PENGEMBANGAN E-LEARNING BERBANTUAN VIRTUAL

2y ago
34 Views
4 Downloads
408.28 KB
11 Pages
Last View : 24d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Wren Viola
Transcription

PENGEMBANGAN E-LEARNING BERBANTUAN VIRTUAL LABORATORYUNTUK MATA KULIAH PRAKTIKUM FISIKA DASAR II DIPROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSRIDwi Agustine1), Ketang Wiyono2), M. Muslim2)1) Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP Universitas Sriwijaya2) Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas SriwijayaAbstract : This research has successfully developed E-learning Assisted Virtual Laboratory ForPractical Basic Physics II In Program Of Study Physical Education Fkip Unsri which valid,practical and have a potential effect. The method used in this research is a DevelopmentResearch that use Rowntree model comprising the steps of planning, development andevaluation. The evaluation used is Tesmer formative evaluation consisted of self evaluation,expert review, a one-to-one, small group and a field test. Data collection techniques withwalktrough, questionnaires and tests. This research has resulted a valid e-learning assistedvirtual laboratory with validation percentage score 91.67 %, of material aspect, 96.75 % of themedia aspects and 77.78 % of instructional design aspects. E-learning Assisted VirtualLaboratory For Practical Basic Physics II developed practicality scores at stage one-to-onestage of 81.30 % and 81.50 % for small group are included in the category of very practical. Thetest results on the field test phase of 44 students who got an A by 31.82 %, the value of B was34.09 % and the value of C by 34.09 %. Based on the research results, it can be concluded thatDevelopment E-learning Assisted Virtual Laboratory For Practical Basic Physics II has a valid,practical and have a potential effect.Keywords : Virtual laboratory on-line, Practical Basic Physics inisangatlahpesat.Perkembangan itu juga diiringi dengansemakin cepatnya perkembangan ilmupengetehuan dan teknologi, terutama padabidang teknologi komputer.Sudah banyakproduk dan manfaat yang diperoleh dariperkembangan tersebut.Salah satunya dalamdunia pendidikan.Dalam dunia pendidikanteknologi komputer sering kali digunakansebagai salah satu media untuk pembelajaran.Banyak sekali produk teknologi komputeryang bisa digunakan antara lain : microsoftpower point, adobe flash, komik digital, sertamasih banyak jenis lainnya baik yangdigunakan secara online maupun offline.Virtual laboratory atau lebih dikenaldengan virtual lab merupakan pengembanganteknologi komputer sebagai suatu bentukobjekmultimediainteraktifuntukmensimulasikan percobaan laboratorium kedalam komputer tersebut. Menurut Gunawan(2009), virtual lab merupakan suatu simulasikomputer yang memungkinkan adanya fungsipercobaan laboratorium pada suatu komputer.Virtual lab yang selama ini sering digunakanadalah virtual lab yang berbasis off-line, akantetapi virtual lab tersebut tidak bisadilaksanakan dalam jarak yang jauh secarabersamaan. Jadi virtual lab tersebut hanyabisa dilakukan dalam satu ruangan bersamadengan data awal yang harus di input kedalam setiap komputer. Maka dari itu perludikembangkan virtual lab yang berbasis online.Virtuallabon-lineiniadalahpengembangan teknologi komputer sebagaisuatu bentuk objek multimedia interaktifuntukmensimulasikanpercobaanlaboratorium ke dalam komputer yang bisadiaksesmelaluiinternet.Sistemyangdigunakan Virtual lab on-line ini adalahkomponen learning management system(LMS).Komponen learning managementsystem (LMS) yang diperlukan dalam em(CMS).Contentmanagement system (CMS) merupakan bahanajar yang tedapat dalam learning managementsystem (LMS) yang dapat berupa kontenberbentuk multimedia interaktif maupunkonteks berbentuk teks seperti bahan ajarbiasa.Umumnya CMS yang dibangun adalahdalam bentuk web yang berjalan dengan33Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika Vol.1 No.1, Mei 2014ISSN : 2355-7109

menggunakan web server dan bisa diaksesoleh pesertanya melalui web browser (webclient).Cole (2005), menjelaskan fungsifungsi umum CMS yaitu memasukan danmenyebarkan materi, forum and chat, kuis,pemberian nilai siswa, serta merekam datasiswa secara otomatis.Moodle yang merupakan singkatandari Modular Object-Oriented DynamicLearning Environment yang berarti tempatbelajar dinamis dengan menggunakan modelberorientasi objek adalah salah satu web yangmenggunakan sistem CMS. Sesuai dengannamanya moodle dibuat sebagai tempatbelajar yang yang bisa digunakan secaraobjektifuntukmenilaipesertadidik.Fatmawati (2010), menyatakan moodleyang merupakan aplikasi CMS berbentuk webyang sangat mendukung tercapainya tujuan elearning. Jadi moodle adalah sebuah programaplikasi sebagai alternatif media pembelajaranyang berbasis web dan bersifat pedagogidanmenggunakan sistem CMS. Karena moodleyang mengunakan sistem CMS maka virtuallab on-line bisa menggunakan moodle sebagaisistem CMS yang waProgramStudiPendidikan Fisika yang telah mengambil matakuliah Praktikum fisika dasar II dan hasilanalisis materi pada modul Praktikum FisikaDasar II dan SAP Fisika Dasar II yang telahdilakukan ditemukan beberapa hambatanyang dialami saat praktikum fisika dasar IIantara lain: a) jika terjadi pemadaman listrikmaka alat-alat praktikum yang menggunakanlistrik tidak bisa digunakan. b) keterbatasanjumlah alat praktikum yang ada dilaboratorium sehingga alat tersebut harusdigunakan secara bersama-sama dan tidakbisa dilakukan secara individu.c) adanyabeberapa KD fisika dasar II yang tidak bisadilaksanakan kegiatan praktikum karenaalasan-alasantertentu.Penggunaanlaboratorium fisika FKIP Unsri olehmahasiswa kelas Inderalaya dan Palembangsendiri pada semester genap ini digunakanuntuk empat mata kuliah yaitu PraktikumFisika Dasar II, Elektronika Dasar II,LaboratoriumFisikaSekolahsertaLaboratorium Fisika Sekolah II. Selain dariprodi Pendidikan Fisika laboratorium fisikaFKIP Unsri juga digunakan oleh mahasiswaprodi Pendidikan Kimia kelas Inderalaya danPalembang untuk mata kuliah praktikumfisika dasar II. Jadi total kelas yangmenggunakan laboratorium fisika FKIP Unsrisebanyak sepuluh kelas, untuk itu n laboratorium nyata (reallaboratory).Untukmengatasiitulahlaboratorium digital dibuat, dengan softwarependukung praktikum yang bisa di uploadpada moodle yang kita digunakan yangkemudian bisa diinstal di komputer dan dimoodle juga bisa dilakukan praktikum dankuis yang dilakukan secara mandiri.Penelitian tentang virtual laboratorysudah cukup banyak yaitu Gunawan (2009),dengan judul penelitian “Model VirtualLaboratoryFisikaModernuntukMeningkatkan Disposisi Berfikir Kritis osisiberfikirkritismahasiswa yang belajar fisika modern denganvirtual laboratory jauh lebih tinggi dibandingdengan mahasiswa yang belajar secarakonvensional. Penelitian selanjutnya adalahpenelitian oleh Finkelstein (2006), denganjudul “High-tech Tools for Teaching Physics :The Physics Education Technology Project”dengan hasil penelitiannya simulasi :mendukungpembelajaraninteraktif,menerima timbal balik yang a tempat kerja kreatif, membuatmodel inti atau fenomena, dan membuat siswaproduktif.Berdasarkan latar belakang masalahdi atas peniliti bermaksud untuk melakukanpenelitian tentang “Pengembangan ELearningBerbantuanVirtualLaboratoryuntuk Mata Kuliah PraktikumFisika Dasar II di Program Studi PendidikanFisika FKIP UNSRI”Rumusan masalah dalam penelitianini adalah “Bagaimana mengembangkan ELearningBerbantuanVirtualLaboratoryuntuk mata kuliah PraktikumFisika Dasar II di Program Studi PendidikanFisika FKIP UNSRI ?”34Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika Vol.1 No.1, Mei 2014ISSN : 2355-7109

METODEPenelitian ini menggunakanDevelopment Research denganpengembanganRowntree.pengembangan Rowntree terdiri odemodelModel3 tahap,tahapevaluasi(Prawiradilaga, 2008).Penelitian dilaksanakandi FKIP UNSRI. Subjek dalam penelitianpada tahap field test adalah mahasiswaPendidikan MIPA FKIP UNSRI yang telahatau sedang mengambil mata kuliah FisikaDasar II. Alur desain penelitian ini dapatdilihatpadagambarberikut.35Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika Vol.1 No.1, Mei 2014ISSN : 2355-7109

1.2.Tahap 1Perencanaan1.2.3.Tahap 2PengembanganAnalisis KebutuhanRumusan Tujuan PembelajaranPengembangan TopikPenyusunan DraftProduksi Prototype ITahap 3EvaluasiPrototipe 1Self evaluationExpert ReviewOne-to-oneUji ValiditasUji PraktikalitasTidak ValidPraktisValidTidak PraktisPrototipe 2RevisiRevisiSmall GroupTidak PraktisUji PraktikalitasRevisiPraktisEfek PotensialField TestTidak PraktisUji PraktikalitasRevisiPrototipe 3PraktisE-Learning Berbantuan Virtual LaboratoryUntuk Mata Kuliah Praktikum Fisika Dasar IITeknik pengumpulan data yangdigunakan adalah :1) WalktroughProseswalktroughataucatatanvalidator ini oleh dosen Pendidikan Fisika.Proses ini dilakukan untuk mengetahuigambaran tentang kevalidan produk yangdikembangkan. Validasi yang dilakukkanuntuk media pembelajaran terdiri dari tigaaspek yaitu aspek materi, aspek media, danaspek desain pembelajaran. Indikator yangdigunakan untuk menilai setiap aspek36Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika Vol.1 No.1, Mei 2014ISSN : 2355-7109

jumlahnya bergantung pada setiap aspek dansesuai dengan kebutuhannya.2) Angket / KuisionerSugiyono (2011), menyatakan bahwaangket merupakan teknik pengumpulanTeknik pengumpulan data dilakukan dengancara memberi seperangkat pertanyaan ataupernyataan tertulis responden untukdijawabnya. Jenis angket yang digunakandalam penelitian ini adalah angket jenischeck list berbentuk skala likert. Angket iniakan diberikan pada tahap uji coba produk,yaitu pada tahapan one to one evaluationdantahap small group. Angket yangdigunakan yaitu angket kepraktisan padasaatpelaksanaanone-to-one,smallgroupdan field test. Pemberian angketdilakukan untuk menguji kepraktisan virtuallaboratory online yang dikembangkan.Lembar angket kepraktisan diberikan padamahasiswa setelah selesai dilakukannyapraktikum.HASIL DAN PEMBAHASANHasil PenelitianHasil penelitian Pengembangan ELearning Berbantuan Virtual LaboratoryPada Mata Kuliah Praktikum Fisika Dasar IIdi FKIP UNSRI ini menggunakan modelpengembangan Rowntree. Menurut modelRowntree dalam penelitian pengembangan initerdiri dari tahap Perencanaan, Pengembangandan Evaluasi. Pada tahap perencanaan terdiridari analisis kebutuhan dan rumusan tujuanpembelajaran.Pada tahap pengembanganberupa pengembangan topik, penyusunandraft, dan produksi prototype. Pada tahapevaluasi digunakan model evaluasi menurutTesmer yaitu self evaluation, expert reviewdan one to one, small group serta field test.Tahap PerencanaanTahapawaldalampenelitianpengembangan ini adalah tahap perencanaan.Pada tahap ini peneliti melakukan analisiskebutuhandanperumusantujuanpembelajaran. Dalam analisis kebutuhanpeneliti melakukan analisis materi dan nelitimengidentifikasikompetensi dasar yang sesuai dengan silabusmata kuliah Fisika Dasar II serta merumuskantujuan praktikum yang hendak dicapai.Hasil analisis kebutuhan yaitu berupaanalisis materi dan silabus untuk mengetahuikompetensi dasar yang perlu bantuan virtuallab dalam mencapai tujuan pembelajaran.Berdasarkan analisis materi dan silabus, makadapatdiindentifikasibeberapajudulpraktikum yang dapat di kembangkan dalambentuk virtual lab. Judul praktikum yangdapat digunakan dengan virtual lab sepertiHukum Ohm, Hukum Faraday, danPembiasan prisma pada benda plan paralael.Hasil analisis tujuan pembelajaran inidilakukan setelah melakukan analisiskebutuhan. Perumusan tujuan pembelajaranterdiri dari mengidentifikasi kompetensi dasarserta merumuskan judul praktikum dan tujuanpraktikum yang ingin dicapai.Perumusantujuanpraktikumdisesuaikan dengan kompetensi dasar (SAP)yang dimiliki oleh mata kuliah Fisika DasarII. Berikut ini adalah analisis kompetensidasar (SAP) mata kuliah Fisika Dasar IIdengan Tujuan Praktikum Fisika Dasar II.Adapun judul dan tujuan Praktikum FisikaDasar II yang dikembangkan peneliti untuk elearning berbantuan virtual laboratory setelahpenentuan materi peneliti hanya mengambilenam materi dengan tujuh judul praktikumdari empat belas kompetensi dasar yang ada.Adapun judul praktikum yang y yaitu Potensial Listrik, KapasitansiKapasitor, Rangkaian Kapasitor, HukumOhm,HukumFaraday,InterferensiGelombang, serta Pembiasan Cahaya.Tahap PengembanganTahap selanjutnya dari n topik, penyusunan draf sertaproduksi prototype yang akan digunakanuntuk proses belajar mengajar. Hasil padatahap pengembangan topik ini penelitimengembangkan mata kuliah PraktikumFisika Dasar II berdasarkan silabus matakuliah Fisika Dasar II. Dari 14 kompetensidasar pada mata kuliah Fisika Dasar II hanya6 kompetensi dasar yang digunakan untuk 737Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika Vol.1 No.1, Mei 2014ISSN : 2355-7109

judul praktikum Fisika Dasar IIyangdilaksanakan secara virtual. 7 judul praktikumtersebut adalah ; Potensial Listrik, KapasitansiKapasitor, Rangkaian Kapasitor, HukumOhm,HukumFaraday,InterferensiGelombang dan Pembiasan Pada Prisma.Pada tahap penyusunan draf dilakukandengan membuat storyboard atau menulisnaskah materi–materi yang akan dimasukandalam virtual lab baik berupa teori maupunsoftware yang akan digunakan.Hasil pada tahap produksi prototype,draf yang telah disusun akan dibuat menjadisebuah produk yang disebut prototype.Prototype yang dihasilkan dalam penelitianini adalah sebuah e-learning berbantuanvirtual laboratory.Pada tahap ini, langkah-langkah yangakan dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:1) Membuat LKM, web dan mencarivirtual-virtual lab yang sesuai dengankompetensi dasar.2) Menelaah kembali LKM, virtual labuntuk divalidasi.3) Langkah selanjutnya peneliti melakukantahap evaluasi dengan cara memintaorang lain untuk menilai ataumemvalidasi LKM dan virtual labonline yang telah dibuat agar hasilnyalebih reliabel sehingga layak untukdigunakan.Tahap Evaluasivirtual laboratory. Tahapan yang bertujuanuntukmengetahuiapakahe-learningberbantuan virtual laboratory yang sedangdikembangkan telah layak untuk digunakanatau belum. Evaluasi yang digunakan dalampenelitian ini adalah evaluasi formatif danperbaikanpembelajaran.Perbaikanpembelajaran dilakukan pada setiap tahapanevaluasi formatif. Pada tahap ini penelitimenghasil prototype 1 yang akan dievaluasi,tahap-tahap yang dilakukan adalah selfevaluation, expert review dan one to one,small group serta field test.(1) Self EvaluationSelf evaluation adalah penilaian oleh dirisendiriterhadapprototypeinstrumenpenilaian psikomotorik dalam hal ini beruparubrik penilaian praktikumdengan caramelakukan pengecekan sendiri tentangkonstruk, bahasa dan isi , apakah sudah tepatdan benar. Setelah dirasa cukup dilanjutkanke tahap evaluasi berikutnya.(2) Expert reviewPrototype 1 yang telah dibuat, kemudiandilakukan validasi berdasarkan validasimateri, validasi media, dan validasi desainpembelajaran dengan melibatkan dosenpendidikan fisika. Pada langkah ini protoype1 diperlihatkan kepada dosen pendidikanfisika, setelah dosen melihat dan menelaah elearning berbantuan virtual laboratory, dosendiberikan lembaran validasi untuk menilaikelayakan e-learning berbantuan virtuallaboratory. Adapun hasil rekapitulasipenilaian validasi dapat dilihat pada tabel 7.Tahap evaluasi merupakan tahapan akhirdalam pengembangan e-learning berbantuanTabel 7. Rekapitulasi Hasil Validasi AhliNo.Aspek Validasi% penilaianKategori1. Materi91,67ValidNo.Aspek Validasi% penilaianKategori2. Media93,75Valid3. Desain Pembelajaran77,78ValidValidasi yang diberikan dosen memilikijumlah aspek/indikator dan peryataan yangberbeda–beda tergantung dari jenis validasiyang diberikan. Skala penilaian yangdigunakan peneliti memiliki rentang skor 1sampai 4 bergantung pada tingkat kesetujuandosen terhadap e-learning berbantuan virtuallaboratory yang dihasilkan.38Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika Vol.1 No.1, Mei 2014ISSN : 2355-7109

Selainmemberikanpenilaianberdasarkan kriteria yang telah ditetapkan,peneliti juga meminta komentar dan kritikkepada validator sebagai bahan masukanrevisi untuk produk pada tahap selanjutnya.Komentar validator yang diberikan bisadilihat dalam tabel 8.Tabel 8. Komentar Validator Terhadap E-Learning Berbantuan Virtual Laboratory Pada TahapExpert ReviewAspek ValidasiValidatorKomentar1. MateriValidator IMedia lab virtual interferensi gelombang dapatdijadikan untuk menunjukkan fenomena interferensidan difraksi gelombang tetapi tidak akurat dalampengambilan data panjang gelombang. Namununtuk sekedar simulasi dan pengenalan konsepsudah dapat digunakan.2. MediaValidator IISebaiknya ditambahkan menu diskusi online.3.DesainValidator IIIuntuk percobaan Hukum ohm, Hukum Faraday, danPembelajaranInterferensi Gelombang sebaiknya diperbaikiurutannya.(3) One-to-one evaluationPada tahap ini, e-learning berbantuan virtuallaboratory diujikan kepada empat orangmahasiswa yang telah mengambil mata kuliahPraktikum Fisika Dasar II. Pemilihan keempat mahasiswa tersebut karena merekatelah mengambil mata kuliah PraktikumFisika Dasar II dengan harapan mereka lebihmudahdalammelakukane-learningberbantuan virtual laboratorysehingga bisamemberikan masukkan yang lebih dalammengembangkan penelitian ini. Evaluasi inibertujuan untuk melihat kepraktisan elearning berbantuan virtual laboratory,mengidentifikasi dan mengurangi kesalahannyata dalam penggunaan bahasa yang terdapatdalame-learningberbantuanvirtuallaboratory yang dikembangkan. Dalampelaksanaannyamahasiswamelakukanpraktikum sendiri-sendiri secara bergantian.Setelah mahasiswa selesai melakukanpraktikum, peneliti memberikan sebuahangket untuk mengetahui kekuatan dankelemahan e-learning berbantuan virtuallaboratory yang dikembangkan serta memintakepada mahasiswa memberikan saran dankritik untuk dijadikan bahan revisi bagipeneliti. Adapun hasil rekapitulasi persentaserata-rata penilaian angket kepraktisan padatahap one to one adalah sebesar 81,3% danmerujuk pada tabel 3. terlihat bahwa virtuallaboratory online termasuk dalam kategorisangat praktis.Setelah selesai melakukan tahapexpert review dan one-to-one, virtuallaboratory online direvisi maka akanmenghasilkan prototype 2, yang selanjutnyaakan dilaksanakan uji coba kelompok kecil(small group).(4) Small GroupTahap ini hampir sama pada tahapone-to-one evaluation. Pada tahap one-to-oneevaluation peneliti menguji cobakan elearning berbantuan virtual laboratorykepada 6 orang mahasiswa, sedangkan padatahap small group ini prototype 2 penelitimenguji cobakan pada 6 orang mhasiswayang dibagi menjadi 3 kelompok. Setiapkelompok akan melakukan praktikum elearning berbantuan virtual laboratory,setelah selesai melakukan praktikum masingmasing mahasiswa akan diberikan angket dandiminta untuk memberikan komentar ataukritikan e-learning berbantuan virtuallaboratory yang mereka gunakan pada saatpraktikum berlangsung. Rata–rata persentasenilai pernyataan angket kepraktisan padatahap small group adalah sebesar 81,5% nilaikepraktisan e-learning berbantuan virtuallaboratory termasuk dalam kategori sangatpraktis. Adapun hasil komentar yangdiberikan mahasiswa pada tahap small groupdapat dilihat pada tabel 11.39Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika Vol.1 No.1, Mei 2014ISSN : 2355-7109

Tabel 11 . Komentar Mahasiswa Terhadap E-Learning Berbantuan Virtual Laboratory PadaTahap Small GroupKomentatorKomentarNN.,VA.,1. Virtual lab merupakan media yang baru bagi kami. DenganDA.,HP,.HD.,menggunakan virtual lab pada saat melakukkan praktikum kita merasaPMdimudahkan. Selain itu juga virtual lab membuat kegiatan praktikumtidak membosankan dan kita dapat elakukkan praktikum yang tidakdapat kita laksanakan secara langsung. Sarannya agar materi padavirtual lab dapat dikembangkan tidak hanya terbatas pada materimateri tertentu.2. Virtual lab online merupakan media pembelajaran yang sangat bagusuntuk diterapkan dalam proses belajar karena dikemas secaramenarik,bisa diakses dim

kuliah Praktikum fisika dasar II dan hasil analisis materi pada modul Praktikum Fisika Dasar II dan SAP Fisika Dasar II yang telah dilakukan ditemukan beberapa hambatan yang dialami saat praktikum fisika dasar II antara lain: a) jika terjadi pemadaman listrik maka alat-alat praktiku

Related Documents:

KONSEP DASAR PENGEMBANGAN SISTEM AKUNTANSI Sub Pokok bahasan : 1) Perlunya pengembangan sistem akuntansi 2) Prinsip pengembangan sistem Akuntansi 3) Siklus hidup pengembangan sistem akuntansi 4) Pendekatan pengembangan sistem akuntansi 5) Metodologi pengembangan sistem akuntansi 6) Alat dan teknik

kompetensi Jabatan dan rencana pengembangan karier. Pengembangan kompetensi dilakukan pada tingkat: – instansi; dan – nasional Pengembangan kompetensi bagi setiap PNS dilakukan paling sedikit 20 (dua puluh) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun. Pengembangan kompetensi menjadi dasar pengembangan karier dan menjadi salah satu dasar bagi .

konsep geometri sehingga motif batik Madura dapat digunakan sebagai media belajar pada materi transformasi geometri. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan lembar kerja peserta didik (LKPD) berbantuan mika berbasis etnomatematika motif batik Madura pada materi transformasi geometri yang valid dan praktis.

Berbantuan Kvisoft Flipbook Maker Pada Pembelajaran Tematik Kelas IV SD/MI" ada-lah benar-benar karya penyusunan skripsi bukan duplikasi ataupun dari karya lain kecuali pada bagian yang sudah dirujuk atau disebut footnote atau daftar pustaka. Apa- bila dilain waktu terbukti penyimpangan dalam karya ini, maka tanggung jawab sepe- .

BERBANTUAN SPARKOL VIDEO SCRIBE KELAS V DI MI AL-HIKMAH BANDAR LAMPUNG Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Oleh YULIANA NPM. 1411100157 Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

penerapan cooperative learning tipe nht berbantuan lembar kerja untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi sistem persamaan linear dua variabel peserta didik kelas viii di mts nurul huda banyuputih tahun pelajaran 2014/2015 skripsi diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi

BAB III . METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN . 3.1 Model Pengembangan . Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model ADDIE yang meliputi: Analyze berupa kebutuhan, peserta didik dan seterusnya. Design berupa rumusan kompetensi, strategi.Develop berupa materi ajar, asesmen dan seterusnya.

Prosedur pengembangan media cerita bergambar untuk mata pelajaran IPA ini mengikuti model pengembangan Borg and Gall (1989) yang telah disederhanakan, meliputi: (1) studi pendahuluan; (2) pengembangan; (3) uji coba; dan (4) produk akhir. Gambar 3.1. Bagan Tahap Pengembangan dan Penelitian . 3.2.1 Tahap Studi Pendahuluan