Model Perancangan Pembangkit Hibrid Tenaga Surya-Diesel .

2y ago
53 Views
3 Downloads
1.20 MB
8 Pages
Last View : 14d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Josiah Pursley
Transcription

Seminar Nasional dan Expo Teknik Elektro 2017, hal. 35-42ISSN. 2088-998435Model Perancangan Pembangkit Hibrid TenagaSurya-Diesel dengan Aplikasi Homer Pro V3.9.1Matius Sau dan Hestikah Eirene PatodingUniversitas Kristen Indonesia Paulus MakassarJl. Perintis Kemerdekaan Km. 13 Daya Makassar, 90243e-mail: sau tpsdp@yahoo.comAbstrak—Kelangkahan bahan bakar minyak (BBM) saat ini menimbulkan kenaikan harga sehingga industrymaupun masyarakat menjerit. Hal ini terjadi karena sumber BBM yang semakin menipis sedangkan kebutuhansemakin meningkat, karena itu dibutuhkan sumber energy alternative. Penelitian ini bertujuan untuk membuatpengembangan model dan prototipe Pembangkit hybrid Tenaga Surya dan Tenaga Diesel sehingga suplai energilistrik kepada masyarakat dapat terpenuhi secara kontinu. Hasil Penelitian diperoleh bahwa pengembangankapasitas daya listrik yang dihasilkan secara simulasi sistem hibrid sebesar 169 W. Penelitian sebelumnya,rancangan prototipe pembangkit hibrid menghasilkan daya sebesar 37,15 W, dapat menyalakan lampu dengandaya 55 W selama 5,404 jam dengan pengisian accumulator selama 8 jam dari pukul 08.00 -16.00. Daya sebesar169 diharapkan mampu menerangi kelompok masyarakat secara kontinu.Kata kunci: sistem hybrid, surya, diesel/gensetAbstract— The scarcity of fuel oil currently increases of prices so that the industry and society scream. This happensbecause the source of fuel is increasingly depleted while the need is increasing, because it takes alternative energysources. This research aims to make the development of model and prototype of Hybrid Solar and Diesel Power Plantso that the supply of electric energy to the community can be fulfilled continuously. The result of research shows thatthe development of electric power capacity generated with simulation by hybrid system is 169 W. Previous research,the hybrid generator prototype design generates 37.15 W of power, can turn on 55 W lamp for 5,404 hours bycharging accumulator for 8 hours from 08.00 -16.00. The power of 169 W is expected to turn on the light in thecommunity continuously.Keywords: hybrid system, solar cell, diesel/gensetI.PendahuluanPertumbuhan ekonomi yang semakin meningkatseiring dengan kebutuhan masyarakat, seperti penggunaanperalatan yang dominan menggunakan tenaga listrik.Kondisi ini berdampak pada penyediaan energy listrikyang semakin bertambah namun sumber energy listrikkhususnya yang menggunakan energy fosil semakinmenipis, sehingga dibutuhkan sumber energy alternativeseperti tenaga surya, tenaga angin, tenaga panas bumi danlain sebagainya.Wilayah Indonesia yang terdiri dari kepulauan, masihbanyak daerah yang tidak terjangkau oleh Listrik PLNsehingga daerah tersebut menggunakan Genset ataupembangkit listrik tenaga diesel. Hal ini terkendala padabiaya bahan bakar yang cukup mahal dan biaya distribusiyang tinggi.Peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakatpedesaan membutuhkan banyak hal salah satunya adalahketersedian energy listrik. Untuk mencapai hal ini makatulisan ini mengembangkan hasil penelitian sebelumnyamengenai desain sistem hibrid pembangkit listrik tenagaBanda Aceh 18 - 19 Oktober 2017Copyright 2017 SNETE. All right reservedsurya dengan pembangkit listrik tenaga diesel sebagaialternatif hemat energi [1], dengan mengembangkanmodel dan membuat prototipe sistem hibrid tenaga suryadengan diesel sebagai upaya mengantisipasi krisis listrikdi pedesaan dan juga sebagai solusi hemat energi denganpemanfaatan energi surya.II.Studi PustakaA. Modul Surya / PVModul surya merupakan gabungan beberapasel surya yang terhubung secara seri. Satu sel suryamenghasilkan tegangan 0.45 Volt [2]. Tegangan ini sangatrendah untuk dapat dimamfaatkan secara praktis, sehinggadiperlukan sejumlah sel surya yang dihubungkan secaraseri. Modul surya yang standar dengan 36 atau 40 buah selsurya semi kristal silikon yang masing-masing berukuran10 x 10 cm, menghasilkan daya sebesar 38 hingga 50 wattpada tegangan 12 volt pada saat disinari cahaya mataharidengan intensitas penuh.Penentuan jumlah modul surya dapat dihitung

Seminar Nasional dan Expo Teknik Elektro 201736menggunakan Persamaan (1) berikut [3],Pn ,Pn(1)dimana:P Daya yang direncanakan ( kWp)Pn Kapasitas daya listrik setiap modul surya (Wp).1. Bidirectional InverterBi Directional Inverter atau sering disebut Inverterberfungsi untuk mengubah tegangan arus secarah (DC)menjadi tegangan arus bolak balik (AC).Pada PLTS, inverter ini berfungsi untuk mengubahtegangan arus searah dari Modul surya menjadi teganganarus bolak balik yang dapat terhubung ke beban. Selainitu, inverter juga dapat mengubah tegangan arus searahpada Accumulator menjadi tegangan arus bolak balik.Kapasitas dari Inverter tergantung pada kapasitasmodul surya yang akan digunakan.2. Solar Charge Controller /MPPTSolar charge controller /MPPT merupakan seperangkatkomponen elektronika yang berfungsi untuk:a. Mengatur transfer energi dari modul surya (PV) keAccumulator / Baterai dan ke beban secara efisiendan semaksimal mungkinb. Melindungi baterai dari pengisian berlebih(overcharge) dengan cara memutuskan prosespengisian baterai pada tegangan batas atasc. Melindungi pengosongan berlebih (overdischarge)dengan memutuskan prose pengosongan bateraipada tegangan batas bawahd. Memperpanjang umur baterai3. Accumulator / BatteryAccumulator adalah media penyimpan muatan listrik.Secara garis besar accumulator dibedakan berdasarkanaplikasi dan konstruksi.Berdasarkan aplikasi maka accumulator dibedakanmenjadi 2 yaitu1. Engine starter (otomotif). Accumulator otomotifumumnya dibuat dengan pelat timbal yang tipisnamun banyak sehingga luas permukaannya lebihbesar. Dengan demikian Accumulator ini bisamenyuplai arus listrik yang besar pada saat awaluntuk menghidupkan mesin.2. Deep cycle. Accumulator deep cycle biasanyadigunakan untuk sistem fotovoltaik (solar cell)dan back up power, dimana Accumulator mampumengalami discharge hingga muatan listriknyatinggal sedikit.Keawetan accumulator berkaitan dengan banyaknyadischarging pada kedua jenis accumulator tersebutditunjukkan pada Tabel 1.Secara konstruksi accumulator dibedakan menjaditipe basah (konvensional, flooded lead acid), sealedlead acid (SLA), valve regulated lead acid (VRLA), gel,dan AGM (absorbed glass mat), semuanya merupakanaccumulator yang berbasis asam timbal (lead acid). Tabel2 menunjukkan voltase yang diperlukan untuk prosesabsorption charging (dengan arus maksimum) dan floatcharging (untuk mencegah self discharge) pada jenis-jenisAccumulator tersebut.Tabel 1. Siklus pengisian pada jenis accumulator otomotif dan deepcycle(a)(b)Gambar 1. (a) Panel Polycrystalline, (b) dan Panel MonocrystallineGambar 2. Inverter pure sine wave 12-24 VoltGambar 3. Solar charge controller MPPT 12/24 volt (auto), 30 A

Matius Sau dan Hestikah Eirene Patoding: Model Perancangan Pembangkit Hibrid Tenaga Surya-Diesel denganAplikasi Homer Pro V3.9.137Tabel 2. Voltage charging untuk berbagai jenis AccumulatorGambar 4. Single line Genset [7]AC- BusUntuk keberlangsungan suatu sistem agar dapatberoperasi dengan baik dan sesuai dengan kebutuhanbeban, maka perlu mempertimbangkan keadaan cuacatanpa sinar matahari (autonomi days) yang umumnyadihitung selama 5 hari.Untuk menghitung kapasistas baterai digunakanPersamaan (2),Cb Eb x d,V x Kb(2)dengan:Eb Energi yang dibutuhkan beban per hari (kW-jam)V Tegangan kerja baterai 12 Volt atau 24 Voltd Jumlah hari tanpa radiasi/tahun 5 hari/tahunKb Efisiensi charging/discharging baterai (DOD) 0,8.4. Kapasitas fotovoltaik yang dibutuhkanKapasitas daya fotovoltaik yang dibutuhkan tergantungdari energi beban yang dibutuhkan dan radiasi matahariharian yang tersedia di lokasi. Menurut SNI 04-63942000, didefinisikan bahwa energi yang harus dikeluarkanoleh modul fotovoltaik :Eout Prate x H ,(3)DenganEout Energi yang dikeluarkan harian rata-rata (Juole)Prate daya rata-rata (Watt)H Rata-rata radiasi harian.Untuk memenuhi energi yang dibutuhkan oleh bebanmaka energi luaran harian rangkaian rata-rata harusditambahkan energi yang hilang dalam sistem sebesar 25% dari energi luaran harian rata-rata.E 25% Eout ,loss(4)Esupplai Ebeban ELoss ,(5)dengan:E loss Energi yang hilangE supplai Energi yang dibangkitkan untuk mencatu bebanE beban Energi yang dibutuhkan.5. Kinerja sel suryaKeterbatasan penyinaran matahari yang tidakselalu bersinar terang seiap hari dapat diatasi denganmenggunakan baterai. Sehingga nantinya energi listrikyang dihasilkan oleh sel surya dapat disimpan dalam beteraidan digunakan untuk kebutuhan di malam hari. Dari hasilPV Array-Batery BankDiesel GensetAC LoadGambar 5. Sistem pembangkit hibrid kopling AC terpusat (CentralizedAC-coupled Hybrid Power Sistems) [8]penelitian yang dilakukan mendapatkan data bahwa selsurya menghasilkan arus listrik paling kuat untuk suplaipada jam 12 – 13 siang dengan sudut kemiringan optimumsebesar 15o.B. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel /GensetPembangkit Listrik Tenaga Diesel dalam penelitian inidinyatakan sebagai sebuah Genset (generator set) yangbekerja menggunakan BBM. Genset merupakan sebuahperangkat yang menghasilkan daya listrik, yang diperolehdari hasil konversi energy mekanik menjadi energi listrik.Genset terdiri dari dua perangkat utama yaitu engine dangenerator (G1) serta didukung oleh motor starter (M1),baterai dan perangat kontrol lainya seperti ditunjukkanpada Gambar 4 [4].Bila tombol start di tekan, motor starter M1 bekerjadan memutar (starting) engine, bila engine sudah berkerjamaka tombol start di lepas, selanjutnya sekitar 10 detikgenerator (G1) bekerja lalu MCB dapat di on untukmensuplai daya kebeban. Bila tombol stop ditekan, makaengine akan berhenti (Off).C. Hybrid PLTS – Genset (PLTD)Istilah Hybrid diartikan dengan penggunaan 2 ataulebih pembangkit listrik dengan sumber energi yangberbeda, umumnya digunakan untuk captive genset,sehingga diperoleh sinergi yang memberikan keuntunganekonomis maupun teknis yang berarti keandalan systemsuplai. Pemodelan system hybrid dapat dinyatakan dalamdua bentuk hubungan AC terpusat yang ditunjukkanGambar 5 dan AC dan DC terpusat seperti pada Gambar 6.Gambar 6 Sistem pembangkit hibrid kopling AC danDC terpusat (Centralized AC and DC-coupled HybridPower Sistems).

Seminar Nasional dan Expo Teknik Elektro 201738DC- BusPV- Arraykembali nilai kapasitas battery sebesar 10% dari nilaiAmpere hour (Ah) sebelumnya. Dengan demikian jumlahBatrery yang dibutuhkan adalahAC-BusKonverterGenset Dieselnb InverterBatery BankAC LoadGambar 6. Sistem pembangkit hibrid kopling AC dan DC terpusat(Centralized AC and DC-coupled Hybrid Power Sistems) [9]1. Perancangan Kapasitas PembangkitDalam perancangan pengembangan model pembangkitdibutuhkan data total beban (P) dan waktu (t) yang akandilayani, berikutnya menghitung kapasitas masing-masingkomponen.a. Perencanaan untuk Genser/Diesel.Daya listrik yang dapat dihasilkan oleh Genset/Dieseldapat dihitung dengan:Pac V I Cos Φ,(6)DenganV tegangan AC (volt)I Arus listrik (Ampere)Cos ø factor kerjab. Perencanaan untuk PLTSEnergi yang dibutuhkan adalah:Eac Pac t ,(7)denganEac energy total yang dibutuhkan (Ah)Pac total beban yang dilayani (W)t total waktu yang dibutuhkan untuk melayani beban(jam)c. Kapasitas BatteryKapasitas Battery dalam Ampere-Hour (Ah) dapatdihitung berdasarkan total beban yang dilayani dan waktubeban tersebut beroperasi adalah:Pac VRMS I RMS PF ,Eac Pac t(8)Eac VRMS I RMS PF x t(9)dengan:Pac Total daya konsumen (Watt)Eac Total Energi Konsumen (Wh)VRMS Tegangan system (12 V DC)IRMS Arus listrik yang disuplai (A)PF Asumsi factor konversi energy Battery (Powerfactor 0,9)t Waktu (jam),sehingga,EI RMS t ac ,VRMS x PF(10)dengan,IRMS x t kapasitas battery (Ah)Nilai efisiensi kerja dari Inverter sebesar 90%, makasisanya 10% terbuang menjadi panas maka ditmbahkanI RMS t,Eb(11)dengannb jumlah batteryEb kapasitas battery (Ah).d. Panel SuryaDalam menghitung kapasitas panel surya dibutuhkantotal daya konsumen ditambahkan dengan kebutuhanuntuk mengisi battery, maka yang pertama diketahuiadalah besarnya arus yang digunakan untuk mengisibattery selama 10 jam adalah:I ch I RMS td,ts(12)dengan:Ich Arus pengisian battery (A)IRMS x td Kapasitas Battery dengan DOD (Ah)ts lama penyinaran matahari (jam).Dengan solar panel yang mampu menghasilkan Outputsebesaar 50 Wh, maka jumlah panel surya yang dibutuhkanadalah:np Eac,Ep(13)dengannp jumlah panelEac total dari energy battery dan energy konsumen(beban)Ep kapasitas panel (Wh).e. Charge ControllerJumlah charge controller yang dibutuhkan tergantungpada beban maksimum yang diperbolehkan pada alattersebut. Untuk charge Solar Charge Controller MPPT3012/24 volt (auto) artinya beban maksimum yang dapatdilayani adalah 30 Ampere, maka jumlah charge controlleryang digunakan untuk mengisi Battery adalahncg AhB,I max cg ts(14)denganNcg jumlah charge controllerAhb kapasitas Bateery (A-hour)Imax cg arus maksimum charge controller (A)ts waktu penyinaran (jam).f. Power InverterPower inverter dihitung berdasarkan beban maksimumyang diperbolehkan pada alat tersebut. Misalkan PowerInverter 500 W VMI-P500, memiliki beban maksimumsebesar 500 W. Dengan demikian untuk energy listrikyang dibutuhkan dalam 1 jam untuk daya 500 W adalah

Matius Sau dan Hestikah Eirene Patoding: Model Perancangan Pembangkit Hibrid Tenaga Surya-Diesel denganAplikasi Homer Pro V3.9.139Gambar 9. Diagram blok sistem kerja power conditioner [13]Gambar 7. Skema system hybrid PLTS dan PLTD/Genset [10]500 Wh maka jumlah inverter yang dibutuhkan adalah:ni Eac,Ei(15)denganni jumlah inverterEac Energi total (Watt jam)Ei kapasitas dari inverter (Watt jam).III. Metode PenelitianPengembangan system hybrid Pembangkit ListrikTenaga Surya (PLTS) dengan Genset/Diesel ditinjau darisegi:a. Pengembangan kapasitas modul dari 1 panel suryadengan kapasitas 5 x 10 Wp menjadi 4 x 50 Wp.b. Peralatan charge controller MPPT 30 A dengantegangan 12 - 24 Voltc. Peralatan penyearah (Rectifier) sebagai pengubahtegangan arus AC menjadi tegangan arus DC dariGenset/Dieseld. Pengembangan kapasitas peralatan inverter yangberfungsi untuk mengubah tegangan arus DCmenjadi tegangan Arus ACe. Pengembangan Kapasitas Battery 12 V - 32 Ahmenjadi Battery VRLA 12 V -100 Ah.f. Kapasitas Genset diasumsikan tetap.Metode yang dilakukan dalam pengembangankapasitas daya dari system hybrid ini adalah merencanakankebutuhan daya listrik yang akan dilayani, kemudianmenganalisis komponen peralatan Hibrid untuk PLTS danGenset/PLTD, sehingga dapat diperoleh total daya outputGambar 8. Blok rangkaian pengawatan sistem kerja hybrid PLTSdengan Genset / PLTD [11]selanjutnya disimulasikan menggunakan software HomerPro V3.9.1.Prosedur pegembangan system hybrid dilaksanakandengan beberapa tahapan yaitu:a. Membuat blok skema system hybrid (Gambar 7).b. Membuat blok ramgkaian pengawatan dari sistemhybrid PLTS dengan PLTD/Genset (Gambar 8).Sistem Hybrid PLTS dengan Genset yang telah dibuatdapat dilihat pada blok rangkaian pada Gambar 10.Pada gambar 11 terlihat bahwa bagian-bagian darirangkaian meliputi bagian PLTS (Panel Surya) dan Genset,rangkaian Power Conditioner (Penyearah/Rectifier danInverter) dan beban.PLTS dan Genset berfungsi untuk menghasilkan tenagalistrik secara bersama-sama tetapi dapat dioperasikansecara bergantian. Untuk Genset dihubungkan denganrangkaian penyearah untuk mengisi accumulator danbeban DC, demikian juga untuk PLTS dihubungkan denganSolar Charge controller untuk mengisi Accumulator danbeban DC.Rangkaian penyearah digunakan untuk merubahtegangan AC menjadi tegangan DC sesuai dengan batasmaksimal pada tegangan accumulator dan teganganyang diperlukan oleh Power Condentioner. Accumulatorberfungsi untuk menyimpan energi listrik yang berasaldari PLTS dan Genset.Transfer Switch atau pemutus yang dipasang padasisi Generator berfungsi untuk menghubungkan danmemutuskan suatu hubungan energi listrik yang dihasilkanoleh Genset.Dari Gambar 9, dapat dijelaskan sebagai berikut:1. Transformator/travo Step Down dan penyearah(Rectifier) Gambar 10). Transformator stepdown dan rangkaian Recfier ini berfungsi untukmenurunkan tegangan AC dari 220 Volt ketegangan DC 12 Volt atau tegangan DC 24 Volt.2. Rangkaian Penyearah dan Charge Controller(Gambar 11)3. Rangkaian Inverter (Gambar 12)4. Battery / Accumulator (Gambar 13)5. Panel Surya (Gambar 14).6. Genset / PLTD (Gambar 15).Menghitung kapasitas masing-masing komponenuntuk beban yang direncanakan sebesar 500 WpMembuat model simulasi pengembangan systemhybrid menggunakan Aplikasi/software Homer Pro 3.9.1(Gambar 16) [5].

Seminar Nasional dan Expo Teknik Elektro 201740Gambar 13. Accumulator / battery jenis VRLA 12 V-100 AhGambar 10. Transformator Step DownGambar 14. Panel surya jenis polycrystalline kapasitas 50 Wp [6]Gambar 11. Rangkaian penyearah dan charger controllerGambar 15. Genset/PLTD dengan Kapsitas 600 VAGambar 12. Rangkaian inverter 12 V DC – 220 V ACIV. Hasil dan PembahasanData beban yang direncanakan sebesar 500 Wp atau4.05 kWh/d seperti pada Tabel 3. Menghitung kapasitasmasing-masing komponen untuk kebutuhan/beban yangdirencanakan sebesar 500 Wp.Energy yang dibutuhkan dalam 1 jam berdasarkanPersamaan 7 adalahE 500 x1E 500Wh. Kapasitas BatteryTotal waktu yang dibutuhkan konsumen dalammenyalakan peralatan listrik seperti lampu dan peralatanlain dengan beban rata-rata (P) sebesar 169 Watt adalah14 Jam karena 12 jam matahari tidak bersinar sedangkanpengisian battery yang efektif pada cuaca terik dari 07.00– 17.00), maka total energy yang dibutuhkan adalah:E Pr t E 169 14E 2366WhGambar 16. Tampilan awal aplikasi homer pro V3.9.1dengan:Pr daya rata-rata konsumen dalam sehari (Watt).Jadi kapasitas Battery dalam Ampere-Hour (Ah)berdasarkan Persamaan 10 adalah:I RMS x t EacVRMS x PFI RMS x t 236612 x 0.9I RMS x t 219,07 Ahdibulatkan menjadi 219 Ah.Nilai efisiensi kerja dari Inverter sebesar 90%, makasisanya 10% terbuang menjadi panas maka ditmbahkankembali nilai kapasitas battery sebesar 10% dari nilai

Matius Sau dan Hestikah Eirene Patoding: Model Perancangan Pembangkit Hibrid Tenaga Surya-Diesel denganAplikasi Homer Pro V3.9.141Tabel 3. Data beban harianWaktu (jam)Beban (kW)Waktu (jam)Beban .250Total4.050Ampere hour (Ah) yang telah diperoleh maka kapasitasbattery menjadi:I RMS x t 219 (10% x 219 ) AhI RMS x t 240.98 Ah.Dikarenakan perhitungan kapasitas battery tidak selaluideal karena battery tidak boleh digunakan sampai habissehingga DOD (Depth of Discharge) yang mempengaruhimasa hidup battery (battery life of cycle) maka perludipertimbangkan. Misalkan Battery dengan Jenis VRLA100 Ah memiliki rating tegangan maksimum 12 Voltdengan kapasitas sebesar 100 Ah, maka kapasitas yangdapat dihitung hanya sebesar 80% dari 100 Ah sedangkan20% untuk menghindari DOD, jadi:I RMS x t 240.98 ( 20% x 240.8 ) 289.18 AhDengan demikian jumlah Batrery yang dibutuhkansesuai dengan Persamaan 11 adalah,289.18 nb 2.89 buah100Dibulatkan menjadi 3 buah battery dengan kapasitasmasing-masing 100 Ah. Panel SuryaDalam menghitung kapasitas panel surya dibutuhkantotal daya konsumen ditambahkan dengan kebutuhanuntuk mengisi battery.Diketahui bahwa energy total kebutuhan adalah:E 500Wh,Total kapasitas Battery dengan DOD adalah:I RMS x td 289.18 Ahkarena solar cell hanya dapat bekerja efektif selama 10jam yaitu dari jam 07.00 – 17.00 (kondisi Cerah), makatotal daya yang dibutuhkan untuk mengisi battery selama10 jam sesuai dengan Persamaan 12 adalah, I ch289.18 28.92 A.10Gambar 17. Skematik Aplikasi Homer Pro V3.9.1 berdasarkan kebutuhanbeban 500 Wp (www.homer energy.com)Dengan solar panel yang mampu menghasilkan Outputsebesaar 50 Wh, maka jumlah panel surya yang dibutuhkanadalah: npE

seperti tenaga surya, tenaga angin, tenaga panas bumi dan lain sebagainya. Wilayah Indonesia yang terdiri dari kepulauan, masih banyak daerah yang tidak terjangkau oleh Listrik PLN sehingga daerah tersebut menggunakan Genset atau pembangkit listrik tenaga diesel. Hal ini terkendala pad

Related Documents:

2. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 32 3. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) 40 4. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) 44 5. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) 47 6. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) 52 7. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 54 8.

3). Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) 4). Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) 5). Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sedangkan pembangkit tenaga listrik non konvensional meliputi : 1). Pembangkit Listrik Tenaga Angin 2). Pembangkit Listrik Tenaga Matahari 3). Pem

digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga angin adalah angin kelas 3-8 dengan kecepatan 3,4 – 20,7 m/s. Gambar 1. Diagram blok sistem PLTS sederhana [3] Pembangkit Listrik Tenaga Angin (Gam

pembangkit listrik tenaga angin tipe horizontal (horisontal axis) sebagai energi alternatif. 1.2. Rumusan Masalah Adanya permasalahan-permasalahan diatas didapatkan rumusan masalah dari penelitian yaitu 1. Bagaimana merancang sistem pembangkit tenaga

Buku Teknik Pembangkitan Tenaga Listrik ini terdiri dari 13 Bab, yaitu: Bab I: Pendahuluan, berisi tentang pembangkitan tenaga listrik, jenis-jenis pusat pembangkit listrik, instalasi pada pusat pembangkit listrik, masalah utama dalam pembangkitan tenaga listrik, sistem interkoneksi, proses penyaluran tenaga listrik, dan mutu tenaga listrik.

penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (Angin) menggunakan turbin ventilator dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya 100WP, untuk membebani beban yang terdapat pada mesjid tersebut. serta untuk mengetahui manakah pembangkit listrik yang lebih optimal digunakan

Gambar 2. 37 Daerah operasi mesin Induksi 137 Gambar 2. 38 C2C connection 138 . Lingkup konversi energi pada teknologi energi terbarukan seperti: Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro, Pembangkit Listrik Tenaga Surya, Biogas, dan Biomas. Modul ini memberi wawasan konversi energi air

ANSI A300 Part 9: A nce 28 2012. Reality Bites Puget Sound Energy, 1998 – 2007 34,000 tree-caused outages Trees were primary cause of unplanned service interruptions 95% due to tree failure From Arboriculture & Urban Forestry July 2011. 37(4): 147 - 151 . Key Points What is ANSI A300 (Part 9)? How does it relate to IVM? How does it apply to utilities? ANSI Standard A300 Tree Risk Assessment .