Tim Editor - Erepo.unud.ac.id

1y ago
6 Views
1 Downloads
986.99 KB
18 Pages
Last View : 30d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Vicente Bone
Transcription

Tim EditorEditor-In-Chief:Dodik Ariyanto, Faculty of Economics and Business, Udayana University, Bali-IndonesiaManaging Editor:I Gusti Ayu Eka Damayanthi, Faculty of Economics and Business, Udayana University, BaliIndonesiaAyu Aryista Dewi, Faculty of Economics and Business, Udayana University, Bali- IndonesiaEditorial Board:I Gusti Ayu Made Asri Dwija Putri, Faculty of Economics and Business, UdayanaUniversity, Bali-IndonesiaNi Putu Sri Harta Mimba, Faculty of Economics and Business, Udayana University, BaliIndonesiaDewa Gede Wirama, Faculty of Economics and Business, Udayana University, BaliIndonesiaE-Jurnal Akuntansi (EJA) [e-ISSN 2302-8556] is an electronic scientific journal publishedonline once a month. E-journal aims to improve the quality of science and channel the interestof sharing and dissemination of knowledge for scholars, students, practitioners, and theobserver of science in accounting. E-Journal of Accounting accept the results of studies andresearch articles In the field of financial accounting, auditing, management accounting,government accounting, accounting information systems, taxation, behavioral accounting,bank accounting and rural credit institutions which have not been published in other media.EJA Indexed by:

Vol. 30 No. 1, Januari 2020Published: 2020-1-14ArticlesDampak Privatisasi BUMN Terhadap Kinerja Keuangan BUMN IndonesiaTapi Omas Annisa, Jeffits Khusnu Alif1 - 13Hubungan Antara Perilaku Wajib Pajak dan Kebijakan Pajak Berdasarkan Sudut PandangBehavioral AccountingNina Septika Widyaningtyas14 - 27Profitabilitas Sebagai Pemoderasi PengaruhResponsibility Pada Nilai PerusahaanKadek Gita Amdika Putri, Made Gede WirakusumaPengungkapanCorporateSocial28 - 38Pengaruh Kesadaraan Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, Dan Sanksi Pajak TerhadapKepatuhan Wajib Pajak Kendaraan BermotorDewa Putu Gede Widyana, I Nyoman Wijana Asmara Putra39 - 55Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Ketepatan Waktu Internet Financial ReportingDesak Made Darmayoni, Anak Agung Ngurah Bagus Dwirandra56 - 72Akuntabilitas Pemerintah Desa dalam Pengelolaan Alokasi Dana DesaPutu Surya Adi Tama, Dewa Gede Wirama73 - 87Etika Profesional Konsultan Pajak Dalam Melaksanakan Perannya Sebagai Mitra WajibPajak Dan PemerintahRizki Arvita, Tjiptohadi Sawarjuwono88 - 100Pengaruh Norma Subyektif, Kinerja Aparatur, Kejelasan Sasaran Anggaran, ProsocialBehavior Terhadap Transparansi Dan AkuntabilitasIkhwan Wadi, Lalu M. Furkan, Ahmad Rifa’i101 - 114Pengaruh Komite Audit dan Kualitas Auditor Eksternal Terhadap Praktik ManajemenLaba Perusahaan Dengan Kepemilikan Keluarga Sebagai Variabel PemoderasiMohammad Natsir, I Dewa Nyoman Badera115 - 129Pengaruh Kecerdasan Emosional, Gaya Belajar Visual, Gaya Belajar Auditorial dan GayaBelajar Kinestetik Pada Tingkat Pemahaman AkuntansiNi Made Inten Pramesti, Ni Made Dwi Ratnadi130 - 146Pengungkapan Corporate Social Responsibility Sebagai Pemoderasi Pengaruh Leveragedan Kepemilikan Manajerial Pada Nilai PerusahaanIda Ayu Gde Shinta Vidarani, I Gusti Ayu Nyoman Budiasih147 - 162

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Dengan GoodCorporate Governance dan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel PemoderasiDidi Firmansyah, Ni Ketut Surasni, Sri Pancawati163 - 178Pengaruh Tingkat Hutang, Fee Audit, dan Konsentrasi Pasar Pada Persistensi LabaMade Edi Mahendra, I Made Sadha Suardikha179 - 193Tax Planning To Increase The Value Of The CompanyNaniek Noviari, I Gusti Ngurah Agung Suaryana194 - 201Earnings Management and Different Tax Book To Explain Earnings PersistencyNi Ketut Lely Aryani Merkusiwati, I Gusti Ayu Eka Damayanthi202 - 211Pengaruh Profitabilitas pada Kebijakan Dividen dengan Investment Opportunity Setsebagai Variabel PemediasiIda Ayu Nabila Meidyna, Made Mertha212 - 225Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Kompetensi Aparatur Desa, dan KepemimpinanPada Akuntabilitas Pengelolaan Dana DesaIda Bagus Pramayoga, I Wayan Ramantha226 - 237Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, dan Arus Kas Bebas Terhadap KebijakanDividenKadek Indri Pradnyavita, I Ketut Suryanawa238 - 250Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Manajemen Laba oleh CEO Baru padaPerusahaan ManufakturNi Putu Widianjani, Gerianta Wirawan Yasa251 - 264Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi CSR Disclosure Pada Perusahaan Manufakturyang Terdaftar di BEI Periode 2016-2018Dara Nida Utamie, Akram Akram, I Nyoman Nugraha Ardana Putra265 - 276

Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Manajemen Laba oleh CEO Barupada Perusahaan ManufakturNi Putu Widianjani1Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Udayana, IndonesiaEmail: npwidianjani@gmail.comGerianta Wirawan Yasa2Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Udayana, IndonesiaABSTRAKPergantian CEO pada suatu perusahaan merupakan kegiatanyang pasti terjadi. Pada pergantian CEO banyak kemungkinandapat terjadi yang salah satunya adalah praktik manajemen labayang dilakukan oleh CEO baru. Praktik manajemen laba dapatdihindari dengan good corporate governance. Perusahaanmanufaktur merupakan sektor pada BEI pada periode 2013-2017yang dipilih sebagai populasi penelitian. Sampel yang diperolehsebanyak 36 sampel kemudian akan diolah denganmenggunakan regresi linear berganda. Sampel ini didapatkanmelalui seleksi kriteria yaitu dengan teknik purposive sampling.Hasil yang didapatkan yaitu good corporate governance memilikipengaruh yang negatif pada manajemen laba.Kata Kunci:Good Corporate Governance; Manajemen Laba;Pergantian CEO.Effect of Good Corporate Governance on EarningsManagement by New CEOs on Manufacturing CompaniesABSTRACTCEO turnover in a company is a certain activity. At the turn of theCEO many possibilities can occur, one of which is earningsmanagement practices carried out by the new CEO. Earningsmanagement practices can be avoided with good corporate governance.Manufacturing companies were the sectors of the IDX in the 2013-2017period selected as the study population. Samples obtained as many as 36samples will then be processed using multiple linear regression. Thissample was obtained through selection criteria, namely by purposivesampling technique. The results obtained are good corporate governancehas a negative effect on earnings management.Keywords:E-JAe-Jurnal Akuntansie-ISSN 2302-8556Vol. 30 No. 1Denpasar, Januari 2020Hal. 251-264Artikel Masuk:28 Agustus 2019Tanggal Diterima:3 September 2019Good Corporate Governance; Earnings Management;CEO Turnover.251

WIDIANJANI, N.P. & GERIANTA, W.Y.PENGARUH GOOD CORPORATE PENDAHULUANPerusahaan harus menyajikan laporan keuangan yang menggambarkan keadaanperusahaan yang sesungguhnya. Hal ini terkait dengan digunakannya laporankeuangan sebagai dasar pengambilan keputusan. Persusahaan kebanyakanmenggunakan dasar akrual dalam penyajian laporan keuangan. daasar akrualdipilih dengan alasan bahwa laporan keuangan yang dihasilkan dengan metodeakrual dapat menggambarkan secara riil keadaan keuangan dari perusahaan.Dasar akrual ini memiliki kekurangan yaitu penyusunan laporan keuangandengan dasar akrual memiliki kemungkinan dimodifikasi oleh penyusun danmenyesuaikan laba yang diinginkan. Modifikasi pada laba ini merupakanmanajemen laba dimana manajemen secara sengaja memilih metode akuntansikarena memiliki tujuann tertentu.Definisi lain dari manajemen laba yaitu dari beberapa kebijakanakuntansi yang terdapat pada standar akuntansi, manajemen secara sengajamemilih salah satu kebijakan yang dapat memaksimalkan kepentingannya(Putraet al., 2014). Asimetri informasi merupakan salah satu masalah yang seringmuncul ketika proses penyajian laporan keuangan. asimetri informasi terjadiantara manajemen dengan pemegang saham. Manajemen sebagai bagian internalperusahaan, cenderung mudah dalam mendapatkan informasi mengenaiperusahaan secara detail dan hal tersebut sering dimanfaatkan oleh manajemenuntuk kepentingan pribadi. Selain itu kebebasan dalam memilih kebijakanakuntansi juga dapat membantu manajemen dalam menjalankan kepentinganpribadinya (Perwitasari, 2014).CEO baru akan menurunkan laba (income decreasing) pada tahun pertamaia menjabat. Penurunan laba dilakukan dengan menangguhkan laba periodesekarang ke periode berikutnya. Dampak manajemen laba pada tahunpergantian akan berbalik pada periode berikutnya, sehingga akan berdampakpositif pada kompensasi yang diperoleh (Narolita & Krisnadewi, 2016).Penelitian yang dilakukan Jayanthi dan Putra et al., (2014) sertaSirait & Yasa(2015) mendapatkan temuan adanya manajemen laba yang dilakukan oleh CEObaru. Manajemen laba yang dilakukan sesuai dengan hasil penelitian yaituincome decreasing.Manajemen laba (earnings management) bukanlah hal yang baru dilakukanoleh manajemen perusahaan. Praktik manajemen laba sudah banyak diterapkanoleh manajemen yang kemudian terlihat dari munculnya kasus mengenaipelaporan akuntansi. Di Indinesia salah satu kasusnya adalah PT. ToshibaCorporation. Fenomena manjemen laba yang terjadi dalam perusahaanmanufaktur yaitu Kasus PT Inovisi Infracom (INVS) pada tahun 2015.Menurut Watts & Zimmerman (1990) diterapkannya GCG olehperusahaan dengan harapan dapat mengurangi untuk mengurangi adanyapraktik manajemen laba. Independensi merupakan kunci utama yang harusdimiliki oleh komite audit. Tanggung jawabnya dalam mengawasi manajemenmemerlukan independensi agar tidak mudah diintervensi oleh pihak lain.Komite audit dengan independensi tinggi cenderung memberikan kepercayaanbagi pihak ekternal mengenai kualitas laporan keuangan yang dihasilkan olehperusahaan.252

E-JURNAL AKUNTANSIVOL 30 NO 1 JANUARI 2020 HLMN. 251-264DOI: t & Yasa (2015) serta Nabila dan Daljono (2013) menemukan dalampenelitiannya bahwa terdapat hubungan negative antara hubungan CEO barupada manajemen laba. Hal ini berarti bahwa ukuran komite audit danaktivitasnya belum mampu mengurangi manajemen laba secara efektif berbedadengan Fathoni & Ancella (2013) menyatakan bahwa aktivitas komite auditberpengaruh negatif terhadap manajemen laba.Penelitian ini berusaha memberikan bukti indikasi manajemen laba ketikaterjadi pergantian CEO. Penelitian ini menggunakan periode penelitian tahunterbaru karena penelitian sebelumnya menggunakan periode yang lamasehingga dengan menggunakan periode tahun terbaru maka dapat mengetahuiperkembangan terbaru mengenai penerapan GCGsaat ini.penelitian yang dilakukan oleh Firnanti (2017)mengungkapkan konflikkeagenan pada hubungan antara agent dengan principal sangat mungkin terjadikarena agent memiliki informasi lebih yang kemungkinan digunakan untukmenguntungkan dirinya sendiri. Hal tersebut tidak sesuai dengan tujuanprincipal ketika menyerahkan wewenang kepada agent dalam menjalankanperusahaan.Teori keagenan digunakan sebagai dasar untuk memahami goodcorporategovernance. Berlandaskan ketiga asumsi tersebut manajer akan bertindakopportunistic, yaitu mengutamakan kepentingan pribadinya. Di satu sisi, manajercenderung berusaha keras memaksimumkan utilitasnya sendiri. Namun di sisilain, untuk memaksimalkan utilitas pemilik manajer dituntut untuk bekerjakeras. CEO bertindak sebagai agen dan pemegang saham bertindak sebagaiprincipal pada perusahaan yang modalnya terdiri atas saham. Dengan lebihbanyaknya informasi yang dimiliki oleh agent, menjadikan agent termotivasiuntuk memenuhi kepentingannya secara sepihak, misalnya CEO barumerekayasa kinerjanya untuk dapat mempertahankan posisinya atau CEO lamamerekayasa kinerjanya untuk mendapatkan bonus yang lebih maksimal padaakhir masa jabatannya. Penelitian yang dilakukan Bengtsson et al., (2006), Hui(2012) membuktikan bahwa manajemen laba terjadi dilakukan oleh CEO baru.Scott (2014) juga mengemukakan beberapa motivasi terjadinya manajemen laba,yaitu : Bonus Purpose, The debt covenant hypothesis, Initital Public Offering (IPO),Pergantian CEO, Taxation Motivations, dan Political Motivations dengan Increasingincome, Income minimization, Taking a bath disebut juga big baths, Incomemaximization, Income smoothing merupakan pola manajemen labaProporsi komisaris independen pada jumlah seluruh komisaris yangsemakin besar, menyebabkan peran dewan komisaris sebagai mekanisme kontrolatas tindakan direksi semakin baik dilakukan (Puteri, 2013). Menurut KomiteNasional Kebijakan Corporate Governance mengenai Komite Audit adalah: “Suatukomite yang beranggotakan satu atau lebih anggota dewan komisaris dan dapatmeminta kalangan luar dengan berbagai keahlian, pengalaman, dan kualitas lainyang dibutuhkan untuk mencapai tujuan Komite Audit.”253

WIDIANJANI, N.P. & GERIANTA, W.Y.PENGARUH GOOD CORPORATE Dewan KomisarisIndependenAktivitas DewanKomisarisKomite AuditIndependenH1 (-)H2 (-)H3 (-)Manajemen LabaH4 (-)Aktivitas KomiteAuditGambar 1. Kerangka KonseptualSumber: Data Penelitian, 2019METODE PENELITIANPenelitian ini dilakukan di perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia periode tahun 2013-2017 dengan mengakses data melalui situswww.idx.co.id. Objek penelitian merupakan suatu sifat objek yang ditetapkanoleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian memperoleh kesimpulan (Sugiyono,2017). Objek pada penelitian ini adalahGood Corporate Governance (dewankomisaris independen, aktivitas dewan komisaris, komite audit independen, danaktivitas komite audit), manajemen laba, dan CEO baru pada perusahaanmanufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2017.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif berbentuk asosiatif.Pendekatan kuantitatif merupakan penelitian yang lebih menekankan padapengujian teori-teori melalui variabel-variabel penelitian dengan angka danmelakukan analisis data dengan prosedur statistik (Indriantoro & Supomo.,2014). Menurut Sugiyono (2017) penelitian asosiatif merupakan penelitian yangbertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.Hal inisesuai dengan tujuan penelitian yaitu untukmenganalisis GoodCorporateGovernance yaitu dewan komisaris independen, aktivitas dewan komisaris,komite audit independen, dan aktivitas komite auditterhadap manajemen labaoleh CEO Barustudi kasus pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BursaEfek Indonesia periode2013-2017. Teknik analisis yangdigunakan untuk mengujihipotesis dalam penelitian ini adalah uji statistik deskriptif, uji asumsi klasik danuji analisis linear berganda. Hasil analisis kemudian diinterprestasikan untukmenjawab permasalahan. Langkah terakhir penelitian ini adalah membuat suatusimpulan dan saran penelitian.Desain penelitian dalam penelitian ini dapatdigambarkan pada Gambar 2.Sugiyono (2017)menyebutkan bahwa variabel merupakan hal yangberbentuk apa saja dan telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehinggadapat diperoleh informasi dan ditarik kesimpulan mengenai hal tersebut.Penelitian ini menggunakan tiga buah variabel, yaitu: 1) Variabel bebas(independen), yaitu variabel yang menjadi sebab perubahan atau yangmempengaruhi variabel terikat (dependen) (Sugiyono, 2017).254

E-JURNAL AKUNTANSIVOL 30 NO 1 JANUARI 2020 HLMN. 251-264DOI: ruh GCG Terhadap Manajemen Laba oleh CEO BaruTujuan Penelitian1.2.3.4.Kajian Teoritis:Teori keagenanTeori Akuntansi PositifGood corporategovernanceManajemen labaKajian Empiris:1. Jensen and Meckling(1976)2. Putra et al. (2014)3. Gunawan et al. (2015)4. Sirait dan Yasa (2015)5. Narolita & Krisnadewi(2016)6. Oktafia (2017)Variabel Penelitian:Manajemen Laba, Good Corporate Governance, dan CEO BaruHipotesis Penelitian:H1: Dewan komisaris independen berpengaruh negatif terhadap manajemenlaba.H2: Aktivitas dewan komisaris berpengaruh negatif terhadap manajemenlabaH3: Komite audit independen berpengaruh negatif terhadap manajemen labaH4: Aktivitas komite audit berpengaruh negatif terhadap manajemen labaTeknik Analisis DataHasil dan PembahasanKesimpulan dan SaranGambar 2. Desain PenelitianSumber: Data Penelitian, 2019255

WIDIANJANI, N.P. & GERIANTA, W.Y.PENGARUH GOOD CORPORATE Variabel bebas dalam penelitian ini adalah good corporate governanceyaitu dewan komisaris independen, aktivitas dewan komisaris, komite auditindependen, dan aktivitas komite audit, 2) Variabel terikat (dependen), yaituvariabel yang terkena akibat atau yang dipengaruhi karena adanya variabelbebas (independen) (Sugiyono, 2017). Variabel terikat dalam penelitian ini adalahmanajemen laba pada awal masa jabatan CEO baru.Variabel dependen penelitian ini adalah variabel manajemen laba.Manajemen laba adalah suatu kondisi dimana manajemen melakukan intervensidalam proses penyusunan laporan keuangan yang diproksikan dengandiscretionary accrual (DA), yang diukur dengan menggunakan model Modified JonesModel. Pemilihan model Modified Jones Model karena model ini dianggap memilikikemampuan terbaik dalam menjelaskanmanajemen laba sesuai denganpenelitian yang dilakukan oleh (Dechowet al., 1998).Persamaan model Jones modifikasian adalah sebagai berikut:TACit Nit – CFOit . .(1)Nilai total accrual (TA) diestimasi dengan persamaan regresi linearberganda yang berbasis ordinary least square (OLS) sebagai berikut:TACit/Ait-1 β1(1/Ait-1) β2(ΔREVt/Ait-1-ΔRECt/Ait-1) β3(PPEt/Ait-1) e.(2)Dengan menggunakan koefisien regresi di atas nilai nondiscretionary accruals(NDA) dapat dihitung dengan rumus:NDAit β1(1/Ait-1) β2(ΔREVt/Ait-1-ΔRECt/Ait-1) β3(PPEt/Ait-1) .(3)Selanjutnya Discretionary Accrual (DA) dapat dihitung sebagai berikut:DAit TAit / Ait-1 – NDAit . (4)Keterangan:TACit Total accruals perusahaan i pada periode tNit Laba bersih perusahaan i pada periode tCFOit Aliran kas dari aktivitas operasi perusahaan i pada periode tAit-1 Total aset perusahaan i pada tahun t-1ΔREVt Perubahan pendapatan perusahaan i dari tahun t-1 ke tahun tΔRECt Perubahan piutang perusahaan i dari tahun t-1 ke tahun tPPEt Aset tetap perusahaan tahun tDAit Discretionary Accruals perusahaan i pada periode ke tNDAit Non Discretionary Accruals perusahaan i pada periode ke tβ Koefisien regresie errorVariabel independen Good Corporate Governancediproksikan dengandewan komisaris independen, aktivitas dewan komisaris, komite auditindependen, dan aktivitas komite audit. 1) Komisaris Independen adalahanggota dewan komisaris yang tidak terafiliasi dengan manajemen, anggotadewan komisaris lainnya dan pemegang saham pengendali, serta bebas darihubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhikemampuannya untuk bertindak independen dan bertindak semata-mata demikepentingan perusahaan. Untuk variabel dewan komisaris independen diukurdengan persentase jumlah komisaris independen terhadap jumlah seluruhdewan komisaris,2) Aktivitas dewan komisaris diwujudkan melalui frekuensipertemuan dalam satu tahun. Variabel ini diukur secara numeral, yaitu dilihatdari jumlah nominal pertemuan yang dilakukan oleh dewan komisaris selama256

E-JURNAL AKUNTANSIVOL 30 NO 1 JANUARI 2020 HLMN. 251-264DOI: https://doi.org/10.24843/EJA.2020.v30.i01.p19satu tahun berjalan. Data mengenai dewan komisaris diperoleh dari laporantahunan perusahaan, 3) Komite audit independen diukur dengan persentasejumlah komisaris independen terhadap jumlah seluruh dewan komisaris.Aktivitas komite audit diukur secara numeral, yaitu dilihat dari jumlahnominal pertemuan yang dilakukan oleh komite audi dalam tahun berjalan. Datamengenai komite audit diperoleh dari laporan tahunan perusahaan.Penelitian inimenggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode2013-2017 yang dipilih melalui teknik purposive samplingTeknik dalam mengambil sampel yaitu dengan teknik nonprobabilitasdengan metode purposive sampling dengan kriteria yang ditentukan sebagaiberikut 1) Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selamaperiode 2013-2017yang melakukan pergantian CEO, 2) Perusahaan manufakturyang mempublikasikan laporan keuangan secara lengkap pada periode 20132017, 3) Laporan keuangan tahunan yang diterbitkan dalam mata uang rupiah, 4)Perusahaan yang menyediakan data mengenai struktur dan aktivitas dewankomisaris serta komite audit secara lengkapselama periode 2013-2017.Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalahmetode observasi nonpartisipan. Data yang dikumpulkan melalui observasinonpartisipan dengan cara pengamatan terhadap dokumen-dokumen ataucatatan yang dihasilkan oleh pihak lain terkait penelitian ini.Populasi penelitianberjumlah 138 Perusahaan yang terdiri dari seluruh perusahaan manufakturdengan periode terdaftarnya di BEI selama 2013-2017. Berdasarkan metodepurposive sampling 36 perusahaan memenuhi kriteria dan dijadikan sampel. Datalaporan keuangan yang digunakan adalah data periode 2013 – 2017. Tabel 4.1menyajikan proses seleksi sampel.Populasi adalah wilayah generalisasi yangterdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristiktertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarikkesimpuannya (Sugiyono, 2017). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruhperusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2013-2017.Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki olehpopulasi (Sugiyono, 2017). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalahperusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2013-2017 yang dipilihmelalui teknik purposive sampling.Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik nonprobabilitas dengan metodepurposive sampling dengan kriteria yang ditentukan sebagai berikut, 1)Perusahaanmanufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 20132017yang melakukan pergantian CEO, 2)Perusahaan manufaktur yangmempublikasikan laporan keuangan secara lengkap pada periode 2013-2017,3)Laporan keuangan tahunan yang diterbitkan dalam mata uang rupiah,4)Perusahaan yang menyediakan data mengenai struktur dan aktivitas dewankomisaris serta komite audit secara lengkapselama periode 2013-2017.Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalahmetode observasi nonpartisipan. Metode observasi nonpartisipan ini berartipeneliti dapat melakukan observasi sebagai pengumpul data tanpa harus ikutterlibat didalamnya, peneliti hanya sebagai pengamat yang independen(Sugiyono, 2017). Data yang dikumpulkan melalui observasi nonpartisipandengan cara pengamatan terhadap dokumen-dokumen atau catatan yang257

WIDIANJANI, N.P. & GERIANTA, W.Y.PENGARUH GOOD CORPORATE dihasilkan oleh pihak lain terkait penelitian ini.Jenis data dalam penelitian iniadalah data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angkaangka. Data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah angka-angkadalam laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan manufaktur tahun2013-2017.Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data historis yangdiperoleh dari berbagai sumber dan literatur melalui media perantara, misalnyamelalui peneliti lain atau melalui dokumen (Sugiyono, 2017). Data sekunderterdiri dari literatur, buku referensi, data laporan keuangan, dan informasikinerja keuangan perusahaan sampel yang diperoleh dari website BEI(www.idx.co.id).HASIL DAN PEMBAHASANPopulasi penelitian berjumlah 138 Perusahaan yang terdiri dari seluruhperusahaan manufaktur dengan periode terdaftarnya di BEI selama 2013-2017.Berdasarkan metode purposive sampling 36 perusahaan memenuhi kriteria dandijadikan sampel. Data laporan keuangan yang digunakan adalah data periode2013 – 2017. Tabel 1. menyajikan proses seleksi sampel.Tabel 1. Hasil Seleksi Pemilihan SampelNoKriteria1.Merupakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEIperiode 2013-2017Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesiaselama periode 2013-2017yang tidak melakukan pergantianCEOLaporan keuangan dan laporan tahunan tidak tersedia secaralengkap selama lima tahun berturut-turut hingga digantinyaCEOLaporan keuangan tahunan yang tidak diterbitkan dalam matauang rupiah2.3.4.5Data yang tidak lengkap mengenai good corporate governanceperusahaan meliputi dewan komisaris dan komite audit.Jumlah sampel penelitianSumber: Data Penelitian, 2019JumlahPerusahaan138(92)(2)(6)(2)36Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi tentang suatudata yang dilihat melalui nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum,minimum. Hasil analisis deskriptif data dapat dilihat pada tabel 2.Tabel 2. Hasil Statistik DeskriptifBCINDBCMEETACINDACMEET DA Valid N (listwise)N363636363636Sumber: Data Penelitian, i Standar0,1274,2250,2625,5250,073

E-JURNAL AKUNTANSIVOL 30 NO 1 JANUARI 2020 HLMN. 251-264DOI: stik deskriptif menjelaskan nilai minimum,maksimum,rata-rata dansebaran data. Manajemen laba dengan proksi DA memiliki nilai min, maks, danmean sebesar 0,265; 0,100; dan -0,069. Ketiga hasil ini memberikan gambaranbahwa perusahaan cenderung melakukan manajemen laba yang rendah. BCINDmemiliki nilai min, maks, dan mean sebesar 0,286; 0,667; dan 0,436.Tabel 3.Hasil Uji NormalitasOne-Sample Kolmogorov-Smirnov TestNNormal Parametersa,bMost Extreme DifferencesTest StatisticAsymp. Sig. (2-tailed)MeanStd. DeviationAbsolutePositiveNegativeUnstandardized umber: Data Penelitian, 2019Ketiga hasil ini memberikan gambaran bahwa dewan komisarisperusahaan cenderung independen. BCMEET memiliki nilai nilai min, maks, danmean sebesar 2; 16; dan 7,440. Ketiga hasil ini memberikan gambaran bahwadewan komisaris perusahaan cenderung jarang dalam melakukan rapat dalamsatu tahun. ACIND memiliki nilai min, maks, dan mean sebesar 0,333; 1,000; dan0,617. Ketiga hasil ini memberikan gambaran bahwa komite audit dalamperusahaan yang diteliti cenderung independen. ACMEET memiliki nilai min,maks, dan mean sebesar 4; 31; dan 8,640. Ketiga hasil ini memberikan gambaranbahwa komite audit pada perusahaan yang diteliti cenderung jarang dalammelakukan rapat dalam satu tahun.Dari uji normalitas yang dilakuka n dengan SPSS didapatkan hasil nilaiAsym. Sig. melebihi 0,05. Hasil ini memiliki arti bahwa distribusi yangdigunakan untuk penelitian berdistribusi normal.Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresiterjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatanyang lain.Pada penelitian ini digunakan uji Glejser untuk mendeteksi ada atautidaknya heteroskedastisitas.Jika tingkat signifikansi masing-masing variabelbebas lebih besar dari 0,05 dan variabel bebas yang dianalisis tidak mempunyaipengaruh yang signifikan terhadap absolute residual, maka dapat disimpulkanbahwa model regresi yang dianalisis tidak terdapat gejala heteroskedastisitas.Dilakukan uji heteroskedastisitas pada data penelitian yang kemudiandidapatkan hasil yaitu nilai sig. yang didapatkan telah melebihi 0,05. Hasil iniberarti syarat agar terbebas dari gejala heteroskedastisitas terpenuhi.259

WIDIANJANI, N.P. & GERIANTA, W.Y.PENGARUH GOOD CORPORATE Tabel 4.Uji BStd. Error1(Constant)0,0360,009BCIND-0,034 0,024BCMEET-0,002 0,001ACIND0,0270,016ACMEET0,0000,001Sumber: Data Penelitian, 0640,0980,620Setelah dilakukan uji multikolinearitas, hasil yang didapatkan adalahmodel regresi terbebas dari masalah multikolinearitas. Bebasnya dari gejalamultikolinearitas karena telah memenuhi syarat yaitu nilai tolerance yangmelebihi 10 persen serta VIF yang tidak lebih dari 10.Tabel 5. Uji MultikolinieritasCollinearity StatisticsTolerance CINDBCMEETACINDACMEETSumber: Data Penelitian, 2019Dilakukan uji koefisien determinasi pada variabel untuk melihat seberapabanyak variabel bebas yang telah dipilih dapat menjelaskan variabel tetap. Darihasil yang didapatkan yaitu 86,1% dari variabel tetap dijelaskan oleh variabelbebas yang telah dipilih dan sisanya dijelaskan oleh faktor lain diluar penelitianyaitu sebesar 13,9%.Tabel 6. Hasil Uji Koefisien DeterminasiModelRR Square10,936a0,877Sumber: Data Penelitian, 2019Adjusted R Square0,861Std. Error of the Estimate0,027Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa besar signifikansi F 0,000 lebihkecil dibandingkan dengan 0,05 (0,000 0,05) Artinya model layak untukdigunakanUji hipotesis (Uji t)menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabelbebas secara individual dapat menjelaskan variasi variabel terikat. Dalampenelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda.Tabel 7. Hasil Uji Kelayakan Model (Uji F)ModelSum of Squares1 Regression0,164Residual0,023Total0,187Sumber: Data Penelitian,Df43135Mean Square0,0410,001F55,057Sig.0,000bPengujian pada hipotesis pertama diperoleh hasil bahwa ditemukannyapengaruh negative antara hubungan BCIND pada manajemen laba. Dari ujihipoteisis dihasilkan nilai koefisien yaitu -0,117. Nilai ni memberikan informasimengenai arah dari hubungan antara variabel yang diteliti. MeningkatnyaBCIND akan berdampak pada menurunnya manajemen laba. Tingkat260

E-JURNAL AKUNTANSIVOL 30 NO 1 JANUARI 2020 HLMN. 251-264DOI: fikansi yang didapatkan adalah sebesar 0,01 maka H0 ditolak. Penelitiansebelumnya yang mendapatkan hasil yang sama yaitu Pradito (2015), Sirait &Yasa (2015), Nabila & Daljono (2013) serta Afnan (2014). Pengawasan terhadapaktivitas manajemen akan lebih ketat ketika dewan komisaris independenbertambah. Dengan ketatnya pengawasan yang dilakukan maka kesempatanbagi manajemen untuk melakukan praktik manajemen laba akan semakinberkurang.Tabel 8. Uji HipotesisUnstandardizedCoefficientsModelBStd. Error1 002ACIND-0,1060,028ACMEET-0,0040,001Sumber: Data 000,0100,0260,0010,004 DA 0,115 – 0,117BCIND – 0,004BCMEET – 0,106ACIND – 0,004ACMEET 0,017.Pengujian pada hipotesis kedua diperoleh hasil bahwa ditemukannyapengaruh negative antara hubunganBCMEET pada manajemen laba. Dari ujihipotesis dihasilkan nilai koefisien yaitu -0

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, dan Arus Kas Bebas Terhadap Kebijakan Dividen Kadek Indri Pradnyavita, I Ketut Suryanawa 238 - 250 Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Manajemen Laba oleh CEO Baru pada Perusahaan Manufaktur Ni Putu Widianjani, Gerianta Wirawan Yasa 251 - 264

Related Documents:

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.18.3. Maret (2017): 2028-2054 2028 PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, KONEKSI POLITIK, DAN LEVERAGE TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK Gusti Ayu Widya Lestari1 I.G.A.M Asri Dwija Putri2 1Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia e-mail: 1994widya@gmail.com / telp: 6281239012904

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI TJNTVERSITAS UDAYANA Alamat : Kampus Unud Bukit Jimbaran Badung, Bali Telepon: (036 I ) 7 0t954, 7 017 97, Fax : (036 I ) 7 A1907 Laman: www.unud.ac.id KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS UDAYANA NOMOR 358/UN I 4 / Ilr / 2Ot9 TENTANG PEMENANG HIBAH PENGABDIAN PADA LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNMERSITAS UDAYANA TAHUN

OHIO STATE LAW JOURNAL 2020–2021 EDITOR-IN-CHIEF Marjorie J. Burrell EXECUTIVE EDITOR CHIEF MANAGING EDITOR Caitlin M. Throne Madison Hill CHIEF ONLINE EDITOR Meagan Dimond CHIEF ARTICLES EDITOR CHIEF NOTE EDITOR Angad Chopra SYMPOSIUM EDITOR Susanna Savage Megan Porter EXECUTIVE ARTICLES EDITORS SOURCE EDITOR

Jayden’s classmate Tim had started texting Jayden a lot, every day. Jayden and Tim were friendly and Jason had always liked Tim. At first, Jayden was happy to be talking to Tim - especially since their school had closed and Jason was kind of bored at home. Tim was having a hard time -- Tim’s parents were fight-ing a lot.

Analysis for Cancer and Therapy Ali Hamad Abd Kelkawi PDF Ability of Manufacturing of Bioformulations using Trichoderma spp for Biological Control of Some PDF. . Effectiveness of Drying Methods to Callisia Fragrans Tea Production Nguyen Phuoc Minh PDF Utilizing Bioidentical Hormone as Efficacious and Safe Hormone PDF.

Laju korosi dan kekuatan pipa komposit baja karbon-tembaga dalam air laut - Johannes Leonard 15 . Analisa distribusi tegangan pada helm industri dengan mengunakan metode elemen hingga - I Made Gatot Karohika, I Made Dwi Budiana Penidra, DNK Putra Negara, Geovani 31 TMM 22

JURNAL KIMIA 5 (2), JULI 2011 : 143-155 146 Karakterisasi kopolimer PE-g-AA Karakterisasi gugus fungsi menggunakan FT-IR dilakukan pada plastik PE awal dan kopolimer PE-g-AA. Penentuan tingkat hidrofilik kopolimer ditentukan dengan uji serapan air. Sedangkan penentuan kapasitas pertukaran ion logam Cu2 menggunakan AAS.

artificial intelligence affordances: deep-fakes as exemplars of ai challenges to criminal justice systems by hin-yan liu and andrew mazibrada 7. artificial intelligence and law enforcement: the use of ai-driven analytics to combat sex trafficking by clotilde sebag 8. data regimes: an analytical guide for understanding how governments regulate data by hunter dorwart and olena mykhalchenko 7 18 .