Bab Iii Metodologi Penelitian Dan Profil Desa A.

1y ago
30 Views
2 Downloads
685.45 KB
20 Pages
Last View : 2d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Allyson Cromer
Transcription

48BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN DANPROFIL DESAA. Metodologi PenelitianMenurut Sutrisno Hadi, dalam bukunya Metodologi research,mendefinisikan metodologi research atau metodologi penelitian adalah“sebagai suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan mengujikebenaran suatu pengetahuan, usaha mana dilakukan dengan metodemetode ilmiah”. Maksudnya adalah untuk menjaga agar pengetahuan yangdicapai dari suatu research dapat mempunyai harga ilmiah yang setinggitingginya.1Arikunto Suharsimi menyatakan bahwa Metode penelitian adalahsuatu dasar dalam penelitian yang sangat penting, karena berhasil atautidaknya serta kualitas tinggi rendahnya hasil penelitian sangat ditentukanoleh ketepatan peneliti dalam menentukan metode penelitiannya. 2Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa metode penelitianialah cara yang digunakan oleh peneliti dalam rangka mengumpulkan datauntuk melaksanakan kegiatan penelitian dari mulai menentukan perumusanmasalah sampai dengan menarik kesimpulan dari peneltian tersebut.1) Jenis PenelitianJenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalahpendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah penelitian yangmenghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapaidengan menggunakan prosedur statistik atau dengan cara-cara1Sutrisno Hadi, Metode research (Yogyakarta: yayasan penerbit Fakultas Psikologi UGM, 1994)Hal. 442Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pensekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta. 1998)Hal. 44

49kuantifikasi. Penelitian ini menekankan pada quality atau halterpenting suatu barang atau jasa. Hal terpenting suatu barang ataujasa yang berupa kejadian, fenomena, dan gejala sosial adalahmakna di balik kejadian tersebut yang dapat dijadikan pelajaranberharga bagi pengembangan konsep teori. Penelitian kualitatifdapat didesain untuk memberikan sumbangan terhadap teori,praktis, kebijakan, masalah-masalah sosial, dan tindakan.3Jenis penelitian kualitatif ini memakai jenis studi kasus. Studikasus ini mempelajari secara intensif seorang individu ataukelompok yang dipandang mengalami kasus tertentu. Misalnya,pempelajari secara khusus manajer yang tidak disiplin dalambekerja. kasus ini peneliti mempelajarinya secara mendalam dandalam waktu kurun waktu cukup lama. Mendalam, artinyamengungkap semua variabel yang dapat menyebabkan terjadinyakasus ini dari berbagai aspek. Tekanan utama dalam studi kasusadalah mengapa individu melakukan apa yang dia lakukan danbagaimana tingkah lakunya dalam kondisi dan pengaruhnyaterhadap lingkungan.4Kelebihan studi kasus dengan studi lainnya yaitu, bahwa penelitidapat mempelajari subyek secara mendalam dan menyeluruh.Namun kelemahannya sesuai dengan sifat studi kasus bahwainformasi yang diperoleh sifatnya subyektif , artinya hanya untukindividu yang bersangkutan dan belum tentu dapat digunakanuntuk kasus yang sama pada individu yang lainya. Dengan kata laingeneralisasi informasi sangat terbatas penggunaannya. 5Dalam penelitian ini Peneliti menggunakan metode penelitiankualitatif karena menurut peneliti cocok untuk menggalipermasalahan dan mengetahui kondisi psikologis dan motivasi3M. Djunaidi Ghony, Penelitian Kualitatif (Yogyakarta: Ar-Ruzz media. 2012) Hal. 25Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian (Jakarta: Kencana. 2011) Hal. 355Ibid. Juliansyah Noor. Hal. 364

50belajar anak dengan cara wawancara dan observasi/pengamatanlangsung ke lapangan.2) Sumber DataSumber data yang biasanya digunakan dalam sebuahpenelitian, yaitu sebagai berikut:a.Sumber data primerYaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khususmenyelesaikan permasalahan yang sedang ditanganinya.Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumberpertama atau tempat objek penelitian dilakukan.Dalam penelitian ini karena yang diambil adalah kasuspengaruh keluarga broken home terhadap motivasi belajaranak, maka yang menjadi subyek primer adalah anak yangmenjadi korban keluarga broken home. Jika subyek primeryang diteliti usianya masih sangat kecil dan mungkin susahdiwawancara, maka peneliti melakukan pengumpulandatanya melalui kerabat yang sangat dekat dengan subyekyang biasa sehari-hari dengan subyek.b.Sumber data sekunderYaitu data yang telah dikumpulkan untuk maksud selainmenyesuaikan masalah yang sedang dihadapi. Data ini dapatditemukan dengan cepat. Dalam penelitian ini yang menjadisumber data sekunder adalah skripsi, tesis, artikel, jurnalserta situs di internet yang berkenaan dengan penelitian yangdilakukan.63) Subyek dan Sasaran Penelitiana. Subyek6Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta 2013) Hal. 137

51Subyek penelitian adalah tentang orang-orang menjadikansumber informasi dan dapat memberikan data sesuai denganmasalah yang akan diteliti.7 Teknik pengambilan sample padapenelitian ini menggunakan Purposive Sampling, di manaPurposive Sampling adalah teknik pengambilan sample sumberdata dengan pertimbangan tertentu, pertimbangan tertentu inimisalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apayang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehinggaakan memudahkan peneliti menjelajahi obyek/situasi sosial jumlahsubyek/narasumber yang akan diteliti yaitu 3 anak yangkeluarganya mengalami broken home.Dalam penelitian ini subyek penelitiannya adalah:1. keluarga broken home yang mempunyi anak sekolahdan putus sekolah,2. Anak yang berasal dari keluarga Broken Home, anakyang usianya belum 18 tahun. Subyek dalam penelitianini diantaranya S, SAZ dan V.3. Guru sekolah subyek/narasumberAlasan peneliti memilih subek S, subyek SAZ dansubyek V sebagai subyek/narasumber dalam penelitianini karena peneliti tertarik kepada ketiga subyek diatas.Pertama, karena peneliti sudah mengenal keluarga darisubyek tersebut sehingga peneliti tidak terlalu sulitdalam perizinan untuk meneliti subyek diatas. Kedua,dari ketiga subyek diatas sangat terlihat dampak yangdialami oleh subyek diatas seperti kondisi psikologis7Tantang Amirin, Menyusun Rencana Penelitian (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1998) Hal.1358Op. cit. Sugiyono. Hal. 300

52yang dialami anak dan dampak keluarga broken hometerhadap motivasi belajarnya.b. SasaranSedangkan yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalahyang diteliti yakni kondisi psikologis anak yang berasal darikeluarga broken home dan bagaimana motivasi belajar anakserta dampak keluarga broken home terhadap moivasi belajaranak.4) Teknik Pengumpulan DataPengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasiyang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Padapenelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan metode:1. Wawancara/InterviewWawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan dataapabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untukmenemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabilapeneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebihmendalam.9Data yang didapat dari hasil wawancara atau interview iniadalah data mengenai bagaimana keadaan kondisi keluarga anakyang menjadi korban broken home dan bagaimana kondisipsikologis anak dan motivasi belajar anak serta dampak keluargabroken home terhadap motivasi belajar anak nya.2. Observasi (pengamatan)ObservasimenurutSugiyono adalah sebuah teknikpengumpulan data, mempunyai teknik yang spesifik biladibandingkan dengan teknik lain, yaitu wawancara dan kuesioner.9Op. cit. Sugiyono. Hal. 317

53Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitiberkenan dengan perilaku manusia, proses kerja, dan gejala-gejalaalam, bila obyek yang diamati tidak terlalu besar. 10Observasi (pengamatan) merupakan teknik utama dalampenelitian ini. Dalam melaksanakan pengamatan ini sebelumnyapeneliti akan mengadakan pendekatan dengan subjek penelitiansehingga terjadi keakraban antara peneliti dengan subjek penelitian.Penelitian ini menggunakan jenis observasi partisipan dimanapeneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedangdiamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. sambilmelakukakn pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yangdikerjakan sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya. Denganobservasi partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lengkap,tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiapperilaku yang nampak.113. Studi DokumenYaitu cacatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisaberbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dariseseorang. Misalnya catatan harian, biografi, foto, sketsa dan lainlain.125) Analisis DataProses menganalisis data dalam penelitian kualitatif,dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelahselesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saatwawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawabanyang diwawancarai. Miles and Huberman mengemukakan bahwa10Op. cit. Sugiyono. Hal. 1451112Op. cit. Sugiyono. Hal. 204Op. cit. Sugiyono. Hal. 240

54aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktifdan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehinggadatanya sudah jenuh.Setelah data terkumpul dari hasil observasi dan wawancara/interview, maka dalam menganalisis data penulis mengambillangkah-langkah sebagai berikut:a. Data Reduction (Reduksi Data)Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yangpokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari temadan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akanmemberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudahpeneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, danmencarinya bila diperlukan.Setelah peneliti melakukan wawancara dengan subyekatau narasumber, peneliti selanjutnya merangkum dari hasilwawancara, memilih data atau informasi berdasarkan apayang kita cari atau berdasarkan rumusan masalah yangpeneliti tentukan.b. Data Display (Penyajian Data)Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraiansingkat, bagan, hubungan antara kategori, flowchart dansejenisnya.Pada langkah menganalisis ini, peneliti menyajikan datadalam bentuk uraian singkat atau mengkategorikan agar datayang peroleh lebih jelas.c. Conclusion Drawing/ VerificationLangkah ketiga dalam menganalisis data menurut Milesdan Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.Kesimpulan awalyang dikemukakan masih bersifatsementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti

55yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan databerikutnya.13Langkah terakhir dalam menganalisis adalah menarikkesimpulan dari hasil penelitian kita, yakni dari hasilwawancara dan dari observasi ketika di lapangan.B. Tempat dan Waktu Penelitian1. Tempat PenelitianPeneliti melakukan penelitian di Desa Tegalmulya KecamatanKrangkeng Kabupaten Indramayu.2. Waktu PenelitianWaktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei2018.C. Proses Penelitian1. Rencana LapanganSebelum melakukan penelitian ke lapangan, langkah awal yangdilakukan oleh peneliti yaitu bimbingan proposal yang dibimbing olehdosen akademik, dalam bimbingan proposal ini peneliti melakukanbimbingan selama 1 semester yakni dari mulai bulan Oktober 2017sampai dengan bulan februari 2018, mulai dari berdiskusi mengenaijudul yang akan diteliti sampai dengan bimbingan proposal dengan judulyang didapat yang ditemukan peneliti di Desa Tegalmulya KecamatanKrangkeng Kabupaten Indramayu.Setelah itu peneliti melaksanakan seminar proposal yang sudah diACC oleh dosen pembimbing akademik dan ketua jurusan Bimbingandan Konseling Islam (BKI). Pada saat SK penelitian sudah turun,peneliti langsung melakukan observasi atau pengamatan di DesaTegalmulya Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu mengenai13Op. cit. Sugiyono. Hal. 246

56yang terkait dengan judul yang akan diteliti. Pertama, peneliti mencarianak yang termasuk dalam kategori broken home, sesudah penelitimenemukan anak yang berasal dari keluarga broken home penelitimelakukan observasi bagaimana kehidupan sehari-hari anak tersebut.Kedua, peneliti menemui anak yang berasal dari keluarga broken homelalu membicarakan maksud dan tujuan peneliti dan meminta izin untukmelakukan wawancara terkait rumusan masalah yang akan diteliti.Ketiga, peneliti dan subyek menentukan dan menanyakan terkait jadwalkesediaan wawancara yang akan dilakukan untuk pengambilan data.Keempat, peneliti membuat instrumen wawancara penelitian yang akandiajukan kepada subyek disaat melaksanaan wawancara. Dan Kelima,peneliti dan subyek melakukan wawancara ditempat yang telahditentukan sebelumnya.2. Pelaksanaan PenelitianPada tanggal 15 Maret 2018 peneliti melakukan observasi kepadasubyek 2 yaitu SAZ, pada saat itu peneliti mengetahui bahwa keduaorang tua SAZ bercerai ketika SAZ berusia 1 tahun. Dan pada tanggal16 Maret 2018 peneliti meminta izin kepada salah satu anggota keluargaSAZ mengenai maksud dan tujuan peneliti yang akan melakukanpenelitian tentang “Dampak Keluarga Broken Home MasyarakatPedesaan Terhadap Motivasi Belajar Anak” dan saudara SAZmenyetujuinya dan bersedia diteliti dan bersedia menjadi respondendalam penelitian ini.Pada tanggal 18 Maret 2018 peneliti melakukan observasi kepadasubyek 1 yaitu S di rumah S tersebut, dan peneliti mengetahui bahwa Smenjadi anak korban broken home yakni kedua orang tuanya Smeninggal dunia. Dan pada tanggal 19 Maret 2018 peneliti bertemu lagidengan S untuk meminta izin kepada S mengenai maksud dan tujuanpeneliti yang akan melakukan penelitian tentang “pengaruh keluargabroken home masyarakat pedesaan terhadap motivasi belajar anak”. S

57pun menyetujuinya dan bersedia diteliti meskipun awalnya S ragu dantakut diwawancara.Pada tanggal 16 April 2018, peneliti menemui salah satu guru SAZuntuk membicarakan mengenai kegiatan SAZ ketika di kelas/ di tamankanak-kanak. Dan guru SAZ ini dijadikan sebagai sumber data sekunderdari subyek 2 atau SAZ, tujuannya supaya memperoleh data yang lebihbanyak mengenai motivasi belajar SAZ.Pada tanggal 24 April 2018 peneliti melakukan observasi kepadakeluarga yang berasal dari keluarga broken home, ini merupakan subyekke 3. Peneliti menemui keluarga subyek 3 di rumah keluarga tersebutdan membicarakan mengenai tujuan dan maksud peneliti kepadakeluarga subyek 3, dan keluarga tersebut bersedia untuk menjadiresponden dalam penelitian ini. Keluarga ini sangat menerima dan tidakkeberatan untuk melakukan wawancara.Pada tanggal 29 April 2018, peneliti juga melakukan pertemuan lagidengan guru SAZ dan menentukan jadwal wawancara mengenai V, guruini sama dengan guru SAZ karena SAZ dan V satu sekolah. Tujuanpeneliti yaitu sama mencari data mengenai kegiatan V disekolah danmotivasi belajar V agar peneliti lebih banyak mendapatkan datamengenai V, tidak hanya dari keluarganya V saja.Adapun waktu wawancara antara peneliti dengan subyek ataunarasumber itu tidak terikat jadwal, di karenakan peneliti mengikutiwaktu luang/senggangnya subyek/narasumber dan baru melakukanwawancara ketika responden sudah siap dan sedia.3. KodingNajih Mabruk mengatakan bahwa setelah data diperoleh, tahapselanjutnya adalah menganalisis data. Pada penelitian kualitatif analisisdata memerlukan beberapa tahap pengolahan. Tahap pertama adalahkoding, yakni dengan menyertakan kode-kode pada data yang diperoleh.Hal ini bertujuan untuk mensistemasi data secara lengkap dan mendetail

58sehingga data dapat memunculkan gambaran tentang topik yang sedangdibahas.14Berikut adalah merupakan kode wawancara yang digunakandalam penelitian ini adalah sebagai berikut:KodingTabel. 4KodingKeteranganWKode yang menunjukan untuk wawancaraS1Subyek pertamaS2Subyek keduaS3Subyek ketigaA1Sekunder pertamaA2Sekunder keduaA3Sekunder ketiga22022018Tanggal pelaksanaan wawancaraContoh: W/S1/22022018 (Wawancara pada subjek pertama, padatanggal 22 Februari 2018).D.Profil SubyekBerikut adalah profil subyek korban keluarga Broken Home: Profil Subyek Primer1. Subyek 1 (S)Nama (Inisial):S14Skripsi Mabruk, Najih. Peran Penting Kecerdasan Emosi Pada Konseli Dengan GangguanKehilangan dan Berduka (Loss and Grief). 2016. IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Hal. 52

59Tempat Tanggal Lahir: Indramayu, 05 Juni 2000Anak ke-: 7 dari 9 saudaraJenis kelamin: PerempuanUmur: 17 TahunAgama: IslamPendidikan: SMA (Tidak Tamat)2. Subyek 2 (SAZ)Nama (Inisial): SAZTempat Tanggal Lahir: Indramayu, 13 Agustus 2012Anak ke-: 1 (Tunggal)Jenis kelamin: PerempuanUmur: 5 TahunAgama: IslamPendidikan: TK (Taman Kanak-kanak)2. Subyek 3Nama (Inisial):VTempat Tanggal Lahir: Indramayu, Oktober 2012Anak ke-: 1 (Tunggal)Jenis Kelamin: Laki-lakiUmur: 5 TahunAgama: IslamPendidikan: TK (Taman Kanak-kanak) Profil Subyek Sekunder1. Data Sekunder SAZNama (Inisial):KUsia: 21 TahunJenis Kelamin: PerempuanStatus: Guru SAZ

602. Data Sekunder VNama (Inisial):KUsia: 21 TahunJenis Kelamin: PerempuanStatus: Guru SAZE. Profil Desa Tegalmulya1. Gambaran Umun Desa TegalmulyaDesa Tegalmulya merupakan desa yang berada di tanah datardengan ketinggian diantara 4-5 meter diatas permukaan laut, sebagian besarwilayah Desa Tegalmulya adalah tanah pesawahan (garapan) sebagiantanah darat (pemukiman) dan disebelah selatan uara terdapat sungaipembuangan yang berbatasan Desa Kapringan yaitu sungai Cimanis.2. Letak GeografisDesa Tegalmulya terletak dikawasan Indramayu, dengan luaswilayah 710 Hektar yang terdiri dari 3 Dusun. Dari 3 dusun tersebut terdapat3 rukun warga (RW) dan 20 rukun tetangga (RT) yang merupakan salah satudesa yang berada di wilayah Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu.Dengan batas wilayah sebagai berikut:Tabel. 5BatasDesa/kelurahanKecamatanSebelah utaraDesa Srengseng dan KedungwunguKrangkengSebelah selatanDesa KapringanKrangkengSebelah timurDesa DukuhjatiKrangkengSebelah baratDesa Kedokan AgungKedokan

61Adapun luas wilayah Desa Tegalmulya diantaranya: Pemukiman: 215 Ha Pesawahan: 295 Ha Luas Perkebunan: 10 Ha Perkuburan: 1 Ha Pekarangan: 11 Ha Taman:- Perkantoran: 3 Ha Pertanian: 10 Ha Sarana umum lain: 25 HaJumlah: 465 Ha3. KependudukanPenduduk Desa Tegalmulya berdasarkan data terakhir sensuspenduduk tahun 2018 dapat dilihat pada tabel berikut:Tabel. 6Tahun2018Jumlah PendudukLaki-lakiPerempuanJumlahJumlah KK3.7143.9687.6822.400Berikut ini adalah jumlah rumah tangga dan penduduk tiap RW DesaTegalmulya Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu.Tabel. n Klampok/ RW 01 5601336932.Dusun Widara/ RW 02170805635

623.Dusun Bakung/ RW 03704198Total90224004. Struktur Organisasi Pemerintah Desa Tegalmulyaa. Struktur organisasi pemerintah desa, terdiri dari: Pimpinan adalah Kepala Desa Unsur pembantu pimpinan desa adalah perangkat desa yang terdiridari: Sekretaris Desa dan unsur pelaksana teknis lapangandiantaranya: urusan pemerintahan, urusan umum, urusan keuangan,urusan ketentraman dan ketertiban, urusan kesejahteraan rakyat danurusan perekonomian dan pembangunan ditambah urusan wilayahatau unsur pembantu kepala Desa di wilayah kerja atau yang disebutKepala Dusun.b. Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa ditetapkandengan Peraturan Desac. Bagan Struktur Organisasi Pemerintah Desa adalah sebagai berikut:

63STRUKTUR ORGANISASI TATA KERJA PEMERINTAHDESA TEGALMULYABPDMUDZAKIRKUWU EDI MUKHYIDINSEKRETARIS DESATAROJI.KAUR PEM.KAUR UMUMTONISK. UMAMKAURKEUANGANKAUR EKBANGKAUR KERSALURAHTASEP. SMASNUNSALAMUNMUGNI IQONKADUS IIKADUS IWACIMA. MUHAJIRKADUS III.KADUS IVMUFIDISKANDARM. HABIBAH5. Situasi EkonomiPada umumnya jenis sarana sarana sosial ekonomi masyarakat DesaTegalmulya berupa perdagangan, terutama warung kebutuhan rumah tanggasehari-hari yang berskala kecil sekali. Disamping itu pula sarana ekonomiyang menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat Desa TegalmulyaKecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu adalah perusahaanperusahaan yang ada diluar Desa Kapringan dan Desa-desa lainnya.Adapun yang menjadi usaha prioritas di Desa Tegalmulya adalahdari sector pertanian dan perternakan yang menjadi sector ekonomi andalanbagi masyarakat Desa Tegalmulya dimana jumlah petani dan peternak

64hampir 80% dari jumlah penduduk yang ada di Desa Tegalmulya yangberpenghasilan dari sector pertanian dan perternakan.Mengenai sector yang lainnya seperti pegadang, warung, toko,waserda yang merupakan sector lain bagi masyarakat Desa Tegalmulyayang jumlahnya hanya sebagian kecil dari jumlah penduduk yang ada diDesa Tegalmulya.6. Situasi PendidikanPendidikan merupakan salah satu modal dasar pembangunan,sehingga pendidikan adalah sebuah investasi (modal) di masa yang akandatang. Di Desa Tegalmulya jumlah pendidikan formal dan non formaldiantaranya bisa kita lihat dalam tabel berikut:Tabel. 8Data Pendidikan/ Sekolah Formal dan Non FormalDi Desa Tegalmulya Kecamatan Krangkeng Kabupaten IndramayuNoNama SekolahLokasi1.SDN KlampokKlampok2.SDN Tegalmulya IWidara3.SDN Tegalmulya IIIBakung4.SMP Plus Miftahul HudaWidara5.MI Miftahul HudaWidara6.DTA Miftahul HudaWidara7.RA Miftahul HudaWidara8.MDA HidayatulahWidara9.DTA SabinunnajahKlampok10.RA SabinunnajahKlampok

6511.TK Nurul HidayahBakung12.TK Taruna HebatWidaraMasyarakat Desa Tegalmulya Kecamatan Krangkeng KabupatenIndramayu mayoritas menempuh pendidikan nya hanya sampai SD saja,karena mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai tani, pedagang kecil danburuh. Sangat jarang yang melanjutkan ke jenjang pendidikan bangkukuliah, kebanyakan anak yang sudah sampai SD/SMP/SMA lebih memilihmelanjutkan untuk bekerja.7. Kesejahteraan Sosial (Masyarakat)Tantangan yang dihadapi dalam pembangunan kesejahteraan sosialmeliputi proses globalisasi dan industrialisasi serta krisis ekonomi danpolitik yang berkepanjangan. Dampak yang dirasakan diantaranya semakinberkembang dan meluasnya bobot, jumlah dan kompleksitas berbagaipermasalahan sosial. Keadaan ini bisa dilihat dan diamati dari data tabelpenyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) dibawah ini:Tabel. 9NoMasalah Kesejahteraan SosialJumlah1Anak Terlantar02Anak Nakal153Anak Balita Terlantar4Anak Jalanan5Lansia Terlantar6Pengemis57Gelandangan158Korban NAPZA10Keterangan

669PSK10Eks Narapidana11Penyandang Cacat412Penyandang Cacat Eks Kronis213Keluarga Miskin rga Rumah Tak Layak Huni15016Wanita Rawan Sosial Ekonomi25017Pemulung1518Janda Pensiunan319Korban as Adat TerpencilF. Gambaran umum kasus Broken Home di Desa TegalmulyaAngka broken home di Desa Tegal mulya pada tahun 2018 ini yangtercacat di balai desa Tegal mulya sejumlah 15. Dari 15 yang mengalaibroken home diantaranya ada yang menggugat cerai dan ada juga yang ceraitalak. Ketika peneliti menanyakan kepada petugas desa yang bertugasmenangani soal perceraian di desa, faktor penyebab yang membuat keluargatersebut broken home atau perceraian ialah faktor usia. Faktor usia yangmenyababkan keluarga bercerai karena kasus pernikahan dini, faktor lainadalah terjadi kecelakaan (hamil diluar nikah).

67Dari 15 kasus diatas yang diperoleh penulis melalui salah satu petugasbalai desa. Ketika melakukan observasi dan peneliti juga menanyakantentang keberadaan anak yang mengalami korban broken home, ternyataanak yang mengalami broken home setelah kedua orang tuanya berpisahatau salah satu nya dari orang tuanya meninggal, anak tersebut ada yang ikutdengan ayah dan ada juga yang ikut dengan ibunya, ada juga anak yangmenjadi korban broken home tinggalnya bersama nenek anak tersebut,karena pasca kedua orang tuanya berpisah ibu dari anak tersebut pergi keluar negeri untuk menjadi TKW.Peneliti juga menemukan kasus broken home di Desa Tegalmulya yaitukarena faktor pernikahan dini sehingga sifat egois dan belum adanyakedewasaan dalam menjalankan rumah tangga yang mengakibatkanperceraian dalam usia pernikahan seumur jagung. Ada juga sebuah keluargadijumpai oleh peneliti dalam keluarga tersebut tidak menunjukankeharmonisan dimana seorang istri dan suami tidak hidup bersama, suamitinggal dirumah orang tuanya dan juga istri tinggal dengan orang tuanyasendiri, anak nya ikut bersama istri dan suami nya tidak memberikan nafkahkepada istri dan anaknya tersebut.Dalam kondisi keluarga seperti diatas menggambarkan kondisikeluarga broken home atau keadaan tidak harmonis, keluarga dalamkeadaan tersebut tentu akan berpengaruh terhadap anak, sepertikebingungan dengan kondisi keluarga yang dialami dan akan berpengaruhterhadap kegiatan belajar, motivasi belajarnya, dan sangat berpengaruhterhadap kondisi psikologis anak.Dalam penelitian ini peneliti memilih subyek yang akan diteliti hanyaanak yang menjadi korban broken home, subyek yang diambil dalampenelitian ini tidak hanya yang sedang sekolah melainkan anak yang putussekolah dikarenakan keluarga broken home sesuai judul yang diajukan yaitu“Pengaruh Keluarga Broken Home Masyarakat Pedesaan TerhadapMotivasi Belajar Anak (Studi Kasus Anak Korban Broken Home di DesaTegal Mulya Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu)”.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PROFIL DESA A. Metodologi Penelitian . dengan menggunakan prosedur statistik atau dengan cara-cara 1 . yayasan penerbit Fakultas Psikologi UGM, 1994) Hal. 44 2 Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pensekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta. 1998) Hal. 44 . 49 kuantifikasi. Penelitian ini .

Related Documents:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian Research and Development (penelitian dan pengembangan) karena yang dihasilkan peneliti berupa produk bahan ajar. Metode penelitian dan pengembangan merupakan proses/langkah- langkah untuk mengembangkan suatu produk baru, atau menyempurnakan produk .

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan ADDIE. Model ADDIE ini memiliki satu kesatuan utuh yang saling berhubungan satu sama . (3) Pengembangan (Development), (4) Implementasi (Implementation), (5) Evaluasi (Evaluation). 46 B. Prosedur Penelitian dan .

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Dalam penelitian dekriptif, penelitian diarahkan untuk mendeskripsikan atau menguraikan suatu keadaan di dalam suatu komunitas atau masyarakat. Dalam penelitian ini mendeskripsikan gambaran perilaku remaja putri dalam .

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Berdasarkan uraian sebelumnya, maka penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengann teknik survey. Menurut Sugiyono (2014, h.8), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif, yang artinya pendekatan yang berangkat dari .

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Sugiyono dalam bukunya metode kuantitatif kualitatif dan R & D, menyatakan bahwa penelitian merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau memvaliditasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran. yang dikutip oleh. (Sugiyono, 2010: 9)

49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek dan Objek penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek Penelitian yang dimaksud adalah pihak-pihak yang menjadi

Pada bab ini dibahas tentang metodologi penelitian dan langkah-langkah penelitian secara aplikatif, yang meliputi: (1) rancangan dan jenis penelitian, (2) data dan sumber data, (3) pengumpulan data, (4) analisis data, (5) instrumen penelitian, dan (6) prosedur peneliti1an. 1. Rancangan dan Jenis Penelitian

Business Accounting Volume 1is the world’s best-selling textbook on bookkeeping and accounting. Now in its tenth edition, it has become the standard introductory text for accounting students and professionals alike. New to this edition: Over 120 brand new review questions for exam practice Coverage of International Accounting Standards 2005 Additional and updated worked examples for areas of .