SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN UNIVERSITAS DALAM . - Unismuh

1y ago
15 Views
2 Downloads
1.41 MB
94 Pages
Last View : 23d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Milena Petrie
Transcription

SKRIPSIPOLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN UNIVERSITAS DALAMMENGATASI DEMONSTRASI MAHASISWA PADA KAMPUSUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARDisusun dan diusulkan oleh:MUH IQBAL105650002815PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASIFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARTAHUN 2021

Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi Demonstrasi MahasiswaPada Kampus Universitas Muhammadiyah MakassarSkripsiSebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh GelarSarjana Ilmu KomunikasiDisusun dan diusulkan oleh:MUH IQBALNomor Stambuk: 105650002815KepadaPROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASIFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR2021i

ABSTRAKMUH.IQBAL, 2021.Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas DalamMengatasi Demonstrasi di Universitas Muhammadiyah Makassar (Dibimbingoleh Anwar Parawangi dan Arni).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi persuasif PimpinanUniversitas Muhammadiyah Makassar Dalam Mengatasi Demonstrasi.Jenis dan tipe yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitiankualitatif dengan tipe deskriptif kualitatif. Informan dalam penelitian ini sebanyak5 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi,wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalampenelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahwa komunikasi persuasif PimpinanUniversitas Dalam Mengatasi Demonstrasi merujuk 2 aspek yaitu : (1)PolaKomunikasi Persuasif Kognitif yaitu dengan memberikan penjelasan sertapemahaman kepada demonstran dan Pola Komunikasi Afektif yaitu denganmembangun kepercayaan dengan demonstran. (2). Faktor Pendukung danPenghambat Pola Komunikasi Persuasif, pada faktor pendukung dijelaskan bahwafaktor pendukung dalam pola komunikasi adalah sarana dan prasana serta adanyakerjasama dengan media. Sedangkan faktor penghambat di tinjau pada kurangnyaruang diskusi serta terhambatnya informasi-informasi tentang kebijakan kampus.Keyword : Komunikasi Persuasif Kognitif,Afeksi, Faktor Pendukung danFaktor Penghambat.iv

KATA PENGANTARAlhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkanrahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yangberjudul “POLA KOMUNIKASI PERSUASI PIMPINAN UNIVERSITASDALAM MENGATASI DEMONSTRASI MAHASISWA DI UNIVESITASMUHAMMADIYAH MAKASSAR”.Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syaratdalam memperoleh gelar sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial danIlmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan selesai tanpaadanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, padakesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada yang terhormatBapak Dr. Anwar Parawangi, M.Si selaku Pembimbing I dan Ibu Arni,S.Kom,M.I.Kom selaku Pembimbing II. Yang ditengah kesibukannya selalu senantiasameluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis, sehinggaskripsi ini dapat diselesaikan. Selain itu, juga sebagai motivator yang tiadahentinya memberi semangat kepada penulis untuk tetap optimis dalam mengejarcita-cita. Juga terimakasih penulis ucapkan kepada yang terhormat:1. Kedua orang tua tercinta (Bapak Abbas dan Ibu Saharia) dan segenapkeluarga yang senantiasa memberikan semangat dan bantuan, baik moralmaupun materil.2. Ibu Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos., M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosialdan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.v

3. Bapak Dr. H. Muh. Tahir, M.Si Selaku Ketua Jurusan Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas MuhammadiyahMakassar.4. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politikyang senantiasa memberikan ilmu dan arahannya untuk senantiasamenyelesaikan Skripsi ini.5. Saudara-saudariku yang ada di lembaga PIKOM IMM FISIP dan HMJIlmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Makassar yang senantiasaselalu mengingatkan serta memberi motivasi hingga Skripsi ini selesai.6. Bapak WR 3 dan Staff Humas Universitas Muhammadiyah Makassar yangsenantiasa meluangkan waktunya untuk melengkapi data peneliti.Demi kesempurnaan skripsi ini. Saran dan kritikan yang sifatnya membangunsangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini berguna dan bermamfaat bagipembaca.Makassar, 26 Februari 2021Muh.Iqbalvi

DAFTAR ISISAMPULHALAMAN PENGAJUAN SKRIPSI . iHALAMAN PERSETUJUAN . iiPENERIMAAN TIM . iiiHALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ILMIAH . iiiABSTRAK . ivKATA PENGANTAR . vDAFTAR ISI . viDAFTAR TABEL .BAB I PENDAHULUANA.B.C.D.Latar Belakang . 1Rumusan Masalah . 4Tujuan Penelitian . 4Kegunaan Penelitian. 5BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. Penelitian Terdahulu . 6B. Pola Komunikasi . 8C. Komunikasi Persuasif. 101. Pengertian Komunikasi . 102. Unsur-unsur Komunikasi Persuasif. 12D. Teori Komunikasi Persuasif . 151. Teori-teori Komunikasi Persuasif . 15E. Prinsip dan Teknik Dalam Komunikasi Persuasif . 171. Prinsip Komunikasi Persuasif . 172. Teknik Komunikasi Persuasif . 20

F.G.H.I.3. Efektifitas Komunikasi Persuasif . 234. Tolak Ukur Komunikasi Persuasif . 27Demonstrasi. 291. Pengertian Demonstrasi . 292. Penyebab Timbulnya Demonstrasi Yang Anarkis . 313. Faktor Terjadinya Demonstrasi Anarkis . 33Kerangka Pikir . 37Fokus Penelitian . 37Deskripsi Fokus Penelitian. 37BAB III METODE PENELITIANA.B.C.D.E.F.G.Waktu Dan Lokasi Penelitian. 38Jenis Dan Tipe Penelitian . 38Sumber Data . 39Informan Penelitian . 39Teknik Pengumpulan Data . 40Teknik Analisis Data . 40Pengabsahan Data . 41BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Gambaran Umum Lokasi Penelitian . 421. Kondisi Geografis . 422. Sejarah Universitas Muhammadiyah Makassar . 423. Visi . 454. Misi . 465. Struktur Organisasi. 476. Profil Fakultas Dan Program Studi . 48B. Hasil Penelitian . 481. Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Unversitas Dalam MengatasiDemonstrasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar.482. Faktor penghambat dan pendukung Pola komunikasi PersuasifPimpinan dalam mengatasi demonstrasi mahasiswa. 60C. Pembahasan Penelitian . 64

BAB V PENUTUPA. Simpulan . 72B. Saran. 73DAFTAR PUSTAKAMATRIKS WAWANCARALAMPIRANRIWAYAT HIDUP

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahDemonstrasi di negara demokrasi seperti Indonesia bukanlah hal yangbaru, Aksi tersebut sudah sangat lazim digunakan sebagai instrumen untukmengkomunikasikan atau menyampaikan aspirasi. Pada dasarnya aksi demosendiri adalah wujud aplikasi dari nilai pancasila sila ke-4 yang mencakupmusyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama. Dengankata lain demonstrasi merupakan suatu yang legal untuk dilakukan olehberbagai elemen masyarakat tak terkecuali oleh mahasiswa itu sendiri. Takhanya itu menyampaikan pendapat dimuka umum merupakan contoh darikebebasan berpendapat ini juga diatur dalam undang-undang dasar 1945 pasal28 yang berbunyi “kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkanpikiran lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang”Seiring dengan dinamika masyarakat yang semakin maju, dibentuknyaundang-undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan MenyampaikanPendapat di muka umum ternyata menimbulkan masalah baru yang juga sangatmeresahkan masyarakat. Pihak-pihak yang melakukan penyampaian aspirasimelalui media demonstrasi ternyata tidak mengindahkan aturan yang ada.Sehingga banyak hak warga negara yang terabaikan dalam pelaksanaandemonstrasi.1

2Kota makassar termasuk salah satu kota yang mahasiswanya begituantusias dengan gerakan demonstrasi. Berbagai Universitas baik negerimaupun Swasta di Makassar menggunakan demonstrasi sebagai jalan menuntutkeadilan. Dari pengamatan peneliti Salah satu kampus yang dikenal palingsering melakukan aksi demonstrasi ialah Universitas MuhammadiyahMakassar.Demonstrasimahasiswayang akhir-akhir inicukup meresahkanmasyarakat terutama pengguna jalan raya, demonstran menilai jalan rayamerupakan termpat terbaik untuk menyampaikan aspirasi. Para demonstranseakan-akan tidak memperdulikan aturan dan kenyamanan pengguna jalan.Analisis mengenai demonstrasi mahasiswa yang anarkis diulas cukup baik olehAswar Hasan (mantan aktifis mahasiswa era 80-an). Menurutnya terjadidisorentasi gerakan dalam tubuh gerakan mahasiswa di Makassar. Mahasiswamenargetkan agar gerakannya mendapatkan perhatian ekstra dari semua pihak,khusunya pemerintah pusat. Lebih jauh mahasiswa mnganggap pejabatpemerintahan telah kebal jika ketidakadilan disampaikan begitu saja.Maka dari itu, gerakan parlemen jalanan dengan menutup jalan dansebagainya adalah cara yang paling ampuh. Tentunya jika memang demikianpersepsi mahasiswa, maka secara psikologi terjadi frustasi gerakan dengantindakan yang membabi buta (Aswar Hasan 2003). Di satu sisi merekamengikrarkan diri demonstrasi mereka merupakan wujud dari pembelaan danaspirasi terhadap rakyat dan kaum lemah, namun disisi lain masyarakat justru

3merasa risih dan terhadap tindakan mereka, bahkan tak jarang demonstrasijustru merugikan mereka.Seperti yang dilansir dari portal Sindo News, diberitakan bahwa pada 28oktober 2019 dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda di Sulawesi Selatandiperingati dengan aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa diberbagaikampus kondisi tersebut salah satunya terpantau di depan kampus UniversitasMuhammadiyah Makassar. Dari pantauan dilokasi, Mahasiswa terlihatmembakar ban dan menutup jalan. Tentunya dengan demonstrasi yang sepertiini dapat menimbulkan banyak permasalahan tidak hanya pada pengguna jalan,ini juga dapat mengganggu aktifitas perkuliahan. Untuk itu PimpinanUniversitas harus betul-betul memperlihatkan jati dirinya dalam menanganiaksi demonstrasi yang terjadi.Daripengamatanmemaksimalkannamun masih adaawalpeneliti,PimpinanUniversitassudahdalam melakukan persuasi untuk menangani demonstrasiyang terjadi di Universitas Muhammadiyah Makassar.sehingga aksi demonstransi anarkis sering terjadi. Maka dari itu diperlukankomunikator/persuader yang tepat dalam mengatasi problematika dikalanganmahasiswa yang melakukan demonstrasi, mengingat pihak kampus jugasepatutnya turut bertanggungjawab terhadap hal-hal yang berkaitan denganelemen kampus termasuk mahasiswa.Salah satu metode yang dapat digunakan oleh Pimpinan UniversitasMuhammadiyah Makassar yaitu komunikasi persuasif head to head dalam hal

4menangani aksi demonstrasi yang dipelopori oleh lembaga-lembaga internalkampus. Dimana Pimpinan Universitas melakukan pendekatan-pendekatanemosional dengan ketua-ketua lembaga maupun pengurus-pengurus lembagainternal.Seperti yang yang dikemukakan oleh Steward L. Tubbs dan Sylvia Moss(Rahmat, 2009:14), bahwa komunikasi yang efektif paling tidak menimbulkanlima hal. Salah satunya adalah mempengaruhi sikap seseorang ini. Upayamempengaruhi sikap seseorang ini disebut dengan komunikasi persuasif.Maka dari itu peneliti memilih fokus pada penanganan demonstrasimelalui komunikasi persuasif. Karena demonstrasi yang anarkis bisa diatasidengan cara persuasif oleh pimpinan universitas, maka dari itu peneliti tertarikmengkaji Pola komunikasi persuasif dalam mengatasi demonstrasi anakrisyang terjadi di Universitas Muhammadiyah MakassarB. Rumusan masalahBerdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang masalah, makapeneliti merumuskan permasalahan1. Bagaimana Pola Komunikasi Persuasif Dalam Mengatasi DemonstrasiMahasiswa?2. Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola KomunikasiPersuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa?

5C. Tujuan penelitian1. Untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi persuasif Rektor sitasmuhammadiyah makassar.2. Untuk mengetahui faktor penghambat dan faktor pendukung PolaKomunikasi Persuasif Pimpinan dalam mengatasi demonstrasi mahasiswa.D. Kegunaan penelitian1. Kegunaan teoritisb. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap ilmupengetahuan serta menjadi referensi bacaan, terutama yang berkaitandengan kajian komunikasi persuasif.c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan maupun rujukanuntuk penelitian sejenisnya.2. Kegunaan praktisa. Bagi mahasiswa universitas muhammadiyah makassar, untuk bagaimanamemaksimalkan komunikasi persuasif serta memberikan gambaran danpemahaman tentang bagaimana mengatasi demonstrasi anarkis diranakampus.b. Bagi masyarakat luas, sebagai bahan pembelajaran dan wawasan barumengenai komunikasi persuasif dalam rana kampus.

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Penelitian TerdahuluUntuk mempermudah dalam memahami pengkajian tema yang terkait,peneliti berupaya mencari referensi mengenai yang sudah dilakukan olehorang lain. Hasil penelitian yang sudah ada tersebut kemudian dijadikansebagai acuan penulis untuk meneliti dengan tema yang sama. namunmeskipun begitu, dalam bagian ini tentu saja peneliti tidak akan menjabarkanterlalu banyak mengenai penelitian terdahulu yang penulis jadikan sebagaiacuan.Tabel 2.1 Penelitian terdahulu pertamaNamaAen Istianah AfiatiSkripsiKomunikasi Persuasif Dalam Pembentukan Sikap(Studi Deskriptif Kualitatif pada Pelatih MiliterTamtama)2015Tahun TerbitLokasiTNI AD di Sekolah Cirata Tamtama Rindam IVDiponegoro KebumenHasil PenelitianPenelitian tersebut mempunyai hasil bahwa Dalampembentukan sikap dengan komunikasi persuasivePendidikan militer menerapkan cara : 1). PendekatanPersonal, 2). Memberi motivasi 3). Memberikancontoh dan peragaan visual, 4). Menjelaskan tugasdan kewajiban.Persamaan penelitian ini adalah sama-sama meneliti mengenai komunikasipersuasif. Kemudian yang membedakan penelitian diatas dengan penelitian ini6

7adalah dalam hal pembetukan sikap dengan komunikasi persuasif pendidikanmiliter serta efektifitas komunikasi persuasif sedangkan penelitian ini berfokuspada pola komunikasi persuasif yang ada pada perguruan tinggi.Tabel 2.2 Penelitian terdahulu keduaNamaDiastu KarlindaSkripsiTeknik Komunikasi Persuasif Untuk MeningkatkanMotivasi Belajar Siswa Kelas X Program KeahilanAdministrasi Perkantoran di SMK Muhammadiyah 2YogyakartaTahun Terbit2013LokasiSMK Muhammadiyah 2 YogyakartaHasil Penelitianhasil penelitian : 1) Teknik komunikasi persuasif yangdigunakan oleh para guru dalam meningkatkan motivasibelajar siswa adalah teknik asosiasi, teknik integrasi,teknik ganjaran, teknik tataan, dan teknik red-herring. 2)Hambatan yang muncul dalam pelaksanaan komunikasipersuasif berasal dari pihak guru, siswa maupunlingkungan. 3) Upaya untuk mengatasi hambatan dalamkomunikasi persuasive dilakukan oleh guru dan siswa.Persamaan penelitian Sama-sama meneliti peran komunikasi persuasif dalam merubahsikap dan Perbedaannya dalam penelitian terdahulu lokasi yang dijadikan sebagai fokuspenelitian adalah SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta yang berfokus pada MotivasiBelajar. Selain itu penelitian terdahulu lebih berfokus pada teknik komunikasi persuasifyang digunakan dalam mengubah sikap dan perilaku. Sedangkan penelitian sekarangberfokus pada Pola komunikasi persuasif dalam penanganan demonstrasi di perguruantinggi.

8Tabel 2.3 Penelitian terdahulu ketigaNamaCathySkripsiStrategi Komunikasi Persuasif Dalam MeningkatkanKinerja di PT Nadi Digital IndonesiaTahun Terbit2014LokasiJakarta IndonesiaHasil PenelitianStrategi komunikasi persuasif, penggunaan teknikkomunikasi yang tepat, sehingga kinerja karyawanyang tidak baik, atau sedang menurun kembalimeningkat. Penting nya fungsi pimpinan a, sehingga memicu semangat karyawandalam bekerja.persamaan penelitian tersebut dengan yang dilakukan peneliti adalah samasama memiliki teknik komunikasi yang bersifat persuasif untuk mencapai tujuan.Sedangkan perbedaannya penelitian terdahulu lebih mengarah kepada komunikasipersuasif pimpinan suatu perusahaan kepada karyawan sedangkan penilitisekarang mengarah kepada pimpinan universitas kepada mahasiswa.B. Pola akomunikasididefinisikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih dalamproses pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat sehinggapesan yang dimaksud dapat dipahami. Pola komunikasi adalah sistempenyampaian pesan komunikasi dari komunikator kepada komunikan yangbertujuan mengubah pendapat, tindakan maupun perilaku komunikan.

9Komunikator dan komunikan dapat menyampaikan pesan secara langsungmaupun melalui perantara media tertentu, seperti lambang komunikasi dalambahasa verbal maupun nonverbal serta media teknologi informasi. MenurutTubbs dan Moss dalam Sentosa (2015 : 497) pola komunikasi dapat dicirikanoleh komplementaris atau simetris. Dalam hubungan komplementer satubentuk perilaku dominan dari satu partisipan mendatangkan perilaku tundukdan lainnya.Dalam simetri, tingkatan sejauh mana orang berinteraksi atas dasarkesamaan. Pola komunikasi dan kegiatan organisasi atau suatu instansi sangatbergantung pada tujuan, gaya manajemen, dan iklim organisasi. Maksudnyaadalah komunikasi bergantung pada kekuatan-kekuatan yang bekerja diorganisasi, yang dilakukan oleh anggota organisasi yang melakukan pertukaranpesan, dalam artian komunikasi pimpinan dan bawahan.Pola komunikasi sebagaimana dijelaskan di atas merujuk pada upayapenyampaian pesan melalui sebuah proses yang oleh karena itu proses inidikaitkan dengan keberadaan jaringan komunikasi. Pemahaman mengenai polakomunikasi salah satunya dapat dilihat dari keberadaan teori jaringansebagaimana diungkapkan Weick dan Taylor (dalam Littlejhon, 2009 : 370)bahwa pola-pola komunikasi akan berkembang seiring waktu dalam sebuahorganisasi.Salah satu cara untuk melihat susunan organisasi adalah dengan mengujipola-pola interaksi ini untuk melihat siapa yang berkomunikasi dengan siapa.Karena tidak ada seorang pun yang berkomunikasi sama dengan semua

10anggota organisasi. Sehingga dapat melihat kelompok-kelompok hubungankomunikasi yang saling terhubung untuk membentuk keseluruhan jaringan.Pola komunikasi dilakukan dalam upaya untuk mendapatkan cara komunikasiyang paling efektif saat menyampaikan pesan.Meskipun sebelumnya tidak ada cara yang benar-benar paling baik secarauniversal dalam bidang komunikasi karena informasi dapat dikirimkan dengantujuan yang berbeda-beda. Cara yang paling efektif untuk mengkomunikasikanpesan tergantung dari faktor situasional, seperti: kecepatan, ketelitian, biaya,dan keterbatasan waktu. Meskipun demikian, suatu analisis jaringankomunikasi sangat menunjang untuk memutuskan pola-pola mana yang palingcepat penyampaiannya, paling teliti, paling luwes dan sebagainya.C. Komunikasi Persuasif1. Pengertian Komunikasi PersuasifAda beragam pengertian tentang komunikasi persuasif yang dikemukakanoleh para ahli. Menurut K. Andeerson (1972:218), mendefinisikan komunikasipersuasif sebagai perilaku komunikasi yang mempunya tujuan mengubahkeyakinan, sikap atau perilaku individu atau kelompok lain melalui trnsmisibeberapa pesan.Sedangkan R.Bostrom (1971:6) mengatakan bahwa komunikasi persuasifadalah perilaku komunikasi yang bertujuan mengubah, memodifikasi ataumembentuk respon (sikap atau perilaku) dari penerima. Selain itu, komunikasipersuasif juga diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan sebagai ajakan

11atau bujukan agar bertindak sesuai dengan keinginan komunikator (Barata,2003 : 70).Menurut De Vito (2011 : 499) usaha melakukan persuasi ini memusatkanperhatian pada upaya mengubah atau memperkuat sikap atau kepercayaankhalayak atau pada upaya mengajak mereka bertindak dengan cara tertentu.Persuasi juga dipahami sebagai usaha merubah sikap melalui penggunaanpesan dan berfokus pada karakteristik komunikator dan pendengar.Menurut Olzon dan Zanna (dalam Aen Istianah Afiati 2015) persuasididefinisikan sebagai perubahan sikap akibat paparan informasi dari orang lain.Adapun tujuan komunikasi persuasif secara bertingkat ada dua (De Vito dalamRiyanto & Mahfud, 2012 : 51) yaitu : (1) mengubah atau menguatkankeyakinan (believe) dan sikap (attitude) auidens, (2) mendorong our)tertentuyangdiharapkan.Berdasarkan pemaparan tersebut, komunikasi persuasif haruslah efektif,yang berarti harus menimbulkan efek. Efek menurut Applbaum (dalamEffendy, 2009 : 80), adalah apa yang terjadi pada komunikan sebagai akibatdari dampak stimuli atau pesan. Dalam komunikasi persuasif, efeknya harusmerupakan dampak dalam perubahan sikap, opini dan tingkah laku yang timbuldari kesadaran komunikan, sebab komunikasi persuasif berbeda dengankomunikasi informatif dan berbeda pula dengan komunikasi koersif.

122. Unsur-unsur dalam Komunikasi PersuasifAdapun unsur-unsur dalam suatu proses komunikasi persuasif menurutSumirat & Suryana (2014 : 225) adalah :a. PersuaderPersuader adalah orang atau sekelompok orang yang menyampaikanpesan dengan tujuan untuk mempenagruhi sikap, pendapat danperilaku orang lain, baik secara verbal meupun nonverbal.b. PersuadeePersuadee adalah orang atau kelompok orang yang menjadi tujuanpesan itu disampaikan/disalurkan oleh persuader/komunikator baiksecara verbal maupun nonverbal.c. yangdisampaikannya akan menentukan efektif tidaknya komunikasipersuasif yang terjadi. Persepsi menurut Mar’at (dalam Sumirat &Suryana, 2014) merupakan proses pengamatan seseorang yang berasaldari komponen kognisi. Persepsi dipengaruhi oleh faktor-faktorpengalaman, proses belajar, cakrawala, dan pengetahuan seseorang.d. Pesan PersuasifMenurut Littlejohn (dalam Ritonga 2005 : 5), pesan persuasifdipandang sebagai usaha sadar untuk mengubah pikiran dan tindakandengan manipulasi motif-motif kearah tujuan yang telah ditetapkan.Makna manipulasi dalam pertanyaan tersebut bukanlah mengurangi

imemamfaatkan faktum-faktum yang berkaitan dengan motif-motifkhalayak sasaran, sehingga tergerak untuk mengikuti maksud pesanyang disampaikan kepadanya.e. Saluran Persuasifsaluran merupakan perantara ketika seseorang persuadee mengoperkankembali pesan yang berasal dari sumber awal untuk tujuan akhir.Saluran (channel) digunakan oleh persuader untuk berkomunikasidengan berbagai orang, secara formal maupun non formal, secara tatapmuka (face to face communacation).f. Umpan Balik dan EfekMenurut Sastropoetra ( dalam Sumirat & Suryana, 2014 : 2.38) umpanbalik adalah jawaban atau reaksi yang datang dari komunikan ataudatang dari pesan itu sendiri. Umpan balik terdiri dari umpan balikinternal dan umpan balik eksternal. Umpan balik internal adalah reaksikomunikator atas pesan yang disampaikannya. Jadi, umpan balikinternal bersifat koreksi atas pesan yang terlanjur diucapkan.Sedangkan umpan balik eksternal adalah reaksi yang datang darikomunikan karena pesan yang disampaikan komunikator tidakdipahami atau tidak sesuai dengan keinginananya atau harapannya.Sedangkan efek adalah perubahan yang terjadi pada diri komunikansebagai akibat dari diterimanya pesan melalui proses komunikasi(Sastropoetro dalam Sumirat & Suryana, 2014).

14Perubahan yang terjadi bisa berupa perubahan sikap, pendapat,pandangan dan tingkah laku. Dalam komunikasi persuasif, terjadinyaperubahan baik dalam aspek sikap, pendapat maupun perilaku pada diripersuadee merupakan tujuan utama. Inilah letak pokok yangmembedakan komunikasi persuasif dengan komunikasi lainnya.g. Tujuan Pesan Komunikasi PersuasifMenurut Soemirat dan Suryana (2015: 5.35) mengemukakan bahwaada tiga tujuan pesan komunikasi persuasif, yaitu :Pertama, Membentuk Tanggapan (Shaping Responses) Salah satutujuan komunikasi persuasif adalah membentuk cara tersebutdilakukan pada sasaran yang mengetahui banyak tentang topik yangdibicarakan ataupun tidak. Akibat pembentukan tanggapan tersebutterlihat pada saat sasaran persuasi mengetahui sedikit tentang topikyang dibicarakan.Kedua, Penguatan Tanggapan (Reinforcing Response) Yang dimaksuddengan penguatan tanggapan adalah terdapatnya kesinambunganperilaku yang sedang berlangsung saat ini terhadap beberapa produk,gagasan atau isu. Menurut Fotheringham dalam Soemirat & Suryana(2016: 5.36), maksud dari penguatan tanggapan disini adalahkontinuitas sasaran persuasi yang melakukan apa yang telah merekalakukan. Jika pembentukan tanggapan dihubungkan dengan nilai-nilai

15yang mapan dalam khalayak, maka penguatan tanggapan jugaberkaitan dengan nilai-nilai dan sikap.Ketiga, Pengubahan Tanggapan (Changing Response) Yang dimaksuddengan pengubahan tanggapan adalah pengubahan tanggapan sasaranpersuasi untuk mengubah perilaku mereka terhadap suatu produk,konsep, atau gagasan. Persuader berupaya untuk mengubah nataumenghentikan beberapa perilaku.D. Model dan Teori Komunikasi Persuasif1. Teori Komunikasi Persuasif (Pengharapan Nilai)Menurut perloff (2003) pendekatan expetancy-value memiliki duakomponen utama, yakni kognisi dan afeksi (head and heart). Jika sikapdianggap sebagai fungsi dari nilai-nilai yang diharapkan terhadap objek sikap,harapan yang berhubungan dengan atribut adalah kemungkinan subjektif dariatribut yang ada pada objek sikap. Nilai dari objek sikap tertentu adalahevaluasi terhadap objek sikap tersebut. Model expectancy-value ini merupakansalah satu komponen dari teori resoned action yang secara kognitif memberidampak pada metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan invidu. Hasilriset menunjukkan bahwa kejelasan pemahaman logis mengenai objek sikapsangat mempengaruhi perubahan pada keyakinan pada individu. Contohdalam membeli smartphone mahal. Kebanyakan masyarakat membelismartphone hanya ingin memenuhi harapan sebagai orang melek teknologi,padahal penggunaannya tidak memberi nilai lebih. Artinya, smartphone mahal

16itu hanya digunakan untuk menelpon atau mengirim SMS. Namun, ini berbedadengan pilihan untuk membeli smartphone bisa diberdayagunakan selainhanya untuk menelpon atau mengirim SMS. Bagi pengguna smartphone yangmemamfaatkan kecanggihan atau kecepatan, smartphone mempunyai nilaipengaruh. Sebaliknya, jika alasannya hanya mengikut trend atau mode,smartphone mahal tidak punya pengaruh nilai bagi penggunanya.Adapun pendekatan komunikasi persuasif yang efektif menurut Burgondan Huffner (2002) : Pertama, pendekatan berdasarkan bukti, yaitumengungkapkan data atau fakta yang terjadi sebaga bukti argumentatif agarberkesan lebih kuat terhadap ajakan. Kedua, pendekatan berdasarkanketakutan, yaitu menggunakan fenomena yang menakutkan bagi audience ataukomunikator dengan tujuan mengajak mereka menuruti pesan yang diberikankomunikator. Ketiga, pendekatan berdasarkan humor, yaitu menggunakanhumor atau fantasi yang bersifat lucu dengan tujuan memudahkan masyarakatmengingat pesan karena mempunyai efek emosi yang positif. Keempat,pendekatan berdasarkan diksi, yaitu menggunakan pilihan kat

pemahaman kepada demonstran dan Pola Komunikasi Afektif yaitu dengan membangun kepercayaan dengan demonstran. (2). Faktor Pendukung dan Penghambat Pola Komunikasi Persuasif, pada faktor pendukung dijelaskan bahwa faktor pendukung dalam pola komunikasi adalah sarana dan prasana serta adanya kerjasama dengan media.

Related Documents:

Pola Komunikasi Organisasi di Kantor Camat Tamalate Kota Makassar (dibimbing oleh Ihyani Malik dan Syukri) Pola komunikasi organisasi merupakan hal penting dalam sistem pengendalian kepada pegawai/bawahan. Adanya pola komunikasi yang ditetapkan oleh pimpinan membuat komunikasi dalam organisasi berjalan berdasarkan pola-

pola komunikasi antara pimpinan dan staf yang baik. Hasil dari observasi, wawancara dan dokumentasi kegiatan bahwa sekretarian anta pimpinan dan staf dalam mempertahankan pola komunikasi melakukan beberapa aktifitas Komunikasi yang diantaranya: 1. Komunikasi Dua Arah Interaksi antara orang yang satu

dan hambatan-hambatan komunikasi atau karena tidak ada komunikasi sama sekali. Dalam penulisan skripsi ini akan dibahas permasalahan bagaimana pola komunikasi guru dan murid disekolah. Fokus dalam penelitian ini adalah pola komunikasi antara guru dan murid yang terjadi di dalam kelas pada Sekolah Dasar Luar Biasa.

Pola komunikasi merupakan model dari proses komunikasi, sehingga dengan adanya berbagai macam model komunikasi dan bagian dari proses komunikasi akan dapat ditemukan pola yang cocok dan mungkin digunakan dalam berkomunikasi. Komunikasi merupakan aktifitas dasar manusia.

Silabus : Komunikasi Bisnis (Praktek) Kode : KEU2012 SKS : 2 NO Pertemuan Bahan Kajian 1 I MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS a. Pengertian Komunikasi Bisnis b. Bentuk Dasar Komunikasi c. Proses Komunikasi d. Munculnya Kesalahpahaman Komunikasi e. Bagaimana Memperbaiki Komunikasi 2 II KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI a.

Pola komunikasi dalam organisasi adalah aktivitas penyampaian pesan dan kemudian mendapatkan feed back dari penerima pesan. Menurut Pace dan Faules (2018:174), pola . adalah pimpinan atau anggota lembaga negara yang sesuai dalam Undang-Undang Dasar Negara . Republik Indonesia Tahun 1945.

Pola komunikasi yang terjadi dalam kelompok Ikatan Scooter Wonogiri seperti misal pola komunikasi yang bersifat horizontal dan vertikal dari pola komunikasi tersebut komunitas Scooter, memiliki kelebihan dibanding

“Families will love reading this 25-day Advent devotional together! With daily Bible discussion, interactive questions, and lots of extra activities, this book will light up your children’s eyes and bring joy to your heart. Drawing on decades of experience, Barbara Reaoch beautifully uses simple language to paint deep truth. Simply charming.” Champ Thornton, Pastor; Author, The Radical .