BAB I PENDAHULUAN - Repository.uinbanten.ac.id

2y ago
48 Views
2 Downloads
1.25 MB
67 Pages
Last View : 19d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Luis Waller
Transcription

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahRumput laut atau alga (see weed) merupakan salah satu potensisumberdaya perairan yang sudah sejak lama dimanfaatkan olehmasyarakat sebagai bahan pangan dan obat-obatan. Saat inipemanfaatan rumput laut telah mengalami kemajuan yang sangat pesatyaitu dijadikan agar-agar, algin, karaginan (carrageenan) danfurselaran (furcellaran) yang merupakan bahan baku penting dalamindustry makanan, farmasi, kosmetik, dan lain-lain.1Seiring dengan meningkatnya tingkat pemanfaatan rumput lautmaka permintaan pasar rumput laut baik didalam maupun luar negrijuga semakin tinggi. Salah satu jenis rumput laut yang mendominasiekspor di Indonesia yaitu Eucheuma. Kebutuhan dunia meningkatsetiap tahunnya sehingga hampir setiap tahun terjadi kekurangan bahanbaku untuk agar, karaginan dan lain-lain. Pasar agar di dunia padatahun 2001 mencapai 7.630 ton dengan kebutuhan bahan baku sekitar76.000 ton rumput laut kering, sedangkan hasil panen hanya sekitar 55ton dengan demikian terjadi kekurangan bahan baku sekitar 21.000 ton.Pasar karaginan pada tahun 2001 untuk Eucheuma sp mencapai 33.000ton dengan kebutuhan bahan baku karaginofit 165.000 ton. KebutuhanEucheuma sp di dalam negeri dan ekspor pada tahun 2005 sebesar1Khordi, M. Ghufran H. A to Z Budidaya Biota Akuatik Untuk Pangan,Kosmetik, dan Obat-Obatan (Yogyakarta: Andi Offset, 2010).1

250.000 ton, sedangkan produksinya baru mencapai 32.000 ton sehinggamasih terdapat kekurangan 18.000 ton.2Pengembangan industry pengolahan rumput laut ke depanmerupakan upaya yang sangat tepat dan memiliki prospek yang sangatcerah dalam rangka menciptakan pertumbuhan ekonomi (pro-growth),peningkatan kesempatan kerja (pro-employment) dan pengurangankemiskinan di tanah air (pro-poor) pengembangan di sector hilirrumput laut dengan membangun industri pengolahan cukup potensialdalam menciptakan nilai tambah, antara lain karena permintaan produkolahan rumput laut yang besar baik di dalam dan luar negri, mudahdiproduksi, dan menyerap tenaga kerja.3Pada dasarnya usaha budidaya rumput laut telah banyakdilakukan di beberapa wilayah pesisir pantai Indonesia. Daerah sentraproduksi rumput laut tersebar di wilayah Indonesia bagian timur,seperti Sulawesi, Gorontalo, Maluku serta sebagian di wilayahIndonesia bagian tengah dan barat seperti Bali, Nusa Tenggara Barat,Nusa Tenggara Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah dan sebagian DIY.Rumput laut ini berpotensi meningkatkan taraf ekonomi masyarakat,khususnya masyarakat di wilayah pesisir yang sebagian besar tarafhidupnya masih rendah.Selain itu Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten SerangNomor 2 Tahun 2013 tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir danPulau-Pulai Kecil Kabupaten Serang. Pantai Lontar yang terletak di2Anggadiredja, dkk, Rumput Laut (Pembudidayaan, Pengolahan, danPemasaran Komoditas Perikanan Potensial) (Jakarta: Penebar Swadaya, 2011).3Dahuri, Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Dan Lautan Secara Terpadu(Jakarta: PT Pradnya Paramata, 2004).

3Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa termasuk kedalam tempat wisataumum di Kabupaten Serang.Kecamatan Tirtayasa memiliki 14 Desa dimana 6 Desadiantaranya adalah wilayah pantai/pesisir seperti Desa Sujung, DesaLontar, Desa Susukan, Desa Wargasara, Desa Tengkurak, dan DesaAlang-alang.Table 1.1Desa di Kecamatan TirtayasaUraianLuasDesaLahanPantai/Pesisir Dataran(KM) 1. Tengkurak4,152. Tirtayasa2,30- 3. Laban2,31- 4. Puser1,55- 5. Samparwadi2,21- 6. Sujung9,457. Kebon2,45- 8. Kebuyutan2,18- 9. Kemanisan1,80- 10. Pontang Legon3,22- 11. Susukan9,10 -12. Alang-alang4,65 -13. Lontar5,45 -14. Wargasara2,37 - --Sumber: Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang

4Kecamatan Tirtayasa yang letaknya dijalur pantura, mempunyainilai strategis karena mempunyai luas laut yang memadai. Desa Lontarmerupakan salah satu daerah pesisir yang berada di KecamatanTirtayasa yang memiliki banyak potensi untuk dikelola namun masihbelum optimal.Masyarakat Desa Lontar sebagian besar mata pencahariannyabergantung kepada sumber daya yang ada di wilayah pesisir yaitusebagai nelayan tradisional yang terbagi menjadi nelayan tangkap,nelayan budidaya rumput laut dan nelayan tambak.Budidaya rumput laut di Desa Lontar, kecamatan Tirtayasa,Kabupaten Seraang, Provinsi Banten, berkembang pesat. ertarikmembudidayakan rumput laut. Bahkan saat pertama kali diperkenalkanrumput laut dianggap sebagai bisnis sampingan nelayan ketika tidakmelaut karena cuaca buruk. Namun lama kelamaan, budidaya rumputlaut menjadi primadona nelayan. Bahkan saat ini, jumlah nelayan yangmembudidayakan rumput laut di Desa Lontar mencapai ratusan orangdengan jumlah lahan ribuan hektar. Masyarakat Lontar mengenalbudidaya rumput laut pada tahun 2009 silam. Awalnya, budidayarumput laut di Lontar dibawa oleh seorang aktivis lingkungan yangbernama Khalid Miqdar, warga Desa Singarajan, Kecamatan Pontang,Kabupaten Serang. Saat itu, nelayan lontar tidak begitu tertarik denganbudidaya rumput laut, pasalnya dianggap sulit tumbuh dan sulitmemasarkan, serta tidak tau cara membudidayakannya.Potensi rumput laut di Lontar kemudian merambah ke daerahlain dipesisir Utara, ditiga kecamatan di Kabupaten Serang, yakniKecamatan Tirtayasa, Pontang dan Tanara. Budidaya rumput laut sudah

5menjadi idola dan mata pencaharian utama nelayan di pesisir UtaraKabupaten Serang. Budidaya rumput laut tidak hanya dilakukan dilaut,tapi juga dilakukan ditambak-tambak milik nelayan, sehingga ada duajenis rumput laut yang dibudidayakan yakni jenis gracilaria dan jeniscatoni.Tahun kejayaan rumput laut di Lontar terjadi pada tahun 2010hingga 2011, ditahun 2012 kejayaan rumput laut mulai memudar,terusir oleh adanya penambangan pasir di Pantai Lontar. Karena akibatpenambangan pasir, kualitas rumput laut menurun drastis dan hasilpanen juga berkurang hingga 50 persen. Sejak penambangan pasir lautberoperasi, air laut menjadi keruh padahal rumput laut membutuhkanoksigen yang memadai.4Namun tidak hanya masalah air laut yang menjadi keruhmasalah permodalan pasti merupakan suatu bagian dari masalah dalambisnis yang dihadapi oleh pengusaha. Karena itu untuk memperkecilatau menekan timbulnya masalah tersebut, pada waktu pendirianperusahaan hal-hal berikut harus diperhatikan: berapa besarnya modalyang harus dipenuhi untuk kebutuhan pertama, bagaimana memperolehmodal yang diperlukan, harus membuat planning untuk tindakantindakan yang akan dijalankan.Modal memainkan peranan penting dalam produksi, karenaproduksi tanpa modal akan menjadi sulit dikerjakan. Demikian manusiasenantiasa menggunakan peralatan dalam kerja produktif mereka. Diabad modern, produksi tanpa bantuan modal amat sulit dibayangkan,pembangunan ekonomi di Negara-negara seperti Amira Serikat,4Sofiyan Mohammad, “Rumput Laut, Bisnis Sampingan yang JadiPrimadona Nelayan”, Kompasiana, (April ,26 ,2014)

6Jepang, Jerman, Perancis, Inggris, terjadi karena penggunaan modalsecara eklusif.5Modal (keuangan) senantiasa menjadi persoalan mendasar bagidunia bisnis, terutama dalam menghadapi persaingan yang semakintajam di era globalisasi ekonomi dalam system teknologi global sme.Tersedianya modal merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi.Jika tidak tersedia modal, sulit untuk mengembangkan kinerja usahadan bersaing dalam pentas dunia.Dari uraian yang dikemukakan di atas, maka menarik untukmelakukan penelitian lebih lanjut dengan judul “ Pengaruh PermodalanTerhadap Penghasilan Petani Budidaya Rumput Laut “B. Identifikasi MasalahBerdasarkan uraian pada latar belakang, penelitian ini perluadanya identifikasi masalah, dari hasil studi pendahuluan penelitimengidentifikasi masalah-masalah penelitian yaitu sebagai berikut:1. Kurangnya modal yang dimiliki oleh petani budidaya rumputlaut di Desa Lontar.2. Masih rendahnya penghasilan petani budidaya rumput laut diDesa Lontar.3. Masih belum terpenuhinya kesejahteraan masyarakat DesaLontar.5Muhamad Sharif Chaudry, Sistem Ekonomi Islam (Jakarta: KencanaPrenadamedia Group, 2012), 202

7C. Batasan MasalahDari uraian-uraian yang ada dalam latar belakang danidentifikasi masalah, maka peneliti mencoba membatasi masalahpenelitiannya. Dalam penelitian ini peneliti membatasi bahasanmasalah yang akan diteliti yaitu mengenai “ Pengaruh PermodalanTerhadap Penghasilan Petani Budidaya Rumput Laut “D. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, makadapat dirumuskan masalah pokok yang akan dikaji dalam penelitian ini,yakni1. Apakah modal berpengaruh terhadap penghasilan petanibudidaya rumput laut?2. Berapa besar pengaruh modal terhadap penghasilan petanibudidaya rumput laut ?E. Tujuan PenelitianBerdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, makapenelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :1. Untuk mengetahui apakah modal berpengaruh terhadappenghasilan petani budidaya rumput laut di Desa Lontar.2. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh modal terhadappenghasilan petani budidaya rumput laut

8F. Manfaat PenelitianPenelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antaralain:1. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat menambahwawasan dan pemahaman tentang pemanfaatan budidayarumput laut.2. Bagi para petani dapat memberikan informasi dan wawasanserta dapat memberikan masukan agar dapat meningkatkanproduksi dan menambah modal usaha untuk membudidayakanrumput laut.3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagipemerintah dan pihak lain dalam upaya mencari pendekatan danstrategi terbaik dalam melakukan upaya untuk meningkatkanpenghasilan pembudidaya rumput laut4. Sebagai bahan acuan bagi peneliti selanjutnya terutama yangberminat untuk meneliti mengenai sector perikanan terutamapada pendapatan pembudidaya rumput laut.5. Untuk menambah wawasan terutama yang berhubungan denganfaktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pendapatan petanibudidaya rumput laut di Desa Lontar.G. Sistematika PenulisanBAB I PENDAHULUAN: Bab ini berisi tentang latar belakangmasalah, identifikasi masalah, perumusan masalah, pembatasanmasalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematikapenulisan.

9BAB II TINJAUAN PUSTAKA: Bab ini berisi tentanglandasan teori, kerangka pemikiran, Hasil- hasil penelitian yang relevandan hipotesis.BAB III METEDOLOGI PENELITIAN: Bab ini menguraikantentang tempat dan waktu penelitian, metede penelitian, populasi dansampel, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknikanalisis data.BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN: Bab iniberisi tentang gambaran umum objek penelitian, penyajian data,analisis data, pengujian hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian.BAB V PENUTUP: Dalam bab ini disajikan kesimpulan dansaran dari hasil analisis data yang dilakukan penulis.

BAB IIKAJIAN TEORITISG. Landasan Teori1. Konsep Usahatani Budidaya Rumput Lauta. Konsep UsahataniUsahatani adalah suatu organisasi produksi di lapanganpertanian dimana terdapat unsur yang mewakili alam, unsurtenaga kerja yang bertumpu pada anggota keluarga tani, unsurmodal yang beraneka ragam jenisnya, dan unsur pengolahandan manajemen yang perannya dibawakan seseorang yangdisebut mengalokasikan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisienuntuk tujuan memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktutertentu. Usahatani yang dikatakan efektif bila petani atauprodusen dapat mengalokasikan sumberdaya yang merekamiliki (yang dikuasai) dengan sebaik-baiknya dan dikatakanefisien bila pemanfaatan sumberdaya tersebut menghasilkanoutput yang melebihi input.Terdapat dua faktor yang mempengaruhi berhasil atau tidaknyausahatani, yaitu faktor yang ada pada usahatani itu sendiri(factor intern) dan factor dari luar usahatani (factor ekstern).Faktor-faktor yang ada pada usahatani itu sendiri (factor intern)adalah factor petani sebagai pengelola, unsur-unsur tanah,iklim, air, tenaga kerja, tingkat teknologi, modal, manajemen10

11yang dilakukan oleh petani dan jumlah keluarga. Adapun faktordari luar usahatani antara lain tersedianya sarana transfortasidan komunikasi. Keberhasilan usahatani dibidang produksi akandilihat dari besarnya pendapatan yang diperoleh petani.Ada tiga cara memaksimumkan keuntungan dari suatuusahatani. Cara pertama yaitu memaksimumkan keluaran(produksi) pada penggunaan masukan tertentu atau seringdisebut efisiensi teknik. Kedua, keuntungan maksimum dapatdiperoleh melalui kombinasi masukan yang sesuai pada tingkatharga masukan tertentu (efisiensi alokatif masukan). Cara ketigaadalah dengan menghasilkan kombinasi produksi yang tepatpada tingkat harga produksi tertentu (efisiensi alokatifproduksi).Rumput laut merupakan usahatani yang cukup mudah untukdiusahakan. Selain itu, penanganan atau pemeliharaan yangrelative mudah dapat meminimalkan biaya usahatani yangdikeluarkan. Waktu panen yang sangat singkat menyebabkanpetani rumput laut memiliki pendapatan yang rutin sehinggatidak perlu menunggu lebih lama lagi.2. Rumput Lauta. Pengertian Rumput LautRumput laut merupakan salah satu sumber daya hayatiyang terdapat diwilayah pesisir dan laut. Istilah “rumput laut”adalah rancu secara botani karena dipakai untuk 2 kelompok“tumbuhan” yang berbeda. Dalam bahasa Indonesia, istilahrumput laut dipakai untuk menyebut baik gulma laut dan lamun.Yang dimaksud sebagai gulma laut adalah anggota dari

12kelompok vegetasi yang dikenal sebagai alga (ganggang).Sumber daya ini biasanya dapat ditemui diperairan yangberasosiasi dengan keberadaan ekosistem trumbu karang.Gulma laut alam biasanya dapat hidup diatas subtract pasir dankarang mati. Selain hidup bebas di alam, beberapa jenis gulmalaut juga banyak dibudidayakan oleh sebagian masyarakatpesisir Indonesia. Contoh jenis gulma laut yang banyakdibudidayakan diantaranya adalah Euchema cottanii danGracilaria spp.Perairan Indonesia berpotensi besar untuk penanganan yang sederhana dengan modal kecil sehingga diIndonesia berkembang industry pengolahan rumput laut. Salahsatu diantaranya adalah PT. Bantimurung Indah Kab. MarosSulawesi Selatan yang mengolah rumput laut jenis Euchemaspinosum. Rumput laut atau yang biasa disebut dengan seaweedmerupakan tanaman makroalga yang hidup dilaut yang tidakmemiliki akar, batang dan daun sejati dan pada umumnya hidupdidasar perairan. Rumput laut juga sering disebut sebagai algaatau gangga pada daerah-daerah tertentu di Indonesia.6Perairan Indonesia memiliki sumberdaya plasma nutfahrumput laut kurang lebih 555 jenis. Beberapa jenis rumput lauttersebut telah mampu dikembangkan untuk dimanfaatkan dalamberbagai bidang industri. Rumput laut sendiri merupakan salah6Junaedi, W, Rumput laut jenis dan morfologisnya (Jakarta: DepartemenPendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah DirektoratPendidikan Menengah Kejuruan, 2004)

13satu komoditi sub-sektor perikanan yang mempunyai nilaiekonomis tinggi karena menghasilkan alginate, agar-agar dankaraginan. Alginate, agar-agar, dan karagian mempunyai tingkatkegunaan tinggi dalam berbagai bidang seperti rkembangnya industri tersebut menyebabkan permintaanrumput laut terus meningkat baik untuk keperluan dalam berikan sumbangan devisa bagi negara dan meningkatkanpendapatan nasional. Disamping itu budidaya rumput ternyatamampu mengubah tingkat social ekonomi masyarakat pantaidan meningkatkan pendapatan serta dapat melindungi sumberdaya pesisir melalui pengalihan kegiatan yang dapat merusaklingkungan misalnya pengambilan karang dan penggunaanbahan peledak untuk penangkapan ikan.7b. Jenis-jenis Rumput LautJenis-jenis rumput laut yang dibudidayakan di Indonesiayaitu : rumput laut atau alga laut yang tergolong dalam divisithallophyta, thallopyta adalah jenis tumbuhan berthalus yangterdiri atas 4 kelas, yaitu alga hijau (Chlorphyceae), alga coklat(Phaeophyceae), alga merah (Rhodophyceae) dan alga hijaubiru (Myxophyceae).7Basmal, J, Perkembangan Teknologi Riset Penanganan Pasca Panen danIndustri Rumput Laut, Forum Rumput Laut.(Jakarta: Pusat Riset Pengelolaan ProdukDan Social Ekonomi Kelautan dan Perikanan Badan Riset Kelautan dan PerikananDepartemen Perikanan dan Kelautan, 2001), 16

14a. Alga MerahAlga merah (Rhodophyceae) atau biasa disebut rumputlaut merah merupakan kelas dengan spesies yangbernilai ekonomis dan paling banyak dimanfaatkan.Tumbuhan jenis ini di dalam dasar laut sebagaifitobentos dengan menancapkan dirinya pada substratlumpur, pasir, karang hidup, karang mati, cangkangmoluska, batu vulkanik ataupun kayu. Habitat atautempat hidup umum tumbuhan jenis ini adalah terumbukarang. Tumbuhan jenis ini hidup pada kedalaman mulaidari garis pasang surut terendah sampai sekitar 40 meter.Di Indonesia alga merah atau rumput laut merah terdiridari 17 marga dan 34 jenis serta 31 jenis diantaranyasudah banyak dimanfaatkan dan bernilai ekonomis. Jenisrumput laut yang termasuk dalam kelas alga merahsebagai penghasil karaginan adalah Kappaphycus ) adalah Gracilaria dan Gelidium.b. Alga HijauAlga hijau (Chlorophyceae) dapat ditemukan padakedalaman hingga 10 meter atau lebih didaerah yangmemiliki penyinaran yang cukup. Rumput laut jenis initumbuh melekat pada substrat seperti batu, batu karangmati, cangkang moluska, dan ada juga yang tumbuh diatas pasir. Di Indonesia rumput laut jenis ini terdapatsekitar 12 marga. Terdapat sekitar 14 jenis telahdimanfaatkan sebagai bahan konsumsi dan obat.

15c. Alga CoklatPada perairan Indonesia terdapat sekitar 8 margakelasalga cokelat atau rumput laut cokelat (Phaeophyceae).Tumbuhan jenis ini merupakan kelompok alga lautpenghasil algin (alginofit). Jenis rumput laut cokelatyang berasal dari kelas ini yang terutama sebagaipenghasil algin ialah sargassum sp, Cystoseira sp,Turbinaria sp. Alga cokelat merupakan jenis rumputlaut yang memiliki ukuran besar. Alga cokelat ada yangmembentuk padang alga di laut lepas.8c. Manfaat Rumput LautGangga merah memiliki kandungan agar-agar, karagianan,porpiran maupun furcelaran. Jenis gangga cokelat yangberpotensi untuk dimanfaatkan, seperti Sargasum danTurbinaria. Gangga cokelat memiliki kandungan pigmenklorofil a dan c, beta karotin, violasantin, fukosantin,pirenoid dan filakoid (lembaran fotosintesis), cadanganmakanan berupa laminarin,dinding sel yang terdapatselulose dan algin. Gangga merah dan gangga cokelattermasuk jenis bahan makanan sebagai penghasil yodium.Jenis-jenis pemanfaatan dari rumput laut adalah sebagaiberikut :8Kordi, M. G. H, Kiat Sukses Budidaya Rumput Laut dan Tambak(Yogyakarta: Andi Offset, 2011), 134.

16a. Rumput laut sebagai bahan panganRumput laut sebagai bahan pangan biasa dikonsumsisecara langsung seperti dimasak sebagai sayuran untuklauk.b. Rumput laut dalam bidang farmasiRumput laut digunakan sebagai obat luar yaitu antiseptikdan pemeliharaan tubuh. Rumput laut juga dimanfaatkandalam bidang farmasi sebagai pembungkus kapsulbiotik, vitamin dan lain-lain.c. Rumput laut dalam kosmetikProduk kosmetik tidak hanya untuk mempercantik dirinamun untuk kesehatan. Olahan rumput laut dalambidang industri kosmetik dipergunakan dalam produksisalep, krem, losion, lipstick dan sabun.d. Rumput laut dalam industriDalam industri, olahan rumput laut dipergunakansebagai bahan pembuatan roti, sup, eskrim, serbat, keju,pudding, selai dan lain-lain.Penggunaan olahan rumput laut juga dipergunakandalam industri tekstil, industri kulit dan sebagainya,seperti pelat film, semir sepatu, kertas, serta bantalanpengalengan ikan dan daging.Rumput laut juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakumakanan, misalnya saja dapat dijadikan bahan dasarpembuatan mie. Bahan dasar dalam pembuatan mieyang biasa digunakan seperti gandung yang masihdiekspor dari luar negeri dan harga yang masih sangat

17mahal. Pembuatan mie juga masih menggunakan bahanbahan yang berbahaya untuk kesehatan.Konsumsi produk-produk olahan dari rumput laut yangsangat popular di masyarakat umum

Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa termasuk kedalam tempat wisata umum di Kabupaten Serang. Kecamatan Tirtayasa memiliki 14 Desa dimana 6 Desa diantaranya adalah wilayah pantai/pesisir seperti Desa Sujung, Desa Lontar, Desa Susukan, Desa Wargasara, Desa Tengkurak, da

Related Documents:

Buku Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan SMK/MAK Kelas XI ini disajikan dalam tiga belas bab, meliputi Bab 1 Infeksi Bab 2 Penggunaan Peralatan Kesehatan Bab 3 Disenfeksi dan Sterilisasi Peralatan Kesehatan Bab 4 Penyimpanan Peralatan Kesehatan Bab 5 Penyiapan Tempat Tidur Klien Bab 6 Pemeriksaan Fisik Pasien Bab 7 Pengukuran Suhu dan Tekanan Darah Bab 8 Perhitungan Nadi dan Pernapasan Bab .

Texts of Wow Rosh Hashana II 5780 - Congregation Shearith Israel, Atlanta Georgia Wow ׳ג ׳א:׳א תישארב (א) ׃ץרֶָֽאָּהָּ תאֵֵ֥וְּ םִימִַׁ֖שַָּה תאֵֵ֥ םיקִִ֑לֹאֱ ארָָּ֣ Îָּ תישִִׁ֖ארֵ Îְּ(ב) חַורְָּ֣ו ם

solaris repository description Local\ copy\ of\ the\ Oracle\ Solaris\ 11.1\ repository solaris repository legal-uris solaris repository mirrors solaris repository name Oracle\ Solaris\ 11.1\ Package\ Repository solaris repository origins solaris repository

bab ii penerimaan pegawai . bab iii waktu kerja, istirahat kerja, dan lembur . bab iv hubungan kerja dan pemberdayaan pegawai . bab v penilaian kinerja . bab vi pelatihan dan pengembangan . bab vii kewajiban pengupahan, perlindungan, dan kesejahteraan . bab viii perjalanan dinas . bab ix tata tertib dan disiplin kerja . bab x penyelesaian perselisihan dan .

Bab 24: Hukum sihir 132 Bab 25: Macam macam sihir 135 Bab 26:Dukun,tukang ramal dan sejenisnya 138 Bab 27: Nusyrah 142 Bab 28: Tathayyur 144 Bab 29: Ilmu nujum (Perbintangan) 150 Bab 30: Menisbatkan turunnya hujan kepada bintang 152 Bab 31: [Cinta kepada Allah]. 156 Bab 32: [Takut kepada Allah] 161

bab iii. jenis-jenis perawatan 7 . bab iv. perawatan yang direncanakan 12 . bab v. faktor penunjang pada sistem perawatan 18 . bab vi. perawatan di industri 28 . bab vii. peningkatan jadwal kerja perawatan 32 . bab viii. penerapan jadwal kritis 41 . bab ix. perawatan preventif 46 . bab x. pengelolaan dan pengontrolan suku cadang 59 . bab xi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tawakal dan yang seakar dengannya disebut dalam Al-Qur'an sebanyak 70 kali dalam 31 surah, diantaranya surah Ali Imran (3) ayat 159 dan 173, an-Nisa (4) ayat 81, Hud (11) ayat 123, al-Furqan (25) ayat 58, dan . Bab pertama sebagai pendahuluan merupakan garis besar gambaran skripsi. Pada bab .

Pembangunan Rusun ASN Pemkab Malang)" dengan membuat Bab I samapi Bab V. Bab I berisi Pendahuluan, Bab II berisi Tinjauan Pustaka, Bab III berisi Metodologi Penelitian, Bab IV berisi Analisa dan Pembahasan, Bab V berisi Kesimpulan dan Saran. Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa tugas akhir ini jauh dari sempurna.