Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengangguran Di Provinsi . - Ums

1y ago
5 Views
1 Downloads
1.37 MB
15 Pages
Last View : 23d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Aydin Oneil
Transcription

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIPENGANGGURAN DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2012-2014DENGAN METODE PANEL DATADisusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata IJurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UniversitasMuhammadiyah SurakartaDisusun Oleh :FARID NUGRAHAB300130011PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN – S1FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA2017

i

ii

iii

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIPENGANGGURAN DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2012-2014DENGAN METODE PANEL DATAABSTRAKSIPenelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana pengaruh inflasi, tingkatpendidikan, investasi dan pertumbuhan ekonomi terhadap pengangguran diProvinsi Jawa Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif denganmenggunakan data panel, data yang digunakan berupa time series (tahun 20122014) dan cross section (35 Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah). Jenis data yangdigunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari BadanPusat Statistik (BPS) dan jurnal sebagai pendukung. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa Fixed Effect Method (FEM) adalah model yang paling tepat.Berdasarkan hasil uji F, hasil olah data variabel inflasi, dan pertumbuhan ekonomiberpengaruh terhadap pengangguran di Provinsi Jawa Tengah tahun 2012-2014.Hasil uji koefisien determinan (R2) menunjukkan bahwa besarnya nilai R-squaresebesar 0,909922, artinya 90,99% variasi variabel pengangguran dapat dijelaskanoleh variabel inflasi, pendidikan, investasi, dan pertumbuhan ekonomi. Sedangkansisanya 9,01% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam model.Berdasarkan uji validitas pengaruh (uji t) pada signifikansi (α) sebesar 0,1,variabel inflasi, dan pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh positif signifikanterhadap pengangguran, sedangkan variabel pendidikan dan investasi tidakberpengaruh terhadap pengangguran di Provinsi Jawa Tengah tahun 2012-2014.Kata Kunci: Inflasi, Tingkat Pendidikan, Investasi, Pertumbuhan Ekonomi,Pengangguran.ABSTRACTThis study aims to find out how the influence of inflation, education level,investment and economic growth on unemployment in Central Java Province.This research is a quantitative research using panel data, the data used in the formof time series (2012-2014) and cross section (35 regencies in Central Javaprovince). The type of data used in this study is secondary data obtained from theCentral Bureau of Statistics (BPS) and the journal as a supporter. The results showthat Fixed Effect Method (FEM) is the most appropriate model. Based on theresults of F test, the results if the data variable inflation, and economic growthaffect the unemployment in the Province of Central Java in 2012-2014. The resultof determinant coefficient test (R2) shows that the R-square value is 0.909922,meaning 90.99% variation of unemployment variable can be explained byinflation, education, investment, and economic growth variable. While theremaining 9.01% is explained by other variables not included in the model. Basedon the test of the validity of the influence (t test) on the significance (α) of 0.1, theinflation variable, and economic growth have a significant positive effect on1

unemployment, while education and investment variables have no effect onunemployment in Central Java Province 2012-2014.Keywords: Inflation, Education Level, Investment, Economic Growth,Unemployment1. PENDAHULUANSalah satu masalah pokok yang dihadapi bangsa dan negara Indonesiasebagai negara berkembang yang dikelompokkan berdasarkan tingkatkesejahteraan masyarakatnya adalah masalah pengangguran. Pengangguranmerupakan masalah yang mendasar dan sudah mendarah daging di dalamsetiap daerah maupun negara. Pengangguran yang tinggi berdampak langsungmaupun tidak langsung terhadap kemiskinan, kriminalitas dan masalahmasalah sosial politik yang juga semakin meningkat. Dengan jumlahangkatan kerja yang cukup besar, arus migrasi yang terus mengalir, sertadampak krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai saat ini, nkompleks.Permasalahan-permasalahan tersebut semakin rumit seiring adanya konflikantara pengusaha dan pekerja terkait dengan upah, dan tingkat inflasi yangcenderung naik, serta permasalahan ekonomi lainnya seperti melambatnyapertumbuhan ekonomi dan melemahnya kurs rupiah terhadap dolar sehinggamenambah beban negara yang harus segera diatasi.Maraknya fenomena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) akhir-akhir inisemakin menjadi fenomena yang meresahkan sejumlah kalangan, baik itupihak perusahaan maupun kaum buruh. Tentu hal ini akan mengganggustabilitas nasional khususnya perekonomian negara tersebut. Masalahpengangguran ini penting untuk diteliti dan dianalisa karena pengangguranmerupakan masalah pokok yang dapat menimbulkan gejolak sosial danpolitik dikalangan masyarakat dan dapat menganggu stabilitas ekonomi suatunegara. Pengangguran dapat menurunkan tingkat kesejahteraan yangdiindikasikan dengan menurunnya daya beli seseorang karena orang tersebuttidak mempunyai penghasilan sehingga tidak dapat melakukan aktivitas2

konsumsi. Negara Indonesia merupakan salah satu negara berkembang. Halini menandakan bahwa banyak sekali permasalahan-permasalahan yang harusdiselesaikan. Indonesia juga merupakan salah satu negara dengan jumlahpenduduk terbesar di dunia.Tabel 1.1Tingkat Pengangguran Terbuka di Provinsi Jawa Tengah (satuan %)PeriodeFebruariAgustus20125,88 %5,63 %20135,57 %6,02 %20145,45 %5,68 %Sumber: Badan Pusat Statistik, 2016 (Data Diolah).Dari data pada tabel 1.1 menunjukkan bahwa tingkat pengangguranterbuka di Provinsi Jawa Tengah mengalami fluktuasi yang signifikan. Padatahun 2012 data tingkat pengangguran terbuka awal tahun pada bulanFebruari sebesar 5,88 % akan tetapi pada bulan Agustus tingkatpengangguran naik menjadi 5,63 %. Sedangkan pada tahun 2013 data tingkatpengangguran terbuka awal tahun pada bulan Februari turun dari tahunsebelumnya yaitu sebesar 5,57 % dan kembali naik lagi pada bulan Agustussebesar 6,02 %. Tingkat pengangguran terbuka di tahun 2014 mengalamipenurunan yang cukup besar yaitu pada bulan Februari sebesar 5,45 %. Olehkarena itu, mengingat tingkat pengangguran terbuka di Provinsi Jawa Tengahmasih terlalu fluktuasi peneliti lebih terfokus meneliti faktor-faktor apa sajayang mempengaruhi pengangguran terbuka di Jawa Tengah. Sehinggakedepannya bisa lebih matang dalam menangani tingkat pengangguranterbuka yang ada di Provinsi Jawa Tengah.Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pengangguran merupakanpenduduk yang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan atau sedangmempersiapkan suatu usaha baru atau penduduk yang tidak mencaripekerjaan karena sudah diterima bekerja namun belum mulai bekerja.Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan merupakan peningkatan

kesejahteraan. Karena jumlah penduduk bertambah setiap tahun yang dengansendirinya kebutuhan konsumsi sehari-hari juga bertambah setiap tahun,maka dibutuhkan penambahan pendapatan setiap tahun. Selain dari sisipermintaan (konsumsi), dari sisi penawaran, pertumbuhan penduduk ndapatan).Pertumbuhan ekonomi tanpa dibarengi dengan penambahan kesempatan kerjaakan mengakibatkan ketimpangan dalam pembagian dari penambahanpendapatan tersebut, yang selanjutnya akan menciptakan suatu kondisipertumbuhan ekonomi dengan peningkatan kemiskinan (Tulus T.H.Tambunan, 2015).Salah satu unsur yang menentukan kemakmuran suatu masyarakat adalahtingkat pendapatan. Pendapatan masyarakat mencapai maksimum apabilakondisi tingkat penggunaan tenaga kerja penuh (full employment) dapatterwujud. Pengangguran akan menimbulkan efek mengurangi pendapatanmasyarakat, dan itu akan mengurangi tingkat kemakmuran yang telahtercapai. Semakin turunnya tingkat kemakmuran akan menimbulkan masalahlain yaitu kemiskinan.Permasalahan pengangguran memang sangat kompleks untuk dibahasdan merupakan isu penting, karena dapat dikaitkan dengan mpengaruhitingkatpengangguran antara lain pertumbuhan ekonomi negara bersangkutan, tingkatinflasi, serta besaran upah yang berlaku. Apabila di suatu apkanakanberpengaruh pada penurunan jumlah pengangguran. Jika tingkat upah naikakan berpengaruh pada penurunan jumlah pengangguran pula. Sedangkantingkat inflasi yang tinggi akan berpengaruh pada kenaikan jumlahpengangguran (Sukirno, 2008).2. METODE PENELITIANData yang digunakan adalah data sekunder dengan tipe data panel. Data panelyaitu gabungan time series (runtut waktu) dan cross section. Data time seriesmerupakan data dari satu objek dalam beberapa periode waktu tertentu, sedangkan4

data cross section merupakan data dari satu atau lebih objek penelitian dalam satuperiode yang sama.Model regresi data panel dapat dirumuskan sebagai berikut :Keterangan :UE: Pengangguran pada unit daerah ke-i dan unit waktu ke-tINF: Inflasi pada unit daerah ke-i dan unit waktu ke-tEDUC: Tingkat pendidikan pada unit daerah ke-i dan unit waktu ke-tI: Investasi pada unit daerah ke-i dan unit waktu ke-tPDRB: Pertumbuhan ekonomi pada unit daerah ke-i dan unit waktu ke- ti: Menunjukkan Kabupaten/Kotat: Menunjukkan deret waktu (tahun 2012-2014)α: koefisien intersep atau konstantaβ: Menunjukan arah dan pengaruh masing – masingu: Faktor gangguan atau tidak dapat diamati3. HASIL DAN PEMBAHASANHasil estimasi metode Fixed Effect dapat dilihat pada Tabel 4.9, Tabel4.10, dan Tabel 4.8.Tabel 4.8Model estimasi Fixed Effect Method 4737.275 854.8471(0.0165)*- 92.27887- 0.000370(0.4219) 3930.539(0.6833) (0.0596)* 0.909922; DW-Stat 2.579294; F-Stat 17.54478; Sig. F-Stat 0.000000Keterangan:*Signifikasi pada α 0.1;angka dalam kurung adalah nilai probabilitas tBerdasarkan hasil uji t dapat diketahui bahwa variabel inflasi, danpertumbuhan ekonomi pada α 0,1 memiliki pengaruh signifikan terhadappengangguran, sedangkan variabel tingkat pendidikan, dan investasi pada α 5

0,1 tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengangguran. Adapuninterpretasi ekonomi sebagai berikut :3.1 Interpretasi Ekonomi3.1.1Inflasi dan PengangguranBerdasarkan hasil estimasi dari data panel yang sudah diolahmenunjukkan bawa variabel inflasi berpengaruh positif dan signifikan dengankoefisiennya sebesar 854.8471 dan dengan tingkat probabilitas sebesar0.0165 terhadap pengangguran di Provinsi Jawa Tengah tahun 2012-2014.Dengan ini dapat dikatakan apabila rasio inflasi mengalami kenaikan sebesar1% maka pengngguran akan mengalami peningkatan di Provinsi JawaTengah tahun 2012-2014 sebesar 854.8471.Penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya dilakukan (HadiSasana, 2009) yang berjudul “Analisis Dampak Pertumbuhan apTerhadapKesejahteraan di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Dalam EraDesentralisasi Fiskal”. hasil penelitian menjelaskan Pertumbuhan ekonomiberpengaruh signifikan dan mempunyai hubungan yang positif terhadapkesejahteraan masyarakat di kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah.3.1.2Pertumbuhan Ekonomi dan PengangguranBerdasarkan hasil estimasi dari data panel yang sudah diolahmenunjukkan bawa variabel pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif dansignifikan dengan koefisiennya sebesar 3930.539 dan dengan tingkatprobabilitas sebesar 0.0596 terhadap pengangguran di Provinsi Jawa Tengahtahun 2012-2014. Dengan ini dapat dikatakan apabila rasio pertumbuhanekonomi mengalami kenaikan sebesar 1% maka pengngguran akanmengalami peningkatan di Provinsi Jawa Tengah tahun 2012-2014 sebesar3930.539.Penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya dilakukan (AyudhaLindiarta, 2014) yang berjudul “Analisis Pengaruh Tingkat Upah Minimum,Inflasi, dan Jumlah Penduduk Terhadap Pengangguran di Kota Malang (1996– 2013)”. Hasil penelitian menjelaskan variabel inflasi dan variabel6

pengangguran yang ada di Kota Malang berpengaruh positif dan signifikan.Hal ini berarti ketika variabel inflasi naik maka variabel pengangguran jugaakan naik. Untuk kasus di Kota Malang pada khususnya, kenaikan harga –harga atau inflasi pada umumnya disebabkan karena adanya kenaikan biayaproduksi, bukan karena kenaikan permintaan. Dengan kenaikan biayaproduksi inilah yang menyebabkan perusahaan akan mengurangi para pekerjayang ada, karena suatu perusahaan akan memilih memaksimalkanproduksinya dengan jumlah pekerja yang sedikit dan dengan biaya produksiyang tinggi.4PENUTUPBerdaskan hasil analisis dari penelitian yang sudah dibahas pada babsebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut :1. Pengujian model menggunakan uji chow dapat menunjukkan bahwa modelFEM lebih tepat digunakan dalam penelitian ini daripada model PLS. danpengujian model dengan uji hausman menunjukkan bahwa model FEMadalah model yang paling tepat digunakan dibandingkan model REM.Maka dari pemilihan model yang paling tepat diipilih dalam penelitian iniadalah Fixed Effect Method (FEM)2. Model FEM mempunyai daya ramal yang cukup tinggi. Berdasarkan darihasil uji T, hasil olah data variabel inflasi, dan pertumbuhan ekonomiberpengaruh terhadap pengangguran di Provinsi Jawa Tengah tahun 20122014.3. Hasil uji koefisien determinan (R2) menunjukkan bahwa besarnya nilai Rsquare sebesar 0,909922, artinya 90,99% variasi variabel penganggurandapat dijelaskan oleh variabel inflasi, pendidikan, investasi, danpertumbuhan ekonomi. Sedangkan sisanya 9,01% dijelaskan oleh variabellain yang tidak disertakan dalam model.4. Berdasarkan uji validitas pengaruh (uji t) pada signifikansi (α) sebesar 0,1,variabel inflasi, dan pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh positifsignifikan terhadap pengangguran, sedangkan variabel pendidikan dan7

investasi tidak berpengaruh terhadap pengangguran di Provinsi JawaTengah tahun 2012-2014.5. Diharapkan pemerintah dapat memilih kebijakan yang lebih efektif dalammengurangi tingkat pengangguran untuk meningkatkan kesejahteraanmasyarakat. Pemerintah juga harus memberikan pelayanan pendidikan,kesehatan, dan lapangan pekerjaan melalui pengeluaran pemerintah atausumber daya yang ada sehingga pengangguran dapat di minimalisir.DAFTAR PUSTAKAAmin, Mokhammad Bisri. 2016. Pengaruh Upah Minimum, PertumbuhanEkonomi, Dan Inflasi Terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka DiJawa Timur Tahun 2005-2013. Jurnal Ilmiah.Malang: UniversitasBrawijaya.Agus Widarjono. (2009). Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya, EdisiKetiga.Yogyakarta : Ekonesia.Aqil, Muhamad dkk. 2014. Determinants Of Unemployment In Pakistan. Volume4, Issue 4. ISSN: 2249-5894. Assistant Professor, CommerceDepartment, Defence Authority Degree College, Karachi, Pakistan.Arsyad, Lincolin. 2010. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: Unit Penerbit DanPercetakan STIM YKPN Yogyakarta.Badan Pusat Statistik: Jawa Tengah Dalam angka 2015. Semarang: Badan PusatStatistik Jawa Tengah.Boediono. 1990. Ekonomi Makro. Yogyakarta: BPFE-UGM.Dogan, Taylan Taner.2012. Macroeconomic Variables and Unemployment: TheCase of Turkey. International Journal of Economics and FinancialIssues. Vol. 2, No. 1, 2012, pp.71-78. ISSN: 2146-4138.Endrayani, Ni Ketut Eni. 2016. Analisis Faktor-Faktor Yang MempengaruhiTingkat Kemiskinan Kabupaten/Kota Di Provinsi Bali. E-JurnalEkonomi dan Bisnis Universitas Udayana 5.1 (2016) : 63-88. ISSN :2337-3067.8

Gujarati, Damodar, 2003, Ekonometri Dasar. Terjemahan: Sumarno Zain, Jakarta:Erlangga.Gujarati, Damodar N. 2010. Dasar-Dasar Ekonometrika Buku 1. Jakarta: SalembaEmpat.Gujarati, Damodar N dan Dawn C.Porter. 2012. Dasar-Dasar Ekonometrika.Jakarta: Salemba Empat.Juanda, Bambang dan Junaidi. 2012. Ekonomi Deret Waktu. Bogor: PT PenerbitIPB Press.Kuncoro, Mudrajat. 2011. Metode Kualitatif. Yogyakarta: Sekolah Tinggi IlmuManajemen: YKPN.Kuncoro, Mudrajat. 2001. Metode Kuantitatif : Teori dan Aplikasi untuk Bisnisdan Ekonomi. Yogyakarta : UPP-AMP YKPN.Lindiarta, Ayundha. 2014. Analisis Pengaruh Tingkat Upah Minimum, Inflasi,Dan Jumlah Penduduk Terhadap Pengangguran Di Kota Malang(1996 – 2013). Jurnal Ilmiah. Universitas Brawijaya Malang.Marhaeni, A A I N, dkk. 3013. Analisis Beberapa Faktor Yang BerpengaruhTerhadap Jumlah Pengangguran Kabupaten/Kota Di Provinsi Bali.E-Jurnal EP Unud, 2 [2] : 108-118. ISSN: 2303-0178.Muslim, Muhammad rifqi. 2014. Pengangguran Terbuka dan Determinannya.Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan. Volume 15, Nomor 2,Oktober 2014, hlm.171-181. Yogyakarta: Institute of Public Policyand Economic Studies (INSPECT).Nopirin. 2000. Ekonomi Moneter. Buku II. Edisi ke 1. Cetakan Kesepuluh. BPFEUGM.Yogyakarta.Prayuda Mahanatha Giri.2015. Pengaruh Inflasi dan Investasi TerhadapPengangguran di Provinsi Bali Tahun 1994-2013. E-Jurnal EP Unud,5 [1] : 69 – 95. ISSN: 2303-0178. Universitas Udayana (Unud),Bali.9

Purbadharmaja, Ida Bagus Putu. 2015. Pengaruh Investasi Dan PengangguranTerhadap Pertumbuhan Ekonomi Serta Kemiskinan Di Provinsi Bali. E-JurnalEP Unud, 4 [10] : 1194-1218. ISSN: 2303-0178.Bali: Universitas Udayana(Unud).Resurreccion, Pamela A. 2014.Linking Unemployment To Inflation And EconomicGrowth: Toward A BetterUnderstanding Of Unemployment In ThePhillipines.Asian Journal of Economic Modelling, 2014, 2(4): 156168. AESS Publications. Associate Professor V, Department ofMarketing, MSU – Iligan Institute of Technology of Iligan City,Philippines.Riduwan dan Kuncoro. 2012. Cara menggunakan dan Memaknai Pathanalysis(Analisis Jalur). Bandung: Alfabeta.Sasana, Hadi. 2009. Analisis Dampak Pertumbuan Ekonomi, Kesenjangan AntarDaerah Dan Tenaga Kerja Terserap Terhadap Kesejahteraan DiKabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Dalam Era DesentralisasiFiskal. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), Maret 2009, Hal. 50 - 69Vol. 16, No.1. ISSN: 1412-3126. Universitas Diponegoro Semarang.Senet, Putu Dyah Rahadi. 2014. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi JumlahPengangguran di Provinsi Bali. E-Jurnal EP Unud, 3 [6] : 237-246. ISSN:2303-0178.Sucitrawati, Ni Putu dkk. 2012. Pengaruh Inflasi, Investasi, Dan Tingkat UpahTerhadap Tingkat Pengangguran Di Bali. Universitas Udayana,Bali.Suhardan, Dadang dkk. 2012, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan. Bandung:Penerbit Alfabeta.Sukirno, Sadono. 2004. Ekonomi Mikro. Jakarta: Penerbit Raja Grafindo Persada.2008. Makro Ekonomi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.1994. Makro Ekonomi. Jakarta: Rajawali Pers.Tambunan, Tulus. 2003. Transformasi Ekonomi di Indonesia: Teori danPenemuan Empiris. Jakarta: Salemba Empat.Thayaparan, A.2014. Impact of Inflation and Economic Growth on Unemployment10

in Sri Lanka: A Study of Time Series Analysis. Double Blind PeerReviewed International Research Journal. Volume 13 Issue 5 Version1.0 Year 2014. ISSN: 2249-4588 & Print ISSN: 0975-5853. GlobalJournals Inc. (USA).Todaro, Michael P dan Stephen C.Smith. 2003. Pembangunan Ekonomi di DuniaKetiga, Edisi Kedelapan,Jilid 2. Jakarta: Erlangga.Todaro, Michael P dan Stephen C.Smith. 2004. Pembangunan Ekonomi di DuniaKetiga, Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.Winarno, Wing Wahyu. 2009, Analisis Ekonometrika dan Statistika dengandengan Eviews. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.Yelwa, Mohammed.2015.Analisis of the Relationship between Inflation, Unemploymentand Economic Growth in Nigeria: 1987-2012. Applied Economics andFinance Vol. 2, No. 3; August 2015 ISSN 2332-7294 E-ISSN 2332-7308.Redfame Publishing. University of Abuja-Gwagwalada, Nigeria.11

Tingkat pengangguran terbuka di tahun 2014 mengalami penurunan yang cukup besar yaitu pada bulan Februari sebesar 5,45 %. Oleh karena itu, mengingat tingkat pengangguran terbuka di Provinsi Jawa Tengah masih terlalu fluktuasi peneliti lebih terfokus meneliti faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pengangguran terbuka di Jawa Tengah.

Related Documents:

Skripsi yang berjudul ―Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Masyarakat untuk Menabung (Studi Kasus pada Nasabah BMT An-Nur Rewwin Sidoarjo)‖ menggunakan Penelitian Kuantitatif untuk menjawab Rumusan Masalah mengenai Faktor-Faktor yang dapat mempengaruhi minat dan faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi minat.

mempengaruhi pemilihan tersebut. Faktor yang mempengaruhi pilihan tersebut adalah faktor finansial, pelatihan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan personalitas. Penelitian yang dilakukan oleh Chan (2012) menemukan terdapat 8 faktor yang mempengaruhi seseorang memilih karir sebagai akuntan publik tidak

Dari analisis faktor-faktor yang mempengaruhi siswa dalam pemilihan sekolah, faktor sekolah mempunyai pengaruh paling besar kemudian diikuti oleh faktor lokasi dan paling kecil pengaruhnya adalah faktor ekonomi. Sementara berdasarkan hasil analisis statistik Crosstab diketahui bahwa terdapat hubungan

akan di riview yang telah sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. E. Pembahasan 1. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Ketidakteraturan Siklus Menstruasi berdasarkan hasil analisis Chi Square Analisis faktor – faktor yang mempengaru

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Kota Makassar. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN Alauddin, Makassar. Masruron, Muhammad. 2020. Analisis Data Kuantitatif. Malang: Edulitera. Nasution, Dito Aditia Darma dan Br. Barus, Mika Debora. 2019. Analisis Faktor-

Astuti, Anita.2014. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Dalam Memilih Karir Sebagai Akuntan Publik Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga”.Jurnal Akuntansi Vol III No.2. Aulia, Ulva.2016.“Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiwsa Akuntansi Di Kota

pengurusan masa (min 4.02) dan diikuti oleh faktor kewangan (min 3.69), faktor persekitaran pembelajaran (min 3.03) dan akhir sekali faktor persekitaran pekerjaan (2.56). Ujian-T menunjukkan tidak terdapat perbezaan yang signifikan antara faktor-faktor stres yang mempengaruhi stres berdasarkan jantina dan status perkahwinan.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI . Mempengaruhi Kinerja Karyawan dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening pada Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah". Tesis ini bertujuan untuk menganalisis besaran pengaruh . Hasil Model Pengukuran (Outer Model) . 100 2. Hasil .