Hubungan Kadar Debu Ambien Dengan Keluhan Subjektif Pernafasan Yang .

1y ago
9 Views
2 Downloads
894.79 KB
61 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Mariam Herr
Transcription

HUBUNGAN KADAR DEBU AMBIEN DENGAN KELUHANSUBJEKTIF PERNAFASAN YANG DIRASAKAN MASYARAKATSEKITAR PELABUHANTELUK BAYUR PADANGTAHUN 2014Karya Tulis IlmiahDiajukan ke Program Studi DIII Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik KemenkesPadang sebagai Persyaratan dalam Menyelesaikan Pendidikan Diploma III PoliteknikKesehatan Kemenkes PadangOleh :CandraNim : 111110041JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGANPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANGTAHUN 2014

POLITEKNIK KESEHATAN PADANGJURUSAN KESEHATAN LINGKUNGANKarya Tulis Ilmiah, Juli2014CANDRAHUBUNGAN KADAR DEBU AMBIEN DENGAN KELUHAN SUBJEKTIFPERNAFASAN YANG DIRASAKAN MASYARAKAT SEKITAR PELABUHANTELUK BAYUR PADANG TAHUN 2014v 38 halaman, 3 tabel, 33 halaman, 9 lampiranABSTRAKDebu ambien pada lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan. Sumber debuPelabuhan Teluk Bayur Kelurahan Teluk Bayur Kota Padang berasal dari industri, gudanggudang dan jalan yang banyak dilintasi oleh kendaraan,.Industi dan gudang yang ada antaralain industri semen dan batu bara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui konsentrasi kadardebu di lingkungan dan keluhan subjektif pernafasan yang dirasakan masyarakat di sekitarPelabuhan teluk Bayur Kelurahna Teluk Bayur.Penelitian ini bersifat survei analitik. Sampel penelitian ini adalah debu dan 56masyarakat di sekitar Pelabuhan Teluk Bayur Kelurahan Teluk Bayur Kota Padang. Sampeldiambil secara total sampling. Data primer diperoleh dari pengukuran di lapangan dandengan melakukan wawancara dengan masyarakat. Data sekunder diperoleh dari PuskesmasRawang, Kantor Lurah Teluk Bayur dan Kantor Kesehatan Pelabuhan Teluk Bayur Padang.Analisis data menggunakan uji Chi-square.Dari hasil pengukuran didapatkan kadar debu di pemukiman berkisar antara 133,373µg/Nm - 266,67 µg/Nm3, sedangkan kadar debu rata-rata sebesar 206,95 µg/m3. Pengukuran padatitik 1 didapatkan hasil pengukuran kadar debu 166,68 µg/m3 ini tidak melebihi persyaratan yangditetapkan PP RI No. 41 tahun 1999, sedangkan pada titik 2 didapatkan hasil kadar debu 247,22µg/m3 ini melebihi persyaratan yang ditetapkan PP RI No. 41 tahun 1999. Keluhan subjektifpernafasan yang dirasakan berupa batuk, batuk dahak/lendir, bersin, dan sesak nafas.Lebih dari separoh masyarakat yang tinggal di RT 01 dan RT 02 Kelurahan Teluk Bayurmerasakan keluhan subjektif pernafasan. Dengan adanya penelitian ini diharapkan kepada masyarakatagar menanam pohon-pohon besar disekitar rumah untuk mengurangi debu terhadap yang adadisekitar rumah karena debu dapat membahayakan kesehatan.Daftar bacaan : 14 (1993-2009)

KATA PENGANTARDengan mengucapkan do’a dan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, denganberkat serta Rahmat dan Karunia-Nya, penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikanoleh penulis walaupun menemui kesulitan maupun rintangan.Penyusunan dan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini merupakan suatu rangkaian dariproses pendidikan secara menyeluruh di Program Studi DIII jurusan Kesehatan Lingkungandi Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang, dan sebagai prasyarat dalam menyelesaikanPendidikan DIII Kesehatan Lingkungan pada masa akhir pendidikan.Judul Karya Tulis Ilmiah ini “Hubungan Kadar Debu Ambien Dengan KeluhanSubjektif Pernafasan Yang Dirasakan Masyarakat Sekitar Pelabuhan Teluk Bayur PadangTahun 2014”.Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesarbesarnya atas segala bimbingan, pengarahan dari Bapak Dr. Burhan Muslim, SKM, M.Si danBapak Drs. Suhatris, M.Si selaku Pembimbing Karya Tulis Ilmiah, dan berbagai pihak yangpenulis terima, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.Ucapan terima kasih ini penulis ajukan kepada:1. Bapak Sunardi, SKM M. Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan KemenkesPadang.2. Bapak Dr. Sumihardi, SKM, M. Kes selaku Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan.3. Bapak Bachtiar Agus Wijaya, SKM. MSc. PH selaku Kepala Kantor KesehatanPelabuhan Kelas II Padang.4. Bapak Rosman. S selaku Lurah di kelurahan Teluk Bayur Padang.Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini penulis menyadari akan keterbatasan dankemampuan yang ada, sehingga penulis merasa masih ada belum sempurna baik dalam isi

maupun dalam penyajiannya. Untuk itu, penulis selalu terbuka atas kritik dan saran yangmembangun guna penyempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.Padang,Maret 2014Penulis

DAFTAR ISIHalamanKATA PENGANTAR .DAFTAR ISI .DAFTAR TABEL .BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah .B. Perumusan Masalah .C. Tujuan Penelitian .1. Tujuan Umum .2. Tujuan Khusus .D. Manfaat Penelitian .E. Ruang Lingkup penelitian .iiiiv1555677BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAANA. Pencemaran Lingkungan .B. Pencemaran Udara .1. Pengertian Pencemaran Udara .2. Sumber-Sumber Pencemaran Udara .3. Penyebab Pencemaran Udara .4. Dampak Pencemaran Udara .C. Debu .1. Pengertian Debu .2. TSP.3. Sumber Debu .4. Macam-Macam Debu.5. Sifat Debu .6. Pengaruh Debu Terhadap Kesehatan .D. Baku Mutu Debu .E. Sistem Pernafasan .F. Gangguan Subjektif .G. Pengaruh Partikel Debu Pada Manusia .H. Umur .I. Kebiasan Merokok .J. Kerangka Konsep .K. Definisi Operasional .88881011121212131313141615161717181819BAB III METODE PENELITIANA. Jenis Penelitian .B. Lokasi dan Waktu Penelitian .C. Populasi dan Sampel .D. Pengumpulan Data .21212123

E. Pengolahan Dan Analisis Data .1. Pengolahan Data .2. Analisis Data .3. Interpensi Data .4. Hipotesis .BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Gambaran Umum Wilayah .1. Keadaan Geografi .2. Keadaan Demografi .3. Karakteristik Responden .B. Hasil Penelitian .1. Analisis Univariat .2. Analisis Bivariat.C. Pembahasan.BAB V KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan .B. Saran .DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN232424252526262627282832364243

DAFTAR TABELHalamanTabel 1.Tabel 2.Tabel 3.Tabel 4.Tabel 5.Tabel 6.Distribusi frekuensi kadar debu udara (µg/Nm3) pada 2 titik di RT 01 danRT 02 Kelurahan Teluk Bayur Padang Tahun 2014 28Distribusi keluhan subjektif pernafasan responden di RT 01 dan RT 02Kelurahan Teluk Bayur Padang Tahun 2014 .28Distribusi Umur Responden Di RT 01 dan RT 02 Kelurahan Teluk BayurPadang Tahun 2014 .29Distribusi Riwayat Pekerjaan Responden Di RT 01 dan RT 02 KelurahanTeluk Bayur Padang Tahun 2014 .30Distribusi Kebiasaan Merokok Responden Di RT 01 dan RT 02 KelurahanTeluk Bayur Padang Tahun 2014 .31Hubungan Kadar Debu Dengan Keluhan Subjektif Pernafasan Di RT 01dan RT 02 Kelurahan Teluk Bayur Padang Tahun 2014 .32Tabel 7.Hubungan Umur Dengan Keluhan Subjektif Pernafasan Di RT 01 dan RT 02Kelurahan Teluk Bayur Padang Tahun 2014 . 33Tabel 8.Hubungan Riwayat Pekerjaan Dengan Keluhan Subjektif PernafasanDi RT 01 dan RT 02 Kelurahan Teluk Bayur Padang Tahun 2014 . . 34Tabel 9.Hubungan Kebiasaan Merokok Dengan Keluhan Subjektif PernafasanDi RT 01 dan RT 02 Kelurahan Teluk Bayur Padang Tahun 2014 . 35

DAFTAR LAMPIRAN1. Prosedur Pengukuran Kadar Debu2. Hasil Pengolahan Data Kadar Debu3. Master Tabel4. Hasil Pengolahan Data5. Kuesioner6. Data Kependudukan Kelurahan Teluk Bayur7. Laporan Puskesmas Rawang8. Peta Kelurahan Teluk Bayur9. Surat Rekomendasi Penelitian Dari Kesbangpol10. Surat Permohonan Izin Penelitian Dari Poltekkes Kemenkes Padang11. Surat Izin Survei Awal Dari Poltekkes Kemenkes Padang12. Dokumentasi13. Hasil Pengukuran Kelembaban, Kecepatan Angin dan Suhu

BAB IPENDAHULUANA.Latar BelakangIndonesia saat ini giat-giatnya membangun. Tujuannya adalah agar dapat meningkatkankemajuan dan kesejahteraan bagi rakyatnya. Salah satu dari kegiatan pembangunan adalahpembangunan dibidang kesehatan. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkankesadaran dan kemauan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakatyang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktifdan ekonomis.1Udara mempunyai arti yang sangat penting di dalam kehidupan makhluk hidup. Sehinggaudara merupakan sumber daya alam yang harus dilindungi untuk hidup dan kehidupan manusia danmakhluk hidup lainnya. Hal ini berarti bahwa pemanfaatannya harus dilakukan secara bijaksanadengan memperhitungkan kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang. Untukmendapatkan udara sesuai dengan tingkat kualitas yang diinginkan maka pengendalian pencemaranudara menjadi sangat penting untuk dilakukan.2Pencemaran udara adalah masuk atau dimasukkannya zat, energi dan atau komponen lainnyakedalam udara oleh kegiatan manusia sehingga mutu udara turun sampai ketingkat tertentu yangmenyebabkan atau mempengaruhi kesehatan manusia. 3Partikel yang berterbangan di udara akan menempel dimana saja di sekitar lingkungan, yangpaling berbahaya ialah yang terhisap oleh paru paru. Setiap menit manusia menghirup udara antara15-17 kali. Setiap menghirup udara di kota besar akan terhisap pula sekitar 60.000 partikel kedalamparu paru, di luar kota mungkin separuhnya. 4Secara umum partikel yang mencemari udara dapat merusak lingkungan, tanaman, hewan danmanusia. Partikel-partikel tersebut sangat merugikan kesehatan manusia. Pada umumnya udara

yang telah tercemari oleh partikel dapat menimbulkan berbagai macam penyakit pada saluranpernapasan.3Bahan pencemaran udara yang dihasilkan oleh proses industri dan kendaraan bermotor salahsatunya adalah partikel debu. Apabila terjadi peningkatan kadar partikel debu di udara ambien yangmelebihi nilai baku mutu udara ambien yang telah ditetapkan, maka dapat menyebabkan terjadinyagangguan kesehatan seperti penyakit ISPA.5Sesuai dengan penjelasan di atas, untuk mencapai hidup sehat banyak faktor yang dapatmempengaruhi. Menurut Hendrik L. Blum ada 4 (empat) faktor yang mempengaruhi derajatkesehatan yaitu : faktor lingkungan, prilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. Diantara keempatfaktor diatas, yang paling mempengaruhi adalah faktor lingkungan.6 Salah satu faktor lingkunganyang mempengaruhi derajat kesehatan manusia adalah efek nengatif yang ditimbulkan dari aktifitasindustri dan sarana transportasi, seperti : bising, debu, dan bau. Faktor risiko lingkungan yang dapatmenimbulkan kejadian penyakit salah satunya adalah pencemaran udara yang disebabkan oleh debudan partikel lainnya.3Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat, diselenggarakan upayakesehatan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahanpenyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yangdirasakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan.1Kota Padang merupakan kota yang terletak di pinggir Barat Sumatera merupakan pusatperekonomian, pendidikan, pelabuhan dan pariwisata. Kota dengan luas wilayah sekitar 1.414,89Km2 merupakan perpaduan antara wilayah pantai, daerah aliran sungai, dataran, perbukitan danpegunungan. Selain itu Kota Padang juga memiliki beberapa industri. Keberadaan industri ini disatusisi memberikan dampak positif terhadap perkembangan ekonomi yaitu dapat meningkatkanpendapatan daerah khususnya Kota Padang. Disamping itu juga dapat mengurangi pengangguran

dengan terciptanya lapangan kerja, namun disisi lain mempunyai dapak negatif terhadap masyarakatKota Padang yang tinggal di sekitar industri.Kota Padang mempunyai beberapa kecamatan, dan tiap kecamatan mempunyai beberapakelurahan. Salah satunya Kelurahan Teluk Bayur Kecamatan Padang Selatan. Kelurahan Teluk BayurKecamatan Padang Selatan merupakan salah satu pemukiman masyarakat yang letaknya dekatdengan industri-industri dan gudang-gudang tempat penyimpanan hasil industri seperti semen danbatu bara, yang mana aktifitas industrinya cukup tinggi di pelabuhan Teluk Bayur. Kelurahan TelukBayur mempunyai beberapa RW. Yaitu RW I, II, dan III pada penelitian ini penulis memilih RW IIsebagai tempat lokasi penelitian, karena RW II sangat berpotensi terhadap pencemaran udara akibatkeberadaannya dekat dengan industri semen dan batu bara. RW II memiliki 4 RT, yaitu RT 01 ,02, 03,04 dipilih RT 01 dan RT 02 sebagai lokasi penelitian. Penulis memilih RT 01 dan RT 02 karena keduaRT ini dekat dengan industri-industri, gudang penyimpanan hasil industri. Selain itu RT 01 dan 02juga terletak di sekitar jalan lintas pengangkutan barang yang daerahnya memiliki kepadatan lalulintas yang cukup padat yang nantinya akan berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat yangtinggal di RW II khususnya RT 01 dan RT 02.Menurut data dari Puskesmas Rawang pada bulan Februari tahun 2014, penyakit ISPA baradapada peringkat teratas penyakit terbanyak di Puskesmas Rawang. Dengan kasus ISPA sebanyak 99kasus yang di alami oleh pria dan 116 kasus di alami oleh wanita, dari berbagai golongan umur.Hasil dari pengambilan data di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang, maka berdasarkanlaporan tahunan 2012 tersebut terdapat kualitas lingkungan udara ambien, diantaranya adalahdidepan Kantor ADPEL Teluk bayur Padang 105,00 µg/Nm3, didepan Kantor Pelindo Teluk BayurPadang 91,00 µg/Nm3, didepan Kantor Lurah Teluk Bayur Padang 103,00 µg/Nm3 dan TerminalPenumpang Nan Tonggga Teluk Bayur Padang 103,00 µg/Nm3. Arah mata angin menunjukkan daribarat ke timur. Waktu pengambilan sampling dilakukan pada pagi hari. Pengambilan danpemerikasaan sampel pencemaran udara dilakukan pada 4 (empat) titik dimana kadar debu pada

masing-masing titik tersebut berada diatas baku mutu 90 µg/Nm3 untuk waktu pengukuran satutahun.Hasil wawancara kepada masyarakat yang berada di sekitar Pelabuhan Teluk Bayur. 10 orangyang diwawancara terdapat 8 orang yang mengeluh dan 2 orang tidak mengeluh. Ternyata banyakmasyarakat yang mengeluh dengan kondisi yang berdebu. Begitu juga dengan debu yang menempelpada kaca dan lantai rumah-rumah penduduk yang ada di sekitar jalan tersebut. Berbagai gangguanyang dirasakan masyarakat berupa gatal-gatal pada kulit dan hidung. Batuk-batuk dan gangguanpernafasan serta penglihatan akibat debu.Berdasarkan hal diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Hubungan KadarDebu Ambien Dengan Keluhan Subjektif Pernafasan Yang Dirasakan Masyarakat Sekitar PelabuhanTeluk Bayur Padang Tahun 2014.B.Perumusan MasalahAdapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah berapa kadar debu ambien didaerah pemukiman masyarakat sekitar Pelabuhan Teluk Bayur Kelurahan Teluk Bayur danhubungannya dengan keluhan subjektif pernafasan pada masyarakat sekitar Pelabuhan Teluk BayurKelurahan Teluk Bayur ?C.Tujuan Penelitian1.Tujuan UmumUntuk mengetahui berapa kadar debu ambien di lingkungan masyarakat dan keluhan subjektifpernafasan yang dirasakan masyarakat sekitar Pelabuhan Teluk Bayur Kelurahan Teluk BayurPadang.

2.Tujuan Khususa.Diketahui kadar debu ambien pemukiman di sekitar Pelabuhan Teluk Bayur KelurahanTeluk Bayur.b. Diketahui distribusi frekuensi keluhan subjektif pernafasan masyarakat di sekitarPelabuhan Teluk Bayur Kelurahan Teluk Bayur Padang yang berkaitan dengan keluhangangguan saluran pernafasan.c. Diketahui distribusi frekuensi umur pada masyarakat di sekitar Pelabuhan Teluk BayurKelurahan Teluk Bayur Padang.d.Diketahui distribusi frekuensi riwayat pekerjaan pada masyarakat di sekitar PelabuhanTeluk Bayur Kelurahan Teluk Bayur Padang.e. Diketahui distribusi frekuensi kebiasaan merokok pada masyarakat di sekitar PelabuhanTeluk Bayur Kelurahan Teluk Bayur Padang.f.Diketahui hubungan kadar debu ambien dengan keluhan subjektif pernafasan masyarakatdi sekitar Pelabuhan Teluk Bayur Kelurahan Teluk Bayur Padang.g. Diketahui hubungan umur dengan keluhan subjektif pernafasan masyarakat di sekitarPelabuhan Teluk Bayur Kelurahan Teluk Bayur Padang.h. Diketahui hubungan riwayat pekerjaan dengan keluhan subjektif pernafasan di sekitarPelabuhan Teluk Bayur Kelurahan Teluk Bayur Padang.i.Diketahui hubungan kebiasaan merokok dengan keluhan subjektif pernafasan di sekitarPelabuhan Teluk Bayur Kelurahan Teluk Bayur Padang.

D.Manfaat Penelitian1.Sebagai informasi atau pengetahuan bagi masyarakat sekitar Pelabuhan Teluk Bayur Padangtentang bahaya debu yang berasal dari sekitar pemukiman masyarakat Kelurahan Teluk Bayur.2.Sebagai bahan masukan bagi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang dalam melakukanintervensi, monitoring dalam pencegahan pada masyarakat dan lingkungan.3.Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang mengambil topik yang sama.E.Ruang Lingkup PenelitianMengingat keterbatasannya waktu penelitian, tenaga dan biaya serta kemampuan penulismaka dari itu penelitian ini dibatasi dengan mengukur kadar debu ambien di lingkungan masyarakatdengan keluhan subjektif pernafasan yang dirasakan masyarakat sekitar Pelabuhan Teluk Bayur.Penelitian ini dilakukan pada RT 01 sebanyak 26 KK dan RT 02 sebanyak 30 KK Kelurahan Teluk BayurPadang.

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA.Pencemaran LingkunganPencemaran udara merupakan salah satu penyebab terjadinya pencemaran lingkungan.Menurut UU RI No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,pencemaran lingkungan didefenisikan sebagai masuknya atau diamsukkannya makhluk hidup, zat,energi, dan atau komponen lain kedalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehinggamelampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditatapkan.7B.Pencemaran Udara1.Pengertian Pencemaran UdaraDefenisi pencemaran udara menurut PP No. 41 Tahun 1999 adalah masuk atau dimasukkanyazat, energi, dari komponen lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, suhingga mutu udaraturun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhifungsinya.2Pencemaran udara adalah masuk atau dimasukkannya zat, energi dan atau komponen lainnyakedalam udara oleh kegiatan manusia sehingga mutu udara turun sampai ketingkat tertentu yangmenyebabkan atau mempengaruhi kesehatan manusia.32.Sumber-sumber Penecemaran UdaraPP No. 41 Tahun 1999 menyebutkan bahwa sumber pencemaran udara didefenisikan sebagaisetiap usaha dan atau kegiatan yang mengeluarkan bahan pencemar ke udara yang menyebabkanudara tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.2

Dalam pencemaran udara selalu terkait dengan sumber yang menghasilkan pencemaran udarayaitu sumber yang bergerak (umumnya kendaraan bermotor) dan sumber yang tidak bergerak(umumnya kegiatan industri).Sumber pencemaran udara dapat merupakan kegiatan yang bersifat alami (natural) dankegiatan antropogenik. Contoh sumber alami adalah akibat letusan gunung berapi, kebakaran hutan,dekomposisi biotik, debu, spora tumbuhan dan lain sebagainya. Pencemaran udara akibat akitfitasmanusia (antropogenik) secara kuanititatif sering lebih besar. Untuk kategori ini sumber-sumberpencemaran dibagi dalam pencemaran akibat aktivitas transportasi, industri, dari persampahan baikakibat dekomposisi ataupun pembakaran dan rumah tangga. ingkunganHidupNO.2/MENKLH/1998 Bab I Pasal I disebutkan bahwa sumber pencemaran didefenisikan sebagai tiapkegiatan yang membuang atau mengeluarkan zat atau bahan pencemar yang dapat berbentuk cair,gas atau partikel tersuspensi dalam kadar tertentu ke dalam lingkungan.9Beberapa kegiatan manusia yang dapat menghasilkan bahan-bahan pencemar antara lain :8a. Pembakaran seperti pembakaran sampah, pembakaran pada kegiatan rumah tangga,industri dan kendaraan bermotor, bahan pencemar yang dihasilkan adalah asap , debu,grit (pasir halus) dan gas karbon dioksida dan nitrogen oksida.b. Proses peleburan seperti peleburan baja, pembuatan soda, semen keramik, aspal, bahanpencemar yang dihasilkan adalah debu, uap dan gas.c. Pertambangan, penggalian tambang mineral dan logam, bahan pencemar yang dihasilkanterutama debu.d. Proses pengolahan dan pemanasan seperti pengolahan makanan, daging, ikan, bahanpencemar yang dihasilkan terutama dan asap.

e. Pembuangan limbah, baik limbah industri maupun limbah rumah tangga, bahanpencemarannya adalah Hidrogen disulfide (H2S) yang menimbulkan bau busuk.f.Proses kimia seperti proses fertilisasi, proses pemurnian minyak bumi, proses pemurnianmineral pembuatan kertas, bahan pencemaran yang dihasilkan adalah debu, uap dan gas.g. Proses pembangunan, seperti pembangunan gedung-gedung, jalan dan kegiatan-kegiatansemacamnya, bahan pencemar yang dihasilkan ialah asap dan debu.h. Proses atom dan nuklir, bahan-bahan pencemarannya adalah gas dan debu radioaktif3.Penyebab Pencemaran UdaraSemakin berkembang pembangunan disuatu daerah, maka semakin tinggi tingkat pencemarandi daerah tersebut.Penyebab pencemaran udara ada dua macam yaitu : 101) Faktor Internal (secara alamiah)Udara dapat tercemar akibat kejadian-kejadian alam yang kadang-kadang tidak didugasebelumnya, contoh :a. Debu yang beterbangan akibat tiupan anginb. Debu yang dikeluarkan dari letusan gunung berapi berikut gas-gas vulkanikc. Prose pembusukan sampah organik2) Faktor eksternal (akibat kegiatan manusia)Kegiatan manusia dapat merubah lingkungan hidup dan hal ini disebabkan olehperkembangan budaya yang pesat dalam penggunaan ilmu dan teknologi serta diiringi olehpola konsumsi yang berlebihan, contoh :a. Hasil pembekaran bahan bakar fosilb. Hasil kegiatan lalu lintasc. Hasil pembakaran sampah

d. Debu atau serbuk dari kegiatan industrie. Pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara4.Dampak Pencemaran Udara.Pencemaran udara akan memberikan dampak kepada manusia dan lingkungan hidup, baiksecara langsung maupun secara tidak langsung.Udara yang tercemar oleh partikel dan gas tertentu dapat menyebabkan gangguan kesehatanyang berbeda pada tingkatan dan jenisnya, tergantung dari macam, ukuran, dan komposisi kimianya.Pencemaran udara memberikan dampak terhadap sistem kehidupan makhluk hidup dansistem yang tidak termasuk didalam sistem kehidupan. Pencemaran udara mempengaruhi sistemkehidupan makhluk hidup seperti gangguan kesehatan, ekosistem yang berkaitan baik denganmanusia maupun yang tidak berikatan dengan manusia.4C.Debu1.Pengertian DebuDebu yaitu partikel-partikel zat padat, yang disebabkan oleh kekuatan-kekuatan alami ataumekanis seperti pengolahan, penghancuran, pelembutan, pengapakan yang cepat dan lain-lain daribahan-bahan, baik organik, maupun anorganik, misalnya batu, kayu, bijih, logam, arang batu, butirbutir zat dan sebagainya.11Debu merupakan padatan yang tersuspensi dalam udara yang dihasilkan dari pemecahanbahan.42.TSP (Total Suspended Particulate)

Masalah pencemaran udara yang disebabkan oleh partikel padat TSP (Total SuspendedParticulate) atau total partikel melayang dengan ukuran 1 mikron sampai dengan 500 mikron.Partikel debu melayang adalah suatu kumpulan senyawa dalam bentuk padatan atau tersebardi udara dengan diameter yang sangat kecil ukuran dari 1 mikron sampai dengan maksimal 500mikron.12Menurut Miles (1989), partikel debu yang berukuran 2,5 mikron disebut sebagaiRespirable particles dan dapat mengalami penetrasi sampai pada alveolus. Adanya partikeldebu dalam alveolus dapat menyebabkan terjadinya kerusakan diding alveolus danmerupakan salah satu faktor terjadinya Infeksi Saluran Pernapasan. 113.Sumber DebuSumber debu tergantung pada jenis kegiatan yang menghasilkan debu itu sendiri. Secara garisbesar dapat pula disebutkan bahwa sumber debu yang terutama adalah industri, pertambangan,kendaraan bermotor, pembakaran sampah, serta pembangunan gedung-gedung dan jalan.34.Macam-macam DebuMacam-macam debu adalah : 11a. Debu yang menyebabkan fibriosis didalam paru-parub. Debu karbon merupakan debu inert yang kita kenal sehari-haric. Debu yang menimbulkan alergi yaitu debu biji-bijian, debu kayu, dan beberapa debuorganikd. Debu yang bersifat seperti asam-asaman. Alkali flurida dan kromat.5.Sifat Debu

Partikel debu mengendap karena dipengaruhi oleh gaya tarik bumi. Partikel debu juga dapatmembentuk floc, sehingga ukurannya menjadi besar dan ini akan memudahkan terjadinyapengendapan. Debu tersebar diudara berdiameter 1 mikron dan sampai dengan 500 mikron,sedangkan partikel yang berdiameter 1 milimikron mempunyai kemampuan untuk menghamburkansinar matahari.126.Pengaruh Debu Terhadap Kesehatan.Secara umum partikel yang mencemari udara dapat merusak lingkungan, tanaman, hewan danmanusia. Partikel-partikel tersebut sangat merugikan kesehatan manusia. Pada umumnya udarayang telah tercemar oleh partikel dapat menimbulkan berbagai macam penyakit saluran pernafasanatau Pneumoconiosis. Pada saat orang menarik nafas, udara yang mengandung partikel akanterhirup ke dalam paru-paru. Pneumoconiosis adalah penyakit saluran pernafasan yang disebabkanoleh adanya partikel (debu) yang masuk atau mengendap di dalam paru-paru. PenyakitPneumoconiosis banyak jenisnya, tergantung dari jenis partikel (debu) yang masuk atau terhisapkedalam paru-paru. Beberapa jenis penyakit Pneumoconiosis yang banyak dijumpai di daerah yangmemiliki banyak kegiatan industri dan teknologi, yaitu Silikosis, Asbestosis, Bisinosis, Antrakosis danBerilosis.3a. Penyakit SilikosisPenyakit silikosis disebabkan oleh pencemaran debu silika bebas, berupa SiO2, yangterhisap masuk kedalam paru-paru kemudian mengendap. Debu silika bebas ini banyakterdapat di pabrik besi dan baja, keramik, pengecoran beton, bengkel yang mengerjakan besi(mengikir, menggerinda, dll). Selain dari itu, debu sillika juga banyak terdapat di tempatpenampang bijih besi, timah putih dan tambang batu bara. Pemakaian batu bara sebagaibahan bakar juga banyak menghasilkan debu silika bebas SiO2. Debu silika yang masuk kedalam paru-paru akan mengalami masa inkubasi sekitar 2 sampai 4 tahun. Masa inkubasi ini

akan lebih pendek, atau gejala penyakit silikosis akan segera tampak, apabila konsentrasi silikadi udara cukup tinggi dan terhisap ke dalam paru-paru dalam jumlah banyak. Penyakit silikosidi tandai dengan sesak nafas yang disertai batu-batuk. Batuk sering kali tidak disertai dengandahak. Pada silikosis tingkat sedang, gejala sesak nafas yang disertai terlihat dan padapemeriksaan fototoraks kelainan paru-parunya mudah sekali diamati. Bila penyakit silikosissudah berat maka sesak nafas akan semakin parah dan kemudian diikuti dengan Hipertropijantung sebelah kanan yang akan mengakibatkan kegagalan kerja jantung. Tempat kerja yangpotensial untuk tercemari oleh debu silika perlu mendapatkan pengawasan keselamatan dankesehatan kerja d

1. Bapak Sunardi, SKM M. Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang. 2. Bapak Dr. Sumihardi, SKM, M. Kes selaku Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan. 3. Bapak Bachtiar Agus Wijaya, SKM. MSc. PH selaku Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang. 4. Bapak Rosman. S selaku Lurah di kelurahan Teluk Bayur Padang.

Related Documents:

hubungan antara asupan asam folat dengan kadar Hb dengan nilai p 0,64. Kata Kunci : asupan fe, asupan folat, kadar hb, tb paru . Abstract . Tuberculosis pulmonary can lead to various metabolic disorders and system disturbances in the body, one of which is synthetic disorder of Hemoglobin levels. Some nutrients which can influence the synthetic of Hemoglobin levels are iron (Fe) and folic .

terhadap kadar protein (p 0.05). Penambahan tape ubi kayu yang sernakin banyak menghasilkan kadar protein yang semakin rendah. Hal ini disebabkan karena kadar protein tape relatif rendah (sekitar 0,5%). Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kadar protein pro/ dengan konsentrasi tape ubi kayu 0% paling tinggi dibandingkan yang lain.

dan pepaya muda dan menentukan pengaruh perbandingan nangka muda dan pepaya muda . Abon jantung pisang yang telah dihasilkan akan dianalisis bedasarkan respon kimia dan respon organoleptik. Respon kimia meliputi kadar protein, kadar serat, kadar air dan kadar lemak. Sedangkan, respon organoleptik

hubungan antara tingkat pengetahuan dengan frekuensi konsumsi bakso tusuk mengandung boraks digabung dengan sig α 0,05, didapatkan hasil ada hubungan antara pengetahuan dengan frekuensi konsumsi bakso tusuk mengandung boraks ditandai dengan nilai(p α ) dimana nilai p adalah 0,002. b. Hubungan antara pemberian uang

Handayani tentang hubungan umur, masa kerja dan status gizi dengan produktivitas perajin wanita bagian pencetakan awal genteng di Desa Demakan Kabupaten Sukoharjo. Dengan hasil ada hubungan bermakna antara umur dan produktivitas dengan nilai p 0,017 (p 0,05) tidak ada hubungan

Kadar abu yang terkandung di dalam simplisia menunjukkan adanya kandungan mineral dan logam di dalam bahan. Kadar abu merupakan indikator terhadap cemaran bahan anorganik. Semakin tinggi kadar abunya, maka kadar unsur mineral simplisia meniran juga ikut meningkat. Tabel 2. Pengaruh cara pengeringan terhadap u

tingkat pendidikan responden sebagian besar rendah 56,1%. Terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar (p value 0,02), tidak ada hubungan antara usia ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar (p value 0,1) dan ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan

Accounting terminology Financial statement preparation Financial statement relationships 1, 2 Classifying balance sheet 1, 2 Analysis accounts CHAPTER 5 THE ACCOUNTING CYCLE: REPORTING FINANCIAL RESULTS Topic Skills Learning Balancing the accounting equation 1, 2 OVERVIEW OF BRIEF EXERCISES, EXERCISES, PROBLEMS AND CRITICAL THINKING CASES Objectives Analysis Analysis Analysis, communication .