PENGOBATAN PASIEN TUBERKULOSIS

2y ago
45 Views
3 Downloads
1.30 MB
117 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Kian Swinton
Transcription

-1-PENGOBATAN PASIEN TUBERKULOSISKEMENTERIAN KESEHATAN RIDIREKTORAT JENDERALPENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKITJAKARTA2017

-2-KATA PENGANTARPuji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya pembuatan ModulPelatihan Penanggulangan TB di Fasyankes Tingkat Pertama (FKTP) yang terintegrasidengan keluarga sehat.Materi Modul Pelatihan TB di Fasyankes Tingkat Pertama ini memberikan petunjukpelatihan yang harus diberikan kepada seluruh pelayanan kesehatan tingkat pertama dalamupaya Penanggulangan TB di Indonesia.Modul ini menguraikan tentang gambaran umum TB; situasi TB di dunia dan Indonesia,menjelaskan program penanggulangan TB di Indonesia, strategi dan kebijakanpenanggulangan TB; dan pengorganisasian penanggulangan TB. Selain itu diberikanpetunjuk pelatihan mengenai strategi penemuan kasus, diagnosis TB pada orang dewasa,diagnosis TB anak, diagnosis TB Resistan OAT, diagnosis TB ekstraparu, diagnosis TBdengan komorbid, dan definisi kasus TB serta klasifikasi pasien TB. Setelah ditegakkandiagnosis dan klasifikasi kasus bagi setiap pasien TB sensitif maupun pasien TB ResistanObat (RO) dilanjutkan pengobatan yang bisa dilaksanakan di Fasilitas Kesehatan TingkatPertama (FKTP).Di dalam modul ini selain berisi petunjuk pelatihan bagaimana kebijakan, strategipenanggulangan, yang diikuti bagaimana menemukan dan mengobati tuberkulosis, terdapatjuga petunjuk pelatihan penguatan kepemimpinan program TB; peningkatan aksespelayanan TB yang bermutu; pengendalian faktor risiko TB; peningkatan kemitraan;peningkatan kemandirian masyarakat dalam pengendalian TB; dan penguatan manajemenprogram TB.Modul ini juga memberikan petunjuk penanggulangan TB yang berintegrasi denganpelaksanakan Program Indonesia Sehat yang diselenggarakan melalui pendekatankeluarga, yang mengintegrasikan upaya kesehatan perorangan (UKP) dan upayakesehatan masyarakat (UKM) secara berkesinambungan, dengan target keluarga,berdasarkan data dan informasi dari Profil Kesehatan Keluarga.Kami menyadari sepenuhnya bahwa modul ini masih ada kekurangan, untuk itu kamimenerima masukan dari berbagai pihak demi kesempurnaan di masa yang akan datang.Penulis

-3-TIM PENYUSUNPelindung:dr. H.M. Subuh, MPPM (Direktur Jendral P2P)Pengarah:1. dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes (Direktur P2PML)2. dr. Asik Surya, MPPM (Kepala Subdit TB)Sekretaris:1. Nurjannah, SKM, M.Kes2. dr. Yullita Evarini Y., MARSEditorDr. dr. Rina Handayani, M.KesAnggota:1. Audia Jasmin Armanda, SKM2. dr. Endang Lukitosari, MPH3. dr. Fatiyah Isbaniah, Sp.P4. dr. Firza Asnely Putri5. dr. Hanifah Rizki Purwandani, SKM6. H.D Djamal, M.Si7. dr. Hedy B Sampurno, MPH8. Dra. Katamanis Tarigan, SKM9. Dr. Novayanti Tangirerung10. Rizka Nur Fadila, SKM11. dr. Retno Kusuma Dewi, MPH12. Saida N. Debataradja, SKM13. dr. Setiawan Jati Laksono14. drg. Siti Nur Anisah, MPH15. dr. Sity Kunarisasi, MARS16. Sulistyo, SKM, M.Epid17. Suwandi SKM, M. Epid18. dr. Wihardi Triman, MQIH19. dr. Zulrasdi Djairas, SKM

-4-DAFTAR ISITIM PENYUSUN . .3DAFTAR ISI.4DAFTAR SINGKATAN .5MI.2 Pengobatan TB . .6I Deskripsi Singkat . . 6II Tujuan Pembelajaran . 6III Pokok bahasan dan sub pokok bahasan . 6IV Metode . 7V Media dan alat bantu . . .7VI Langkah-langkah kegiatan pembelajaranVII Uraian Materi . .7 .7Prinsip Pengobatan TB di Fasyankes . 71. Tujuan Pengobatan TB . 72. Jenis OAT . 73. Dosis OAT . 94. Tahapan dan lama pengobatan . 115. Persiapan sebelum pengobatan . 11Tatalaksana Pengobatan TB . 131. Pasien TB Dewasa . 132. Pasien TB Anak . 543. Pasien dengan keadaan khusus . 604. Penetapan PMO . 655. Pasien TB dengan efek samping OAT . 666. Tatalaksana kasus mangkir . 82Komunikasi Motivasi pada . 881. Komunikasi motivasi untuk pasien TB . 882. Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) untuk pasien dan keluarga pasien TB98Pencegahan TB bagi populasi rentan . 1091. Vaksinasi BCG bagi bayi . 1092. Pengobatan pencegahan bagi anak bawah 5 tahun . 1103. Pengobatan Pencegahan (PP INH) bagi ODHA . 111VIII REFERENSI . .117IX LAMPIRAN . .117

-5-DAFTAR PPTIRPJMNRORRRSSLDTAKTBTCMTotal DRTSHXDRWHO Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Anti Retroviral Therapy Anti Retroviral Virus Air Susu Ibu Balai Kesehatan Paru Masyarakat Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Bacille Calmette-Guerin Balai Pengobatan Penyakit Paru Paru Basil Tahan Asam Case Notification Rate Ceramah Tanya Jawab Diabetes Mellitus Directly Observed Treatment Directly Observed Treatment, Shorcourse chemotherapy Dokter Praktek Mandiri Fixed Dose Combination Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Fasilitas kesehatan Tingkat Pertama Rujukan Mikroskopis. Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Satelit First Line Drugs Human Immunodeficiency Virus Immune Response Inflammantory Syndrome International Standards For Tuberculosis Care Kombinasi Dosis Tetap Komunikasi, Informasi, Edukasi Multi Drug Resistance Obat Anti Diabetika Obat Anti Inflamasi Non-Steroid Obat Anti Tuberkulosis Orang dengan HIV AIDS Obat Hipoglikemik Oral Para Amino Salisilic Acid Pengobatan Dengan Perawatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pembinaan Kesejahteraan Keluarga Pengawas Menelan Obat Pedoman Nasional Praktek Kedokteran Tatalaksana Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Pengobatan Pencegahan Kotrimoksasol Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia Rencana Pembangunan Jangka Menengah Resistan Obat Resistan Rifampisin Rumah Sakit Second Line Drugs Tim Ahli Klinis Tuberkulosis Tes Cepat Molekuler Totally Drug Resistance Thyroid Stimulating Hormon eXtensive Drug Resistance World Health Organization

-6-I. DISKRIPSI SINGKATPengobatan dapat diberikan setelah ditegakkan diagnosis dan klasifikasi kasus bagi setiappasien TB sensitif maupun pasien TB Resistan Obat (RO). Tatalaksana pengobatan TB diFKTP maupun di FKRTL pada prinsipnya sama. Pada kasus TB yang tidak dapat ditangani diFKTP dan memerlukan tidakan lanjut dapat dirujuk ke FKRTL.Pengobatan pasien TB sensitif maupun TB RO prinsipnya terdiri dari dua tahap yaitu tahapawal dan tahap lanjutan. Tahap pengobatan harus dijalani secara teratur dan benar olehpasien TB agar dapat sembuh dan memperkecil risiko terjadinya TB Multi Drug Resistant(MDR) atau bahkan Extensively Drug Resistant (XDR).Modul ini akan membahas tentang Pengobatan TB pada pasien dewasa (TB sensitif maupunTB resistan obat), pengobatan TB pada pasien anak (TB sensitif maupun TB resistan obat),pengobatan TB pada pasien dengan keadaan khusus (TB HIV, TB DM, TB pada kehamilan,dll), komunikasi motivasi dan pencegahan TB pada populasi rentan.II. TUJUAN PEMBELAJARANA. Tujuan Pembelajaran Umum(TPU)Setelah menyelesaikan materi peserta mampu melakukan pengobatan pasien TB.B. Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK)Setelah mempelajari materi l ini peserta latih mampu :1. Menjelaskan prinsip-prinsip pengobatan TB2. Melakukan tata laksana pengobatan TB3. Melakukan Komunikasi Motivasi4. Melakukan Pencegahan TB bagi populasi rentanIII. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASANA. Prinsip pengobatan TB di fasyankes:1. Tujuan Pengobatan TB2. Jenis OAT3. Dosis OAT4. Tahapan dan lama pengobatan5. Persiapan sebelum pengobatanB. Tata laksana pengobatan TB:1. Pasien TB Dewasa2. Pasien TB Anak3. Pasien dengan keadaan khusus

-7-4. Penetapan PMO5. Pasien TB dengan efek samping OAT6. Tatalaksana kasus mangkirC. Komunikasi Motivasi pada1. Komunikasi Motivasi Untuk Pasien TB2. Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) Untuk Pasien dan Keluarga PasienTBD. Pencegahan TB bagi populasi rentan :1. Vaksinasi BCG bagi bayi2. Pengobatan pencegahan bagi anak bawah 5 tahun3. Pengobatan Pencegahan (PP INH) bagi ODHAIV. METODEA. CTJB. Curah PendapatC. Latihan SoalD. Studi kasusE. DemonstrasiV. MEDIA DAN ALAT BANTUA. Komputer,B. LCD,C. Flipchart,D. Whiteboard,E. Spidol,F. OAT,G. Pedoman Latihan SoalH. Pedoman Studi KasusI.Modul MI.2

-8-VI. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARANBerikut disampaikan langkah-langkah kegiatan dalam proses pembelajaran materi ini.Langkah 1.Pengkondisian1. Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hangat. Apabila belum pernahmenyampaikan sesi di kelas, mulailah dengan perkenalan. Perkenalkan diri denganmenyebutkan nama lengkap, instansi tempat bekerja, materi yang akan disampaikan.2. Sampaikan tujuan pembelajaran (TPU dan TPK) dan pokok bahasan yang akandisampaikan, sebaiknya dengan menggunakan bahan tayang.Langkah 2.Diskusi singkat mengenai materi yang akan disampaikan dengan ceramah tanya jawabuntuk mengetahui sejauh mana yang sudah dimiliki oleh peserta, curah pendapat untukmendapatkan saran-saran, latihan soal untuk beberapa contoh kasus dalam pencatatandan demonstrasi untuk menunjukkan contoh-contoh OAT sensitif dan TB RO.Langkah 3.Pembahasan per MateriFasilitator menyampaikan paparan materi sesuai urutan pokok bahasan 1 tentang prinsippengobatan TB di fasyankes FKTRL, tujuan, jenis OAT, dosis OAT, tahapan dan lamapengobatan, persipaan sebelum pengobatan dengan metoda CTJ dan curah pendapatLangkah 4Pembahasan per MateriFasilitator menyampaikanpaparanmateri sesuai urutan pokok bahasan 2 tentangtatalaksana pengobatan TB, pasien TB Dewasa, pasien TB Anak, pasien dengan keadaankhusus, penetapan PMO, pasien TB dengan efek samping OAT dan tatalaksana kasusmangkir dengan metoda yang digunakan adalah CTJ, demontrasi, latihan soal dan studikasusLangkah 5Pembahasan per MateriFasilitator menyampaikanpaparanmateri sesuai urutan pokok bahasan 3 tentangkomunikasi informasi edukasi (KIE) pada komunikasi motivasi pasien TB dan KIE untukpasien dan keluarga pasien TB dengan metoda yang digunakan adalah CTJ dan curahpendapat.

-9-Langkah 6Pembahasan per MateriFasilitator menyampaikanpaparanmateri sesuai urutan pokok bahasan 4 tentangpencegahan TB bagi populasi rentan, vaksinasi BCG bagi bayi, pengobata pecegahan bagianak bawah 5 tahun, pengobatan pencegahan (PP INH) bagi ODHA dengan metoda yangdigunakan adalah CTJ dan curah pendapat.Langkah 7RangkumanFasilitator merangkum hasil diskusi dan curah pendapat bersama peserta dikaitkan denganevaluasi materi pengobatan pasien TB.VII. URAIAN MATERIPokok Bahasan 1A. Prinsip Pengobatan TB di FasyankesObat Anti Tuberkulosis (OAT) adalah komponen terpenting dalam pengobatan TB.Pengobatan TB merupakan salah satu upaya paling efisien untuk mencegah penyebaranlebih lanjut kuman TB.Pengobatan yang adekuat harus memenuhi prinsip: Pengobatan diberikan dalam bentuk paduan OAT yang tepat mengandung minimal 4macam obat untuk mencegah terjadinya resistensi. Diberikan dalam dosis yang tepat. Ditelan secara teratur dan diawasi secara langsung oleh PMO (Pengawas MenelanObat) sampai selesai pengobatan. Pengobatan diberikan dalam jangka waktu yang cukup, terbagi dalam dua (2) tahapyaitu tahap awal serta tahap lanjutan, sebagai pengobatan yang adekuat untukmencegah kekambuhan.1. Tujuan Pengobatan TBa.Menyembuhkan pasien dan memperbaiki produktivitas serta kualitas hidup.b.Mencegah terjadinya kematian oleh karena TB atau dampak buruk selanjutnya.c.Mencegah terjadinya kekambuhan TB.d.Menurunkan risiko penularan TB.e.Mencegah terjadinya dan penularan TB resistan obat.

- 10 -2. Jenis OATObat Anti Tuberkulosis yang digunakan program pengendalian TB saat ini adalah OATlini pertama dan OAT lini kedua disediakan di fasyankes yang telah ditunjuk gunamemberikan pelayanan pengobatan bagi pasien TB resistan obat. Terlampir di bawahini jenis OAT lini pertama dan OAT lini kedua.Tabel 01. OAT Lini PertamaJenis OATSifatDosis yang direkomendasikan(mg/kg)Isoniasid (H)BakterisidRifampisin (R)BakterisidPirazinamid (Z)BakterisidStreptomisin (S)BakterisidHarian3 x 30-40)15(12-18)Etambutol (E)Bakteriostatik1530(15-20)(20-35)Tabel 02. Pengelompokan OAT Lini KeduaGrupGolonganJenis Obat lini AFlorokuinolonBOAT suntikkeduaCOAT oral liniKeduaDD1 D2 Levofloksasin (Lfx)Moksifloksasin (Mfx)Gatifloksasin (Gfx)*Kanamisin (Km)Amikasin (Am)*Kapreomisin (Cm)Streptomisin (S)**Etionamid (Eto)/Protionamid (Pto)*Sikloserin (Cs) /Terizidon (Trd)*Clofazimin (Cfz)Linezolid (Lzd)OAT Pirazinamid (Z)lini Etambutol (E)pertam Isoniazid(H)dosisatinggiOAT Bedaquiline (Bdq)

- 11 -GrupGolonganJenis Obatbaru D3OATtambahan Delamanid (Dlm)*Pretonamid (PA-824)*Asam paraaminosalisilat (PAS)Imipenem-silastatin(Ipm)*Meropenem (Mpm)*Amoksilin clavulanat(Amx-Clv)*Thioasetazon (T)* Keterangan: *Tidak disediakan oleh program**Tidak termasuk obat suntik lini kedua, tetapi dapat diberikan pada kondisitertentu dan tidak disediakan oleh program3. Dosis OATPengobatan TB dengan paduan OAT Lini Pertama yang digunakan di Indonesia dapatdiberikan dengan dosis harian maupun dosis intermiten (diberikan 3 kali perminggu)dengan mengacu pada dosis terapi yang telah direkomendasikan.Tabel 03. Dosis rekomendasi OAT Lini pertama untuk dewasaObatDosis rekomendasiHarianIsoniazid (H)Rifampisin (R)3 kali per mingguDosis (mg/MaksimumDosis (mg/MaksimumkgBB)(mg)kgBB)(mg)5 (4-6)30010 (8-12)9001060010 (8-12)600(8-12)Pirazinamid (Z)2535 (30-40)(20-30)Etambutol (E)1530 (25-35)(15-20)Streptomisin (S)*1515(12-18)(12-18)Dosis OAT Resistan Obat ditetapkan oleh TAK di faskes rujukan atau oleh dokter yang sudahdilatih di faskes MTPTRO; penetapan dosis berdasarkan kelompok berat badan pasien.

- 12 -Tabel 04. Perhitungan dosis OAT Resistan ObatDosisOATBerat Badan (BB) 30 kgHarian30-35 kg36-45 kgKanamisin15-20mg/kg/hari500 mg625-750 mgKapreomisin15-20mg/kg/hari500 0 kg 70 kg875-1000 mg1000 mg1000 mg600-750 mg750-800 mg1000 mg1000 mg800 mg1000 mg1200 mg1600 mg2000 mg15-25mg/kg/hari600 mg800 mg1000 mg1200 mg1200 mg4-6mg/kg/hari150 mg200 mg300 mg300 mg300 mgLevofloksasin 750 mg/(dosis standar) hari750 mg750 mg750 mgLevofloksasin(dosis tinggi)1000 mg1000 mg1000 mg1000 mg1000 mgMoksifloksasin 400 mg/hari400 mg400 mg400 mg400 mg400 mgSikloserina500-750mg/ hari.500 mg500 mg750 mg750 mg1000mgEtionamida500-750mg/ hari.500 mg500 mg750 mg750 mg1000 mgAsam PASa8 g/ hari.8g8g8g8g8gSodium PASb8 g/ hari.8g8g8g8g8gBedaquilinc400 mg/hari400 mg400 mg400 mg400 mg400 mgLinezolid600 mg/hari600 mg600 mg600 mg600 mg600 mgKlofazimind200–300mg/ hari200 mg200 mg200 mg300 mg300mgDelamanid1000 mg/hari46-55 kg750-1000 mg 1000mg

- 13 -Keterangan:a.Sikloserin, Etionamid dan asam PAS dapat diberikan dalam dosis terbagi untukmengurangi terjadinya efek samping. Selain itu pemberian dalam dosis terbagidirekomendasikan apabila diberikan bersamaan dengan ART.b.Sodium PAS diberikan dengan dosis sama dengan Asam PAS dan bisa diberikandalam dosis terbagi. Mengingat sediaan sodium PAS bervariasi dalam halpersentase kandungan aktif per berat (w/w) maka perhitungan khusus harusdilakukan. Misal Sodium PAS dengan w/w 60% dengan berat per sachet 4 gr akanmemiliki kandungan aktif sebesar 2,4 gr.c.Bedaquilin diberikan 400 mg/ hari dosis tunggal selama 2 minggu, dilanjutkandengan dosis 200 mg intermiten 3 kali per minggu diberikan selama 22 minggu(minggu 3-24). Pada minggu ke 25 pemberian Bedaquilin dihentikan.d.Klofazimin diberikan dengan dosis 200-300 mg per hari dosis tunggal selama 2bulan, dilanjutkan dengan dosis 100 mg per hari.4. Tahapan dan Lama Pengobatana. Pengobatan TB harus selalu meliputi pengobatan tahap awal dan tahap lanjutandengan maksud: Tahap Awal:Pengobatan diberikan setiap hari. Paduan pengobatan pada tahap ini adalahdimaksudkan untuk secara efektif menurunkan jumlah kuman yang ada dalamtubuh pasien dan meminimalisir pengaruh dari sebagian kecil kuman yangmungkin sudah resistan sejak sebelum pasien mendapatkan pengobatan. Tahap Lanjutan:Pengobatan tahap lanjutan bertujuan membunuh sisa sisa kuman yang masihada dalam tubuh, khususnya kuman persister sehingga pasien dapat sembuhdan mencegah terjadinya kekambuhanb. Lama pengobatan pasien TB tergantung kriteria pasien TB dan dijelaskan di bagiantatalaksana pengobatan TB.5. Persiapan Sebelum PengobatanPersiapan awal sebelum memulai pengobatan TB meliputi beberapa hal yaitu: Anamnesis ulang untuk memastikan kemungkinan terdapatnya riwayat dankecenderungan alergi obat tertentu, riwayat penyakit terdahulu seperti status HIV,diabetes mellitus, hepatitis, dll.

- 14 - Penimbangan berat badan Identifikasi kontak erat/serumah Memastikan data dasar pasien terisi dengan benar dan terekam dalam sistempencatatan yang digunakan. Penetapan PMO Pemeriksaan adanya penyakit komorbid (HIV, DM) Kunjungan rumah dilakukan oleh petugas fasyankes wilayah jika diperlukan, untukmemastikan alamat yang jelas dan kesiapan keluarga untuk mendukungpengobatan melalui kerjasama jejaring eksternal. Pemeriksaan baseline penunjang sesuai dengan indikasi yang diperlukan.Pokok Bahasan 2B. Tatalaksana Pengobatan TB1. Pengobatan TB Dewasaa.Pengobatan TB Sensitif ObatPaduan OAT yang digunakan untuk pasien TB sensitif adalah OAT Lini 1. OAT Lini 1dibedakan menjadi kategori 1 dan kategori 2 :1) Kategori 1Paduan OAT Kategori 1 yang digunakan di Indonesia adalah 2(HRZE)/4(HR)3atau 2(HRZE)/4(HR).Paduan OAT ini diberikan untuk pasien baru: Pasien TB paru terkonfirmasi bakteriologis Pasien TB paru terkonfirmasi klinis Pasien TB ekstra paruPaduan OAT kategori 1 diberikan selama 6 bulan, dibagi menjadi 2 tahapan yaitu2 bulan tahap awal dan 4 bulan tahap lanjutan.Paduan OAT Kategori 1 yang disediakan oleh program adalah dalam bentukkombinasi dosis tetap (KDT) dan obat lepas (kombipak). Untuk saat ini paduanyang disediakan adalah paduan dengan dosis intermiten. Sedangkan untuk dosisharian yaitu 2(HRZE)/4(HR) sedang dalam proses pengadaan program TBNasional. Pemberian OAT dosis harian, dosis obat mengacu kepada Tabel: 05Dosis rekomendasi OAT Lini pertama untuk dewasa.

- 15 -Tabel 05. Dosis paduan OAT KDT Kategori 1: 2(HRZE) / 4(HR)3Berat BadanTahap AwalTahap Lanjutantiap hari selama 56 hari3 kali seminggu selama 16RHZE (150/75/400/275)mingguRH (150/150)30 – 37 kg2 tablet 4KDT2 tablet 2KDT38 – 54 kg3 tabl

tatalaksana pengobatan TB, pasien TB Dewasa, pasien TB Anak, pasien dengan keadaan khusus, penetapan PMO, pasien TB dengan efek samping OAT dan tatalaksana kasus mangkir dengan metoda yang digunakan adalah CTJ, demontrasi, lat

Related Documents:

A. Penyakit Tuberkulosis (TBC) 1. Definisi Penyakit Tuberkulosis (TBC) Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit menular langsung yang penyebabnya adalah kuman TBC (Mycobacterium tuberculosis). Pada sebagian besar penderita penyakit TBC, organ yang diserang adalah paru, te

kali 1 sesi dilakukan pada pasien resiko perilaku kekerasan dengan tujuan untuk mengontrol marah pasien. Pengkajian Keperawatan, pengkajian keperawatan yang dilakukan pada selasa, 18 Februari 2020 didapatkan hasil identitas pasien merupakan seorang perempuan bernama Ny. S pasien dengan resiko perilaku kekerasan. Alasan pasien

I. TARIF PELAYANAN KUNJUNGAN RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP PADA PUSKESMAS No. JENIS PELAYANAN TARIF LAMA (Rp) TARIF BARU (Rp) a. Rawat Inap Rawat Inap 25.000/Pasien 35.000/Pasien b. Untuk Tindakan Medis dan Terafi 1. Persalinan Normal 25.000/Pasien 35.000/Pasien 2. Persalinan dengan Penyulit 25.000/Pasien 35.000/Pasien 3.

Instalasi Farmasi RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka dapat disimpulkan bahwa rata-rata tingkat kepuasan pasien dan keluarga pasien terhadap pelayanan kefarmasian di IFRSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka adalah 77,2%. Hal ini berarti pasien dan keluarga pasien puas terhadap pelayanan kefarmasian di Instalasi

sasaran keselamatan pasien yang menjadi prioritas gerakan keselamatan pasien. Enam sasaran keselamatan pasien adalah tercapainya hal-hal sebagai berikut : a. Sasaran I : Mengidentifikasi Pasien dengan Tepat Rumah sakit mengembangkan pendekatan untuk memperbaiki / meningkatkan ketelitian dalam

Melalui Sub Modul Pendaftaran Pasien Baru, setiap pasien akan memperoleh Nomor Rekam Medik Pasien, yang berbeda antara satu pasien dengan lainnya, yang terdiri dari 18 digit, gabungan dari kode Puskesmas, Kode Wilayah, dan nomor urut pasien terdafatar di Puskesmas. Nomor Rekam Medis ini

HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN GIZI DENGAN SISA MAKANAN PASIEN DI RUANG VIP RS PANTI RAPIH YOGYAKARTA BERNADETH DWI WAHYUNANI NIM : P07131216054 . Asuhan gizi pasien rawat jalan 2) Asuhan gizi pasien rawat inap 3) Penyelenggaraan makanan 4) Penelitian dan pengembangan gizi (Kemenkes, 2013). .

A CENSUS LIST OF WOOL ALIENS FOUND IN BRITAIN, 1946-1960 221 A CENSUS LIST OF WOOL ALIENS FOUND IN BRITAIN, 1946-1960 Compiled by J. E. LOUSLEY Plants introduced into Britain by the woollen industry have attracted increasing interest from field botanists in recent years and this follows a long period of neglect. Early in the present century Ida M. Hayward, assisted by G. C. Druce, made a .