ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS, LEVERAGE .

3y ago
23 Views
2 Downloads
658.37 KB
27 Pages
Last View : 10d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Gia Hauser
Transcription

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN,LIKUIDITAS, LEVERAGE, DAN PROFITABILITASTERHADAP MANDATORY DISCLOSURE(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar diBEI Tahun 2008-2009)Denny Indra PrasetyaProf. Dr. H. Sugeng Wahyudi, M.M.ABSTRACTThe purposes of this study is to provide empirical evidence about theeffects of company size, company liquidities, leverage, and profitability on thelevel of mandatory disclosure in financial reports of manufacturing companieslisted in Indonesia Stock Exchange in the period 2008-2009.Data used in this study is secondary, financial reporting 2008-2009 fromIndonesia Stock Exchange. The population of this study are manufacturingcompanies listed in Indonesia Stock Exchange from 2008-2009. The sample of thisstudy are 32 companies in two years, total are 64 financial reports ofmanufacturing companies. The sample drawn by purposive sampling and fulfillsample selection criterion. The mandatory disclosure index consisting of 553mandatory items was developed to measure the level of mandatory disclosure infinancial reports and multiple regression analysis was employed to test theresearch hypothesis.The result of this research show that not all of independent variables havea positive and significant effect on the dependent variabel the level of mandatorydisclosure. Company size have a positive and significant effect on the level ofmandatory disclosure, while leverage has a negative and significant effect.Company liquidities and profitability have no significant effect on the level ofmandatory disclosure.Keywords:financial report, mandatory disclosure, company size, liquidity,leverage, profitability1

I.PENDAHULUAN1.1. Latar BelakangDi era persaingan yang semakin ketat serta kondisi ekonomi yang serbatidak menentu, suatu perusahaan dihadapkan pada kondisi yang mendorongmereka untuk lebih transparan dalam mengungkapkan informasi tentangperusahaannya, terlebih bagi perusahaan yang melakukan penawaran umumkepada publik atau go public. Salah satu sarana bagi perusahaan untukmemperoleh modal demi kelangsungan usahanya adalah melalui pasar modal.Dalam melakukan aktivitas di pasar modal para pelaku pasar mendasarkankeputusannya pada informasi yang diterimanya. Oleh karena itu, setiapperusahaan yang terdaftar di pasar modal diwajibkan untuk menyampaikanlaporan perusahaannya kepada Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam).Laporan tersebut dapat berupa laporan keuangan (financial statement) maupunlaporan tahunan (annual report).Pengungkapan laporan keuangan (disclosure of financial statement)merupakan sumber informasi untuk pengambilan keputusan investasi. Bagi parainvestor, informasi yang disampaikan oleh manajemen perusahaan dijadikansebagai alat analisis dan pengawasan terhadap kinerja manajemen perusahaan.Sementara bagi manajemen, keterbukaan informasi dimaksudkan untukmenunjukkan keseriusan dalam menjalankan atau mengelola perusahaan secaraprofesional, sehingga dapat mempengaruhi investor dalam mengambil keputusaninvestasi. Keputusan investasi tergantung pada mutu dan luas pengungkapan(disclosure) yang disajikan dalam laporan keuangan.Praktek pengungkapan laporan keuangan didasarkan pada teori agensi(agency theory). Teori agensi (agency theory) menyangkut hubungan kontraktualdiantara dua pihak yaitu principal dan agent. Principal menyediakan fasilitas dandana untuk menjalankan perusahaan, di lain pihak manajemen sebagai agentmempunyai kewajiban untuk mengelola apa yang diamanahkan investorkepadanya.Pengungkapan mempunyai tiga konsep, yaitu pengungkapan yang cukup(adequate), wajar (fair), dan lengkap (full) (Chariri dan Ghozali, 2003). Konsep2

pengungkapan yang umum digunakan adalah pengungkapan yang cukup(adequate) karena pengungkapan ini mencakup pengungkapan minimal yangharus dilakukan agar laporan keuangan tidak menyesatkan. Pengungkapan secarawajar (fair) menunjukkan tujuan etis agar dapat memberikan perlakuan yang samadan bersifat umum bagi semua pemakai laporan keuangan, sedangkanpengungkapan yang lengkap (full) mensyaratkan perlunya menyajikan semuainformasi yang relevan.Informasi yang diungkapkan dalam laporan keuangan tahunan dapatdikelompokkan menjadi dua, yaitu pengungkapan wajib (mandatory discosure)dan pengungkapan sukarela (voluntary disclosure). Pengungkapan wajib(mandatory disclosure) merupakan pengungkapan minimum mengenai informasiyang harus diungkapkan oleh perusahaan. Pengungkapan informasi ini diwajibkanbagi perusahaan yang go public di pasar modal. Di Indonesia, kewajibanpengungkapan informasi bagi perusahaan yang go public diatur oleh pemerintahatau badan pembuat standar (Ikatan Akuntan Indonesia/IAI dan Badan PengawasPasar tarydisclosure)adalahpengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan tanpa diharuskan oleh peraturansehingga perusahaan bebas memilih jenis informasi yang diungkapkan. Meskipunperusahaan memiliki kebebasan dalam mengungkapkan informasi, pihakperusahaan tetap harus memberikan informasi yang dipandang relevan dan dapatmembantu dalam pengambilan keputusan investasi. Pengungkapan sukarela akanmemberikan nilai tambah bagi perusahaan yang melakukannya.Pedoman penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atauperusahaan publik tercantum dalam Lampiran Surat Edaran Ketua Bapepam No.02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002, yang mulai berlaku efektif untuk laporankeuangan tahun 2003. Peraturan ini memiliki 13 (tigabelas) pedoman aktur,perdagangan,transportasi, hotel, investasi, jalan tol, konstruksi, perkebunan, peternakan, realestate, restoran, rumah sakit, dan telekomunikasi.3

Tingkat luas pengungkapan informasi antar perusahaan dalam industriyang satu dengan yang lainnya berbeda-beda. Perbedaan ini dikarenakan adanyaperbedaan risiko dan karakteristik yang dimiliki oleh setiap sektor industritersebut. Penelitian ini difokuskan untuk menganalisis faktor-faktor yangmempengaruhi tingkat pengungkapan wajib (mandatory disclosure) padaperusahaan di sektor industri manufaktur.1.2. Rumusan MasalahBerdasarkan uraian pada latar belakang, dapat dirumuskan masalah sebagaiberikut:1.Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap tingkat pengungkapanwajib (mandatory disclosure) laporan keuangan tahunan perusahaanmanufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun2008-2009?2.Apakah likuiditas berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan rusahaanmanufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun2008-2009?3.Apakah leverage berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan rusahaanmanufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun2008-2009?4.Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap tingkat pengungkapanwajib (mandatory disclosure) laporan keuangan tahunan perusahaanmanufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun2008-2009?5.Apakah ukuran perusahaan, likuiditas, leverage, dan profitabilitassecara bersama-sama berpengaruh terhadap tingkat pengungkapanwajib (mandatory disclosure) laporan keuangan tahunan perusahaanmanufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun2008-2009?4

1.3. Tujuan dan Manfaat PenelitianBerdasarkan latar belakang dan perumusan masalah maka tujuan penelitianini daptingkatpengungkapan wajib (mandatory disclosure) laporan keuangan tahunanperusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)periode tahun 2008-2009.2.Menganalisis pengaruh likuiditas terhadap tingkat pengungkapan rusahaanmanufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun2008-2009.3.Menganalisis pengaruh leverage terhadap tingkat pengungkapan rusahaanmanufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun2008-2009.4.Menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap tingkat pengungkapanwajib (mandatory disclosure) laporan keuangan tahunan perusahaanmanufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun2008-2009.Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lainsebagai berikut:1.Bagi regulatorSebagai masukan tentang tingkat kepatuhan perusahaan di Indonesiapada aturan yang bersifat wajib dilaksanakan, khususnya Surat EdaranKetua Bapepam No. 02/PM/2002.2.Bagi calon investorSebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi diBursa Efek Indonesia (BEI).3.Bagi perusahaanDapat memotivasi perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaanlain dengan membuat laporan keuangan tahunan secara lebih lengkap.5

II.TINJAUAN PUSTAKA2.1. Landasan Teori2.1.1. Pengungkapan Laporan KeuanganPengungkapan secara sederhana dapat didefinisikan sebagai keuangan,pengungkapan(disclosure) mengandung arti bahwa laporan keuangan harus memberikaninformasi dan penjelasan yang cukup mengenai hasil aktivitas suatu unit usaha,sehingga laporan keuangan harus lengkap, jelas, dan dapat menggambarkan secaratepat kejadian-kejadian ekonomi yang berpengaruh terhadap hasil operasi unitusaha tersebut (Chariri dan Ghozali, 2003).Laporan keuangan adalah ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatuperusahaan pada saat tertentu. Laporan keuangan dibedakan menjadi empatmacam, yaitu laporan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, danlaporan arus kas (Martono dan Harjito, 2005). Neraca merupakan bentuk laporankeuangan yang menyajikan informasi mengenai posisi harta, utang, dan modalsuatu perusahaan pada saat tertentu. Laporan laba rugi menunjukkan kinerjaperusahaan dalam memperoleh laba sebelum jangka waktu tertentu. Laporanperubahan modal menyajikan informasi mengenai perubahan modal suatuperusahaan yang terjadi pada satu periode tertentu. Laporan arus kas menunjukkanaktivitas kas masuk ataupun kas keluar selama jangka waktu tertentu.Laporan keuangan dibuat berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yangberlaku umum (generally accepted accounting principles/GAAP), yangmerupakan aturan dan panduan akuntansi keuangan (Wild et al., 2005) dantanggung jawab utama dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan iniberada di tangan manajemen.2.1.2. Pengungkapan Wajib (Mandatory Disclosure)Pengungkapan wajib (mandatory disclosure) merupakan pengungkapanminimum mengenai informasi yang harus diungkapkan oleh perusahaan. Jikaperusahaan tidak bersedia untuk mengungkapkan informasi secara sukarela, makapengungkapan wajib (mandatory disclosure) akan memaksa perusahaan untuk6

kewajibanpengungkapan informasi bagi perusahaan yang go public diatur oleh pemerintahatau badan pembuat standar (Ikatan Akuntan Indonesia/IAI dan Badan PengawasPasar Modal/Bapepam).2.1.3. Ukuran PerusahaanUkuran perusahaan adalah salah satu variabel yang paling sering digunakandalam beberapa literatur untuk menjelaskan luas tingkat pengungkapan yangdilakukan oleh perusahaan. Semakin besar ukuran perusahaan, maka semakintinggi tingkat pengungkapan karena perusahaan besar harus memenuhi publicdemand atas pengungkapan yang lebih luas (Halim et al., 2005).Teori agensi (agency theory) yang diungkapkan oleh Jensen dan Meckling(1976) menjelaskan bahwa perusahaan besar memiliki biaya agensi (agency cost)yang lebih besar daripada perusahaan kecil. Biaya agensi (agency cost) adalahbiaya yang berhubungan dengan pengawasan manajemen untuk meyakinkanbahwa manajemen bertindak konsisten sesuai dengan perjanjian kontraktualperusahaan dengan kreditur dan pemegang saham.2.1.4. LikuiditasRasio likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalammemenuhi kewajiban jangka pendeknya atau kewajiban yang segera jatuh tempodengan sumber daya jangka pendek yang dimiliki untuk memenuhi kewajibantersebut. Semakin tinggi rasio likuiditas maka semakin tinggi kemampuanperusahaan untuk melunasi hutang-hutang jangka pendeknya.Secara finansial, perusahaan yang kuat akan lebih mengungkapkaninformasi dibandingkan dengan perusahaan yang kemampuan finansialnya lemah.Cooke (1989) menyatakan bahwa kondisi perusahaan yang sehat, yang antara lainditunjukkan dengan tingkat likuiditas yang tinggi, berhubungan denganpengungkapan yang lebih luas.7

2.1.5. LeverageRasio leverage menggambarkan sampai sejauh mana aktiva suatuperusahaan dibiayai oleh hutang. Suatu perusahaan dengan rasio leverage yangtinggi menunjukkan bahwa perusahaan banyak dibiayai oleh investor atau krediturluar. Semakin tinggi rasio leverage berarti semakin besar pula proporsi pendanaanperusahaan yang dibiayai dari hutang.Berdasarkan teori agensi (agency theory) yang diungkapkan oleh Jensen danMeckling (1976), perusahaan dengan proporsi hutang yang lebih banyak dalamstruktur permodalannya akan mempunyai biaya pengawasan (monitoring cost)yang lebih besar. Oleh karena itu, perusahaan yang mempunyai leverage yangtinggi mempunyai kewajiban lebih untuk memenuhi kebutuhan informasi yangmemadai bagi investor atau kreditur.2.1.6. ProfitabilitasProfitabilitas menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam menghasilkankeuntungan bagi perusahaan, sehingga mempengaruhi luas pengungkapan.Semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu perusahaan, maka akan semakin luaspula tingkat pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.Profitabilitas yang tinggi memicu pihak manajemen untuk mengungkapkaninformasi yang lebih luas karena manajer perusahaan yang profitabilitasnya tinggiakan merasa bangga dengan pencapaiannya dan cenderung untuk mengungkapkanlebih banyak informasi kepada publik untuk memberi kesan positif padakinerjanya.2.2. Hipotesis PenelitianBerdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitianadalah sebagai berikut:H1 : engungkapan wajib (mandatory disclosure)H2 : Likuiditas berpengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan wajib(mandatory disclosure)8

H3 : Leverage berpengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan wajib(mandatory disclosure)H4 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap tingkat pengungkapanwajib (mandatory disclosure)H5 : Ukuran perusahaan, likuiditas, leverage, dan profitabilitas secarabersama-sama berpengaruh positif terhadap tingkat pengungkapanwajib (Mandatory Disclosure)III. METODE PENELITIAN3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional3.1.1. Variabel DependenPenelitian ini menggunakan tingkat pengungkapan wajib (mandatorydisclosure) pada laporan keuangan tahunan yang diterbitkan oleh perusahaansebagai variabel dependen. Tingkat pengungkapan wajib (mandatory disclosure)diukur dengan menggunakan indeks pengungkapan yaitu dengan cara membagijumlah skor pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan dengan total itempengungkapan yang diwajibkan secara keseluruhan (Rahmawati et al., 2007).3.1.2. Variabel Independen1.Ukuran PerusahaanUkuran perusahaan dinyatakan dalam total aset. Mengingat nilai totalaset ini sangat besar, maka digunakan nilai logaritma natural (Ln) daritotal aset agar tidak terlalu besar untuk dimasukkan ke dalam modelpersamaan.2.LikuiditasRasio likuiditas diukur dengan rasio lancar (current ratio).3.LeverageRasio leverage diukur dengan rasio hutang terhadap total aktiva (debt tototal asset ratio)4.ProfitabilitasRasio profitabilitas diukur dengan menggunakan return on asset (ROA)berdasarkan perhitungan sebelum pajak.9

3.2. Populasi dan SampelPopulasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftardi Bursa Efek Indonesia periode tahun 2008-2009. Sampel penelitian ini adalahlaporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia (BEI). Teknik pemilihan sampel yang digunakan adalah metodepurposive sampling berupa:1.Perusahaan manufaktur yang melaporkan laporan keuangan tahunanperusahaannya di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2008 dan2009 dalam satuan Rupiah (Rupiah penuh, ribuan Rupiah maupunjutaan Rupiah), sedangkan perusahaan yang menggunakan satuanDollar Amerika Serikat dalam laporan keuangannya tidak ikut dipilihsebagai perusahaanmerupakan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit.3.Perusahaan tidak membuat Laporan Keuangan Konsolidasi (sesuaidengan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan KeuanganEmiten/Perusahaan Publik Industri Manufaktur).4.Perusahaan memiliki data lengkap.Total sampel yang diperoleh sebanyak 64 laporan keuangan tahunanperusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).3.3. Metode Pengumpulan DataMetode pengumpulandatayang digunakan dalam penelitianinimenggunakan dua cara, yaitu:1.Observasi (Studi Pustaka)Teori diperoleh melalui literatur, artikel, jurnal dan hasil penelitianterdahulu. Metode ini digunakan untuk mempelajari dan memahamiliteratur-literatur yang memuat pembahasan yang berkaitan denganpenelitian ini.10

2.Studi DokumentasiYaitu dengan mengadakan pencatatan dan penelaahan terhadap aspekaspek atau dokumen-dokumen yang berhubungan dengan objek dalampenelitian ini. Data dokumen seperti rasio keuangan diperoleh dari situsBursa Efek Indonesia (BEI) (www.idx.co.id) dan untuk namaperusahaan diperoleh melalui Indonesian Capital Market Directory(ICMD) 2009 dan 2010.3.4. Metode AnalisisMetode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujianmodel persamaan regresi berganda (multiple linear regression). Pengujian yangdilakukan meliputi:1.Uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas,uji heterokedastisitas, dan uji autokorelasi.2.Analisis regresi linear berganda.3.Uji hipotesis yang terdiri dari uji statistic t dan uji statistic F.Model regresi yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara variabelyang berhubungan secara spesifik dan luas tingkat pengungkapan wajib dapatdirumuskan sebagai berikut:Y a π›πŸ 𝐗 𝟏 π›πŸ 𝐗 𝟐 π›πŸ‘ 𝐗 πŸ‘ π›πŸ’ 𝐗 πŸ’ eKeterangan:Y: Tingkat pengungkapan wajib (mandatory disclosure) yangdiukur dengan Indeks Pengungkapana: Konstantaπ›πŸ -π›πŸ’ : Koefisien Regresiπ—πŸ: Ukuran Perusahaan diukur dengan Ln Total Asetπ—πŸ: Likuiditas Perusahaan diukur dengan Rasio Lancar(Current Ratio)π—πŸ‘: Leverage Perusahaan diukur dengan Debt to Total AssetRatioπ—πŸ’: Profitabilitas Perusahaan diukur dengan Return on Asset11

(ROA)e: Variabel PenggangguIV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN4.1. Uji Asumsi Klasik4.1.1. Uji NormalitasUji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi normal atautidak. Alat uji yang digunakan adalah dengan analisis grafik histogram dan grafiknormal plot dan analisis statistik dengan Kolmogrov-Smirnov Z (1-Sample K-S).Gambar 4.1Grafik HistogramGambar 4.2Grafik Normal Probability PlotTabel 4.1Kolmogorov-Smirnov Z (1-Sample K-S)One-Sample Kolmogorov-Smirnov TestUnstandardizedResidualNNormal Parametersa,,b64Mean.0000000Std. DeviationMost Extreme ve-.054Kolmogorov-Smirnov Z.586Asymp. Sig. (2-tailed).882Berdasarkan Gambar 4.1; Gambar 4.2; dan Tabel 4.1 di atas dapat dilihatbahwa tidak terdapat kemencengan pada grafik histogram (membentuk polalonceng sempurna); data (titik) menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti12

arah garis diagonal; dan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar daripada nilai tarafsignifikansi sebesar 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa data yang digunakanmenunjukkan pola distribusi normal.4.1.2. Uji MultikolinearitasUji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model ndependen).Gejalamultikolinearitas dapat dilihat dari nilai Tolerance kurang dari 0,10 atau VarianceInflation Factor (VIF) dengan nilai lebih besar dari 10.Tabel 4.2Uji ientsModelBStd. Error1 3.4324.074.000.960 1.042.000.059.515.609.817 1.224

2.1.4. Likuiditas Rasio likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya atau kewajiban yang segera jatuh tempo dengan sumber daya jangka pendek yang dimiliki untuk memenuhi kewajiban tersebut. Semakin tinggi rasio likuiditas maka semakin tinggi kemampuan

Related Documents:

Ukuran Perusahaan Terhadap . Financial Distress . Pada Perusahaan Aneka Industri Yang Terdaftar Di BEI Periode 2016-2018 ". LANDASAN TEORITIS. 1. Pengaruh Likuiditas terhadap Financial Distress . Rasio likuiditas (liquidity ratio) merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek.

satu rasio likuiditas, yaitu rasio yang menggukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Apabila tingkat Likuiditas . pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. Berbeda dengan Lusiyati dan Salsiyah (2013) bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap

kinerja keuangan ada beberapa analisis rasio keuangan yang digunakan yaitu: analisis likuiditas perusahaan, analisis struktur keuangan, analisis penilaian pasar, analisis kesehatan keuangan perusahaan, dan analisis dengan metode EVA. 1. Analisis Likuiditas Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan p

pada audit tenure, rotasi audit, ukuran KAP, dan ukuran perusahaan klien pada perusahaan jasa sektor telekomunikasi dan perdagangan eceran yang terdaftar di BEI periode 2012-2017 dalam penelitian yang berjudul β€œPengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, Ukuran KAP, dan Ukuran Perusahaan Klien terhadap Kualitas Audit”.

Leverage, Arus Kas Operasi, Sales Growth, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2017-2018. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh variabel likuiditas, leverage, arus kas operasi, sales growth, dan ukuran perusahaan terhadap financial

Rasio Likuiditas Rasio likuiditas berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Dalam penelitian ini jenis rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio. Current Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan membiayai

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KOMITE AUDIT, DAN RASIO KEUANGAN TERHADAP FINANCIAL DISTRESS (Studi Empiris Terhadap Perusahaan Sektor Basic Industry and ChemicalsYang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2016 - 2018 ) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ukuran perusahaan,

TCIA (ASC A300) (Tree Care Industry Association) Revision BSR A300 Part 2-201x, Tree, Shrub, and Other Woody Plant Management - Standard Practices (Soil Management a. Assessment, b. Modification, c. Fertilization, and d. Drainage) (revision of ANSI A300 Part 2-2011) A300 (Part 2) Soil Management standards are performance standards for