Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap - Unwidha

1y ago
4 Views
2 Downloads
770.32 KB
32 Pages
Last View : 2m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Vicente Bone
Transcription

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAPFINANCIAL DISTRESS DENGAN UKURAN PERUSAHAANSEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PERUSAHAANPROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN2014-2016SKRIPSIUntuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh GelarSarjana Ekonomi Program Studi AkuntansiPeminatan:Akuntansi KeuanganDiajukan Oleh :RETRI TEFARINIM.1422100814FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS WIDYA DHARMAKLATEN2018

HALAMAN PERSETUJUANPENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAPFINANCIAL DISTRESS DENGAN UKURAN PERUSAHAANSEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PERUSAHAANPROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN2014-2016Diajukan oleh:RETRI TEFARINIM. 1422100814Telah disetujui Pembimbing untuk dipertahankan di hadapanDewan Penguji Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas EkonomiUniversitas Widya DharmaPada tanggal: .ii

HALAMAN PENGESAHANPENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAPFINANCIAL DISTRESS DENGAN UKURAN PERUSAHAANSEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PERUSAHAANPROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN2014-2016Diajukan oleh:RETRI TEFARINIM. 1422100814Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Skripsi Program Studi AkuntansiFakultas Ekonomi Universitas Widya Dharma dan untuk Memenuhi SebagaiPernyataan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansiiii

PERNYATAANYang bertanda tangan dibawah ini:Nama: Retri TefariNim: 1422100814Program studi : AkuntansiFakultas: EkonomiDengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa penelitian yang berjudul,“Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Financial Distress denganUkuran Perusahaan Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Property danReal Estate yang Terdaftar di BEI Tahun 2014-2016” adalah benar-benar karyasendiri dan bebas dari plagiat. Hal-hal yang bukan merupakan karya saya dalampenelitian ini telah diberi tanda sitasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.Apabila dilain waktu terbukti ada penyimpangan dalam karya ini, maka tanggungjawab sepenuhnya ada pada penulis.Demikian surat pernyataan ini saya buat agar dapat dimaklumi dandigunakan sebagaimana perlunya.iv

MOTTOAllah tidak membebani seseorang melainkan sesuai kesanggupannya.(Q.S. Al-Baqarah 286)Bukan kamu saja yang merasakan sedih,semua orang pernah merasakan sedih, yang membedakan hanyalah caramenunjukkannya,ada yang bisa hanya dengan bercerita .ada yang membiarkan perih sendiri di dada.(Boy Candra)Percayalah, seberat apapun masalah hidup kita hari ini, akan tiba masanya saatkita berdiri, dan menoleh ke belakang, kita tersenyum. Kita telah melewatinya,dan kita menjadi lebih baik.(Tere Liye)v

HALAMAN PERSEMBAHANSkripsi ini saya persembahkan untuk:1Kedua orang tua saya tercinta, Bapak Kethut Maryono dan Ibu Mariniterimakasih untuk setiap doa yang selalu kalian panjatkan dan setiap usahaterbaik yang selalu kalian berikan untuk saya2Kakak-kakakku tercinta terimakasih untuk setiap doa, semangat, dandukungannya untuk saya, serta tawa canda yang selalu bergema3Teman-teman seperjuangan dan sekaligus sahabat-sahabat saya yang telahmengisi dan mewarnai kehidupanku saat ini4Almamaterku tercintavi

KATA PENGANTARPuji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dankarunia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun skripsi dengan judul “PengaruhGood Corporate Governance Terhadap Financial Distress dengan UkuranPerusahaan sebagai Variabel ModeratingPada Perusahaan Property dan RealEstate yang Terdaftar di BEI Tahun 2014-2016”. Penyusunan skripsi inidilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelarSarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Widya Dharma Klaten.Pada kesempatan ini penulis ingin penyampaikan ucapan terimakasih yangsebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu baik dalam dukungan, doa,dan motivasi baik secara langsung maupun tidak langsung sampai selesainyaskripsi ini.Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:1.Bapak Prof. Dr. H. Triyono, M.Pd., selaku Rektor Universitas Widya DharmaKlaten.2.Bapak Dr. Sutrisno Badri, M.Sc., selaku Dekan Fakultas EkonomiUniversitas Widya Dharma Klaten.3.Bapak Agung Nugroho Jati, S.E., M.Si., M.Pd., Ak., CA., selaku KetuaProgram Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Widya DharmaKlaten dan selaku Dosen Pembimbing I yang telah berkenan memberikanbimbingan dan pengarahan kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat selesaidengan baik dan pada waktu yang tepat.vii

4.Ibu Titik Purwanti, S.E., M.Si., Ak., CA., selaku pembimbing II yang telahmeluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis.5.Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Widya Dharma Klaten,terimakasih atas materi-materi perkuliahan yang diberikan selama studi.6.Kedua orang tua saya tercinta, Bapak Kethut Maryono dan Ibu Mariniterimakasih untuk setiap doa yang selalu kalian panjatkan dan setiap usahaterbaik yang selalu kalian berikan untuk saya. Kakak-kakak saya tercinta,Raditya Setiawan, Retta Hanifah, Gunawan Amd, dan Mita Permatasari sertakeponakan saya Callista Nafa Azzahra terimakasih untuk setiap doa,semangat, dan dukungannya untuk saya. Kalian adalah pendukung utamasaya dan cinta sejati saya.7.Temen-temen seperjuangan sekalian sahabat baikku Anggun, Aprillia, NurCahyani, Sari, dan Farinda terima kasih sudah hadir untuk membantu danmendukung saya serta Grup Trah Takan terimakasih untuk dukungan,bantuan, dan hiburan-hiburan yang telah diberikan kepada saya.8.Teman-teman akuntansi yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu dan jugateam moderasi, terimakasih atas dukungan dan nasehat yang telah diberikan.Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulismengharapkan kritik dan saran bagi penyusunan penelitian selanjutnya. Akhirkata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membacanya.Klaten, Mei 2018Penulisviii

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL. iHALAMAN PERSETUJUAN . iiHALAMAN PENGESAHAN . iiiPERNYATAAN . ivMOTTO . vHALAMAN PERSEMBAHAN . viKATA PENGANTAR . viiDAFTAR ISI . ixDAFTAR GAMBAR . xiDAFTAR TABEL . xiiDAFTAR LAMPIRAN . xiiiABSTRAK . xivBAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah . 1B. Rumusan Masalah . 5C. Tujuan Penelitian . 6D. Manfaat Penelitian . 6BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Teori Keagenan (Agency Theory) . 8B. Financial Distress . 9C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Financial Distress danPengembangan Hipotesis . 11D. Model Penelitian . 22BAB IIIMETODE PENELITIANA. Jenis dan Sumber Data . 23B. Populasi dan Sampel . 23C. Metode Pengumpulan Data . 24D. Operasionalisasi Variabel. 24E. Analisis Data . 26ix

1. Uji Statistik Deskriptif . 262. Uji Asumsi Klasik . 273. Pengujian Hipotesis . 28BAB IVHASIL DAN PEMBAHASANA. Deskripsi Objek Penelitian . 33B. Analisis Data . 341. Uji Statistik Deskriptif . 342. Uji Asumsi Klasik . 373. Uji Koefisien Determinasi . 414. Uji Hipotesis . 43C. Pembahasan Hasil Penelitian . 48BAB VSIMPULAN DAN SARANA. Simpulan . 54B. Saran . 58DAFTAR PUSTAKA . 59LAMPIRANx

DAFTAR GAMBARGambar 1 Model Penelitian . 22xi

DAFTAR TABELTabel 1Pemilihan Sampel. 33Tabel 2Hasil Uji Statistik Deskriptif . 34Tabel 3Hasil Uji Normalitas. 38Tabel 4Hasil Uji Multikolinieritas . 39Tabel 5Hasil Uji Heteroskedastisitas . 40Tabel 6Hasil Uji Autokorelasi . 41Tabel 7Hasil Uji Koefisien Determinasi . 42Tabel 8Hasil Uji Hipotesis 1, 2, dan 3 . 44Tabel 9Hasil Uji Hipotesis 4 . 46Tabel 10Hasil Uji Hipotesis 5 . 47Tabel 11Hasil Uji Hipotesis 6 . 48xii

DAFTAR LAMPIRANLampiran 1 Daftar Populasi dan Sampel Perusahaan PenelitianLampiran 2 Data Perusahaan PenelitianLampiran 3 Hasil Uji MultikolinieritasLampiran 4 Hasil Uji Koefisisen Determinasixiii

ABSTRAKRetri Tefari, NIM. 1422100814. Program studi akuntansi, FakultasEkonomi. Universitas Widya Dharma Klaten. Pengaruh Good CorporateGovernance Terhadap Financial Distress dengan Ukuran Perusahaan sebagaiVariabel ModeratingPada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar diBEI Tahun 2014-2016.Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada pengaruh antaravariabel kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dewan komisarisindependen terhadap financial distress dengan ukuran perusahaan sebagai variabelmoderating.Data populasi penelitian ini sebanyak 48 perusahaan, dan diperolehsampelsebanyak28 perusahaan, selama tiga tahun. Pengambilan sampel denganmenggunakan metode purposive sampling. Hipotesis diuji dengan menggunakanmetode uji analisis regresi berganda, dan uji nilai selisih mutlak dengan softwareSPSS for windows versi 16.0. Metode analisis yang digunakan antara lain ujistatistik deskriptif, uji asumsi klasik dan uji hipotesisis.Hasil penelitian inimenunjukkan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap financialdistress,sedangkan kepemilikan institusional dan dewan komisaris independentidak berpengaruh terhadap financial distress. Pengaruh kepemilikan manajerial,kepemilikan institusional, dan dewan komisaris independen terhadap financialdistress tidak berhasil dimoderasi oleh ukuran perusahaan.Kata kunci: Good Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, FinancialDistress.xiv

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahMasalah keuangan perusahaan dapat terjadi dengan berbagaipenyebab, misalnya saja perusahan mengalami rugi terus-menerus, bencanaalam yang membuat aset perusahaan rusak, sistem tata kelola perusahaanyangkurang baik atau dikarenakan oleh kondisi perekonomian negara yang ahankondisiperekonomian seringkali mempengaruhi kinerja keuangan, baik perusahaankecil, menengah maupun besar. Jika manajemen tidak mampu mengeloladengan baik maka bayangan penurunan kinerja keuangan bahkan bahayakebangkrutan perusahaan akan dihadapi perusahaan (Liana dan Sutrisno,2014).Menurut Platt dan Platt (2002) dalam Agusti (2013) financial distressmerupakan tahap penurunan kondisi keuangan yang terjadi sebelum terjadinyakebangkrutan ataupun likuidasi. Suatu perusahaan yang dikategorikanmengalami financial distress adalah jika perusahaan tersebut mengalami labaoperasi negatif selama dua tahun berturut–turut. Kebangkrutan perusahaanakan mengakibatkan berbagai kerugian baik bagi pemegang saham, karyawandan perekonomian nasional. Dengan demikian model financial distress perluuntuk dikembangkan, penting bagi suatu perusahaan untuk mengetahuikondisi financial distress agar perusahaan waspada dan melakukan tindakan1

2dalam rangka melindungi aset-aset perusahaan agar tidak masuk dalamperangkap kebangkrutan (Liana dan Sutrisno, 2014).Penelitian Kusanti dan Andayani (2015) menyebutkan kegunaaninformasi jika suatu perusahaan mengalami financial distress adalah:1. Dapat mempercepat tindakan manajemen untuk mencegah masalahsebelum terjadi kebangkrutan.2. Pihak manajemen dapat mengambil tindakan merger atau takeover agarperusahaan lebih mampu untuk membayar hutang dan mengelolaperusahaan dengan lebih baik.3. Memberi tanda peringatan dini/awal adanya kebangkrutan pada masa yangakan ankesalahan,pengambilan keputusan yang tidak tepat, dan kelemahan-kelemahan yangsaling berhubungan yang dapat menyumbang secara langsung maupun tidaklangsung kepada manajemen serta tidak adanya atau kurangnya upayamengawasi kondisi keuangan sehingga penggunaan uang tidak sesuai dengankeperluan (Agusti, 2013).Perusahaan yang mengalami financial distress dapat dikarenakanfaktor perusahaan yang disebut dengan agency cost. Agency cost merupakansuatu hubungan antara pihak principal (pemegang saham) dan pihak agen(manajemen). Untuk mengurangi masalah ini maka diterapkanlah goodcorporate governance. Good corporate governance saat ini diketahui sebagaisebuah sistem yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar untuk

3meningkatkan value-nya dan memperbaiki kinerja perusahaan.Dengan langsungkeberlangsungan hidup perusahaan juga lebih terjamin (Ellen, 2013).Selain mekanisme corporate governance, terdapat faktor internalperusahaan yang dapat mempengaruhi financial distress yaitu firm size(ukuran perusahaan). Ukuran perusahaan menggambarkan banyaknya totalaset yang dimiliki oleh perusahaan. Perusahaan yang memiliki total aset yangbesar akan mudah melakukan diversifikasi dan cenderung lebih kecilmengalami kebangkrutan. Semakin besar total aset suatu perusahaan makaperusahaan tersebut akan mampu melunasi kewajiban di masa depan, sehinggaperusahaan dapat menghindari permasalahan keuangan(Putri dan Merkusiwati,2014).Dalam penelitian ini firm size (ukuran perusahaan) dijadikan sebagaivariabel moderating.Kariani dan Budiasih(2017) dalam penelitiannya yang berjudulukuran perusahaan memoderasi pengaruh likuiditas, leverage, dan operatingcapacity terhadap financial distresspada perusahaan manufaktur yang terdaftardi BEI periode 2012-2015. Hasilnya menunjukkan bahwa leverageberpengaruh terhadap financial distress dan pengaruh leverage pada financialdistress mampu dimoderasi dengan variabel ukuran perusahaan. Sedangkanlikuiditas dan operating capacity tidak berpengaruh terhadap financial distressdan ukuran perusahaan tidak mampu memoderasi pengaruh likuiditas danoperating leverage terhadap financial distress.

4Fidyaningrum dan Retnani (2017) dalam penelitiannya yang berjudul“Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadapFinancial Distress” pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun2013-2015. Hasilnya menunjukkan bahwa good corporate governance danukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap financial distress.Kusanti dan Andayani (2015) dalam penelitiannya yang berjudul“Pengaruh Good Corporate Governance dan Rasio Keuangan terhadapFinancial Distress pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun2010-2013. Hasilnya menunjukkan bahwa dewan direksi, leverage, danoperating capacity berpengaruh terhadap financial distress, sedangkanvariabel kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dewan komisaris,jumlah komite audit, likuiditas, dan profitabilitas tidak berpengaruh terhadapfinancial distress.Alasan peneliti ingin meneliti kembali variabel ini karena daripenelitian terdahulu masih menunjukkan hasil yang tidak konsisten.Selain itupeneliti menggunakan sektor industri property danreal estate yang terdaftar diBursa Efek Indonesia dan menggunakan periode waktu tiga tahun.Alasan penelitian menggunakan perusahaan property danreal estatedikarenakan sektor industri ini memiliki karakteristik susah diprediksi danmemiliki risiko tinggi. Sektor property dan real estate sering mengalamipasang surut karena apabila pertumbuhan ekonomi sangat tinggi maka industriini mengalami booming dan cenderung melakukaan suplai yang banyak,namun waktu pertumbuhan ekonomi menurun, sektor ini akan mengalami

5penurunan yang lumayan drastis, hal inilah yang menyebabkan sektorproperty dan real estate dikatakan sulit diprediksi. Hal inilah yangmenyebabkan sektor property dan real estate mengandung risiko tinggi(Kusumaningrum, 2010).Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik denganmengambil judul: “Pengaruh Good Corporate Governance TerhadapFinancial Distress dengan Ukuran Perusahaan sebagai VariabelModerating Pada Perusahaan Property danReal Estate yang Terdaftar diBEI Tahun 2014-2016”.B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas,maka rumusan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut:1. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruhterhadap financial distress?2. Apakah kepemilikan institusional berpengaruhterhadap financial distress?3. Apakah dewan komisaris independen berpengaruhterhadap financialdistress?4. Apakah ukuran perusahaan memoderasi pengaruh kepemilikan manajerialterhadap financial distress?5. ninstitusional terhadap financial distress?6. Apakah ukuran perusahaan memoderasi pengaruh dewan komisarisindependen terhadap financial distress?

6C. Tujuan PenelitianBerdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuandari penelitian ini adalah untuk:1. Menguji pengaruh kepemilikan manajerial terhadap financial distress.2. Menguji pengaruh kepemilikan institusional terhadap financial distress.3. Menguji pengaruh dewan komisaris independen terhadap financialdistress.4. Menguji ukuran perusahaan dalam memoderasi pengaruh kepemilikanmanajerial terhadap financial distress.5. Menguji ukuran perusahaan dalam memoderasi pengaruh kepemilikaninstitusional terhadapfinancial distress.6. Menguji ukuran perusahaan dalam memoderasi pengaruh dewan komisarisindependen terhadap financial distress.D. Manfaat PenelitianDari hasil penelitian yang dilakukan ini, diharapkan dapat membermanfaat sebagai berikut ini :1. Bagi PerusahaanPenelitian ini diharapkan bisa membantu manajemen perusahaandalam membuat kebijakan dan mengambil keputusan mengenai financialdistress sehingga manajemen dapat mengetahui faktor yang dapatmenyebabkan terjadinya financial distress dan dapat menghindarkanperusahaan yang ia kelola dari kejadian financial distress.

72. Bagi InvestorPenelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensidan evaluasi dalam memprediksi financial distress untuk dijadikanpertimbangan dalam menentukan keputusan investasi dari informasi yangdihasilkan.3. Bagi Peneliti SelanjutnyaPenelitian ini diharapkan bisa dijadikan sumber informasi sehinggadapatmenambah pengetahuan pembaca mengenai financial distress padaperusahaan dan apa saja yang dapat mempengaruhi terjadinya financialdistress dalam perusahan.

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Teori Keagenan (Agency Theory)Teori keagenan (agency theory) merupakan teori yang menjelaskantentang adanya pemisahan kepentingan antara pemilik perusahaan danpengelola perusahaan. Terjadinya agency conflict disebabkan pihak-pihakyang terkait yaitu principal (yang memberi kontrak atau pemegang saham)dan agen (yang menerima kontrak dan mengelola dana principal) mempunyaikepentingan yang saling bertentangan (Hanifah dan Purwanto, 2013).Permasalahan yang muncul akibat adanya perbedaan kepentinganantara agen dan principal disebut agency conflict. Salah satu penyebab agencyconflictadalah adanya AsymmetricInformation. Asymmetric Information adalahinformasi yang yang tidak seimbangyang disebabkan adanya distribusiinformasi yang tidak sama antara prinsipal danagen yang berakibat dapatmenimbulkan dua permasalahan yang disebabkanadanya kesulitan tindakan-tindakanagen(Hanifah dan Purwanto, 2013).Teori keagenan merupakan dasar yang digunakan untuk memahamicorporate governance. Prinsip utama teori ini menyatakan adanya hubungankerja antara pihak yang memberi wewenang (principal) yaitu investor denganpihak yang menerima wewenang (agen) yaitu manajer, dalam bentuk kontrakkerja sama.Agency conflict dapat dipengaruhi oleh struktur kepemilikan8

9(kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional). Struktur kepemilikanoleh beberapa peneliti dipercaya mampu mempengaruhi jalannya perusahaanyang pada akhirnya berpengaruh pada kinerja perusahaan dalam mencapaitujuan perusahaan yaitu maksimalisasi nilai perusahaan. Hal ini disebabkanoleh adanya kontrol yang mereka miliki (Bodroastuti, 2009).Dengan demikian diperlukan suatu mekanisme pengendalian yangdapatmensejajarkan perbedaan kepentingan antara kedua belah pihak.Mekanismecorporate governance bertujuan untuk menciptakan nilai tambahbagi semuapihak yang berkepentingan, sehingga tidak terjadi konflik antarapihak agen danprincipal yang berdampak pada penurunan agency cost(Bodroastuti, 2009).B. Financial DistressFinancial distress merupakan suatu kondisi dimana perusahaansedang menghadapi masalah kesulitan keuangan. Menurut Platt dan Platt(2002) dalam Agusti (2013)financial distressdidefinisikan sebagai tahappenurunan kondisi keuangan yang terjadi sebelum terjadinya kebangkrutanataupun likuidasi. Kondisi financial distress tergambar dari ketidakmampuanperusahaan atau tidak tersedianya suatu dana untuk membayar kewajibannyayang telah jatuh tempo. Suatu perusahaan dapat dikatakan berada dalamkondisi financial distress atau kesulitan keuangan apabila perusahaan tersebutmempunyai laba bersih (net profit) negatif selama dua tahun berturut-turut.Wardhani (2007) mendefinisikan sebuah perusahaan yang beradadalam kesulitan keuangan adalah perusahaan yang memiliki interest coverage

10ratiokurang dari satu. Sebuah perusahaan dikatakan mengalami kondisifinancial distress yaitu pada saat perusahaan tersebut tidak mempunyaikemampuan untuk memenuhi jadwal pembayaran kembali hutangnya kepadakreditur pada saat jatuh tempo. Dengan adanya ketidakmampuan perusahaanuntuk dapat memenuhi kewajiban keuangannya secara terus-menerus dapatmembuat perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan (Sastiana dan Fuad,2013).Menurut Hidayat dan Meiranto (2014) ada beberapa definisi kesulitankeuangan menurut tipenya, antara lain sebagai berikut:1. Economic FailureEconomic failure atau kegagalan ekonomi adalah keadaan dimanapendapatan perusahaan tidak cukup untuk menutupi total biaya, termasukcost of capital. Bisnis ini masih dapat melanjutkan operasinya sepanjangkreditur bersedia menerima tingkat pengembalian (rate of return) yang dibawah pasar.2. Business FailureKegagalan bisnis didefinisikan sebagai bisnis yang menghentikanoperasi dengan alasan mengalami kerugian.3. Technical InsolvencyAdapun sebuah perusahaan bisa dikatakan dalam keadaan technicalinsolvency apabila suatu perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibanlancarnya ketika jatuh tempo.

BAB VSIMPULAN DAN SARANA. SimpulanBerdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telahdilakukan maka diperoleh kesimpulan sebagai berkut ini.1. Kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap financial distress. Hal inimenandakan bahwa terjadinya financial distress dipengaruhi oleh besarkecilnya saham yang dimiliki oleh manajemen.Kepemilikan saham olehmanajer dapat mensejajarkan kepentingan manajer dan pemegang sahamkarena dengan memiliki saham perusahaan, manajer akan merasakanlangsung manfaat dari setiap keputusan yang diambilnya, begitu pula bilaterjadi kesalahan maka manajer juga akan menanggung kerugian sebagaisalah satu konsekuensi kepemilikan saham. Peningkatan kepemilikanmanajerial akan mampu mendorong turunnya potensi terjadinya kesulitankeuangan. Keadaan tersebut disebabkan karena peningkatan kepemilikanmanajerial akan mampu menyatukan kepentingan antara pemegang sahamdan manajer (Sastriana dan Fuad, 2013).Hasil penelitian ini sejalan denganpenelitian yang dilakukan olehMayangsari (2015) menunjukkan hasilbahwa variabel kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap financialdistress.2. ialprosentase

55kepemilikan institusional tersebut belum tentu menjamin apakahperusahaan tersebut mengalami financial distress.Tidak berpengaruhnyakepemilikan institusional dimungkinkan terjadi karenapenggunaan hutangyangmeningkat, sehingga menyebabkan dana yang digunakan untukmembayar pinjaman atau bunga lebih besar. Apabila dalam penggunaanhutang yang tinggi tidak diikuti denganpengunaan yang hati-hati perusahaanmengalami financial distress.Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitianyang dilakukan oleh Fidyaningrum dan Retnani (2017) menunjukkan hasilbahwa variabel kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadapfinancial distress.3. Dewan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap financialdistress. Hal ini dimungkinkan terjadi karena dewan komisaris independensaat ini kurang efisien dalam manjalankan fungsi pengawasan karenaproporsi komisaris independen belum mampu untuk mendominasi setiapkebijakan yang diambil oleh dewan komisaris sehingga pemegang sahammayoritas (pemilik perusahaan) ikut terlibat langsung dalam pengambilankeputusan yang bisa memicu timbulnya konflik kepentingan antarapemilik saham dengan manajemen yang berakibat pada kinerja dari dewankomisaris tidak meningkat sehingga tidak memiliki pengaruh terhadapterjadinya financial distress perusahaan. Hasil penelitian ini sejalandengan penelitian yang dilakukan oleh Mayangsari (2015) dan Kusanti dan

56Andayani (2015) menunjukkan hasil bahwa variabel dewan komisarisindependen tidak berpengaruh terhadap financial distress.4. arakepemilikan manajerial terhadap financial distress. Hal ini rasihubungankepemilikan manajerial terhadap financial distress dimungkinkan karenaadanya faktor lain yang dapat mendukung ukuran perusahaan dalammemoderasi hubungan antara kepemilikan manajerial terhadap financialdistress, yaitu usia perusahaan. Usia perusahaan menunjukkan seberapalama perusahaan mampu bertahan di bursa artuinya semakin banyakpengalaman perusahaan tersebut untuk mengelola sumber dana baikinternal maupun eksternal. Umumnya harga saham perusahan yang sudahtua akan cenderung stabil dan menguntungkan banyak investor, sehinggaakan meningkatkan nilai perusahaan (Tunggal, 2018). Jika nilaiperusahaan tersebut tinggi maka kemungkinan perusahaan mengalamifinancial distress akan kecil.5. arakepemilikan institusional terhadap financial distress. Hal ini rasihubungankepemilikan institusional terhadap financial distressdimungkinkan karenaadanya faktor lain yang dapat mendukung ukuran perusahaan dalammemoderasi hubungan antara kepemilikan institusional terhadap financialdistress, yaitu usia perusahaan. Usia perusahaan menunjukkan seberapa

57lama perusahaan mampu bertahan di bursa artinya semakin banyakpengalaman perusahaan tersebut untuk mengelola sumber dana baikinternal maupun eksternal. Umumnya harga saham perusahan yang sudahtua akan cenderung stabil dan menguntungkan banyak investor, sehinggaakan meningkatkan nilai perusahaan (Tunggal, 2018). Jika nilaiperusahaan tersebut tinggi maka kemungkinan perusahaan mengalamifinancial distress akan kecil.6. Ukuran perusahaan tidak mampu memoderasi pengaruh antara dewankomisaris independen terhadap financial distress. Hal ini unganfinancialdistress,dimungkinkan karena adanya faktor lain yang dapat mendukungukuran perusahaan dalam memoderasi hubungan antara kepemilikanmanajerial terhadap financial distress, yaitu usia perusahaan. Usiaperusahaan menunjukkan seberapa lama perusahaan mampu bertahan dibursa artinya semakin banyak pengalaman perusahaan tersebut untukmengelola sumber dana bai

ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap financial distress. Kusanti dan Andayani (2015) dalam penelitiannya yang berjudul "Pengaruh Good Corporate Governance dan Rasio Keuangan terhadap Financial Distress pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun 2010-2013. Hasilnya menunjukkan bahwa dewan direksi, leverage, dan

Related Documents:

Peran Akuntan Dalam Menegakkan Prinsip Good Corporate GovernancePada Perusahaan di Indonesia (Tinjauan Perspektif Teori Keagenan). 13 Oktober 2009. Apriyanti, Wininda Noorhallima. (2008). “Pengaruh Penerapan Corporate governance Terhadap Kinerja Profitabilitas dan Kinerja Pasar”. Skripsi Departement akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas .

Gresik” untuk memenuhi sebagian persyaratan tugas akhir guna mencapai . Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Keadilan. 103 8. Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Kibijakan. . Pengaruh Faktor Hukum terhadap Kompensasi, (4) Pengaruh Serikat Pekerja terhadap Kompensasi, (5) Pengaruh Kompensasi terhadap

4. Apakah berpengaruh terhadap kinerja karyawan melalui stress kerja Tujuan Penelitian 1. Untuk menganalisis pengaruh langsung beban kerja dan stress kerja karyawan. 2. Untuk menganalisis pengaruh langsung beban kerja terhadap kinerja karyawan. 3. Untuk menganalisis pengaruh langsung stress kerja terhadap kinerja karyawan. 4.

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP FINANCIAL DISTRESS (Studi pada Perusahaan Sub Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2017) . Kusanti, O. 2015. Pengaruh Good Corporate Governance dan Rasio Keuangan terhadap Financial Distress. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi. 4 (10): 1-22. Laila. 2018.

"PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN RASIO KEUANGAN TERHADAP FINANCIAL DISTRESS". Penyusunan skripsi ini digunakan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya.

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan dengan Pengungkapan Good Corporate Governance sebagai Variabel Pemoderasi Pada PT Timah (Persero) Tbk. The Effect of Company's Financial Performance on Company Value with Good Corporate Governance as the moderating variable in PT Timah (Persero) Tbk.

Corporate Governance, Management vs. Ownership, Majority vs Minority, Corporate Governance codes in major jurisdictions, Sarbanes Oxley Act, US Securities and Exchange Commission; OECD Principles of Corporate Governance; Developments in India, Corporate Governance in Indian Ethos, Corporate Governance – Contemporary Developments. 2.

community’s output this year, a snapshot of a dynamic group of scholars. The current contributors represent a wide sampling within that community, from first-year mas-ter’s to final-year doctoral students. Once again, Oxford’s graduate students have outdone themselves in their submis - sions. As was the case in the newsletter’s first