POLA KOMUNIKASI ORGANISASI DI KANTOR CAMAT TAMALATE KOTA . - Unismuh

1y ago
27 Views
9 Downloads
2.41 MB
117 Pages
Last View : Today
Last Download : 3m ago
Upload by : Bennett Almond
Transcription

POLA KOMUNIKASI ORGANISASIDI KANTOR CAMAT TAMALATE KOTA MAKASSARYUYUN ASMANINGSIHNomor Stambuk : 105650 0012 15PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASIFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR2020

POLA KOMUNIKASI ORGANISASIDI KANTOR CAMAT TAMALATE KOTA MAKASSARSkripsiSebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh GelarSarjana Ilmu KomunikasiDisusun dan Diajukan OlehYUYUN ASMANINGSIHNomor Stambuk: 105650 0012 15KepadaPROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASIFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR2020i

ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAHSaya yang bertanda tangan di bawah ini:Nama Mahasiswa: Yuyun AsmaningsihNomor Stambuk: 105650 0012 15Program Studi: Ilmu KomunikasiMenyatakan bahwa benar karya ilmiah ini adalah penelitian saya sendiri tanpabantuan dari pihak lain atau telah ditulis/dipublikasikan orang lain atau melakukanplagiat. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudianhari pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademiksesuai aturan yang berlaku sekalipun itu pencabutan gelar akademik.Makassar, 22 Agustus 2020Yang menyatakan,Yuyun Asmaningsihiii

ABSTRAKYUYUN ASMANINGSIH. Pola Komunikasi Organisasi di Kantor CamatTamalate Kota Makassar (dibimbing oleh Ihyani Malik dan Syukri)Pola komunikasi organisasi merupakan hal penting dalam sistempengendalian kepada pegawai/bawahan. Adanya pola komunikasi yang ditetapkanoleh pimpinan membuat komunikasi dalam organisasi berjalan berdasarkan polapola yang telah ditetapkan. Kantor Camat Tamalate Makasssar sebagai bagian dariinstitusi pemerintahan daerah yang bertugas memberikan pelayanan kepadamasyarakat, serta memiliki banyak pegawai dalam pelaksanaan fungsinya harusmenggunakan cara yang efektif untuk menghindari salah paham denganberkomunikasi dengan baik sesuai dengan pola yang telah ditetapkan pimpinannya.Berdasarkan hal tersebut, peneliti terdorong untuk mengetahui pola komunikasiorganisasi serta faktor penghambat dan pendukung dalam proses komunikasi diKantor Camat Tamalate.Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif dengan subjek atau informanmenggunakan informan peneliti utama yaitu Camat Tamalate, Kepala Sub Bagian,Kepala Seksi dan pegawai Kantor Camat Tamalate. Data yang dikumpulkan adalahdata kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dandokumentasi. Data tersebut dianalisis dengan tahap pengumpulan data, reduksidata, penyajian data dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan pola dan proses komunikasi yang digunakanadalah pola roda, pola Y, pola rantai, pola lingkaran dan pola menyeluruh. Proseskomunikasi yang dilakukan bergantung pada konteks informasi yang ingindisampaikan antara pimpinan dan pegawai. Pola yang paling dominan digunakanadalah pola komunikasi Y, komunikasi berlangsung berdasarkan arus yangtergambar di struktural. Faktor penghambat komunikasi di Kantor Camat Tamalateyaitu kedudukan/posisi dalam organisasi, hierarki dalam organisasi, keterbatasankomunikasi, hubungan yang tidak personal, sistem aturan dan kebijaksanaan.Faktor pendukung proses komunikasi di Kantor Camat Tamalate yaitu kualitasmedia yang digunakan, komunikasi organisasional yang diterima pegawai, iklimkomunikasi yang sehat, komunikasi horisontal sesama pegawai, umpan balik yangditerima pegawai atas kinerjanya dan komunikasi pimpinan.Kata kunci : pola komunikasi, organisasi, lembaga pemerintahiv

KATA PENGANTARAlhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telahmelimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikanskripsi yang berjudul “Pola Komunikasi Organisasi di Kantor Camat Tamalate KotaMakassar”.Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syaratdalam memperoleh gelar sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial danIlmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujudtanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu padakesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:1.Ibu Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial danIlmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.2.Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Dr. H. Muh. Tahir, M.Si., dan DianMuhtadiah Hamna, S.IP., M.I.Kom., selaku Sekretaris Jurusan IlmuKomunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas MuhammadiyahMakassar.3.Ibu Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos., M.Si., selaku Pembimbing I dan BapakSyukri, S.Sos., M.Si., selaku pembimbing II yang senantiasa meluangkanwaktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi ini dapatdiselesaikan.v

4.Kedua orang tua penulis yaitu Ayahanda Ismail dan Ibunda Sumartin dansegenap keluarga yang senantiasa memberikan semangat dan bantuan, baikmoril maupun materil.5.Bapak Drs. H. Hasan Sulaiman selaku Camat Tamalate dan seluruh pegawaiKantor Camat Tamalate Kota Makassar yang telah mengizinkan penelitian dansenantiasa memberikan arahan selama penelitian berlangsung.6.Teman seperjuangan di Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2015, terkhususKelas IK-01, yang telah menjadi teman seperjuangan selama masa perkuliahan.7.Untuk sahabat seperjuangan selama pembuatan skripsi, Susilawati, Selviana,Sumarni, Nurfahmi, A. Nilakanti, Indriyanti, Dini Iryani Hakim, Jusmianti,Riveni Wajdi.8.Teman terbaik, Ayu Cancerlia, Indri Eka Putri, Amaliah Ulfa, Kharisma,Yaomil Khaeriyah, Rina Suwardy, Suci Nur Insani, yang selalu memberikanmotivasi serta doa untuk penulis.9.Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatuyang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.Demi kesempurnaan skripsi ini, saran dan kritik yang sifatnya membangunsangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat memberikansumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan.Makassar, Agustus 2020Yuyun Asmaningsihvi

DAFTAR ISIHalaman Pengajuan Skripsi . iHalaman Persetujuan . iiHalaman Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah .iiiAbstrak . ivKata Pengantar . vDaftar Isi. viiBAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah . 1B. Rumusan Masalah. 5C. Tujuan Penelitian . 5D. Kegunaan Penelitian . 5BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. Pengertian, Konsep dan Teori1. Komunikasi Organisasi . 72. Pola Komunikasi Organisasi . 113. Arus Komunikasi dalam Organisasi . 184. Faktor Penghambat Komunikasi dalam Organisasi . 245. Faktor Pendukung Komunikasi Organisasi . 28B. Kerangka Pikir . 31C. Fokus Penelitian . 31D. Deskripsi Fokus Penelitian . 32vii

BAB III METODE PENELITIANA. Waktu dan Lokasi Penelitian . 34B. Jenis dan Tipe Penelitian . 34C. Sumber Data . 35D. Informan Penelitian . 36E. Teknik Pengumpulan Data . 36F. Teknik Analisis Data . 38G. Keabsahan Data . 39BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Gambaran Lokasi Penelitian . 41B. Pola Komunikasi Organisasi di Kantor Camat Tamalate . 59C. Faktor Penghambat dan Pendukung Komunikasi Organisasi diKantor Camat Tamalate . 76BAB V PENUTUPA. Kesimpulan . 92B. Saran . 93DAFTAR PUSTAKA . 94viii

BAB IPENDAHULUANA. LATAR ngbisamenghubungkan satu sama lain kapan dan di manapun juga. Tidak ada manusiayang tidak akan terlibat komunikasi baik itu komunikasi verbal maupun komunikasinonverbal, baik langsung ataupun tak langsung.Komunikasi adalah proses penyampaian informasi dari satu pihak baikindividu, kelompok atau organisasi sebagai sender kepada pihak lain sebagaireceiver untuk memahami dan terbuka peluang memberikan respon balik kepadasender (Wibowo, 2014 : 241). Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapatdipungkiri begitu juga halnya bagi suatu organisasi. Komunikasi sangat pentingdalam suatu organisasi, karena merupakan kelompok orang yang bekerja dan salingketergantungan dalam pencapaian tujuan organisasi.Organisasi terdiri dari sejumlah orang, ia melibatkan keadaan salingtergantung, ketergantungan memerlukan koordinasi, koordinasi mensyaratkankomunikasi. Demikianlah hubungan antara komunikasi dan organisasi yangdinyatakan oleh William V. Hanney (dalam Effendy 2006 : 146). Organisasimerupakan suatu sistem, mengoordinasi aktivitas dan mencapai tujuan bersamaatau tujuan umum. Dikatakan merupakan suatu sistem karena organisasi terdiri dariberbagai bagian yang saling tergantung satu sama lain. Setiap organisasimemerlukan koordinasi agar masing-masing bagian dari organisasi bekerjamenurut semestinya dan tidak mengganggu bagian lainnya. Tanpa koordinasi1

2sulitlah organisasi berfungsi dengan baik. Menurut Keith Davis (dalam Arni, 2014)suatu organisasi tidak akan eksis tanpa adanya komunikasi. Tidak akanmemungkinkan terjadinya koordinasi kerja yang diharapkan, kerja sama baik antarapimpinan dengan bawahan, maupun antara bawahan dengan bawahan tidak mungkintercipta sebab mereka tidak mengomunikasikan kebutuhan dan perasaannya satu samalain. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa komunikasi adalah kebutuhan primerorganisasi, yang tidak hanya berbentuk verbal saja tapi juga nonverbal, hubungan yangterjalin baik secara struktural maupun emosional antara manusia dalam sebuahorganisasi menjadi salah satu faktor penunjang efektivitas pencapaian tujuanorganisasi. Komunikasi merupakan suatu bagian yang sangat penting dalam suatusistem pengendalian organisasi, yang pada hakikatnya adalah untuk mencapai suatutujuan melalui kinerja pegawai sehingga memperoleh kepuasan komunikasi dalamorganisasi. Oleh sebab itu, komunikasi yang efektif penting dalam kegiatan organisasi.Komunikasi yang baik dapat menciptakan keharmonisan hubungan yangterjalin antara satu pegawai dengan pegawai lainnya. Terciptanya suatu suasana kerjayang kondusif, maka apa yang menjadi kebutuhan dan kepentingan organisasi dapatterakomodir dengan baik. Oleh karena itu, komunikasi yang baik dan lancar antarapimpinan dan seluruh jajaran pegawai sangat diperlukan untuk menunjangkeberhasilan organisasi. Keberhasilan yang dicapai dalam pelaksanaan tugas-tugasoleh pegawai sangat ditentukan dari pola komunikasi organisasi dari instansi. Namunpola komunikasi organisasi yang diterapkan juga dapat membuat banyak tantangantersendiri dalam penerapannya. Mulai dari hubungan dari pimpinan bersama pegawai,ataupun sebaliknya.

3Pola komunikasi organisasi merupakan hal penting dalam sistempengendalian kepada pegawai/bawahan yang bermaksud untuk mengarahkan,memotivasi, memonitor atau mengamati serta evaluasi pelaksanaan tugas instansi.Pola komunikasi organisasi atau komunikasi secara berstruktur dalam sistem iniberguna sebagai pengendalian dan pengontrol perilaku pegawai dalam mengelolainstansi.Pola komunikasi organisasi akan menciptakan keadaan dimana situasiorganisasi menjadi sangat formal karena adanya pola komunikasi organisasi yang telahterbentuk. Pola komunikasi organisasi tercipta dari kebijakan interaksi pimpinan yangmenentukan kepada siapa ia akan berinteraksi dengan pegawai yang jabatan danpangkat ada di bawahnya. Adanya pola komunikasi yang ditetapkan oleh pimpinanmembuat komunikasi dalam organisasi berjalan berdasarkan pola-pola yang telahditetapkan. Pola yang ditetapkan akan menghasilkan manajemen organisasi yang baikatau tidak untuk itu pemimpin harus dapat memperhitungkan pola mana yang dapatmenunjang dalam pencapaian tujuan organisasi.Begitu pula halnya pada Kantor Camat Tamalate Kota Makassar yangmenerapkan pola komunikasi organisasi. Kantor Camat Tamalate dapat dikatakan baikdalam pelaksanaan sistem manajemen organisasinya. Pada tahun 2018 KecamatanTamalate Makassar berhasil menyabet predikat terbaik dalam pelayanan masyarakat“Prestasi Dharma Nusantara Awards” Adhikarya Dharma Nusantara. Kantor CamatTamalate Makassar terpilih sebagai salah satu di antara beberapa instansi pemerintahberdasarkan hasil survei yang dilakukan dan telah menunjukkan prestasi dalampengabdian dan pantas untuk diberi penghargaan.

4“Khusus di Kecamatan Tamalate sesuai hasil survei yang ngberhasilmenciptakan serta meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat”. UjarWilly Kojo, Direktur Lembaga Triprestasi Indonesia (dalam DickyMinion, 2018, gaanadhikarya-dharma-nusantara.html)Selain itu, Kecamatan Tamalate juga berhasil menata dan menciptakansebuah lingkungan yang bersih, sehat, dan hijau, serta profesional dalam kinerja.Kantor Camat Tamalate merupakan bagian dari institusi pemerintahan daerah yangbertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kantor Camat Tamalatememiliki fungsi dan peran terhadap masyarakat, mengoordinasikan kegiatanpemberdayaan masyarakat, upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertibanumum, pemeliharaan prasarana dan fasilitas umum, mengurus berbagai bentukperizinan. Beberapa perizinan yang sering dibuat terkait dengan penerbitan izin usahamikro kecil, rekomendasi surat pengantar Surat Keterangan Catatan Kepolisian(SKCK), surat keterangan domisili, dispensasi nikah, rekomendasi dan pengesahanpermohonan cerai, belum nikah, dan nikah. Ada banyak fungsi dan tugas lain dariKantor Camat Tamalate.Melihat begitu banyaknya tugas dari Kantor Camat Tamalate dan manajemenorganisasi yang berhasil mendapatkan penghargaan atas kinerjanya. Maka penelititertarik melakukan penelitian untuk mengetahui pola komunikasi di Kantor CamatTamalate yang ditetapkan pemimpinnya sehingga para pegawainya dapat bekerja sama

5dengan baik dan factor apa saja yang menghambat dan mendukung dalam penerapanpola komunikasi tersebut.B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang dan penjelasan yang sudah dipaparkan makapenulis menarik rumusan masalah:1. Bagaimana pola komunikasi organisasi di Kantor Camat Tamalate KotaMakassar?2. Apa faktor penghambat dan pendukung dalam proses komunikasi di KantorCamat Tamalate Kota Makassar?C. Tujuan PenelitianSesuai dengan rumusan masalah yang terdapat di atas maka tujuan yang ingindicapai penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :1. Untuk mengetahui pola komunikasi di Kantor Camat Tamalate Kota Makassar.2. Untuk mengetahui faktor penghambat dan pendukung dalam proseskomunikasi di Kantor Camat Tamalate Kota Makassar.D. Kegunaan Penelitian1. Manfaat TeoritisPenelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi dan perbaikan untukmengembangkan penelitian yang dilakukan selanjutnya tentang teori IlmuKomunikasi yang berkaitan dengan pola komunikasi organisasi khususnyadinas pemerintahan.

62. Manfaat Praktisa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi KantorCamat dalam proses komunikasi di Kecamatan Tamalate.b. Bagi peneliti hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasandan pengalaman peneliti serta menjadi bahan referensi untuk penelitianselanjutnya.

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Pengertian, Konsep dan Teori1. Komunikasi OrganisasiOrganisasi adalah wadah bagi orang-orang untuk berkumpul, berserikat,dan bekerja sama secara sistematis, terencana, dan terkoordinasi dalammemanfaatkan sumber daya yang tersedia (manusia, dana, material, teknologi,metode, dan lingkungan) untuk mencapai tujuan bersama. Dalam sebuahorganisasi, komunikasi merupakan aktivitas yang harus dibina sehingga anggotaorganisasi merasakan adanya ikatan yang harmonis, saling mendukung dan salingmembutuhkan. Dengan demikian, komunikasi organisasi adalah proses komunikasiyang terjadi di suatu organisasi dan bertujuan untuk menjaga keharmonisan kerjasama di antara berbagai pihak yang berkepentingan. Komunikasi organisasi padahakikatnya merupakan komunikasi antarmanusia (human communication) yangterjadi dalam lingkungan organisasi.Sebagai makhluk sosial, manusia akan selalu berkeinginan untukberbicara, tukar-menukar gagasan, mengirim dan menerima informasi, membagipengalaman, bekerja sama dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan, dansebagainya. Berbagai keinginan tersebut hanya dapat terpenuhi melalui kegiatankomunikasi dengan orang lain dalam suatu sistem sosial tertentu, termasukdidalamnya suatu sistem organisasi. Kemampuan berkomunikasi di organisasiadalah salah satu kemampuan yang sangat penting bagi pimpinan maupun anggota.Komunikasi sangat diperlukan sebagai upaya untuk menjaga kinerja, baik internal7

8maupun eksternal organisasi. Komunikasi dengan kolega merupakan aktivitas yangsangat penting karena kedudukan antara satu anggota dengan anggota lain padahakikatnya saling terkait.Dinamika di suatu organisasi menunjukkan adanya suatu aktivitas, tugas,atau jasa pelayanan sebagai sarana berkoordinasi antar kolega membentuk kesatuansistem dari bagian-bagian yang saling bergantung. Dinamika proses kerja samauntuk mencapai tujuan organisasi dapat ditingkatkan melalui perbaikankomunikasi. Komunikasi adalah sarana untuk mengadakan koordinasi antarabagian subsistem dalam organisasi. Menurut Kohler (dalam Suranto 2018 : 14)terdapat sebuah model komunikasi yang sangat tepat dipilih dalam rangkameningkatkan kinerja dan mencapai tujuan organisasi, yaitu komunikasi organisasi(model tata hubungan komunikasi dari para pemangku kepentingan di organisasi),adalah model komunikasi yang berfungsi: (1) Untuk menyatukan bagian-bagian(subsistem) organisasi; (2) Mempermudah proses pertukaran informasi yangberjalan secara berkesinambungan, pertukaran pendapat dan sikap yang dipakaisebagai dasar penyesuaian di antara sub-sub sistem dalam organisasi, maupunantara organisasi dengan mitra kerja.Tata hubungan komunikasi adalah sistem pengelolaan komunikasi yangterjadi dalam suatu organisasi dan bertujuan untuk meningkatkan kinerja organisasitersebut. Melalui komunikasi, maka akan mengantarkan terbentuknya kesatuansistem dari bagian-bagian yang saling bergantung serta terciptanya pola hubungantata kerja yang harmonis. Profil sebuah organisasi merupakan paduan dari berbagaibagian yang satu sama lainnya saling bergantung. Komunikasi sangat penting untuk

9mempersatukan bagian-bagian tersebut guna mencapai tujuan bersama. Di dalamkegiatan sehari-hari, hampir seluruh aktivitas pimpinan dan anggota, pada dasarnyamerupakan bentuk komunikasi organisasi.Komunikasi organisasi adalah komunikasi antar manusia (HumanCommunication) yang terjadi dalam konteks organisasi di mana terjadi jaringanjaringan pesan satu sama lain yang saling bergantung satu sama lain. Dengandemikian, komunikasi organisasi adalah komunikasi yang terjadi dalam suatuorganisasi antara pemimpin dengan pegawai atau sesama pegawai untuk mencapaisuatu tujuan tertentu baik melalui media maupun face to face. (Bungin, 2007 : 274).Wayne Pace dan Don F. Faules (dalam Suranto 2018 : 17) mendefinisikankomunikasi organisasi sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unitkomunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. MuhammadArni (dalam Suranto 2018 : 17) mengemukakan komunikasi organisasi adalahproses pertukaran pesan dalam sebuah organisasi dan dipengaruhi olehlingkungannya sendiri baik internal maupun eksternal. Sementara itu, Ig. Wursanto(dalam Suranto 2018 : 17) menjelaskan bahwa komunikasi organisasi (terutamapada organisasi formal) dapat dibedakan menjadi dua macam pengertian, sebagaiberikut.a. Tata hubungan administrasi, disebut juga tata hubungan fungsi, yaitu tatahubungan (komunikasi) yang dilakukan oleh setiap orang yang mempunyaifungsi dan kedudukan sebagai administrator atau manajer dengan parabawahan atau para pegawai pelaksana yang mengandung unsur perintah.

10b. Hubungan tata usaha, adalah hubungan yang terjadi atau yang berlangsungantara satuan organisasi dengan satuan lain didalam organisasi dan tidakmengandung unsur perintah. Hubungan ini hanya bersifat pengirimaninformasi dalam rangka pelaksanaan pekerjaan organisasi. Pengirimaninformasi ini dapat dilakukan melalui surat-surat atau dapat juga melaluitelepon.Perlu dipahami, bahwa pelaku komunikasi dalam proses komunikasiorganisasi tidak selamanya perorangan/individu, melainkan sering kali komunikasiitu berlangsung antara pihak satu dengan pihak lain sama-sama mengatasnamakanlembaga, unit kerja, atau sebuah seksi tertentu. Dalam konteks ini, pengertiankomunikasi organisasi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan di antaraunit kerja yang merupakan bagian dari suatu susunan organisasi. Suatu organisasiterdiri dari unit-unit kerja yang menunjukkan adanya hubungan-hubunganhorisontal dan vertikal. Misalnya, komunikasi antara unit produksi dengan unitpemasaran, menunjukkan bahwa meskipun yang saling berbicara hanyalah seorangkepala unit produksi dan seorang kepala unit pemasaran, tetapi keduanyaberkomunikasi atas nama unit kerjanya masing-masing.Secara sederhana, komunikasi organisasi adalah aktivitas komunikasidalam lingkungan organisasi. Organisasi terdiri atas unsur pengurus dan anggota,ada pimpinan dan staf karyawan. Apabila Anda menjadi anggota organisasitertentu, maka informasi yang ada pada diri Anda sangat diperlukan oleh anggotalainnya dan diperlukan pula oleh pimpinan dalam rangka pengambilan keputusan.Sebaliknya, informasi yang dikuasai oleh kolega, sebenarnya juga Anda perlukan

11sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan tindakan sehingga terjadikeharmonisan. Proses bertukar informasi dan ide-ide antara para pimpinan dananggota, dinamakan komunikasi internal. Apabila transaksi informasi tersebutmelibatkan pihak-pihak di luar organisasi. Proses ini disebut komunikasi eksternal.(Suranto, 2018 : 18)Perencanaan dan pelaksanaan komunikasi organisasi, sebaiknya mengacukepada kepentingan organisasi, bukan kepentingan individu. Oleh karena itu, perluproses panjang yang melibatkan para anggota untuk melakukan identifikasimasalah komunikasi di kalangan anggota (dari bawah), dimusyawarahkan,diputuskan, dan dilaksanakan dengan melibatkan semua pemangku kepentingan diorganisasi. Melalui komunikasi yang baik, diharapkan dapat diperoleh manfaat bagiorganisasi sebagai berikut.1) Citra organisasi lebih baik.2) Respons khalayak lebih dinamis .3) Kemitraan lebih kuat.4) Arus kerja lebih teratur.5) Produktivitas meningkat.6) Pengambilan keputusan lebih cepat.7) Pemecahan masalah lebih akurat.2.Pola Komunikasi OrganisasiKata pola komunikasi berasal dari dua suku kata yakni pola dankomunikasi. Pola menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002 : 885) dapatdiartikan sebagai bentuk (struktur) yang tetap. Sedangkan dalam kamus Ilmiah

12Popular pola dapat diartikan sebagai model, contoh, pedoman (rancangan).Diantara orang-orang yang berada dalam suatu organisasi akan terjadinya salingpertukaran pesan, pertukaran pesan ini melalui jalan tertentu yang dinamakanpola aliran informasi atau jaringan komunikasi. Peranan individu dalam sistemkomunikasi ditentukan oleh hubungan struktur antara satu individu lainnyadalam organisasi. Hubungan ini ditentukan oleh pola hubungan interaksiindividu dengan aliran informasi dalam jaringan komunikasi. (Masmuh, 2008 :56-57)Komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin, yaitucommunicatus yang berarti berbagi atau menjadi milik bersama. Kata sifatnyacommunis yang bermakna umum atau bersama-sama. Menurut Everett M.Rogers dan Lawrence Kincaid (dalam Fajar, 2009 : 31-32) menyatakan bahwakomunikasi adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk ataumelakukan pertukaran informasi antara satu sama lain, yang pada gilirannyaterjadi saling pengertian yang mendalam.Pola komunikasi adalah suatu gambaran yang sederhana dari proseskomunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasidengan komponen lainnya (Soejanto, 2005 : 27). Menurut Syaiful Bahri (2004 :1) pola komunikasi diartikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang ataulebih dalam proses pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang tepatsehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Pola komunikasi adalah sistempenyampaian pesan komunikasi dari komunikator kepada komunikan denganmaksud untuk mengubah pendapat, sikap maupun perilaku komunikan. Sistem

13penyampaian pesan didasarkan pada penggunaan sejumlah teori-teorikomunikasi dalam menyampaikan pesan langsung ataupun melalui perantaramedia tertentu, pesan komunikasi disampaikan melalui lambang (symbol)komunikasi dalam bahasa verbal maupun nonverbal serta media komunikasilainnya seperti media teknologi informasi, media radio visual, surat kabar,majalah dan lain-lain.Menurut Tubbs dan Moss dalam Sentosa (2015 : 497) pola komunikasidapat dicirikan oleh komplementaris atau simetris. Hubungan komplementerialah satu bentuk perilaku dominan dari satu partisipan mendatangkan perilakutunduk dan lainnya. Simetri ialah tingkatan sejauh mana orang berinteraksi atasdasar kesamaan. Pola komunikasi dan aktifitas organisasi atau suatu instansisangat tergantung pada tujuan, gaya manajemen, dan iklim organisasi yangbersangkutan, artinya bahwa komunikasi itu tergantung pada kekuatan-kekuatanyang bekerja dalam organisasi tersebut, yang ditujukan oleh mereka yangmelakukan pengiriman dan penerimaan pesan, dalam artian komunikasipimpinan dan bawahan.Pola komunikasi sebagaimana dijelaskan di atas merujuk pada upayapenyampaian pesan melalui sebuah proses yang oleh karena itu proses inidikaitkan dengan keberadaan jaringan komunikasi. Pemahaman mengenai polakomunikasi salah satunya dapat dilihat dari keberadaan teori jaringansebagaimana diungkapkan Weick dan Taylor (dalam Littlejhon, 2009 : 370)bahwa pola-pola komunikasi akan berkembang seiring waktu dalam sebuahorganisasi. Salah satu cara untuk melihat susunan organisasi adalah dengan

14menguji pola-pola interaksi ini untuk melihat siapa yang berkomunikasi dengansiapa. Karena tidak ada seorang pun yang berkomunikasi sama dengan semuaanggota organisasi. Sehingga dapat melihat kelompok-kelompok hubungankomunikasi yang saling terhubung untuk membentuk keseluruhan jaringan.Pola komunikasi dilakukan dalam usaha untuk menemukan cara terbaikdalam berinteraksi ketika penyampaian pesan. Walaupun sebelumnya tidak adacara yang benar-benar paling baik secara universal di bidang komunikasidikarenakan informasi dapat dikirimkan dengan tujuan yang berbeda-beda. Carayang paling efektif dalam mengomunikasikan pesan-pesan tergantung padafaktor situasional, seperti: kecepatan, ketelitian, biaya, dan keterbatasan waktu.Meskipun demikian, suatu analisis jaringan komunikasi sangat membantu untukmenentukan pola-pola mana yang paling cepat penyampaiannya, paling teliti,paling luwes dan sebagainya. Pada komunikasi organisasi kita tentu berbicaratentang bagaimana komunikasi itu dapat tersalurkan karena, komunikasi yangterjadi dengan orang-orang didalam organisasi disebut komunikasi internal disamping itu, organisasi juga perlu melakukan komunikasi dengan pihak luar,disebut komunikasi eksternal.Pola komunikasi merupakan pengembangan dari struktur jaringankomunikasi. Dengan jaringan komunikasi dapat diketahui bentuk hubungan ataukoneksi anggota organisasi, keterbukaan satu individu dengan individu lain danorang-orang yang memegang peranan utama dalam organisasi. Pertukaraninformasi yang terjadi di antara individu-individu tersebut akan membentuksebuah pola (Romli, 2014 : 102).

15Menurut Griffin (2012), terdapat berbagai pola komunikasi dalamkelompok kerja yang dapat diidentifikasi, diantaranya adalah :a. Pola Komunikasi Roda (wheel)IHGAFBCDEPola roda (wheel), yaitu pola komunikasi yang menggambarkan darisatu sumber untuk kemudian pesan disebarkan kepada yang lain dari sumbertersebut. Pola komunikasi seperti ini biasanya dilakukan oleh sebuah kelompokdi mana pemimpin memiliki kontrol penuh terhadap seluruh anggota. Sumberinformasi yang didapatkan hanya melalui pemimpin yang menjadi satu-satunyasumber informasi. Dalam pola roda semua komunikasi mengalir melalui satuindividu sentral yang biasanya diungkapkan pemimpin kelompok (Griffin,2012).Jaringan komunikasi berbentuk roda menggambarkan bagaimana aliraninformasi itu bersumber dari sentral A (sentralisasi). Dari A informasi itudialihkan kepada B atau C, D, dan E lalu masing-masing merespons kembaliinformasi itu kepada A, inilah jaringan komunikasi yang f

Pola Komunikasi Organisasi di Kantor Camat Tamalate Kota Makassar (dibimbing oleh Ihyani Malik dan Syukri) Pola komunikasi organisasi merupakan hal penting dalam sistem pengendalian kepada pegawai/bawahan. Adanya pola komunikasi yang ditetapkan oleh pimpinan membuat komunikasi dalam organisasi berjalan berdasarkan pola-

Related Documents:

organisasi. Pola komunikasi organisasi adalah suatu cara berkomunikasi yang berupa penyampaian atau pengiriman informasi dari pengirim kepada penerima dan dapat dipahami. Fakta yang terjadi dalam proses pola komunikasi organisasi di Kantor Camat Tallo Kota Makassar terdapat berbagai macam pola dan pendapat yang ada di dalam organisasi.

Pola Komunikasi dalam Stuktur Organisasi. Komunikasi Vertiksal Komunikasi Horisontal. Komunikasi Informal Komunikasi Formal. Bentuk Komunikasi Grapevine. GOSIP Satu orang berkomunikasi kepada banyak orang CLUSTER Banyak orang ber

melakukan pengamatan tentang pola komunikasi organisasi, metode komunikasi organisasidan hambatan serta solusi dalam membangun solidaritas anggota yang terjadi di dalam organisasi karang taruna Merah Putih desa Gadel, kecamatan Tandes, kota Surabaya, sebagaimana tersaji berikut ini: 1. Jaringan Komunikasi Organisasi Komunikasi secara komunal .

Pola komunikasi merupakan model dari proses komunikasi, sehingga dengan adanya berbagai macam model komunikasi dan bagian dari proses komunikasi akan dapat ditemukan pola yang cocok dan mungkin digunakan dalam berkomunikasi. Komunikasi merupakan aktifitas dasar manusia.

kompleksitas teknologi, pola-pola otoritas, dan sebagainya). Komunikasi dengan luar organisasi (e xternal communication) adalah pertukaran pesan (m essage) antara organisasi atau masuknya arus informasi dari luar lingkungan kedalam organisasi.3 Setiap langkah dalam manajemen dan pengoperasian suatu organisasi

Silabus : Komunikasi Bisnis (Praktek) Kode : KEU2012 SKS : 2 NO Pertemuan Bahan Kajian 1 I MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS a. Pengertian Komunikasi Bisnis b. Bentuk Dasar Komunikasi c. Proses Komunikasi d. Munculnya Kesalahpahaman Komunikasi e. Bagaimana Memperbaiki Komunikasi 2 II KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI a.

dalam menggerakkan jalannya organisasi.2 Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dipungkiri begitu juga halnya bagi suatu organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dapat berjalan lancar dan berhasil dan begitu juga sebaliknya kurangnya atau tidak adanya komunikasi organisasi dapat mecet atau berantakan.

The grid, one of the oldest architectural design tools, is a useful device for controlling the position of building elements. Grids have been and continue to be used in all manner of layout tasks from urban design to building construction (see figure 1) . A grid can help a designer control the positions of built and space elements, making the layout task more systematic. By determining .