HUBUNGAN STATUS GIZI DAN ANEMIA DENGAN

2y ago
76 Views
2 Downloads
305.14 KB
15 Pages
Last View : 2d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Lilly Andre
Transcription

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN ANEMIA DENGAN PRODUKTIVITASKARYAWATI UNIT GARMENT PT. APAC INTI CORPORA BAWENMaya Widi Hardiyanti *), Eni Mahawati *), Dyah Ernawati *)*) Alumni Fakultas Kesehatan Udinus**) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian NuswantoroJl. Nakula I No 5-11 SemarangEmail : Mayamayyo@ymail.comABSTRACTBackground: Female workers who suffer from anemia have low immunity,decreased physical work capacity and productivity by 20%. The number of cases ofanemia female workers of PT Apac Inti Corpora Bawen as many as 15% in thegarment units. The purpose of this study was to determine and analyze therelationship of nutritional status and anemia with productivity to female workers atgarment unit of PT Apac Inti Corpora Bawen.Method: This research is explanatory research with cross sectional approach. Datais collected by measurment ofhemoglobin levels and using questionnare asinstrument. Primary data were processed and analyzed using Independent T-test fordifferent test, while the relationship with the Chi Square test. The sampling techniqueused was purposive sample through the inclusion and exclusion criteria for the totalsample as many as 56 female workers of PT. Apac Inti Corpora garment unit.Result: The results showed that no relationship between nutritional status andproductivity with a value of p 0.353 (p 0,05). As for the incidence of anemia withproductivity there is a relationship with the value of p 0.000 (p 0,05). Different testproductivity by external factors showed that differences between age withproductivity and there is no difference between education and years of service withproductivity.Conclusion: For PT Apac Inti Corpora Bawen shouldchecking hemoglobin routinelyand regularly for workers to prevent cases of anemia. For employee should attentionfood intake to sufficient energy needs for work.Keywords: Nutritional Status, Anemia, Productivity1

PENDAHULUANPT Apac Inti Corpora merupakan perusahaan yang bergerak di bidang tekstilyang merupakan produsen benang dan tenun. Apac Inti Corpora juga mengolahhasil tenun tersebut menjadi pakaian. Unit yang mengolah hasil tenun menjadipakaian yaitu Unit Garment.Untuk sebuah industri tekstil padat karya, sumber daya manusia merupakan asetyang sangat besar dan penting dalam upaya meningkatkan dan memenangkanpersaingan usaha yang semakin ketat persaingannya. Hal ini karena sumber dayamanusia merupakan asset yang paling berperan penting pada kualitas ouput yangdihasilkan. Kualitas output tersebut mencerminkan produktivitas kerja dari tenagakerja itu sendiri dan dapat di tingkatkan melalui manajemen kesehatan kerja diperusahaan.2Di era globalisasi kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satupersyaratan yang harus dipenuhi oleh seluruh industri. Beban ini sangat besarmengingat status kesehatan dan gizi tenaga kerja pada umumnya kurangmemperoleh perhatian, sehingga dapat menurunkan produktivitas kerja serta biayaproduksi yang kurang efisien. Selain itu, gizi kerja yang kurang memadai berpotensimenimbulkan penyakit akibat kerja bagi tenaga kerja yang berisiko. Upayameningkatkan derajat kesehatan tenaga kerja harus meliputi : promotif, preventif,kuratif dan rehabilitatif. Salah satu upaya penting dalam promotif adalahpenyelenggaraan gizi kerja.4Gizi kerja adalah gizi yang diperlukan tenaga kerja untuk melakukan suatupekerjaan sesuai dengan jenis, sehingga tercapai tingkat produktivitas dan efisiensikerja yang setinggi-tingginya.5 Kesehatan kerja erat kaitannya dengan gizi kerja.Untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal, mutlak di perlukan zat gizi yangdiperoleh dari makanan dengan jumlah gizi secukupnya setiap hari. Dengan2

keadaan gizi yang baik, maka akan dihasilkan ketahanan fisik yang baik dan padaakhirnya dapat meningkatkan produktivitas kerja.2Bagi PT Apac Inti Corpora, gizi kerja yang baik selain diperlukan dalampeningkatan produktivitas kerja, juga diperlukan dalam keefektifan pemberianjaminan makanan bagi pekerja. Berdasarkan dari hasil survei awal PT Apac IntiCorpora memiliki tenaga kerja wanita sebanyak 80%. Dari jumlah keselurahankaryawan 6148 jiwa. Ditemukan kasus anemia sebesar 15% pada unit Garment diPT Apac Inti Corpora. Data kesakitan ini didapat dari data Poliklinik PT Apac IntiCorpora. Sering didapatkan keluhan kesehatan seperti kelelahan, pusing, lemah,dan mata ngantuk.Berdasarkan data di atas maka peneliti cukup tertarik melakukan penelitianpada PT Apac Inti Corpora dengan alasan tingkat kejadian anemi cukup tinggi. Danpeneliti ingin melihat hubungan status gizi karyawati terhadap kejadian anemia danproduktivitas kerja pada karyawati PT Apac Inti Corpora Bawen dan peneliti memilihunit garment sebagai tempat penelitian karena unit tersebut adalah satu unit yangmempunyai cara kerja yang tidak terlalu mengandalkan mesin, unit ini menggunakantenaga mesin dan tenaga manusia, sehingga produktivitas tiap individu dapat dilihat.METODE PENELITIANJenis penelitian ini adalah Explanatory Research dengan menggunakan metodecross sectional. Dalam penelitian ini observasi dilakukan dengan menggunakankuesioner dan melakukan pengukuran kadar hb pada karyawati unit garment.Sampel dalam penelitian ini adalah 70 karyawati pada unit garment PT. ApacInti Corpora. Pada saat penelitian menggunkan kriteria inklusi dan eksklusi sehinggadiperoleh responden sebanyak 35 karyawati.3

HASIL PENELITIANa. Perbedaan Produktivitas berdasarkan Karakteristik RespondenTabel 4.10Perbedaan produktivitas berdasarkan Karakteristik RespondenKarakteristikHasil pKeteranganUmur0,573Tidak ada bedaPendidikan0,053Tidak ada bedaMasa Kerja0,523Tidak ada bedaBerdasarkan tabel 4.10 dapat di ketahui bahwa karakteristik umur dengan nilaip 0,573 (p 0,05), pendidikan dengan nilai p 0,053 (p 0,05) kemudian padakarakteristik responden berdasarkan masa kerja dengan nilai p 0,523 (p 0,05) yangberarti tidak ada beda produktivitas berdasarkan umur, pendidikan dan masa kerjaresponden.b. Hubungan antara status gizi dengan produktivitasTabel 4.11Hubungan Status Gizi dengan ProduktivitasIndeks ProduktivitasStatus GiziTercapaiTotalTidak 64,7635,317100Berdasarkan Tabel 4.11 dapat diketahui bahwa responden berstatus gizi normaldengan produktivitas tercapai berjumlah 51,3% responden 48,7% produktivitas tidaktercapai. Berdasarkan hasil uji chi square, didapatkan hasil p 0,353 (p 0,05) berartiHo diterima yang artinya tidak ada hubungan antara status gizi dengan Corpora.4

c. Hubungan antara Kejadian anemi dengan produktivitasTabel 4.12Hubungan Kejadian Anemi dengan ProduktivitasIndeks 315178520100Tidak Anemi2877,8822,236100Kejadian AnemiBerdasarkan Tabel 4.12 dapat diketahui bahwa 15% atau 3 orangproduktivitas tercapai menderita anemi, sedangkan 77,8% atau 28 orang yangproduktivitasnya tercapai tidak menderita anemi.Berdasarkan hasil uji chi square, didapatkan hasil p value kurang dari0,05 (0,000 0,05) berarti Ho ditolak yang artinya ada hubungan antara kejadiananemi dengan produktivitas kerja pada karyawati unit garment di PT Apac IntiCorpora.PEMBAHASANa. Produktivitas RespondenStandar produksi unit garment adalah 450 pcs/hari tiap karyawannya padabagian sewing. Berdasarkan hasil penelitian diketahui 55,4% responden memilikiproduktivitas yang sesuai dengan standar yang ditentukan dan 44,6% respondenproduktivitas tidak tercapai sesuai standar yang ditentukan. Hal tersebut dapatdipengaruhi karena kapasitas kerja setiap orang berbeda walaupun jenispekerjaannyasama.7 Dari hasil penelitiandiketahui produktivitasmenurutkarakteristik responden berdasarkan umur tidak memiliki perbedaan dengan nilaip 0,573 (p 0,05). Sedangkan berdasarkan kategori pendidikan, produktivitasresponden tidak memiliki perbedaan antara responden berpendidikan SMP dan SMAdengan nilai p 0,053 (p 0,05). Kemudian berdasarkan masa kerja produktivitas5

responden tidak memiliki perbedaan antara masa kerja lama dan baru. Dengan nilaip 0,523 (p 0,05).b. Kejadian Anemia RespondenBerdasarkan data Poliklinik membuktikan 15% karyawati menderita anemiapada unit garment PT Apac Inti Corpora Bawen. Berdasarkan hasil penelitian,responden dengan status anemia terdapat 36,7% responden dan sisanya 64,3%responden tidak menderita anemia. Penyebab masalah anemia itu sendiri adalahkurangnya asupan zat besi dan biasanya pada perempuan karena kehilangan darahmelalui haid dan persalinan.11Berdasarkan hasil penelitian terdapat 15% responden dengan status menderitaanemia memiliki produktivitas tercapai sesuai standar yang ditentukan dan 85%responden dengan status anemia memiliki produktivitas tidak tercapai sesuaistandar yang ditentukan. Sedangkan 77,8% responden dengan status tidakmenderita anemia memiliki produktivitas tercapai sesuai standar yang ditentukandan 22,2% responden dengan status tidak menderita anemia memiliki produktivitastidak tecapai sesuai standar yang ditentukan. Menurut Ummu Saudah tentangpengaruh suplementasi zat besi produktivitas pekerja wanita menyimpulkan bahwaanemia menimbulkan gejala letih, lesu dan cepat lelah yang akibatnya dapatmenurunkan produktivitas kerja. Pekerja yang menderita anemia produktivitas kerja20% lebih rendah dibandingkan dengan pekerja yang sehat dengan gizi yang baik. 21Data status anemia diatas diperoleh dari hasil pemeriksaan yang dilakukan olehDinas Kesehatan UPTD Puskesmas Bawen Terhadap 56 responden denganmenggunakan Eashy Touch GHb merupakan alat kesehatan digital produk terbarudari Nesco multicheckyang berfungsi untuk mengukur hemoglobin yangpenggunaanya praktis dengan hasil lebih cepat, akurat, tidak sakit, kapan saja dandimana saja. Serta anemia dapat di lihat dengan gejala lemah, letih, dan lesu.c. Status Gizi berdasarkan IMTDari hasil penelian responden dengan kategori normal adalah jumlah kategoriterbanyak dengan jumlah sebanyak 69,6% responden. Kemudian kategori kurussebanyak 17,9% responden dan kategori gemuk dengan jumlah 12,5% respondenmemiliki peringkat kategori yang paling sedikit.6

Berdasarkan penelitian terdapat 51,3% responden dengan status gizi normalmemiliki produktivitas tercapai sesuai standar yang ditentukan dan 48,7% respondendengan status gizi normal memiliki produktivitas tidak tercapai sesuai denganstandar yang ditentukan. Sedangkan 64,7% responden dengan status gizi tidaknormal memiliki produktivitas tercapai sesuai standar yang ditentukan dan 35,3%responden dengan status gizi tidak normal memiliki produktivitas tidak tercapaisesuai standar yang ditentukan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yangdilakukan oleh Ernawati Nasution hubungan konsumsi zat besi dan status gizidengan produktivitas kerja wanita pencetak batu bata di kecamatan pagar merbaukabupaten deli serdang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yangmemiliki produktivitas di atas rata-rata, paling banyak berada pada status giziberdasarkan IMT kategori normal yaitu 37,3%. Bila tubuh seseorang kekuranganenergi maka kemampuan fisiknya untuk melakukan aktivitas kerja akan berkurangsehingga produktivitas kerja akan menurun.22d. Perbedaan Produktivitas Kerja berdasarkan Karakteristik ResponBerdasarkan karakteristik umur diketahui bahwa produktivitas responden tidakmemiliki beda dengan nilai p 0,573 (p 0,05). Untuk karakteristik pendidikan dengannilai p 0,053 (p 0,05) yang artinya tidak ada perbedaan produktivitas kerjaberdasarkan karakteristik pendidikan. Dan pada karakteristik masa kerja p 0,523(p 0,05) yang artinya tidak ada perbedaan produktivitas kerja berdasarkankarakteristik masa kerja responden. Kemudian berdasarkan penelitian TitikHandayani tentang hubungan umur, masa kerja dan status gizi dengan produktivitasperajin wanita bagian pencetakan awal genteng di Desa Demakan KabupatenSukoharjo. Dengan hasil ada hubungan bermakna antara umur dan produktivitasdengan nilai p 0,017 (p 0,05) tidak ada hubungan bermakna antara masa kerja danproduktivitas dengan p 0,527 (p 0,05) tidak ada hubungan bermakna antara BMIdan produktivitasdengan p 0,610(P 0,05). Hal ini disebabkan karenaproduktivitas dipengaruhi oleh faktor umur karena produktivitas seseorang akanberubah pada umur produktif dan tidak produktif. Sedangkan masa kerja dan BMItidak berpengaruh terhadap produktivitas.237

e. Hubungan antara Status Gizi dengan ProduktivitasBerdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa 51,3%responden memiliki status gizi normal dengan produktivitas tercapai sesuai standaryang ditentukan sedangkan 48,7% responden memiliki status gizi normal namuntidak dapat mencapai produktivitas sesuai standar yang ditentukan.Berdasarkan kategori status gizi tidak normal dengan jumlah 64,7% respondendapat mencapai produktivitas sesuai standar yang ditentukan. Sedangkan 35,3%responden dengan kategori status gizi tidak normal tidak dapat mencapaiproduktivitas sesuai standar yang ditentukan.Berdasarkan penghitungan tersebut menggunakan uji chi square, didapatkanhasil p value lebih besar dari 0,05 (p 0,353 0,05) yang berarti Ho diterima yangartinya tidak ada hubungan antara status gizi dengan produktivitas kerja padakaryawati unit garment di PT Apac Inti Corpora. Hal tersebut disebabkan karenapengukuran terhadap jumlah produktivitas dihitung pada saat pengambilan data.Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Anisa Rosyidatentang tingkat konsumsi energi dan zat besi (Fe) status gizi dan produktivitas kerjakaryawan pada bagian produksi PT Air Mancur Palur Karanganyar terhadap tenagakerja wanita dimana tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan produktivitaskerja dengan hasil p value lebih besar dari 0,05 (p 0,296 0,05). 24 Hal ini disebabkankarena pengukuran terhadap jumlah produktivitas hanya dihitung pada saatpengambilan data, sedangkan status gizi itu sendiri merupakan keadaan tubuhseseorang atau sekelompok orang sebagai akibat dari konsumsi, penyerapan, danpenggunaan zat-zat gizi dari makanan dalam jangka waktu yang lama.24f.Hubungan antara Anemia dengan Produktivitas KerjaBerdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa 15%responden menderita anemia namun dapat mencapai produktivitas sesuai standaryang di tentukan. Sebanyak 85% responden dengan status menderita anemia tidakdapat mencapai produktivitas sesuai standar.Sedangkan 77,8% responden dengan status tidak anemia dapat mencapaiproduktivitas sesuai standar yang ditentukan, dan 22,2% responden dengan status8

tidak anemia tidak dapat mencapai produktivitas sesuai standar yang ditentukan.Berdasarkan hasil uji chi square didapatkan hasil p value kurang dari 0,05(p 0,000 0,05) yang berarti ada hubungan antara anemia dengan produktivitaskerja pada karyawati unit garment PT Apac Inti Corpora Bawen.BerdasarkanpenelitianyangdilakukanSuci Widiastutitentangfaktordeterminan produktivitas kerja pada pekerja wanita di semarang, dimana rja(p 0,000 0,05). 25Meyimpulkan bahwa anemia pada pekerja dapat menurunkan produktivitas kerjamereka, karena berbagai penelitian telah membuktikan bahwa pada pekerja wanitayang menderita anemia, mempunyai produktivitas kerja yang lebih rendah dibanding pekerja wanita yang tidak menderita anemia.25g. Keterbatasan PenelitianDalam penelitian ini terdapat keterbatasan peneliti, adalah pada saatpengukuran produktivitas kerja dilakukan ketika pengambilan data. Maka yang diukur hanya produktivitas/hari. Bukan produktivitas secara jangka panjang.Sedangkan IMT adalahkeadaan seseorang dalam jangka waktu yang cukup lama.SIMPULANBerdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa :1.Produktivitas tenaga kerja wanita PT Apac Inti Corpora Bawen, pada unitgarment memiliki produktivitas yang cukup baik dikarenakan dari 56 respondenterdapat 55,4% responden memiliki prokduktivitas yang sesuai dengan standar yangtelah ditentukan dan dapat memenuhi target yang telah ditentukan.2.Kasus anemia yang terjadi pada PT Apac Inti Corpora Bawen, pada unitgarment cukup tinggi. Hal ini di ketahui dari 56 responden yang di teliti terdapat37,5% responden yang menderita anemia pada unit garment.3.Status gizi tenaga kerja wanita PT Apac Inti Corpora Bawen, pada unit garmentberdasarkan IMT cukup baik. Hal ini diketahui dari hasil pengukuran unvariatterdapat 69,6% responden dari 56 responden memiliki status gizi normal. DenganIMT terendah 16,0 kemudian IMT tertinggi 31,6 dengan rata-rata IMT 21,3.9

4.Tidak ada hubungan antara status gizi dengan produktivitas kerja tenaga kerjawanita unit garment dengan p 0,05 (p 0,353 0,05). Hal tersebut disebabkan olehpengukuran produktivitas kerja yang dilakukan pada saat pengambilan data.Sedangkan IMT adalah keadaan tubuh seseorang dalam jangka waktu yang cukuplama.5.Ada hubungan antara anemia dengan produktivitas kerja dengan p 0,05(p 0,000 0,05). Status anemia pada seseorang dapat mempengaruhi produktivitaskerja. Jika karyawati menderita anemia maka produktivitasnya akan menurundibanding dengan karyawati yang tidak menderita anemia.SARANSaran untuk tim manajemen K3 PT Apac Inti Corpora :1. Melakukan pemeriksaan Hb secara rutin dan berkala sehingga kasus anemiaakan segera terdeteksi dan mendapat pengelolaan.2.Pemberian PMT tiap dua minggu sekali. Misalnya kacang ijo.DAFTAR PUSTAKA1. Sritomo Wignosoebroto. Ergonomi studi gerak dan waktu. Guna Widyan.Surabaya. 20092. Ari Agung. Meningkatkan Produktivitas Kerja Dengan Kacang Ijo. http : //www.untag-sby.ac.id/kacang%20ijo.html / diakses 5 januari 20133. Undang undang Republik Indonesia No.23 tahun 1992 tentang kesehatanpasal 23.4. Anies. Penyakit Akibat Kerja. Elex Media Komputindo. Anoymous. 7 dari ta-anda.indoglobal.com/7darisepuluh.html / diakses 5 januari 201310

5. Endang Siwi Edingsih. Gizi Kerja. Balai Higiene Perusahaan danKeselamatan Kerja. DIY. 20056. G Kartasapoetra. Ilmu Gizi, Korelasi Gizi, Kesehatan dan Produktivitas Kerja.Rineka Cipta. Jakarta. 20107. Tarwaka dkk. Ergonomi Untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja danProduktivitas. UNIBA PRESS. Surakarta. 20048. Masno. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Terhadap Produktivitas KerjaPegawai Pada Kantor Badan Keluarga Berencana Kota Makasar.http://journal.umi.ac.id/pdfs/Faktor Faktor yang Mempengaruhi terhadap Produktifitas Kerja Pegawai pada Kantor Badan Keluarga Berencana Kota Makassar.pdf. / diakses 13 April 20139. Mardiana. Analisis Produktivitas Kerja Berdasarkan Waktu Baku dan TargetProduksi Perusahaan Bagian Pengemasan Sekunder PT ulam TibaHalim Semarang. UDINUS. Semarang. 200710. Martianto Drajat. Gizi terapan. PAU Pangan dan Gizi IPB. /123456789/27250/BAB%20II%20Tinjauan%20Pustaka %20I10aro.pdf / diakses 22 april 201311. Sunita Almatsier. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.200912. Supariasa, I Dewa Nyoman, dkk. Penilaian Status Gizi. EGC. Jakarta. 200111

13.Tabitha sri Hartanti Wulandari. Pengaruh Asrama Atlet Sepak Bola TerhadapStatus Gizi (IMT, Kadar Hb), Aktivitas Fisik, dan Kesegaran Jasmani.UNDIP. Semarang. 200414. Jusuf, R.M.S, dkk. Edisi Kedua (Revisi) Bunga Rampai Hiperkes dan KK.Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. 200315. Dedy Muchtadi. Panganan dan Gizi. UT. Jakarta. 200116. Atikah Poverawati. Anemia dan Anemia Kehamilan. Nuha Medika.Yogyakarta. 201117. Arisman, MB. GIZI Dalam Daur Kehidupan. ECG. Jakarta. 200418. Wienda Lentik Kartika. Perbedaan Indeks Produktivitas Kerja BerdasarkanTingkat Konsumsi Gizi dan Staus Gizi Operator Loom Weaving 3 GreyPT Apac Inti Corpora Bawen. UNNES. Semarang. 200619. Soekidjo Notoatmodjo. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta.Jakarta. 200220. Bhisma Murti. Desain dan Ukuran Sampel Untuk Penelitian Kuantitatif danKualitatif di BidangKesehatan. GadjahMada University Press.Yogyakarta. 200621. Ummu Saudah. Pengaruh Suplementasi Zat Besi terhadap ProduktivitasPekerja Wanita. UNDIP. Semarang. 201212

22. Ernawati Nasution. Hubungan Konsumsi ZAT Besi dan Status Gizi

Handayani tentang hubungan umur, masa kerja dan status gizi dengan produktivitas perajin wanita bagian pencetakan awal genteng di Desa Demakan Kabupaten Sukoharjo. Dengan hasil ada hubungan bermakna antara umur dan produktivitas dengan nilai p 0,017 (p 0,05) tidak ada hubungan

Related Documents:

Konseling gizi yang diberikan pada ibu nifas agar dapat memberikan dampak pada status gizi ibu, terutama anemia gizi serta meningkatkan kesehatan bayi yang baru dilahirkan. Berdasarkan hal tersebut di tasa, maka perlu dilakukan penelitian hubungan Konseling

Keadaan gizi dan kesehatan masyarakat tergantung pada tingkat konsumsi, Dewasa ini Indonesia menghadapi masalah gizi ganda, yakni masalah gizi kurang dan masalah gizi lebih. Di satu pihak masalah gizi kurang yang pada umumnya disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persediaan pangan, kurang baiknya kualitas lingkungan, kurangnya pengetahuan .

DENGAN STATUS GIZI REMAJA PUTRI DI SMK MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA . Program Studi S1 Gizi Disusun Oleh: RICA ARIYANINGTIYAS 2015030095 INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019 . ii . iii . iv PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul :

HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN GIZI DENGAN SISA MAKANAN PASIEN DI RUANG VIP RS PANTI RAPIH YOGYAKARTA BERNADETH DWI WAHYUNANI NIM : P07131216054 . Asuhan gizi pasien rawat jalan 2) Asuhan gizi pasien rawat inap 3) Penyelenggaraan makanan 4) Penelitian dan pengembangan gizi (Kemenkes, 2013). .

4923 fanconi anemia de , mutaciÓn (ivs4 4a-t) gen fancc 4918 fanconi anemia de , mutaciÓn puntual (caso genÉtico familiar) 4917 fanconi anemia de , panel secuenciaciÓn masiva (ngs) 16 genes 4919 fanconi anemia de , secuenciaciÓn gen fanca 4920 fanconi anemia de , secuenciaciÓn gen fancc 4922 fanconi anemia de , secuenciaciÓn gen fancg

Square menunjukkan hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan dengan kepatuhan diet (p 0,05). Hasil uji Fisher’s Exact menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan gizi dengan kepatuhan diet (p 0,05). Kesimpulan penelitian ini yaitu ada hubungan yang bermakna antara tingkat

perilaku gizi yang belum memadai berakibat munculnya masalah kurang gizi (Adisasmito, 2007). Masalah gizi kurang pada anak balita sangat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu penyebab langsung dan penyebab tidak langsung. Faktor penyebab langsung yaitu asupan makanan dan penyakit infeksi yang terkait satu sama lain.

The Zipwhip Messaging API supports both single -user and multi-user authentication. If you use single-user authentication, then all users are Administrators (Admin). There is a single tier of users. If you use multi-user authentication, then at least one user is the Administrator and all other users are Operators. There are two tiers of users .