkan Peraturan Menteri Desa Nomor 3 Tahun 2015 tentang Pendampingan Desa, pengertian pendampingan desa

Kepuasan Pasien Rawat Jalan Yang Berorientasi Pada Standar Akreditasi Klinik Di Klinik dr. M. Suherman Jember Variabel 1 Variabel 2 Nilai r Hitung P Value N Pelayanan Obat Tingkat Kepuasan Pasien 0.606 0.000 100 Berdasarkan tabel 5.9 hasil penelitian hubungan pelayanan obat dengan tingkat kepuasan pasien rawat jalan yang

Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa termasuk kedalam tempat wisata umum di Kabupaten Serang. Kecamatan Tirtayasa memiliki 14 Desa dimana 6 Desa diantaranya adalah wilayah pantai/pesisir seperti Desa Sujung, Desa Lontar, Desa Susukan, Desa Wargasara, Desa Tengkurak, da

Tata Kelola (Tata Pemerintahan) Desa Tata Kelola Supra Desa Desa Sebagai SUBYEK Pembangunan: Konsolidasi program/kegiatan di desa. Konsolidasi dan penguatan kelembagaan desa. Kesatuan perencanaan dan keuangan desa (one village, one plan,one budget). Penguatan mekanisme representasi dan akuntabilitas di tingkat lokal.

An Introduction to Effective Field Theory Thinking Effectively About Hierarchies of Scale C.P. BURGESSc. i Preface It is an everyday fact of life that Nature comes to us with a variety of scales: from quarks, nuclei and atoms through planets, stars and galaxies up to the overall Universal large-scale structure. Science progresses because we can understand each of these on its own terms, and .