BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan

1y ago
25 Views
5 Downloads
1.02 MB
18 Pages
Last View : 19d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Anton Mixon
Transcription

BAB IIIMETODE PENELITIAN3.1 Model PengembanganPengembangan yang dilakukan dalam penelitian ini mengikuti langkahpenelitian dan pengembangan dari Borg dan Gall. Menurut Borg dan enelitiandanpengembangan, yaitu:a. Melakukan penelitian pendahuluan untuk mengumpulkan informasi(kajian pustaka, pengamatan kelas), identifikasi permasalahan yangdijumpai dalam pembelajaran, dan merangkum permasalahan.b. Melakukan perencanaan (identifikasi dan definisi keterampilan,perumusan tujuan, penentuan urutan pembelajaran, dan uji ahli atau ujicoba pada skala kecil).c. Mengembangkan jenis produk awal yang meliputi: penyiapan materipembelajaran, penyusunan buku pegangan, dan perangkat evaluasi.d. Melakukan uji coba lapangan tahap awal. Uji coba di lapangan pada 1sampai 3 sekolah dengan 5-12 subjek uji coba (guru). Pengumpulaninformasi dengan menggunakan observasi, wawancara dan kuesionerdan dilanjutkan analisis data.e. Melakukan revisi terhadap produk berdasarkan masukan dan saransaran dari hasil uji lapangan awal.f. Melakukan uji coba lapangan. Uji coba di lapangan yang lebih luaspada 5 sampai 15 sekolah dengan 30-100 subjek uji coba.g. Melakukan revisi terhadap produk berdasarkan masukan dan saransaran hasil uji lapangan.h. Melakukan uji lapangan yang lebih luas pada 10 sampai 30 sekolahdengan melibatkan 40-200 subjek. Data dikumpulkan melaluiwawancara, observasi dan kuesioner. Pengujian dilakukan denganmenggunakan angket, wawancara, observasi dan analisis hasilnya.36

37i. Melakukan revisi terhadap produk akhir, berdasarkan saran dalam ujicoba lapangan.j. Mengimplementasikan produk dan melaporkan serta menyebarluaskanproduk melalui pertemuan dan jurnal ilmiah, bekerjasama denganpenerbit untuk sosialisasi produk untuk komersial, dan memantaudistribusi dan kontrol kualitas.Sukmadinata (2011) memodifikasi sepuluh langkah tersebut menjadi tiga langkah,yaitu:a. Studi PendahuluanTahap ini terdiri atas tiga langkah, yaitu:- Studi kepustakaan, yaitu kajian untuk mempelajari konsep yangberkenaan dengan produk yang akan dikembangkan.- Survei lapangan, yaitu mengumpulkan data melalui wawancara, studidokumenter atau pengamatan mengenai perencanaan dan pelaksanaan.- Penyusunan produk awal, yaitu penyusunan produk berdasarkan datayang didapat dari studi kepustakaan dan survei lapangan. Setelahproduk awal disusun, perlu diserahkan pada ahli untuk divalidasi dandiberikan saran masukan.b. Uji CobaDalam tahap ini dilakukan uji coba terhadap produk yang telah disusunpada tahap studi pendahuluan. Terdapat dua langkah dalam tahap ini,yaitu uji coba terbatas dan uji coba yang lebih luas. Perbedaankeduanya adalah jumlah sumber data yang digunakan. Dalam uji cobaterbatas, peneliti melakukan observasi dan mencatat hal-hal pentingdalam pengamatan tersebut.hal-hal penting yang ditemukan tersebutkemudian dijadikan bahan penyempurnaan untuk produk yang akandikembangkan.c. Uji ProdukUji model merupakan tahap pengujian keampuhan dari produk yangdihasilkan. Dalam tahap ini digunakan metode eksperimental dengan

38digunakan 2 kelompok sampel yaitu kelompok eksperimen dankelompok kontrol.Dalam penelitian dan pengembangan media cerita bergambar ini, tidaksemua langkah di atas digunakan. Langkah yang akan digunakan adalah tahap ketujuh yaitu penelitian dan pengumpulan data sampai melakukan revisi terhadapproduk berdasarkan masukan dan saran-saran hasil uji lapangan menurut Borg danGall, atau langkah studi pendahuluan hingga uji coba menurut Sukmadinata. Halini dikarenakan keterbatasan biaya dan waktu yang dimiliki peneliti.3.2 Prosedur PengembanganProsedur pengembangan media cerita bergambar untuk mata pelajaran IPAini mengikuti model pengembangan Borg and Gall (1989) yang telahdisederhanakan, meliputi: (1) studi pendahuluan; (2) pengembangan; (3) uji coba;dan (4) produk akhir.Studi PustakaTahap 1Studi LapanganStudi PendahuluanTahap 2PenyusunanDraftValidasiPakarUji CobaTerbatasRevisiRevisiUji CobaUji CobaLuasTahap ji ProdukKelompokkontrolGambar 3.1. Bagan Tahap Pengembangan dan Penelitian3.2.1 Tahap Studi PendahuluanTerdapat tiga tahap dalam studi pendahuluan, yaitu studi pustaka, studilapangan dan penyusunan draft. Pada tahap studi pustaka, penulis melakukan

39analisis terhadap buku guru dan buku siswa, cerita bergambar, pembelajaran IPAdan penelitian yang relevan tentang media cerita bergambar.Tahap studi lapangan dilaksanakan di SD Pangudi Luhur Ambarawa. Padatahap penulis melakukan wawancara kepada wali kelas 3 terhadap implementasibuku pegangan guru dan buku siswa, bagaimana respon siswa tentang buku siswa,sumber pembelajaran dan media pembelajaran yang digunakan guru dalammengajar.Pada tahap penyusunan draft, penulis mulai menentukan materi pokokyang akan dikembangkan. Setelah menentukan materi pokok, maka dilanjutkandengan penentuan produk yang akan dibuat. Produk yang penulis pilih adalahcerita bergambar. Sebelum mulai membuat cerita, penulis menentukan tokoh dankarakter yang akan dimasukkan ke dalam cerita. Karena produk ditujukan untukanak-anak, maka penulis memutuskan untuk membuat tokoh dan karakter yangsesuai dengan anak SD. Anak SD kelas tiga masih memiliki imajinasi yang tinggi,untuk itu cerita akan dibuat dengan memasukkan imajinasi yang menarik namunjuga berkaitan dengan kegiatan sehari-hari. Setelah draft produk selesai dibuat,perlu diberikan kepada para ahli. Pakar materi Adi Winanto dan Janelle Juneauyang akan melakukan uji materi dan pakar cerita bergambar Eddy Supangkat yangakan melakukan uji media. Hasil validasi tersebut nantinya akan dijadikan bahanrevisi untuk diperbaiki dan menjadi produk awal.3.2.2 Tahap Uji CobaPenulis melakukan tahap uji coba secara terbatas yaitu pada kelas tiga SDPangudi Luhur Ambarawa. Selain menggunakan angket dan lembar observasi,penulis juga mengadakan proses pembelajaran dengan menggunakan produk yangtelah dikembangkan. Kemudian penulis meminta guru dan siswa untukmemberikan penilaian kelayakan produk. Selain itu, uji coba luas juga dilakukandengan jumlah siswa yang lebih banyak.3.2.2.1 Desain Uji CobaDesain uji coba berisi rancangan uji coba yang akan dilakukan dalampenelitian setelah draft produk dibuat. Berikut adalah penjelasannya.

40a. Uji ahli atau Validasi AhliUji validasi ini dilakukan oleh pakar materi yaitu Adi Winanto danJanelle Juneau serta pakar media cerita bergambar yaitu EddySupangkat. Ketiganya akan memberikan masukan terhadap materi danmedia cerita bergambar dari produk yang dibuat penulis kemudiandijadikan bahan untuk merevisi produk.b. Revisi 1c. Uji coba terbatas yang dilakukan terhadap kelompok kecil.d. Revisi 2e. Uji coba luasf. Revisi 3 Produk akhir3.2.2.2 Subjek Uji CobaPada uji coba terbatas, produk akan diujikan terhadap kelompok kecilyaitu dari sampel kelas 3A SD Pangudi Luhur Ambarawa. Sampel yang diambilberjumlah 5 siswa. Sampel diambil berdasarkan data guru mengenai kemampuansiswa. Masing-masing adalah 1 siswa dengan kemampuan di bawah rata-rata, 3siswa dengan kemampuan menengah dan 1 siswa di atas kemampuan rata-rata.Pada uji coba luas, produk akan diujikan terhadap kelompok besar yaitudari populasi kelas 3A SD Pangudi Luhur Ambarawa. Populasi kelas 3Aberjumlah 32 siswa.3.2.2.3 Jenis DataData yang akan dikumpulkan ada 3 macam yaitu: (a) data angket validasiahli materi dan ahli media dan (b) data dari angket respon guru dan peserta didik,serta (c) lembar observasi guru.3.2.3 Produk HasilProduk akhir dari pengembangan media pembelajaran merupakan hasilakhir revisi produk setelah diujicobakan secara luas dalam kelompok besar kelas3A SD Pangudi Luhur Ambarawa. Revisi dilakukan berdasarkan masukan danpenilaian yang diberikan oleh guru dan para siwa kelas 3 yang menjadi ngkan dan direvisi sesuai masukan para pakar.bergambaryangtelah

413.3 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data3.3.1 Teknik Pengumpulan DataTeknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalahteknik tes dan non-tes. Teknik tes yang digunakan adalah tes tertulis. Tes tertulisbertujuan untuk melihat keefektifan cerita bergambar. Sedangkan teknik nontesmenggunakan wawancara, angket dan lembar observasi. Wawancara digunakanuntuk mengetahui permasalahan dalam proses pembelajaran IPA. Angketdigunakan untuk melihat keefektifan media cerita bergambar yang telah dibuat.Sedangkan lembar observasi dilakukan untuk mengamati proses pembelajaranyang digunakan dengan menggunakan cerita bergambar.3.3.2 Instrumen Pengumpulan Data3.3.2.1 WawancaraWawancara ini dilakukan untuk mengetahui kurikulum apa yangdigunakan untuk mengajar kelas 3 di sekolah dan bagaimana proses pembelajaranberlangsung. Berikut merupakan instrumen wawancara yang akan digunakan.Tabel 3.1. Instrumen WawancaraNo.Pertanyaan1. Berkenaan dengan adanya perubahan kurikulum di Indonesia, kurikulumapa yang digunakan untuk kelas 3 SD?2. Apakah guru memiliki buku pegangan guru? Ataukah buku peganganguru sama dengan buku pegangan siswa?3. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu terhadap buku pegangan yang ada?Apakah buku tersebut membantu dalam proses pembelajaran? Apakahbuku tersebut menarik bagi siswa?4. Apa kelebihan dan kekurangan buku tersebut?5. Apakah Bapak/Ibu selalu menggunakan buku tersebut dalam mengajaratau terkadang menggunakan sumber lain untuk mengajar?6. Media pembelajaran apa yang dipakai dalam mengajarkan IPA di kelas?7. Berapa KKM yang diterapkan dalam kelas?

42Dengan melakukan wawancara kepada guru yang secara langsungmengetahui proses pembelajaran di kelas 3 dan permasalahan yang ada, makapenulis akan mengetahui langkah selanjutnya untuk penyusunan draft awal.3.3.2.2 AngketAngket ini akan diberikan kepada para ahli validasi yaitu ahli materi danahli media. Berikut merupakan angket yang akan digunakan. Penulismengadaptasi angket yang dibuat oleh Amaylinda Ayu Nindiya (2015) karenaangket yang dibuat cukup baik dan sesuai untuk digunakan dalam mengetahuirespon ahli terhadap produk yang penulis kembangkan.Tabel 3.2. Instrumen Uji Pakar Materi dan MediaIndikatorButir Penilaian1PenilaianA. Kesesuaianceritabergambardengan materi.1. Kesesuaianceritabergambardengan indikator pembelajaran.2. Kesesuaianceritabergambardengan tujuan pembelajaran.3. jarkan.4. Kesesuaian pesan moral yangdisampaikanlewatceritabergambar.B. Kebahasaan1. Ketepatan penggunaan strukturkalimat.2. Keefektifan kalimat.3. Kebakuan istilah yang digunakan.4. Kesesuaiankalimatdengantingkat perkembangan siswa.5. Kesesuaian bahasa untuk anakanak.2345

436. Konsistensi penggunaan istilah.C. Ilustrasi1. Kesesuaianilustrasidalammenjelaskan materi.2. Kesesuaianilustrasidalammemberikan contoh kehidupannyata.3. Kesederhanaan ilustrasi4. Ilustrasi sesuai dengan tahapperkembangan anak.5. Kesesuaianilustrasidengankalimat.6. Kesesuaian perwatakan.7. Kesesuaian latar8. Ilustrasi pada cerita bergambarmenarik.9. Kesesuaian paduan warna dalamilustrasi.D. Hak Cipta1. Keaslian gambar2. Keaslian ceritaAngket di atas ditujukan kepada ahli materi dan ahli media yang bertujuanuntuk mengetahui layak atau tidaknya produk untuk diuji cobakan pada kelompokkecil. Pada angket di atas terdapat 4 aspek utama yang dikembangkan menjadibeberapa poin. Berikut merupakan kriteria penilaian untuk ahli validasi.

44Tabel 3.3. Kriteria Penilaian Ahli Uji Materi dan MediaSkorKriteria1Sangat kurang sesuai2Kurang sesuai3Cukup sesuai4Sesuai5Sangat sesuaiKriteria penilaian pada tabel 3 dibuat sesuai dengan kriteria skala Likertdengan skor penilaian mulai dari 1-5. Selain itu penulis juga membutuhkanfeedback respon dari guru dan siswa setelah media cerita bergambar digunakandalam kelas. Angket yang disediakan adalah untuk melihat kelayakan media ceritabergambar untuk digunakan mengajar di SD. Berikut adalah angket yang akandigunakan.Angket juga diberikan kepada guru untuk mengetahui respon mbaryangtelahdikembangkan dalam pembelajaran. Angket ini telah disesuaikan dengankemampuan guru dalam menilai aspek media. Angket respon guru terhadap mediapembelajaran cerita bergambar dapat dilihat pada tabel di bawah ini.Tabel 3.4. Angket Respon GuruNo.1.Indikator1Kesesuaian cerita bergambar dengan indikatorpembelajaran.2.Kesesuaian cerita bergambar dengan tujuanpembelajaran.3.Kesesuaian cerita bergambar dengan konsepmateri yang diajarkan.4.Kesesuaian pesan moral yang disampaikan lewatcerita bergambar.5.Mediamembantusiswapengalaman belajar yang baik.memperoleh2345

456.Pembelajaran menggunakan media membuatsiswa tertarik mengikuti pelajaran.7.Pembelajaran dengan menggunakan mediadapat memfasilitasi siswa menjadi lebih aktifdan kreatif.8.Pembelajaran menggunakan media dapatmeningkatkan rasa ingin tahu siswa.Penilaian yang diberikan oleh guru sesuai kriteria yang dibuat akanmenunjukkan seberapa layak media digunakan dalam pembelajaran. Kriteriapenilaian dibuat berdasarkan skala Likert dengan skor 1-5. Kriteria penilaian gurudapat dilihat pada tabel di bawah ini.Tabel 3.5. Kriteria Penilaian Materi untuk GuruSkorKriteria1Sangat kurang sesuai2Kurang sesuai3Cukup sesuai4Sesuai5Sangat sesuaiPenulis juga membutuhkan respon dari siswa. Angket respon dari siswadigunakan untuk melihat ketertarikan mereka belajar menggunakan mediapembelajaran cerita bergambar. Selain itu angket respon siswa dapat digunakanuntuk melihat kesesuaian isi, gambar ilustrasi dan kalimat-kalimat sehinggamampu membuat siswa memahami materi dengan mudah. Berikut di bawah iniadalah angket yang akan diberikan pada siswa.

46Tabel 3.6. Angket Respon SiswaNo.1.IndikatorYaTidakCerita bergambar ini membuatku tertarik dalammengikuti pembelajaran.2.Isi cerita bergambar membuatku lebih mudahuntuk memahami materi.3.Gambar-gambar di dalam cerita membuatkulebih tertarik memperhatikan penjelasan guru.4.Kalimat-kalimat di dalam cerita bergambar inimudah dipahami.5.Tokoh dalam cerita menarik.Berikut merupakan kriteria penilaian materi dan media yang ditujukankepada siswa. Penilaian yang diberikan oleh siswa sesuai kriteria ini akanmenunjukkan seberapa layak media digunakan dalam pembelajaran. Kriteriapenilaian dibuat berdasarkan perhitungan skor terendah yaitu 0 hingga skortertinggi yaitu 10. Sehingga didapatkan panjang kelas 2.Tabel 3.7. Kriteria Penilaian Angket Respon SiswaPilihanSkorYa2Tidak03.3.2.3 ObservasiFungsi dari observasi ini adalah untuk mengamati terlaksananya kegiatanpembelajaran menggunakan media cerita bergambar. Lembar observasi ini telahdisesuaikan dengan sintaks Contextual Teaching Learning. Lembar observasikegiatan pembelajaran dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

47Tabel 3.8. Lembar Observasi GuruNo.Aspek yang DiamatiYaIPendahuluan1.Perlengkapan dan kesesuaian media pembelajaran danTidakalat peraga yang akan digunakan dalam proses belajarmengajar.IIKegiatan Awal2.Ramah tamah dengan guru (salam, presensi)3.Guru melaksanakan apersepsi.4.Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.IIIKegiatan Inti5.Guru memperkenalkan materi yang disampaikanmelalui buku cerita bergambar.6.Guru menggali pengetahuan peserta didik tentangmateri melalui pertanyaan7.Guru membuat peserta didik dalam kelompok.8.Guru memberi tugas untuk setiap kelompok.9.Guru memberikan kesempatan bagi setiap kelompokmempresentasikan hasil diskusi.IVKegiatan ajaran.11.Guru melakukan serangkaian evaluasi pembelajarandengan tanya jawab dan test kecil.12.Guru meminta siswa mengisi angket respon siswa.13.Guru mengelola waktu pembelajaran secara efisien.Berikut merupakan kriteria penilaian lembar observasi yang ditujukankepada guru. Kriteria penilaian dibuat berdasarkan perhitungan skor terendahyaitu 0 hingga skor tertinggi yaitu 10. Sehingga didapatkan panjang kelas 2.

48Tabel 3.9. Kriteria Penilaian Angket Respon SiswaPilihanSkorYa2Tidak03.3.2.4 Instrumen Tes TertulisTes tertulis ini digunakan untuk melihat apakah media cerita bergambaryang dikembangkan secara efektif untuk digunakan di dalam kelas atau tidak.Sebelum menerapkan instrument test tertulis ini perlu dilakukan uji validitas, ujireabilitas instrument tes tertulis dan analisis tingkat kesukaran soal.3.3.2.4.1 Uji ValiditasMenurut Sugiyono (2010: 173) instrumen yang valid berarti alat ukur yangdigunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrument tersebutdapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.Sugiyono (2010: 455) bahwa N 35 (N jumlah siswa dalam kelompok ujivaliditas) batas koefisiennya 0,334. Validitas tes dapat dihitung menggunakanbantuan software SPSS 17 dengan cara Analize – Scale – Reability Analysis ataudapat menggunakan Analyze – Correlate – Bevariate, kemudian untuk melihathasilnya apakah item soal valid atau tidak, dapat dilihat pada output hasilperhitungan. Apabila nilai koefisien kurang dari 0,334 maka item soal tersebuttidak valid dan tidak boleh digunakan.Dilakukan uji coba instrumen tes tertulis pada siswa kelas IV SDMangunsari 05 dengan responden kelas IV sebanyak 35 siswa . Bila dilihat darinilai tabel r maka batas koefisiennya 0,334. Setelah selesai uji coba instrumen testertulis didapatkan hasil (nilai dari pekerjaan siswa), dapat dilakukanpenghitungan uji validitas. Dari 30 item soal (pilihan ganda) pretest dan postestsetelah dilakukan penghitungan uji validitas dengan bantuan SPSS 17, di perolehhasil akhir uji validitas seperti yang ada pada tabel berikut:

49Tabel 3.10. Hasil Validitas Instrumen TesKompetensiIndikatorSoalDasarHasil Validitas SoalSoal ValidSoal TidakValid6.1 Mengidentifi1. Mengidentifikasi1, 4, 5,1, 5, 16,kasi caracara-cara yang16, 20,21, 22, 23,manusiadigunakan manusia21, 22,30dalamdalam melestarikan23, 24,memeliharaalam.dan4, 20, 24302. Memberi contoh6, 8, 11,8, 11, 12,melestarikanperilaku yang12, 13,13, 14, 15,alam dimenunjukkan14, 15,25, 26, 27lingkungankepedulian terhadap25, 26,sekitar.lingkungan dan yang27, 296, 29merusak lingkungan.3. Menjelaskan2, 3, 7,2, 7, 10,dampak perilaku9, 10,17, 18, 19manusia terhadap17, 18,lingkungan.19, 283, 9, 28Setelah dilakukan uji validitas instrumen test tertulis, maka didapatkandata soal yang valid adalah nomor 1, 2, 5, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18,19, 21, 22, 23, 25, 26, 27 dan 30, sehingga total soal yang valid adalah 22 butirsoal. Sedangkan data soal yang tidak valid adalah nomor 3, 4, 6, 9,20, 24, 28 dan29 sehingga total soal yang tidak valid adalah 8 butir soal. Dengan demikian makasoal yang valid akan digunakan sebagai instrumen tes tertulis pada uji cobaterbatas dan uji coba luas.3.3.2.4.2 Uji Reabilitas InstrumenReliabilitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampumenunjukkan konsistensi hasil pengukuranya yang diperlihatkandalam tarafketepatan dan ketelitian hasil. Taraf reliabilias suatu tes dinyatakan dalam suatu

50koefisien yang disebut koefisien reliabilitas. Menurut Wardani,dkk (2012:345),nilai koefisien yang disadarkan crobanch’s alpha (ɑ) sebagai berikut:0,80 – 1,00 Sangat reliabel 0,80 – 0,60 Reliabel 0,60 – 0,40 Cukup Reliabel 0,40 – 0,20 Agak Reliabel 0,20 Kurang ReliabelReliabilitas suatu instrumen dapat dihitung menggunakan bantuan SoftwareSPSS 16 yaitu dengan cara Anallyze – Scale – Reliability Analysis.Menguji reliabilitas instrumen seperti halnya menguji validitas. Penulismenggunakan nilai hasil yang telah diperoleh dari hasil pekerjaan siswa padakelas uji coba yaitu pada SD MangunSari 05 Salatiga.Tabel 3.11. ReabilitasReliability StatisticsCronbach'sAlphaN of Items.93430Bila dilihat dari tabel reabilitas di atas, dengan hasil 0,934 makainstrument test tertulis yang telah diujicobakan dapat dikatakan sangat reliabel.3.3.2.4.3 Analisis Tingkat Kesukaran SoalMenurut Sudjana (2014: 137), cara melakukan analisis untuk menentukantingkat kesukaran soal adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut𝐼 BNKeterangan:I indeks kesulitan untuk setiap butir soalB banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soalN banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan

51Kriteria yang digunakan adalah semakin kecil indeks yang diperoleh, makamakin sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin besar indeks yang diperoleh, makinmudah soal tersebut. Kriteria indeks kesulitan itu adalah sebagai berikut.Tabel 3.12. Kriteria Indeks Kesukaran SoalRentang NilaiTingkat Kesukaran Soal0 – 0,30Soal kategori sukar0,31 – 0,70Soal kategori sedang0,71 – 1,00Soal kategori mudahBerikut merupakan hasil dari analisis tingkat kesukaran soal yang berjumlah22 butir soal.Tabel 3.13. Tingkat Kesukaran SoalSoalJumlah SiswaNilaiyang DapatTingkatKesukaran SoalMenjawab BenarSoal 1210,6SedangSoal 2180,51SedangSoal 5120,34SedangSoal 7180,51SedangSoal 8140,4SedangSoal 10110,31SedangSoal 11120,34SedangSoal 12110,31SedangSoal 13270,77MudahSoal 14140,4SedangSoal 15110,31SedangSoal 16200,57SedangSoal 17230,66Sedang

52Soal 18120,34SedangSoal 19130,37SedangSoal 21110,31SedangSoal 22140,4SedangSoal 23200,57SedangSoal 25230,66SedangSoal 26110,31SedangSoal 27230,66SedangSoal 30110,31SedangHasil analisis tingkat kesukaran terdapat soal dengan kategori mudah dansedang. Soal dengan kategori mudah berjumlah 1 butir soal yaitu pada soal nomor13. Sedangkan soal kategori sedang berjumlah 16 soal yaitu pada nomor 1, 2, 5,7, 8, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 23,25, 26, 27 dan 30.3.3.2.4.4 Kisi-Kisi Instrumen Tes TertulisPada tabel di bawah ini terdapat kisi-kisi soal evaluasi yang telah diujivaliditas dan reabilitas sebelumnya.Tabel 3.14. Kisi-Kisi Soal EvaluasiKompetensi DasarIndikator6.2 Mengidentifikasi 4. Mengidentifikasi cara-caracara manusiayang digunakan manusiadalamdalam melestarikan alam.memelihara dan5. Memberi contoh perilakuItem SoalButir SoalJumlah1, 5, 16, 21,722, 23, 308, 11, 12,melestarikanyang menunjukkan13, 14, 15,alam dikepedulian terhadap25, 26, 27lingkunganlingkungan dan yang merusaksekitar.lingkungan.6. Menjelaskan dampak perilaku2, 7, 9, 10,manusia terhadap lingkungan.17, 18, 1997

533.4 Teknik Analisis DataTeknik analisis data dilakukan melalui dua cara, yaitu analisis kualitatifdan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan pada data yang diperoleh dariwawancara, angket dan observasi. Untuk menganilisis data angket, dilakukankonversi skor kuantitatif ke dalam data kualitatif. Konversi skor ini dilakukanpada data skala Likert yaitu skor dimulai dari 1-5. Pedoman konversi datakuantitatif ke dalam data kualitatif dapat dilihat pada tabel di bawah ini.Tabel 3.15. Pedoman Konversi Skala LikertInterval SkorPerhitunganKategorix 4, 01Sangat Baik(Mean 0,5SD) x (Mean 1,5SD)3,34 x 4,01Baik(Mean - 0,5SD) x (Mean 0,5SD)2,66 x 3,34Cukup(Mean - 1,5SD) x (Mean - 0,5 SD)1,99 x 2,66Kurangx 1,99Sangat kurang(Mean 1,5SD) xx (Mean - 1,5SD)Sumber: Supratiknya (2009)Keterangan:Mean rerata ideal ½ (skor maksimal ideal skor minimal ideal) ½ (5 1) ½ (6) 3SD Standar deviasi ideal 1/6 (skor maksimal ideal – skor minimal ideal) 1/6 (5 – 1) 1/6 (4) 2/3x skor rerata data empirisSedangkan untuk analisis kuantitatif dilakukan pada data yang diperolehdari tes evaluasi. Hasil evaluasi siswa kemudian digunakan untuk melihat jumlahsiswa yang di atas KKM dan yang belum mencapai KKM. Setelah itu perlu dibuatrata-rata dari keseluruhan nilai evaluasi.

Prosedur pengembangan media cerita bergambar untuk mata pelajaran IPA ini mengikuti model pengembangan Borg and Gall (1989) yang telah disederhanakan, meliputi: (1) studi pendahuluan; (2) pengembangan; (3) uji coba; dan (4) produk akhir. Gambar 3.1. Bagan Tahap Pengembangan dan Penelitian . 3.2.1 Tahap Studi Pendahuluan

Related Documents:

METODE PENELITIAN A. Penelitian Eksperimen Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Seperti yang dijelaskan dalam sugiyono (2010, hlm.11) bahwa metode penelitian eksperimen meruoakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan) tertentu. Adapun, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dapat dipilih sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian yang hendak dicapai. Secara umum, metode yang digunakan dalam penelitian yaitu (a) metode deskriptif, (b) metode eksperimen, (c) metode historis, (d) metode pengembangan, (e) metode tindakan, dan (f) metode kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, artinya sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Dalam penelitian kualitatif metode yang biasa dimanfaatkan adalah wawancara, pengamatan, dan .

35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, yang memiliki langkah-langkah yang

BAB III DESAIN/PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian . Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Ciruas yang berlokasi di Jl. Nambo-Teras Bendung Km 2,5 Desa Pulo Ciruas 42182 Serang, Pulo, Kec. Ciruas, Kab.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan oleh . Penelitian ini dilaksakan pada semester II atau genap tahun pelajaran 2016/2017 yaitu pada pertengahan bulan mei. Waktu penelitian mengacu pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Sugiyono dalam bukunya metode kuantitatif kualitatif dan R & D, menyatakan bahwa penelitian merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau memvaliditasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran. yang dikutip oleh. (Sugiyono, 2010: 9)

Dalam penulisan skripsi ini meliputi : Bab I: Latar belakang, tujuan dan manfaat penelitian. Bab II: Tinjauan Pustaka. Bab III: Metodelogi penelitian yang terdiri dari waktu dan tempat penelitian, metode penelitian, metode pengambilan sampel, metode pengolahan data, dan analisis data. Bab IV: Hasil penelitian dan