Proyek Akhir Pengaruh Arus Eksitasi Terhadap Daya Reaktif Generator Di .

1y ago
12 Views
3 Downloads
1.42 MB
48 Pages
Last View : 28d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Grant Gall
Transcription

INSTITUT TEKNOLOGI – PLNPROYEK AKHIRPENGARUH ARUS EKSITASI TERHADAP DAYA REAKTIFGENERATOR DI UNIT 3 PT. INDONESIA POWER SURALAYA PGUDISUSUN OLEH :WILLYAM MARSAOLY201771148PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNOLOGI LISTRIKFAKULTAS KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKANINSTITUT TEKNOLOGI - PLNJAKARTA, 2020

LEMBAR PENGESAHANProyek Akhir dengan JudulPENGARUH ARUS EKSITASI TERHADAP DAYA REAKTIFGENERATOR DI UNIT 3 PT. INDONESIA POWER SURALAYA PGUDisusun oleh :Willyam Marsaoly201771148Diajukan Untuk Memenuhi PersyaratanPROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNOLOGI LISTRIKFAKULTAS KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKANINSTITUT TEKNOLOGI – PLNJakarta, 23 Juli 2020Mengetahui,Disetujui,Kepala Program StudiDosen Pembimbing Utama(Retno Aita Diantari, S.T., M.T)(Albert Gifson Hutajulu, S.T.,M.T)Dosen Pembimbing Kedua(Novi Gusti Pahiyanti, S.T., M.T)i

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJINama: Willyam MarsaolyNIM: 201771148Prodi: DIII Teknologi ListrikJudul Proyek Akhir: PENGARUH ARUS EKSITASI TERHADAP DAYAREAKTIF GENERATOR DI UNIT 3 PT. INDONESIAPOWER SURALAYA PGUTelah disidangkan dan dinyatakan Lulus Sidang Proyek Akhir pada ProgramDiploma III Program Studi Teknologi Listrik Institut Teknologi – PLN pada tanggal26 Agustus 2020Nama PengujiJabatanNurmiati Pasra, S.T., M.TYKetua PengujiRetno Aita Diantari, S.T., M.TSekretarisMuchamad Nur Qosim, S.T., M.TAnggotaMengetahui,Kepala Program StudiDiploma III Teknologi ListrikDigitally signed byRetno Aita Diantari,S T , M TDate: 2020-09-14 15:54:53(Retno Aita Diantari, S.T., M.T)iiTanda Tangan

Jakarta, 23 Juli 2020iii

UCAPAN TERIMAKASIHDengan ini saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yangsebesar-besarnya kepada yang terhormatBapak Albert Gifson Hutajulu, S.T., M.T Selaku Pembimbing IIbu Novi Gusti Pahiyanti, S.T., M.T Selaku Pembimbing IIYang telah memberikan pentunjuk, saran-saran serta bimbingan sehingga ProyekAkhir ini dapat diselesaikanTerima kasih yang sama, saya sampaikan kepada1. Bapak Yunus Tohir selaku manager Pemeliharaan (HAR) unit 5-72. Bapak Didi Rustandi selaku Supervisor Senior (SPS) HAR Listrik unit 5-73. Bapak V. Anton Sutopo Selaku Pembimbing Lapangan4. Seluruh staf di bidang Humas dan K3 PT. Indonesia Power Suralaya PGUYang telah mengijinkan nelakukan pengumpulan data dan penelitihan di PT.Indonesia Power Suralaya PGUJakarta, 23 Juli 2020Willyam Marsaoly2017-71-148iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGASAKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMISSebagai sivitas akademika Institut Teknologi – PLN, saya yang bertanda tangandibawah ini :Nama: Willyam MarsaolyNIM: 2017-71-148Program Studi: Diploma IIIJurusan: Teknologi ListrikJenis karya: Proyek AkhirDemi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikankepada Institut Teknologi – PLN Hak Bebas Royalti Non eksklusif (NonexclusiveRoyalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :PENGARUH ARUS EKSITASI TERHADAP DAYA REAKTIF GENERATOR DIUNIT 3 PT. INDONESIA POWER SURALAYA PGUBeserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Royalti Non eksklusifini Institut Teknologi – PLN Berhak menyimpan, mengalih database),merawatdanmempublikasikan Proyek Akhir saya selama tetap mencantukan nama sayasebagai penulis/pencipta dan sebagai Hak Cipta.Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.Dibuat di : JakartaPada tanggal : 23 Juli 2020Yang menyatakan,Willyam Marsaoly2017-71-148v

PENGARUH ARUS EKSITASI TERHADAP DAYA REAKTIFGENERATOR DI UNIT 3 PT. INDONESIA POWER SURALAYA PGUWillyam Marsaoly, 2017-71-148Dibawah bimbingan Bapak Albert Gifson Hutajulu, S.T.,M.T dan Ibu Novi GustiPahiyanti, S.T., M.TABSTRAKGenerator sinkron memerlukan adanya medan magnet penguat untukmenghasilkan tegangan listrik pada terminalnya. Medan magnet penguat padagenerator sinkron didapat dari arus eksitasi yang dihasilkan oleh sistem exciter.Arus eksitasi mengalir pada kumparan medan yang terdapat pada rotor sehinggarotor menghasilkan medan magnet maka konduktor tersebut akan memotong garisgaris gaya magnet dan akan timbul gaya gerak listrik pada konduktor tersebutsehingga timbul tegangan. Ketika arus eksitasi diatur menjadi kurang dari nominal,maka fluks magnet pada stator akan menurun dan tegangan keluaran dari generatormenurun. Perubahan eksitasi serta penyabab daya reaktif dan tegangan generatormempunyai nilai tertinggi dan terendah. Perubahan besarnya arus eksitasi akanmempengaruhi variasi beban pada besarnya daya reaktif. Pengaturan input padagenerator yaitu pengaturan input arus medan dan frekuensi, inputan arus medandigunakan untuk mengatur besarnya keluaran daya reaktif dan tegangan yangdibangkitkan oleh generator. Berdasarkan data hasil perhitungan daya reaktif dapatdilihat bahwa nilai faktor daya yang diperoleh minimum sebesar 0,89 pada saat aruseksitasi (If) pada rotor sebesar 3688 A dan daya reaktif maksimum sebesar 166,875MVAR, sehingga apabila nilai arus eksitasi semakin besar akan mempengaruhikeluaran daya reaktif yang nilainya sebanding dan akan mempengaruhi faktor dayayang berbanding terbalik sehingga faktor daya sistem akan semakin kecil.Kata Kunci : Generator, Daya Reaktif, Eksitasi, Faktor Dayavi

THE EFFECT OF EXCITATION CURRENT ON GENERATORREACTIVE POWER IN UNIT 3 PT. INDONESIA POWERSURALAYA PGUWillyam Marsaoly, 2017-71-148Under the guidance of Mr. Albert Gifson Hutajulu, S.T.,M.T and Mrs. Novi GustiPahiyanti, S.T., M.TABSTRACTSynchronous generators require the magnetic field of the amplifier to generateelectrical voltage in the terminal. The amplifier's magnetic field on the synchronousgenerator is derived from the excitation current produced by the exciter system. Theexcitation current flows on the coil of the field in the rotor so that the rotor generatesa magnetic field so that the conductor will cut the magnetic force lines and there willbe an electric motion force on the conductor so that tension arises. When theexcitation current is set to less than nominal, the magnetic flux of the stator willdecrease and the output voltage of the generator decreases. Excitation changes aswell as reactive power and generator voltage have the highest and lowest values.Changes in the amount of excitation current will affect the variation in the load onthe amount of reactive power. The input settings on the generator are the fieldcurrent and frequency input settings, the field current input is used to regulate theamount of reactive power output and voltage raised by the generator. Based on thedata of the reactive power calculation, it can be seen that the minimum power factorvalue is 0.89 at the time of excitation current (If) in the rotor of 3688 A and themaximum reactive power of 166,875 MVAR, so that if the excitation current valuegets greater it will affect the output of reactive power of comparable value and willaffect the power factor that is inversely proportional so that the system power factorwill be smaller.Keywords : Generator, Reactive Power, Excitation, Power Factorvii

DAFTAR ISILEMBAR PENGESAHAN. iLEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI . iiUCAPAN TERIMAKASIH . ivHALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIRUNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS . vABSTRAK. viABSTRACT . viiDAFTAR ISI . viiiDAFTAR TABEL . xDAFTAR GAMBAR . xiDAFTAR LAMPIRAN . xiiBAB I PENDAHULUAN . 11.1Latar Belakang . 11.2Permasalahaan Penelitian . 21.2.1Indetifikasi Masalah. 21.2.2Ruang Lingkup Masalah . 21.2.3Rumusan Masalah . 21.3Tujuan Dan Manfaat Penelitian . 21.3.1Tujuan Penelitian . 21.3.2Manfaat Penelitian . 31.4Sistematika Penulisan . 3BAB II LANDASAN TEORI . 42.1Tinjauan Pustaka . 42.2Landasan Teori . 52.2.1Umum . 52.2.2Prinsip Kerja Generator Sinkron . 62.2.3Konstruksi Generator Sinkron . 72.2.4Prinsip Kerja Eksitasi . 82.2.5Hubungan Arus Eksitasi Dengan Daya Reaktif . 112.2.6Daya Reaktif (Q) . 12viii

2.2.7Macam-macam Beban Pada Generator . 12BAB III METODE PENELITIAN . 153.1Analisa Kebutuhan. 153.1.1Jenis Penelitian . 153.1.2Fokus Penelitian . 153.1.3Lokasi Penelitian . 153.1.4Sumber Data . 163.1.5Pengumpulan Data . 163.2Perancangan Penelitian. 163.3Teknik Analisis . 18BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . 194.1Hasil . 194.4.1Data Name Plate Generator Sinkron di PLTU Suralaya Unit 3 . 194.4.2Data Variasi Beban di PLTU Suralaya Unit 3 . 194.2Pembahasan . 214.2.1 Analisa Pengaruh Perubahan Arus Eksitasi Terhadap DayaReaktif (MVAR) di PLTU Suralaya Unit 3. 214.2.2 Analisa Pengaruh Variasi Daya Reaktif (MVAR) Terhadap FaktorDaya di PLTU Suralaya Unit 3 . 26BAB V KESIMPULAN . 28DAFTAR PUSTAKA . 29ix

DAFTAR TABELTabel 4.1 Spesifikasi Generator Unit 3 PLTU Suralaya .19Tabel 4.2 Data Operasi Variasi Beban Tanggal 7 April 2020 .20Tabel 4.3 Pehitungan Daya Reaktif Tanggal 7 April 2020 .24x

DAFTAR GAMBARGambar 2.1 Bentuk Sederhana Konstruksi Generator Sinkron .7Gambar 2.2 Bentuk Konstruksi Stator Pada Generator Sinkron .7Gambar 2.3 Rangkaian Belitan Jangkar di Stator Generator Sinkron .8Gambar 2.4 Rangkaian Sederhana Sistem Eksitasi Dengan Sikat (Statis) .9Gambar 2.5 Rangkaian Sederhana Sistem Eksitasi Tanpa Sikat (Dinamis) . 11Gambar 2.6 Gelombang Sinusoidal Beban Resistif . 13Gambar 2.7 Gelombang Sinusoidal Beban Induktif . 14Gambar 2.8 Gelombang Sinusoidal Beban Kapasitif . 14Gambar 3.1 Lokasi PLTU Suralaya. 15Gambar 3.2 Flowchart Penilitian . 17Gambar 4.1 Grafik Pendekatan If (A) Terhadap Q (MVAR) . 25Gambar 4.2 Grafik Pendekatan If (A) Terhadap Cos φ . 26xi

DAFTAR LAMPIRANLampiran A Daftar Riwayat Hidup .A1Lampiran B Lembar Konsultasi Dosen Pembimbing . B1-B2Lampiran C Data Spesifikasi Generator .C1Lampiran D Data Teknis Sistem Eksitasi Generator .D1Lampiran E Single Line Diagram Excitation Syistem .E1xii

BAB IPENDAHULUAN1.1Latar BelakangGenerator adalah suatu komponen utama pada unit pembangkit yangmenghasilkan energi listrik. Generator mempunyai rotor dan stator yang dimanarotor adalah bagian yang berputar sedangkan stator bagian yang diam. Prosesenergi listrik karena terjadi perpotongan garis garis medan listrik yang disebut gerakgaya listrik (GGL). Medan magnet dibangkitkan oleh pemberian arus eksitasi untukmengatur besar kecilnya arus eksitasi pada generator maka akan berpengaruhterhadap besar kecilnya fluks magnet yang bagianyaitusistempembangkitan, sistem transmisi, distribusi dan sampai ke konsumen. Dari sistempembangkit tenaga listrik menyediakan tenaga listrik dan kemdudian ditransmisikanP2B. P2B kemudian yang mengatur besar beban yang dibutuhkan. Permintaanbeban dari P2B yang yaitu daya semu, daya reaktif, dan daya aktif.Daya reaktif disebut juga sebagai daya buta. Daya ini tidak dapat dipakaisecara langsung oleh beban untuk diubah menjadi energi lain, tetapi berupa dayamagnetisasi yang dapat menbangkitkan fluksi magnet pada generator sinkron. Halini merupakan suatu faktor yang sangat penting dikarenakan besar kecilnya dayareaktif tergantung arus aksitasi yang diatur sehingga mendapatkan nilai daya reaktifyang baik.Dalam pengoperasian generator sering terjadi kondisi pembebanan tidakstabil, sehingga dapat mempengaruhi keluaran daya reaktif, untuk menstabilkankeluaran daya generator dengan mengatur arus eksitasi dengan kondisi samaperputaran rotor generator tetap konstan untuk menstabilkan daya keluarangenerator, kondisi ini dapat terjadi perubahan perubahan daya reaktif yangdihasilkan generator. sehingga perlu dilakukan perhitungan pengaruh eksitasiterhadap ketidak stabilan daya reaktif yang dihasilkan generator.1

1.2Permasalahaan Penelitian1.2.1 Indetifikasi MasalahPerubahan daya reaktif menjadi salah satu pengaruh dari upaya untukmensabilkan tegangan output generator. Karena pada kondisi beban puncak padagenerator terjadi penurunan nilai tegangan dan kenaikan nilai arus. Sehinggan perludilakukan upaya untuk menstabilkan nilai tegangan tersebut. Hal dilakukan melaluipengatuaran arus eksitasi, sehingga menyebabkan tegangan output stabil dan dayareaktif mengalami perubahan.1.2.2 Ruang Lingkup MasalahBatasan masalah pada penelitian ini yaitu :1. Pengaturan inputan arus eksitasi terhadap keluaran daya reaktif (MVAR)pada Tanggal 7 April 2020 di PT. Indonesia Power Suralaya PGU Unit 3.2. Analisa Nilai Faktor daya (cos θ) akibat perubahan daya reaktif (MVAR) padaTanggal 7 April 2020 di PT. Indonesia Power Suralaya PGU Unit 3.1.2.3 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalahsebagai berikut :1. Bagaimanakah pengaruh perubahan arus eksitasi terhadap daya reaktif(MVAR) di PT. Indonesia Power Suralaya PGU Unit 3?2. Begaimanakah pengaruh perubahan daya reaktif (MVAR) terhadap nilaifaktor (cos θ) daya di PT. Indonesia Power Suralaya PGU Unit 3?1.3Tujuan Dan Manfaat Penelitian1.3.1 Tujuan PenelitianBerdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas, tujuanyang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :1. Untuk mengetahui hubungan antara perubahan besarnya arus eksitasiterhadap daya reaktif (MVAR) di PT. Indonesia Power Suralaya PGU Unit 3.2

2. Untuk mengetahui dampak perubahan daya reaktif (MVAR) terhadap nilaifaktor daya (cos θ) di PT. Indonesia Power Suralaya PGU Unit 3.1.3.2 Manfaat PenelitianMelalui penelitian ini sangat diharapkan memperoleh hasil yang baik dandapat mencapai tujuan penelitian secara optimal serta mampu menghasilkanlaporan yang sistematis dan bermanfaat. Adapun manfaat yang diharapkan:1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengetahuan bagipihak yang membutuhkan khususnya di bidang ketenagalistrikan, sehinggadapat mengetahui pengoperasian generator dengan memperhatikanpengaruh eksitasi terhadap keluaran daya reaktif (MVAR).2. Memberikan gagasan, ide, dan kritik bagi perusahaan yaitu PT. IndonesiaPower Suralaya PGU Unit 3 terkait penyediaan daya reaktif oleh sistemapabila mengakibatkan perubahan terhadap faktor daya (cos θ) secarasignifikan.1.4Sistematika PenulisanBerikut ini sistematika penulisan proyek akhir untuk memberikan gambaransecara garis besar tentang apa yang akan dikemukakan dalam pokok bahasan.Sistematika pada laporan proyek akhir ini terdiri dari 5 bab yang meliputi:BAB I (Pendahuluan) membahas mengenai latar belakang proyek akhir,identifikasi masalah, ruang lingkup masalah, tujuan penelitian, manfaat peneltiandan sistematika penulisan. BAB II (Landasan Teori) membahas mengenai dasarteori tentang generator sinkron dan arus eksitasi secara umum, kemudian BAB IIImerupakan metodeologi penelitian yang dilakukan. BAB IV membahas pengaruharus eksitasi terhadap perubahan daya reaktif dan membahas pengaruh dayareaktif dan faktor daya. BAB V merupakan simpulan yang berisi kesimpulan darirumusan masalah.3

BAB IILANDASAN TEORI2.1Tinjauan PustakaUntuk membantu menyelesaikan Proyek Akhir ini, dibutuhkan adanyareferensi dari penelitian yang pernah dilaksanakan sebagai acuan penulis dalammenyelesaikan penelitian. Berikut ini beberapa jurnal penelitiann, antara lain :1. Zulkarnain, 2016. Dalam Skripsi yang berjudul Pengaruh PengaturanEksitasi Terhadap Pembebanan Pada Generator Sinkron Unit 1 DiULPLTA BESAI Bandar Lampung. Skripsi Jurusan Teknik Elektro,Falkutas Teknik, Sekolah Tinggi Teknik – PLN. Membahas mengenaibahwa nilai arus eksitasi berbanding lurus dengan arus jangkar padagenerator sikron. Hal ini dikarenakan semakin besar besar arus eksitasi yangdisuplai pada generator sinkron maka arus jangkar generator sinkron jugaakan semakin besar, begitupun sebaliknya ketika arus eksitasi yang disuplaipada generator sinkron berkurang, maka nilai arus jangkar generator sinkronjuga ikut berkurang.2. Kurniawan, 2015. Dalam Skripsi yang berjudul Analisa Pengaruh ArusEksitasi Generator Terhadap Pembebanan Pada PLTA Cirata Unit 2.Skripsi Jurusan Teknik Elektro, Falkutas Teknik, Polireknik NegeriBandung. Membahas mengenai bahwa semakin besar pembebanan makategangan terminal pada generator akan turun sehingga pengaturan teganganterminal generator dilakukan dengan mengatur arus eksitasi yang di manasemakin besr pembebanan pada generator, maka arus eksitasi yangdiinjeksikan ke rotor generator akan semakin besar.3. Imron Ridzki, 2014. Dalam Jurnal yang berjudul Analisa PengaruhPerubahan Eksitasi Terhadap Daya Reaktif. Jurnal ELTEK, Vol 11 No 02,Oktober 2013 ISSN 1693-4024, Politeknik Negeri Malang. Membahasmengenai menganalisi pengaruh perubahan eksitasi terhadap daya reaktifgenerator pada pembangkit. Penilitan ini menyimpulkan bahwa fluktuasi4

tegangan berkisar 0,66% dari tegangan nominal. Tegangan cenderungkonstan agar sinkronisasi terjaga dengan sistem. Kenaikan eksitasi awalberkisar 3,27%. Adanya perubahan daya reaktif 5,26% MVAR. Arusmedan generator mengontrol daya reaktif yang disuplai generator ke sistemdaya.4. Yudistina Heri Istanto. 2019. Dalam Jurnal Qua Teknika yang berjudulAnalisis Pengaruh Arus Eksitasi Pada Generator Sinkron TerhadapPembebanan Di PLTA Wlingi PT. PJB Up Brantas. Jurnal Qua TeknikaVol.9 No.1 Maret 2019 ISSN 2088-2424, Falkutas Teknis, UniiversitasIslam Balitar Blitar. Membahas mengenai semakin rendah tegangan sistemmengakibatkan tegangan generator turun sehingga AVR harus mensuplaiarus eksitasi yang lebih tinggi. Sehingga berdampak pada meningkatnyadaya reaktif pada generator. Daya reaktif yang besar berpengaruh terhadapperubahan atau menurunnya tegangan terminal generator. dengan mengatursuplai arus eksitasi atau arys medan ke generator maka tegangan keluaranjuga dapat distabilkan sehingga daya reaktif juga dapat terkontrol.2.2Landasan Teori2.2.1 UmumGenerator sinkron adalah peralatan listrik yang dapat mengubah energimekanik sebagai input menjadi energi listrik sebagai output. Tegangan yangdihasilkan oleh generator sinkton adalah tegangan bolak-balik (AC), sehinggagenerator bisa disebut juga alternator atau generator AC. Pada generator sinkronterdapat kumparan stator dan rotor. Kumparan stator adalah bagian yang diam padagenerator sedangkan kumparan rotor adalah bagian yang bergerak pada generator.Rotor pada generator berfungsi untuk menghasilkan medan magnet, maka padarotor timbul fluks putar, lalu fluks ini akan memotong kumparan pada stator makaakan timbul gerak gaya listrik yang biasa di sebut GGL. Berdasarkan hukum faradaybesar gaya gerak listrik yang diinduksikan adalah:𝐝𝐆𝐆𝐋 𝐝𝐭 𝐬 𝐁. 𝐝𝐬 . (2.1)5

Dengan :GGL gaya gerak listrik, (V);dt elemen waktu, (t);B induksi magnet, (Wb/m2);- tanda selaku besaran vector2.2.2 Prinsip Kerja Generator SinkronBerdasarkan hukum faraday, yaitu dengan memutar suatu kumparantersebut dalam medan magnet sehingga timbul perpotongan garis-garis gayamanget dan akan timbul GGL induksi pada konduktor tersebut. Bahwa kumparanmedan yang terdapat pada rotor dihubungkan dengan sumber eksitasi tertentu yangakan mensuplai arus searah terhadap kumparan medan. Dengan adanya arussearah yang mengalir melalui kumparan medan makan menimbulkan fluks yangbesarnya terhadap waktu adalah tetap. Penggerak mula (prime mover) yang sudahterkopel dengan rotor segera dioperasikan sehingga rotor akan berputar padakecepatan moninalnya.𝐧 𝟏𝟐𝟎.𝐟𝐩.(2.2)Dimana :n kecepatan putaran rotor (rpm)P jumlah kutub rotorf frekuensi (Hz)Kecepatan pada putaran rotor pada generator sinkron akan mempengaruhifrekuensi listrik yang dihasilkan. Sehingga semakin cepat putaran pada rotor makansemakin besar juga energi listrik yang dihasilkan. Hubungan antara medan magnetpada mesin dengan frekuensi listrik dapat dilihat pada persamaan 2.3 dibawah ini :𝐟 𝐧𝐬 .𝐩𝟏𝟐𝟎. (2.3)Dimana :f Frekuensi listrik (Hz)𝑛𝑠 Kecepatan putaran rotor (rpm)p Jumlah kutub6

2.2.3 Konstruksi Generator SinkronPada Generator sinkron memeliki komponen utama, yaitu stator dan rotor.Stator adalah bagaian yang diam sedangkan rotor bagian yang berputar untukmenghasilkan perpotongan garis-garis listrik. Dibawah ini adalah gambarankonstruksi sederhana pada generator terlihat di gambar 2.1, 2.2 dan 2.3.*) sumber : Yunus Chungkring IksatGambar 2.1 Bentuk Sederhana Konstruksi Generator Sinkron*) sumber : Yunus Chungkring IksatGambar 2.2. Bagian Stator Pada Generator SinkronArus searah (DC) disalurkan pada lilitan rotor untuk membangkitkan medan magnetpada rotor, sedangkan pada stator menghasilkan tegangan pada kumparan jangkar.Penggerak mula (preme mover) akan memutar rotor sehingga terjadi perpotongangaris-garis listrik atau medan magnet pada kumparan jangkar di stator. Medanmagnet yang berubah-ubah diakibatkan adanya perpotongan pada lilitan rotor,maka kumparan jangkar di stator akan menghasilkan tegangan induksi. KomponenStator terdapat kumparan jangkar yang biasanya disebut belitan stator ataukumparan stator. Generator sinkron 3 fasa memliki kumparan yang dapat dirangkaimenjadi 2 jenis, yaitu sebagai berikut :7

a. Single.layar.winding (belitan satu lapis)b. Double.layer.winding (belitan dua lapis)Terdapat gambaran lilitan stator yang berbentuk kutup magnet pada stator untukmencocokkan pada kutup magnet pada rotor. Dapat dilihat pada gambar 2.3 belitanjangkar stator dibawah ini.*) sumber : Yunus Chungkring IksatGambar 2.3 Rangkaian Belitan Jangkar di Stator Generator Sinkron2.2.4 Prinsip Kerja EksitasiEksitasi adalah bagian dari generator yang menghasilkan arus medan padarotor. Sistem eksitasi sangat berpengaruh terhadap daya aktif yang dihasilkan. Jikaarus eksitasi sama dengan nol maka daya reaktif yang dihasilkan menjadi nol.Sehingga sistem eksitasi dapat dikatakan sebagai amplifier, dapat mengontrol dayayang besar. Prinsip kerja sistem eksitasi secara umum yaitu mengalirkan arussearah sebagai penguat generator untuk menghasilkan tegangan listrik yang lebihbesar. Oleh karena itu besar kecilnya tegangan keluaran dari sebuah generatorbergantung pada besar kecil arus eksitasinya yang dihasilkan. Pada umumnyasistem eksitasi dapat diatur secara manual atau otomatis dengan dua cara, yaitu :1. Sistem Operasi Eksitasi StatisSistem eksitasi statik, yaitu sistem penyarah yang sumbernya disuplai darioutput generator diambil menggunakan trafo eksitasi sebelum ke trafo utama.Kumparan pada medan exciter utama (main exciter) diubah menjadi arus searah8

supaya bisa dikontrol. Sehingga didalam sistem eksitasi statik membutuhkan cincingeser (slipring) dan sikat arang sebagai media penghubung antara bagian yangberputar (rotor). Generator arus searah sebagai penguat pertama harus dihubungshunt sehingga generator kedua dapat arus penguat. Daya yang akan diambil untukgenerator sinkron merupakan generator penguat (exciter).Pada sistem eksitasi ini cincin geser (slipring) berperan sebagai penyalur arusdari generator pertama ke medan penguat generator utama. Arus yang dialirkanmenggunakan cincin geser hanyalah bernilai kecil sehingga penggunaan cincingeser tidak menimbulkan masalah dalam sistem eksitasi. Setelah generator utamadiberikan tegangan dengan mengatur besarnya arus eksitasi dengan cara mengaturpotensiometer. Pada generator pertama dan kedua akan menghasilkan aruspenguat yang dimana diatur oleh pontesiometer untuk generator utama tetapkonstan. Generator sinkron pada sistem eksitasi tanpa sikat dapat menyebabkanloncatan api diakibatkan pada putaran tinggi, contoh dari sistem eksitasi dengansikat (statis) ini diperlihatkan dalam gambar 2.4*) sumber : Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan PT. PLNGambar 2.4 Rangkaian Sederhana Sistem Eksitasi Dengan Sikat (Statis)2. Sistem Operasi Eksitasi DinamisPenggunaan sikat sebagai penyalur arus eksitasi pada rotor generator memilikikekurangan karena besarnya arus yang bisa dialirkan relatif kecil pada sikat arang.Keutungan sistem eksitasi dimanik, yaitu9

a.Poros utama (Main Shaft) akan menghasilkan energi yang diperlukan untukeksitasi sehingga memiliki keandalan tinggi.b.Sistem eksitasi memliki biaya perawatan cukup kecil karena tidak terdapatsikat, komutator dan slip ring.c.Pada sistem eksitasi tanpa sikat tidak terjadi kerusakan isolasi karenamelekatnya debu karbon pada farnish akibat sikat arang.d.Mengurangi kerusakan akibat udara buruk sebab semua perlatanditempatkan pada ruang tertutup.e.Selama operasi tidak diperlukan pengganti sikat, sehingga meningkatkankeandalan operasi dapat berlangsung terus dalam waktu yang lama.f.Pemutus medan generator (Generator field breaker), field generator danbus exciter atau kabel tidak diperlukan lagi.g.Biaya pondasi berkurang sebab aluran udara dan bus exciter atau kabeltidak memerukan pondasiPrinsip kerja sistem eksitasi tanpa sikat (dinamis) sangat berbeda denganmenggunakan sikat. Perbedaannya pada sistem eksitasi tanpa sikat pada fungsigenerator pertama dan generator kedua. Pilot exciter adalah generator penguatpertamasedangkan main exciter (penguat utama) adalah generator penguatkedua.Pada rotor menghasilkan arus bolak-balik disearahkan menggunakan dengandioda yang berputar pada poros main exciter. Arus searah yang dihasilkan olehdioda berputar menjadi arus penguat generator utama. Tegangan bolakbalikdisearahkan oleh penyearah dioda dan menghasilkan arus searah yangdialirkan ke kutub-kutub magnet yang ada pada stator main exciter. Besar arussearah yang mengalir ke kutub main exciter diatur oleh pengatur tegangan otomatis(outomatic voltage regulator/AVR).Jika sistem eksitasi dinamis terjadi gangguan maka akan timbul hubung singkatatau gangguan hubung tanah pada rotor dan sehingga sekering akan lebur dandioda yang berputar putus, maka akan terjadi distorsi pada generator utama dandapat mengakibatkan vibrasi berlebihan di unit pembangkit jika tidak diperbaiki.10

*) sumber : Diklat Pusat Pendidi

Judul Proyek Akhir : PENGARUH ARUS EKSITASI TERHADAP DAYA REAKTIF GENERATOR DI UNIT 3 PT. INDONESIA POWER SURALAYA PGU Telah disidangkan dan dinyatakan Lulus Sidang Proyek Akhir pada Program Diploma III Program Studi Teknologi Listrik Institut Teknologi - PLN pada tanggal 26 Agustus 2020 Nama Penguji Jabatan Tanda Tangan

Related Documents:

BAB I MANAJEMEN PROYEK 1 Tujuan Instruksional Umum 1 1.1 Manajemen Proyek 1 1.1.1 Definisi Manajemen Proyek 1 1.1.2 Tujuan Manajemen Proyek 2 1.1.3 Fungsi Manajemen Proyek 3 1.1.4 Aspek-aspek dalam Manajemen Proyek 5 1.1.5 Elemen Penting dalam Manajemen Proyek 6 1.1.6 Manajer Proyek 7 1.1.7 Tim Proyek 10 1.1.8 Hubungan Kerja 12

6.10 Berita acara hasil seminar skripsi/laporan tugas akhir 7. Mekanisme/Alur Prosedur 7.1 Tugas Akhir terdiri dari dua tahap, yaitu 7.1.1 Proyek 1 (seminar proposal tugas akhir) 7.1.2 Proyek 2 (seminar tugas akhir dan laporan tugas akhir) 7.1.3 Ujian Tugas Akhir 7.2 Syarat-syarat Tugas Akhir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Proyek Proyek merupakan sekumpulan aktivitas yang saling berhubungan dimana ada titik awal dan titik akhir serta hasil tertentu, proyek biasanya membutuhkan bermacam keahlian (skills) dari berbagai profesi dan organisasi. Berikut ini adalah pengertian proyek menurut beberapa ahli, antara lain: 1.

Tugas Akhir dalam ujian lisan di hadapan tim dosen penguji 1.3. Bentuk Tugas Akhir Bentuk tugas akhir bisa berupa penelitian atau perancangan, yang terdiri atas proposal tugas akhir dan laporan tugas akhir. 1.3.1. Tugas Akhir yang berupa penelitian Tugas akhir yang berupa penelitian harus mengandung

Dalam kondisi seperti ini biasanya tidak ada proses tender sehingga tidak ada suasana kompetitif dalam perebutan proyek. Banyak sekali proyek seperti ini, khususnya untuk proyek yang nilainya relatif kecil. Ide proyek muncul karena ada tawaran dana dari instansi atau lembaga tertentu. Dengan adanya tawaran itu kita bisa menyusun proposal

2. Tujuan e-Tugas Akhir 4 3. Persyaratan Mengikuti e-Tugas Akhir 5 4. Bentuk e-Tugas Akhir 5 5. Penelitian Tindakan Kelas 6 6. E-Portofolio 12 7. Strategi Pleaksanaan Penelitian Tindakan Kelas untuk e-Tugas Akhir 13 8. Penyusunan e-Portofolio sebagai Laporan Penelitian Bab 3 Pengelolaan e-Tugas Akhir 19 1. Mekanisme Pelaksanaan Tugas Akhir 19 2.

Leverage, Arus Kas Operasi, Sales Growth, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2017-2018. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh variabel likuiditas, leverage, arus kas operasi, sales growth, dan ukuran perusahaan terhadap financial

ASME A17.1, 2004 edition, is so the building owners continued to experience difficulties the17th editionof theSafetyCode forElevators andEsca-with instances of elevators returning (being recalled) as a lators; its current supplement was issued on August 12, result of unwarranted smoke detector actuation. These 2005, and is referenced as ASME A17.1[S], 2005 supple- events were responsible for a .