Pengaruh Likuiditas, Leverage, Arus Kas Operasi, - Unwidha

1y ago
18 Views
2 Downloads
1.13 MB
33 Pages
Last View : 12d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Lilly Andre
Transcription

PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, ARUS KAS OPERASI,SALES GROWTH, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAPFINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTURYANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)TAHUN 2017-2018SKRIPSIUntuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh GelarSarjana AkuntansiPeminatan:Akuntansi KeuanganDiajukan oleh:ARIFAH SARI FAUZIAHNIM. 1622100034FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS WIDYA DHARMAKLATEN2020

ii

iii

iv

PERSEMBAHANSkripsi ini saya persembahkan untuk:1. Kedua orang tua saya tercinta Bapak Wiyono dan Ibu Suminah yang tak pernahberhenti memberikan do’a serta dukungan hingga saya sampai ke titik ini, tanpamereka saya bukan apa-apa.2. Saudara-saudaraku tersayang Adhimas Budi Rahtomo, Ananda Safitri Oktaviani,Alvino Muhammad Ridwan, dan Arkaan Dzaki Fathurrohman.3. Teman-teman seperjuangan yang saling menyemangati satu sama lain.4. Sahabat-sahabat yang selalu ada dalam keadaan apapun.5. Almamaterku tercinta.v

MOTTO“Life diligently and kindly”(BEN)“Tidak ada pemandangan yang lebih mengenaskan daripada seorang anak mudayang pesimis”(Mark Twain)“Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu, tapi satu-satunya hal yang benar-benardapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri”(Raden Adjeng Kartini)“Semua yang dimulai dengan rasa marah, akan berakhir dengan rasa malu”(Benjamin Franklin)vi

KATA PENGANTARAssalamu’alaikum Wr. Wb.Alhamdulillahirobbil’ alamin, puji syukur penulis panjatkan kepada AllahSWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikanskripsi dengan judul: “Pengaruh Likuiditas, Leverage, Arus Kas Operasi, stresspadaPerusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun2017-2018”. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untukmemperoleh gelar sarjana akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas WidyaDharma Klaten.Penulis menyadari sepenuhnya, penulisan skripsi ini tidak mungkin terwujudtanpa adanya dukungan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak yang telahmemberikan bantuan berupa pikiran, waktu, tenaga dan sebagainya. Untuk itu, padakesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:1. Bapak Prof. Dr. H. Triyono, M.Pd., selaku Rektor Universitas Widya DharmaKlaten.2. Bapak Dr. Sutrisno Badri, M.Sc., selaku Dekan Fakultas Ekonomi UniversitasWidya Dharma Klaten.3. Bapak Agung Nugroho Jati, S.E., M.Si., M.Pd., Akt., CA., selaku Ketua ProgramStudi Akuntansi selagus sebagai dosen pembimbing utama yang berkenanmemberikan bimbingan, pengarahan, dan motivasi kepada penulis.vii

4. Ibu Titik Purwanti, S.E., M.Si., Akt., CA., selaku dosen pembimbingpendamping yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulisselama proses pengerjaan skirpsi dari awal hingga akhir.5. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi yang telah memberikan ilmu pengetahuanselama perkuliahan.6. Bapak dan Ibuku yang telah memberikan do’a, kasih sayang, dukungan danpengorbanan yang tak ternilai.7. Teman-teman dari program studi akuntansi yang tidak dapat saya sebutkan satuper satu yang telah menjalin kebersamaan selama masa perkuliahan dan salingmember dukungan satu sama lain demi kelancaran penyusunan skripsi ini.Penulis menyadari skripsi ini masih terdapat kekurangan dan jauh darisempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semuapembaca. Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.Klaten,Penulisviii2020

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL. iHALAMAN PERSETUJUAN . iiHALAMAN PENGESAHAN . iiiSURAT PERNYATAAN. ivPERSEMBAHAN . vMOTTO . viKATA PENGANTAR . viiDAFTAR ISI . ixDAFTAR TABEL . xiDAFTAR GAMBAR . xiiDAFTAR LAMPIRAN . xiiiABSTRAK . xivBAB IPENDAHULUAN . 1A. Latar Belakang. 1B. Rumusan Masalah . 10C. Tujuan Penelitian . 11D. Manfaat Penelitian . 12BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 13A. Landasan Teori . 13B. Rerangka Pemikiran . 23C. Pengembangan Hipotesis. 23BAB III METODE PENELITIAN . 29A. Obyek Penelitian . 29B. Jenis dan Sumber Data . 29C. Populasi dan Sampel. 29D. Metode Pengumpulan Data . 30ix

E. Operasionalisasi Variabel . 31F. Analisis Data . 34BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . 38A. Analisis Deskriptif . 38B. Uji Asumsi Klasik . 411. Uji Normalitas . 412. Uji Multikolinieritas . 423. Uji Heteroskedastisitas . 434. Uji Autokorelasi . 44C. Uji Hipotesis . 45D. Uji Koefisien Determinasi . 48E. Pembahasan Hasil Penelitian . 481. Pengaruh Likuiditas terhadap Financial Distress . 482. Pengaruh Leverage terhadap Financial distress . 513. Pengaruh Arus Kas Operasi terhadap Financial Distress . 544. Pengaruh Sales Growth terhadap Financial Distress . 565. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Financial Distress . 57BAB V KESIMPULAN DAN SARAN . 60A. Kesimpulan . 60B. Saran . 61DAFTAR PUSTAKA . 63LAMPIRANx

DAFTAR TABELTabel 4.1 Pemilihan Sampel . 38Tabel 4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif . 39Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Data . 42Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinieritas . 43Tabel 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas . 44Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi . 45Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Uji t . 46Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) . 48xi

DAFTAR GAMBARGambar 2.1 Rerangka Pemikiran . 23xii

DAFTAR LAMPIRANLampiran 1 Data PenelitianLampiran 2 Hasil Output SPSSxiii

ABSTRAKArifah Sari Fauziah, NIM 1622100034, Skripsi, Program Studi AkuntansiFakultas Ekonomi Universitas Widya Dharma Klaten. Pengaruh Likuiditas,Leverage, Arus Kas Operasi, Sales Growth, dan Ukuran Perusahaan TerhadapFinancial Distress Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa EfekIndonesia (BEI) Tahun 2017-2018.Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh variabel likuiditas,leverage, arus kas operasi, sales growth, dan ukuran perusahaan terhadap financialdistress. Penelitian ini menganalisis perusahaan manufaktur yang terdaftar di BursaEfek Indonesia periode 2017-2018.Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporankeuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2018.Metode pengumpulan menggunakan dokumentasi dan studi pustaka. Teknikpengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling dandiperoleh sampel akhir sebanyak 112 perusahaan. Data tersebut dianalisis denganmetode uji analisis regresi linier berganda.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa likuiditas, sales growth, dan ukuranperusahaan berpengaruh terhadap financial distress dengan arah negatif. Sedangkanleverage dan arus kas operasi tidak berpengaruh terhadap financial distress.Kata kunci: Likuiditas, Leverage, Arus Kas Operasi, Sales Growth, UkuranPerusahaan, dan Financial Distress.xiv

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPerusahaan merupakan salah satu pelaku dalam perekonomianIndonesia. Perusahaan satu dan yang lain akan saling bersaing untuk menjadiyang terbaik. Perusahaan yang bereputasi baik dan sudah go public umumnyatercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hingga saat ini sudah banyak perusahaanyang listing atau namanya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perubahankondisi perekonomian seringkali mempengaruhi kinerja keuangan, baikperusahaan kecil, menengah maupun besar. Menurut Liana dan Sutrisno (2014)jika manajemen tidak mampu mengelola dengan baik maka bayangan penurunankinerja keuangan bahkan bahaya kebangkrutan perusahaan akan dihadapiperusahaan. Menurut Al-Khatib dan Al-Horani (2012) dalam Sopian dan Rahayu(2017) kebangkrutan perusahaan akan mengakibatkan berbagai kerugian baikbagi pemegang saham, karyawan dan perekonomian nasional.Ancaman kerugian tersebut sebaiknya dihindari oleh pihak manajemenperusahaan dengan mengamati kinerja keuangan perusahaan. Menurut Widhiaridan Merkusiwati (2015) kinerja suatu entitas dapat dilihat dari analisis laporankeuangan. Hasil analisis laporan keuangan suatu entitas dapat dijadikan sebagaibahan pengambilan kebijakan dan pengambilan keputusan bagi pemilik1

2perusahaan, manajer dan investor. Analisis rasio laporan keuangan juga bisadijadikan sebagai suatu media untuk memprediksi kesulitan keuangan yangdihadapi oleh perusahaan. Menurut Brahmana (2007) dalam Widhiari danMerkusiwati (2015) kesulitan keuangan terjadi karena kurangnya kemampuanentitas dalam mengerjakan dan menjaga stabilitas kinerja keuangan sehinggamengakibatkan suatu entitas berada dalam kondisi kerugian operasional danbersih untuk periode bersangkutan.Financial distress didefinisikan sebagai tahap penurunan kondisi yangterjadi sebelum terjadinya kebangkrutan atau likuidasi. Financial distress dapatdilihat ketika perusahaan sedang mengalami kesulitan keuangan dalam memenuhikewajiban-kewajiban membayar hutang (Platt dan Platt, 2002). Informasifinancial distress ini dapat dijadikan peringatan dini atas kebangkrutan sehinggamanajemen dapat melakukan tindakan secara cepat untuk mencegah masalahsebelum terjadinya kebangkrutan (Astuti, 2019). Pada tahun 2017 terdapat 8perusahaan yang delisting dari Bursa Efek Indonesia, dua perusahaan diantaranyadelisting karena melakukan merger. (www.sahamok.com).Permasalahan di atas dapat dihindari dengan mengawasi kinerjakeuangan melalui rasio keuangan. Indikator kinerja keuangan yang pertama yaiturasio likuiditas. Rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan melunasiutangnya pada saat jatuh tempo (utang dalam hal ini adalah kewajibanperusahaan). Menurut Brigham dan Houston (2010) rasio likuiditas adalah rasio

3yang menunjukkan hubungan antara kas dan aset lancar perusahaan lainnyadengan kewajiban lancarnya. Dua rasio likuiditas yang sering digunakan adalahrasio lancar dan rasio quick (sering juga disebut acid test ratio). Dalam penelitianini likuditas diukur menggunakan rasio lancar (current ratio). Jikasuatuperusahaan mengalami kesulitan keuangan, perusahaan mulai lambat membayartagihan (utang usaha), pinjaman bank, dan kewajiban lainnya yang akanmeningkatkan kewajiban lancar. Jika kewajiban lancar naik lebih cepat dari asetlancar, rasio lancar akan turun, dan ini merupakan pertanda adanya masalah.Leverage timbul dari penggunaan dana yang berasal dari hutang.Leverage yang tinggi akan mengakibatkan perusahaan dalam kondisi financialdistress apabila tidak diimbangi dengan dana dan aset yang memadai untukmelunasi hutang-hutangnya. Leverage diukur dengan menggunakan debt ratiodan debt to equity ratio (Ayu, Handayani, dan Topowijono, 2017). Dalampenelitian ini leverage diukur dengan menggunakan debt to equity ratio.Arus kas operasi merupakan aktivitas perusahaan yang terkait denganlaba, dan terkait dengan arus kas masuk dan keluarnya dana dari berbagaiaktivitas operasi, seperti pemberian kredit kepada pelanggan, investasi dalampersediaan, perolehan kredit dari pemasok. Selain itu jumlah arus kas yangberasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah darioperasi perusahaan dalam menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasipinjaman, membayar dividen, dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan

4pada sumber pendanaan dari luar. Dengan kondisi demikian maka arus kasoperasi dapat dijadikan indikator oleh pihak kreditor untuk mengetahui kondisikeuangan perusahaan, hal ini dapat disebabkan arus kas operasi sangat terkaitdengan aktivitas utama perusahaan dan menggambarkan kondisi perusahaandalam memprediksi financial distress. (Radiansyah, 2013).Indikator selanjutnya dalam penelitian ini yaitu rasio mbuhanmempertahankanposisiekonominya di tengah pertumbuhan perekonomian dan sektor usahanya. Salesgrowth menggambarkan bagaimanakah presentase penjualan perusahaan daritahun ke tahun. Rasio sales growth yang meningkat menunjukkan bahwaperusahaan mampu menjalankan dan mencapai target perusahaan karenapresentase penjualan yang meningkat dari tahun ke tahun. Menurut Harahap(2010) dalam Amanda dan Tasman (2019) rasio sales growth digunakan untukmengukur tingkat pertumbuhan penjualan dalam satu periode.Perusahaan dengan pertumbuhan yang positif memberikan suatu tandabahwa ukuran perusahaan tersebut semakin berkembang dan mengurangikecenderungan ke arah kebangkrutan. Untuk mempunyai pertumbuhan yangpositif, perusahaan seharusnya mempunyai akses pasar yang baik dan aksesoperasional yang lebih luas sehingga memiliki kemudahan untuk mendapatkandana dalam jangka pendek dan keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan

5perusahaan kecil, sehingga perusahaan besar akan lebih mampu mpertahankankelangsungan usahanya.Ukuran suatu perusahaan menggambarkan seberapa besar total asetyang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Perusahaan yang memiliki total aset yangbesar menunjukkan sinyal yang positif bagi kreditur sebab perusahaan akanmudah melakukan diversifikasi dan mampu melunasi kewajiban di masa depan,sehingga perusahaan dapat menghindari terjadinya financial distress (Nora,2016).Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi financialdistress perusahaan telah banyak dilakukan namun masih menunjukkan hasilyang berbeda-beda, seperti Widhiari dan Merkusiwati (2015) dalam penelitiannyayang berjudul “Pengaruh likuiditas, leverage, operating capacity, dan salesgrowth terhadap financial distress”. Hasilnya menunjukkan bahwa rasiolikuiditas mempengaruhi financial distress pada perusahaan manufaktur denganarah negatif. Ayu, dkk (2017) dalam penelitian yang berjudul “Pengaruhlikuiditas, leverage, profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap financialdistress”. Hasilnya menujukkan current ratio tidak memiliki pengaruh yangsignifikan terhadap financial distress. Berbeda dengan Aisyah, dkk (2017) dalampenelitiannya yang berjudul “pengaruh likuiditas, rasio aktivitas, rasioprofitabilitas, dan rasio leverage terhadap financial distress”. Hasilnya

6menunjukkan bahwa secara parsial variabel likuiditas tidak berpengaruh terhadapfinancial distress.Budiarso (2014) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh ancialdistress”.Hasilnyamenunjukkan bahwa leverage tidak memiliki kontribusi terhadap financialdistress. Sari (2018) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis pengaruh rasiokeuangan terhadap financial distress pada perusahaan property dan real estateyang terdaftar di BEI tahun 2011” menunjukkan hasil bahwa financial leveragetidak berpengaruh signifikan terhadap financial distress. Sedangkan Burhanudin,dkk (2019) dalam penelitiannya yang berjudul “analisis pengaruh likuiditas,leverage, sales growth terhadap financial distress” menunjukkan hasil bahwasecara parsial leverage berpengaruh signifikan terhadap financial distress.Radiansyah (2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruhefisiensi operasi, arus kas operasi, dan pertumbuhan perusahaan dalammemprediksi financial distress pada perusahaan aneka industri yang terdaftar diBursa Efek Indonesia tahun 2006-2011” menunjukkan hasil bahwa arus kasoperasi mempunyai pengaruh negatif dan signifikan dalam memprediksi financialdistress. Sedangkan menurut Febriyan dan Prasetyo (2019) dalam penelitiannyayang berjudul “Pengaruh arus kas operasi, likuiditas. leverage, diversifikasi, danukuran perusahaan terhadap financial distress” menunjukkan hasil tidak terdapat

7cukup bukti bahwa arus kas operasi berpengaruh secara signifikan terhadapfinancial distress suatu perusahaan.Widarjo dan Setiawan (2009) dalam penelitiannya yang berjudul“Pengaruh rasio keuangan terhadap financial distress perusahaan otomotif”menunjukkan hasil bahwa pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh terhadapfinancial distress perusahaan. Widhiari dan Merkusiwati (2015) dalampenelitiannya yang berjudul “Pengaruh likuiditas, leverage, operating capacity,dan sales growth terhadap financial distress” menunjukkan hasil bahwa salesgrowth mampu mempengaruhi financial distress pada perusahaan manufakturdengan arah negatif. Sedangkan pada penelitian Sari (2018) yang berjudul“Analisis pengaruh rasio keuangan terhadap financial distress pada perusahaanproperty dan real estate yang terdaftar di BEI tahun 2011” menunjukkan hasilbahwa rasio pertumbuhan yang diukur dengan presentase penjualan tidakberpengaruh signifikan terhadap financial distress.Putri dan Merkusiwati (2014) dalam penelitiannya yang berjudul“Pengaruh mekanisme corporate governance, likuiditas, leverage, dan ukuranperusahaan pada financial distress” menunjukkan hasil bahwa ukuran perusahaanmemiliki pengaruh negatif dan signifikan pada financial distress. Febriyan danPrasetyo (2019) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh arus kas operasi,likuiditas, leverage, diversifikasi dan ukuran perusahaan terhadap financialdistress” menunjukkan hasil bahwa tidak terdapat cukup bukti bahwa ukuran

8perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap financial distress suatuperusahaan. Sedangkan menurut Christine, dkk (2019) dalam penelitiannya yangberjudul “Pengaruh profitabilitas, leverage, total arus kas, dan ukuran perusahaanterhadap financial distress pada perusahaan property dan real estate yang terdapatdi Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2017” menunjukkan hasil bahwa ukuranperusahaan tidak berpengaruh terhadap financial distress pada perusahaanproperty dan real estate yang terdapat di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2017.Penelitian mengenai indikator yang mempengaruhi financial distresssuatu perusahaan menjadi sangat penting dilakukan untuk pihak manajemen gunamengantisipasi risiko kebangkrutan pada masa yang akan datang, demimempertahankan reputasi perusahaan dengan para pemangku kepentingan(stakeholders). Yolanda dan Tasman (2019) ada berbagai cara untuk menentukanperusahaan yang mengalami financial distress seperti Lau (1987) dan Hill et al(1996) menggunakan penghentian pembayaran dividen dalam menentukanperusahaan yang mengalami financial distress. Whitaker (1999) menggunakanlaba operasi negatif sebagai penentu perusahaan yang mengalami financialdistress. Tjiptono dan Hendry (2001) dalam Nukmaningtyas dan Worokinasih(2018) menyatakan bahwa EPS merupakan komponen penting pertama yangharus diperhatikan dalam melakukan analisis perusahaan, karena EPSmenunjukkan seberapa besar keuntungan (return) yang diperoleh investor ataupemegang saham per lembar saham.

9Beberapa penelitian menunjukkan EPS berhubungan dengan kondisifinancial distress diantaranya, Putri dan Merkusiwati (2014) menyatakan EPSdapat menggambarkan seberapa besar perusahaan mampu menghasilkankeuntungan per lembar saham yang akan dibagikan kepada pemilik perusahaan.Elloumi dan Gueyie (2001) dalam Rahmawati dan Hadiprajitno (2015)menyatakan bahwa financial distress diartikan sebagai perusahaan yang memilikiEPS negatif selama dua tahun berturut-turut atau lebih.Alasan peneliti ingin meneliti kembali mengenai faktor-faktor yangmempengaruhi financial distress ini karena pada penelitian terdahulu masihmenunjukkan hasil yang berbeda-beda. Berbeda dengan penelitian sebelumnyapenelitian ini menambahkan variabel lain yaitu arus kas operasi karena masihbelum banyak yang meneliti pengaruh arus kas operasi terhadap financialdistress. Penelitian ini menggunakan Earning Per Share (EPS) negatif selama duatahun berturut-turut dalam mengukur financial distress. Selain itu penelitimenggunakan perusahaan manufaktur sebagai obyek penelitian.Penelitian ini memilih perusahaan manufaktur karena sektor inimemberikan kontribusi cukup besar pada perekonomian di Indonesia. Namunpada tahun 2018 pertumbuhan industri manufaktur baik besar maupun sedangnaik agak melambat dibandingkan pada tahun 2017. Kepala Badan Pusat Statistik(BPS) juga menyatakan ekspor barang produksi di Indonesia melemah terhadap

10negara-negara lain diluar dua negara besar yaitu Amerika Serikat dan China.(www.liputan6.com)Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis bermaksudmeneliti dengan judul: “Pengaruh Likuiditas, Leverage, Arus Kas Operasi,Sales Growth, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Financial Distress padaPerusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun2017-2018’’.B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah dalampenelitian ini adalah sebagai berikut.1. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap financial distress pada perusahaanmanufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2018?2. Apakah leverage berpengaruh terhadap financial distress pada perusahaanmanufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2018?3. Apakah arus kas operasiberpengaruh terhadap financial distress padaperusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode2017-2018?4. Apakah sales growth berpengaruh terhadap financial distress pada perusahaanmanufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2018?

115. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap financial distress padaperusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode2017-2018?C. Tujuan PenelitianBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalahsebagai berikut.1. Untuk menguji pengaruh likuiditas terhadap financial distress padaperusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun2017-2018.2. Untuk menguji pengaruh leverage terhadap financial distress pada perusahaanmanufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2018.3. Untuk menguji pengaruh arus kas operasi terhadap financial distress padaperusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun2017-2018.4. Untuk menguji pengaruh sales growth terhadap financial distress padaperusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun2017-2018.5. Untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan terhadap financial distress padaperusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun2017-2018.

12D. Manfaat PenelitianMengacu pada tujuan yang akan diwujudkan melalui penelitian ini, makamanfaat yang diharapkan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut.1. Bagi PraktisiHasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yangdapat dijadikan pertimbangan bagi pihak yang berkepentingan (manajemenperusahaan, investor, kreditur, pemerintah dan masyarakat) mengenaipengaruh likuiditas, leverage, arus kas operasi, sales growth, dan ukuranperusahaan dalam memprediksi financial distress kemudian mengambillangkah dan keputusan guna melakukan pencegahan financial distress.2. Bagi Akademisi dan Peneliti SelanjutnyaHasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi wacana dan sumberinformasi sehingga pemahaman terkait faktor-faktor yang mempengaruhifinancial distress pada perusahaan semakin luas dan lengkap, segaligus dapatdijadikan referensi untuk mengembangkan penelitian selanjutnya.

BAB VKESIMPULAN DAN SARANA. KesimpulanBerdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diungkapkandi muka, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut ini.1. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa likuiditas yang diproksikanmenggunakan current ratio (CR) berpengaruh negatif terhadap financialdistress pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesiatahun 2017-2018.2. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa leverage yang diproksikanmenggunakan debt to equity ratio (DER) tidak berpengaruh terhadap financialdistress pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesiatahun 2017-2018.3. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa arus kas operasi yang diproksikanmenggunakan kelompok efficiency ratio dengan cash flow to sales tidakberpengaruh terhadap financial distress pada perusahaan manufaktur yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2018.4. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa pertumbuhan penjualan (salesgrowth) berpengaruh negatif terhadap financial distress pada perusahaanmanufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2018.60

615. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa ukuran perusahaan yang diproksikanmenggunakan logaritma natural total aset berpengaruh negatif terhadapfinancial distress pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia tahun 2017-2018.B. SaranBerdasarkan kesimpulan penelitian di atas, maka peneliti dapatmemberikan beberapa saran sebagai berikut.1. Bagi perusahaan, senantiasa harus memperhatikan yang berkaitan dengankinerja keuangan perusahaan melalui rasio-rasio keuangan atas laporankeuangan, sehingga dapat diperolah dasar untuk melakukan tindakan-tindakanpencegahan terjadinya financial distress. Berdasarkan hasil penelitian iniuntuk mengatasi masalah financial distress dapat dilakukan denganpengelolaan aktiva lancar yang efektif agar terhindar dari risiko gagal bayaratas kewajiban jangka pendeknya, peningkatan promosi penjualan untukmeningkatkan sales growth, dan pengelolaan aset yang optimal, karena dalampenelitian ini terbukti likuiditas, sales growth dan ukuran perusahaanberpengaruh terhadap financial distress.2. Bagi calon investor, diharapkan untuk lebih selektif sebelum melakukaninvestasi dengan mempertimbangkan likuidias, sales growth, dan ukuranperusahaan karena dalam penelitian ini terbukti mampu mempengaruhikondisi financial distress.

623. Bagi peneliti selanjutnya agar memilih perusahaan yang sering mengalamifinancial distress, serta menambah faktor-faktor lain selain rasio keuanganyang kemungkinan dapat mempengaruhi financial distress misalnyamekanisme good corporate governance serta kondisi ekonomi. Kemudian,peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan proksi lain sebagai penentuperusahaan yang mengalami financial distress seperti menggunakan labaoperasi negatif atau interest coverage ratio.

DAFTAR PUSTAKAAgusti, C.P. 2013. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi KemungkinanTerjadinya Financial Distress. Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang.Aisyah, N.N., F. T. Kristanti, dan D. Zultilisna. 2017. Pengaruh Rasio Likuiditas,Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas, dan Rasio Leverage terhadap FinancialDistress. e-Proceeding of Management. Vol.4, No. 1.Almilia, L.S. dan Kristijadi. 2003. Analisis Rasio Keuangan untuk MemprediksiKondisi Financial Distr

Leverage, Arus Kas Operasi, Sales Growth, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2017-2018. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh variabel likuiditas, leverage, arus kas operasi, sales growth, dan ukuran perusahaan terhadap financial

Related Documents:

kegiatan investasi atau pembiayaan (Harahap 2011). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Trisnawati dan Wahidahwati (2013) menyimpulkan bahwa arus kas operasi berpengaruh terhadap return saham. Hal ini karena arus kas operasi mencerminkan kinerja atau realitas ekonomi perusahaan yang baik sehingga diharapkan .

Mampu memahami identifikasi likuiditas dan jenis – jenis risiko likuiditas. 3. Mampu memahami langkah – langkah dalam melakukan manajemen risiko likuiditas. 4. Mampu memahami pengukuran risiko likuiditas dan strategi informasi manajemen . Rasio ini disebut juga sebagai acid test ratio, yaitu perbandingkan antara aktiva lancar

2.1.4. Likuiditas Rasio likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya atau kewajiban yang segera jatuh tempo dengan sumber daya jangka pendek yang dimiliki untuk memenuhi kewajiban tersebut. Semakin tinggi rasio likuiditas maka semakin tinggi kemampuan

6 VI LAPORAN KEUANGAN DAN ARUS KAS 1. sejarah akuntansi dan laporan keuangan 2. neraca 3. laporan laba rugi 4. laporan arus kas 5. laporan arus kas 7 VII LA PORAN KEUANGAN DAN PERPAJAKAN 1. manfaat dan keterbatasan laporan keuangan 2. memodifikasi data akuntansi untuk kepetusan investor dan manajerial 3. MVA dan EVA 4. sistem pajak penghasilan

Arifin. (2005). Peran Akuntan Dalam Menegakkan Prinsip Good Corporate Governance Pada Perusahaan di Indonesia. Arilaha, M. A. (2009). Pengaruh Free Cash Flow, Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage Terhadap Kebijakan Dividen. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 78-87. Arilaha, M. A. (2009). Pengaruh Free Cash Flow, Profitabilitas, Likuiditas dan

Rasio Likuiditas Rasio likuiditas berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Dalam penelitian ini jenis rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio. Current Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan membiayai

Ukuran Perusahaan Terhadap . Financial Distress . Pada Perusahaan Aneka Industri Yang Terdaftar Di BEI Periode 2016-2018 ". LANDASAN TEORITIS. 1. Pengaruh Likuiditas terhadap Financial Distress . Rasio likuiditas (liquidity ratio) merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek.

Adventure tourism: According to travel-industry-dictionary adventure tourism is “recreational travel undertaken to remote or exotic destinations for the purpose of explora-tion or engaging in a variety of rugged activities”. Programs and activities with an implica-tion of challenge, expeditions full of surprises, involving daring journeys and the unexpect- ed. Climbing, caving, jeep .