ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN - Stikes Panti Waluya

2y ago
210 Views
70 Downloads
943.24 KB
18 Pages
Last View : 1d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Brady Himes
Transcription

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN GASTROENTERITISDENGAN MASALAH DEFISIT VOLUME CAIRANDI RS PANTI WALUYA MALANGElvina Ramanda Putri, Sr. Felisitas A Sri S, Wishoedhanie Widi AProdi D-III Keperawatan, STIKes Panti Waluya MalangE-mail: Ramandaelvina@gmail.comABSTRAKGastroenteritis merupakan peradangan pada lambung dan usus yang memberikan gejala diare, dengsn atau tanpa disertai mual danmuntah yang dapat mengakibatkan kekurangan volume cairan. Tujuan penelitian pada studi kasus ini adalah melaksanakan asuhankeperawatan klien dewasa yang mengalami gastroenteritis dengan masalah defisit volume cairan di Rumah Sakit Panti WaluyaMalang. Responden penelitian adalah 2 klien dewasa yang mengalami gastroenteritis dengan defisit volume cairan. Waktupenelitian dilakukan pada tanggal 21 – 23 Februari 2019 pada klien 1 dan 23 – 25 Maret 2019 pada klien 2. Pada pengkajianfaktor pencetus dari klien 1 dan klien 2 adalah makanan . Kedua klien memiliki keluhan utama diare dan muntah, sehinggamuncul diagnosa defisit volume cairan. Pada intervensi keperawatan peneliti menekankan pada manajemen cairan. Hasil evaluasiklien 1 dan 2 berhasil, terbukti kondisi defisit volume cairan pada kedua klien teratasi. Perawat dalam memberikan asuhankeperawatan dengan upaya pemberian rehidrasi cairan sehingga defisit volume cairan dapat teratasi.Kata Kunci : Defisit Volume Cairan, Dewasa, GastroenteritisABSTRACTGastroenteritis is an inflammation of the stomach, small intestine and colon with various pathological conditions. The purpose ofwriting is to perform the nursing care of adult clients who experience gastroenteritis with fluid volume deficit problems at PantiWaluya Hospital Malang. The subject of research is 2 adult clients who experience gastroenteritis with a fluid volume deficit. Theresearch time was conducted on 21 – 23 February 2019 on clients 1 and 23 – 25 March 2019 on client 2. In the assessment of thetrigger factor of client 1 and client 2 is food. Both clients have major complaints of diarrhea, resulting in diagnosis of fluidvolume deficit. In nursing intervention researchers emphasize on fluid management. Client evaluation Results 1 and 2 weresuccessful, proven fluid volume deficit conditions in both clients were resolved. Required, the effort to rehydrating fluids so thatthe fluid volume deficit can be resolved.Keywords : Deficient Fluid Volume, Adult, Gastroenteritis.

PENDAHULUANKekurangan volume cairan merupakan salahGastroenteritis adalah peradangan yangterjadi pada lambung dan usus yangmemberikan gejala diare, dengan atau tanpadisertaimualmuntahyangdapatmengakibatkan kekurangan volume cairan.Keadaan kekurangan cairan ini apabila tidaksegera di atasi akan menyebabkan syokhipovolemik, dan bisa terjadi kematian,karena 60% dari tubuh terdiri dari cairan(Nelson, 2010) .Gastroenteritis di dunia diperkirakan ada 4miliyar dan 2,2 juta diantaranya meninggal.Di Indonesia menurut Riskesdas (2013)Gastroenteritismasihtinggisebesar 11% terjadi pada golongan orangdewasa dengan angka kematian 2,5 per 1000orang dewasa. Berdasarkan hasil dari RekamMedis Rumah sakit Panti Waluya Malang(2018) Angka kejadian Gastroenteritis ditemukan206perawat. Keadaan kekurangan cairan enyebabkan syok hipovolemik, dan bisaterjadi kematian, karena 60% dari tubuhterdiri dari cairan (Nelson, 2010).fenomenayang penulis temukan saatpraktik klinik di Rumah Sakit Panti WaluyaSawahanfebruariMenurut WHO (2017) angka kejadianprevalensisatu masalah yang perlu di perhatikan banyak 3 klien. Penderita Gastroenteritismengalami sering buang air besar dengankonsistensi tinja cair atau encer, mual danmuntah, terdapat tanda dan gejala dehidrasi,turgor kulit jelek, mata cekung, membranemukosa kering, demam, anorexia, lemah,pucat, perubahan tanda-tanda vital, nadi danpernafasan cepat, menurun atau tidak adapengeluaran urine dan penurunan beratbadan. Gastroenteritis dapat mengakibatkanmasalah kekurangan volume cairan.Gastroenteritis murni, pada pasien dewasasebanyak 63 dan 50 pada pasien anak,Perawat juga berperan sebagai edukator atausebanyak 93 pasien Gastroenteritis denganpemberipenyakit penyertamemberikan asuhan keperawatan mulai astroenteritis disebabkan oleh infeksi virus,diagnosayangbakteri, parasit melalui oral, feses, toksisitasmuncul,makanan.kriteria hasil, implementasi, serta evaluasirencana tindakan,mungkintujuan dan

dari tindakan yang sudah dilakukan kepadaelastisitas kulit menurun kembali 2pasien Gastroenteritis, dengan demikiandetik,diharapkanasupanpenurunan BB 2kg (saatterjaditimbang BB 50 kg, 2 hari sebelum sakitkekurangan volume cairan dan peningkatantanggal 18 februari 2019 BB 52 kg,aktivitas sehari-hari (Suradi, 2011).Penurunan haluaran urine : 480ml/ 3 ering,akralhangat,dilakukan(pukul 19.00-22-00), urine berwarnakuning pekat.METODEPeneliti ini menggunakan metode studikasus pada klien Gastroenteritis denganmasalah Defisit Volume Ciran. Pengambilandata pada klien 1 pada tanggal 21-23Februari 2019, sedangkan klien ke 2 padatanggal23-25Maret2019.Penulismengumpulkan data dengan melakukanwawancara, observasi, pemeriksaan kajian,keperawatan,impelmentasi dan evaluasi keperawatanKlien II diare 20x sehabis makan hatiayam, lemas, mengeluh nyeri perutbagian ulu hati dengan skala nyeri 4terasa tertusuk tusuk dan hilang timbul,tanda – tanda vital (TD : 120/90mmHg,N : 120 x/menit, S : 36,3ºC, RR :20x/menit),adanyatandalidah putih dan kering, turgor kulitelastisitas kulit menurun kembali 2detik, kulit kering, akral hangat, takikardipenurunan BB 7kg(saat dilakukan timbang BB 96 kg, 71. PengkajianKlien 1 diare 15x sehabis makan buahrambutan–dehidrasi Sedang : mukosa bibir kering,(N : 120 x/menit),HASILtandasebanyak 1kg,lemas,mengeluh nyeri perut bagian epigastrium,dengan skala nyeri 3 terasa tertusukterlebih saat ditekan, tanda-tanda vital(TD : 110/90 mmHg, N : 94 x/menit, S:37,3ºC, RR : 22 x/menit), adanya tanda –tanda dehidrasi Sedang : mukosa bibirkering, lidah kering, turgor kulit :hari sebelum sakit tanggal 16 maret 2019BB 103 kg, Penurunan haluaran urine :1.400ml/6 jam (pukul 17.00-22-00), urineberwarna kuning pekat.2. Diagnosa KeperawatanBerdasarkan hasil pengkajian kedua kliendapat ditegakkan diagnosa defisit volumecairan berhubungan dengan output cairanberlebih.

3. Intervensi KeperawatanPEMBAHASANPada klien 1 dan 2 telah disusun1. Pengkajianintervensi sesuai dengan teori, terdapatMenurut penulis, dari pengkajian diatas13 intervensi yang akan dilakukan secaradapat disimpulkan bahwa ke dua klienmandirimengalami defisit volume cairan yang dimaupunkolaboratifsesuaidengan kondisi atau keadaan kliensebabkan karena output cairan berlebihyang di tandai dengan diare, mukosa bibirkering, turgor kulit menurun kembali 24. Impelmentasi KeperawatanPada implementasi untuk diagnosa defisitdetik, kulit kering, lidah kering, peurunanvolume cairan sudah sesuai antara praktikhaluaran urine, dan penurunan beratdan teori. Penulis merencanakan 13badan. ada faktor pencetus dari toksisitasintervensi, intervensi no.07 & 08 tidakmakanan bila memberikan respon denganberjalan pada kedua klien dikarenakanmanifestasi diare, mengakibatkan tekanankedua klien tidak mengalami hipotensiosmotik dalam rongga usus meninggiortostatik dan sudah mendapat terapisehingga terjadi pergeseran air danrehidrasi dari dokter, tindakan dilakukanelektrolit ke dalam rongga usus yangberdasarkan Informed Consent dari klienmenyebabkan rongga usus meningkat dandan keluarga.terjadi peradangan yang menimbulkangastroenteritis. Pengkajian pada kliendengan defisit volume cairan berdasarkan5. Evaluasi KeperawatanPada klien 1 dan 2 klien yang mengalamiTeori masalah pencernaan pada gangguandefisit volume cairan tidak menunjukanosmotik, asupan makanan atau zat yangtanda – tanda dehidrasi ringan, sedangsukar diserap oleh mukosa intestinal yangmaupun berat dan sesuai dengan evaluasimenyebabkan tekanan osmotik dalamyang telah di tetapkan, klien 1 dan duarongga usus meninggi sehingga terjadimenunjukan tanda-tandavital dalampergeseran air dan elektrolit ke dalamrentang normal, dapat mempertahankanrongga usus. Isi rongga usus yangoutput urine 1ml/kgBB/jam, perawatan di rumah sakit troenteritis, Hal ini berespon padainflamasi mukosa, terutama pada seluruh

permukaaninfeksielektrolit dalam rongga usus. Isi ronggamemberikan respon peningkatan aktivitasusus yang berlebihan akan merangsangsekresi air dan elektrolit oleh dindingusususus ke dalam rongga usus sehinggamuncul diare yang menyebabkan Defisitterjadi peningkatan rongga usus makaVolume Cairan. Faktor pencetus dariakan terjadi hiperperistaltik usus penunjang untuk ditetapkannya diagnosamakanan sehingga timbul Gastroenteritisdefisit(Wijaya & Putri, 2013).Berdasarkandengan output cairan berlebih. MenurutMenurut Wijaya &Ackley dan Ludwig (2014) menyatakanTeori pengkajianvolumediagnosadengan gastroenteritis didapatkan datagastroenteritisseperti diare lebih dari 4kali dalam seharicairan berhubungan dengan kehilangandengan atau tanpa darah atau lendir,cairan aktif. Batasan karakteristik defisitmulas, mual, muntah, konsistensi BABvolume cairan menurut Wilkinson (2012)awitan, badan terasa lemah, anus terasayang menyatakan : Penurunan turgorbasah, penurunan turgor kulit kembali 2kulit 2detik, Penurunan haluaran urinedetik, penurunan haluaran urine (rumus :kurang dari 1cc/kgBB/jam, Membran1 cc/kg BB/jam), kulit dan membranmukosa mulut kering, Perubahan TTVmukosa kering, , penurunan berat badanseperti : TD menurun, denyut nadi cepatsecara tiba-tiba serta kelemahan.dan lemah, peningkatan suhu tubuh,Menurut penulis, pada ke dua klienmengalami gangguan osmotik, kondisi inidapatberhubunganPutri (2013) pada pengkajian klien2. Diagnosayangcairanmunculadalah defisitpadavolumeHematokrit meningkat dan Konsentrasiurine meningkat3. Rencana Keperawatanberhubungan dengan asupan makananTujuan yang ditetapkan untuk keduaatau zat yang sukar diserap oleh mukosaklien tersebut sudah sesuai dengan teori,intestinal dan akan menyebabkan tekanankarena di harapkan masalah defisitosmotik dalam rongga usus meninggivolume cairan pada klien dapat teratasi.sehingga terjadi pergeseran air danKlien mengalami diare dan pengeluaran

cairan aktif menyebabkan air keluar dari(NIC),sel sehingga terjadi dehidrasi, maka rupakantindakanmempertahankan keseimbangan cairankeperawatan khusus yang diperlukandan menghindari terjadinya dehidrasiuntuk melaksanakan intervensi (programberat, rehidrasi dilakukan dalam waktukeperawatan).1x3 jam, sehingga pada 3x24 jamataudiharapkan masalah sudah teratasi dankeperawatantidak terjadi komplikasi. Berdasarkandisusundata diatas tujuan diagnosa defisit volumekemudian mengakhiri tahap implementasicairan menurut Ardiansyah (2012) defisitdengan mencatat tindakan keperawatanvolume cairan dapat teratasi dengandan respon klien terhadap tindakanpertahanan keseimbangan cairan.tersebut (Kozier, 2011).4. dalamtindakanintervensitahapyangperencanaan5. EvaluasiPenulis tidak menemukan kesenjanganMenurut penulis berdasarkan data diatas,teori13kedua klien yang mengalami defisitdilakukanvolume cairan tidak menunjukan tanda –sebanyak 11 yang tercapai, klien yangtanda dehidrasi ringan, sedang maupunmengalami tanda dan gejala dehidrasiberat dan sesuai dengan evaluasi yangsedang pada klien 1 dan 2 sehingga keduatelah di tetapkan, klien 1 dan duaklien perlu dilakukan balance cairan agarmenunjukan tanda-tandadapathipovolemikrentang normal, dapat mempertahankanakibat defisit volume cairan, intervensioutput urine 1ml/kgBB/jam, sehingganomer 8 membantu ambulasi tidakevaluasidilakukan karena klien tidak mengalamiperawatan di rumah sakit teratasi.denganintervensipraktik.dan erawatintervensikeperawatan. Berdasarkan 3x24vital dalamjamselamaKESIMPULANAsuhan Keperawatan pada Gatroenteritisdengan Masalah Defisit Volume Cairandi Rumah Sakit Panti Waluya Malangtelah dilaksanakan dan pada Klien 1 dan

Klien 2 dapat berhasil dilaksanakan padaklien dan masalah teratasi.Muttaqin & Sari, 2011. GangguanGastrointestinal Aplikasi AsuhanKeperawatanMedikalBedah,Jakarta;Penerbit Salemba Medika.DAFTAR PUSTAKAAckley & Ludwig, 2011. Nursing DiagnosisHandbook, An Evidance BasedGuide to Planning Care, NinthEdition.Amin & Hardhi, 2015. Aplikasi AsuhanKeperawatan Berdasarkan yah, 2012. Medikal Bedah untukmahasiswa, Jogjakarta; Diva Press.Budhi Santoso, S.I., 2012. Psikologi Sosial.Bandung; Refika AditamaEstrada, Ronald, dkk. 2014. IlustrasiBerwarnaPemeriksaanFisikDiagnostik. Tanggerang : Bina RupaAksara.Gloria M. Bulechek dkk, 2013. NursingInterventions Classification (NIC),Sixth Edition. United States ofAmerica; Elsaver.Hurlock, Elizabeth B. (2011), PsikologiPerkembangan : Suatu pendekatanSepanjangRentangKehidupan.Jakarta: Erlangga.Kozier Barbara, Erb Glenora. Dkk. (2011).Buku Ajar Fundamental KeperawatanKonsep, Proses dan Praktik. Edisi 7Volume 1. EGC: JakartaNelson Esensi. 2010. Ilmu kesehatan,Edisi2. EGG: Jakarta.Potter & Perry, 2010. FundamentalKeperawatan. Edisi 7. Buku 2.Salemba Medika; Jakarta.Riset Kesehatan Dasar. 2013. Jakarta :Badan Penelitian dan PengembanganKesehatan, Departemen Kesehatan,Republik Indonesia.Suradi & Rita Yuliani, 2011. AsuhanKeperawatan Pada Penyyakit Dalam.Jakarta : Agung Seto.Sukarmin. 2012. Keperawatan Pada g, 2012. Patofisiologi untukkeperawatan, Jakarta; Penerbit bukukedokteran EGC.Tamsuri, 2014. Gangguan Cairan &Elektrolit, Jakarta; Pernerbit bukukedokteran, EGC. .Wijaya & putri, 2013. Keperawatan MedikalBedah keperawatan dewasa teori danasuhan keperawatan, yogyakarta;Nuha Medika.

Nursing Interventions Classification (NIC), implementasi terdiri atas . NANDA NIC-NOC, yogyakarta; Mediaction. Ardiansyah, 2012. Medikal Bedah untuk . Gastrointestinal Aplikasi Asuhan Keperawatan Medikal Bed

Related Documents:

2. Diagnosa Keperawatan Berdasarkan dari hasil pengkajian, pada klien 1 maupun klien 2 ditegakkan diagnosa keperawatan yang sama yaitu Nyeri Akut. 3. Intervensi Keperawatan Pada Klien 1 dan Klien 2 telah ditetapkan rencana keperawatan yang telah disesuaikan dengan tinjauan pustaka berupa observasi nyeri secara komperhensif

keperawatan yang dapat dilakukan adalah menggunakan standar praktek asuhan keperawatan klinis kesehatan jiwa yaitu asuhan keperawatan jiwa. Tujuan : Untuk memahami bagaimana respon klien setelah dilakukan asuhan keperawatan pada pasien perilaku kek

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN Sumayyah Uswatun Hasannah1), Maula Mar’atus Solikhah2) 1) Mahasiswa Program Studi D3 Keperawatan STIkes Kusuma Husada Surakarta Sumayyah_hasannah@yahoo.co.id 2) Dosen Program Studi D3 Keperawatan STikes Kusuma Husada

- keperawatan tidak langsung 15 orang klien : 5 x 1 jam 15 jam - penyuluhan kesehatan 15 orang klien : 15 x 0,25 jam 3,75 jam Jadi total jam keperawatan secara keseluruhan adalah 73,75 jam Menentukan jumlah jam keperawatan per klien per hari 73,75 jam / 15 klien 4,9 jam b. .

Mampu memberikan asuhan keperawatan pada area spesialisasi (keperawatan m edikal bedah, keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan jiwa, atau keperawatan komunitas . pada pasien Stroke 3. P enyuluhan dan konseling pada pasein hipertensi 4. Penanga

Jurnal Keperawatan Volume 1 No. 1 Agustus 2020 . penelitian mampu memberikan asuhan keperawatan pada klien batu saluran kemih dengan masalah nyeri akut. Metode Desain penelitian ini menggunakan metode studi kasus, pada

asuhan keperawatan jiwa pada klien skizofrenia simplek dengan gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran ( s. tudi di ruang kenari rumah sakit jiwa menur surabaya) di susun oleh : fita fatimah modiska 161210019 . program studi diploma iii keperawatan . sekolah tinggi ilmu kesehatan .

asuhan keperawatan teoritis. BAB III KASUS DAN PEMBAHASAN Pada BAB ini berisi laporan kasus Asuhan keperawatan Ny.N dengan Diabetes Melitus di Ruang Kirana Rumah Sakit Tk. II dr. Soetarto Yogyakarta yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, evaluasi keperawatan.