BAHAN AJARMETODOLOGI PENGEMBANGAN KOGNITIFANAK USIA DINIOleh :Dra. Hj. Zulminiati M.PdNIP: 196012251986032001Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia DiniFakultas Ilmu PendidikanUniversitas Negeri Padang2014
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS NEGERI PADANGFAKULTAS ILMU PENDIDIKANJln, Prof. DrHamkaKampus UNP AiarTawar Padang 25131 Telp 7058593PERSETUJUAN REVIEWERMata kuliahyangditulisperangkatnya : Metodologi Pengembangan Kognitif AUDPenulis: Dra. Hj. Zulminiati, M. PdProgram Studi : PG PAUDFakultas: Ilmu h reviewer.Padang, November 2014Dr. DadanSuryanaNIP. 197505032009121001
BAB XEVALUASI PENGEMBANGAN KOGNITIF AUDBahan Kajian: Metodologi Pengembanga Kogniti AUDBobot:3 SKSProgram Studi: PGPAUDPertemuan Ke: 15Dosen pembimbing:Dra. Zulminiati,M.PdLearning Outcomes:Mampu menjelaskan dengan tepat evaluasi apa saja yang digunakan dalammengembangkan kognitif anak serta dapat mengaplikasikan dalam pembelajarananak usia diniSoft skill: Komunikasi, kerjasamaMateri :1. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 15TahapKegiatan DosenKegiatan MahasiswaKegiatanTeknikMediaPenilaian12Pendahulu1. Mencek kehadirananmahasiswa31. Memperhatikan4SikapInfocu2. Mendengarkans2. Menjelaskan LO3. MencatatLapto3. Memotivasi4. Bertanyapmahasiswa5. MengemukakanpendapatPenyajian51. Melakukan1. Memperhatikan180Lisan,
apresiasi2. Mengemukakanpermasalahan3. Memberi2. MendengarkanTulisan,3. MencatatKinerja,4. MenyajikanSikapmateri diskusipenguatan5. Mengeluarkan4. Mengamatipendapatkegiatan6. Mengajukanmahasiswapertanyaan5. Membimbing7. Menjawabdiskusipertanyaan6. pertanyaan.Penutup1. Mengecek1. Menjawabpenguasaanpertanyaanmahasiswa2. Menyimpulkan2. Memberiumpan balikmateri3. Mencatat tuugas3. Menyimpulkanyang akanmateri bersamadikerjakanmahasiswa4. Memberikantugas untukdikerjakandirumahUraian Materi Perkuliahan181
EVALUASI PENGEMBANGAN KOGNITIFA. Evaluasi Pengembangan KognitifEvaluasi atau penilaian adalah suatu cara untuk mengukur kemajuanpelaksanaan, keberhasilan dan perkembangan kognitif dan masalahnya berkaitandengan hasil belajar yang diharapkan pada anak. Evaluasi perlu dilaksanakan agarguru TK memperoleh umpan balik tentang proses kegiatan di TK. Pada Bab inianda akan mempelajari tentang alas an dan tujuan evaluasi pengembangankognitif serat macam/jenis evaluasi yang dapat digunakan.1. Alasan Mengadakan Evaluasi Pengembangan Kognitifa. Evaluasi merupakan bagian dari rangkaian yang harus dilakukan guru dalammengembangkan kognitif anak. Tanpa evaluasi tujuan mengembangkankognitif tidak ada artinya. Misalnya dalam kegiatan mengelompokkan benda(balok) menurut ciri-cirinya, degan melakukan evaluasi maka anda dapatmengetahui sampai sejauh maan anak dapat memahami perintah yang andaberikan sekaligus mengerjakannya.b. Tujuan didasarkan pada pengharapan setiap individu mempunyai ukuran bagidirinya sendiri maupun orang lain. Ukuran harapan pada anak TK tidak samadengan tuntutan pada anak dengan jenjang pendidikan yang lebiih tinggi.Ukuran keberhasilan (pengharapan) anak TK dalam mengelompokkan balokmenurut ciri-cirinya adalaha nak dapat membedakan balok satu dengan baloklainnya menurut bentuk atau warna jika jika baloknya berwarna. Ukurankeberhasilan ini tentunya terlalu mudah untuk anak SD kelas tinggi.c. Evaluasi menentukan tingkat pencapaian harapan. Melalui evaluasi kita dapatmenguji apakah tujuan yang ingin dicapai itu telah dipenuhi atau belum?Kriteria pencapaian tujuan dapat ditentukan melalui indicator keberhasilandalam kurikulum atau guru sendiri dapat menentukan kriteria keberhasilanbagi anak didiknya berdasarkan karakteristik anak didiknya. Guru TK di kotakota besar mungkin akan berbeda tingkat pencapaian tujuan atau pengharapandengan guru yang berbeda di pedesaan. Dalam kegiatan mengelompokkanbenda menurut ciri-cirinya ada dua tujuan yang ingin dicapai, yaitu182
pengelompokkan menurut bentuk dan warna. Anda harus mengevaluasiapakah kedua tujuan tersebut tercapai atau tidak.2. Tujuan/Fungsia. Menilai kemajuan perkembangan kognitif pada anakb. Mengetahui kekurangan anak dalam perkembangan kognitifc. Menilai kompetensi yang ingin dicapai anak dalam perkembangan kognitifd. Melaporkan perkembangan anak pada orang tuae. Sebagai umpan balikf. Memnuat perencanaan yang lebih baik untuk mengantisipasi segalahambatan yang dihadapi anak dalam perkembangan kognitif3. Komponen yang DievaluasiDalam melakukan evaluasi terdapat pedoman yang dapat digunakan, yaitu ;a. Memilih apa yang akan dievaluasi, kemudian menentukan siapa yang akandievaluasi dan dalam situais apa evaluasi dilaksanakan.b. Menentukan evaluasi secara jelas. Mengetahui alas an mengapa evaluasidiadakan dan manfaat apa yang diperoleh dari kegiatan evaluasi tersebut.c. Menentukan bagaimana cara memperoleh data evaluasi tersebut apakahakan menggunakan observasi, pemberian tugas atau Tanya jawab.d. Mengetahui kegunaan evaluasi. Dalam kegiatan mengelompokkan balokberdasarkan ciri-cirinya, hasil evaluasi dapat digunakan untuk mengetahuidaya tangkap atau pemahaman tentang perbedaan bentuk dan dapatdiperluas dengan memperkenalkan bentuk-bentuk lainnya.e. Menyatakan tujuan kegiatan secara jelas. Anda hendaknya yakin bahwatujuan kegiatan mengelompokkan balok telah dirumuskan dalam bentukkegiatan tigkah laku yang dapat diamati dan dapat diukur.f. Tindak lanjut, menggunakan hasil evaluasi kegiatan untuk an anak didik kita.183lebihlanjutseluruhaspek
B.Alat EvaluasiDalam mengevaluasi pengembangan kognitif anak TK terdapat berbagaimacam alat evaluasi yang dapat digunakan, antara lain:a. Observasib. Catatan anekdot (anecdotal record)c. Kumpulan kerja siswa (portofolio)d. Asesmen kinerjae. Asesmen kemampuan (performance assessment)f. Asesmen diri (self assessment)Berikut ini adalah penjelasan dari alat evalasi tersebut :a. uiperkembangan kemmapuan dan sikap anak yang dilakukan denganmengamati tingkah laku anak dalam perkembangan kognitif.b. Catatan anekdot; yaitu sekumpulan catatan singkat yang spesifik tentangsikap dan perilaku dalam situasi tertentu. Hal-hal ynag dicatat meliputiaktifitas yang bersifat positif dan negative. Catatn bukan merupakaninterpretasi guru. Catatan benar-benar ada artinya (bermakna). Pencatatandilakukam secara runtut.c. Kumpulan kerja anak (portofolio); yaitu kumpulan kerja siswa yangmenunjukkan tahap-taha perkembangan kognitif siswa dari waktu kewaktu. Dari hasil kerja siswa, guru maupun orang tua siswa dapat melihatperkembangan kognitif yang dicapai anak.d. Asesmen kinerja (performance assessment)Penilain yang dilakukan guru yang menurut siswa untuk melakukan tugasatau perbuatan yang dapat diamati dan diukur baik dalam KMB maupunkegiatan sehari-hari.Berikut ini contoh kegiatan dan alat evaluasi yang digunakan:184
1) Memasukkan cairan berwarna ke dalam gelas, terjadi perubahanwarna. Setelah mencampur warna, anak disuruh menceritakanterjadinya perubahan warna tersebut yang dinilai unjuk kerja/usahadalam melakukan kegiatan.2) Mengurut gambar berseriAlat evaluasi yang digunakan adalah pengamatan.Seorang anak bernama Rara dalam kegiatan dalam mengurutkan 4buah gambar seri, dia berusaha menyusun kemudian membongkarsusunan urutan gambar kemudian mengubah urutan yang tadi denganyang baru, kemudian membongkar kembali karena merasa belumbenar. Akirnay Rara menemukan urutan yang dianggap benar.Kesimpulan:Rara berhasil mengurutkan gambar karena berusaha terus denganmenyusun dan membongkarnya.Pengamatan subjektif adalah, Rara ada usaha untuk mencapai sesuatuhasil.Pengamatan tersebut dimasukkan ke dalam lembar pengamatanNama: RaraHari/tanggal: Senin, 27 Oktober 2014Pada kegiatan menyusun gambar seri berdasarkan urutan kejadian,menunjukkan usaha yang baik sehingga berhasilNama: SuciHari/tgl:Nama: HasanHari/tgl:185
Contoh yang lain :Melalui gradasi dan nomor 1 sampai dengan 5 dari “kurang sekali”sampai “baik sekali”.Asesmen kinerjaNo1PengembanganFisikasesmenKegiatan1 2 3 4Keterangan5MengguntingMenjiplakMerobekMemantulkan bolae. Asesmen kemampuan kognitifSebelum memberikan penilaian melalui asesmen kemampuan, guru harusmemilih indicator-indikator untuk pengembangan kognitif, selanjutnyaguru membuat gradasi atau tingkat perkembangan yang termasuk dalamperkembangan kognitif (daya piker) melalui 5 (lima) tahapan, yaitu:1) Tahapan pertama; penilaian kurang sekaliCatatan: anak tidak bisa memesukkan seluruh benda-benda yangberbentuk geometris ke dalam kotak pos2) Tahapan kedua; penilaian kurangAnak hanya dapat memasukkan 2 benda bentuk geometri ke dalamkotak pos3) Tahapan ketiga; penilaian cukupAnak dapat memasukkan seluruh (5 buah) benda bentuk geometris kedalam kotak pos4) Tahapan keempat; penilaian baikAnak dapat memasukkans eluruh benda bentuk geometris dengancepat kedalam kotak pos5) Tahapan kelima; penilaian baik sekali186
Anak sangat terampil dalam memasukkan benda berbentuk geometrisdalam kotak pos dan sangat terampil mengeluarkannya pula.Contoh penilaian dalam matriksHari/tanggal:NNamaTidak bisaDapatDapatMemasukkSangat cepatKete-oanakmemasukmemasukmemasukkan benda-dan terampilrangankankan 2an ke dalam(5 buah) kecepat kebenda-bendageometriskotak posdalamdalamgeometris kekotak poskotak posdalam kotakke dalamkotak posKSKposCBBS123f. Asesmen diri (self assessment)Dalam menilai kemampuan diri harus dibaisakan sejak dini agar anakdapat menilai diri sendiri, mengahragai hasil karya sendiri, mengakuikekurangan diri dalam melaksanakan tugas, yang pada akhirnya anakmempunyai sikap mulia menghargai kelebihan orang lain, selalu bersikapobjekstif dalam kehidupan sehari-hari.Anak-anak dalam melaksanakan kegiatan ini dapat menilai dirinya sendiridengan gambir kepala dengan berbagai mimic sesuai dengan ynag dialami.Contoh-contoh gambar untuk menilai diri sendiri ; Bila anak senang dan merasa puas dan berhasil dalam melakukantugasnya.187
Bilaanak tidak suka, tidak puas,, atau tidak berhasil dalammelaksanakan tugasnya.Catatan:Untuk assesmen diri dapat digunakan stempel berbentuk wajah tersebut yangsudah disiapkan guru, dapat pula anak menggambar sendiri dengan mimic wajahtersebut.Khususnya pada lembar kerja atau hasil kerja anak seperti pada menggambar,menempel, melipat, mewarnai, menggisi pola dan lain-lain.C.Prosedur EvaluasiLangkah-langkah: sebelum guru melakukan penilaian pada anak, gaiberikut:lembarobservasi, catatan anekdot, portofolio, asesmen kemampuan, asessmen diri(self assessment).a. Lembar observasiDalam lembar observasi harus dicantumkan:1) Nama anak2) Hari/tanggal3) Kegiatan4) Butir yang dinilai (penjabaran dari indicator)5) Keteranganb. Catatan anekdot (anecdotal record)Untuk mencatat anekdot guru harus menyiapkan buku untuk mencatatkejadian yang menonjol dari kebiasaan sehari-hari, agar guru mengetahuikenapa itu terjadi, apa yang mendorong kejadian tersebut.Contoh penerapanannya:Ardi tidak pernah bermain lego, dia senang bermain di luar seperti ayunan,perosotan dan lain-lain, tapi hari ini ia asik menyusun lego sendirian.188
Ardi tidak bermain di luar, beralih minatnya pada lego yang berwarnawarni.Setelah diadakan Tanya jawab Ardi syik menyusun lego karenalegonya baru dan warnanya menarik.NoNama sa, 28AsikSenang karenaArdi cepatOktobermenyusun baru.bosan dengan2014legoKesimpulan:benda yangArdi cepatlama.bosan dengan*Diketahuibenda yangsetelahlama.diadakan Tanyajawab.Mengetahui,Kepala SekolahGuru Kelas( )( .)c. Kumpulan kerja siswa (9portofolio)Guru harus menyiapkan folder untuk menyusun hasil kerja anak agar tidaktercecer.Kumpulan kerja dengan disusun dalam kumpulan hasil kerja sama:1) Menyusun gambar berdasarkan urutan yang benar2) Memberi garis pada benda-benda yang berpasangan3) Hasil mewarnai4) Menggambar189
5) Melipat6) Mengguntingd. Asesmen kinerja (performance assessment)Yang harus dibuat: lembaran penilaian berdasrkan gradasi/peningkatankemampuan kognitif, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.e. Menyediakan buku rangkuman penilaian untuk mingguan atau bulananSebelum memasukkan seluruh penilaian ke dalam laporan penilaianperkembangan siswa, terlebih dahulu guru merangkum seluruh hasilpengamatan dari perkembangan kognitif siswa, baik dari kumpulan hasilkerja (portofolio), catatan anekdot, asesmen kinerja, dan lain-lain.Kemudian munculkan dalam laporan untuk memupuk rasa bangga atasprestasi/kemampuannya, dan munculkan yang paling kurang (kurangsekali) agar anak mendapat bantuan untuk peningkatan selanjutnya, baik dirumah oleh orang tua, maupun di sekolah oleh guru.f. Buku laporan perkembangan (BLP) anakBuku ini berisi identitas anak lengkap dengan latar belakang orang tua,teman, lingkungan dan sebagainya, nama sekolah, guru, kepala sekolah.Format penilaian berdasarkan narasi/deskripsi.Contoh narasi perkembangan kognitif pada semester I :Rara dalam mengungkapkan sebab akibat, mengelompokkan bendamenurut ciri-cirinya melakukan percobaan dan penelitian mengenalkonsep waktu dan bilangan, mengurutkan gambar berdasarkan urutankejadian sangat baik, menyusun balok menjadi suatu bangunan tertentuperlu bimbingan danlatihan.Catatan:1. Guru melakukan observasi dengan menggunakan alat yang disediakan,pelaksanaan penilaian harus secara terus menerus berkesinambungan,bersifat mendidik melakukan perencanaan perubahan sesuai dengankebutuhan serta hasil perkembangan yang dicapai.190
2. Seluruh hasil observasi catatan anekdot, portofolio dan asesmen,dirangkum dalam mingguan atau bulanan.3. Bedasarkan hasil rangkuman mingguan atau bulanan, kemudiandimasukkan dalam buka laporan perkembangan anak, sebagai hasilkemajuan perkembangan anak selama mengikuti pelajaran selama 1semester, dalam bentu narasi.B. Tugas dan Latihan1. Carilah bahan tentang evaluasi pengembangan kognitif anak usia dini ,2. Kemudian diskusikan dengan teman apa saja evaluasi yang dapat dilaksanakandalam pengembangan kognitif anak usia diniC. Rubrik PenilaianLisanSkorNoPertanyaan11234Jelaskan pentingnya evaluasi dalam pengembangankognitif anak usia dini2Jelaskan apa saja evaluasi yang dapat dilakukan dalampengembangan kognitif anak usia diniTulisanSkorNoPertanyaan11Buatlah alat evaluasi yang menggunakan observasidan cacatan anekdot dalam pengembangan kognitif191234
2Bagaimankah anda menilai foto folio anak dalamperkembangan kognitif3Jelaskan apa yang dimaksud dengan asesmen kerja,asesmen kemampuan dan asesmen rtanyaTelitiPercaya diriIngin tahuNamaDisiplinNilaiIndicatorTanggung jawabNoKerja DiskusiNoFaseDeskripsi kegiatanSkor1Persiapan1. Kehadiran anggota (kelengkapannya)1 2 3 42. Bahan presentasi3. Media presentasi2Preentasi1. Ketetapan materi yag disajikan2. Etika penyajian3. Mengkomunikasikanjelas3diskusi1. Aturan berdiskusi192materidengan
2. Ketetapan mengeluarkan ideD. Bahan RujukanTedja Saputra, Mayki S. 2001. Bermain, Mainan dan Permainan. Jakarta:Grasindo.193
KATA PENGANTARMata kuliah metodologi pengembangan anak usia dini merupakan salahsatu mata kuliah yang bobotnya 3 SKS. Mata kuliah ini harus diambil olehmahasiswa PG PAUD pada semester IV. Materi mata kuliah ini membahastentang konsep perkembangan kognitif, karakteristik perkembangan kognitifAUD, klasifikasi dan program stimuli perkembangan kognitif AUD, teoriperkembangan kognitif Jean Piaget, teori perkembangan kognitif Lev Vygotsky,membangun pengetahuan AUD, multiple intelligent AUD, metode itifAUD,evaluasipengembangan kognitif AUD. Dari materi tersebut dapat memberikan wawasankepada calon guru anak usia dini serta bekal kepada mereka dalam melaksanakantugas kelak.Sebagai usaha dalam rangka meningkatkan mutu kemampuan profesionallulusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD). Telahdilakukan penyesuaian kurikulum tenaga kependidikan. Kurikulum yangdisesuaikan tersebut diantaranya adalah topik inti rancangan silabus mata kuliah.Berdasarkan silabus yang telah disesuaikan, maka ditulis bahan ajar sebagaipegangan bagi mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan. Bahan ajar inidiharapkan dapat memberikan arah perkuliahan sehingga dapat dilaksanakan lebihterprogram. Bahan ajar juga sebagai tambahan referensi bagi mahasiswa baikdalam membuat tugas terstruktur maupun dalam proses belajar mandiri.Mata kuliah metodologi pengembangan kognitif anak usia dinimempunyai hubungan dengan mata kuliah lainnya, seperti mata kuliah ilmupengembangan anak, kurikulum AUD, asesmen AUD, media pembelajaran, sainsAUD, matematika AUD, dan seni AUD.Upaya dalam meningkatkan kualitas bahan ajar ini memerlukan masukandari pembaca, oleh karena itu setiap pengguna bahan ajar diharapkan dapatmemberikan saran demi sempurnanya bahan ajar ini. Kepada semua pihak yangmemberikan sumbangan pemikiran dalam penulisan bahan ajar ini, saya
menyampaikan rasa terimakasih, semoga dapat bermanfaat bagi pendidikan danpendidikan anak usia dini khususnya.Padang, November 2014Koordinator Mata KuliahMetologi Pengembangan KognitifAnak Usia Dini
DAFTAR ISIKATA PENGANTAR iTinjauan Mata Kuliah iiiSilabus . ivDAFTAR ISI .ixBAB 1: KONSEP PERKEMBANGAN KOGNITIF .1A. Pengertian Kognitif 3B. Pandangan Ahli Psikologi dan Pendidikan Pada Konitif .4C. Pentingnya Pengembangan Kognitif .14D. Ciri-ciri Perbuatan Inteligen .14E. Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif .15F. Tugas dan Latihan .16G. Rubrik Penilaian 17H. Bahan Rujukan .18BAB II: KARAKTERISTIK PERKEMBANGANKOGNITIF AUD .19A. Karakteristik Perkembangan Kognitif Anak .21B. Karakteristik dan Teori DasarPerkembangan Kognitif . .25C. Hubungan Karakteristik dan KemampuanBAB IIIKognitif Anak .28D. Tugas dan Latihan .29E. Rubrik Penilaian 29F. Bahan Rujukan .31: KLASIFIKASI DAN STIMULIPERKEMBANGAN KOGNITIF .ix32
A. Klasifikasi Pengembangan Kognitif .34B. Program Stimuli Perkembangan Kognitif AUD .37C. Tugas dan Latihan .46D. Rubrik Penilaian .46E. Bahan Rujukan 48BAB IV: TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIFJEAN PIAGET .50A. Arti Kognisi dan Tahapan Perkembangan Kognitif . 52B. Pentingnya Mengembangkan AspekKognitif Pada Anak 53C. Model Pengembangan Kognitif Jean Piaget . 54D. Tahapan Pengembangan Kognitif . 68E. Tugas dan Latihan . 72F. Rubrik Penilaian . 72G. Bahan Rujukan . 74BAB V: TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIFLEV VYGOTSKY 75A. Prinsip Dasar Lev Vygotsky TentangPerkembangan Kognitif . . 77B. Pemahaman Lev Vygotsky TentangKegunaan Alat Berfikir . 78C. Perkembangan Kognitif DenganBAB VIRevolusi Sosiokultural .80D. Prinsip Dasar Lev Vygotsky .83E. Implementasi Model Pembelajaran Lev Vygotsky 84F. Tugas dan Latihan .85G. Rubrik Penilaian .85H. Bahan Rujukan .91: MEMBANGUN PENGETAHUAN ANAK . .92x
A. Teori Pengetahuan .95B. Jenis-jenis Pengetahuan . .96C. Cara Anak Membangun Pengetahuan . 97D. Pengembangan Pengetahuan di Taman Kanak-kanak . 102E. Metode Pembelajaran Yang Dapat MembangunPengetahuan . 106F. Peran Guru Dalam Membangun Pengetahuan Anak . 114G. Tugas dan Latihan . 120H. Rubrik Penilaian . 120I. Bahan Rujukan . 123BAB VII: HAKEKAT DAN DASAR KECERDASANMAJEMUK 124A. Hakekat Kecerdasan Majemuk . 126B. Teori Kecerdasan Majemuk . . 128C. Kecerdasan Majemuk dan PenerapanBAB VIIIStrategi Belajar di TK .131D. Tugas dan Latihan .148E. Rubrik Penilaian 149F. Bahan Rujukan .150: METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF AUD . 151A. Pendahuluan . 153B. Metode Yang Digunakan Pada PengembanganKognitif 154C. Pengembangan Kognitif .156D. Tugas dan Latihan 162E. Rubrik Penilaian .162F. Bahan Rujukan .164xi
BAB IX: MEDIA PENGEMBANGAN KOGNITIF . 165A. Pengertian Media . . 167B. Tujuan dan Fungsi Media DalamPengembangan Kognitif . 168C. Karakteristik Media . 172BAB XD. Syarat-syarat Media dalam Pengembangan Kognitif 175E. Tugas dan Latihan .177F. Rubrik Penilaian 177G. Bahan Rujukan .179: EVALUASI PENGEMBANGAN KOGNITIF AUD 180A. Evaluasi Pengembangan Kognitif . 182B. Tugas dan Latihan . 191C. Rubrik Penilaian . 191D. Bahan Rujukan . 193DAFTAR PUSTAKA . 194xii
BAB IKONSEP PERKEMBANGAN KOGNITIFBahan KajianBobotProgram StudiPertemuan KeDosen pembimbing: Perkembangan Kognitif: 3 SKS: PG PAUD:1–2: Dra. Hj. Zulminiati, M.PdLearning Outcomes :Mampu menjelaskan dengan tepat pengertian kognitif, Pandangan ahli psikologidan pendidikan pada kognitif, Pentingnya pengembangan kognitif, Ciri-ciriperbuatan intelijen, Factor yang mempengaruhi perkembangan kognitif.Soft skill: Komunikasi, kerjasamaMateri :1. Pengertian kognitif2. Pandangan ahli psikologi dan pendidikan pada kognitif3. Pentingnya pengembangan kognitif4. Ciri-ciri perbuatan intelijen5. Faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitifKegiatan Pembelajaran Pertenuan 1 – 2TahapKegiatan DosenKegiatan MahasiswaKegiatan1TeknikMediaPenilaian2Pendahuluan 1. Mencek31. Memperhatikankehadiran2. Mendengarkanmahasiswa3. Mencatat2. Perkenalan diri4. Bertanya3. Menjelaskan LO5. Mengemukakan4. Menjelaskanpendapatsilabus14Sikap5InfocusLaptop
5. Menjelaskanaturanperkuliahan6. Membuat kontrakperkuliahan7. Memotivasimahasiswa8. Pembagiankelompok kerjaPenyajian1. Melakukan1. MemperhatikanLisan,apresiasi2. MendengarkanTulisan,3. MencatatKinerja,4. MenyajikanSikap2. Mengemukakanpermasalahan3. Memberipenguatanmateri diskusi5. Mengeluarkan4. Mengamatipendapatkegiatan6. Mengajukanmahasiswa5. Membimbingpertanyaan7. Menjawabdiskusipertanyaan6. pertanyaan.Penutup1. Mengecek1. Menjawabpenguasaanpertanyaanmahasiswa2. Menyimpulkan2. Memberi umpanmateri2
balik3. Mencatat tuugas3. Menyimpulkanyang akanmateri bersamadikerjakanmahasiswa4. Memberikantugas untukdikerjakandirumahUraian Materi PerkuliahanKONSEP PERKEMBANGAN KOGNITIFA. Pengertian KognitifIstilah coknitif berasal dari kata cognition yang padanannya knowing, yangartinya mengetahui.Dalam arti yang lebih luas connition (kognisi) ialah perolehan,penataan, dan penggunaan pengetahuan. Susanto (2011:47) mpuanindividuuntukmenghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu kejadian.Proses kognitifberhubungan dengan tingkat kecerdasan (intelegensi) yang ditandai denganberbagai minat dan ide- ide dalam belajar. Patmodewo (1995:27) mengatakankognitif adalah berpikir dan mengamati. Perkembangan kognitif uananakuntukmengkoordinasikan berbagai cara untuk menyelesaikan masalah dapat digunakanuntuk pertumbuhan kecerdasan.Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan pengembangan koknitifadalah suatu proses berpikir berupa kemampuan untuk menghubungkan, menilaidan pempertimbangkan serta kemampuan untuk memecahkan masalah.3
B. Pandangan Alhi Psikologi dan Pendidikan Pada KognitifTerdapat pandangan yang bervariasi tentang pemahaman kognitif dari berbagaiahli psikologi dan pendidikan. Dengan mengetahui berbagai pandangan para ahlitentang pengembangan kognitif maka wawasan akan lebih luas tentang kognitif.Dengan mengetahui perkembangan kognitif anak , akan sangat membantumembimbing mereka mencapai pengembangan kognitif secara optimal. Berikutakan dikemukakan beberapa pandangan dari para ahli tersebut.1. HenmonMenurutnya, kognitif dan pengetahuan disebut intelegensi. Jadi kognitif bagiandari intelegensi. apabila kognitif tinggi maka intelegensi tinggi.2. Alfred ampuannyamenyelesaikan tugas-tugas yang menyangkut pemahaman dan penalaran.Perwujudan potensi kognitif manusia harus dimengerti sebagai suatu aktivitasatau perilaku kognitif yang pokok, terutama pemahaman penilaian danpemahaman baik yang menyangkut kemampuan berbahasa maupun yangmenyangkut motoric.Menurut Alfred Binet, terdapat tiga aspek kemampuan dalam intelegensi, yaitu :a) KonsentrasiKemampuan memusatkan pikiran kepada suatu yang harus dipecahkan.b) AdaptasiKemampuan mengadakan adaptasi atau penyesuaian terhadap masalah yangdihadapinya atau fleksibel dalam mengatasi masalah.c) Bersikap kritisKemampuan untuk mengadakan kritik, baik terhadap masalah yang dihadapiatau terhadap dirinya sendiri.Menurut Alfred Binet intelegensi mempunyai 3 aspek, yaitu :4
a) Direction adalah kemampuan untuk memusatkan kepada suatu masalah yangharus dipecahkanb) Adaptation adalah kemampuan untuk mengadakan adaptasi terhadap masalahyang dihadapinya atau fleksibel didalam mnghadapi masalahc) Critism adalah kemampuan untuk mengadakan kritik, baik terhadap masalahyang dihadapi maupun terhadap dirinya sendiri.Selain itu Binet juga menyatakan bahwa hakikat kognitif memiliki tiga sifat,yaitu:a) Kecerdasan untuk menetapkan dan mempertahankan (memperjuangkan)tujuan tertentu. Semakin cerdas seseorang maka akan semakin cakaplah diadalam membuat tujuan sendiri, mempunyai inisiatif sendiri dan tidak hanyamenunggu perintah saja.b) Kemampuan untuk mengadakan penyesuaian dalam rangka mencapai tujuantersebutc) Kemampuanuntuk melakukan otokrik, kemampuan untuk belajar darikesalahan yang telah dibuatnya.Selama lebih dari 15 thaun, IQ dijadikan acuan terhadap tingkat kecerdasanseseorang. Tesnya dinamakan tes IQ. Tes ini pertama kali dikembangkan olehAlfred binet dan Theodore Simon. Tes ini berhasil menguji kemampuan tertentu.Tetapi tidak menguji semua kemampuan. Tes ini juga sependapat dengan konsepbahwa kecerdasan itu konstan lahir.Tes IQ juga menyamakan logika dengan kecerdasan keseluruhan. Padahallogika hanya sebagian bentuk pemikiran, kemampuan berpikir, atau kemampuanbelajar. Antara inlegensi manusia dan binatang terdapat perbedaan yang besar.Sebagai perbedaan yang pertama dan terpenting ialah karena manusiamemperoleh bantuan yang besar yang berupa bahasa. Dengan bahasa, manusiadapat menanggapi, mengingat, berpikir. Tanggapan, ingatan, fantasi, dansebagainya adalah factor yang penting didalam perbuatan intelegensi.5
Perkembangan kognitif (perkembangan mentak, perkembangan kognitif)adalah perkembangan dari pikiran. Pikiran adalah bagian berpikir dari otak,bagian yang digunakan, yaitu untuk pemahaman, penalaran, pengetahuan, danpengertian. Pikiran anak mulai aktif sejak lahir, dari hari ke hari sepanjangpertumbuhannya. Perkembangan pikirannya, seperti :a) Belajar tentang orangb) Belajar tentang sesuatuc) Baljar tentang kemampuan-kemampuan barud) Memperoleh banyak ingatane) Menambah banyak pengalaman3. Carl WitheringtonMenurut C. Witherington dalam Usman dan Praja (1998), dimanifestaasikandalamkemampuan-kemampuan atau kegiatan-kegiatan sebagai berikut :a) Fasilitas dalam menggunakan bilangan dan angkab) Efisiensi penggunaan bahasac) Kecepatan pengamatand) Fasilitas dalam memahami hubungane) Mengkhayal atau menciptaSelanjutnya Witherington mengemukakan bahwa “kognitif adalah pikiran,kognitif (kecerdasanpikiran) melaui pikiran dapat digunakan dengan cepat dantepat untuk mengatasi suatu situasi untuk memecahkan masalah”. Sedangkanperkembangan kognitif (perkembangan mental), adalah perkembangan pikiran.Pikiran adalah bagian dari proses berpikir dari otak. Pikiran yang digunakan untukmengenali, memgetahui, dan memahami.4.Cameron dan Barley (1967)6
Menurut Cameron dan Barley aktivitas anak sangat bergantung padakemampuan berbahasa baik secara lisan maupun tulisan karena bahasa adalah alatberpikir, dimana dalam berpikir menggunakan pikiran (kognitif)5. GuildfordGuilford mengemukakan suatu model structural yang dapat digambarkansebagia suatu kubus yang terdiri dari 3 dimensi intelektual. Model struktur inimenggambarkan keragaman kemampuan intelektual manusia yang sekaligus dapatmengklasifikasikan dan menjelaskan seluruh aktivitas manusia.Guilford mengembangkan suatu teori atau model tentang kognitif manusiayang disusun dalan suatu system yang disebut “struktur kognitif”. Berdasarkanmodel ini aktifitas mental dapat diklasifikasikan sebagai berikut.a) sung dan terdiri dari 5 kategori, yaituprosespemikirankognisi, ingatan,berpikir konvergen, berfikir divergen, penilaian.b) Content (materi), yang menunjukkan macam materi yang digunakan terdiridari 4 kategori, Yitu figural, simbolik, semantic, behavioral (perilaku)c) Produk yang merupakan hasil dari operasi (prose) tertentu yang diterapkanpada konten (materi) tertentu terdiri dari 6 kategori, yaitu unit, kelas,hubungan, system, transformasi implikasi.6. SternbergLima komponen kognitif yang dikemukakan oleh Sternberg adalah :a) MetakomponenProses kendali yang lebih tinggi tingkatnya, yang digunakan dalamperencanaan pelaksanaan dan pengambilan keputusan dalam pemecahanmasalah.b) Komponen penampilanProses yang menjalankan rencana dan melaksanakan keputusan-keputusanbersama yang dipilih oleh metakomponenc) Komponen pencapaian7
Proses yang terlibat dalam usaha mempelajari informasi baru.d) K
METODOLOGI PENGEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI Oleh : Dra. Hj. Zulminiati M.Pd NIP: 196012251986032001 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan . Mengetahui kekurangan anak dalam perkembangan kognitif c. Menilai kompetensi yang ingin dicapai anak dalam perkembangan kognitif d. Melaporkan perkembangan anak pada orang tua
Pengembangan Bahan Ajar Fisika Bermuatan Lifeskill untuk Siswa SMA Susilawati, Nur Khoiri Pendidikan Fisika IKIP PGRI Semarang Surat-e: susilawati.physics@gmail.com Penelitian ini menjelaskan pengembangan bahan ajar fisika berbasis lifeskill pada kelas XI semester gasal. Bahan ajar disusun untuk membekali siswa dalam memahami pelajaran fisika yang
Kata kunci: kelayakan, bahan ajar, RPP, kurikulum 2013. Bahan ajar pada rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan bahan ajar yang disusun oleh pendidik dan terlampir dalam RPP. Bahan ajar disusun untuk memudahkan peserta didik dalam mencapai kompetensi dasar karena dalam praktik
Fisika Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga. 2006. Hal. 2. 5 Yusmanila Dkk. Pengembangan Bahan Ajar Dalam Bentuk Modul Fisika Konstektual Pada Materi Fluida Dalam Pembelajaran Fisika Di SMA/MA. Jurnal Ilmiah Penelitian Dan Pengembangan Fisika. Vol 3, No 2. 2017. Hal, 135. 6 Widya Oktaviani Dkk. Pengembangan Bahan Ajar Fisika Konstektual Untuk
Buku Ajar Teknologi Bahan Alam ini disusun sebagai bahan pengajaran . bahan bantu bagi mahasiswa Farmasi dan Kimia untuk memahami tentang kimia bahan alam, teknologi sediaan bahan alam, dan farmakognosi. . , dilanjutkan dengan teknik seleksi dan penyiapan bahan, teknik ekstraksi, te
ANALISIS KEBUTUHAN BAHAN AJAR Dalam analisis pembuatan bahan ajar terdiri dari 4 point yaitu : 1. Relevansi, menargetkan pada STTPA dan aspek apa yang akan dicapai. 2. Keamanan, media bahan ajar yang kita pilih hendaknya yang aman digunakan oleh anak. Bila menggunakan yang perlu pendampingan orang tua hendaknya kita memberi arahan terlebih
ajar adalah format materi yang diberikan kepada siswa dan dapat dihubungkan dengan media pembelajaran lainnya. Salah satu hal penting yang harus diperhatikan dalam mengembangkan bahan ajar dwi bahasa adalah ketepatan istilah. Sebelum disampaikan hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam mengembangkan bahan ajar dwi bahasa, terlebih dahulu disampaikan teknik pengembangan bahan ajar secara .
prosedur pengembangan bahan ajar berbasis integrasi Nilai-Nilai Tafsir Al-Quran dalam pembelajaran fisika pada materi Hukum Newton, (2) Mendeskripsikan kelayakan bahan ajar terintegrasi Nilai-Nilai Tafsir al-Quran dalam pembelajaran fisika pada materi Hukum Newton untuk siswa kelas X Madrasah Aliyah.
Evaporative cooling system concepts proposed over the past century for engine thermal management in automotive applications are examined and critically reviewed. The purpose of the review is to establish evident system shortcomings and to identify remaining research questions that need to be addressed to enable this important technology to be adopted by vehicle manufacturers. Initially, the .