BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Proyek

3y ago
60 Views
4 Downloads
539.27 KB
45 Pages
Last View : 1d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Troy Oden
Transcription

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1Pengertian ProyekProyek merupakan sekumpulan aktivitas yang saling berhubungan dimanaada titik awal dan titik akhir serta hasil tertentu, proyek biasanya membutuhkanbermacam keahlian (skills) dari berbagai profesi dan organisasi. Berikut ini adalahpengertian proyek menurut beberapa ahli, antara lain:1. Suatu proyek merupakan upaya yang mengerahkan sumber daya yangtersedia, yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan, sasaran dan harapanpenting tertentu serta harus diselesaikan dalam jangka waktu terbatassesuai dengan kesepakatan. (Dipohusodo, 1995)2. Proyek adalah unit yang paling baik untuk pelaksanaan perencanaanoperasional dari aktivitas investasi dengan kegiatan yang saling berkaitanuntuk mencapai suatu hasil tujuan tertentu, dalam jangka waktu tertentu.(Tjokroamijojo, 1971)3. Proyek adalah satu usaha dalam jangka waktu yang ditentukan dengansasaran yang jelas yaitu mencapai hasil yang telah dirumuskan pada waktuawal pembangunan proyek akan dimulai. (Nugraha et al., 1985)4. Proyek (konstruksi atau lainnya) adalah sebuah perbuatan atau pekerjaanunik yang pada dasarnya mempunyai satu tujuan yang telah ditetapkanbidang atau lapangan, mutu atau kualitas, waktu dan harga yang diingikan.(Ahuja et al.,1994)Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat diartikan proyek konstruksimerupakan suatu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan untuk mencapai tujuantertentu (bangunan/konstruksi) dalam batasan waktu, biaya dan mutu tertentu.Proyek konstruksi selalu memerlukan resources (sumber daya) yaitu man(manusia), material (bahan bangunan), machine (peralatan), method (metodepelaksanaan), money (uang), information (informasi), dan time (waktu). DalamSuatu proyek konstruksi terdapat tiga hal penting yang harus diperhatikan yaituwaktu, biaya dan mutu (Kerzner, 2006).Di dalam proses mencapai tujuan tersebut (Soeharto, 1999), terdapat batasanyang disebut tiga kendala (triple constrain), yaitu :5

-BiayaProyek harus diselesaikan dengan biaya yang tidak melebihi anggaran.-JadwalProyek harus dikerjakan sesuai dengan kurun waktu dan tanggal akhir yangtelah ditentukan. Bila hasil akhir adalah produk baru, maka penyerahannyatidak boleh melewati batas waktu yang ditentukan.-MutuProduk atau hasil kegiatan proyek harus memenuhi spesifikasi dan kriteriayang dipersyaratkan. Memenuhi persyaratan mutu berarti mampu memenuhitugas yang dimaksudkan atau sering disebut sebagai fit for the intended use.Ketiga batasan tesebut bersifat tarik menarik. Artinya, jika ingin menaikkankinerja produk yang telah disepakati dalam kontrak, maka umumnya harus diikutidengan menaikkan mutu, yang selanjutnya berakibat pada biaya melebihianggaran. Sebaliknya bila ingin menekan biaya, maka harus berkompromi denganmutu dan jadwal. Dari segi teknis, ukuran keberhasilan proyek dikaitkan dengansejauh mana ketiga sasaran tersebut dapat dipenuhi.Menurut Ervianto (2005), proyek konstruksi dapat dibedakan menjadi duajenis kelompok, yaitu :1. Bangunan gedung, seperti : rumah, kantor, pabrik dan lain-lain2. Bangunan sipil, seperti : jalan, jembatan, bendungan dan infrastrukturlainnya.2.2Manajemen ProyekDalam suatu pekerjaan, manajemen sangat diperlukan. Dalam hal inimanajemen proyek diperlukan baik dalam perencanaan maupun pelaksanaanproyek konstruksi. Manajemen yang baik akan memberikan kelancaran dalampelaksanaan sehingga mendapatkan hasil akhir sesuai sasaran yang diharapkan.2.2.1PengertianManajemen proyek adalah usaha kegiatan untuk meraih sasaran yang telahdidefinisikan dan ditentukan dengan jelas seefisien dan seefektif mungkin. Dalamrangka meraih sasaran-sasaran yang telah disepakati, diperlukan sumber-sumberdaya termasuk sumber daya manusia yang merupakan kunci dari segalanya.6

Manajemen dalam konteks pembangunan mempunyai dwifungsi tugas yaitu-Menciptakan dorongan/semangat untuk memotivasi orang supayabekerja dengan baik-Mengarahkan sumber daya manusia dan sumber daya lain supayaberjalan dijalur yang seharusnya menuju suatu sasaran yang telahditetapkan.Untuk hal yang pertama diperlukan sasaran dan tujuan secara mantap danjelas disamping kebijakan dasar sebagai panduan. Sedangkan untuk hal keduaberkaitan dengan mencari metode dan pembuatan program kerja yang disetujuibersama dalam rangkaian meraih sasaran itu.2.2.2Proses Manajemen ProyekPelaksanaan manajemen dijalankan melalui suatu proses kegiatan tertentudengan fungsi yang saling berkaitan. Dalam hal ini proses dan fungsi mempunyaipengertian yang sama. Yang dimaksud proses adalah serangkaian mulai dari awalpenentuan sasaran sampai dengan akhir pencapaian sasaran, sedang kegiatan yangberlangsung merupakan fungsi dari manajemen (Djojowirono, 2005).Menurut A.D Austen dan R.H Neale (1994) yang dimaksud dengan prosesmanajemen adalah suatu proses untuk memanfaatkan sumber daya manusia dansumberdaya lainnya untuk mencapai tujuan tertentu. Manajemen tergantung padakomunikasi yang jelas, dan kemampuan untuk melontorkan pemikiran, gagasan,informasi serta instruksi dengan cepat dan efektif diantara orang-orang yangketerampilan teknis dan minatnya berbeda-beda. Proses manajemen atau seringjuga disebut fungsi manajemen, dalam satu kesatuan sebagai berikut dibawah ini :1. Penetapan tujuan (goal setting).Penetapan tujuan merupakan tahapan awal dari proses manajemen. Tujuanmerupakan misi sasaran yang akan tercapai.2. Perencanaan (planning).Perencanaan merupakan proses pemilihan informasi dan pembuatan asumsiasumsi mengenai keadaan dimasa yang akan datang untuk merumuskankegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan yangtelah ditetapkan sebelumnya.7

3. Staffing.Staffing adalah proses manajemen yang berkenaan dengan pengerahan(recruitment), penempatan, pelatihan, dan pengembangan tenaga kerja dalamorganisasi. Pada dasarnya prinsip dari tahapan proses manajemen itu adalahmenempatkan orang yang sesuai pada tempat yang sesuai dan pas pada saatyang tepat (right people, right position, right time).4. Directing.Directing adalah usaha untuk memobilisasi sumber-sumber daya yang dimilikioleh organisasi agar dapat bergerak dalam satu kesatuan yang sesuai denganrencana yang telah dibuat. Dalam tahapan proses ini terkandung usaha-usahabagaimana memotivasi orang-orang agar dapat bekerja.5. Supervising.Supervising didefinisikan sebagai interaksi langsung antara individu-individudalam suatu organisasi untuk mencapai kinerja kerja serta tujuan organisasitersebut.6. Pengendalikan (Controlling).Controlling yaitu panduan atau aturan untuk melaksanakan aktifitas suatuusaha atau bagian-bagian lain dari usaha tersebut untuk tercapainya tujuanyang telah disepakati.2.3Tahapan ProyekMenurut A.D Austen dan R.H Neale (1994) dalam Suyatno (2010) , tahapanutama proyek konstruksi terdiri dari 5 tahap, yaitu :1. Tahap brifing bertujuan memungkinkan klien menjelaskan fungsi proyekdan biaya yang diijinkan, sehingga para arsitek, insinyur, surveyorkuantitas dan anggota lain kelompok perancang dapat secara tepatmenafsirkan keinginannya dan menafsirkan biaya. Yang harus dilakukanselama tahap brifing adalah :a. Menyusun rencana kerja dan menunjuk para perancang dan ahli;b. Mempertimbangkan kebutuhan pemakai, keadaan lokasi dan lapangan,merencanakan rancangan, taksiran biaya, persyaratan mutu;8

c. Mempersiapkan : Program data departemen, program data ruangan, jadwalwaktu, sketsa dengan skala 1 : 1000, 1 : 1500 atau 1 : 2000, yangmenggambarkan denah dan batas-batas proyek, taksiran biaya danimplikasinya dan rencana pelaksanaan.2. Tahap perencanaan dan perancangan bertujuan untuk melengkapi penjelasanproyek dan menentukan tata letak, rancangan, metode konstruksi dan taksiranbiaya agar mendapat persetujuan yang perlu dari klien dan pihak berwenang yangterlibat. Kegiatan pada tahap ini meliputi :a. Memeriksa masalah teknisb. Meminta persetujuan dari kliend. Mempersiapkan rancangan sketsa/pra rancangan, termasuk taksiran biaya,rancangan terinci, spesifikasi dan jadwal, daftar kuantitas, taksiran biayaakhir, program pelaksanaan pendahuluan, termasuk jadwal waktu.3. Tahap pelelangan (tender) menunjuk kontraktor bangunan, atau sejumlahkontraktor yang akan melaksanakan konstruksi. Kegiatan pada tahap ini untukmendapatkan penawaran dari para kontraktor untuk pembangunan gedung danuntuk menyerahkan kontrak. Dalam tahap ini klien terkait kuat pada sebagianbesar pengeluaran proyek, jadi prosedur serta proses harus didifinisikan secaracermat dan ketat.4. Tahap konstruksi atau tahap pelaksanaan pembangunan bertujuan membangunbangunan dalam batasan biaya dan waktu yang telah disepakati, mutu yang telahdisyaratkan. Kegiatan dalam tahap ini adalah : merencana, mengkoordinasi danmengendalikan operasi lapangan.5. Tahap persiapan penggunaan bertujuan menjamin agar bangunan yang telahselesai dibangun sesuai dokumen kontrak, dan semua fasilitas bekerjasebagaimana mestinya. Kegiatannya adalah :a. Mempersiapkan catatan pelaksanaanb. Meneliti bangunan dengan cermat dan memperbaiki kerusakanc. Menguji sifat kedap air bangunand. Memulai menguji dan menyesuaikan semua fasilitas9

e. Mempersiapkan petunjuk operasi serta pedoman pemeliharaanf. Melatih stafSedangkan menurut Dipohusodo (1995) tahapan konstruksi dibagi menjadi5 tahap yaitu :1. Tahap pengembangan konsep, adapun kegiatan yang dilakukan dalan tahap iniadalah melakukan survei pendahuluan dengan investigasi lapangan dimana proyekakan dilaksanakan. Hal ini akan mengungkapkan informasi-informasi yang sangatdiperlukan dalam pembuatan konsep proyek. Seperti misalnya informasimengenai upah tenaga kerja setempat, harga material, perizinan pemerintahsetempat, kemampuan penyedia jasa setempat baik kontraktor maupun konsultan,informasi mengenai iklim disekitar lokasi proyek yang digunakan untukmengantisipasi kendala yang dapat diakibatkan oleh cuaca dan lain sebagainya.2. Tahap perencanaan, adapun kegiatan yang dilakukan adalah pengajuanproposal, survei lanjutan, pembuatan desain awal/sketsa rencana (preliminarydesign) dan perancangan detail (detail design), keempat kegiatan ini tidak dapatdipisahkan satu sama lain karena hasil kegiatan pertama akan berpengaruh padakegiatan kedua dan selanjutnya. Tujuan dari tahap ini sebenarnya untukmendapatkan rencana kerja final yang memuat pengelompokan pekerjaan dankegiatan secara terperinci. Adapun sasaran pokok rencana kerja final adalah :a. Dengan menggunakan sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan maka akandidapat harga kontrak konstruksi dan material yang lebih pasti, bernilaitetap dan bersaing, sehingga tidak akan melewati batas anggaran yangtersedia.b. Pekerjaan akan dapat diselesaikan sesuai dengan kualitas dan dalamrentang waktu seperti yang telah direncanakan atau ditetapkan.3. Tahap pelelangan, kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan administrasi untukpelelangan sampai dengan terpilihnya pemenang lelang.4. Tahap Pelaksanaan Konstruksi, dalam tahap ini adapun kegiatan yangdilakukan antara lain persiapan lapangan, pelaksanaan konstruksi fisik proyeksampai dengan selesainya konstruksi itu sendiri. Salah satu kegiatan yang cukuppenting pada saat pelaksanaan konstruksi fisik adalah kegiatan pengendalian biayadan jadwal konstruksi, untuk pengendalian biaya konstruksi hal-hal yang harus10

diperhatikan adalah alokasi biaya untuk sumber daya proyek mulai dari tenagakerja, peralatan sampai dengan material konstruksi, sedangkan pengendalianjadwal diupayakan agar setiap kegiatan dalam proyek berjalan sesuai dengan yangdirencanakan,dalam hal ini semua pihak yang terlibat diharapkan bisamenggunakan berbagai sumber daya yang dimiliki agar tujuan proyek tercapaidengan baik.5. Tahap pengoperasian, setelah konstruksi fisik selesai maka penyedia jasa akanmenyerahkannya kepada pengguna jasa untuk dioperasikan, dalam tahap inipenyedia jasa masih memiliki tanggung jawab untuk memelihara bangunantersebut sesuai dengan perjanjian.2.4Perencanaan dan Penjadwalan ProyekPerencanaan dan penjadwalan merupakan hal yang saling berkaitan.Perencanaan adalah proses pengambilan keputusan dari beberapa alternatif yangmungkin, misalnya metode konstruksi yang tepat dan urutan kerjanya. Proses ininantinya akan digunakan sebagai dasar untuk melakukan kegiatan estimasi danpenjadwalan, dan selanjutnya sebagai tolak ukur untuk pengendalian proyek.2.4.1Rencana KerjaSebelum pelaksanaan kegiatan proyek konstruksi dimulai, biasanyadidahului dengan penyusunan rencana kerja yang disesuaikan dengan metodekonstruksi yang akan digunakan. Pihak pengelola proyek melakukan pendataanlokasi proyek guna mendapatkan informasi detail untuk keperluan penyusunanrencana kerja.Dalam menyusun rencana, perlu dipertimbangkan beberapa hal sebagaiberikut (Ervianto, 2005) :- Keadaan Lapangan Lokasi ProyekHal ini dilakukan untuk memperkirakan hambatan yang mungkin timbulselama pelaksanaan pekerjaan.11

- Kemampuan Tenaga Kerja.Informasi detail tentang jenis dan macam kegiatan yang berguna untukmemperkirakan jumlah dan jenis tenaga kerja yang harus disediakan.- Pengadaan Material KonstruksiHarus diketahui dengan pasti macam, jenis dan jumlah material yangdiperlukan untuk pelaksanaan pembangunan. Pemilahan jenis materialyang akan digunakan harus dilakukan di awal proyek, kemudiandipisahkan berdasarkan jenis material yang memerlukan waktu untukpengadaan, misalnya material pabrikasi biasanya tidak dapat dibeli setiapsaat, tetapi memerlukan sejumlah waktu untuk kegiatan proses produksi.Hal ini penting untuk membuat jadwal rencana pengadaan materialkonstruksi.- Pengadaan Alat Pembangunan.Kegiatan yang memerlukan peralatan pendukung pembangunan harusdapat dideteksi secara jelas karena berkaitan dengan pengadaan peralatan.Jenis, kapasitas, kemampuan dan kondisi peralatan harus disesuaikandengan kegiatannya.- Gambar Kerja.Selain gambar rencana (bestek), pelaksanaan proyek konstruksi jugamemerlukan gambar kerja untuk bagian-bagian tertentu/khusus. Untuk itu,perlu dilakukan pendataan bagian-bagian yang memerlukan gambar kerja.- Kontinuitas Pelaksanaan Pekerjaan.Dalam penyusunan rencana kerja faktor penting yang harus dijamin olehpengelola proyek adalah kelangsungan dari susunan rencana kegiatansetiap item pekerjaan.b. Bahan-bahan yang diperlukan dalam menyusun rencana kerja.Untuk menyusun rencana kerja diperlukan bahan-bahan yang lengkap danterperinci antara lain (Djojowirono, 2005) :- Daftar Volume Pekerjaan.Daftar volume pekerjaan diperoleh dari perhitungan gambar-gambarrencana/gambar bestek yang selalu memperhatikan peraturan dan syaratsyarat (bestek) dan berita acara/risalah penjelasan pekerjaan. Hasil12

perhitungan berupa volume dari jenis/macam pekerjaan menurut masingmasing satuan pekerjaan.- Buku AnalisaUntuk pekerjaan-pekerjaan sederhana/kecil dengan konstruksi ringandapat menggunakan analisa BOW, sedang untuk pekerjaan besar dengankonstruksi berat terutama pekerjaan yang menggunakan alat-alat besardapat menggunakan standarisasi analisa yang lain. Buku analisadiperlukan untuk mengerjakan/menyelesaikan setiap satuan pekerjaan darimasing-masing jenis pekerjaan, baik menggunakan tenaga kerja maupunmenggunakan alat-alat besar.- Tenaga Kerja dan Peralatan.Kebutuhan dan kemampuan tenaga kerja untuk mengerjakan masingmasing jenis pekerjaan perlu diperhitungkan baik mengenai jumlahmaupun kualitas/keahlian, cukup atau tidaknya persediaan tenaga setempatatau kemungkinan harus mendatangkan tenaga dari luar daerah. Demikianpula mengenai kebutuhan peralatan pembangunan diadakan inventarisasidengan teliti macam peralatan yang diperlukan serta kapasitasnya masingmasing.- Data Lapangan.Penelitian dan pengumpulan data dari keadaan lapangan secara terperincisangat diperlukan. Dari hasil pengamatan keadaan lapangan dapatdiperhitungkan waktu menurut kenyataan yang diperlukan untukmengerjakan/menyelesaikan bagian-bagian pekerjaan.- Data Lain.Yang dimaksud sebagai data lain adalah data waktu untuk menyelesaikanpekerjaan, yang dimuat dalam buku-buku/majalah teknik.c. Cara menyusun rencana kerja gtelahdikumpulkan. Pelaksanaan penyusunannya adalah sebagai berikut (Djojowirono,2005) :13

- Daftar Bagian-Bagian Pekerjaan.Daftar ini berisi semua bagian pekerjaan pokok yang ada daripembangunan yang akan dilaksanakan, termasuk didalamnya perincianjenis-jenis pekerjaan dari masing-masing pekerjaan.- Urutan Pekerjaan.Dari daftar bagian-bagian pekerjaan pokok disusun urutan pelaksanaanpekerjaan berdasarkan penentuan dari bagian-bagian yang pingkankemungkinan ada bagian-bagian pekerjaan yang dapat dikerjakan dalamwaktu yang bersamaan.- Waktu Pelaksanaan Pekerjaan.Waktu pelaksanaan pekerjaan adalah jangka waktu pelaksanaan dariseluruh pekerjaan yang dihitung dari permulaan pekerjaan sampai seluruhpekerjaan selesai. Dalam hal ini perlu dipertimbangkan pula waktu-waktuyang diperlukan untuk menyelesaikan gambar-gambar kerja danmendatangkan bahan-bahan bangunan untuk masing-masing bagianpekerjaan. Waktu pelaksanaan pekerjaan diperoleh dari waktu yangdibutuhkan untuk menyelesaikan bagian-bagian yang didapat daripenjumlahan waktu untuk menyelesaikan jenis-jenis pekerjaan daribagian-bagian yang bersangkutan.2.4.2Penjadwalan ProyekKunci utama keberhasilan melaksanakan proyek tepat waktu adalahperencanaan dan penjadwalan proyek yang lengkap dan tepat. Keterlambatandapat dianggap sebagai akibat tidak dipenuhinya rencana jadwal yang telahdibuat, karena kondisi kenyataan yang tidak sesuai dengan kondisi saat jadwaltersebut dibuat (Proboyo, 1999)Penjadwalan adalah kegiatan untuk menentukan waktu proyek dapatdiselesaikan. Penjadwalan mereflesikan dari perencanaan, karena itu perencanaanharus dilakukan terlebih dahulu (Ervianto, 2005).Proses perencanaan dan penjadwalan proyek dengan demikian perlumemahami semua faktor yang melatarbelakangi pembuatan jadwal proyek.14

Pemahaman faktor-faktor tersebut dilakukan dengan mengkaji 6 tahapan yang adadalam proses menjadwal tersebut yakni (Proboyo, 1999) :a. Identifikasi aktivitas-aktivitas proyekIdentifikasi aktivitas bertujuan untuk mengetahui secara rinci kegiatankegiatan yang akan ada dalam pelaksanaan proyek. Pengidentifikasianaktivitas yang baik dan lengkap diperoleh dari peninjauan, pemahamandan analisa cermat atas semua dokumen kontrak proyek yang pmenginformasikan lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan.b. Estimasi durasi aktivitasEstimasi durasi aktivitas adalah memperkirakan panjang waktu yangperlu untuk menyelesaikan aktivitas tersebut. Durasi aktivitas adalahfungsi dari jumlah (kuantitas) pekerjaan yang harus diselesaikan danproduk kerja tiap satuan waktu (production rate). Kuantitas pekerjaandapat diketahui dari lingkup/dokumen kontrak, sedangkan produkkerja tiap satuan waktu diperoleh dari data dan pengalaman denganmemperhatikan ketersediaan semua sumber daya (bahan, alat, uhiproduktivitas.c. Penyusunan rencana kerja proyekPenyusunan rencana kerja proyek dimaksudkan untuk menentukantahapan/urutan aktivitas kerja dalam melaksanakan proyek. Urutanaktivitas ini diperlukan untuk menggambarkan hubungan antarberbagai aktivitas yang ada dalam proses pelaksanaan proyek.d. Penjadwalan aktivitas-aktivitas rnyaadalahmenentukan pada saat kapan suatu aktivitas harus mulai dan berakhir.Rangkaian aktivitas-aktivitas dengan durasinya masing-masing yangtelah diurutkan akan membentuk rangkaian penjadwalan aktivitas,yang menjadi jadwal pelaksanaan proyek. Pembentukan jadwal proyekini pada prinsipnya perlu memenuhi total waktu yang disediakan untukmenyelesaikan proyek tersebut.15

e. Peninjauan kembali dan analisa terhadap jadwal yang telah dibuatPeninjauan kembali jadwal bertujuan menjamin bahwa jadwal proyekadalah masuk akal dan lengkap, sedangkan analisa jadwal bermaksudmenjamin bahwa jadwal tersebut merupakan rencana yang dapatdikerjakan dengan telah mempertimbangkan sumber daya produksidan manajerial yang ada.f. Penerapan jadwalPenerapan ja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Proyek Proyek merupakan sekumpulan aktivitas yang saling berhubungan dimana ada titik awal dan titik akhir serta hasil tertentu, proyek biasanya membutuhkan bermacam keahlian (skills) dari berbagai profesi dan organisasi. Berikut ini adalah pengertian proyek menurut beberapa ahli, antara lain: 1.

Related Documents:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini menggunakan beberapa pustaka yang berkaitan dengan penelitian ini. Hal ini berfungsi untuk pedoman dan pembanding penelitian yang akan dilakukan. Urfan (2017) melakukan penelitian berjudul Aplikasi Kalender Event Seni

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL. PENELITIAN . 2.1 Tinjauan Pustaka. Tinjauan pustaka adalah kajian mengenai penelitian sebelumnya yang memiliki relevansi permasalahan dengan penelitian yang akan dilakukan. Kajian terhadap penelitiapenelitian sebelumnya diharapkan memberikan wawasan agar n-

10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian tentang aplikasi mobile berbasis android yang dibuat oleh universitas atau berisi info seputar kampus atau panduan bagi mahasiswa atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Keagenan Keagenan adalah hubungan yang mempunyai kekuatan hukum yang terjadi bilamana kedua pihak bersepakat, memuat perjanjian, dimana salah satu pihak diamakan agen, setuju untuk mewakili pihak lainnya yang

6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Chronic kidney disease (CKD) a. Definisi Chronic kidney disease merupakan suatu keadaan kerusakan ginjal secar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini mengacu pada beberapa sumber dan tinjauan yang sudah ada dimana masing-masing penulis menggunakan metode yang berbeda sesuai dengan permasalahan yang di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Bank Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Tinjauan Umum tentang Arbitrase 1. Pengertian Arbitrase Suatu hubungan keperdataan yakni dalam suatu perjanjian selalu akan ada resiko kemungkinan timbulnya suatu perselisihan dalam prosesnya baik antar pihak maupun dengan objek perjanjian. Sengketa tersebut dapat