BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian

1y ago
17 Views
4 Downloads
829.63 KB
73 Pages
Last View : 1d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Arnav Humphrey
Transcription

BAB IIIMETODE PENELITIANA. Ruang Lingkup PenelitianRuang lingkup penelitian ini adalah hubungan antara pelaksanaanaudit management dengan efektivitas pelaksanaan anggaran pendapatan.Pilihan pelaksanaan audit management sebagai salah satu variabel penelitianmengingat pentingnya pelaksanaan audit management tersebut dalam suatuperusahaan sehingga bisa membantu manajemen dalam mencapai tujuanperusahaan yang telah ditetapkan. Penelitian dilakukan pada PerusahaanDaerah Air Minum (PDAM) kota Bogor yang berlokasi di Jl. Siliwangi No.121 Bogor. Waktu penelitian tersebut dilaksanakan pada bulan Oktoberhingga November tahun 2008.B. Metode Penentuan SampelMetode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif yaitubidang ilmu statistika yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan,dan penyajian data suatu penelitian (Wahyono, 2008: 69). Sedangkan jenispenelitian deskriptif yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalahstudi kasus. Penelitian deskriptif jenis studi kasus adalah penelitian tentangstatus subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khasdari keseluruhan personalitas.55

Data yang diperoleh selama penelitian ini diolah, dianalisis, dandiproses lebih lanjut. Analisisnya dilakukan melalui pendekatan kuantitatifdengan menggunakan metode statistik untuk menguji hipotesis. Langkahpengujian hipotesis dimulai dengan penetapandansampel, operasionalisasipengujian hipotesis, danpopulasivariabel, rancanganteknikpengumpulandata.Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sampelnon probabilitas, yang dilakukan berdasarkan tujuan (purposive sampling),yaitu pemilihan sampel dengan pertimbangan tertentu. Hal pelaksanaanauditmanagement dengan efektivitas pelaksanaan anggaran pendapatan periodetahun 2003-2007, maka sampel yang dipilih sebanyak lima tahun.C. Metode AnalisisData yang di analisis adalah data-data dari tahun 2003-2007 anggaranpendapatan, khususnya pendapatan usaha di Perusahaan Daerah Air Minumkota Bogor. Data yang dianalisis diperoleh hasil wawancara, dokumentasi, dankuesioner. Responden harus menjelaskan keadaan tahun 2003-2007, dimanaterdapat kemungkinan jawaban responden kurang akurat dalam menjelaskankeadaan yang terjadi pada tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan data yangditeliti ada kemungkinannya sudah tidak lengkap lagi tersimpan.

56

1. Uji Kualitas DataUntuk mengungkapkan aspek-aspek atau variabel yang diteliti,diperlukan suatu alat ukur atau skala tes yang valid dan dapat diandalkan,agar kesimpulan penelitian tidak akan keliru dan tidak memberikangambaran yang jauh berbeda dengan keadaan yang sebenarnya. Untuk ituperlu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas.a. Normalitas dataUji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah dataterdistribusi dengan normal, yakni distribusi data dengan bentuklonceng (bell shaped). Metode statistik yang digunakan adalah ujikorelasi rank Spearmen. Dengan melihat nilai signifikani yang telahdihasilkan dengan yang ditetapkan yaitu sebesar 0,05. Jika nilaisignifikansi yang dihasilkan lebih besar dari nilai signifikansi yangditetapkan sebesar 0,05 hal ini berarti data normal atau sebaliknya(Ghozali, 2005).b. Uji validitas dataUji validitas data dilakukan untuk melihat suatu butir dari pertanyaanyang terdapat dalam kuesioner yang telah dibagikan memenuhi syaratpenelitian atau tidak. Suatu angket dikatakan valid jika pertanyaanpada suatu angket mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akandiukur oleh angket terbut (Singgih Santoso, 2001). Bila ada suatupertanyaan yang tidak memenuhi syarat, maka pertanyaan tersebuttidak akan dianalisis lebih lanjut.57

item/pertanyaan dengan totalnya. Koefisien korelasi yang digunakanadalah koefisien korelasi rank Spearman. Setelah hasil perhitungandiperoleh, maka yang diambil adalah yang menghasilkan nilaikoefisien yang positif serta dengan ketentuan diatas 0,30 (KaplanSaccuzo, 1993). Sedangkan yang bernilai negatif tidak dipergunakanlagi untuk penelitian lebih lanjut, artinya butir tersebut gugur.c. Uji ReliabilitasRealiabilitas artinya tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran.Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu pengukuran yangmampu memberikan hasil ukur yang terpercaya (reliabel). Tinggirendahnya reliabilitas, secara empiris ditunjukan oleh suatu angka yangdisebut koefiseien reliabilitas.Seperti halnya uji validitas, untuk mengukur reliabilitas pun digunakanbantuan program SPSS 15.0 for windows. Sedangkan koefisienreliabilitas yang digunakan adalah koefisien reliabilitas AlphaCronbach. Dimana disarankan bahwa koefisien reliabilitas antara 0,7 0,8 cukup baik untuk tujuan penelitian dasar (Kaplan-Saccuzo, 1993).2. Uji HipotesisPengujian hipotesis yang peneliti lakukan dengan menggunakan tesstatistik non parametrik, karena teknik ini sangat sesuai untuk penontonyang dilakukan dalam bidang ilmu-ilmu sosial. Teknik pengujian hipotesistersebut dapat digunakan untuk skor non eksak dalam pengertian58

keangkaan, melainkan berbagai jenjang-jenjang (rank). Serta sesuaidengan pengujian sampel yang berukuran kecil.Berdasarkan jenis skala yang digunakan untuk mengukur keduavariabel tersebut adalah skala ordinal, maka penulis melakukan pengujianhipotesis dengan menggunakan analisis korelasi Rank Spearman denganmodel matematis sebagai berikut:a. Jika tidak ada ranking kembarDimana :rs koefisien korelasi rank Spearmand i selisih ranking yang dibuat untuk kelompok x dan yn banyaknya sampelb. Jika ada ranking kembarDengan ketentuan :59

Dimana :T faktor koreksit banyaknya suatu observasi yang memiliki skor yang sama padasuatu ranking tertentuBesarnya koefisien korelasi adalah -1 rs 1, apabila rs 1 ataumendekati 1 berarti terdapat hubungan yang sangat kuat antara variabelX dengan variabel Y, serta mempunyai hubungan yang searah. Apabila rs 0 atau mendekati nol berarti hubungan antara variabel X dan variabel Ylemah atau tdak ada hubungan sama sekali.3. Penetapan Tingkat SignifikansiTingkat signifikan yang digunakan adalah σ 0.05 yangmerupakan tingkat signifikansi yang umum digunakan dalam penelitianilmu-ilmu sosial. Selain itu, dapat dinilai cukup ketat untuk mewakilihubungan antara kedua variabel.4. Kriteria pengambilan keputusanUntuk menentukan penerimaan atau penolakan hipotesis noldilakukan dengan menguji koefisien korelasi rank spearmen denganmembandingkan nilai antara t hitung dengan t tabel dengan ketentuansebagai berikut:Jika thitung ttabel dimana α 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolakJika thitung ttabel dimana α 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterimaUntuk menguji signifikansi suatu koefisien korelasi rs yangdihasilkan, maka diuji dengan uji t (satu pihak):60

t rsn -21 - rs2dimana :rs rank spearmann jumlah sampelD. Metode Pengumpulan DataTeknik pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan skripsiini adalah sebagai berikut:a. Studi LapanganMerupakan penelitian yang dilakukan untuk memperoleh data primer.Data tersebut diperoleh dengan cara melakukan:1) Observasi.2) Wawancara.3) Kuesioner.4) Pengumpulan data-data yang bersumber dari dokumen dan catatanperusahaan.b. Studi KepustakaanYaitu suatu teknik yang penulis lakukan untuk mengumpulkan datadengan cara mencari dan membaca buku-buku, diktat-diktat yangberhubungan dengan objek penelitian atau masalah yang diteliti.61

E. Operasionalisasi VariabelVariabel penelitian dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu:pelaksanaan audit management sebagai variabel independen (variabel X) danefektivitas pelaksanaan anggaranpendapatan sebagai variabel dependen(variabel Y). Berikut ini penjelasan dari masing-masing variabel:1. Variabel Independen (Pelaksanaan Audit Management)Pelaksanaan audit management diukur dengan menggunakankuesioner yang diberikan kepada responden yang berhubungan danbertanggungjawabdalam pelaksanaanauditmanagement.Teknikpengukuran yang digunakan untuk mengubah data-data kualitatif yangdiperoleh dari jawaban kuesioner menjadi suatu ukuran data kuantitatifadalah summated ratings method atau skala likert yang merupakan suatupengukuran dengan skala ordinal. Alasan penggunaan teknik ini adalahkarena penggunaannya tidak menuntut penggunaan kategori dan subjekyang diukur tidak terbatas terbatas kepada dua alternatif jawaban saja.Hasil kuesioner selanjutnya dinilai dengan jalan merangkingnya. Adapunskor bagi penilaian variabel independen (X) tersebut dihitung dengankriteria sebagai berikut:1) Sangat baik 42) Baik 33) Cukup baik 24) Tidak baik 162

Hasil alternatif jawaban dari kuesioner:Jawaban a, skor yang diperoleh 4Jawaban b, skor yang diperoleh 3Jawaban c, skor yang diperoleh 2Jawaban d, skor yang diperoleh 1Untuk lebih jelasnya, baik mengenai variabel, dimensi, indikator,skala pengukuran dari variabel dependen (X) dapat dilihat pada tabelberikut:63

Tabel 3.1Operasionalisasi Variabel Independen (X)VariabelDimensiPerencanaanProgram anganIndikator Dilakukan wawancara denganpara pimpinan dankaryawan. Adanya review terhadap dataorganisasi. Adanya review terhadap datakeuangan. Adanya review terhadapkebijakan dan prosedurperusahaan. Adanya review terhadaplaporan manajemen. Dilakukan pemeriksaan fisik. Perencanaan waktu. Penugasan staf auditor. Adanya batas waktupenyelesaian dan pembuatanlaporan. Perencanaan biaya. Kesesuaian dengan rencana. Pemeriksaan secara detail. Adanya analisis atas informasi. Adanya evaluasi atas kegiatanpemeriksaan.Pengembangan Adanya analisis atas temuanaudit yang meliputi:Temuan Auditpernyataan kondisi, kriteria,dansebab, dan akibat.Rekomendasi Rekomendasi.PelaporanSkalaPengukuran Terdapatnya laporan atastemuan pemeriksaan. Penyajian laporan sesuaidengan tatacara pelaporan. Laporan dirancang sesuaidengan permasalahan dantemuan pemeriksaan.(Sumber: Rob Reider, 2002)64NomorKuesioner1 s/d 8O9 s/d 14RDIN15 s/d 18AL19 s/d 2324 s/d 28

Tabel 3.2Operasionalisasi Variabel Dependen andingan antara realisasiPelaksanaananggaran pendapatan denganAnggarananggaran pendapatanPendapatan(Sumber: A. Rodi Kartamulja, 2001)SkalaPengukuranOrdinal2. Variabel Dependen (Efektivitas Pelaksanaan Anggaran Pendapatan)Efektivitas pelaksanaan anggaran pendapatan adalah variabel yangdipengaruhi oleh pelaksanaan audit management. Variabel ini diukur daridimensievaluasi pelaksanaan anggaran yang indikatornya adalahperbandingan antara realisasi anggaran pendapatan dengan anggaranpendapatan. Dengan demikian, data yang di peroleh merupakan data rasio.Data rasio dapat dipandang sebagai data interval dimana data intervaldapat diordinalkan, sehingga dapat disimpulkan bahwa data rasio dapatdipandang juga sebagai data ordinal (Suharsimi Arikunto, 2003: 362).Hasil dari perbandingan antara realisasi dengan anggaranpendapatan ini akan di ranking dari angka terbesar sampai yang terkecil.Oleh karena itu, skala yang digunakan adalah skala ordinal. Skala tianuntukmengurutkan tingkatan paling tinggi ketingkatan paling rendah. Untuklebih jelasnya, baik mengenai variabel, dimensi, indikator, skalapengukuran dari variabel dependen (X) dapat dilihat pada tabel 3.265

3. Penetapan hipotesisHipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan denganterdapat tidaknya hubungan antara variabel independen denganvariabel dependen. Hipotesis nol (H0) adalah hipotesis tentangtidak terdapatnya hubungan antara variabel dependen, sedangkanhipotesis alternatif (H1 ) yangjugamerupakanhipotesispenelitian adalah hipotesis tentang terdapatnya hubungan antarakedua variabel tersebut. Penetapan hipotesis selanjutnya adalahsebagai berikut:H0 :Tidak terdapat hubungan antara pelaksanaan audit managementdengan efektivitas pelaksanaan anggaran pendapatan.H1 :Adanya hubungan yang positif dan signifikan antarapelaksanaan npendapatan.

BAB IVPENEMUAN DAN PEMBAHASANA. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian1. Sejarah Singkat Pendirian PDAM Kota BogorKota Bogor yang dahulu dikenal dengan sebutan BUITENZORGtelah mempunyai sistem pelayanan air minum sejak tahun 1918 yangdibangun oleh Pemerintah Belanda saat itu, dengan nama GementeWaterleiding Buitenzorg, dengan memanfaatkan sumber mata air KotaBatu yang berkapasitas 70 liter/detik.Dari tahun ke tahun, pelayanan air minum di Kota Bogormengalami banyak perkembangan sesuai dengan kebutuhan penduduknya.Pada tahun 1930-1950, dilakukan penambahan kapasitas air sebanyak 30liter/detik, yang berasal dari mata air Ciburial milik PAM Jaya. Pada tahun1996, jumlah pelanggan 7000 sambungan langganan dengan tingkatkehilangan air mencapai 50 %. Kehilangan air yang cukup besar tersebutdiakibatkan oleh kurang baiknya pipa dinas (sebelum meter air) dankondisi pipa distribusi yang sudah tua. Sesuai dengan pertumbuhanpenduduk dan perkembangan kota, mulai dirasakan adanya kekurangan airminum.Menindaklanjuti kondisi tersebut, Departemen PUTL ategisuntukmeningkatkan pelayanan dan pengembangan. Untuk mengatasi kebutuhanjangka pendek, mulai tahun 1967 departemen PUTL merencanakan67

penambahan kapasitas air dari mata air Bantar Kambing melalui ReservoirCipaku.Mengingat besarnya investasi yang diperlukan untuk pemasanganpipa transmisi dari mata air Bantar Kambing ke Reservoir Cipaku,pemerintah pusat mengusahakan bantuan dari luar negeri. Pada tahun 1970berhasil diperoleh bantuan berupa hibah (grant) dari PemerintahanAustralia, yang dikenal dengan proyek Colombo Plan. Bantuan dariPemerintahan Australia tersebut, selain dalam bentuk pipa danaksesorisnya, juga termasuk fiasibility study, perencanaan, dan supervisi,yang dilakukan oleh Vallentine Laurie & Davies Consulting Engineersdari Sydney Australia.Perusahaan Daerah Air Minum Kota Bogor disingkat PDAM KotaBogor, didirikan berdasarkan Peraturan Daerah No. 5 Tahun 1977 tanggal31 Maret 1977, kemudian disahkan dengan Surat Keputusan GubernurJawa Barat No. 300/HK.011/SK/1977 tanggal 5 Juli 1977. Sejakdiberlakukannya Perda No. 5 Tahun 1977, status perusahaan berbentukbadan hukum, dimana sebelum dialihkan menjadi perusahaan daerah,status perusahaan air minum semula adalah sebagai dinas daerah. Modaldasar perusahaan terdiri atas kekayaan daerah yang berasal dari seluruhkekayaan perusahaan air minum pada waktu kedudukannya sebagai dinasdaerah dan merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan.68

Modal perusahaan sesuai neraca pembukuan PDAM Kodya Dt. IIBogor hasil audit akuntansi negara (Kanwil III DJPKN Bandung) per 1April 1977 keseluruhannya berjumlah Rp. 3.075.358.562,63 yang terdiridari :Eks Modal Pemda Rp.518.176.260,19Eks Modal Pemerintah Pusat Rp. 1.048.922.301,44Eks Bantuan AustraliaRp. 1.508.260.000,00 Sampai dengan 31 Agustus 1982, tercatat 18.310 sambunganlangsung. Dengan memanfaaatkan sumber air Kota Batu, Tangkil danBantar Kambing, yang terdiri dariKota Batu 70 liter/detikTangkil 170 liter/detikBantar Kambing 170 liter/detikTotal Kapasitas 410 liter/detik2. Perkembangan Usahaa. Pemanfaatan Air PermukaanSejalan dengan pertumbuhan kota dan pertambahan penduduk,permintaan akan air bersih terus meningkat. Di satu sisi kapasitas air yangtersedia yang berasal dari mata air sudah dimanfaatkan secara maksimal.Sesuai dengan hasil studi kelayakan, manajemen memutuskan untukmemulai memanfaatkan sumber air baku dari air permukaan.69

Pada tahun 1988, Instalasi Pengolahan Air (IPA) dengan sistempengolahan secara lengkap dengan kapasitas 120 liter/detik mulaiberoperasi. Instalasi atau Water Treatment Plant yang berlokasi di Cipakutersebut, memanfaatkan sumber air baku dari sungai Cisadane, InstalasiPengolahan Cipaku ini dibangun dengan biaya Rp. 1,2 milyar yangberasal dari dana sendiri. Tahun 1994, Instalasi Cipaku ditingkatkankapasitasnya menjadi 180 liter/detik. Penambahan kapasitas produksididapat dari pembangunan instalasi 60 liter/detik ditambah IPA 120liter/detik (IPA existing).b. Era Proyek P3KTProyek ini dimulai dari Bank Pembangunan Asia (ADB), proyekP3KT mencakup pekerjaan :1) Pembangunan DAM (Intake Ciherang Pondok), kapasitas 2000liter/detik dan baru dimanfaatkan 650 liter/detik.2) Pemasangan pipa transmisi air baku Æ 1000 mm dan Æ 700 mmsepanjang 5.540 meter.3) Pembangunan WTP (Water Treatment Plant) di daerah Dekengdengan kapasitas 400 liter/detik.4) Pemasangan pipa transmisi air bersih Æ 1000 mm dan Æ 600 mmsepanjang 4.687 meter.5) Pembangunan Reservoar Pajajaran dengan kapasitas 12.000 m3.6) Pemasangan pipa distribusi sepanjang 32.043 meter.70

7) Pemasangan pipa retikulasi Æ 63 mm dan Æ 200 mm sepanjang98.000 meter.8) Pengadaan 9.500 meter air.Dengan selesainya 100 % proyek P3KT, ditandai denganberoperasinya IPA/WTP Dekeng tanggal 17 Agustus 1997, PDAM KotaBogor memiliki idle capacity yang cukup besar, sehingga Instalasi Cipakudiistirahatkan/standby untuk beberapa waktu lamanya. Tahun 2002,kondisi pelayanan mulai menurun akibat jumlah air yang tersedia sudahseimbang denganjumlah airyang digunakan/pemakaian.Untukmeningkatkan pelayanan kepada pelanggan, pada tahun 2003 dibangunlagi IPA tahap berikutnya di Cipaku memiliki kapasitas 4 X 60 liter/detikdan dapat dioperasikan sampai dengan kapasitas 300 liter/detik. Totalkapasitas produksi yang dimanfaatkan saat ini 1.167 liter/detik dengantingkat kebocoran/kehilangan air 30.19 %.71

Tabel 4.1 Kapasitas ProduksiKapasitas (liter/detikNoSumberTerpasangDimanfaatkan1Mata Air Kota Baru70672Mata Air Tangkil1701633Mata Air Bantar Kambing1701014WTP Cipaku2403085WTP Dekeng4005286WTP Tegl Gundil20-10701167TOTAL(Sumber: PDAM Tirta Pakuan Bogor)c. Kegiatan Usaha PerusahaanAktivitas perusahaan dari PDAM Kota Bogor sebagai manatertuang dalam peraturan pendiriannya adalah mengusahakan penyediaanair bersih untuk kebutuhan masyarakat secara memadai, adil, merataberkesinambungan. Disamping itu, harus dapat membiayai dirinya sendiriserta mengembangkan pelayanannya, juga dapat memberikan sumbangankepada pemerintah daerah.Tugas pokok PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor adalah sebagaiberikut:1) Memenuhi pendistribusian kebutuhan air minum masyarakat KotaBogor secara memadai, adil, dan merata serta berkesinambunganyang memenuhi persyaratan untuk setiap jenis pemakai;72

2) Memberikan air yang cukup pada setiap tempat dari sistimpenyediaan untuk mencegah kebakaran;3) Mengkoordinasi pembangunan air minum yang diintegrasikan padaaktivitas perkembangan ekonomi di daerah;4) Menjadikan perusahaan daerah ini benar-benar menguntungkandan mampu mengembangkan diri sesuai tugas dan fungsi sehinggamenambah pendapatan daerah secara tidak langsung dan langsung;5) Melakukan usaha-usaha pengembangan perusahaan daerah sertamengusulkan dan mencari bantuan modal.Untuk melaksanakan tugas pokok PDAM Tirta Pakuan Kota Bogormempunyai 2 fungsi yaitu:1) Fungsi ekonomiSebagai perusahaan yang bergerak di bidang sosial senantiasa dituntutuntuk meningkatkan kemampuan pelayanan dan memenuhi kewajibankewajiban berdasarkan asas ekonomi perusahaan.2) Fungsi sosialSebagai perusahaan yang bergerak di bidang sosial yang memproduksiair minum yang merupakan kebutuhan pokok manusia senantiasadituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan seluruh lapisan masyarakatdari semua golongan masyarakat dengan memberlakukan tarif airminum yang disesuaikan dengan kondisi/fungsi tempat pelanggan danjuga memberikan subsidi silang.73

d. Visi dan MisiDalam menjalankan aktivitas usahanya Perusahaan Daerah AirMinum (PDAM) Kota Bogor, Mempunyai visi dan Misi sebagai berikut:1) VisiMenjadi perusahaan terdepan di bidang pelayanan air minum2) sinambungan kepada masyarakat sesuai standar kesehatanyang ada dengan mempertimbangkan keterjangkauan sertameningkatkan sumber daya manusia secara maksimal.e. Struktur Organisasi dan uraian TugasStruktur organisasi dan tata kerja PDAM Tirta Pakuan Kota Bogorditetapkan dengan surat keputusan Walikota Bogor No. 061/SK.32Hot/1990 dan diperbaharui dengan surat keputusan no. 061/SK.309Hot/1998 tentang susunan organisasi dan tata cara kerja PDAM KotaBogor, dan diperbaharui lagi dengan keputusan Walikota No. 51 tahun2004, kemudian diperbaharui lagi dengan keputusan Walikota No. 2 SeriD Tahun 2006 Peraturan Walikota Bogor No. 11 Tahun 2006.Unsur-unsur organisasi pada PDAM kota Bogor terdiri dari:1) Pimpinan yaitu Direksi yang terdiri dari seorang Direktur Utama yangdibantu oleh dua orang Direktur.74

2) Pembantu pimpinan yaitu Kepala Satuan Pengawas Intern, KepalaPusat Pengolahan Data, Kepala Litbang, Tenaga Ahli, para KepalaBagian, dan para Kepala Sub. Bagian.Sedangkan susunan organisasi yang terdapat di PDAM TirtaPakuan Kota Bogor adalah:1) DireksiDireksi adalah unsur pimpinan PDAM yang dalam pelaksanaantugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab pada Walikotamelalui Badan Pengawas, mempuyai tugas:a) Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan PDAM;b) Merencanakan dan menyusun program kerja perusahaan 4 (empat)tahun dan tahunan;c) Penyusunan program kerja tahunan dilakukan paling lama 3 (tiga)bulan sebelum berakhirnya tahun buku;d) Membina pegawai;e) Mengurus dan mengelola kekayaan PDAM;f) Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan;g) Melaksanakan kegiatan teknik PDAM;h) Mewakili PDAM baik di dalam maupun di luar pengadilan;i) Menyampaikan laporan berkala (bulanan) mengenai seluruhkegiatan termasuk laporan kegiatan tahunan hasil audit AkuntanNegara/ Akuntan Publik disampaikan kepada Walikota melaluluiBadan Pengawas.75

Direksi terdiri dari:1. Direktur Utamaa. Tugas pokokMemimpin, merencanakan, mengatur, mengkoordinasikan,membina, mengendalikan, dan mengevaluasi pelaksanaan tugasPDAM yang meliputi lingkup bidang teknik, bidang umum,satuan pengawas intern, serta penelitan dan pengembangan danpengolahan data elektronik (PDE).b. Rincian tugas1) Merumuskan, menetapkan rencana kerja PDAM tahunan,dan 4 (empat) tahunan.2) Mendistribusikan, memberi petunjuk, dan memotivasipelaksanaan tugas bawahan.3) Mengkoordinasikan,mengendalikan,danmembinakegiatan bawahan.4) as dan pengembangan karir.5) Mengevaluasi hasil kerja bawahan.6) MerumuskanstrategiPDAMdanmenjalankankebijaksanaan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas dalampelaksaan operasional perusahaan, sesuai dengan PeraturanPerundang-undangan.76

7) Menetapkan penjabaran dan peraturan, prosedur, dan ataupedoman-pedoman yang mendukung terhadap pelaksanaandi bidang teknik dan bidang administrasi umum.8) Memberikan arahan kepada perangkat PDAM dalamrangka pendayagunaan aparatur.9) Mengkaji konsep naskah dinas hasil kerja bawahan.10) Memaraf atau menandatangani konsep atau naskah dinas.11) Mengambil inisiatif dalam penempatan, pemindahan, danpemberhentian pegawai dan menentukan batas ganti rugidan sebagainya sesuai Peraturan Perundang-undangan.2. Direktur Umuma. Tugas pokokMemimpin, merencanakan, mengatur dan mengkoordinasikan,mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas lingkupbagian keuangan, bagian sumber daya manusia, bagian hukumdan humas serta bagian perlengkapan.b. Rincian tugas1) Menyusun rencana kerja tahunan dan 4 (empat) tahunanlingkup Direktur Umum.2) Mendistribusikan, memberi petunjuk, dan memotivasipelaksanaan tugas bawahan.3) Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan bawahan.77

4) s kerja.5) Mengevaluasi hasil kerja bawahan.6) Mengkoreksi bahan penyusunan program dan petunjukteknis pelaksanaan tugas sub bagian, kegiatan pembinaanbagian keuangan, bagian sumber daya manusia, bagianhukum, dan humas serta bagian perlengkapan.7) Menelaah dan mengkoreksi rencana anggaran biayatahunan dan bulanan, akuntansi, sumber daya manusia,hukum, program pelayanan/usaha, perlengkapan.8) Menyempurnakan dan menetapkan rencana/konsep naskahdinas, keuangan, akuntansi, pelayanan/usaha, umum sertasumber dayamanusia,danhukumsesuai dengankewenangannya.9) Mengajukan alternatif serta menetapkan sumber-sumberpembiayaan dengan syarat ringan kepada Direktur Utamabila diperlukan.10) Mengawasi dan menilai pengamanan terhadap seluruhaktiva perusahaan, termasuk diantaranya pelaksanaanpenutupan asuransi terhadap aktiva perusahaan.11) Memelihara hubungan koordinasi dengan Direktur Teknikdalam menetapkan besarnya modal kerja perusahaan danpenyusunan anggaran belanja perusahaan.78

12) Memberikan persetujuan terhadap pesanan pembeliandalam batas yang menjadi kewenangannya.13) Membuat rencana pembelian barang dan jasa yang menjadikebutuhan PDAM baik yang menyangkut jumlah maupuncara pengadaannya dengan Direktur Teknik.14) Mengawasi penyelenggaraan akuntansi yang terbaru danakurat serta melakukan analisis atau penilaian terhadaplaporan yang dihasilkan untuk memberikan bahan informasikepada Direktur Utamadalam rangka pengambilankeputusan yang tepat.15) Memberikan saran-saran pertimbangan kepada DirekturUtama tentang langkah-langkah atau tindakan yang perludiambil baik secara filosofis, yuridis, administratif maupunteknis.16) Memelihara hubungan baik dengan Bank atau lembagakeuangan lain dan Pemerintah.17) Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai perintah atasan.18) Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai perintah atasan.3. Kepala Bagian Keuangana. Tugas pokokMemimpin, merencanakan, mengatur, dan mengendalikanpelaksanaan tugas bagian keuangan yang meliputi sub bagian79

anggaran, sub bagian akuntansi, sub bagian rekening danpenagihan, serta sub bagian kas.b. Rincian tugas1) Menyusun rencana kerja bagian keuangan.2) Mendistribusikan, memberi petunjuk, dan memotivasipelaksanaan tugas bawahan.3) Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan bawahan.4) s.5) Mengevaluasi hasil kerja bawahan.6) Menganalisis dan mengawasi penerimaan, penggunaan, danpenyimpanan dana PDAM termasuk alat-alat pembayarandan kertas berharga serta mengawasi dan ebijaksanaan dan ketentuan yang berlaku.7) Mengatur tata administrasimenyangkutsektoratau naskah dinas yangpenerimaan,pembayaran,danpenyusunan anggaran.8) Menganalisis dan mengusulkan kebijaksanaan penyesuaiantarif air minum.9) Membuat laporan pelaksanaan tugas bagian keuangan.10) Mengadakan penilaian dan koreksi terhadap penyusunandan pelaksanaan aggaran keuangan PDAM.80

11) Mencari sumber dana yang menguntungkan.12) Evaluasi investasi dan rekomendasi investasi kepadaatasan.13) Melakukan koordinasi dengan bagian lain secara internaldan eksternal.14) Membantu satuan pengawas internal dalam menjalankankebijakan-kebijakan manajemen keuangan.15) Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan.16) Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintahatasan.4. Kepala Sub Bagian Anggaranc. Tugas pokokMemimpin, merencanakan, mengatur, dan melaksanakan tugasanggaran yang meliputi menyusun rencana kerja, mengusulkandan merumuskan anggaran perusahaan, mengevaluasi realisasianggaran, merekomendasikan hasil evaluasi, menjajagi sumberkeuangan, dan melaksanakan tugas lain.d. Rincian tugas1) Menyusun rencana kerja sub bagian anggaran.2) Mendistribusikan, memeberi petunjuk, dan memotivasipelaksanaan tugas bawahan.3) Mengawasi dan mengendalikan kegiatan bawahan.81

4) s.5) Mengevaluasi hasil kerja bawahan.6) Mengkoordinasikan usulan anggaran dari seluruh unitorganisasi menjadi anggaran PDAM.5. Kepala Sub Bagian Akuntansia. Tugas pokokMemimpin, merencanakan, mengatur, dan melaksanakan tugasakuntansi yang meliputi bidang jurnal dan buku besar, bukubesar pembantu, dan buku pelaporan.b. Rincian tugas1) Menyusun rencana kerja sub bagian akuntansi.2) Mendistribusikan, memberi petunjuk, dan memeotivasipelaksanaan tugas bawahan.3) Mengawasi dan mengendalikan kegiatan bawahan.4) s.5) Mengevaluasi hasil kerja bawahan.6) Merumuskan dan mengontrol kebijaksanaan operasionalPDAM dalam bidang pembukuan dan laporan keuangansesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.82

6. Kepala Sub Bagian Rekening dan Penagihana. Tugas pokokMemimpin, merencanakan, mengatur, dan melaksanakan tugasrekening dan penagihan yang meliputi urusan percetakanformulir, rekening, dan surat (blangko surat), penagihan, sertakebutuhan lain secara rutin.b. Rincian tugas1) Menyusun rencanakerja subbagian rekeningdanpenagihan.2) Membuat laporan bulanan rekening air menurut golonganair.3) Mendata penyesuaian rekening air minum/reduksi hailkeputusan manajemen.4) Mendata perubahan golongan tarif air pelanggan dan dibuatlaporannya.5) Mendata cicilan rekening air minum dan di buatlaporannya.7. Kepala Sub bagian Kasa. Tugas pokokMemimpin, merencanakan, mengatur, dan melaksanakan tugaskas yang meliputi urusan kas perusahaan.b. Rincian tugas1) Menyusun rencana kerja sub bagian kas.83

2) Menerima dan mengkaji rencana anggaran bulanan yangtelah disetujui direksi.3) Mengurus transaksi bank serta memelihara hubungan baikdengan bank atau lembaga keuangan lain dan Pemerintah.4) Memeriksa daftar realisasi pengeluaran uang berdasarkanrencana pengeluaran uang yang telah disetujui.5) Membuat pengajuan daftar rencana pengeluaran untukdibuatkan ceknya.8. Kepala Satuan Pengawas Interna. Tugas pokokMemimpin, merencanakan, mengatur, dan mengendalikanpelaksanaan tugas satuan pengawas intern yang meliputi subbagian pengawasan keuangan, sub bagian pengawasan perlatandan lapangan, serta sub bagian pengawasan personalia dan tatalaksana.b. Rincian tugas1) Menyusun rencana kerja satuan pengawas intern.2) Merencanakan dan mengevaluasikebutuhan pegawaisatuan pengawas intern.3) Mendistribusikan, memberi petunjuk, dan memotivasipelaksanaan tugas bawahan.4) Mengawasi dan mengendalikan kegiatan bawahan.84

5) s.6) Mengevaluasi hasil kerja bawahan

121 Bogor. Waktu penelitian tersebut dilaksanakan pada bulan Oktober hingga November tahun 2008. B. Metode Penentuan Sampel Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif yaitu bidang ilmu statistika yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan, dan penyajian data suatu penelitian (Wahyono, 2008: 69).

Related Documents:

METODE PENELITIAN A. Penelitian Eksperimen Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Seperti yang dijelaskan dalam sugiyono (2010, hlm.11) bahwa metode penelitian eksperimen meruoakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan) tertentu. Adapun, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dapat dipilih sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian yang hendak dicapai. Secara umum, metode yang digunakan dalam penelitian yaitu (a) metode deskriptif, (b) metode eksperimen, (c) metode historis, (d) metode pengembangan, (e) metode tindakan, dan (f) metode kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, artinya sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Dalam penelitian kualitatif metode yang biasa dimanfaatkan adalah wawancara, pengamatan, dan .

35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, yang memiliki langkah-langkah yang

BAB III DESAIN/PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian . Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Ciruas yang berlokasi di Jl. Nambo-Teras Bendung Km 2,5 Desa Pulo Ciruas 42182 Serang, Pulo, Kec. Ciruas, Kab.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan oleh . Penelitian ini dilaksakan pada semester II atau genap tahun pelajaran 2016/2017 yaitu pada pertengahan bulan mei. Waktu penelitian mengacu pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Sugiyono dalam bukunya metode kuantitatif kualitatif dan R & D, menyatakan bahwa penelitian merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau memvaliditasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran. yang dikutip oleh. (Sugiyono, 2010: 9)

Dalam penulisan skripsi ini meliputi : Bab I: Latar belakang, tujuan dan manfaat penelitian. Bab II: Tinjauan Pustaka. Bab III: Metodelogi penelitian yang terdiri dari waktu dan tempat penelitian, metode penelitian, metode pengambilan sampel, metode pengolahan data, dan analisis data. Bab IV: Hasil penelitian dan