ANALISIS PENGARUH TINGKAT INFLASI, HARGA MINYAK DUNIA . - Gunadarma

1y ago
4 Views
2 Downloads
568.69 KB
17 Pages
Last View : 23d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Abram Andresen
Transcription

Prosiding Seminar NasionalISBN : 978-602-17225-0-3ANALISIS PENGARUH TINGKAT INFLASI, HARGA MINYAK DUNIA,HARGA EMAS DUNIA, DAN KURS RUPIAH TERHADAPPERGERAKAN JAKARTA ISLAMIC INDEXDI BURSA EFEK INDONESIASeptian Prima RusbariandMasodahRiskayantoSepti HerawatiUniversitas GunadarmaAbstractJakarta Islamic Index (JII) is one of Indonesia's stock index which calculates theaverage price index of stocks for the type of business activity that meets thecriteria of Shariah. JII rate movements can be influenced by several factors,among which are macroeconomic factors. Examining the influence betweenmacroeconomic factors with JII be very interesting because these factors are partof the unavoidable risk (systematic risk). The purpose of this research was toanalyze the influence of Inflation, World Oil prices, World Gold Price and RupiahExchange Rate on the Jakarta Islamic Index In Indonesia Stock Exchange, withthe observation period during January 2005 - March 2012. The data used in thisstudy is a quantitative secondary data consisting of monthly data JII variablesand macroeconomic variables include Inflation, World Oil prices, World GoldPrice and Rupiah Exchange Rate. The analysis method used is multiple linearregression analysis that previously had passed the stage of classical assumptiontest. Besides that, determination coefficient test was also performed and thetesting of hypotheses with partial statistical test (t-test). Data processing wasperformed using PASW Statistics 18 application for Windows. The results showedthat partially Inflation and Rupiah Exchange Rate has a negative and significanteffect on the JII. World Gold prices not influenced significant to the JII.Meanwhile, World Oil prices have a positive effect and significant to JII. The testresults showed that the value of the coefficient of determination Adjusted RSquare 43.4%, which means that movement changes the independent variableJII can be explained or influenced by movements change of dependent variable(Inflation, World Oil prices, World Gold Price and Rupiah Exchange Rate) by 43, 4%, whereas the rest 56.6% is explained or influenced by other variables thatare not included in this research. Simultaneously variable inflation, gold prices,oil pricesand exchange rate movements have a significant effect islamic jakartaindex.Keywords: Shares Sharia, Jakarta Islamic Index, Macro Indicators, SystematicRisk, Multiple Linear Regression.Forum Bisnis & Keuangan I, Th. 2012Halaman 724

Prosiding Seminar NasionalISBN : 978-602-17225-0-3PendahuluanPerkembangan kegiatan investasi dewasa ini telah mengalami kemajuanyang sangat pesat. Hal itu seiring dengan bertambahnya tingkat pengetahuanmasyarakat tentang bagaimana praktek berinvestasi secara optimal serta didukungdengan kondisi perekonomian dalam negeri yang cukup stabil. Bentuk investasiyang juga menarik perhatian para investor saat ini ialah investasi pada asetfinansial menurut syariah Islam, diantaranya ialah investasi efek syariah.Langkah awal perkembangan transaksi saham syariah pada pasar modalIndonesia tercatat dengan hadirnya Indeks Syariah atau Jakarta Islamic Index (JII)pada bulan Juli tahun 2000. Usaha pengembangan tersebut didukung denganditetapkannya Fatwa DSN-MUI berkaitan dengan industri pasar modal syariahyaitu Fatwa No.05 tahun 2000 tentang Jual Beli Saham serta diperkuat lagi padatahun 2003 dengan dikeluarkannya Fatwa No.40 tahun 2003 tentang Pasar Modaldan Pedoman Umum Penerapan Prinsip syariah di Bidang Pasar Modal.Jakarta Islamic Index (JII) sendiri merupakan kelompok saham yangmemenuhi kriteria investasi syariah Islam dalam pasar modal Indonesia. Sahamsyariah yang menjadi konstituen JII terdiri dari 30 saham yang merupakan sahamsaham syariah paling likuid dan memiliki kapitalisasi pasar yang besar. BEImelakukan review JII setiap 6 bulan, yang disesuaikan dengan periode penerbitanDES oleh Bapepam & LK. Setelah dilakukan penyeleksian saham syariah olehBapepam & LK yang dituangkan ke dalam DES, BEI melakukan proses seleksilanjutan yang didasarkan kepada kinerja perdagangannya.Walaupun masih terbilang baru dalam industri pasar modal Indonesia,namun sampai pada tahun 2011 kemarin kinerja Jakarta Islamic Index cukupmenjanjikan. Pada tahun 2011, nilai kapitalisasi pasar JII juga memberikanpeningkatan yang signifikan yaitu meningkat sebesar 24,71% dari tahunsebelumnya.Berfluktuasinya pergerakan indeks dalam industri pasar modal memangsudah seharusnya ditanggapi dengan serius olah para investor. Dalam prakteknyadi lapangan, sudah menjadi kewajiban bagi para investor untuk memperhatikansegala situasi yang akan terjadi, baik itu situasi yang pasti maupun situasi tidakpasti. Khusus dalam keadaan tidak pasti, seorang investor dituntut untuk lebihberhati-hati.Secara umum risiko dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu risikosistematis dan risiko tidak sistematis. Risiko yang dapat dieliminasi dengandiversifikasi disebut dengan risiko tidak sistematis (unsystematic risk), dan risikoyang tidak dapat dikendalikan dengan diversifikasi disebut dengan risikosistematis (systematic risk) atau disebut juga risiko pasar1.Sehubungan dengan pentingnya perhatian terhadap kondisi ekonomi makroyang menjadi bagian dari risiko sistematis, pasar modal syariah Indonesia yang1Sudiyatno, Bambang dan Cahyani Nuswandhari, 2009, “Peran Beberapa Indikator Ekonomi DalamMempengaruhi Risiko Sistematis Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Jakarta”, DinamikaKeuangan dan Perbankan, Vol. 1 No.2, hal. 66-81.Forum Bisnis & Keuangan I, Th. 2012Halaman 725

Prosiding Seminar NasionalISBN : 978-602-17225-0-3kinerjanya tercermin pada indeks syariah JII pun tidak bisa menampik akanhadirnya risiko-risiko tersebut. Sebagaimana diketahui, variabel-variabel indikatorekonomi makro seperti harga minyak dunia, harga emas dunia, laju inflasi sampaipada tingkat kurs rupiah terhadap mata uang asing terus senantiasa berfluktuasi disetiap periodenya sehingga terindikasi berpengaruh terhadap kegiatan investasi dipasar modal yang menjadi salah satu indikator pertumbuhan ekonomi suatunegara.Pergerakan harga minyak mentah dunia yang berfluktuasi merupakan suatuindikasi yang mempengaruhi pasar modal suatu negara. Kenaikan harga minyakmentah dunia secara tidak langsung akan berimbas pada sektor ekspor dan imporsuatu negara. Bagi negara pengekspor minyak, kenaikan harga minyak mentahdunia merupakan keuntungan tersendiri bagi perusahaan. Karena harga minyakyang sedang tinggi membuat para investor cenderung menginvestasikan dananyake berbagai sektor komoditi minyak dan pertambangannya. Namun jika hargaminyak sedang turun para investor cenderung mencari keuntungan dengan caramenjual sahamnya.Investasi dalam bentuk emas dipercaya sebagai salah satu komoditi yangmenguntungkan disebabkan selain harganya yang cenderung mengalamipeningkatan, emas juga merupakan bentuk investasi yang sangat liquid, karenadapat diterima di wilayah atau di negara mana pun. Ketika potensi imbalan(return) berinvestasi dalam saham atau obligasi tidak lagi menarik dan dianggaptidak mampu mengompensasi risiko yang ada, maka investor akan mengalihkandananya ke dalam aset riil seperti logam mulia atau properti yang dianggap lebihlayak dan aman. Bila dibandingkan dengan investasi lain di pasar keuangan, emashanya memegang porsi yang sangat minim.Sementara itu, nilai kurs rupiah terhadap dollar AS menjadi salah satu faktoryang turut mempengaruhi pergerakan indeks saham di pasar modal Indonesia.Kestabilan pergerakan nilai kurs menjadi sangat penting, terlebih bagi perusahaanyang aktif dalam kegiatan ekspor impor yang tidak dapat terlepas dari penggunaanmata uang asing yaitu dollar Amerika Serikat sebagai alat transaksi atau matauang yang sering digunakan dalam perdagangan. Fluktuasi nilai kurs yang tidakterkendali dapat mempengaruhi kinerja perusahaan-perusahaan yang terdaftar dipasar modal2. Tidak terkecuali pada pergerakan indeks saham syariah JII.Fluktuasi variabel-variabel ekonomi makro seperti tingkat inflasi, harga minyakdunia, harga emas dunia serta kurs rupiah terhadap dollar AS dapat disimpulkanterindikasi mempunyai peranan yang cukup vital bagi pergerakan indeks sahamsyariah JII. Tentunya pula variabel-variabel ini akan menjadi tolok ukur bagi parainvestor untuk turut mengambil keputusan penting dalam menanamkan modalnyadi pasar modal.2Witjaksono, Ardian A., 2010, Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI, Harga Minyak Dunia, HargaEmas Dunia, Kurs Rupiah, Indeks Nikkei 225, dan Indeks Dow Jones terhadap IHSG (studi kasus pada IHSGdi BEI selama periode 2000-2009) [Tesis], Program Studi Magister Manajemen, Universitas Diponegoro.Forum Bisnis & Keuangan I, Th. 2012Halaman 726

Prosiding Seminar NasionalISBN : 978-602-17225-0-3Adapun perumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini adalahsebagai berikut; (1) Apakah terdapat pengaruh antara tingkat inflasi, harga minyakdunia, harga emas dunia dan kurs rupiah secara parsial terhadap pergerakanJakarta Islamic Indeks (JII) di Bursa Efek Indonesia?; (2) Seberapa besarpengaruh tingkat inflasi, harga minyak dunia, harga emas dunia dan kurs rupiahterhadap pergerakan Jakarta Islamic Indeks (JII) di Bursa Efek Indonesia?Tujuan PenelitianSecara rinci tujuan dilakukannya penelitian ini adalah; (1) Menganalisispengaruh antara inflasi, harga minyak dunia, harga emas dunia dan kurs rupiahsecara parsial terhadap pergerakan Jakarta Islamic Indeks (JII) di Bursa EfekIndonesia; (2) Menganalisis Seberapa besar pengaruh tingkat inflasi, hargaminyak dunia, harga emas dunia dan kurs rupiah terhadap pergerakan JakartaIslamic Indeks (JII) di Bursa Efek Indonesia.Tinjauan PustakaAspek Investasi SyariahPengertian investasi yang selama ini diterapkan di lembaga keuangankonvensional, berbeda dengan pengertian investasi di lembaga keuangan syariah(seperti misalnya pasar modal syariah). Perbedaan itu dapat diketahui daribeberapa aspek yang harus diperhatikan para investor dalam berinvestasi, yaitu;(1) Aspek keuntungan finansial (material). Artinya setiap investasi yangdijalankan, hendaknya membuka peluang keuntungan finansial bagi para pihakyang terlibat di dalamnya; (2) Aspek kehalalan. Artinya kegiatan investasihendaknya selalu menghindarkan dari segala bentuk usaha yang haram, dengantujuan untuk mendapatkan ridha dan keberkahan dari Allah SWT; (3) Aspektanggung jawab sosial. Artinya dari hasil investasi harus memberikan kontribusipositif bagi masyarakat sekitar. Sebagaimana harapan para investor, apabila telahmendapatkan keuntungan dan memiliki kelapangan rezeki, maka salah satu finalspending ialah membelanjakan sebagian harta di jalan Allah Swt3.Konsep Pasar Modal SyariahPasar modal syariah adalah pasar modal yang dijalankan dengan prinsipprinsip syariah, setiap transaksi perdagangan surat berharga di pasar modaldilaksanakan sesuai dengan ketentuan syariat islam 4. Transakasi di dalam pasarmodal menurut prinsip syariah tidak dilarang (dibolehkan) sepanjang tidakterdapat transaksi yang bertentangan dengan ketentuan yang telah digariskan olehsyariah islam. Mekanisme penerbitan dan perdagangan efek di pasar modalmengikuti konsep pasar modal secara umum, kecuali untuk hal-hal yang secarajelas dilarang secara Syariah.Jakarta Islamic Index/ JII34Karim, Adiwarman A., 2004, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, Rajawali Press, Jakarta.Manan, Abdul, 2009, Aspek Hukum dalam Penyelenggaraan Investasi di Pasar Modal Syariah diIndonesia, Edisi Pertama, PT Kencana, Jakarta.Forum Bisnis & Keuangan I, Th. 2012Halaman 727

Prosiding Seminar NasionalISBN : 978-602-17225-0-3Indeks harga saham adalah suatu indikator yang menunjukkan pergerakanharga saham. Indeks berfungsi sebagai indikator trend buarsa saham yangmenggambarkan kondisi pasar pada suatu kondisi tertentu, apakah pasar sedangaktif atau lesu. Pergerakan indeks menjadi indikator penting bagi para investoruntuk menentukan apakah mereka akan menjual, menahan, atau membeli sahamdalam jumlah tertentu5.Tingkat InflasiUntuk mengukur tingkat pertumbuhan inflasi, terdapat beberapa cara yangdapat digunakan antara lain: dengan menggunakan indeks harga umum, angkadeflator PNB, indeks harga konsumen, angka harga harapan, indeks harga dalamdan luar negeri, angka deflator GNP dan indeks harga6.Harga Minyak DuniaHarga minyak bumi seperti yang disebutkan dalam berita pada umumnyamengacu pada harga spot minyak per barel (159 liter) jenis WTI (West TexasIntermediate) yang diperdagangkan pada New York Mercantile Exchange(NYMEX) atau jenis minyak Brent yang diperdagangkan pada IntercontinentalExchange (ICE). Harga satu barel minyak mentah dunia sangat tergantung padakedua kelas tersebut, yang ditentukan oleh faktor-faktor seperti berat jenis atauAPI dan kandungan sulfur, serta lokasinya. Tolok ukur minyak mentah dunialainnya yang cukup penting antara lain harga minyak OPEC, Dubai Crude, sertaTapis Crude (Singapura)7.Harga Emas DuniaDari sudut makro ekonomi, ada beberapa faktor yang mempengaruhipergerakan harga emas dunia. Faktor-faktor tersebut yaitu: perubahan kurs, situasipolitik, supply and demand, situasi ekonomi global, dan suku bunga. Ketikatingkat suku bunga naik, ada usaha yang besar untuk tetap menyimpan uang padadeposito ketimbang emas yang tidak menghasilkan bunga. Ini akan menimbulkantekanan pada harga emas. Sebaliknya ketika suku bunga turun, harga emas akancenderung naik8.Nilai Tukar (Kurs) Mata UangPergerakan suatu nilai tukar/kurs dapat berubah sepanjang waktu karenaadanya perubahan kurva permintaan dan penawaran. Faktor-faktor yangmenyebabkan perubahan kurva permintaan dan penawaran tersebut yaitu:perubahan tingkat inflasi relatif, perubahan suku bunga relatif, tingkat pendapatanrelatif, pengendalian pemerintah, prediksi pasar akan kurs mata uang di masadepan, dan interaksi faktor9.5Susanto, Burhanudin, 2008, Pasar Modal Syariah: Tinjauan Hukum, UII Press, Yogyakarta.6Khalwati, Tajul, 2000, Inflasi dan Solusinya, PT Raja Persada Grafindo, Jakarta.78http://en.wiki pedia.org/wiki/Price of petroleumhttp://www.bestprofitfutures.co.id/ index.php/ Mengenal-Emas-Loco-London .html9Madura, Jeff, 2006, Keuangan Perusahaan Internasional, Edisi kedelapan, Penerbit Salemba Empat,Jakarta.Forum Bisnis & Keuangan I, Th. 2012Halaman 728

Prosiding Seminar NasionalISBN : 978-602-17225-0-3Metode PenelitianJenis Penelitian ini bersifat penelitian uji hipotesis. Berikut ini adalahdefinisi variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitan ini:JakartaIslamic Index (JII). JII merupakan salah satu indeks saham di Indonesia yangmenghitung indeks harga rata-rata saham untuk jenis kegiatan usaha yangmemenuhi kriteria syariah.Tingkat inflasi merupakan tingkat prosentase kenaikan harga barang-barangyang bersifat umum dan terus-menerus. Data inflasi yang digunakan adalah datainflasi yang ditutup perbulan selama periode Januari 2005 – Maret 2012. Datadiperoleh dari www.bi.go.id.Harga Minyak dunia merupakan harga spot pasar minyak dunia denganberdasar pada jenis minyak West Texas Intermediate. Data yang digunakan adalahdata tiap akhir bulannya terhitung mulai dari periode Januari 2005 – Maret 2012.Data mengenai harga minyak tersebut diperoleh dari www.economagic.com.Harga Emas Dunia merupakan harga spot yang terbentuk berdasarkanakumulasi supply and demand emas di London (pasar emas london). Data yangdigunakan adalah data tiap akhir bulan yang terhitung mulai dari periode Januari2005 – Maret 2012. Data tersebut diperoleh dari www.indexmundi.com.Kurs Rupiah di sini merupakan kurs / nilai tukar rupiah terhadap mata uangdollar Amerika serikat. Data yang diambil adalah data tiap akhir bulan terhitungmulai dari periode Januari 2005 – Maret 2012. Data kurs tersebut diperoleh dariwww.kemendag.go.id.Populasi dan SampelDalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah seluruh data indekssyariah JII, Tingkat Inflasi, Harga Minyak Dunia, Harga Emas Dunia, dan KursRupiah terhadap Dollar AS. Dengan cakupan data dari semua variabel tersebutyang terdapat di internet, data tersedia dari beberapa periode, yakni dari yangpaling lama sekitar dari tahun 1990 sampai dengan pertengahan tahun 2012.Sementara untuk sampel dalam penelitian ini adalah data-data indekssyariah JII, Tingkat Inflasi, Harga Minyak Dunia, Harga Emas Dunia, dan KursRupiah yang dibatasi pada data penutupan di setiap akhir bulan selama periodeJanuari 2005 – Maret 2012.Jenis dan Sumber DataJenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif sertaberupa data sekunder yang meliputi tingkat inflasi, harga minyak dunia, hargaemas dunia, kurs rupiah dan Jakarta Islamic Index (JII). Data tersebut merupakandata time series yang diambil mulai dari bulan Januari 2005 sampai dengan bulanMaret 2012.Metode Pengumpulan DataMetode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalahdokumentasi, dilakukan dengan melakukan browsing dan mengunduh data padawebsite-website terkait untuk memperoleh data sekunder sebagai pendukungoperasional variabel dalam penelitian ini.Metode AnalisisForum Bisnis & Keuangan I, Th. 2012Halaman 729

Prosiding Seminar NasionalISBN : 978-602-17225-0-3Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi metodestatistika deskriptif dan metode statistika inferensial, menggunakan Uji AsumsiKlasik, Analisis Regresi Linier Berganda dan Analisis Koefisien Determinasi.Analisis Regresi Linier BergandaPenelitian ini menggunakan metode kuntitatif dengan alat analisis regresiberganda. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruhantara tingkat inflasi, harga minyak dunia, harga emas dunia, dan kurs rupiahterhadap Jakarta Islamic Index (JII). Perumusan model regresi linier bergandadalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:JII β0 β1INF β2MYK β3EMAS β4KURS εDi mana:JIIINFMYKEMASKURSβ0β1, β 4ε Jakarta Islamic IndexJII β - β1INF β2MYK β3EMAS - β4KURS ε tingkat 0inflasi harga minyak dunia harga emas dunia kurs rupiah terhadap dolar AS konstantaJII β0 - regresiβ1INF parsial β2MYK β3masing-masingEMAS - β4KURS ε INF, koefisienuntukvariabelMYK, EMAS, KURS. variabel penggangguAnalisis Koefisien DeterminasiKoefsien determinasi digunakan untuk menunjukkan seberapa besarpersentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampumenjelaskan variansi variabel dependen.Pengujian HipotesisUntuk menguji hipotesis digunakan Uji Statistik t (Uji t) dan uji F. Uji tdilakukan pada tingkat kepercayaan 9o%Deskripsi Variabel DependenTabel 1Data Deskriptif Perubahan JIIDescriptive StatisticsMinimu MaximuNmmMean87-,3237,1983 ,01773987JIIValid N(listwise)Sumber : Data sekunder diolahStd.Deviation,0760953Berdasar hasil perhitungan data di atas terlihat bahwa kenaikan terbesarJII selama periode pengamatan (87 bulan) diketahui sebesar 0,1983 atau 19,83%yang terjadi pada bulan Juli tahun 2009 dan penurunan terbesarnya adalah sebesarForum Bisnis & Keuangan I, Th. 2012Halaman 730

Prosiding Seminar NasionalISBN : 978-602-17225-0-3-0,3237 atau 32,37% terjadi pada bulan Oktober tahun 2008. Nilai rata-rataperubahan indeks adalah sebesar 0,01773 atau 1,77%.Deskripsi Variabel IndependenTingkat InflasiTabel 2Data Deskriptif Perubahan Tingkat InflasiDescriptive StatisticsMinimu MaximuStd.NmmMeanDeviationINF87-,5677,9746 ,006967,1626006Valid N87(listwise)Sumber : Data sekunder diolah.Berdasar hasil perhitungan data di atas diketahui bahwa kenaikan terbesaradalah sebesar 0,9746 atau 97,46% yang terjadi pada bulan Oktober tahun 2005,sementara untuk penurunan terbesarnya adalah 0,5677 atau 56,77% yang terjadipada bulan Oktober tahun 2006 dengan nilai perubahan rata-rata sebesar 0,006967atau 0,7%.Harga Minyak DuniaTabel 3Data Deskripsi Perubahan Harga Minyak DuniaDescriptive StatisticsMinimu MaximuStd.NmmMeanDeviationMYK87-,2767,2255 ,014603,0901829Valid N87(listwise)Sumber : Data sekunder diolahBerdasar dari hasil perhitungan di atas didapat bahwa kenaikan terbesarmengenai harga minyak dunia terjadi pada bulan Maret tahun 2009 sebesar 0,2255atau 22,55%, sementara itu penurunan terbesar terjadi pada bulan Desember tahun2008 sebesar 0,2767 atau 27,67%. Dan nilai rata-rata perubahan harga minyakdunia selama periode pengamatan adalah sebesar 0,014603 atau 1,46%.Harga Emas DuniaTabel 4Data Deskriptif Perubahan Harga Emas DuniaDescriptive StatisticsMinimu MaximuStd.NmmMeanDeviationEMAS84-,1173,1177 ,016754,0454214Valid N84(listwise)Sumber : Data sekunder diolahBerdasar pada hasil perhitungan data di atas diketahui bahwa kenaikantertinggi harga emas dunia adalah sebesar 0,1177 atau 11,77% yang terjadi padaForum Bisnis & Keuangan I, Th. 2012Halaman 731

Prosiding Seminar NasionalISBN : 978-602-17225-0-3bulan Agustus tahun 2011 sedangkan nilai penurunan terbesarnya adalah sebesar0,1173 atau 11,73% yang terjadi pada bulan Juni tahun 2006. Untuk nilai rata-rataperubahannya adalah sebesar 0,01675 atau 1,675%.Kurs RupiahTabel 5Data Deskriptif Perubahan Kurs Rupiah Terhadap Dollar ASDescriptive StatisticsMinimu MaximuStd.NmmMeanDeviationKURS87-,0988,1724 ,000359,0321816Valid N87(listwise)Sumber : Data sekunder diolahBerdasar hasil perhitungan di atas terlihat bahwa perubahan kenaikantertinggi nilai kurs adalah sebesar 0,1724 atau 17,24% yang terjadi di bulanOktober tahun 2008, sedangkan penurunan terbesar nilai kurs adalah sebesar0,0988 atau 8,88% yang terjadi pada bulan Desember tahun 2008 dimana nilairata-rata perubahan kurs rupiah yang diperoleh adalah sebesar 0,000359 atau0,04%.Setelah melakukan pengujian asumsi klasik dengan menggunakan programPASW (Predictive Analytics SoftWare) Statistics 18 for windows, diperoleh hasilbahwa data yang digunakan telah memenuhi uji asumsi klasik.Analisis Regresi Linier BergandaData-data yang akan diuji dalam penelitian ini sebelumnya telah diubahdalam bentuk model difference. Sehingga model regresi antara X terhadap Y tidakpada aslinya melainkan pada selisih (difference) antar satu pengamatan denganpengamatan sebelumnya dalam satu variabel. Dengan kata lain data yangdigunakan adalah data hasil pengurangan nilai variabel yang bersangkutan dengannilai variabel sebelumnya, hasil perhitungan regresi linier berganda yang terlihatpada tabel 6 sebagai berikut:Model1 (Constant)Tabel 6Hasil Perhitungan Regresi Linier BergandaCoefficientsaStandaUnstandardi ents cientsInterval for BStatisticsLowerStd.Boun Upper TolerBError BetatSig.dBound ance VIF,017 ,0062,687 ,009 ,006,027Forum Bisnis & Keuangan I, Th. 2012Halaman 732

Prosiding Seminar NasionalINF-,078,038ISBN : 978-602-17225-0-3-,166 -2,042 ,044-,141-,014,9951,0051,0811,0051,081MY,119 ,071,141 1,675 ,098 ,001,238 ,925KEM -,004 ,010 -,031 -,387 ,700 -,021,013 ,995SKRS- ,199 -,604 -7,158 ,000 -1,759 -1,096 ,9251,428a. Dependent Variable: JIISumber : Data sekunder diolahDengan demikian, maka model persamaan regresi linier berganda yangdihasilkan setelah mengalami tahap difference dapat dijabarkan sebagai berikut:(JIIt - JIIt-1) 0,017 - 0,078 (INFt - INFt-1) 0,119 (MYKt - MYK t-1) 0,004 (EMASt - EMAS t- 1) - 1,428 (KURSt - KURSt-1) εt -ε t-11)2)3)4)5)Nilai konstanta 0,017 menandakan apabila tidak terdapat variabel-variabelindependen yang mencakup tingkat inflasi, harga minyak dunia, harga emasdunia dan kurs rupiah maka perubahan pergerakan indeks syariah JII adalahtetap sebesar 0,017.Perubahan laju inflasi memperoleh nilai sebesar -0,078. Nilai tersebutmerupakan koefisien regresi yang menunjukkan pengaruh perubahan tingkatinflasi terhadap perubahan Jakarta Islamic Index (JII) sebesar -0,078 yangberarti bahwa perubahan peningkatan inflasi sebesar 1%, maka akanmenyebabkan JII akan turun sebesar 0,078. Dan sebaliknya apabila tingkatinflasi mengalami penurunan sebesar 1%, maka JII akan naik sebesar 0,078.Perubahan harga minyak dunia memperoleh nilai 0,119. Nilai tersebutmerupakan koefisien regresi yang menunjukkan pengaruh perubahan hargaminyak dunia terhadap perubahan JII sebesar 0,119 yang berarti bahwaperubahan peningkatan harga minyak dunia sebesar 1%, maka akanmenyebabkan JII naik sebesar 0,119 dan sebaliknya apabila perubahanharga minyak dunia turun sebesar 1%, maka JII pun akan turun sebesar0,124 .Perubahan harga emas dunia memperoleh nilai -0,004. Nilai tersebutmerupakan koefisien regresi yang menunjukkan pengaruh perubahan hargaemas dunia terhadap perubahan JII sebesar 0,004 yang berarti bahwaperubahan peningkatan harga emas dunia sebesar 1%, maka JII akan turunsebesar 0,004 dan sebaliknya apabila perubahan harga emas duniamengalami kenaikan sebesar 1% maka JII akan turun sebesar 0,004.Perubahan kurs rupiah terhadap dollar AS memperoleh nilai. Nilai tersebutmerupakan koefisien regresi yang menunjukkan pengaruh perubahan kursrupiah terhadap perubahan JII sebesar -1,428 yang berarti bahwa perubahanpenurunan kurs rupiah sebesar 1% maka JII akan mengalami kenaikanForum Bisnis & Keuangan I, Th. 2012Halaman 733

Prosiding Seminar NasionalISBN : 978-602-17225-0-3sebesar 1,428. Begitupun sebaliknya apabila perubahan kurs rupiah terhadapdollar AS mengalami kenaikan sebesar 1% maka JII akan mengalamipenurunan sebesar 1,428 .Berikut disampaikan uji anova yang tersaji dalam Tabel 7.Tabel 7ANOVAbModelSum ofMeanSquaresdf SquareFSig.1 Regressi,229 4,057 17,48 ,000aon6Residual,269 8,0032Total,498 86a. Predictors: (Constant), KRS, EMS, INF, MYKb. Dependent Variable: JIISumber : Data sekunder diolahDalam penelitian ini nilai koefisien determinasi yang dipakai adalahadjusted R square. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh nilai koefisiendeterminasi seperti yang terlihat pada Tabel 8 berikut ini:Tabel 8Hasil Perhitungan Nilai Koefisien DeterminasiModel SummarybModelAdjusted RStd. Error of theRR SquareSquareEstimateadimension0 1,678,460,434,0572489a. Predictors: (Constant), KRS, EMS, INF, MYKb. Dependent Variable: JIIDari hasil perhitungan pada Tabel 7 di atas diperoleh nilai koefisiendeterminasi (adjusted R square) sebesar 0,434 yang menunjukkan bahwa variasivariabel independen mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 43,4% ataudengan kata lain variabel independen memberikan pengaruh terhadap variabeldependen sebesar 43,4%. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 56,6% dijelaskan ataudipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitianini.Hasil dan PembahasanUji pengaruh parsial dengan Uji statistik t (Uji t) digunakan untukmengetahui pengaruh dari masing-masing variabel independen (INF, MYK,EMAS, KURS) secara parsial atau terpisah terhadap variabel dependen (JII). Ujipengaruh parsial dapat dilakukan dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabelForum Bisnis & Keuangan I, Th. 2012Halaman 734

Prosiding Seminar NasionalISBN : 978-602-17225-0-3pada tingkat kepercayaan 90%. Adapun untuk besaran nilai thitung sebelumnyatelah disajikan pada Tabel 6 di atas. Berdasar hasil nilai thitung pada Tabel 6tersebut, maka Uji t untuk masing-masing variabel independen dapat dijabarkansebagai berikut:Dengan melihat persamaan regresi sebelumnya diketahui bahwa perubahantingkat inflasi berpengaruh secara negatif dan signifikan (nilai sig. 0,044 0.1)terhadap perubahan JII di BEI selama periode Januari 2005-Maret 2012.Berdasar persamaan regresi sebelumnya diketahui bahwa perubahan hargaminyak dunia berpengaruh secara positif dan signifikan (nilai sig. 0,098 0,1)terhadap perubahan JII di BEI selama periode Januari 2005- Maret 2012.Dari hasil persamaan regresi sebelumnya diketahui bahwa perubahan hargaemas dunia tidak berpengaruh signifikan (nilai sig. 0,7 0,1) terhadapperubahan JII di BEI selama periode Januari 2005- Maret 2012.Kurs RupiahDengan melihat persamaan regresi sebelumnya diketahui bahwa perubahankurs rupiah terhadap dollar AS berpengaruh secara negatif dan signifikan (nilaisig. 0,000 0,05) terhadap perubahan JII di BEI selama periode Januari 2005Maret 2012.Melalui uji F diketahui bahwa secara simultas variabel inflasi, hargaminyak dunia, harga emas dunia dan juers rupaih bersama sama memengaruhi JII.Hal ini terukur dari nilai signifikansinya 0.00 ( 0.1)Dari hasil penelitian yang telah didapat menunjukkan bahwa perubahantingkat inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pergerakan perubahanJII. Hal ini juga didukung oleh hasil uji parsial (Uji t) yang menghasilkankesimpulan bahwa tingkat inflasi mempunyai pengaruh terhadap JII.Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Pasaribu (2010), yangmenemukan bahwa inflasi berpengaruh negatif terhadap IHSG. Sedangkanpenelitian yang dilakukan oleh Adib (2009) inflasi tidak berpengaruh signifikanterhadap JII. Perbedaan hasil ini nampaknya lebih dikarenakan pada pemilihanperiode penelitian yang berbeda. Adid (2009) melakukan penelitian terhadap JIIpada periode tahun 2005-2007, sedangkan fenomena yang terjadi bahwa padaakhir tahun 2008 sempat terjadi krisis global yang cukup berdampak padaperekonomian dalam negeri. Hal ini turut memberikan dampak terhadapperusahaan yang terdaftar dalam JII yang kemudian tercermin pada melemahnyaindeks JII pada akhir tahun 2008 ketika inflasi sedang mengalami peningkatan.Sebagaimana diketahui pula bahwa ketika inflasi terjadi, sebuah perusahaan tetapsaja harus siap mengambil risiko akan terjadinya pengurangan dalam permintaanbarang-barang yang diproduksinya akibat lompatan harga barang yang kian tinggi.Jika permintaan terus menurun, tentunya hal ini akan berdampak kepadaberkurangnya profit yang akan diperoleh perusahaan, sehingga fenomena itu akanmemicu kekhawatiran para investor dengan mengalihkan modal yang telahditanamnya dari perusahaan tersebut, dan mencari peluang lain salah satunyadengan memutuskan berinvestasi dalam bentuk tabungan atau deposito (pasarkeuangan), sehingga pada akhirnya aksi investor yang demikian ini dapatberdampak pada menurunnya harga saham perusahaan. Nampaknya, hal inilahkiranya yang membuat inflasi memberikan pengaruh negatif terhadap JII.Forum Bisnis & Keuangan I, Th. 2012Halaman 735

Prosiding Seminar NasionalISBN : 978-602-17225-0-3Sementara itu perubahan harga minyak dunia menunjukkan pengaruh yangpositif dan signifikan terhadap pe

ANALISIS PENGARUH TINGKAT INFLASI, HARGA MINYAK DUNIA, HARGA EMAS DUNIA, DAN KURS RUPIAH TERHADAP . Mempengaruhi Risiko Sistematis Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Jakarta", Dinamika Keuangan dan Perbankan, . Program Studi Magister Manajemen, Universitas Diponegoro. Prosiding Seminar Nasional ISBN : 978-602-17225--3 Forum .

Related Documents:

Tingkat suku bunga sebesar 0.035, tingkat inflasi sebesar 0.02, dan volatilitas pasar obligasi sebesar 0.00. Pengaruh dari ketiga variabel tersebut secara bersama-sama terhadap kinerja reksa dana pendapatan tetap adalah sebesar 67,5%. Berarti, variabel lain diluar tingkat suku bunga, tingkat inflasi dan volatilitas pasar obligasi yang ikut .

untuk menurunkan tingkat inflasi adalah dengan menaikkan tingkat suku bunga agar dapat menurunkan pertumbuhan ekonomi.8 Berikut data inflasi dan suku bunga tahun 2013-2015. 6 Vidyarini Dwita dan Rose Rahmidani, “Pengaruh Inflasi, Suku Bunga dan Nilai Tukar

Pengaruh Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga Bumi, Dan Nilai Tukar Terhadap Pergerakan Harga Saham Perbankan (Study Pada Perusahaan Perbankan Yang Listing di BEI tahun 2007-2011) ini dengan lancar. Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari dari adanya hambatan dan

break pada fungsi pertumbuhan ekonomi dan inflasi, yang diperkirakan berada pada tingkat inflasi 8%. Dengan kata lain, ketika berada di bawah 8%, inflasi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya ketika berada di atas 8%, maka inflasi memiliki

―Analisis pengaruh investasi, inflasi, nilai tukar rupiah dan tingkat suku bunga terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia‖, (Thesis, 2011). 10Rovia Nugrahani Pramesthi, Hendry Cahyono. ―Pengaruh pengangguran dan inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Trenggalek‖, Jurnal Pendidikan Ekonomi (JUPE), vol 1, Mo 3,(2013). 5 5.5 6 .

ANALISIS PENGARUH INFLASI, INVESTASI, UPAH MINIMUM DAN . lapangan usaha dan jumlah angkatan kerja. Ketidakseimbangan . inflasi,upah minimum dan jumlah penduduk mempengaruhi tingkat pengangguran diKaresidenan Surakarta tahun 2010-2014. Rsquare sebesar 0,391 atau 39,1 persen, artinyavariasi tingkat pengangguran dapat dijelaskan .

Analisis Pengaruh Faktor PDRB, Jumlah Penduduk, Inflasi, dan Tingkat Pengangguran Terhadap Tingkat Kemiskinan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2002-2018 SKRIPSI Oleh: Nama : Aldora Anta Fahma Putri Noreen C Nomor Mahasiswa : 16313009 Program Studi : Ilmu Ekonomi UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Beyond Illustration aims to survey recent, pioneering research in the application of visualisation technologies in archaeology, moving beyond the tacit assumption that visualisation is only for teaching and illustration, and employing the computer model as a research tool to generate new archaeological knowledge.